Anda di halaman 1dari 43

85

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan hasil yang dicapai setelah
penelitian dilakukan, meliputi hasil pengembangan media
trainer, hasil validasi trainer, hasil pengembangan modul, hasil
validasi modul, hasil validasi respon siswa, hasil respon siswa,
hasil validasi soal, hasil belajar siswa dan hasil uji alat. Untuk
validasi sendiri diberikan kepada Dosen Ahli Media dan Ahli
materi serta guru SMKN 2 Bojonegoro untuk mata pelajaran
mikrokontroller.

Tabel 4.1. Daftar Nama Validator


No. Validator Keterangan
Dosen Teknik Elektro
1 Prof. Dr. Eko Hariadi , M. Pd.
UNESA
Dosen Teknik Elektro
2 Arif Widodo, S.T., M. Sc.
UNESA
Dosen Teknik Elektro
3 Nur Kholis, S.T., M.T.
UNESA
Dosen Teknik Elektro
4 Rr. Hapsari Peni, S.T., M.T.
UNESA
Guru SMKN 2
5 Drs. H. Armais S, S.T.
Bojonegoro

1. Hasil Pengembangan Trainer


Produk yang dihasilkan dari hasil pengembangan trainer
adalah Trainer Wireless Sensor Network dengan ukuran box
trainer adalah panjang 50 cm, lebar 40 cm dan tinggi 10 cm.
trainer terdiri dari blok-blok rangkaian yaitu: (1) sensor modul,
(2) ADC modul, (3) wireless modul, (4) USB ASP modul, (5)

85
86

minimum sistem modul, (6) RS232 modul, (7) power supply


modul, (8) LCD modul, yang kesemua rangkaian tersebut terletak
dalam satu board sehingga memudahkan apabila ingin
digunakan. Penampakan trainer tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Board Trainer WSN

Gambar 4.1. merupakan board trainer WSN yang terdiri


dari rangkaian-rangkaian modul yang terpisah-pisah. Hal ini
bertujuan agar siswa jelas dan mengerti bagaimana sistem
wireless dibuat atau dibangun. Untuk penggunaan telah
disiapkan kabel jumper yang dapat digunakan untuk
menghubungkan antara rangkaian blok modul yang satu dengan
yang lain.

2. Hasil Validasi Trainer


Validasi trainer bertujuan untuk mengetahui kelayakan
trainer yang telah dibuat. Validasi trainer ini dilakukan oleh Arif
Widodo, S.T., M. Sc., dan Drs. H. Armais S, S.T., selaku ahli
materi. Hasil dari validasi trainer menginterpretasikan prosentase
sesuai dengan kriteri interpretasi skor Tabel 3.4. Hasil dari
validasi trainer adalah sebagai berikut ini:
87

Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Validasi Trainer


Skor Penilaian Skor Skor Prosen
Aspek Penilaian
1 2 3 4 5 Maks Total tase
Perwajahan atau Tata Letak
1. Trainer ini menarik perhatian 0 0 0 0 2 10 100%
10
2. Keterangan rangkaian dan komponen jelas 0 0 0 0 2 10 100%
3. Trainer terdiri dari blok-blok rangkaian 0 0 0 0 2 10 100%

0 0 0 1 1 9 90%
Materi
4. Dengan melihat trainer dan modul, tujuan
pembelajaran jelas tersampaikan
5. Trainer mampu mengarahkan kegiatan 0 0 0 2 0 8 80%
siswa dengan menggambarkan tahapan
keterampilan yang harus dikuasai siswa
6. Trainer ini dapat memotivasi siswa untuk
0 0 0 1 1 9 90%
lebih mengeksplorasi tentang wireless 10
7. Traine ini menyajikan informasi dengan
jelas tentang sistem wireless dengan
mikrokontroller 0 0 0 2 0 8 80%
8. Trainer ini dapat merangsang siswa untuk
berdiskusi lebih lanjut tentang wireless
9. Trainer ini memberikan pengalaman
simulasi sistem wireless 0 0 0 1 1 9 90%

0 0 0 2 0 8 80%
Kontruksi 10
10. Trainer merupakan tiruan dari sistem
0 0 0 1 1 9 90%
yang ada di dunia nyata
11. Sensor dan rangkaian pendukung dapat
diletakkan jauh dari user (monitor jarak 0 0 0 1 1 9 90%
jauh)
12. Trainerini dapat bekerja dengan beberapa
sensor yang bekerja secara bersama-sama
0 0 0 0 2 10 100%
13. Desain trainer ini praktis, mudah dibawa
kemana-mana
14. Trainer ini efektif untuk mengajarkan 0 0 0 2 0 8 80%
sistem wireless
15. Trainerini tepat sasaran untuk siswa SMK 0 0 0 2 0 8 80%
88

Teknik Elektronika Industri pada mata 0 0 1 1 0 7 70%


pelajaran mikrokontroller

Rata-Rata Skor Rating 88%

Berdasarkan hasil validasi pada tabel maka dapat dijelaskan


untuk setiap aspek penilaian adalah sebagai berikut:

a. Aspek Perwajahan atau Tata Letak


1) Trainer ini menarik perhatian, mendapatkan skor rating
100% atau dalam kategori sangat baik.
2) Keterangan rangkaian dan komponen jelas, mendapatkan
skor rating 100% atau dalam kategori sangat baik.
3) Trainer terdiri dari blok-blok rangkaian, mendapatkan
skor rating 100% atau dalam kategori sangat baik.
Dari tiga indikator tersebut, maka aspek perwajahan atau
tata letak mendapatkan rata-rata skor rating yaitu 100%
atau termasuk dalam kategori Sangat Baik.

b. Aspek Materi
1) Dengan melihat trainer dan modul, tujuan pembelajaran
jelas tersampaikan, mendapatkan skor rating 90% atau
dalam kategori sangat baik.
2) Trainer mampu mengarahkan kegiatan siswa dengan
menggambarkan tahapan keterampilan yang harus
dikuasai siswa, mendapatkan skor rating 80% atau dalam
kategori baik.
3) Trainer ini dapat memotivasi siswa untuk lebih
mengeksplorasi tentang sistem wireless, mendapatkan
skor rating 90% atau dalam kategori sangat baik.
89

4) Trainer ini menyajikan informasi dengan jelas tentang


sistem wireless dengan mikrokontroller, mendapatkan
skor rating 80% atau dalam kategori baik.
5) Trainer dapat merangsang siswa untuk berdiskusi lebih
lanjut tentang sistem wireless, mendapatkan skor rating
90% atau dalam kategori sangat baik.
6) Trainer ini memberikan pengalaman simulasi sistem
wireless, mendapatkan skor rating 80% atau dalam
kategori baik.
Dari enam indikator tersebut diatas, maka untuk aspek
materi mendapatkan skor rating rata-rata yaitu 85% atau
termasuk dalam kategori Sangat Baik.

c. Aspek Konstruksi
1) Trainer merupakan tiruan dari sistem yang ada di dunia
nyata, mendapatkan skor rating 90% atau dalam kateogri
sangat baik.
2) Sensor dan rangkaian pendukung dapat diletakkan jauh
dari user (memonitor jarak jau), mendapatk skor rating
90% atau dalam kategori sangat baik.
3) Trainer ini dapat bekerja dengan beberapa sensor yang
bekerja secara bersama-sama, mendapatkan skor rating
100% atau dalam kategori sangat baik.
4) Desain trainer ini praktis, mudah dibawa kemana-mana,
mendapatkan skor rating 80% atau dalam kategori baik.
5) Trainer ini efektif untuk mengajarkan sistel wireless,
mendapatkan skor rating 80% atau dalam kategori baik.
6) Trainer ini tepat sasaran untuk siswa SMK Teknik
Elektronika Industri pada mata pelajaran
mikrokontroller, mendapatkan skor rating 70% atau
dalam kategori baik.
Dari 6 indikator tersebut , maka dapat disimpulkan
bahwa untuk aspek kontruksi pada trainer WSN
90

memiliki skor rating rata-rata 85% atau termasuk dalam


kategori Sangat Baik.

3. Hasil Pengembangan Modul


Pelengkap dari trainer WSN ini adalah modul. Modul
terdiri dari tiga kegiatan belajar, yaitu: (1) kegiatan belajar 1:
akses I/O, (2) kegiatan belajar 2: ADC (Analog Digital Converter),
(3) kegiatan belajar 3: komunikasi serial. Setiap kegiatan belajar
dilengkapi dengan latihan-latihan yang berfungsi untuk
menunjang siswa dalam mengerjakan tugas mandiri. Tugas
mandiri sendiri merupakan penerapan dari setiap kegiatan
belajar, agar siswa lebih memahami tujuan dari setiap kegiatan
belajar. Format modul yang telah dikembangkan sebagai
pelengkap trainer WSN adalah sebagai berikut:

Pendahuluan
A. Deskripsi
B. Prasarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
D. Tujuan Akhir
E. Kompetensi Dasar
Kegiatan Belajar 1 : Akses I/O
Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
A. Bahasa C
B. At-Mega 16
C. I/O
D. Pengaturan software CVAVR
E. Software Khazama Programmer
Latihan 1
Latihan 2
91

Latihan 3
Latihan Mandiri

Kegiatan Belajar 2: ADC (Analog Digital Converter)


Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
A. ADC Mikrokontroller
B. Pengaturan software CVAVR
Latihan 1
Latihan 2
Latihan Mandiri

Kegiatan Belajar 3: Komunikasi Serial


Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
A. Komunikasi Serial
B. Pengaturan software CVAVR
Latihan 1
Latihan Mandiri

Final Project
Tes Evaluasi
Lampiran-Lampiran

Final Project merupakan tugas akhir siswa yang mana


tujuan akhir dari trainer WSN yaitu siswa mampu memprogram
komunikasi serial menggunakan protokol USART untuk
memantau trafo terkait dengan arus dan suhu trafo. Aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari yaitu operasi real time monitoring
92

pada trafo jaringan distribusi agar trafo tidak terbakar ketika


terjadi kelebihan beban.

4.Hasil Validasi Modul


Validasi modul bertujuan untuk mengetahui kelayakan
modul yang telah dibuat sebagai pelengkap trainer WSN.
Validasi modul ini dilakukan oleh Prof. Dr. Eko Hariadi, M. Pd.
selaku ahli media pendidikan, Arif Widodo, S.T., M. Sc., dan Drs.
H. Armais S, S.T., selaku ahli materi. Hasil dari validasi modul
menginterpretasikan prosentase sesuai dengan kriteri interpretasi
skor Tabel 3.4. Hasil dari validasi modul sebagai berikut :
Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Validasi Modul

Skor Penilaian Skor Skor Prosen


Aspek Penilaian
Maks Total tase
1 2 3 4 5
Perwajahan Modul
1. Modul menarik perhatian 73.33%
0 0 1 2 0 15 11
2. Ilustrasi modul menarik untuk dilihat dan 66.67%
0 0 2 1 0 10
dibaca

Materi
3. Modul ini mendukung kegiatan belajar 0 0 0 2 1 13 86.67%
mandiri siswa
4. Dalam modul ini, setiap kegiatan belajar, 0 0 0 3 0 12 80%
tujuan pembelajran disampaikan dengan
15
jelas
5. Materi yang disajikan dalam modul
lengkap, bertahap setiap langkah-langkah 0 0 0 3 0 12 80%
6. Terdapat latihan-latihan sebelum siswa
mengerjakan tugas mandiri
0 0 0 2 1 13 86.67%
Kontruksi 15
7. Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah
0 0 0 3 0 12 80%
bahasa Indonesia yang baik dan benar
8. Penulisan tanda baca dan singkatan sesuai
dengan EYD 0 0 0 3 0 12 80%
93

9. Ilustrasi dan gambar terdapat keterangan 0 1 0 2 0 10 66.67%


dengan jelas
10. Sesuai antara modul dengan blok-blok
dalam rangkaian trainer 0 0 0 2 1 13 86.67%

Rata-Rata Skor Rating 78.67%


Berdasarkan hasil validasi modul, maka dapat dijelaskan
untuk setiap aspek sebagai berikut ini:
a. Aspek Perwajahan Modul
1) Modul menarik perhatian, mendapatkan skor rating
73.33% atau termasuk dalam kategori Baik.
2) Ilustrasi modul menarik untuk dilihat dan
dibaca,mendapatkan skor rating 66.67% atau
termasuk dalam kategori Baik.
Dari 2 indikator tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa untuk aspek perwajahan modul memiliki rata-
rata skor rating 70% atau termasuk dalam kategori
Baik.

b. Aspek Materi
1) Modul ini mendukung kegiatan belajar mandiri siswa,
mendapatkan skor rating 86.67% atau termasuk dalam
kategori Sangat Baik.
2) Dalam modul ini, setiap kegiatan belajar, tujuan
pembelajaran disampaikan dengan jelas,
mendapatkan skor rating 80% atau termasuk dalam
kategori Baik.
3) Materi yang disajikan dalam modul lengkap, bertahap
setiap langkah-langkah, mendapatkan skor rating 80%
atau termasuk dalam kategori Baik.
4) Terdapat latihan-latihan sebelum siswa mengerjakan
tugas mandiri, mendapatkan skor rating 86.67% atau
termasuk dalam kategori Sangat Baik.
94

Berdasarkan 4 indikator tersebut, maka dapat


disimpulkan bahwa untuk aspek materi memiliki rata-
rata skor rating 83.35% atau termasuk dalam kategori
Sangat Baik.

c. Aspek Konstruksi
1) Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar, mendapatkan skor
rating 80% atau termasuk dalam kategori Baik.
2) Penulisan tanda baca dan singkatan sesuai dengan
EYD, mendapatkan skor rating 80% atau termasuk
dalam kategori Baik.
3) Ilustasi dan gambar terdapat keterangan dengan jelas,
mendapatkan skor rating 66.67% atau termasuk dalam
kategori Baik.
4) Sesuai antara modul dengan blok-blok rangkaian
trainer, mendapatkan skor rating 86.67% atau
termasuk dalam kategori Sangat Baik.
Berdasarkan 4 indikator tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa untuk aspek konstruksi modul ini
mendapatkan rata-rata skor rating 78.33% atau
termasuk dalam kategori Baik.

5.Hasil Validasi Soal


Validasi soal digunakan untuk mengetahui kelayakan soal
yang dibuat untuk mengukur hasil belajar siswa setelah
menggunakan trainer WSN. Format soal yang digunakan adalah
pilihan ganda dengan jumlah soal 25 soal. Validasi soal ini
dilakukan oleh Nur Kholis, S.T., M.T., Rr. Hapsari Peni, S.T, M.T.,
dan Drs. H. Armais S, S.T. Validasi soal meliputi aspek materi,
konstruksi dan bahasa/budaya. Validasi soal bertujuan untuk
mengetahui kevalidan soal terhadap indikator tujuan
95

pembelajaran yang ingin dicapai. Hasil dari validasi soal adalah


sebagai berikut ini:

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Validasi Soal

Skor Penilaian Skor Skor Prosen


Aspek Penilaian
Maks Total tase
1 2 3 4 5

Materi
1. Soal sesuai dengan indikator dalam kisi- 0 0 0 2 1 13 86.67%
kisi
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan 0 0 0 2 1 15 13 86.67%
kompetensi
3. Pilihan jawaban homogen dan logis
0 0 0 2 1 13 86.67%
4. Hanya ada satu kunci jawaban
0 0 0 2 1 13 86.67%

Konstruksi 0 0 0 3 0 12 80%
5. Pokok soal dirumuskan dengan singkat,
jelas dan tegas 0 0 0 2 1 13 86.67%
6. Pokok soal tidak memberi petunjuk
jawaban
0 0 1 1 1 12 80%
7. Gambar, grafik, tabel, diagram atau
sejenisnya jelas dan berfungsi
15
8. Pilihan jawaban tidak menggunakan 0 0 0 1 2 14 93.33%
pernyataan “semua jawaban diatas
salah/benar” dan sejenisnya
9. Pillihan jawaban berbentuk angka atau
waktu disusun berdasarkan urutan besar 0 0 0 1 2 14 93.33%
kecilnya angka atau kronologinya
10. Panjang pilihan jawaban relatif sama

0 0 0 2 1 13 86.67%
Bahasa dan Budaya 15
11. Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah
0 0 0 2 1 13 86.67%
bahasa Indonesia yang baik dan benar
12. Penulisan tanda baca dan singkatan sesuai
96

dengan EYD 0 0 0 3 0 12 80%


13. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu 0 0 0 1 2 14 93.33%
Rata-Rata Skor Rating 86.67%

Berdasarkan dari hasil validasi soal yang telah dilakukan, maka


dapat dijabarkan untuk setiap aspek sebagai berikut:

a. Aspek Materi
1) Soal sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi,
mendapatkan skor rating 86.67% atau termasuk dalam
kategori Sangat Baik.
2) Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi,
mendapatkan skor rating 86.67% atau termasuk dalam
kategori Sangt Baik.
3) Pilihan jawaban homogen dan logis, mendapatkan
skor rating 86,67% atau termasuk dalam kategori
Sangat Baik.
4) Hanya ada satu kunci jawaban, mendapatkan skor
rating 86,67% atau termasuk dalam kategori Sangat
Baik.
Berdasarkan 4 indikator tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata skor rating untuk aspek
materi adalah 86,67% atau termasuk dalam kategori
Sangat Baik.

b. Aspek Konstruksi
1) Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas dan
tegas, mendapatkan skor rating 80% atau termasuk
dalam kategori Baik.
2) Pokok soal tidak memberi petunjuk jawaban,
mendapatkan skor rating 86,67% atau termasuk dalam
kategori Sangat Baik.
97

3) Gambar, grafik, tabel, diagram atau sejenisnya jelas


dan berfungsi, mendapatkan skor rating 80% atau
termasuk dalam kategori Baik.
4) Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan
“semua jawaban diatas salah/benar” dan sejenisnya,
mendapatkan skor rating 93.33% atau termasuk dalam
kategori Sangat Baik.
5) Pilihan jawaban berbentuk angka atau waktu disisin
berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
kronologinya, mendapatkan skor rating 93.33% atau
termasuk dalam kategori Sangat Baik.
6) Panjang pilihan jawaban relatif sama, mendapatkan
skor rating 86,67% atau termasuk kategori Sangat
Baik.
Berdasarkan 6 indikator tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa untuk aspek konstruksi mendapatkan
rata-rata skor rating 86.67% atau termasuk dalam kategori
Sangat Baik.

c. Aspek Bahasa dan Budaya


1) Penggunaan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar, mendapatkan skor
rating 86.67% atau termasuk dalam kategori Sangat
Baik.
2) Penulisan tanda baca dan singkatan sesuai dengan
EYD, mendapatkan skor rating 80% atau termasuk
dalam kategori Baik.
3) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat/tabu, mendapatkan skor rating 93.33% atau
termasuk dalam kategori Sangat Baik.
Berdasarkan 3 indikator tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa untuk aspek bahasa dan budaya
98

mendapatkan rata-rata skor rating 86.67% atau termasuk


dalam kategori Sangat Baik.

6.Hasil Validasi Respon Siswa


Validasi angket respon siswa digunakan untuk
mengetahui kelayakan angket respon yang dibuat. Angket respon
ini diberikan kepada siswa ketika selesai proses pembelajaran,
dari kegiatan belajar 1, sampai kegiatan belajar 3. Validasi angket
respon siswa dilakukan oleh Prof. Dr. Eko Hariadi, M. Pd., Arif
Widodo, S.T., M. Sc., dan Drs. H. Armais S, S.T. Hasil dari
validasi angket respon siswa adalah sebagai berikut:

Tabel. 4.5. Rekapitulasi Hasil Validasi Angket Respon Siswa

Skor Penilaian Skor Skor Prosen


Aspek Penilaian
Maks Total tase
1 2 3 4 5
Materi
1. Pernyataan sesuai dengan rumusan 15
0 0 0 3 0 12 80%
indikator
Konstruksi
2. Pernyataan dirumuskan dengan singkat 0 0 0 2 1 13 86.67%
dan jelas
3. Kalimat bebas sesuai atau relevan dengan 15
permasalahan 0 0 0 3 0 12 80%
4. Setiap pernyataan hanya berisi satu
gagasan secara lengkap 0 0 0 3 0 12 80%
Bahasa dan Budaya 15
5. Bahasa pernyataan ditulis komunikatif
0 0 1 2 0 11 73.33%
dan sesuai dengan jenjang pendidikan
siswa
6. Penulisan pernyataan sesuai dengan
99

bahasa Indonesia yang baku 0 0 0 3 0 12 80%


7. Penulisan tanda baca, singkatan sesuai
dengan EYD 0 0 0 3 0 12 80%
Rata-Rata Skor Rating 80%

Berdasarkan hasil validasi angket respon siswa, dapat


dijabarkan untuk setiap aspek sebagai berikut:
a. Aspek Materi
1) Pernyataan sesuai dengan rumusan masalah,
mendapatkan skor rating 80% atau termasuk dalam
kategori Baik.

b. Aspek Konstruksi
1) Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas,
mendapatkan skor rating 86.67% atau termasuk dalam
kategori Sangat Baik.
2) Kalimat bebas sesuai atau relevan dengan
permasalahan, mendapatkan skor rating 80% atau
termasuk dalam kategori Baik.
3) Setiap pernyataan hanya barisi sati gagasan secara
lengkap, mendapatkan skor rating 80% atau termasuk
dalam kategori Baik.
Berdasarkan 3 indikator tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata skor rating untuk aspek
konstruksi adalah 82.23% atau termasuk dalam kategori
Sangat Baik.

c. Aspek Bahasa dan Budaya


1) Bahasa pernyataan ditulis komunikatif dan sesuai
dengan jenjang pendidikan siswa, mendapatka skor
rating 73.33% atau termasuk dalam kategori Baik.
100

2) Penulisan pernyataan sesuai dengan bahasa Indonesia


yang baku, mendapatkan skor rating 80% atau
termasuk dalam kategori Baik.
3) Penulisan tanda baca, singkatan sesuai dengan EYD,
mendapatkan skor rating 80% atau termasuk dalam
kategori Baik.
Berdasarkan 3 indikator tersebut, maka dapat
dismpulkan bahwa rata-rata skor rating untuk aspek
bahasa dan budaya adalah 77.77% atau termasuk
dalam kategori Baik.

7. Hasil Respon Siswa


Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Respon Siswa

Skor Penilaian Skor Skor Prosen


Aspek Penilaian
Maks Total tase
1 2 3 4 5

Daya tarik Media Trainer


0 0 3 11 11 108 86.4%
1. Trainer ini menarik perhatian, sehingga
menimbulkan rasa ingin tahu
2. Belajar menggunakan trainer ini, 0 0 5 10 10 125 105 84%
meningkatkan motivasi belajar untuk
mengeksplorasi sistem wireless
3. Desain trainer bagus dan menarik
0 0 3 4 18 115 92%

Fungsi/Manfaat Media
0 0 2 19 4 102 81.6%
4. Penyampiaan tujuan pada modul jelas
0 0 7 14 4 97 77.6%
5. Materi dalam modul lengkap sesuai
dengan rangkaian dalam trainer
6. Siswa dapat mengunakan secara mandiri 0 0 12 8 5 93 74.4%
125
trainer dengan berpedoman pada modul
7. Trainer ini memberikan gambaran yang 0 0 0 13 12 112 89.6%
nyata mengenai sistem yang ada
8. Tujuan pembelajaran dapat tercapai
0 0 4 10 11 107 85.6%
dengan adanya trainer dan modul ini

Kepraktisan dan Kerapian 125


9. Desain trainer rapi dengan pembagian
101

0 0 2 8 15 113 90.4%
per blok-blok rangkaian
10. Keterangan pada trainer memudahkan 0 0 3 9 13 110 88%
untuk penggunaan
11. Desain dan tataletak menarik
0 0 4 5 16 112 89.6%
12. Ukuran trainer sesuai dengan rangkaian
0 0 4 12 9 105 84%
dalam trainer
13. Trainer daapt dipindah-pindah atau
fleksibel mudah dibawa kemana saja 0 0 1 7 17 116 92.8%

Rata-Rata Skor Rating 85.84%


8. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa diukur setelah pembelajaran selesai
dengan menggunakan soal post test. Format tes adalah pilihan
ganda dengan jumlah soal 25 butir soal. Jumlah siswa total kelas
XI TEI 2 adalah 30 siswa, namun pada saat penelitian dilakukan,
5 siswa masih melakukan prakerin. Untuk itu jumlah sample
yang digunakan adalah 25 siswa. Hasil belajar siswa kelas XI TEI
2 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas XI TEI 2


No. Absen Nama Nilai
1 GARNIS NI MASTITI 84
2 HENDRA GUSWANDA MIFTAKHUL IKHWAN 84
3 HUSNA YUNITA 84
4 INDAH NURFAYATUL 88
5 IRMA AYU DZIATUN NISA 88
6 IZZAH IMANIA DAROJAT 84
7 KHANSA TSABILA W 80
8 KRISFI ELI KURNIA 84
9 LUGU WIKA IBAGUS MAHENDRA Prakerin
10 MOH ZAKARIYA MA'SUM 80
11 MOH. FAIZ RAMDHANI Prakerin
12 MOH. IFFING YOGA PRATAMA Prakerin
13 MUHAMAD AZIS ROZIQ Prakerin
14 MUHAMAD FATHONY YUSUF 84
15 MUHAMAD RIFAI Prakerin
16 MUHAMMAD SULTON ENDI VELANI 88
17 NOVITA DIAN SAPUTRI 92
18 REGITA IRSHA PRATIWI 84
19 RENI ARIF MAWATY 84
102

20 RETNO OKTAVIANA 84
21 YOGA PUTRA KURNIAWAN 96
22 YOVIE ATA BUDIMAN 80
23 YUDHA ADITYA 72
24 SENJA NUR IRAWAN 84
25 SYAIQUN NIZAR TRISNA SAPUTRA 100
26 TYAS SYAFAADTUL ULFA 88
27 YULIA AMBARSARI 80
28 YUVAN FARID AZIS 92
29 ZAZILATUL WAHYU ANTAMI 80
30 ZIHAN CANTIKA RISKY 96
103

(Halaman ini sengaja dikosongkan oleh penulis)


104

9. Hasil Uji Alat


Hasil uji alat adalah hasil uji alat untuk mensimulasikan sistem monitoring trafo jaringan
distribusi. Trafo yang digunakan adalah trafo 3A dengan beban reostat. Hasil pengujian dibandingkan
dengan parameter pembanding yaitu AVO Meter untuk mengetahui nilai yang sesungguhnya.
Perbandingan pengujian antara parameter pembanding (AVO Meter) dengan sensor suhu LM35 untuk
mengukur suhu dan sensor arus ACS712 untuk mengukur arus. Pengujian dilakukan dalam waktu yang
sama yaitu 10 menit. Hasil pengujian alat adalah sebagai berikut:
Tabel. 4.8. Rekapitulasi Hasil Uji Alat
Pembacaan Parameter
Pembacaan Sensor Data Terima Komputer
Pembanding

Arus = 0.55 A Arus = 0.44 A Arus = 0.44 A


Suhu = 33 C Suhu = 33.33 C Suhu = 33.33 C
105

Pembacaan Parameter
Pembacaan Sensor Data Terima Komputer
Pembanding

Arus = 1.09A Arus = 1.11 A Arus = 1.11 A


Suhu = 34 C Suhu = 35.29 C Suhu = 35.29 C
106

Pembacaan Parameter
Pembacaan Sensor Data Terima Komputer
Pembanding

Arus = 1.52A Arus = 1.33 A Arus = 1.33 A


Suhu = 39 C Suhu = 39.22 C Suhu = 39.22 C
107

Pembacaan Parameter
Pembacaan Sensor Data Terima Komputer
Pembanding

Arus = 1.92A Arus = 1.89A Arus = 1.89 A


Suhu = 41 C Suhu = 43.14 C Suhu = 43.14 C

Pembacaan Parameter
Pembacaan Sensor Data Terima Komputer
Pembanding
108

Arus = 2.44A Arus = 2.56A Arus = 2.56 A


Suhu = 46 C Suhu = 47.06 C Suhu = 47.06 C
109

B. Pembahasan
1. Kelayakan Trainer
Untuk mengetahui kelayakan trainer, maka digunakan
analisis penilaian validator berdasarkan hasil validasi yang telah
dilakukan. Sesuai dengan Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Validasi
Trainer didapatkan nilai untuk aspek perwajahan /tataletak
mendapatkan skor rating 100% termasuk dalam kategori sangat
baik, untuk aspek materi mendapatkan skor rating 85% termauk
dalam kategori sangat baik dan unuk konstruksi mendapatkan
skor rating 85% sangat baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada grafik berikut ini yang menunjukkan proporsi penilaian
validator terhadap masing-masing aspek dalam validasi trainer.

Kelayakan Trainer
85% 100%

85%

Perwajahan / Tata Letak


Materi
Konstruksi
Gambar 4.2. Grafik Kelayakan Trainer

Dari ketiga aspek tersebut didapatkan nilai rata-rata skor


rating untuk trainer adalah 88% atau termasuk dalam kategori
Sangat Baik. Maka dapat disimpulkan bahwa trainer WSN yang
telah dibuat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
Selama proses penilaian validator, bukan hanya penilaian
saja yang didapatkan, melainkan juga saran untuk perbaikan
trainer. Saran ini dimaksudkan agar trainer yang telah dibuat
lebih berkualitas ketika digunakan sebagai media pembelajaran.
110

Tabel 4.9. berikut menjabarkan tentang saran dan revisi


yang telah dilakukan.

Tabel 4.9. Saran Validator Untuk Trainer


Validator Saran Revisi
Arif Widodo, S.T., M. Sc K3 perlu diperhatikan Telah dilakukan revisi
untuk mengamankan denganmemberikan
trafo isolator pada jumper dan
trafo
Drs. H. Armais S, S.T. - -

2. Kelayakan Modul
Kelayakan modul dilihat dari penilaian validator, yang
mana penilaian dilakukan terhadap 3 aspek yaitu perwajahan
modul, materi dan konstruksi. Berdasarkan Tabel 4.3.
Rekapitulasi Hasil Validasi Modul, didapatkan nilai untuk setiap
aspek adalah: (1) aspek perwajahan modul mendapatkan skor
rating sebesar 70% atau termasuk dalam kategori Baik, (2) aspek
materi mendapatkan skor rating sebesar 83.35% atau termasuk
dalam kategori Sangat Baik, (3) aspek konstruksi 78.33% atau
termasuk dalam kategori Sangt Baik. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam grafik kelayakan modul berikut ini:

Kelayakan Modul
78.33% 70.00%

83.35%

Perwajahan Modul Materi


Konstruksi
Gambar 4.3. Grafik Kelayakan Modul
111

Dari ketiga aspek tersebut maka didapatkan nilai rata-


rata skor rating untuk modul adalah 78.67% atau termasuk dalam
kategori Baik. Maka dapat disimpulkan bahwa modul yang telah
dibuat layak digunakan untuk media pembelajaran.
Saran-saran perbaikan juga diberikan oleh validator.
Saran-saran tersebut dibahas dalam tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10. Saran Validator Untuk Modul


Validator Saran Revisi
Prof. Dr. Eko Hariadi, M. Pd Gambar dan tabel Gambar dan tabel telah
diberikan keterangan diberikan keterangan
Arif Widodo, S.T., M. Sc Tambahkan keterangan Gambar telah diberikan
gambar keterangan
Drs. H. Armais S, S.T. Perhatikan penulisan Penulisan yang salah
ketik telah direvisi

3. Kelayakan Angket Respon Siswa


Sebelum angket respon siswa diberikan kepada siswa
yang bersangkutan, maka perlu diadakan validasi guna
mengetahui kelayakan angket respon yang telah dibuat. Validasi
angket respon siswa mencakup 3 aspek yaitu, aspek materi,
aspek konstruksi dan aspek bahasa dan budaya. Berdasarkan
Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Validasi Angket Respon Siswa,
untuk aspek materi mendapatkan skor rating sebesar 80% atau
termasuk dalam kategori Baik. Aspek konstruksi mendapatkan
skor rating sebesar 82.23% atau termsuk kedalam kategori Sangat
Baik, dan aspek bahasa dan budaya mendapatkan skor rating
sebesar 77.77% atau termasuk kedalam kategori Baik. Untuk
selanjutnya ketiga aspek tersebut dilakukan rata-rata sehingga
didapatkan skor rating total untuk menentukan kelayakan angket
respon siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar
grafik berikut ini yang menunjukkan penilaian validator untuk
setiap aspek.
112

Kelayakan Angket Respon


Siswa
77.77% 80.00%

82.23%

Materi Konstruksi
Bahasa dan Budaya
Gambar 4.4. Grafik Kelayakan Angket Respon Siswa

Saran-saran perbaikan juga diberikan oleh validator.


Saran-saran tersebut dibahas dalam tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.11. Saran Validator Untuk Angket Respon Siswa


Validator Saran Revisi
Prof. Dr. Eko Hariadi, M. Pd Perlu dipisah antara Telah dilakukan revisi
pertanyaan modul dan dengan memisah
trainer pertanyaan modul dan
trainer
Arif Widodo, S.T., M. Sc - -
Drs. H. Armais S, S.T. - -

4.Respon Siswa
Menurut Bigot, dkk., tanggapan biasa didefinisikan
sebagai bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita
melakukan pengamatan (dalam Sumadi Suryabrata, 1984:36).
Tanggapan bisa juga diartikan sebagai respon, dalam hal ini
respon siswa terhadap trainer dan modul yang telah
dikembangakan. Respon siswa diukur dengan menggunakan
angket respon siswa diberikan kepada siswa yang bersangkutan
ketika pembelajaran telah selesai. Respon diberikan oleh siswa
berdasarkan tiga aspek yang termuat di dalam angket respon
siswa yaitu aspek daya tarik media dan trainer, aspek
113

fungsi/manfaat media, dan aspek kepraktisan dan kerapian.


Aspek daya tarik media dan trainer mendapatkan skor rating
dari siswa sebesar 87.47% atau termasuk dalam kategori Sangat
Baik, aspek fungsi/manfaat media mendapatkan skor rating dari
siswa sebesar 81.76% atau termasuk dalam kategori Sangat Baik
dan aspek kepraktisan dan kerapian mendapatkan skor rating
dari siswa sebesar 88.96%. Hasil dari respon siswa tersebut dapat
dilihat pada grafik respon siswa sebagai berikut ini:

Respon Siswa
88.96% 87.47%

81.76%

Daya Tarik Media dan Trainer Fungsi/Manfaat Media


Kepraktisan dan Kerapian
Gambar 4.5. Grafik Respon Siswa
Siswa pun juga diminta untuk mengisi pertanyaan
terbuka tentang modul dan trainer pendapat mereka apakah
perlu adanya perbaikan atau tidak. Menurut Thiagarajan
(1974:142) if one trainee claims that the protocol film looks artificial, the
comment may be disregarded, but if all trainee report the same feeling
drastic revision is sugested. Bermacam-macam tanggapan telah
diperoleh namun tidak menggambarkan unsur kesamaan, oleh
karena itu tidak perlu adanya perbaikan tentang media yang
dibuat.

5. Hasil Belajar Siswa


114

Berdasarkan Tabel 4.7. didapatkan nilai hasil belajar


siswa. Untuk melihat ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI TEI 2
secara keseluruahn perlu dilakukan analisis uji t (one sample t test)
untuk dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa dengan KKM.
KKM yang digunakan di SMK N 1 Blitar adalah 70 untuk mata
pelajaran produktif dan 75 untuk mata pelajaran normatif. Maka
KKM yang digunakan disini adalah 70. Apabila rata-rata hasil
belajar siswa kelas XI TEI 2 telah mencapai diatas KKM maka
dianggap lulus atau tuntas. Sebelum dilakukan analisis uji t maka
perlu dilakukan analisis uji syarat untuk uji t yaitu uji normalitas
data, yang mana uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
apakah data hasil belajar siswa kelas XI TEI 2 berdistribusi
normal atau tidak. Analisis ini dibantu dengan software SPSS 21.

Tabel 4.12. Hasil Hitung SPSS Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

HbSis

N 25
Mean 85.6000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 6.11010
Absolute .243
Most Extreme Differences Positive .243
Negative -.157
Kolmogorov-Smirnov Z 1.216
Asymp. Sig. (2-tailed) .104

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil hitung SPSS pada tabel 4.12.


didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,104. Dari hasil pengujian
115

ini didapatkan nilai P (0,104) > 0,05, dengan demikian dapat


disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI TEI 2
berdistribusi normal. Dikarenakan uji normalitas telah dipenuhi
maka selanjutnya dapat dilakukan uji t untuk satu sampel.

Tabel 4.13. Hasil Hitung SPSS One Sample t test


One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

HBSis 25 85.6000 6.11010 1.22202

One-Sample Test

Test Value = 70

t df Sig. (2- Mean 95% Confidence


tailed) Difference Interval of the
Difference

Lower Upper

HBSis 12.766 24 .000 15.60000 13.0779 18.1221

Berdasarkan hasil hitung SPSS pada tabel 4.13


didapatkan nilai signifikansi = 0,000. Dari hasil pengujian ini
didapatkan nilai P (0,000) < 0,01, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara rata-rata hasil
belajar kelas XI TEI 2 (85,6) dengan KKM (70).

Hasil perbandingan rata-rata dengan KKM menunjukkan


bahwa ketuntasan belajar telah tercapai. Untuk melihat
ketuntasan belajar setiap siswa dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.14. Ketuntasan Belajar Setiap Siswa
116

No.
Abse Nama Nilai Keterangan
n
1 LARAS ISTI MEGANANDA 84 Tuntas
2 LODHIE FIRMANSAH 84 Tuntas
3 M. FUAT BARORI 84 Tuntas
4 M. IHLASUL AMAL 88 Tuntas
5 M. ZAKARIA ILHAM 88 Tuntas
6 MEI MUCH.SAIFUL 84 Tuntas
7 MOCH. MUZAIDIN 80 Tuntas
8 MOCH. SOFYAN TRI WIBOWO 84 Tuntas
9 MOCH. WAHYUDIANTO Prakerin Prakerin
10 MOCHAMAD FAROUK WAFI 80 Tuntas
11 MOCHAMAD IRFAN Prakerin Prakerin
12 MOCHAMAD SANDI NUR DIANTO Prakerin Prakerin
13 MUHAMAD WILDAN SULTHONI Prakerin Prakerin
14 MUHAMMAD CHAFIDUL ASROR 84 Tuntas
15 MUHAMMAD ILYAS AINUN SUQRI Prakerin Prakerin
16 MUHAMMAD SULTON ENDI VELANI 88 Tuntas
17 NOVITA DIAN SAPUTRI 92 Tuntas
18 REGITA IRSHA PRATIWI 84 Tuntas
19 RENI ARIF MAWATY 84 Tuntas
20 RETNO OKTAVIANA 84 Tuntas
21 YOGA PUTRA KURNIAWAN 96 Tuntas
22 YOVIE ATA BUDIMAN 80 Tuntas
23 YUDHA ADITYA 72 Tuntas
24 SENJA NUR IRAWAN 84 Tuntas
25 SYAIQUN NIZAR TRISNA SAPUTRA 100 Tuntas
26 TYAS SYAFAADTUL ULFA 88 Tuntas
27 YULIA AMBARSARI 80 Tuntas
28 YUVAN FARID AZIS 92 Tuntas
29 ZAZILATUL WAHYU ANTAMI 80 Tuntas
30 ZIHAN CANTIKA RISKY 96 Tuntas

6. Hasil Uji Alat


Hasil uji alat, merupakan simulasi sistem monitoring suhu
dan arus pada trafo dengan sistem monitoring real time secara
wireless. Metode kalibrasi yang digunakan adalah metode
comparison with standard yang artinya some analytical procedures
involve comparing a property of the analyte (or the product of a
117

reaction with the analyte) with standards such that the property
being tested matches or nearly matches that of the
standard(Holler, dkk., 2007:11). Standar yang digunakan adalah
alat ukur yang telah diakui dan bisa digunakan untuk mengukur
besaranyang ingin diukur. Pada penelitian ini besaran arus
diukur oleh AVO Meter keluaran Goldstar dengan tipe DM-334
dan untuk suhu menggunakan AVO Meter keluaran MASTECH
dengan tipe MS8239C. Hasil pengukuran antara AVO dan sensor
dibandingkan untuk melihat karakteristik dari trainer yang
dibuat.
Teknik pengambilan data yaitu dengan memasang beban
maksimal pada trafo (3 A) dan diukur arus dan suhunya. Suhu
yang diukur adalah suhu current atau suhu besi dari trafo,
diakrenakan tidak adanya minyak trafo. Selama pembebanan
maksimal digunakan stopwatch untuk melihat waktu yang
diperlukan agar trafo tersebut mencapai suhu tertinggi. Dari hasil
pengambilan ini didapatkan bahwa agar trafo mencapai suhu
tertinggi dengan arus maksimal waktu yang dibutuhkan adalah
10 menit. Maka, pengambilan data untuk arus yang berbeda
mengacu pada waktu yang sama yaitu 10 menit.
Teknik analisis data yang digunakan adalah least square
method. Metode tersebut merupakan salah satu metode regresi
yang digunakan untuk melihatan apakah ada hubungan antara
variabel x dan y. Dalam hal ini apakah benar ada hubungan
antara variabel x (arus) dan y(suhucurrent) jika terjadi kenaikan
arus maka akan ada kenaikan suhu yang signifikan.
Least square methodsendiri digunakan atas dasar dua
asumsi, yaitu The first is that there is actually a linier relationships
between the measured response Y and the standard analyte
concentration X, and second assumption that any deviation of the
individual points from the stright line arises from error measurement
(Holler, dkk., 2007:986).
118

Berdasarkan Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Uji Alat, maka


dapat disederhanakan menjadi:
Tabel 4.15. Hasil Uji Alat
I C
V R Arus (A) SuhuCurrent( oC )
Teganga Tahana
Amper Therm Senso
n n Senso Kompute Kompute
e o r
r Arus r r
Meter couple Suhu
20 Volt 36.36 Ω 0.55 0.44 0.44 33 33.33 33.33
20 Volt 18.35 Ω 1.09 1.11 1.11 34 35.29 35.29

20 Volt 13.16 Ω 1.52 1.33 1.33 39 39.22 39.22


20 Volt 10.42 Ω 1.92 1.89 1.89 41 43.14 43.14
20 Volt 8.19 Ω 2.44 2.56 2.56 46 47.06 47.06

Dari tabel 4.15 diatas, maka dapat dibuat grafik hubungan


antara arus (X) dan suhu (Y), sebagai beriktu:

Hubungan Arus dan Suhu Current


50
40
30
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Gambar 4.6. Grafik Hubungan Arus dan SuhuCurrent
119

Tahapan-tahapan menggunakan least square method untuk mengetahui hubungan antara suhu dan
arus adalah sebagai berikut:
a. Uji Signifikansi Garis Regresi
Ho : Garis Regresi tidak signifikan
H1 : Garis Regresi signifikan

Berdasarkan Tabel 4.15. Hasil Uji Alat, maka didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan
(X- X ) x (X-Y
X Y X2 Y2 X.Y X- X Y-Y ( X- X )2 ( X-Y )2 )
1110.88 1.05267
0.44 33.33
0.1936 9 14.6652 -1.026 -6.278 6 39.41328 6.441228
1245.38 0.12673
1.11 35.29
1.2321 4 39.1719 -0.356 -4.318 6 18.64512 1.537208
1538.20 0.01849
∑ 1.33 39.22
1.7689 8 52.1626 -0.136 -0.388 6 0.150544 0.052768
0.17977
1.89 43.14
3.5721 1861.06 81.5346 0.424 3.532 6 12.47502 1.497568
2214.64 1.19683
2.56 47.06
6.5536 4 120.4736 1.094 7.452 6 55.5323 8.152488
198.0 7970.18
7.33 13.3203 308.0079 2.57452 126.2163 17.68126
4 5
120

Keterangan:
X : Variabel Independent (Arus)
Y : Variabel Dependent (SuhuCurrent)
121

Dari Tabel 4. Hasil Perhitungan, maka dapat diketahui bahwa:


Mean
X : 1.466
Y : 39.608

b. Koefisien a dan b
Nilai a dan b untuk persamaan regresi Y = a + bX

( ∑ Y ) ( ∑ X 2 )−( ∑ X )( ∑ XY )
a= 2
n . ∑ x −( ∑ x )
2

(198.04 ) (13.3203 )−( 7.33 ) ( 308.0079 )


a= 2
5.(13.3203)−( 7.33 )

( 2637.95221) −( 2257.6979 )
a= 2
(66.6051)−( 53.7289 )

380.25431
a=
12.8762

a=29.531562

n ( ∑ XY ) −( ∑ X )( ∑ Y )
b= 2
n . ∑ x −( ∑ x )
2

5. ( 308.0079 )− (7.33 )( 198.04 )


b=
5.(13.3203)−( 7.33 )2
122

(1540.0395 )−( 1451.6332 )


b=
(66.6051)−( 53.7289 )2

88.4063
b= =6.867789
12.8726
Menghitung JK(T) = JK(a) + JK(b|a) + JK(res)
dbt = N-1 = 5-1 = 4
dba = K-1 = 2-1 = 1 (pembilang)
dbd = N-K = 5-2 = 3 (penyebut)

(∑ Y )
2
2 2
JK T =∑ y =∑ y −
n

( 198.04 )2
JK T =7970.185−
5

JK T =7970.185−7843.96832

JK T =126.21668

2
(∑ Y ) ( 198.04 )2
JK a= = =7843.96832
n 5

JK(b∨a )=b . ∑ ( x−x )( y − y )

JK(b∨a )=6.867789 .17.68126

JK(b∨a )=121.4311629
123

JK(res) :
Tabel 4.17. Hasil Perhitungan JK residu

(Y −Y⏞ ) (Y −Y⏞ )
2

X Y Y⏞
32.5533 0.77661
0.44 33.33
9 1 0.603124
37.1548
1.11 35.29
1 -1.86481 3.477508
38.6657 0.55427
1.33 39.22
2 9 0.307225
42.5116 0.62831
1.89 43.14
8 7 0.394782
2.56 47.06 47.1131 -0.0531 0.00282
 JK(res) 4.785459

Menghitung KT

JK a 7843.96832
KT a = = =7843.96832
db a 1

JK (b∨a) 121.4311629
KT (b∨a)=JK reg = = =121.4311629
db(b ∨a) 1

JK res 4.785459
KT res = = =1.595153
dbres 3
124

KT (b∨a) 121.4311629
F hitung= = =76.125088
KT (res) 1.595153

F t 5 %=10.13 dan F t 1 %=34.12

Berdasarkan nilai Ft5% dan Ft1% maka nilai Fhitung jatuh pada daerah
tolah H0 dan terima H1, maka dapat dikatakan bahwa garis
regresi signifikan untuk meramalkan perubahan variabel respon
Y terhadap tiap-tiap nilai X.

c. Koefisien Determinasi

2 JK reg 121.4311629
R= = =0.962
∑Y
2
126.21668

Dari perhitungan koefisien determinasi ini, maka diperoleh


kesimpulan bahwa pengaruh variabel x terhadap y adalah
mencapai 96,2% atau dapat dikatakan bahwa variabel arus sangat
berpengaruh terhadap variabel suhu sebesar 96,2%.

d. Bias
Jika dibandingkan antara hasil uji alat dengan parameter
pembanding maka terjadi perbedaan hasil pengukuran, yang
disebut dengan bias. Hal ini dapat dilihat dari grafik
perbandingan berikut ini:
Out Trainer Pembanding 125

Gambar 4.7. Grafik Perbandingan Output Trainer dan


Parameter Pembanding

Jika dilihat dari dua grafik perbandingan tersebut maka


tampak adanya hasil perbedaan antara hasil uji alat dengan
parameter pembanding, yang biasa disebut dengan bias. Bias
sendiri disebabkan karena adanya systematic error. Besarnya bias
antara arus dan suhu adalah sebagai berikut:

Tabel 4.18 Perhitungan Arus dan SuhuCurrent


ARUS (A) SUHUCurrent (0C)
Sensor Ampere Sensor Thermo
Arus Meter Suhu couple
0.44 0.55 33.33 33
1.11 1.09 35.29 34
1.33 1.52 39.22 39
1.89 1.92 43.14 41
2.56 2.44 47.06 46
1.466 1.504 39.608 38.6

Bias Arus
Bias = µB - µA
= 1.466 – 1.504
= -0.038
126

Bias Suhu
Bias = µB - µA
= 39.608 – 38.6
= 1.008

e. Relative Error
Accuracy is a relative term in sense that what is an accurate ot
inaccurate method very much depends on the need of the scientist
and the difficulty of the analytical problem. Accuracy is expressed
in terms of either absolute error or relative error (Holler, dkk.,
2007:967).
Berdasarkan Tabel 4.18. maka didapatkan nilai untuk
masing-masing rata-rata untuk menghitung relative error
sebagai berikut:

Relative Error Arus


x−x t
Er = x 100 %
xt
1.504−1.466
Er = x 100 %
1.504
Er =2.52 %

Relative Error Suhu


x−x t
Er = x 100 %
xt
39.068−38.6
Er = x 100 %
38.6
Er =1.21 %
127

Anda mungkin juga menyukai