Anda di halaman 1dari 37

BAB V

LIMIT DAN TURUNAN

A. LIMIT
1. Limit Fungsi Aljabar
Uraian Materi
1. Pengertian Limit
Pandang fungsi ƒ (x) = 2x + 1, yang terdefinisi untuk semua x bilangan nyata.
Selanjutnya kita akan lihat nilai-nilai fungsi ƒ (x) untuk x yang mendekati 3, hasilnya
tampak pada tabel di bawah ini.
x … 2,96 2,98 2,99 3 3,01 3,02 …
ƒ (x) = 2x + 1 … 6,92 6,96 6,98 … 7,02 7,04 …

Dari tabel di atas terlihat bahwa jika x bergerak semakin mendekati 3, milai ƒ (x)
akan semakin mendekati 7. Dalam matematika hal ini dapat dibaca “jika x mendekati
3, maka 2x + 1 nilainya mendekati 7 atau limit dari ƒ (x) = 2x + 1, jika x mendekati 3
adalah 7”
Dalam notasi ditulis:

ƒ (x) = 2x + 1 = 7

kesimpulan dari contoh di atas dapat ditulis sebagai:

yang berarti nilai limit fungsi ƒ (x) jika x mendekati a sama dengan L.
2. Limit Fungsi Aljabar
a. Jika variabelnya mendekati bilangan riil. Cara penyelesaian limit fungsi aljabar
yang variabelnya mendekati bilangan riil adalah:
1) Langsung disubstitusikan asalkan hasilnya tidak bilangan tak tentu.

Contoh bilangan tak tentu : ; -

2) Jika disubstitusikan menghasilkan bilangan tak tentu, maka langkah-


langkahnya
a) difaktorkan

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 2


b) disederhanakan
c) disubstitusikan
Contoh soal:

1) Selesaikan
Penyelesaian:

=5
Karena hasilnya bukan bilangan tak tentu, maka:

=5

2) Selesaikan limit

Penyelesaian:

Karena (Bentuk tak tentu) maka harus disederhanakan melalui


pemfaktoran, sehingga diperoleh:
=

= x+5
= 1+5
=6

Jadi =6

b. Jika variabelnya mendekati ~ (tak hingga)

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 3


Cara penyelesaian limit fungsi aljabar yang variabelnya mendekati ~, dilakukan
membagi pembilang dan penyebut oleh variable pangkat tertinggi.
Untuk setiap n bilangan bulat positif, maka:

= 0, k adalah konstanta.

Contoh soal:

1. Selesaikanlah

Penyelesaian:

2. Selesaikanlah

Penyelesaian: =

= = = tak ada limitnya (~)

3. Sesuaikanlah

Penyelesaian:

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 4


= = =0

Jadi secara umum jika ada bentuk:

Limit

Maka ada tiga kemungkinan nilainya yaitu:

Jika n = r  limit ƒ(x) =

Jika n > r  limit ƒ(x) = ~


Jika n < r  limit ƒ(x) = 0

Soal latihan 1.
Selesaikanlah limit berikut:

1. (y3 – 2y2 + 3y – 4)

2.

3.

4.

5.

2. LIMIT FUNGSI TRIGONOMETRI


I. Tujuan

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 5


1. Limit Fungsi Trigonometri Untuk x Mendekati Sudut tertentu
Pada limit fungsi trigonometri untuk mendekati sudut tertentu, cara penyelesaiannya
dengan substitusi. Apabila hasilnya bilangan tak tentu, harus disederhanakan melalui
pemfaktoran terlebih dahulu.
Contoh soal:

a. Selesaikan

Penyelesaian

=-

b. Selesaikan

Penyelesaian:

= = (bentuk tak tentu)

Karena hasilnya (bentuk tan tentu) maka kita sederhanakan terlebih dahulu.

= =

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 6


= = (Sin x – Cos x) .

= (- Cos x) = - Cos =-½

2. Limit trigonometri untuk x mendekati 0


Rumus-rumusnya adalah sebagai berikut:

a.

b.

c.

d. =1

Beberapa dalil trigonometri yang mendukung penyelesaian soal-soal limit:


1) Sin2x + Cos2x = 1
2) a) Cos 2x = 2 Cos2x – 1
b) Cos 2x = 1 – 2 Sin2x
c) Cos 2x = Cos2x - Sin2x
3) Sin 2x = 2 Sinx Cosx

Contoh Soal:

1. Selesaikanlah

Penyelesaian:

= = 5.1 = 5

2. Selesaikan

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 7


Penyelesaian:

= .

= = = .1 =

3. Selesaikanlah

Penyelesaian:

= =

= . = 2.1 = 2

Soal-soal latihan 2
Selesaikan soal-soal di bawah ini!

1) 2) 3)

4) 5)

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 8


KUNCI JAWABAN

A. SOAL LATIHAN 1

1. (y3 – 2y2 + 3y – 4) = 13 – 2.12 + 3.1 – 4

=1–2+3–4
= -2

2. =

= (x2 + 9) (3 + 3)

= (32 + 9) (3 + 3)
= (9 + 9) (6)
= 18.6
= 108

3.

4.

5.

B. SOAL LATIHAN 2

1. =

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 9


=

= 2.1.1
=2

2. =

= . .

=1

3. =

= a

=a

=a

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 10


4. =

= 2 Cos x

= 2.0
=0

5. =

= Cos x + Sin x

=½ +½
=

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 11


RANGKUMAN

1. berarti nilai limit fingsi f (x) jika x mendekati a, sama dengan L

2. Penyelesaian limit fungsi aljabar dilakukan dengan :

a. Langsung disubstitusikan asalkan hasilnya tidak bilangan tak tentu. Missal

b. Jika disubstitusikan menghasilkan bilangan tak tentu, maka dilakukan langkah-langkah :


 difaktorkan
 disederhanakan
 disubstitusikan
c. Jika variable mendekati  (tak hingga), cara penyelesaiannya dilakukan dengan membagi
pembilang dan penyebut oleh variable pangkat tertinggi.
3. Penyelesaian limit fungsi Trigonometri apabila :
a. Untuk x mendekati sudut tertentu dilakukan dengan substitusi, jika hasilnya bilangan tak
tentu, maka harus disederhanakan melalui pemfaktoran.
b. Untuk x mendekati 0 maka digunakan rumus-rumus sebagai berikut :

B. TURUNAN
Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 12
1. LAJU PERUBAHAN
Setelah mempelajri topik ini, guru dapat:
1. Menjelaskan perhitungan kecepatan rata-rata dari sumbu benda yang sedang bergerak,
jika persamaan gerak diketahui
2. Menjelaskan perhitungan kecepatan sesaat dari suatu benda yang sedang bergerak jika
persamaan geraknya diketahui
3. Menjelaskan laju perubahan nilai fungsi.

B. FUNGSI TURUNAN
Tujuan
Setelah mempelajari topik ini guru dapat:
1. Menjelaskan Turunan fungsi aljabar
2. Menjelaskan Turunan fungsi geometri
3. Menjelaskan Turunan dengan aturan rantai
4. Menjelaskan syarat fungsi naik dan fungsi turun
5. menjelaskan untuk menentukan titik stasioner
6. Menjelaskan penerapan aplikasi turunan.

A. Laju Perubahan
1. Laju Perubahan Jarak Terhadap Waktu (kecepatan)
Suatu benda bergerak dengan kecepatan 40m/detik, sehingga jarak yang ditempuh setiap saat
merupakan fungsi linier dan waktu yang dinyatakan dengan notasi:
s adalah f ; t → 40t atau
s = f(t) = 40t
Setiap nilai t memberikan sebuah nilai s atau harga (nilai) fungsi dari s
Misalnya : t =1 maka s = f(1) = 401 = 40m
t =5 maka s = f(5) = 405 = 200m
Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dibagi waktu

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 13


Kecepatan =

Ditulis V=

Contoh:

Benda bergerak dengan kecepatan 50m/detik, berarti V= = m/detik.

Dalam contoh ini harga V = 50m/detik, jadi V tidak tergantung dari t, maka kecepatan tetap.
Bandingkan contoh berikut

Jika s = 50t2 makaV = = 50 t m/detik.

Ternyata harga V tergantung dari t atau merupakan fungsi dari t, sehingga dinyatakan kecepatan
benda tidak tetap.
a. Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata adalah perubahan jarak dibagi perubahan waktu

Kecepatan rata-rata =

= =

s dibaca delta s = perubahan jarak = s -s


t dibaca delta t = perubahan waktu = t -t
Contoh:
Suatu benda bergerak dengan persamaan s= 50t2 (s dalam meter dan t dalam detik).
1) Hitunglah kecepatan rata-rata pada t =1 sampai t =3
2) Hitunglah kecepatan rata-rata pada t = t sampai t = t+h
Jawab:
S = 50t2 maka f(t) = 50t2
a. pada t =1 s1 = f(1) = 5012 = 50m
pada t2 =3 s2 = f(3) = 5032 = 450m

jadi = = = = = 200m/detik

b. pada t1 = t s1 = f(t) = 40t2

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 14


pada t2 = t + h s2 = f (t + h) = 50(t + h)2
= 50(t2 + 2th + h2)
= 50t2 + 100th + 50h2

Jadi, = = = 50t2 + - 50t2

=h

= 100 t + 50h
b. Kecepatan Sesaat
pada benda yang bergerak dengan persamaan gerak s = f(t) maka kecepatan rata-rata pada saat
t1 = t detik sampai t2 = t + h adalah

Jika h kecil sekali atau mendekati nol maka kecepatan rata-rata disebut kecepatan sesaat atau
laju perubahan. Dapat dinyatakan

Contoh:
1) Suatu benda bergerak dinyatakan dengan persamaan s = (t2 + 5t)m. Tentukan kecepatan sesaat
pada t = 2 detik!
Jawab: s = t2 + 5t f(t) = t2+5t

V= =

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 15


=

= 9+h
Jadi, kecepatan sesaat pada t = 2 detik adalah

(9+h) = 9cm/detik

Latihan 1
1) Suatu benda bergerak sesuai persamaan gerak s = 2t2 + t. Hitunglah:
a) Kecepatan rata-rata dari 4 detik sampai 6 detik
b) Kecepatan rata-rata dari 4 detik sampai 4,1 detik
2) Suatu roket ditembakkan sehingga lintasannya bergerak sesuai persamaan s = 5t2 + t + 4
dimana s dalam meter, dan t dalam detik. Hitunglah:
a) Kecepatan sesaat roket setelah 4 detik
b) Kecepatan roket setelah 8 detik

B. Diferensial Fungsi Aljabar


1) Pengertian Diferensial Fungsi
Untuk memahami fungsi, coba perhatikan gambar di bawah ini
Y
f(x)
f(a+h)

f(a)
h

X
a (a+h)

Dari gambar di atas f : x f (x) pada interval a x a + h, nilai fungsi f berubah dari
f(a) untuk x = a sampai f(a+h) untuk x = a + h. Nilai perubahan rata-rata fungsi f terhadap x
dalam interval x = a sampai x = a + h adalah

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 16


=

Jika A tetap dan B bergerak mendekati A berarti h makin kecil atau h mendekati nol (h
0), maka dengan proses limit dapat dicari nilai

Limit ini merupakan diferensial atau turunan dari f(x)pada x = a ditulis f(a). Disebut
diferensial f(x)pada x = a dirumuskan sbb:

f (a) =

atau y= f (x) =

Untuk menyatakan diferensial fungsi dapat dinotasikan oleh salah satu lambang berikut ini

y atau f (x) atau atau

Contoh 1
Carilah diferensial fungsi f untuk f(x) = x2
Jawab :
f (x) = x2

f(x) =

= 2x + 0
= 2x

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 17


Contoh 2.
Jika f(x) = x3 tentukan f (x) !
Jawab :
f (x) = x3

f(x) =

= 3x2 + 3x.(0) + 0
= 3x2
Contoh 3
Diketahui f(x) = 2x3 + x, tentukan turunan pertama pada x = 2 !
Jawab :
f(x) = 2x3 + x

f (x) =

= 6x2 + 1
Jadi f (2) = 6 . 22 + 1 = 24 + 1 = 25
Latihan 2

1). Dengan menggunakan rumus f (x) =

Tentukan differensial masing-masing fungsi berikut !

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 18


a). f (x) = 6x2
b). f (x) = 4x3 – 2x
c). f (x) = x2 – 10x + 6
d). f (x) = (4x -1)2

e). f (x) =

2). Carilah nilai turunan masing-masing fungsi berikut ini pada nilai x yang diketahui.
a). f (x) = x2 + x pada x = 2
b). f (x) = 4x2 + 3 pada x = 3
c). f (x) = 5x2 pada x = 4
d). f (x) = 2x2 + 4x pada x = 1
e). f (x) = 3x2 + 4x + 3 pada x = 2

2. Rumus Differensial Fungsi


Untuk memudahkan mencari turunan fungsi, berikut ini diberikan rumus-rumus turunan dari
fungsi aljabar :
a. Differensial fungsi konstan
Jika f(x) = k, sedangkan k suatu konstanta, maka f (x) = 0
Bukti :

f (x) =

=0

Contoh:
Carilah diferensial dari fungsi konstanta berikut ini:
a) f(x) = 5

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 19


b) f(x) =

c) f(x) =
Jawab:
a) f(x) = 5 maka f (x) = 0

b) f(x) = maka f (x) = 0

c) f(x) = maka f (x) = 0

b. Diferensial f(x) = xn
Jika f(x) = xn maka f (x) = nxn-1
Bukti:
f(x)=xn
ambil sembarang c R

f (c ) =

= (xn-1+cxn-2+…+cn-2x+cn-1)

= cn-1+ cn-1+…+ cn-1 ada n suku


=
f (x) = nxn-1 (terbukti)
Contoh:
Carilah diferensial dari fungsi-fungsi berikut ini:
a) f(x) = x4
b) f(x) = x5
c) f(x) = x15
jawab
a) f(x) = x4 maka f (x) = 4x3
b) f(x) = x5 maka f (x) = 5x4
c) f(x) = x15 maka f (x) = 15x14

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 20


C. Differensial f(x) = axn

Jika f(x) = axn maka f (x) = a.n.xn-1


Bukti :
f(x) = ax2

f (x) =

= 2ax
Selain itu berlaku

Jika f(x) = g(x) + h(x) maka f (x) = g (x) + h (x)

Contoh :
Carilah differensial dari fungsi-fungsi di bawah ini :
a). f(x) = 4x3
b). f(x) = x2 + 5x
c). f(x) = x3 + 8x2 – 4x + 2
d). f(x) = (x + 4)(x - 3) = x2 + x – 12

Jawab :
a). f (x) = 12x2
b). f (x) = 2x + 5
c). f (x) = 3x2 + 16x – 4
d). f (x) = 2x + 1

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 21


Latihan 3
Untuk soal nomor 1 sampai dengan 10 carilah differensialnya !
1). f(x) = x6
2). f(x) = x7
3). f(x) =2x5
4). f(x) = 3x4
5). f(x) = ½ x10
6). f(x) = ¼ x4
7). f(x) = - 10 x4
8). f(x) = 10x
9). f(x) = 2x9 + x5 + 3x3
10). f(x) = ½ x8 + ¼ x4
11). Diketahui f(x) = 4 + x – x2
Carilah :
a). f (0) =
b). f (1) =
c). f ( ½ ) =
d). f (-2) =
12). Diketahui f(x) = x2 – 4x + 3
Carilah :
a). f (x) = 0
b). f (x) = 2

d. Differensial pangkat negatif dan rasional.


1). Turunan f(x) = x – n

Jika f (x) = x –n maka f (x) = - n x –n – 1

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 22


Misal :

f(x) = x-2 =

f (x) =

= -2x -3

2). Turunan f(x) =

Jika f(x) = maka f (x) =

Bukti :
f(x) = x

f (x)=

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 23


=

Contoh :
Carilah differensial di bawah ini dan nyatakan dalam eksponen positif !
a). f(x) = x -5

b). f(x) = 6

c). f(x) = x + = x + x-1

Jawab :

a). f(x) = x -5 maka

b). f(x) = maka

c). f(x) = x + maka

Latihan 4
Carilah differensial dari fungsi-fungsi berikut ini !
1). f(x) = x – 4 – x -2
2). f(x) = 2x -3 – 3x -4
3). f(x) = 3x -4 – 2x -3

4). f(x) =

5). f(x) =

6). f(x) =

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 24


7). f(x) = + x½

8). f(x) =

9). f(x) =

10). f(x) =

e. Differensial hasil kali dua fungsi (komposisi)


Jika U dan V masing-masing fungsi dari x dan terdifferensialkan, maka differensial dari
y = U.V adalah y = U.V + U.V
Bukti :
y = U.V
y + y = (U + U)(V + V)
= UV + U. V + V. U + U. V
y = U. V + V. U + U. V

Jika maka

y =

=U

atau y = UV + UV

contoh:
Tentukan differensial dari y = (2x + 5)(x2 + 8x)
Jawab :

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 25


y = (2x + 5)(x2 + 8x)
y = 2(x2 + 8x) + (2x + 8)(2x + 5)
= 2x2 + 16x + 4x2 + 10x + 16x + 40
= 6x2 + 42x + 40

f. Differensial hasil bagi dua fungsi

Jika U dan V masing-masing fungsi dari x dan terdifferensialkan, differensial dari y =

adalah

Bukti :

y=

yV = U
yV + yV = U
yV = U - yV

yV= U - V

yV= -

Contoh : Tentukan differensial dari y =

Jawab :

y=

y =

y =

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 26


=

Latihan 5
Carilah turunan fungsi-fungsi di bawah ini!
1. y = (3x - 2)(4 - 2x)
2. y = (5x + 4)(x + 3)
3. y = (x2 + 3)(x2 + 5x)
4. y = x4(3x2 + 5)
5. y = (2x2 + 3x + 5)(x2 - 2)

6.

7.

8.

9.

10.

C. Diferensial Fungsi Trigonometri


1) Diferensial Fungsi Sinus
y = Sin x

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 27


= Cos (x + (0) )1

= Cos x
Jadi, jika y = Sin x maka
2) Diferensial Fungsi Kosinus
y = Cos x

= - Sin (x + (0) )1


= - Sin x
Jadi, jika y = Cos x maka

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 28


Contoh
Tentukan turunan dari fungsi-fungsi berikut ini
a). y = Sin x + Cos x
b). y = 2 Cos x + 3 Sin x
c). y = 5 Sin x
d). y = 2x2 + 2 Cos x
e). y = Sin x Cos x
Jawab
a) y = Sin x +Cos x maka

b) y = 2Cos x+3Sin x maka

c) y =5 Sin x maka

d) y = 2x2+2Cos x maka y’ = 4x – 2 sin x


e). y = Sin x Cos x maka

Latihan 6
Tentukan turunan dari :
1). y = 4Cos x
2). y = 5Cos x + 2x
3). y = x2 - Cos x
4). y = 2Cos x + 3Sin x + x2
5). y = - Sin x + 2Cos x

6). y = Cos x

7). y = x Sin x
8). y = x Cos x
9). y = 2x2 Sin x

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 29


10). y = x2 Cos x

D. Aturan Rantai untuk Mencari Turunan Fungsi


1) Pengertian Komposisi Fungsi
Jika f dan g adalah fungsi sehingga f:A B dan g:B C maka fungsi komposisi g f.
A C ditentukan oleh rumus (gof)(x) = g(f(x)), x

gof
A B C
g
x f g(x) g(f(x))

Sifat-sifat komposisi fungsi


a) Komposisi fungsi tidak bersifat komutatif yaitu f o g g o f.
b) Komposisi fungsi bersifat asosiatif yaitu (f o g) o h = f o (g o h)
c) Ada Elemen Identitas I(x) = x sehingga f o I = I o f = I

2. Aturan Rantai
1) Jika y = f(u) dan u = g(v) sehingga y = fog(x) = f(g(x)) maka

atau (aturan rantai)

2) Jika y = f(u), u = g(v) dan v = h(x) sehingga


y = (fogoh)(x) = f(g(h(x))) maka

atau (aturan rantai bersusun)

3) jika y = xn maka
4) jika y = maka

5) jika y = maka

Contoh: Diketahui: f(x) = 2x2 + 2


g(x) = x2 + 1

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 30


Tentukan turunan dari y = fog(x)
Jawab: y = fog(x)

= 4(x2 + 1)
= 4x2 + 4
= 8x3 + 8x
E. Fungsi Naik dan Fungsi Turun
Untuk mendapatkan pemahaman tentang fungsi naik dan dungsi turun, perhatikan grafik di
bawah ini !

F(x) Y
f (x)

Berdasarkan grafik di atas di dapat


1). Jika dalam suatu daerah (interval) nilai f  (x) > 0 maka dalam interval tersebut fungsi f(x)
dikatakan fungsi naik.
2). Jika dalam suatu daerah (interval) nilai f  (x) < 0 maka dalam interval tersebut fungsi f(x)
dikatakan fungsi turun
3). Jika dalam suatu titik P(a,b) nilai f  (x) = 0 maka fungsi f(x) tidak naik dan tidak turun dan
dikatakan f(x) mempunyai nilai stasioner f(a) = b, pada grafik di atas f(0) = -1
Contoh :
Diketahui f(x) = 2x3 + 9x2 – 24x
Tentukan interval fungsi naik dan interval fungsi turun !
Jawab :
f(x) = 2x3 + 9x2 – 24x
f(x) = 6x2 + 18x – 24

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 31


f(x) naik jika f (x) > 0
6x2 + 18x – 24 > 0
x2 + 3x – 4 > 0
(x + 4)(x - 1) > 0
-4 1
x < -4 atau x > 1
f(x) turun jika f (x) < 0
6x2 + 18x – 24 < 0
x2 + 3x – 4 < 0
(x + 4)(x - 1) < 0
-4 1
-4<x<1
Latihan 7
Untuk setiap fungsi berikut, tentukan interval interval tempat fungsi itu naik dan tempat fungsi
itu turun !
1. f(x) = x2
2. f(x) = - x2
3. f(x) = x2 – 2x
4. f(x) = (x - 4)2

5. f(x) = x3 + x2 – 8x

F. Nilai Stasioner
1. Jenis Stasioner
Misal a adalah bilangan pada daerah asal fungsi f dan berlaku f (x) = 0, maka f(a) adalah
nilai stasioner fungsi f pada x = a dan titik (a , f(a)) disebut titik stasioner. Ada tiga jenis
nilai stasioner yaitu :
a. Fungsi y = f(x) mencapai titik stasioner maksimum jika y  = 0 dan y < 0
b. Fungsi y = f(x) mencapai titik stasioner minimum jika y  = 0 dan y > 0
c. Fungsi y = f(x) mempunyai titik belok jika y  = 0 dan y = 0
Contoh :
Tentukan nilai dan jenis stasioner dari y = x2 – 2x
Jawab :
y = x2 – 2x

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 32


y = 2x -2
y = 2
Nilai stasioner dicapai jika y = 0
2x – 2 = 0
2x = 2
x=1
Jadi nilai stasionernya y = 12 – 2.1 = -1
Titik stasioner mempunyai jenis minimum karena y > 0
Sedangkan titik stasionernya (1, -1)
Contoh :
Tentukan titik maksimum, titik minimum dan titik belok dari y = x3 – 3x + 3
Jawab :
y = x3 – 3x + 3
y = 3x2 -3
y = 6x
Stasioner tercapai jika y = 0
3x2 – 3 = 0
3(x2 - 1) = 0
x2 – 1 = 0
(x - 1)(x + 1) = 0
x = 1 atau x = -1
Untuk x = 1 maka
y = 6 . 1 = 6 > 0
y = 13 – 3 . 1 + 3 = 1
titik (1, 1) adalah titik minimumnya.
Untuk x = -1 maka
y = 6 . (-1 ) = - 6 < 0
y = (-1)3 – 3 .(- 1) + 3 = 5
titik (-1, 5) adalah titik maksimumnya.

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 33


3. Menggambar Grafik Fungsi
Untuk menggambar grafik fungsi, dipergunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan koordinat titik potong dengan sumbu X , syarat y = 0
b. Menentukan koordinat titik potong dengan sumbu Y, syarat x = 0
c. Menentukan interval kurva naik, syarat y > 0
d. Menentukan interval kurva turun, syarat y < 0
e. Menentukan titik stasionernya dan jenisnya.
Contoh :
Lukislah grafik fungsi y = x2 – 2x – 8
Jawab :
y = x2 – 2x – 8
= 2x-2
= 2 > 0 (jenis setasioner minimum)
a) Koordinat titik potong dengan sumbu x syarat y = 0
x2 - 2x – 8 = 0
(x - 4)(x + 2)
x = 4, x = -2
Jadi, titik potongnya A(-2, 0) dan B(4, 0)
b) Koordinat titik potong dengan sumbu y syarat x = 0
y = x2 - 2x - 8
y = 0 - 2(0) – 8 = -8
Jadi titik potongnya C(0, -8)
c) Menentukan kurva naik, syarat >0
2x – 2 >0
2x > 2
x>1
d) Menentukan interval kurva turun, syarat <0
2x – 2 < 0
2x < 2
x<1
e) Menentukan titik stasionernya dan jenisnya

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 34


Syarat =0
2x – 2 = 0
2x = 0
x=1
Untuk x = 1 y = 12 - 2(1) – 8 = - 9
Titik balik minimumnya adalah P(1, -9)
Grafiknya sebagai berikut:
Contoh :
Lukiskan grafik y = x( x - 3)2
Jawab :
= x(x - 3)2
= x(x2 - 6x + 9)
= x3 - 6x2 + 9x
= 3x2 - 12x + 9
= 6x – 12
a. Titik potong dengan sumbu x, syarat y = 0
x(x - 3)2 = 0
x = 0 dan x = 3
jadi, titik potongnya (0, 0) dan (3, 0)
b. Titik potong dengan sumbu y, syarat x = 0
y = x(x - 3)2
y=0
jadi, titik potongnya (0,0)
c. Titik stasionernya syarat =0

3(x - 1)(x - 3) = 0
x = 3 atau x= 1
untuk x = 3 maka y = 0 dan 0
jadi titik balik minimumnya (3, 0)
untuk x = 1 maka y = 4 dan 0

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 35


jadi titik balik maksimumnya (1, 4)
Grafiknya berbentuk
3. Persamaan Garis Singgung
Untuk menentukan persamaan garis singgung pada kurva y = f(x) perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Persamaan garis singgung pada kurva y = f(x) di titik (x1, y1)
ditentukan oleh :
y – y1 = m(x – x1) atau
y – y1 =
2. Persamaan garis singgung pada kurva y = f(x) yang sejajar dengan garis ax + by + c = 0
3. Persamaan garis singgung pada kurva y = f(x) yang tegak lurus dengan garis ax + by + c = 0

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harus menguasai materi yang akan diajarkan
agar pelaksanaan pembelajaran berjalan efektif dan efisien.
2. Mata pelajaran matematika erat hubungannya dengan pemecahan masalah dari
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan bidang keahlian teknik.
3. Bagi siswa bidang keahlian teknik perlu pemahaman tentang konsep maupun
penerapannya sehingga dapat memecahkan berbagai masalah yang berhubungan dengan
bidang teknik dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran
1. Berhubung diktat ini sangat terbatas terutama dalam latihan soal, maka guru dapat
mengembangkan contoh dan latihan soal yang bervariasi dan mengarah pada aplikasi
program keahlian sehingga siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 36


2. Apabila dalam penulisan diktat ini terdapat kekurangan, diharapkan adanya masukan
yang positif demi perbaikan sehingga lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul kodir dkk, 1976, Matematika untuk SMA, Jakarta, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan

E.T. Ruseffendi, 1989, Dasar – dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru,
Bandung, Tarsito

Gerard Polla, Drs, 1982, Matematika II, Jakarta, PT Tema Baru.

Gerard Polla dkk, 1982, Matematika untuk SMTK, Jakarta, Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.

http : // www.mc.edu / courses /csc / 110 / module 4-1.html

PAUL CALTER, 1979, Theory and Problems of Technical Mathematics, Schaum’s


outline, Mc-GRAW.HILL BOOK COMPANY

Sartono Wirodikromo, 1992, Matematika untuk SMA Semester 6, Jakarta, Erlangga.

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 37


Soedadi Atmodjo, Drs, 1983, Matematika I,Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

ST. NEGORO – B. HARAHAP, 1985, Ensiklopedia Matematika, Jakarta, Ghalia


Indonesia.

Matematika SMK/Limit dan Turunan Halaman 38

Anda mungkin juga menyukai