Anda di halaman 1dari 30

LAMPU PENERANGAN OTOMATIS DENGAN

MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO

LAPORAN KERJA PRAKTIK

ARI GUSTIRA
NIM 191010100118

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
LAMPU PENERANGAN OTOMATIS DENGAN
MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah


Kerja Praktik pada Prodi Teknik Elektro Strata S1

ARI GUSTIRA
NIM 191010100118

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala. Yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kerja praktik yang berjudul “Lampu Penerangan Otomatis Dengan Menggunakan Smart
Relay Zelio”.
Dalam pengerjaan laporan ini, alhamdulilah telah mendapat banyak petunjuk dan
bimbingan dari berbagai pihak. Sehingga saya banyak mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Allah subhanahu wa ta’ala, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
laporan ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Ariyawan Sunardi, S.Si., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universita Pamulang.
3. Bapak Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik.
4. Bapak Eko Yuli Purnomo selaku Manager Maintenance PT. Charoen Pokphand Indonesia
(Feedmill Balaraja)

Tak ada yang penulis berikan selain doa dan rasa terimakasih kepada para pendukung .
Namun tidak lupa juga masukan yang berguna seperti saran dan kritik dari para pembaca
sangat diharapkan oleh penulis. Semoga laporan kerja praktik ini dapat berguna dan
bermanpaat bagi semua pihak.

Tangerang, 25 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Tujuan penelitian
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Gambaran Umum Perusaahaan
2.2. Visi dan Misi
2.3. Struktur Organisassi
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Smart Relay
3.1.1. Smart Relay Zelio SR3B10FU
3.1.2. Ukuran Smart Relay Zelio SR3B10FU
3.2. Perangkat Lunak Zelio Soft 2
3.3. Relay
3.4. Kontaktor
3.4.1. Fungsi Kontaktor Magnet
3.4.2. Cara Kerja Kontaktor
3.4.3. Bagian-Bagian Kontaktor
3.5. Kabel Listrik
3.5.1. Fungsi Kabel Listrik
3.5.2. Bagian-Bagian Kabel Listrik
3.5.3. Jenis-Jenis Kabel Listrik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................17
4.1 Tahapan Kerja Praktik
4.2 Perakitan Komponen
4.3 Membuat Leader Diagram
BAB V PENUTUP

iii
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi.......................................................................................4


Gambar 3.1. Ukuran Smart Relay Zelio SR3B101FU.......................................................6
Gambar 3.2. Koneksi dan Skema......................................................................................6
Gambar 3.3. Kontaktor Magnetic......................................................................................6
Gambar 3.4. Kabel NYA..................................................................................................11
Gambar 3.5. Kabel NYM..................................................................................................11
Gambar 3.6. Kabel NYY...................................................................................................12
Gambar 3.7. Kabel NYAF.................................................................................................12
Gambar 3.8. Kabel NYRGbY............................................................................................13
Gambar 3.9. Kabel NYCY................................................................................................13
Gambar 3.10. Kabel BC ...................................................................................................14
Gambar 3.11. Kabel AAAC..............................................................................................14
Gambar 3.12. Kabel ACSR...............................................................................................15
Gambar 3.13. Kabel ACAR...............................................................................................15
Gambar 3.14. Kabel NYMHYO........................................................................................16
Gambar 3.15. Kabel NYYHY...........................................................................................16
Gambar 4.1. Tampilan Menu Pada Zelio SR3B101FU......................................................18
Gambar 4.2. Memasukan Komponen Input.......................................................................18
Gambar 4.3. Mengganti Kontak NC ke NO atau Sebaliknya.............................................19
Gambar 4.4. Memasukan Komponen Output....................................................................19
Gambar 4.5. Menghubungkan Kontak Input dan Output...................................................20
Gambar 4.6. Setting Timer................................................................................................20
Gambar 4.7. Simulasi Rangkaian. .................................................................................20

v
BAB I
PENDAHULUAN

Kerja praktik (KP) adalah mata kuliah yang menerapkan ilmu penetahuan dan teknologi
secara langsung di lapangan. Kerja praktik dilaksanakan dengan cara magang kerja di suatu
instansi atau lembaga terkait dengan tujuan memberi wawasan kepada mahasiswa tentang
dunia kerja yang sebenarnya. Pelaksanaan kerja praktik dibagi menjadi dua tahap :
1. Tahap kerja praktik
2. Tahap seminar kerja praktik
Dalam system kredit semester ini, kerja praktik dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pemenuhan jumlah satuan kredit (SKS) untuk sarjana S-1. Penilaian kerja praktik dilakukan
setelah seluruh persyaratan akademis dipenuhi.

Latar Belakang
Penerangan pada suatu perusahaan cukup penting, pencahayaan yang baik di tempat kerja
dapat berdampak baik pada peningkatan produktivitas, efisiensi kerja dan pengurangan
kesalahan kerja.inilah yang membuat penerangan yang baik di tempat kerja sangat penting
diperhatikan manajemen. karena penerangan yang buruk di tempat kerja dapat
mengakibatkan mata lelah, sakit kepala, dan meningkatkan resiko kecelakaan kerja.
Kemajuan teknologi otomasi pada saat ini sudah semakin pesat dan luas. Hal ini di dorong
oleh kebutuhan yang semakin berkembang dan bervariasi. Begitu luas dan pesat penggunaan
system otomasi di setiap perkantoran, yang mana system otomasi tersebut tidak lepas dari
penggunaan system control konvesional yang terdiri dari beberapa komponen yaitu relay,
magnetic kontaktor, namun system tersebut sudah semakin ditinggalkan karena memiliki
banyak kelemahan dan digantikan oleh smart relay yang memiliki banyak kelebihan.
Smart relay adalah suatu alat yang dapat di program oleh suatu bahasa tertentu yang biasa
digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran yang kecil dan relatif ringan.
Fungsi smart relay adalah mereupakan suatu bentuk khusus dari pengontrol berbasis
mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat di program untuk menyimpan
intruksi-intruksi dengan aturan tertentu dan dapat mengimplementasikan fungsi-fungsi
khusus seperti fungsi logika, sequencing, perwaktuan (timing), pencacahan (counting),
aritmatika dengan tujuan mengontrol mesin-mesin dan proses-proses yang akan dilakukan
secara otomatis dan berulang-ulang.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan dari
penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana cara membuat lampu penerangan otomatis menggunakan smart relay?
2. Bagaimana cara memprogram smart relay?

1
Batasan Masalah
Mecegah meluasnya pembahasan dari tujuan pokok dan agar penelitian yang dilakukan lebih
terarah, maka permasalahan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
Lokasi studi untuk kasus penelitian ini adalah PT. Charoen Pokphand Indonesia (feedmill
balaraja). Yang beralamat di Cangkudu, kec. Balaraja, kab. Tangerang, Banten.
Smart relay yang digunakan adalah zelio SR3 B101FU.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan tujuan
dilaksanakannya penelitian ini itu yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara membuat lampu penerangan secara otomatis.
2. Untuk mengetahui cara memprogram smart relay zelio.
3. Untuk mengetahui komponen apa saja yang diperlukan untuk membuat
penerangan otomatis.

Manfaat penelitian
Adapun manpaat penelitian yang akan didapatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Menambah pengetahuan tentang penggunaan system otomasi.
2. Mengimplementasikan pengetahuan yang didapat kedalam lingkungan kerja.

2
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Gambaran Umum Perusahaan


PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (”Perseroan”) didirikan di Indonesia dengan nama PT
Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited, berdasarkan akta pendirian yang
dimuat dalam Akta No. 6 tanggal 7 Januari 1972, yang dibuat dihadapan Drs. Gde Ngurah
Rai, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan Akta No. 5 tanggal 7 Mei 1973
yang dibuat dihadapan Notaris yang sama. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8
Juni 1973 dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah
No. 2289 tanggal 26 Juni 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65 tanggal
14 Agustus 1973, Tambahan No. 573.
PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Balaraja merupakan perusahaan yang
memproduksi pakan ternak. Salah satu cabang dari PT Charoen Pokphand Indonesia
merupakan PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Balaraja yang berlokasi di Jalan Raya
Serang Km 30 Desa Cangkudu, Balaraja. Produk yang dihasilkan yaitu pakan ternak ayam,
burung puyuh dan unggas lainnya. Kapasitas produksi yang dimiliki PT Charoen Pokphand
Indonesia Feedmill Balaraja adalah terbesar diantara beberapa cabang lainnya yang terletak
di seluruh Indonesia.

Visi dan Misi Perusahaan


Visi :
Menyediakan pangan bagi dunia yang berkembang.
Misi :
Memproduksi dan menjual pakan, anak ayam usia sehari dan makanan olahan yang memiliki
kualitas tinggi dan berinovasi.

3
Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.1. Struktur organisasi.

4
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Smart Relay
Smart relay adalah suatu alat yang dapat di program oleh suatu Bahasa tertentu yang biasa
digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran yang kecil dan relatif ringan.
Zelio Logic smart relay didesain untuk automated systems yang biasa digunakan pada
aplikasi industri dan komersial. Untuk keperluan industri biasanya digunakan untuk aplikasi
small finishing, packaging dan juga proses produksi. Selain itu juga digunakan untuk mesin-
mesin yang berskala kecil sampai dengan yang skala besar dan terkadang juga digunakan
untuk home industry. Untuk sector komersial atau bangunan biasa digunakan untuk alat
penggulung, pintu masuk, instalasi listrik, compressor dan lain-lain yang menggunakan
sistem automasi.
Terdapat 2 tipe smart relay yaitu tipe compact dan tipe modular. Perbedaannya adalah pada
tipe modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan input dan
output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya bisa
ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk tipe modular juga dapat dimonitor
dengan jarak jauh dengan penambahan modul.
Fungsi smart relay adalah merupakan suatu bentuk khusus dari pengontrol berbasis
mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat deprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi dengan aturan tertentu dan dapat mengimplementasikan fungsi-fungsi
khusus seperti fungsi logika, sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan (counting) dan
aritmetika dengan tujuan mengontrol mesin-mesin dan proses-proses yang akan dilakukan
secara otomatis dan berulang-ulang. Smart relay ini dirancang sebaik mungkin agar mudah
dioperasikan dan dapat diprogram oleh non-programmer khusus. Oleh karena itu perancang
smart relay telah menempatkan sebuah program awal (interpreter) di dalam piranti ini yang
memungkinkan pengguna memasukkan program-program kontrol sesuai dengan kebutuhan
mereka dalam suatu bentuk bahasa pemrograman yang relatif sederhana dan mudah untuk
dimengerti dan dapat diubah atau diganti dengan mudah. Pemrograman yang digunakan pada
smart relay telemecanique adalah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
menggunakan tombool-tombol yang terdapat pada smart relay sehingga dapat mengubah
program secara langsung dari smart relay tersebut.

Smart Relay Zelio SR3B101FU


Smart relay yang digunakan adalah zelio SR3B101FU yang dibuat oleh scheneider elektrik.
Perangkat lunak yang digunakan adalah zelio soft 2 yang menggunakan bahasa ladder
diagramatau function blok diagram. Zelio ini merupakan tipe modular yang dapat
dikembangkan (expand) sesuai dengan kebutuhan, sehingga input maupun output dapat
ditambah dan juga memiliki layar yang dapat digunakan untuk melihat maupun mengganti
program yang telah ada di dalam nya.

5
Ukuran Smart Relay Zelio SR3B101FU

Gambar 3.1. Ukuran Smart Relay Zelio SR3B101FU


Koneksi dan Skema
(1) 1 A quick-blow fuse or circuit-breaker.
(2) Fuse or circuit-breaker.
(3) Inductive load.
(4) Q9 and QA: 5 A (max. current in terminal C: 10 A).
With Discrete I/O Extension Module
SR3B•••B + SR3XT•••B, SR3B•••FU + SR3XT•••FU

Gambar 3.2. Koneksi dan Skema.

(1) 1 A quick-blow fuse or circuit-breaker.


NOTE: QF and QG: 5 A for SR3XT141••

Perangkat Lunak Zelio Soft 2

6
Cara memprogram pada zelio adalah menggunakan perangkat lunak zelio soft 2. Bahasa
pemrograman yang digunakan adalah Ladder Diagram (LD) dan Function Block Diagram
(FBD).

Relay
Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan
sejumlah kontaktor (saklar) yang tersusun. Kontaktor akan tertutup (On) atau terbuka (Off)
karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik.
Berbeda dengan saklar dimana pergerakan kontaktor (On/Off) dilakukan manual tanpa perlu
arus listrik. Sebagai salah satu komponen elektronika, relay mempunyai peran penting dalam
suatu rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk mengaktifkan suatu alat atau
komponen elektronika yang memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung dengan
komponen pengendali yang mempunyai arus kecil. Maka dari itu relay dapat berfungsi
sebagai pengaman rangkaian.

Kontaktor
Kontaktor Magnet atau disebut Kontaktor adalah sakelar daya yang bekerja berdasarkan
Kemagnitan. Kemagnitan akan timbul apabila kumparan magnet (coil) dialiri arus listrik.
Terjadinya kemagnetan pada coil akan mengakibatkan kontak yang bergerak akan tertarik.

Fungsi Kontaktor Magnet


1. Berfungsi sebagai control lighting.
Fungsi kontaktor magnet yang pertama adalah sebagai control lighting atau kontrol
pencahayaan. Jadi alat tersebut nantinya dapat digunakan sebagai penghubung dan
pemutus arus listrik pada lampu secara otomatis.
2. Berfungsi untuk control motor listrik.
Selain untuk kontrol pencahayaan, kontaktor magnet juga biasa digunakan untuk
mengontrol motor listrik. Terutama untuk jenis motor listrik yang berdaya besar.
Dalam hal ini, kontaktor berfungsi sebagai magnetic starter. Dimana fungsi utamanya
yakni sebagai pengendali atau kontrol arus listrik.
3. Berfungsi sebagai transfer switch.
Kontaktor magnet memiliki kemampuan untuk mengontrol peralatan listrik berdaya
besar. Selain itu alat tersebut juga memiliki kecepatan transfer yang mumpuni.
Sehingga pada sistem ATS, alat tersebut juga dapat difungsikan sebagai transfer
switch.
4. Berfungsi untuk mengontrol komponen listrik secara otomatis.
Salah satu kemampuan perangkat kontaktor magnet adalah untuk menutup dan
membuka rangkaian listrik secara otomatis.

Cara Kerja Kontaktor Magnet

7
Cara kerja kontaktor magnet sebenarnya cukup sederhana. Baik kontaktor magnet 3 fasa
maupun satu fasa, prinsip kerjanya hampir sama yaitu seperti sebuah relay. Yakni sama-sama
bisa bekerja dengan mengandalkan prinsip kerja elektromagnetik. Jadi bisa disimpulkan
bahwa kontaktor magnet akan bekerja apabila bagian kumparan atau coil dialiri dengan
energi listrik. Ketika energi listrik mengaliri lilitan gulungan relay megnetik tersebut, maka
secara otomatis saklar akan tertarik dan mengakibatkan katup yang menghasilkan magnet
menjadi tertutup. Ketika saklar dalam kondisi tertutup, maka katup akan mengalirkan arus
listrik dalam rangkaian. Demikian juga sebaliknya, apabila saklar dalam posisi terbuka, maka
arus listrik akan tertutup dalam katup tersebut. Contohnya saja untuk dapat menjadi NO
(normally on), biasanya kontaktor membutuhkan waktu sekitar 4-9 ms. Namun dari posisi
NO menjadi NC (normally close), alat tersebut biasanya membutuhkan waktu sekitar 12-22
ms. Nah, lalu apa yang terjadi apabila arus atau medan magnet hilang atau tidak memasuki
kumparan? Tentu saja secara otomatis arus yang masuk dalam kontaktor akan berhenti dan
alat tersebut akan kembali pada posisi semula.

Bagian-bagian Kontaktor Magnet

1. Kontak utama

Bagian dari kontak utama biasanya tersusun dari 3 pasang kontak NO (normally
open). Kontak utama dalam hal ini terdiri dari 6 buah sakelar yang disusun secara
berpasangan dengan urutan angka 1 sampai 6. Fungsi dari fasa tersebut adalah sebagai
tempat yang berfungsi untuk menghubungkan beban secara langsung.

2. Kontak bantu

Pada kontaktor magnet, terdapat juga dua buah kontak bantu. Dimana kontak bantu
ini terdiri dari tombol NO (Normally Open) dan juga NC (Normally Close). Fungsi
dari kontak bantu adalah untuk membantu perangkat tersebut untuk dapat
mengendalikan arus listrik.

3. Coil

Coil sering juga dikenal dengan sebutan kumparan tembaga. Kumparan magnet yang
terdapat pada kontaktor memiliki sifat sebagai penghantar tegangan. Jadi, komponen
ini berfungsi untuk mengubah katup yang terdapat pada kontak menjadi terbuka
ataupun tertutup sesuai kebutuhan. Secara singkat, kontaktor coil dapat dirancang
untuk arus sesuai kebutuhan. Posisi open ataupun close dari alat tersebut ditentukan
oleh arus listrik yang masuk ke dalam coil. Nah untuk kontaktor magnet itu sendiri
komponen koil biasanya dilambangkan dengan simbol A1 ataupun A2.

8
3.3. Kontaktor Magnetic

Kabel Listrik

Kabel listrik adalah media yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik, kabel umumnya
akan dibuat menggunakan material tembaga atau aluminium. Dimana material aluminium
ataupun tembaga ini bisa menjadi konduktor atau penghantar yang bagus. Dengan konduktor
ini, arus akan dihantarkan dan diedarkan pada seluruh jaringan listrik sehingga alat-alat
elektronik di rumah akan bekerja sesuai dengan fungsinya. Kemudian untuk menjaga
keamanan, maka kabel juga dilengkapi dengan isolator atau jaket pelindung. Dimana
komponen isolator atau bagian pelindung ini biasanya digunakan untuk lapisan bagian terluar
kabel. Fungsi utama dari komponen isolator sendiri adalah untuk melindungi kabel. Jadi,
ketika kabel lecet atau mengalami kerusakan, penggunanya akan terhindar dari resiko terkena
sengatan listrik.

Fungsi Kabel Listrik

1. Sebagai alat untuk menghantarkan arus. Dengan arus listrik yang berasal dari sumber
tegangan utama dapat diedarkan secara merata ke seluruh instalasi.

9
2. Selain sebagai penghantar tegangan listrik, kabel juga berfungsi sebagai penerima
frekuensi gelombang. Dimana dengen digunakannya kabel maka siaran radio
ataupun televisi akan lebih memungkinkan untuk di akses di setiap rumah.

Bagian-bagian Kabel Listrik

1. Konduktor

Bagian penyusun sebuah kabel yang pertama yaitu konduktor. Dimana komponen
konduktor merupakan bagian dalam kabel yang terdiri dari gabungan berbagai kawat.
Sebagai bagian yang bertugas sebagai media penghantar listrik, konduktor ini harus
dibuat dari material logam. Untuk jenis logamnya sendiri yang paling umum
digunakan yakni tembaga ataupun aluminium. Pada umumnya, kemampuan kabel
dalam menghantarkan arus listrik berbeda-beda. Hal ini karena kabel juga didesain
dengan kemampuan hantar arus (KHA) yang tidak sama. Ada kabel bertegangan
rendah, menengah, hingga bertegangan tinggi yang dapat disesuaikan penggunaannya
sesuai kebutuhan.

2. Isolator

Isolator adalah komponen atau bagian paling luar dari kabel. Dimana fungsi utamanya
yakni dijadikan sebagai pelindung agar sengatan resiko listrik bisa diminimalisir.
Kebalikan dari konduktor, justru isolator ini dibuat dari material berbahan
termoplastik. Dimana bahan termoplastik ini sudah dibuktikan memang aman karena
tidak bisa berfungsi sebagai media penghantar listrik. Selain itu isolator juga punya
fungsi lain yakni melindungi bagian dalam kabel agar tidak terlihat dari luar sekaligus
menghindarkan manusia dari resiko terkena sengatan arus listrik. Isolator inilah yang
bisa membuat kabel tetap aman meskipun terjadi hubungan arus pendek ataupun
konsleting listrik. Bahan yang digunakan sebagai isolator pada kabel sendiri juga
sangat bervariatif. Salah satu yang paling populer adalah bahan PVC.

Jenis-jenis Kabel Listrik

1. Kabel NYA

Kabel listrik jenis NYA merupakan salah satu kabel tunggal yang banyak digunakan
pada instalasi listrik rumahan. Kabel listrik jenis NYA rata-rata berdiameter antara
1,5mm sampai 2,5mm dengan lapisan isolator berbahan PVC. Untuk isolatornya pun
bermacam-macam, terdapat kode warna yang menunjukan bahan dari isolator itu
sendiri, untuk kode warna isolator pada kabel NYA biasanya berwarna merah, kuning,
hitam dan biru. Kekurangan dari Kabel NYA ini lebih sensitif cacat akibat terkena
goresan, gigitan tikus atau cuaca ekstrim, karena lapisan isolator kabel NYA hanya
satu lapis. Agar umur kabel NYA dapat tahan lama biasanya dipasangkan pada
saluran tertutup seperti pipa, atau dipasang di udara yang bebas dari jangkauan.

10
Gambar 3.4. Kabel NYA
2. Kabel NYM

Kabel NYM merupakan salah satu jenis kabel yang mempunyai inti lebih dari satu,
bisanya kabel ini digunakan untuk instalasi listrik bangunan atau gedung yang
langsung tertanam pada dinding. Kabel NYM ini memiliki tiga jenis jumlah inti, dari
2, 3, atau 4 inti. Masing-masing inti tersebut dilapisi dengan isolator, sedangkan
bahan terluar dari kabel ini dilapisi dengan isolastor PVC. Pada dasarnya jenis kabel
NYM memiliki keamanan yang lebih baik terutama untuk instalasi listrik. Karena
masing-masing dari kabel inti tersebut keseluruhannya dilindungi atau dilapisi oleh
isolator.

Gambar 3.5. Kabel NYM


3. Kabel NYY

Jenis kabel ini berbeda dengan kabel jenis NYM, kabel NYY dirancang untuk
digunakan dalam tanah, ataupun seperti pada kondisi outdoor, kering ataupun lembab.
Namun untuk keamanan kabel ini sangat dianjurkan untuk menggunakan pelindung
lagi, seperti pipa besi atau pipa PVC, utamanya untuk aliran listrik tegangan tinggi.

11
Kabel dengan jenis NYY ini mempunyai inti lebih dari satu, yakni 2, 3, atau 4 inti.
Bahan isolator untuk kabel jenis NYY mempunyai konstruksi yang lebih kuat dan
kaku dibandingkan dengan kabel jenis NYM. Selain itu bahan isolator yang terdapat
pada kabel ini biasanya dilengkapi dengan anti gigitan tikus.

Gambar 3.6 Kabel NYY


4. Kabel NYAF

Kabel jenis NYAF merupakan salah satu jenis kabel listrik yang dibuat berbentuk
serabut dari bahan tembaga murni atau campuran dengan dilapisi isolator PVC
kualitas menengah. Kabel NYAF ini sangat fleksibel sehingga sangat cocok
digunakan pada jalur-jalur dengan banyak belokan-belokan tajam, seperti pada
jalanan bukit pegunungan. Untuk keamanannya kabel ini harus dilindungi lagi dengan
pipa distribusi, karena dalam jangka waktu panjang, terutama untuk bahan inti
tembaga campuran, kabel ini relatif mudah terkena korosi. Oleh karena itu kabel jenis
NYAF tidak cocok untuk digunakan pada lingkungan yang lembab atau basah.

Gambar 3.7. Kabel NYAF


5. Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY

12
Kabel jenis ini mempunyai beberapa lapisan isolator yang kuat dan tahan lama. Pada
penggunaannya, kabel ini dapat ditanam didalam tanah tanpa memerlukan
perlindungan tambahan lain. Namun demikian tetap saja jika kabel ini akan
menyebrangi jalan raya, untuk meminimalisir kerusakan akibat tekanan dari
kendaraan maka dianjurkan menggunakan perlindungan lagi, setidaknya pipa PVC.
Menurut spesifikasi dan jenis konstruksinya, kabel jenis NYFGbY/NYRGbY/NYBY
dapat ditanam didalam tanah pada kedalaman 0,8 meter.

Gambar 3.8. Kabel NYRGbY


6. Kabel NYCY

Kabel jenis NCYC merupakan jenis kabel yang dirancang untuk penggunaan dalam
ruangan, dalam tanah, ataupun alam terbuka. Kabel ini terdiri dari penghantar
konsentris dengan lapisan dan pelindung pita CU kabel. Yang mana kabel jenis
NCYC diakui sebagai jenis kabel yang tahan terhadap berbagai kondisi cuaca.

Gambar 3.9. Kabel NYCY


7. Kabel BC

13
Kabel jenis ini memiliki sistem konduktansi yang berbeda daripada jenis kabel lain,
yang mana penghantarnya terdiri dari pilihan kabel yang disatukan sehingga
menghasilkan konstruksi kabel kuat dan tidak mudah putus. Pada umumnya ukuran
kabel ini antara 6 mm hingga 500 mm. Kabel jenis BC banyak digunakan sebagai
tahanan tegangan. Penggunaan kabel ini dihubungkan ke dalam tanah dengan
sebutan ground atau arde. Pada konstruksi bangunan atau gedung yang tinggi, kabel
ini sangat cocok digunakan sebagai kabel penghantar sebagai penangkal petir.

Gambar 3.10. Kabel BC


8. Kabel AAAC

Kabel jenis AAAC adalah jenis kabel yang terdiri dari bahan pilihan alumunium-
magnesium-silikon yang merupakan bahan logam campuran. Kabel jenis ini
dirancang sebagai kabel yang memiliki kualitas konstruksi kuat, anti karat dan untuk
penggunaan dalam jangka panjang. Kabel jenis AAAC juga baik digunakan sebagai
penghantar dari penangkal petir.

Gambar 3.11. Kabel AAAC

14
9. Kabel ACSR

Jenis kabel ACSR merupakan salah satu jenis kabel yang banyak dipakai untuk
saluran translisi tegangan tinggi, yang mana kabel ini biasanya melintang tanpa isolasi
diantara dua tiang menara distribusi. Kabel ACSR dibuat dari bahan alumunium
dengan inti kawat baja. Jenis kabel listrik tipe ACSR sangat cocok digunakan untuk
saluran arus pada tegangan sangat tinggi.

Gambar 3.12. Kabel ACSR


10. Kabel ACAR

Sama seperti jenis kabel ACSR, namun untuk segi kualitas hanya saja kabel jenis
ACAR lebih baik, selebihnya kabel jenis ACAR ini memiliki fungsi yang sama
dengan kabel ACSR. Terdapat perbedaan pada kualitas, karena bahan kabel ACAR
lebih diperkuat dengan bahan logam campuran, sehingga menghasilkan kabel yang
sangat kokoh dan kuat.

Gambar 3.13. Kabel ACAR


11. Kabel NYMHYO

15
Kabel jenis NYMHYO adalah satu kabel yang mamiliki dua kabel serabut atau lebih.
Kabel ini banyak digunakan pada peralatan elektronik rumah tangga yang hanya
memerlukan arus listrik rendah. Penggunaan kabel ini biasanya terdapat pada
kabel audio-video, kabel loudspeaker, soundsystem, dan rangkaian elektronika lain
sejenisnya. Kualitas dari kabel NYMHYO yang beredar di pasaran bermacam-
macam, ada yang terbuat dari tembaga murni ataupun tembaga campuran. Pada
umumnya semakin baik kualitas kabel jenis NYMHYO maka harganya pun akan
semakin mahal. Kabel jenis NYMHYO direkomendasikan untuk penggunaan
tegangan arus rendah saja dan tidak cocok untuk penggunaan pada arus yang tinggi,
karena dapat mengakibatkan panas yang membahayakan keamanan.

Gambar 3.14. Kabel NYMHYO


12. Kabel NYYHY/NYMH

Kabel jenis merupakan kabel yang banyak digunakan untuk keperluan listrik rumah
tangga kelas kecil, yang pemasangan-nya pada dinding ruangan dan atap. Kabel jenis
ini terdiri beberapa kabel inti berbentuk serabut yang dilapisi dengan isolator PVC.
Umumnya penggunaan kabel ini hanya untuk listrik rumah tangga berdaya 900 Watt
kebawah. Kabel NYYHY tidak cocok digunakan untuk listrik rumah tangga berdaya
900 Watt ketas.

16
Gambar 3.15. Kabel NYYHY

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahapan Kerja Praktik

Dalam pengerjaan kerja praktik ini terdapat beberapa tahapan yang akan dilakukan langkah-
langkahnya sebagai berikut :

1. Pengambilan data yang berhubungan dengan penerangan otomatis menggunakan


smart relay zelio.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai.
3. Perakitan komponen dan membuat diagram control.
4. Melakukan pengujian.

Perakitan Komponen

Dalam perakitan komponen kita memerlukan beberapa bahan dan alat yaitu:

17
Bahan: Smart relay zelio SR3B101FU, lampu, mcb, kontaktor, kabel.
Alat: tang kombinasi, tang potong, obeng (-+), tespen, isolasi.
Membuat Leader Diagram

Dalam membuat leader diagram kita dapat membuat nya langsung pada zelio ataupun
melalui aplikasi zelio soft 2.

Langkah-langkah membuat leader diagram pada zelio adalah sebagai berikut:

1. Tekan menu/ok (tombol berwarna hijau)


2. Pada menu monitoring tekan ok.
3. Lalu masukan komponen input (I), output (Q), timer (T), dan jam (H)
4. Seting timer dan jam pada menu parameter.
5. Klik menu/ok pada menu RUN/STOP, kemudian pilih yes.

Gambar 4.1. Tampilan menu pada zelio SR3B101FU

Langkah-langkah untuk membuat leader diagram dengan menggunakan zelio soft 2 adalah
sebagai berikut:

1. Masukan komponen input, klik kiri dan tahan lalu pindahkan komponen yang telah
dipilih ke area kerja.

18
Gambar 4.2. Memasukan komponen input
2. Untuk mengganti kontak NC ke NO dengan mengklik kanan kemudian pilih normaly
open, begitu juga sebaliknya.

Gambar 4.3. Mengganti kontak NC ke NO atau sebaliknya.


3. Masukan komponen output pada area kerja dengan cara yang sama seperti
memasukan komponen input.

19
Gambar 4.4. Memasukan komponen output.
4. Hubungkan kontak input dengan kontak output dengan mengklik jalur antara input
dengan output.

Gambar 4.5. Menghubungkan kontak input dan output.


5. Untuk mengubah setingan pada timer klik kanan kemudian pilih parameter windows.

20
Gambar 4.6. Cara setting timer.
6. Simulasikan rangkaian dengan mengklik mode simulasi kemudian pilih run.

Gambar 4.7. Simulasi Rangkaian.

21
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian pembuatan lampu penerangan otomatis
menggunakan smart relay zelio adalah sebagai berikut:

1. Hidupnya lampu penerangan berhasil dikontrol oleh real time clock function pada plc
zelio setiap hari antara jam 16:30 – 06:00.
2. Pada saat cuaca mendung atau gelap, lampu penerangan dapat dihidupkan
menggunakan tombol manual.
3. Sistem penerangan otomatis berbasis pemrograman leader PLC zelio telah berhasil di
realisasikan.

Saran

1. Preventive maintenance elektrik harus inisiatif menekan tombol manual untuk


menghidupkan lampu Ketika cuaca mendung/gelap.
2. Harus rutin melakukan pengecekan di setiap area apabila ada lampu mati agar dapat
segera dilakukan perbaikan/penggantian lampu.
3. Melakukan pencatatan atau membuat laporan apabila setelah perbaikan/penggantian
lampu agar memiliki histori guna mengetahui umur lampu.

22
Daftar Pustaka

Ferdiansyah, A., Swamardika, I. B. A., & Agung, I. P. R. (2016). Rancang Bangun Sistem
Pencahayaan Otomatis Berbasis Pemrograman Ladder PLC (Programmable Logic Controller)
Zelio. Majalah Ilmiah Teknologi Elektro, 15(2), 87-92.

Rafiq, A. A. (2017). Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin
Ruangan. Jurnal Teknologi Elektro, 8(2), 142135.

Wijaya, I. G. N. W., Lesmana, A. S., Suratman, S., Putra, I. G. N. S. P., Suasnawa, I. W.,
Sugiarta, I. N., ... & Sapteka, A. A. N. G. (2021). Designing Control and Monitoring System
of Automatic Transfer Switch Panel Condition Through Internet Network Based on Android
Interface. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 10(1), 69-78.

Haryanto, J. B., Sukmadi, T., & Karnoto, K. (2013). Perancangan Automatic Main Failure
dan Automatic Transfer Switch di Lengkapi Dengan 10 Kondisi Display dan 4 Kondisi
Backlighting Menggunakan Zelio Logic Smart Relay (SR). Transient: Jurnal Ilmiah Teknik
Elektro, 2(3), 818-825.

Triyono, D., & Rijanto, T. (2020). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


TRAINER DAN JOB SHEET SMART BUILDING BERBASIS SMART RELAY ZELIO

23
PADA MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SMK NEGERI 3 SURABAYA. Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro, 9(2).

Rimbawati, R., Ramadhan, A. T., & Cholish, C. (2021). Perancangan Automatic Transfer
Switch Berbasis Zelio (Aplikasi Pada PLTS Pematang Johar). RELE (Rekayasa Elektrikal
dan Energi): Jurnal Teknik Elektro, 4(1), 7-12.

Prasetyo, Y., Triyono, B., & Kusbandono, H. (2020). Penerapan Smart Relay Untuk
Penentuan Posisi Sudut Panel Surya Dengan Metode Astronomi. JEECAE (Journal of
Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering), 5(2), 39-41.

24

Anda mungkin juga menyukai