Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIKUM SCADA
SIMULASI SISTEM DOUBLE BUSBAR MENGGUNAKAN SOFTWARE
SCADA DESIGNER

DOSEN PEMBIMBING : YAMAN, S.T., M. ENG

OLEH :
Khairul Adyan
NIM : 1820403012
KELAS : TL 3B

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LISTRIK
TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Simulasi Sistem Double busbar Menggunakan Software


SCADA Designer
Nama Praktikan : Khairul Adyan
NIM : 1820403046
Kelas : TL 3B
Anggota Kelompok : 1. Affin Shabrilnur
2. Fadhil Saputra
3. Febriana Ridwan
4. Ibrahim
5. Siti Nurkhalida

Tanggal Praktikum : 24 Februari 2021


Tanggal Penyerahan : 21 April 2021

Buketrata, 21 April 2021

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Yaman, S.T., M.Eng


NIP. 19701227 199903 1 001

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga Laporan
Praktikum SCADA ini dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata
sempurna.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan terlihat dalam proses pembuatan Laporan Praktikum SCADA ini,
terkhusus kepada:
1. Kepada Bapak Yaman, S.T., M.Eng, selaku dosen pembimbing mata
kuliah Praktikum SCADA.
2. Kepada segenap asisten laboratorium Sistem Proteksi dan Distribusi yang
tetap sabar untuk melayani kelompok kami dalam berlangsungnya
praktikum.
3. Kepada para orangtua yang tak pernah putus mendoakan agar kuliah kami
berjalan dengan baik.
4. Dan seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga Laporan
Praktikum SCADA ini dapat selesai.

Demikianlah Laporan Praktikum SCADA kami buat dengan sepenuh hati.


Tidak lupa kritik dan saran kami harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih
baik lagi.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku
penulis. Terima Kasih.

Buketrata, 21 April 2021

Khairul Adyan

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iv
I. SOP dan K3 Laboratorium Sistem Proteksi dan Distribusi.............. 1
1.1 SOP kesehatan dan keselamatan kerja............................................... 1
1.2 SOP Pemasangan dan Pelepasan Modul Trainer Praktikum............. 1
1.3 SOP Pengoprasian Modul Trainer Praktikum.................................... 2
1.4 Keselamatan Kerja............................................................................. 2

II. Pengenalan SCADA dan Sistem Double Busbar................................ 5


2.1 Pengenalan SCADA.......................................................................... 5
2.1.1 Pengertian SCADA.................................................................. 5
2.1.2 Penggunaan dan Manfaat SCADA.......................................... 9
2.1.3 Sistem dan Perangkat pada SCADA........................................ 10
2.2 Pengenalan Sistem Double Busbar................................................... 11
2.2.1 Pengertian Busbar.................................................................... 11
2.2.2 Macam-macam Konfigurasi Busbar.............................................. 11

III. Praktikum Simulasi Sistem Double Busbar Menggunakan


Software SCADA Designer............................................................... 14
3.1 Tujuan............................................................................................. 14
3.2 Gambar Rangkaian.......................................................................... 14
3.3 Peralatan dan Bahan........................................................................ 15
3.4 Langkah Kerja................................................................................. 15
3.5 Keselamatan Kerja.......................................................................... 16
3.6 Hasil Praktikum............................................................................... 16
3.7 Pembahasan..................................................................................... 18
3.8 Simpulan......................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem dan Perangkat pada SCADA........................................ 10


gambar 2.2 Sistem Cincin atau ring............................................................. 12
Gambar 2.3 Sistem busbar tunggal atau single busbar................................ 12
Gambar 2.4 Sistem Busbar Ganda atau double Busbar............................... 12
Gambar 2.5 Sistem Busbar satu setengah atau one half busbar....................13
Gambar 3.1 Rangkaian Sistem Double Busbar pada Software SCADA..... 14
Gambar 3.2 Rangkaian Kondisi Awal......................................................... 16
Gambar 3.3 Rangkaian Kondisi Bus 1 Hidup dan Bus 2 Mati.................... 17
Gambar 3.4 Rangkaian Kondisi Bus 1 dan Bus 2 Hidup............................. 17
Gambar 3.5 Rangkaian Kondisi Bus 1 mati dan Bus 2 Hidup.................... 18

iv
I. SOP dan K3 Laboratorium Sistem Proteksi dan Distribusi

1.1 SOP kesehatan dan keselamatan kerja

a. Mematuhi SOP COVID 19 yang dikeluakan Kampus


b. Memakai baju laboratorium pada saat melaksanakan percobaan
c. Mematuhi semua peraturan yang ada di dalam laboratorium
d. Mengikuti instruksi yang diberikan oleh dosen pengasuh.
e. Perhatikan cara pemasangan kabel penghubung dengan benar sesuai
dengan petunjuk simulasi.
f. Pastikan bahwa rangkaian telah benar sebelum tersambung sumber
tegangan.
g. Baca jobsheet dan perhatkan vidio untuk mengiikuti petunjuk
pemasangan.
h. Tidak bermain-main dengan sumber tegangan dan peralatan yang ada
didalam laboratorium.

1.2 SOP Pemasangan dan Pelepasan Modul Trainer Praktikum

a. Memasang modul trainer pada frame, masukan bagian atas modul trainer
ke slot frame dan jaga bagian bawah modul trainer dengan jarak ± 3cm
dengan frame, dorong modul trainer ke atas kemudian paskan bagian
bawah modul trainer pada slot bawah, turunkan perlahan sampai batas slot.
dan rapatkan antar modul trainer. (minta bantuan pada tenaga pendidik
atau dosen untuk memastikan pemasangan)
b. Melepas modul trainer, angkat dengan mendorong modul trainer ke atas
slot frame sehingga batas bawah modul trainer bebas dan dorong bagian
bawah ke belakang ± 3cm dengan frame, turunkan modul trainer sehingga
terlepas dari frame. Hati hati dalam memegang dan membawa modul
trainer
c. Gunakan Jumper U (safety plug) sesuai warna untuk menghubungkan
modul trainer yang rapat

5
d. Gunakan Jumper H (safety plug) untuk menghubungkan modul trainer
yang rapat dan untuk pencabangan
e. Gunakan Jumper Kabel (safety plug) sesuai warna untuk menghubungkan
modul trainer yang jarang, berjauhan, untuk pencabangan dan
menghubungkan sumber listrik
f. Pemasangan jamper, sewaktu menusukan jumper pegangang frame dengan
erat

1.3 SOP Pengoperasian Modul Trainer Praktikum

a. Pastikan modul trainer yang di gunakan sesuai job,


b. Pastikan power meja panel dalam keadaan off
c. Pastikan tombol reset power panel meja berfungsi dengan baik
d. Pastikan modul trainer yang mempunyai power suplai dalam keadaan off
e. Setelah modul trainer dirangkai menjadi sistem yang akan diproteksi
mintalah dosen pengasuh untuk memeriksa
f. Minta kunci pengaman panel meja dan masukan kunci (perhatikan kunci
dan lubang kunci jangan terbalik), putar kunci searah jarum jam, jika
sudah kontaktor bebunyi tanda on dan indikator menyala, putar searah
jarum jam slektor switch dari posisi 0 ke 1, setelah ter kunci lepaskan dan
cabut kunci
g. On_kan power switch masing masing modul trainer yang mempunyai
power suplai
h. Jika di khususkan pengoprasian modul trainer mintalah petunjuk dari
dosen pengajar

1.4 Keselamatan Kerja

Sebelum melakukan percobaan atau praktikum, agar terhindari dari bahaya


dan kecelakaan dilaboratorium maka praktikan harus mematuhi peraturan
keselamatan kerja berikut ini:

a. Memakai baju laboratorium pada saat melaksanakan percobaan


b. Mematuhi semua peraturan yang ada di dalam laboratorium

6
c. Mengikuti instruksi yang diberikan oleh dosen pengasuh.
d. Perhatikan cara pemasangan kabel penghubung dengan benar sesuai dengan
petunjuk simulasi.
e. Pastikan bahwa rangkaian telah benar sebelum tersambung sumber
tegangan.
f. Baca dan ikuti petunjuk pemasangan.
g. Tidak bermain-main dengan sumber tegangan dan peralatan yang ada
didalam laboratorium.

7
II. Pengenalan SCADA dan Sistem Double Busbar

2.1 Pengenalan SCADA


2.1.1 Pengertian SCADA
SCADA merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data
Acquisition. SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi
atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer
pusat yang akan mengatur dan mengontrol data-data tersbut. Sistem SCADA tidak
hanya digunakan dalam proses-proses industri, misalnya, pabrik baja, pembangkit
dan pendistribusian tenaga listrik (konvensional maupun nuklir), pabrik kimia,
tetapi juga pada beberapa fasilitas eksperimen seperti fusi nuklir. Dari sudut
pandang SCADA, ukuran pabrik atau sistem proses mulai dar 1.000an hingga
10.000an I/O (luaran/masukan), namun saat ini sistem SCADA sudah bisa
menangani hingga ratusan ribu I/O.
Dalam komunikasi antara stasiun utama (MS) dan setiap unit terminal jarak
jauh (RTU) yang dilakukan melalui dukungan yang dapat berupa serat optik, PLC
(pembawa saluran listrik) atau radio, dalam hal ini data dikirim dengan beberapa
protokol (biasanya tergantung pada penyedia SCADA yang digunakan), misalnya
Indactic 33, IEC-60870, dll.
Sistem ini banyak digunakan di ladang minyak dan gas hulu, jaringan
listrik bertegangan tinggi dan beberapa aplikasi serupa di mana sistem dengan
konfigurasi seperti itu digunakan untuk memantau dan mengontrol area produksi
yang luas.
Scada biasanya digunakan untuk mengontrol suatu proses.
 proses industri: manufaktur, produksi, generator energi listrik.
 Proses infrastruktur : pemurnian dan distribusi air minum, pengolahan
limbah, pipa gas dan minyak, distribusi listrik, sistem komunikasi yang
kompleks, sistem peringatan dini dan sirene
 fasilitas pemrosesan: bangunan, bandara, pelabuhan, stasiun ruang
angkasa.

8
Sistem SCADA biasanya meliputi:
 Antarmuka manusia-mesin
 Terminal jarak jauh yang menghubungkan beberapa sensor pengukuran
dalam proses di atas
 Sistem pemantauan terkomputerisasi untuk pengumpul data
 Infrastruktur komunikasi menggunakan terminal jarak jauh dengan sistem
pemantauan, dan
 Dan PLC

2.1.2 Penggunaan dan Manfaat SCADA


Secara umum, SCADA di pergunakan untuk secara otomatis dalam
menjalankan proses industri yang rumit, hal ini menggantikan pekerjaan manusia
(ini dapat dianggap berbahaya atau tidak praktis — konsekuensi logisnya adalah
PHK), dan biasanya proses yang melibatkan lebih banyak faktor kontrol Faktor,
kontrol gerakan yang lebih cepat, dll. Di mana kontrol menjadi tidak nyaman.
SCADA bukan teknologi khusus, melainkan sebuah aplikasi. SCADA
adalah singkatan dari Supervisory Control And Data Acquisition. Semua aplikasi
yang mendapatkan data dari suatu sistem di lapangan untuk tujuan mengendalikan
sistem adalah aplikasi SCADA.. Aplikasi SCADA terdiri dari dua elemen, yaitu:

1. Proses, sistem, mesin yang akan dipantau dan dikendalikan — mungkin dalam
bentuk pembangkit listrik, sistem irigasi, jaringan komputer, sistem lampu lalu
lintas atau lainnya;

2. Jaringan peralatan ‘cerdas’ dengan antarmuka sistem melalui sensor dan output
Control. Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA, memungkinkan
untuk memantau dan mengontrol komponen sistem. Kemudian dapat membuat
sistem SCADA menggunakan berbagai teknologi dan protokol yang berbeda.

9
2.1.3 Sistem dan Perangkat pada SCADA
Ada banyak bagian dalam sebuah sistem SCADA. Sebuah sistem SCADA
biasanya memiliki perangkat keras sinyal untuk memperoleh dan mengirimkan
I/O, kontroler, jaringan, antarmuka pengguna dalam bentuk HMI (Human
Machine Interface), piranti komunikasi dan beberapa perangkat lunak pendukung.
Semua itu menjadi satu sistem, istilah SCADA merujuk pada sistem pusat
keseluruhan. Sistem pusat ini biasanya melakukan pemantauan data-data dari
berbagai macam sensor di lapangan atau bahkan dari tempat2 yang lebih jauh lagi
(remote locations).
Sistem pemantauan dan kontrol industri biasanya terdiri dari sebuah host
pusat atau master (biasa dinamakan sebagai master station, master terminal
unit atau MTU), satu atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data lapangan
(biasa dinamakan remote stattion, remoter terminal unit atau RTU) dan
sekumpulan perangkat lunak standar maupun customized yang digunakan untuk
memantau dan mengontrol elemen-elemen data-data di lapangan. Sebagian besar
sistem SCADA banyak memiliki karakteristik kontrol kalang-terbuka (open-loop)
dan banyak menggunakan komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada
beberapa elemen merupakan kontrol kalang-tertutup (closed-loop) dan/atau
menggunakan komunikasi jarak dekat.

Gambar 2.1 Sistem dan Perangkat pada SCADA

10
Sistem yang mirip dengan sistem SCADA juga bisa kita jumpai di
beberapa pabrik proses, perawatan dan lain-lain. Sistem ini
dinamakan DCS (Distributed Control Systems). DCS memiliki fungsi yang mirip
dengan SCADA, tetapi unit pengumpul dan pengontrol data biasanya ditempatkan
pada beberapa area terbatas. Komunikasinya bisa menggunakan jaringan lokal
(LAN), handal dan berkecepatan tinggi.

2.2 Pengenalan Sistem Double Busbar


2.2.1 Pengertian Busbar
Busbar atau rel adalah titik pertemuan atau hubungan trafo-trafo tenaga,
SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan
tenaga listrik atau daya listrik. Ada pula yang mengartikan, Busbar dalam sistem
tenaga adalah lokasi di mana jalur transmisi, sumber generasi, dan beban
distribusi bertemu. Karena konvergensi ini, sirkuit pendek yang terletak di dekat
busbar cenderung memiliki arus besar yang sangat tinggi. Karena arus sangat
besarnya, maka jika ada kesalahan memerlukan kecepatan yang tinggi dalam
operasi perlindungan busbar untuk membatasi kerusakan peralatan tersebut.

Namun, kliring berkecepatan tinggi harus seimbang terhadap kebutuhan


untuk keamanan. Tersandung salah untuk kesalahan eksternal dapat menyebabkan
gangguan besar, dan membahayakan stabilitas daya sistem. Besarnya kesalahan
yang tinggi meningkatkan kemungkinan CT saturasi selama kesalahan eksternal
dekat dengan busbar, dan CT saturasi meningkatkan kemungkinan operasi yang
salah dari perlindungan busbar.

2.2.2 Macam-macam konfigurasi busbar


Ada beberapa jenis konfigurasi busbar yang digunakan saat ini, antara lain:

 Sistem cincin atau ring, semua rel/busbar yang ada tersambung satu sama
lain dan membentuk seperti ring/cicin.

11
gambar 2.2 Sistem Cincin atau ring

 Busbar Tunggal atau Single busbar, semua perlengkapan peralatan listrik


dihubungkan hanya pada satu / single busbar pada umumnya gardu dengan
sistem ini adalah gardu induk diujung atau akhir dari suatu transmisi.

Gambar 2.3 Sistem busbar tunggal atau single busbar

 Busbar Ganda atau double busbar, Adalah gardu induk yang mempunyai
dua / double busbar . Sistem ini sangat umum, hampir semua gardu induk
menggunakan sistem ini karena sangat efektif untuk mengurangi pemadaman
beban pada saat melakukan perubahan.

12
Gambar 2.4 Sistem Busbar Ganda atau double Busbar.

 Busbar satu setengah atau one half busbar, gardu induk dengan
konfigurasi seperti ini mempunyai dua busbar juga sama seperti pada busbar
ganda, tapi konfigurasi busbar seperti ini dipakai pada Gardu induk
Pembangkitan dan gardu induk yang sangat besar, karena sangat efektif
dalam segi operasional dan dapat mengurangi pemadaman beban pada saat
melakukan perubahan sistem. Sistem ini menggunakan 3 buah PMT didalam
satu diagonal yang terpasang secara seri.

Gambar 2.5 Sistem Busbar satu setengah atau one half busbar.

13
III. Praktikum Simulasi Sistem Double Busbar Menggunakan Software
SCADA Designer

3.1 Tujuan
1. Dapat memahami prinsip kerja dari sistem double busbar menggunakan
software SCADA Designer
2. Mampu membuat rangkaian dari sistem double busbar pada Software
SCADA Designer.
3. Dapat Mengoperasikan kerja dari sistem double busbar pada Software
SCADA Designer.

3.2................................................................................................................. Gamba
r Rangkaian

Gambar 3.1 Rangkaian Sistem Double Busbar pada Software SCADA

14
3.3 Peralatan dan Bahan

1. Meja Panel LN ST 7008-1N 1 Unit


2. Double busbar unit CO3301-5S 5 Unit
3. Three Phase Meter CO5127-1Y 2 Unit
4. Power Switch Module (PMT) CO3301-5p 1 Unit
5. Jumper U Hitam SO5126-9Y 12 Unit
6. Jumper U Biru SO5126-9V 3 Unit
7. Jumper U Kuning SO5126-9W 4 Unit
8. Lampu Pijar 15 Watt Philip 3 Unit
9. Banana Flug SO5148-1L Secukupnya
10. PC Lenovo Xp 1 Unit
11. Software SCADA Designer SO4001-3F 1 software
12. Kabel serial/connector cable ethernet cable 1 Unit

3.4 Langkah Kerja


1. Menyiapkan seluruh peralatan dan bahan praktikum yang akan digunakan.
2. Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar diagram yang akan
dipraktikkan.
3. Meng-on-kan Three-phase power supply panel (Three-phase power
supply panel 400V/16A, elcb, emergency off, key switch, 54PU).
4. Meng-on-kan Three Phase Meter.
5. Meng-on-kan Power Switch Module (PMT).
6. Menghubungkan alat ukur Three Phase Meter ke computer menggunakan
kabel serial.
7. Meng-on-kan computer.
8. membuka software LUCAS-NULLE SCADA Designer pada computer.
9. Men-setting computer agar terconect dengan Three Phase Meter.
10. Membuat rangkaian control pada membuka software LUCAS-NULLE
SCADA.
11. Men-setting computer agar terconnect dengan Three Phase Meter dan

15
rangkaian praktikum.
12. Melakukan simulasi dan pengukuran sesuai data yang dibutuhkan.
13. Apabila praktikum selesai, meng-off-kan PMT dan alat ukur.
14. Selanjutnya meng-off-kan Three-phase power supply panel.
15. Kemudian mengembalikan peralatan dan bahan praktikum ke tempat
semula dengan keadaan baik.

3.5 KESELAMATAN KERJA


1. Memakai baju laboratorium pada saat melaksanakan percobaan.
2. Mematuhi semua peraturan yang ada di dalam laboratorium.
3. Mengikuti instruksi yang diberikan oleh dosen pengasuh.
4. Tidak bermain-main dengan sumber tegangan dan peralatan yang ada
didalam laboratorium.

3.6 Hasil Praktikum

Gambar 3.2 Rangkaian Kondisi Awal

16
Gambar 3.3 Rangkaian Kondisi Bus 1 Hidup dan Bus 2 Mati

Gambar 3.4 Rangkaian Kondisi Bus 1 dan Bus 2 Hidup

17
Gambar 3.5 Rangkaian Kondisi Bus 1 mati dan Bus 2 Hidup

3.7 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh bahwa DS
(Disconnecting Switch) atau isolator dapat berfungsi pada saat jaringan atau
busbar berada pada kondisi tanpa tegangan sedangkan CB (Circuit Breaker) hanya
dapat beroperasi pada saat jaringan atau busbar berada pada kondisi bertegangan
pada pengoperasian busbar incoming feeder.
Urutan switching yang benar yaitu DS atau isolator di ON-kan terlebih
dahulu dikarenakan busbar masih dalam keadaan tak bertegangan kemudian, CB
(Circuit Breaker) di switch atau di ON-kan sehingga busbar dalam kondisi
bertegangan. Untuk memasukkan outgoing feeder, DS atau isolator pada outgoing
feeder di ON-kan kemudian CB di ON-kan sehingga menyebabkan busbar dalam
kondisi bertegangan dan berarus.
Pada pengoperasian busbar ganda, digunakan couple Panel yang berfungsi
untuk menghubungkan busbar 1 dan busbar 2. Jika busbar 1 dan busbar 2 dalam
kondisi bertegangan dan begitupun sebaliknya.

18
3.8 Simpulan
1. Busbar Ganda atau double busbar sangat efektif untuk mengurangi
pemadaman beban pada saat melakukan perubahan.
2. Pada pengoperasian sistem double busbar perlu menggunakan couple
panel untuk menghubungkan busbar 1 dan busbar 2.
3. Urutan switching yang benar yaitu meng-ON-kan DS terlebih dahulu baru
kemudian dilanjut dengan CB.

19
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Agfianto Eko. 2009. SCADA. (online). Tersedia di :


http://agfi.staff. ugm.
ac.id/blog/index.php/2009/01/apakah-scada-itu/). (Diakses 20 April 2021).

HIMAINS PEM Akamigas. 2019. SCADA.(Online). Tersedia di :


https://medium
com/@himains.pem/scada-bd67242f615d. (Diakses 20 April 2021).

Dunia Listrik. 2016. BUSBAR. (Online). Tersedia di :


http://azumaryu.blogspot.
com/2016/11/busbar-busbar-adalah-bentuk-besarnya. html. (Diakses 20
April 2021).

Dunia Listrik. 2008. Perlengkapan Gardu Induk. (Online). Tersedia di :


http://
dunia - listrik.blogspot.com. (Diakses 20 April 2021).

20

Anda mungkin juga menyukai