Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER GENAP GEOGRAFI KELAS XI DI

SMAN 1 BELITANG TAHUN 2017

(Jurnal)

Oleh
Saprama Eric Oktareza

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
Analisis Soal Ujian Semester Genap Geografi Kelas XI di SMAN 1 Belitang
Tahun 2017

Saprama Eric Oktareza1, Sumadi2, Yarmaidi3


FKIP Universitas Lampung. Jl. Prof Soemantri Brojonegoro No 1 Bandarlampung
*email: sapramaeric@gmail.com. Telp: +6285758044737

Received: Feb, 27th 2018 Accepted: Feb, 27th 2018 Online Published: Feb, 27th 2018

The purpose this research to analysis test items on Even Semester Examination
Geography XI in SMAN 1 Belitang of East OKU Regency in the Year 2017. This
study uses descriptive quantitative method. the gathering data with
documentation,test and interview. The result of research shows 1) The valid items
were 16 or 32% and invalid 34 or 68%. The valid concept were 23 or 46% and
invalid 27 or 54%. 2) The indeks reliability 49,64% (enough). 3) The difficulty
items 15 items (30%) were easy, 23 items (46%) were moderate, and 12 items
(24%) difficult. 4) The distinguish items not good, 23 items (46%) were bad, 14
items (28%) moderate, 9 items (18%) good, 4 items (8%) very bad. 5) Option
answer effective were 26 options (52%) and ineffective 24 options (48%). Option
Spotting effective were 148 options (74%), and ineffective 52 options (26%).

Key Words: analysis items of geography, reliability,validity

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis soal Ujian Semester Genap Kelas XI
Mata Pelajaran Geografi di SMAN 1 Belitang Kabupaten OKU Timur Tahun
2017. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, pengumpulan data
dengan dokumentasi, tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan; 1)
Validitas item kriteria valid 16 soal (32%) dan tidak valid 34 soal (68%). Validitas
isi kriteria valid 23 soal (46%) dan tidak valid 27 soal (54%). 2) Indeks reliabilitas
49,64% (cukup). 3) Tingkat kesukaran soal kriteria mudah 15 soal (30%), sedang
23 soal (46%), sukar 12 soal (24%), 4) Daya pembeda soal klasifikasi jelek 23
soal (46%), cukup 14 soal (28%), baik 9 soal (18%), sangat jelek 4 soal (8%). 5)
Opsi kunci jawaban efektif 26 opsi (52%) dan tidak efektif 24 opsi (48%). Opsi
pengecoh efektif 148 opsi (74%), dan tidak efektif 52 opsi (26%).

Kata Kunci : analisis butir soal geografi, reliabilitas, validitas

Keterangan:
1
Mahasiswa Pendidikan Geografi
2
Dosen Pembimbing 1
3
Dosen Pembimbing 2
PENDAHULUAN Berdasarkan data dari Tabel 1, maka
dapat kita ketahui bahwa dari
Evaluasi dalam dunia pendidikan penyelesaian soal yang telah dilakukan
memiliki peran penting terutama oleh siswa pada Ujian Akhir Semester
berkaitan dengan peningkatan kualitas Genap Mata Pelajaran Geografi
pendidikan. Djemari Mardapi dalam menunjukkan bahwa hampir seluruh
Ahmad Dahlan (2015:3) menyatakan siswa (92,5%) tidak dapat mencapai
bahwa cara memperbaiki kualitas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
pendidikan dalam hal proses dan hanya beberapa siswa saja (7,5%)
pembelajaran adalah melalui perbaikan yang mendapatkan nilai di atas KKM
kualitas evaluasi.
Permasalahan akan banyaknya siswa
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang tidak mencapai KKM menuntut
pembelajaran yang sesuai dengan yang guru untuk dapat memperbaiki cara
diharapkan maka membutuhkan kegiatan pembelajaran, salah satunya
metode evaluasi, salah satu metode yaitu dalam kegiatan evaluasi
evaluasi yang dapat digunakan yaitu pembelajaran (Winkel, 1987:31),
dengan menggunakan tes (Edy bagian dari evaluasi pembelajaran yang
Soewardi, 1987:29). salah satu tipe tes harus diperhatikan guru terutama dalam
yang dapat digunakan untuk peningkatan hasil belajar siswa salah
mengetahui hasil belajar siswa yaitu satunya adalah kegiatan penyusunan
dengan pelaksanaan Ujian Akhir butir soal
Semester. Pada dasarnya Ujian Akhir
Semester merupakan salah satu alat Penyusunan butir soal Ujian Akhir
untuk mengetahui sejauh mana Semester Genap Mata Pelajaran
kemampuan siswa dalam menerima Geografi di SMA Negeri 1 Belitang
materi pelajaran dan dilaksanakan pada kelas X, kelas XI dan Kelas XII
setiap akhir semester. dilakukan oleh guru-guru geografi yang
ada dalam internal sekolah itu sendiri.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan Sekolah biasanya memberikan
yang dilakukan di lokasi penelitian kewenangan kepada beberapa guru
tentang hasil penyelenggaraan Ujian yang dipilih untuk merumuskan butir-
Akhir Semester Genap didapatkan butir soal sesuai dengan mata
tingkat pencapaian hasil belajar pelajarannya.
geografi di salah satu kelas XI yakni
kelas XI IPS 3 yang dapat dilihat pada Adanya kegiatan penyusunan butir soal
tabel berikut: yang dilakukan oleh internal guru
Tabel 1.Hasil Ujian Semester Genap tersebut menimbulkan beberapa
Geografi Kelas XI IPS 3 permasalahan yaitu soal yang dibuat
SMAN 1 Belitang Tahun 2017 tidak diketahui kualitas butir soalnya
No Nilai Jumlah Presentase (Zainal Arifin, 2009:119) dan guru
1. < 75 37 7,5 tidak melakukan analisis terhadap butir
soal yang di buat (Suharsimi Arikunto,
2. • 3 92,5 2012:219-220) permasalahan tersebut
akan mempengaruhi kriteria baik
Jumlah 40 100 buruknya suatu tes yang diujikan.
Sumber: Dokumentasi Guru Menurut Suharsimi Arikunto (2010:57)
Geografi Tahun 2017 baik buruknya suatu tes dapat dilihat
dari karakteristik validitas, reliabilitas, objektif buatan guru pada soal Ujian
tingkat kesukaran, daya pembeda dan Akhir Semester Genap), serta metode
pola jawaban soal. wawancara (mendapatkan data tentang
proses penyusunan butir soal).
Berkaitan dengan permasalahan
tersebut maka diperlukan adanya Teknik analisis data yang digunakan
analisis dan kajian terhadap butir soal dalam penelitian ini yaitu dengan
Ujian Akhir Semester Genap yang menggunakan teknik analisis butir soal.
telah dibuat, guna mendapatkan butir Teknik ini terdiri dari perhitungan
soal sesuai dengan persyaratan tes yang beberapa variabel diantaranya yaitu:
baik dan memperoleh informasi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
kualitas butir soal yang telah diujikan daya pembeda, dan pola jawaban pada
kepada siswa. masing-masing butir soal.

METODE Analisis dari Validitas butir soal dibagi


menjadi dua yaitu melihat validitas isi
Jenis penelitian yang digunakan dalam dan validitas item suatu soal, validitas
penelitian adalah jenis penelitian item dicari dengan menggunakan
deskriptif kuantitatif. Menurut Nana perhitungan rumus korelasi biserial
Syaodih Sukmadinata (2013:53) point dan untuk validitas isi dicari
penelitian deskriptif kuantitatif adalah dengan menganalisis penelaahan
penelitian yang ditujukan untuk cakupan materi yang diujikan.
menggambarkan fenomena yang ada Reliabilitas butir soal dicari dengan
secara verbal atau dengan kalimat menggunakan rumus metode rulon
numerik yang berlangsung pada saat ini dengan mempertimbangkan kesalahan
atau masa lampau. standar pengukuran dan variabilitas
skor siswa. Tingkat kesukaran dengan
Populasi dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus proporsi jawaban
seluruh lembar jawaban Ujian Akhir benar siswa. Daya pembeda dengan
Semester Genap Kelas XI Mata mengurangkan proporsi jumlah siswa
Pelajaran Geografi di SMA N 1 kemampuan atas dan kemampuan
Belitang Kabupaten OKU Timur. bawah serta melakukan perhitungan
Dalam menentukan besarnya sampel tingkat signifikansinya. Pola jawaban
pada lembar jawaban Ujian Akhir melihat dari efektifitas fungsi opsi
Semester Genap tersebut maka kunci jawaban dan fungsi opsi
digunakan teknik cluster random pengecoh.
sampling yang berdasarkan pada kelas-
kelas di SMA Negeri 1 Belitang dan HASIL DAN PEMBAHASAN
terpilihlah salah satu kelas XI yakni
kelas XI IPS 5. Lokasi sekolah yang dijadikan sebagai
tempat penelitian ini adalah SMA
Teknik pengumpulan data Negeri 1 Belitang. Secara administratif
menggunakan beberapa metode SMA Negeri 1 Belitang berada di Jalan
diantaranya yaitu: metode dokumentasi Marga Pemuka Bangsa Raja, No.1001
(mengumpulkan data sekunder berupa RT 04, RW 04, BK 10, Desa
dokumentasi lembar jawaban siswa Gumawang, Kecamatan Belitang,
hasil dari pengerjaan Ujian Akhir Kabupaten OKU Timur, Provinsi
Semester Genap), metode tes (tes Sumatera Selatan. Secara astronomis
lokasi penelitian berada diantara Berikut ini adalah peta lokasi penelitian
4°6'31.37"LS s.d 4°6'37.83"LS dan yaitu di SMA Negeri 1 Belitang
104°38'15.32"BT s.d 104°38'21.22"BT. Kabupaten OKU Timur.

Butir soal Ujian Akhir Semester Genap Ujian Akhir Semester Genap Kelas XI
yang dikerjakan oleh siswa memiliki Mata Pelajaran Geografi di SMA
karakteristik yang berbeda-beda antara Negeri 1 Belitang Tahun 2017.
satu dengan yang lainnya, sehingga
memunculkan penilaian atas kualitas Vaiditas butir soal dilihat pada dua
pada masing-masing butir soal. jenis yaitu validitas item dan validitas
isi. Berdasarkan hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil perhitungan dan perhitungan validitas item dan analisis
analisis tentang variabel indikator pada validitas isi maka dapat dibuat
persyaratan kriteria tes maka rekapitulasi validitas soal Ujian Akhir
didapatkan karakteristik nilai dari Semester Genap Kelas XI Mata
masing-masing variabel yang Pelajaran Geografi yang dapat dilihat
menunjukkan tingkat kualitas dari soal pada tabel berikut.

Tabel 2. Rekapitulasi nilai validitas butir soal.


No Klasifikasi Validitas Item Validitas Isi
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1. Valid 16 Soal 32 % 23 Soal 46 %
2. Tidak Valid 34 Soal 68 % 27 Soal 54 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data dari Perhitungan Peneliti Tahun 2017

Dari data tersebut maka kita dapat tidak valid. Kecilnya persentase soal
melihat bahwa validitas dari butir soal yang valid pada Ujian Akhir Semester
yang diujikan dalam Ujian Akhir Genap tersebut membuat kualitas
Semester Genap Kelas XI Mata evaluasi pembelajaran menjadi kurang
Pelajaran Geografi masih belum baik baik, sehingga perlu dilakukan revisi
atau banyak soal yang memiliki kriteria dan tindak lanjut terhadap soal tersebut
validitas soal yang tidak valid. Hal Koefisien nilai validitas soal pada jenis
tersebut tampak dari hasil rekapitulasi validitas item yang memiliki kategori
validitas diatas dimana sebanyak lebih valid dapat diinterpretasikan bahwa
dari 50% soal masuk dalam kriteria nilai skor item tersebut memiliki
kesejajaran dengan nilai skor total. yaitu: pertama, cakupan materi yang
Adanya kesejajaran tersebut karena diujikan tidak sesuai dengan kurikulum
dipengaruhi oleh persebaran skor yang seperti soal pada nomor 1, 7, 14, 16,
besar untuk siswa yang memiliki 21, 42, dan 41 dan yang kedua sampel
kemampuan tinggi pada item butir materi yang dipilih dalam suatu tes
yang bersangkutan. Soal-soal yang tidak mewakili keseluruhan populasi
valditas itemnya valid ditunjukkan dalam suatu indikator materi seperti
pada nomor: 4, 13, 15, 20, 22, 23, 26, pada nomor: 5, 8, 9, 10, 13, 20, 23, 24,
31, 33, 37, 38, 43, 45, 46, 47, dan 50. 27, 28, 30, 32, 33, 35, 36, 40, 43, 44,
Bagi soal-soal yang tidak valid pada 48 dan 49.
jenis validitas item dapat ditafsirkan
bahwa nilai rhitung pada perhitungan Jika dilihat antara validitas item dan
korelasi biserial point memiliki nilai validitas isi maka dapat kita ketahui
dibawah rtabel, dalam interpretasinya bahwa soal yang sama-sama
soal yang tidak valid pada validitas menunjukkan nilai yang valid pada dua
item dapat dibedakan menjadi tiga jenis validitas tersebut berjumlah 11
variasi nilai diantaranya yaitu: pertama, soal atau 22% dari jumlah soal yang
rhitung = 0 (disebabkan oleh tingkat ada, hal tersebut ditunjukkan pada soal
kesukaran terlalu sukar atau terlalu nomor: 4, 15, 22, 26, 31, 37, 38, 45, 46,
mudah) seperti soal pada nomor 18 dan 47, dan 50. Dan soal yang sama-sama
21, kedua, rhitung bernilai negatif menunjukkan nilai yang tidak valid
(disebabkan oleh terbaliknya soal pada dua jenis validitas tersebut
melihat kemampuan siswa) seperti soal berjumlah 22 soal atau 44% dari
pada nomor 1, 3, 11 16 dan 28 dan jumlah soal yang ada, hal tersebut
ketiga, rhitung kurang dari rtabel tetapi ditunjukkan pada soal nomor: 1, 5, 7, 8,
lebih dari 0 (disebabkan oleh tidak 9, 10, 14, 16, 21, 24, 27, 28, 30, 32, 35,
maksimalnya persebaran skor siswa 36, 40, 41, 42, 44, 48 dan 49.
kemampuan atas pada item butir soal
tersebut) seperti soal pada nomor 2, 5, Reliabilitas butir soal yang dikaji
6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 17, 19, 24, 25, 27, dalam penelitian ini yaitu berkaitan
29, 30, 32, 34, 35, 36, 39, 40, 41, 42, dengan indeks reliabilitas dari
44, 48 dan 49. keseluruhan soal dan analisis mengenai
kesalahan standar pengukuran dari
Validitas butir soal pada jenis validitas suatu tes. Hal tersebut selaras dengan
isi yang bernilai valid dapat dijelaskan pendapat Sudaryono (2012,156) yang
bahwa soal-soal tersebut telah memiliki menyatakan bahwa reliabilitas soal
kemampuan untuk dapat mewakili merupakan suatu hasil skor perolehan
keseluruhan materi pada suatu siswa yang didapatkan dari
kompetensi yang diinginkan. Soal penjumlahan skor sebenarnya ditambah
kriteria valid pada jenis validitas isi dengan kesalahan pengukuran yang
yaitu soal pada nomor: 2, 3, 4, 6, 11, terjadi.
12, 15, 17, 18, 19, 22, 25, 26, 29, 31,
34, 37, 38, 39, 45, 46, 47 dan 50. Berikut ini adalah tabel yang hasil
perhitungan reliabilitas dan kesalahan
Serta bagi soal-soal yang tidak valid standar pengukuran pada soal Ujian
berdasarkan validitas isinya Menurut Akhir Semester Genap Mata Pelajaran
Kusaeri dan Suprananto (2010:32-33) Geografi Kelas XI.
dapat ditafsirkan menjadi dua faktor
Tabel 3. Nilai Indeks Reliabilitas dan Kesalahan Standar Pengukuran
pada Soal Ujian Semester Genap Kelas XI Mata Pelajaran
Geografi Tahun 2017
Reliabilitas Kesalahan Standar Pengukuran
Nilai Interpreta Nilai SEM Nilai z Variabilitas
si Skor
0,496433 Cukup 3,2121581 1,2816 4,116702
Sumber: Hasil Pengolahan Data dari Perhitungan Peneliti Tahun 2017

Berdasarkan hasil perhitungan nilai 4,116702 jika tes diujikan secara


reliabilitas soal tersebut maka dapat berulang pada siswa tersebut dengan
kita ketahui bahwa tes hasil belajar lebar interval sebesar 8,2334.Nilai
Ujian Akhir Semester Genap Mata lebar interval skor siswa tersebut akan
Pelajaran Geografi Kelas XI memiliki berpengaruh pada kecermatan suatu
indeks reliabilitas atau tingkat pengukuran yang akan dilakukan dalam
keterandalan sebesar 0,496433 atau proses evaluasi pembelajaran. Menurut
49,64%. Indeks reliabilitas hasil Purwanto (2013:182) semakin kecil
perhitungan tersebut jika dilihat lebar interval maka semakin cermat
berdasarkan klasifikasinya termasuk suatu pengukuran, serta sebaliknya
dalam kategori cukup. Nilai reliabilitas semakin besar lebar interval semakin
soal yang berada pada klasifikasi cukup kurang cermat suatu pengukuran.
menunjukkan bahwa indeks tersebut
tidak berada pada nilai koefisien yang Perhitungan tingkat kesukaran item ini
tinggi, akan tetapi nilai reliabilitas soal memiliki tujuan untuk mengidentifikasi
klasifikasi ini dalam teknisnya sudah derajat kesukaran pada masing-masing
memiliki kemampuan yang cukup baik item dengan cara melihat proporsi
dalam kegiatan pengukuran pada suatu perbandingan antara siswa yang
kegiatan tes. menjawab benar dengan jumlah
keseluruhan siswa.
Berdasarkan Tabel 11 dapat dikatahui
bahwa hasil perhitungan akan Berdasarkan data yang ada, maka dapat
kesalahan standar pengukuran atau kita lihat persentase dari masing-
sering disebut dengan Standard Error masing klasifikasi tingkat kesukaran
of Mesurement (SEM) pada Soal Ujian soal pada tabel berikut.
Akhir Semester Genap Kelas XI adalah
sebesar 3,2121581 dan memiliki nilai z Tabel 4. Rekapitulasi Klasifikasi
pada kurva normal senilai 1,2816. Dari Tingkat Kesukaran Soal Ujian
hasil perhitungan kesalahan standar Semester Genap Kelas
pengukuran tersebut didapatkan nilai XI Mata Pelajaran Geografi
variabilitas skor yaitu sebesar Tahun 2017.
4,116702. Variabilitas skor tersebut No Klasifikasi Jumlah Persent
dapat digunakan untuk mengetahui Butir ase
interval skor sebenarnya yang akan 1. Mudah 15 Soal 30 %
diperoleh siswa, dimana dari nilai 2. Sedang 23 Soal 46 %
tersebut dapat dijelaskan bahwa skor 3. Sukar 12 Soal 24 %
siswa akan bergerak diatas dan Sumber: Hasil Pengolahan Data dari
dibawah dari skor asli dengan rentang Perhitungan Peneliti Tahun
2017 pengaruh pada baiknya nilai variabel
persyaratan tes yang lain.
Melihat hasil rekapitulasi data pada Bagi tingkat kesukaran yang mudah
tabel diatas maka soal yang baik untuk dapat dilihat pada soal nomor: 1, 2, 7,
digunakan dalam tes berkaitan dengan 13, 17, 18, 21, 23, 27, 28, 31, 32, 33,
tingkat kesukarannya yaitu berjumlah 37 dan 44. Faktor yang mengakibatkan
23 soal atau 46% dari jumlah soal yang yaitu tidak adanya kunci jawaban pada
ada atau dapat dikatakan bahwa hanya item soal, soal tersebut sangat dikuasai
soal yang berada pada tingkat oleh siswa, dan pengecoh yang
kesukaran klasifikasi sedang yang digunakan tidak berfungsi dengan baik
dapat diterima untuk tes selanjutnya. atau opsi kunci jawaban terlalu
Sedangkan soal yang tidak baik pada mencolok kebenarannya.
tes tersebut berjumlah 27 soal dengan
persentase 54 % dari jumlah soal yang Menurut Sudaryono (2012:177) nilai
ada, dimana soal yang tidak baik tingkat kesukaran soal yang diujikan
tersebut merupakan soal yang tingkat akan mempengaruhi distribusi skor dan
kesukarannya berada pada klasifikasi reliabilitas yang dimiliki oleh soal.
sukar dan mudah. Dengan adanya Pada butir soal Ujian Akhir Semester
kriteria tersebut maka perlu dilakukan Genap ini dapat dilihat bahwa memang
evaluasi kembali terhadap butir soal tingkat kesukaran yang ada
yang diujikan agar mendapatkan soal mempengaruhi tidak maksimalnya
yang baik dilihat dari tingkat kesukaran distribusi skor pada butir soal dan
butir soalnya. mengakibatkan nilai reliabilitas yang
tidak tinggi. Hal tersebut dapat dilihat
Bagi tingkat kesukaran yang berada bahwa distribusi tingkat kesukaran
pada klasifikasi sukar dapat dilihat sedang pada soal hanya sebesar 46%
pada soal nomor: 3, 11, 15, 20, 29, 35, dan tidak mencapai batas minimum
34, 35, 36, 40, 41 dan 43. Faktor yang syarat dari idealnya proporsi tingkat
mengakibatkan tingkat kesukaran yang kesukaran sedang yang baik yaitu
sukar pada soal Ujian Akhir Semester sebesar 50%.
Genap yaitu diantaranya Siswa belum
mampu menguasai cakupan materi Adanya ketidakmaksimalan distribusi
yang diujikan pada setiap item soal. tingkat kesukaran kriteria sedang
Serta adanya opsi pengecoh yang tersebut mempengaruhi korelasi antar
menyesatkan. soal dan berdampak pada nilai
reliabilitas yang hanya berada pada
Bagi tingkat kesukaran yang berada kategori cukup (0,496433).
pada klasifikasi sedang dapat dilihat
pada soal nomor: 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, Daya pembeda butir soal dapat
14, 16, 19, 22, 24, 26, 30, 38, 39, 42, diketahui dengan melihat besar
45, 46, 47, 48, 49 dan 50. Adanya kecilnya angka indeks diskriminan
karakter tingkat kesukaran sedang soal. Angka indeks diskriminan soal
tersebut menunjukkan bahwa nilai adalah sebuah angka yang
persyaratan tes tersebut tidak menunjukkan derajat besar kecilnya
dipengaruhi secara langsung oleh daya pembeda yang dimiliki oleh butir
karakteristik nilai variabel persyaratan soal .Berikut ini adalah rekapitulasi
tes yang lain namun akan memberikan persentase daya pembeda soal Ujian
Akhir Semester Genap.
Tabel 5. Rekapitulasi Daya Pembeda Soal Ujian Semester Genap Kelas XI
Mata Pelajaran Geografi Tahun 2017.
No Klasifikasi Interpretasi Jumlah Soal Persentase
1. 0,00-0,20 Jelek 23 46%
2. 0,20-0,40 Cukup 14 28%
3. 0,40-0,70 Baik 9 18%
4. 0,70-1,00 Sangat Baik 0 0%
5. Negatif Sangat Jelek 4 8%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data dari Perhitungan Peneliti Tahun 2017

Dari data diatas maka dapat kita ditunjukkan oleh soal nomor: 4, 13, 20,
ketahui bahwa soal yang baik berkaitan 26, 43, 45, 47, dan 50.
dengan daya pembedanya hanya Soal dengan klasifikasi cukup
berjumlah 9 soal dengan persentase menunjukkan bahwa soal belum dapat
18% dari soal yang ada. Sisa dari itu, secara ajeg melihat kemampuan siswa
sebanyak 82% atau berjumlah 41 soal yang benar selalu menjawab benar
masih belum dikatakan baik untuk suatu item soal bahkan siswa
dijadikan sebuah tes. Berdasarkan hal kemampuan bawah sering menjawab
tersebut maka perlu dilakukan tindak benar pada soal tersebut, soal
lanjut untuk memperbaiki kualitas butir klasifikasi ini ditunjukkan oleh nomor:
soal tersebut terutama yang 2, 8, 10, 12, 15, 19, 24, 31, 33, 37, 38,
berhubungan dengan perbaikan 39, 46, dan 48.
persyaratan daya pembeda butir soal.
Soal dengan klasifikasi jelek dapat
Soal dengan klasifikasi sangat jelek diidentifikasi bahwa soal tersebut
merupakan soal yang memiliki tanda memiliki tingkat keuskaran terlalu
negatif dalam indeks diskriminannya ekstrem (terlalu mudah dan susah) serta
hal tersebut menunjukkan bahwa persebaran skor pada item soal tidak
hampir seluruh siswa kemampuan baik soal pada klasifikasi ini
bawah benar dalam menjawab soal ini, ditunjukkan oleh soal nomor: 1, 3, 6, 7,
soal pada klasifikasi ini ditunjukkan 9, 14, 16, 17, 18, 21, 23, 25, 27, 28, 29,
oleh soal nomor: 5, 11, 42, dan 49. 30, 32, 34, 35, 36, 40, 41, dan 44.

Soal dengan klasifikasi sangat baik Penghitungan daya pembeda juga dapat
tidak muncul pada soal ujian tersebut. menentukan taraf signifikansi dari
Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak masing-masing soal. Taraf signifikansi
ada satu soal pun yang mampu secara ini akan menujukkan soal yang benar-
sangat baik membedakan kemampuan benar nyata (signifikan) dalam melihat
siswa yang cerdas dan yang bodoh. perbedaan kemampuan siswa. Soal
yang sudah memiliki taraf signifikansi
Soal dengan klasifikasi baik ada yang signifikan hanya sebanyak 4 soal
diakibatkan karena faktor tingkat yang dapat dilihat pada nomor: 4, 13,
kesukaran yang sedang, validitas yang 45, dan 47.
baik, serta distribusi skor yang
proporsional, soal pada klasifikasi ini
Pada soal yang dibuat dalam bentuk diketahui efektifitas fungsi dari opsi
pilihan ganda maka akan dibuat suatu kunci jawaban dan opsi fungsi
bentuk soal yang memiliki struktur pengecoh dari suatu pola jawaban soal
variasi pilihan dalam bentuk opsi-opsi Tingkat persentase efektifitas fungsi
pilihan, hal tersebut akan opsi (Kunci Jawaban dan Pengecoh)
mengakibatkan adanya pola jawaban dari pola jawaban tersebut dapat dilihat
pada item soal pada opsi-opsi yang ada dalam tabel berikut.
sehingga adanya hal tersebut akan

Tabel 6. Persentase Fungsi Opsi sebagai Pola Jawaban Soal Ujian Semester
Genap Kelas XI Mata Pelajaran Geografi Tahun 2017.
Jumlah Fungsi Opsi Persentase Fungsi Opsi
No Keterangan Opsi Opsi
Opsi Kunci Opsi Kunci
Pengecoh Pengecoh
1 Efektif 26 148 52% 74%
2 Tidak Efektif 24 52 48% 26%
Jumlah 49 201 100% 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data dari Perhitungan Peneliti Tahun 2017

Berdasarkan data diatas maka kita Dalam melihat efektifitas opsi kunci
dapat mengetahui bahwa pola jawaban jawaban, fungsi opsi kunci jawaban
untuk opsi kunci jawaban telah berjalan yang efektif dapat ditafsirkan bahwa
dengan baik, hal tersebut diakibatkan opsi tersebut telah dapat melaksanakan
karena lebih dari 50% opsi kunci proses evaluasi dengan baik, karena
jawaban telah menjalankan fungsinya peserta tes telah terdistribusi dengan
secara efektif. Pola jawaban untuk opsi cukup baik untuk memilih opsi kunci
pengecoh juga telah berjalan dengan jawaban tersebut. Soal-soal yang
baik karena hampir ¾ dari jumlah opsi memiliki opsi kunci jawaban yang
pengecoh telah menjalankan fungsinya efektif yaitu soal nomor: 2, 4, 5, 6, 8, 9,
secara efektif. Untuk opsi-opsi yang 10, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 22, 24, 25,
masih belum efektif baik opsi kunci 26, 28, 30, 38, 39, 42, 45, 46, dan 49.
jawaban dan opsi pengecoh tetap harus
diperbaiki agar kualitas soal lebih baik Bagi opsi kunci jawaban yang tidak
lagi. efektif dalam analisisnya dapat
dilakukan dengan melihat dua
Karakteristik soal dengan pola jawaban karakteristik nilai yang ada yaitu
yang baik ditunjukkan pada soal yang sebagai berikut: Pertama, opsi tersebut
fungsi opsi kunci jawaban dan fungsi hanya dipilih oleh kurang dari 25%
opsi pengecohnya berjalan secara jumlah siswa, seperti opsi kunci
efektif. Hal tersebut tampak pada soal jawaban soal nomor: 3, 11, 34, 35, 20,
nomor 4, 6, 8, 20, 22, dan 30. Soal-soal 29, 36, 40, 43, 45, 47, dan 50. Kedua,
tersebut memiliki pola jawaban yang opsi tersebut justru dipilih oleh lebih
baik karena semua opsi dipilih oleh dari 75% jumlah siswa seperti opsi
seluruh siswa, dan setiap opsi baik opsi kunci jawaban soal nomor: 1, 7, 17, 18,
kunci jawaban maupun opsi pengecoh 23, 27, 31, 32, 33, 37, dan 44.
berjalan dengan efektif.
Bagi efektifitas fungsi opsi pengecoh, dipertanyakan, karena kemungkinan
berjalan efektifnya opsi pengecoh banyaknya jawaban di opsi tersebut
tersebut memiliki makna bahwa setiap diakibatkan kebetulan belaka. Serta
fungsi opsi pengecoh yang dipasang Jika efektiftas fungsi opsi pengecoh
telah memiliki tingkat kemampuan dikatakan efektif namun siswa yang
yang tinggi untuk menarik perhatian berkemampuan tinggi juga banyak
siswa dalam menjawab soal tersebut, menjawab soal tersebut maka dapat
namun jika persentase yang memilih dikatakan opsi tersebut efektif karena
opsi tersebut terlalu banyak maka hasil terkaan yang salah dari testee.
dapat dikatakan bahwa opsi pengecoh Berdasarkan data yang ada maka kita
tersebut adalah opsi yang menyesatkan dapat mengetahui bahwa adanya fungsi
(Zainal Arifin, 2009:280). Opsi opsi kunci jawaban dan pengecoh yang
pengecoh yang dianggap menyesatkan efektif masih ada yang belum dapat
dapat dilihat pada: soal nomor 3(Opsi membedakan antara siswa yang
D), 11(Opsi A), 15(Opsi A), 29(Opsi berkemampuan tinggi dan rendah
E), 35(Opsi A), 36(Opsi A), dan soal dimana pada opsi kunci jawaban
nomor 47(Opsi B). terdapat 8 opsi yang efektif
menunjukkan persebaran jawaban yang
Bagi opsi pengecoh yang tidak efektif justru siswa kemampuan bawah lebih
dapat disebabkan oleh dua faktor banyak memilih opsi kunci jawaban,
utama yaitu opsi tersebut cukup dan pada opsi pengecoh terdapat 59
diketahui oleh siswa jika opsi itu salah opsi yang efektif menunjukkan
atau opsi kunci jawaban sangat persebaran jawaban yang justru siswa
mencolok kebenarannya. Beberapa kemampuan atas lebih banyak memilih
contoh opsi soal yang tidak efektif opsi pengecoh.
yang sangat dipengaruhi oleh faktor
tersebut yaitu ditunjukkan pada Berkaitan dengan Omit tes maka
nomor: 1(Opsi A dan D), 10(Opsi B keberadaan omit pada tes tersebut tidak
dan C), 13(Opsi A dan D), 15(Opsi C mempengaruhi kualitas tes, hal tersebut
dan E), 17(Opsi D dan E), 18(Opsi A, dikarenakan persentase terbesar jumlah
B, D, dan E), 23(Opsi D dan E), omit hanya sebanyak 5% sedangkan
27(Opsi C dan E), 32(Opsi B, D dan butir soal dikatakan buruk dan menjadi
E), 38(Opsi C dan D), 44(Opsi C dan permasalahan kualitas butir soal jika
D), 46(Opsi A dan B), 49(Opsi B dan jumlah omit pada item mencapai >10%
C). dari jumlah siswa yang ada.

Menurut Wayan Nurkancana dan PPN Berdasarkan hasil penelitian secara


Sumartana (1986:141-142), opsi kunci kumulatif yang telah dilakukan, dengan
jawaban dan pengecoh yang berjalan melihat variabel validitas, reliabilitas,
dengan baik juga dilihat dari tingkat kesukaran, daya pembeda
perbandingan banyaknya jumlah testee maupun pola jawaban yang ada maka
berkemampuan rendah maupun tinggi langkah selanjutnya adalah kegiatan
yang memilih opsi kunci dan pengecoh menganalisis setiap butir soal yang
tersebut. Jika efektiftas fungsi opsi memiliki kualitas baik dalam
kunci jawaban dikatakan efektif namun menjalankan fungsinya sebagai alat
siswa yang berkemampuan rendah juga ukur dan tindak lanjut/rekomendasi
banyak menjawab soal tersebut maka yang perlu dilakukan terhadap setiap
efektifitas fungsi opsi kunci jawaban butir soal.
Berikut ini adalah rekomendasi/tindak
lanjut atas 50 butir soal Ujian Akhir
Semester Genap Kelas XI Mata
Pelajaran Geografi yang telah dianalisis
setiap indikatornya.
Tabel 7. Rekomendasi / Tindak Lanjut Hasil Analisis Butir Soal Ujian Akhir
Semester Genap Kelas XI Mata Pelajaran Geografi Tahun 2017
N Rekomendasi Jumlah Soal Persentase Item Soal
o
1. Soal diganti 9 Soal 18% 1, 3, 7, 17. 18, 21, 28, 29, dan
36
2. Soal diterima 2 Soal 4% 4 dan 22
3. Soal direvisi 39 Soal 78% 2, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 19, 20, 23, 24, 25, 26,
27, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37,
38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45,
46, 47, 48, 49 dan 50
Jumlah 50 Soal 100%
Sumber: Hasil pengolahan data dari perhitungan peneliti Tahun 2017

KESIMPULAN Belitang adalah tidak baik. Soal


klasifikasi mudah sebanyak 30% atau
Berdasarkan hasil penelitian, analisis 15 soal, klasifikasi sedang sebanyak
data dan pembahasan maka dapat 46% atau 23 soal, dan klasifikasi sukar
diambil kesimpulan sebagai berikut: sebanyak 24% atau 12 soal.
Daya pembeda butir soal Ujian Akhir
Validitas butir soal Ujian Akhir Semester Genap Kelas XI Mata
Semester Genap Kelas XI Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1
Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Belitang adalah tidak baik. Klasifikasi
Belitang dilihat dari validitas item daya pembeda soal kategori jelek
memiliki karakter soal yang tidak valid mencapai 46% atau 23 soal, kategori
sebanyak 34 soal atau 68% dan soal cukup sebanyak 28% atau 14 soal,
yang valid hanya sebanyak 16 soal atau kategori baik hanya 18% atau 9 soal,
32% serta dilihat dari validitas isi kategori sangat baik yaitu 0% (tidak
karakter soal yang tidak valid sebanyak ada), dan kategori sangat jelek
27 soal atau 54% dan soal yang valid sebanyak 8% atau 4 soal.
hanya sebanyak 23 soal atau 46%.
Pola jawaban butir soal Ujian Akhir
Reliabilitas butir soal Ujian Akhir Semester Genap Kelas XI Mata
Semester Genap Kelas XI Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1
Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Belitang masuk dalam kategori efektif.
Belitang masuk dalam kategori cukup. Efektifitas fungsi opsi kunci jawaban
Indeks reliabilitas soal senilai 0,496433 berjalan efektif sebanyak 52% atau 26
atau 49,64%, opsi dan tidak efektif sebanyak 48%
atau 24 opsi. Efektifitas fungsi
Tingkat kesukaran butir soal Ujian pengecoh berjalan efektif sebanyak
Akhir Semester Genap Kelas XI Mata 74% atau 148 opsi dan tidak efektif
Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 sebanyak 26% atau 52 opsi.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Dahlan. 2015. Perencanaan, Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar


Penyusunan, Pengadministrasian Evaluasi pembelajaran. Graha
dan Pengelolaan Nilai Tes Pilihan Ilmu:Tangerang
Ganda (Assesmen Evaluasi
Pembelajaran).Dalam:http://www Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar
biologimu.com/2015/04/perencan dasar evaluasi Pendidikan ( Edisi
an penyusunan.html diakses pada Revisi ).Bumi Aksara: Jakarta.
tanggal 1 april 2017 pukul 16.00
WIB Sumarna Surapranata. 2009. Analisis,
Validitas, Reliabilitas dan
Eddy Soewardi Kartawidjaya. 1987. Interpretasi Hasil Tes. Remaja
Pengukuran dan Hasil Evaluasi Rosdakarya Offset: Bandung.
Belajar. Sinar Baru: Bandung
W.S Winkel. 1983. Psikologi
Kusaeri dan Suprananto. 2012. Pendidikan dan Evaluasi Belajar.
Pengukuran dan penilaian Gramedia: Jakarta
pendidikan. Graha
Ilmu: Yogyakarta Wayan Nurkencana dan PPN
Sumartana. 1986. Teknik Evaluasi
Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Pendidikan. Usaha Nasional:
Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya
Remaja Rosdakarya: Bandung
Zainal Arifin. 2009. Evaluasi
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Pembelajaran.Remaja
Belajar.Pustaka Rosdakarya: Bandung
Pelajar:Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai