Anda di halaman 1dari 9

Ersam Mahendrawan, M.Pd & Sulanjari, M.

Sc 2018

Pertemuan ke-

3 PERTIDAKSAMAAN LINIER

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut.
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pertidaksamaan linier
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan pertidaksamaan
linier

B. URAIAN MATERI
1. Definisi dan Sifat-sifat Pertidaksamaan Linier
Pada bab pertidaksamaan nilai mutlak telah dijelaskan bahwa definisi dari
pertidaksamaan adalah kalimat matematika terbuka yang memuat ungkapan “tidak
sama dengan” (≠), “lebih dari/lebih besar dari” (>), “lebih dari atau sama dengan” (≥),
“kurang dari/lebih kecil dari” (<), dan “kurang dari atau sama dengan” (≤). Pada bab ini
akan dijelaskan mengenai jenis pertidaksamaan yang lain, yaitu mengenai
pertidaksamaan linier. Pertidaksamaan linier merupakan pertidaksamaan yang
memiliki variabel berderajat atau berpangkat tertinggi satu. Adapun sifat-sifat yang
digunakan dalam menyelesaikan perstidaksamaan linier yaitu :
a. Ruas-ruas pertidaksamaan bisa dipindahkan ke ruas yang lain.
1) Misalkan diketahui pertidaksamaan x > b, maka pertidaksamaan tersebut dapat
diubah menjadi x – b > 0
2) Misalkan diketahui pertidaksamaan x < b, maka pertidaksamaan tersebut dapat
diubah menjadi x – b < 0
3) dan seterusnya.
Contoh :
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut.
1. x – 10 < 0
Ersam Mahendrawan, M.Pd & Sulanjari, M.Sc 2018

2. x + 12 ≥ 0
3. 10 – y > -2y
Penyelesaian :
1. Untuk menentukan penyelesaian dari x – 10 < 0, maka konstanta dari
pertidaksamaan tersebut harus dipindahruaskan ke ruas yang lain, sehingga :
x – 10 < 0
x < 10
Jadi, penyelesaian dari x – 10 < 0 adalah x < 10

2. Sama seperti pertidaksamaan no.1, maka penyelesaian untuk x + 12 ≥ 0 adalah


sebagai berikut.
x + 12 ≥ 0
x ≥ –12
Jadi, penyelesaian dari x + 12 ≥ 0 adalah x ≥ –12

3. Untuk menyelesaikan 10 – y > -2y, maka -2y harus dipindahkan ke ruas kanan
dan 10 dipindahkan ke ruas kiri, sehingga uraiannya:
10 – y > -2y
2y – y > 10
y > 10
Jadi, penyelesaian dari 10 – y > -2y adalah y > 10

b. Jika salah satu ruas pertidaksamaan ditambah/dikurang dengan suatu bilangan,


maka ruas yang lain juga harus ditambah/dikurangkan dengan bilangan tersebut.
1) Misalkan diketahui pertidaksamaan x > b. Jika pada variabel x ditambahkan
dengan sebuah bilangan c, maka pertidaksamaan tersebut berubah menjadi: x
+c>b+c
2) Misalkan diketahui pertidaksamaan x ≤ b. Jika pada variabel x dikurangi dengan
sebuah bilangan c, maka pertidaksamaan tersebut berubah menjadi: x – c ≤ b –
c
3) dan seterusnya.
Ersam Mahendrawan, M.Pd & Sulanjari, M.Sc 2018

Contoh :
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut
1. x + 5 > 17
2. x – 8 ≤ –14
3. 2x – 4 < x + 2
Penyelesaian :
1. Untuk menyelesaikan pertidaksamaan x + 5 > 17, maka konstanta 5 pada x + 5
harus dihilangkan dengan menambahkan bilangan –5. Karena pada ruas
tersebut ditambakan dengan bilangan –5, maka pada ruas yang lain juga harus
ditambahkan dengan bilangan tersebut, sehingga :
x + 5 > 17
x + 5 – 5 > 17 – 5
x > 12
Jadi, penyelesaian dari x + 5 > 17 adalah x > 12
2. Hampir sama seperti no.1, maka untuk x – 8 ≤ –14 penyelesaiannya adalah
sebagai berikut
x – 8 ≤ –14
x – 8 + 8 ≤ –14 + 8
x ≤ –6
Jadi, penyelesaian dari x – 8 ≤ –14 adalah x ≤ –6
3. Agak berbeda dengan no.1 dan 2, karena pada 2x – 4 < x + 2 ruas kanannya
terdapat variabel x, maka penyelesaiannya sebagai berikut.
Pertama, karena di ruas kanan terdapat variabel x, maka harus dihilangkan dulu
dengan mengurangkan dengan variabel x, sehingga karena ruas kanan
dikurangi dengan x, ruas kiri juga harus dikurangi x seperti uraian berikut.
2x – 4 < x + 2
2x – 4 – x < x + 2 – x
x–4<2
Kemudian dilanjutkan seperti contoh soal no.1 dan 2
x–4+4<2+4
Ersam Mahendrawan, M.Pd & Sulanjari, M.Sc 2018

x<6
Jadi, penyelesaian dari 2x – 4 < x + 2 adalah x < 6

c. Jika salah satu ruas pertidaksamaan dikalikan/dibagi dengan bilangan positif yang
sama, maka ruas yang lain juga harus dikalikan/dibagi dengan bilangan tersebut.
1) Misalkan diketahui pertidaksamaan x < b. Jika pada variabel x dikalikan dengan
sebuah bilangan positif c, maka pertidaksamaan tersebut berubah menjadi: xc
< bc
2) Misalkan diketahui pertidaksamaan x ≥ b. Jika pada variabel x dibagi dengan
x
sebuah bilangan positif c, maka pertidaksamaan tersebut berubah menjadi:
c
b

c
3) dan seterusnya.
Contoh :
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut
1. 2x > 18
1
2. x≥5
2
Penyelesaian :
1. Untuk menyelesaikan pertidaksamaan 2x > 18, maka koefisien 2 pada 2x harus
dibagi 2, sehingga berdasarkan sifat pertidaksamaan diperoleh :
2x > 18
2x 18

2 2
x>9
Jadi, penyelesaian dari 2x > 18 adalah x > 9
1 1 1
2. Untuk menyelesaikan pertidaksamaan x ≥ 5, maka koefisien pada x
2 2 2
harus dikalikan dengan 2, sehingga berdasarkan sifat pertidaksamaan
diperoleh :
Ersam Mahendrawan, M.Pd & Sulanjari, M.Sc 2018

1
x≥5
2
1
x.2 ≥ 5.2
2
x ≥ 10
1
Jadi, penyelesaian dari x ≥ 5 adalah x ≥ 10
2
d. Jika salah satu ruas pertidaksamaan dikalikan/dibagi dengan bilangan negatif, maka
ruas yang lain juga harus dikali/dibagi dengan bilangan negatif yang sama dan tanda
pertidaksamaan harus dibalik.
1) Misalkan diketahui pertidaksamaan x > b. Jika pada variabel x dibagi dengan
sebuah bilangan negatif -c, maka pertidaksamaan tersebut berubah menjadi: -
xc < -bc
2) Misalkan diketahui pertidaksamaan x ≤ b. Jika pada variabel x dibagi dengan
sebuah bilangan negatif -c, maka pertidaksamaan tersebut berubah menjadi: -
x b
≥-
c c
3) dan seterusnya.

Contoh :
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut
1. -3x > 18
1
2. - x ≥ 7
2
Penyelesaian :
1. Untuk menyelesaikan pertidaksamaan -3x > 18, maka koefisien -3 pada -3x
harus dibagi -3, sehingga berdasarkan sifat pertidaksamaan diperoleh :
-3x > 18
 3x 18
x>
3 3
x < -6
Jadi, penyelesaian dari -3x > 18 adalah x < -6
Ersam Mahendrawan, M.Pd & Sulanjari, M.Sc 2018

1 1 1
2. Untuk menyelesaikan pertidaksamaan - x ≥ 7, maka koefisien  pada - x
2 2 2
harus dikalikan dengan -2, sehingga berdasarkan sifat pertidaksamaan
diperoleh :
1
- x≥7
2
1
- x.(-2) ≥ 7.(-2)
2
x ≤ -14
1
Jadi, penyelesaian dari - x ≥ 7 adalah x ≤ -14
2

2. Notasi Pertidaksamaan Linier Pada Garis Bilangan


Suatu pertidaksamaan selalu dapat kita gambarkan pada garis bilangan. Namun
untuk melukisnya, terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan. Jika kita
melukiskan letak titik-titik pada suatu garis bilangan, maka :
a. Apabila a > b, maka a diletakkan di sebelah kanan dari b

b a

b. Apabila a < b, maka a diletakkan di sebelah kiri b

a b

Notasi/simbol yang digunakan untuk melukis pertidaksamaan pada suatu garis


bilangan adalah sebagai berikut.
Jenis Pertidaksamaan Notasi pada Garis Bilangan
x>a

a
x≥a
a
x<a
a
Ersam Mahendrawan, M.Pd & Sulanjari, M.Sc 2018

x≤a
a
a≤x≤b
a b

x ≤ a atau x ≥ b
a b

Contoh :
Selesaikan pertidaksamaan berikut kemudian gambarkan pada garis bilangan!
1. 7x + 21 ≥ 14
2. 4 ≤ 2x – 8 ≤ 10

Penyelesaian :
1. 7x + 21 ≥ 14
⟺ 7x + 21 – 21 ≥ 14 – 21 (sifat b)
⟺ 7x ≥ -7 (sifat c)
⟺ x ≥ -1
Dalam bentuk garis bilangan :

-1

2. 4 ≤ 2x – 8 ≤ 10
⟺ 4 ≤ 2x – 8 ≤ 10
⟺ 4 + 8 ≤ 2x – 8 + 8 ≤ 10 + 8 (sifat b)
⟺ 12 ≤ 2x ≤ 18 (sifat c)
⟺6≤x≤9
Dalam bentuk garis bilangan :

6 9

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
Ersam Mahendrawan, M.Pd & Sulanjari, M.Sc 2018

Selesaikan pertidaksamaan berikut, kemudian gambarkan pada garis bilangan!


1. 5x + 1 ≤ 7 – 2x
2. 3(1 – 4x) > 8 – 7x
3. x + 5 ≥ 6 - x
4. 4 < 2x – 5 ≤ 7
5. -9 ≤ 3 – 5x < 12

D. DAFTAR PUSTAKA
Alit bondan. 2007. Kalkulus Lanjut. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Danang Mursita. ___. Matematika Dasar. Bandung : STT Telkom.
Ersam Mahendrawan. 2016. Materi Kuliah Kalkulus 1. Pamulang : Unpam.
Leithold, Louis. 1991. Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik. Jakarta: Erlangga.
Ratna dewi. 2016. Matematika Teknik. Bandung : Rekayasa Sains.
Rubertus Heri. 2015. Buku Ajar Kalkulus 1. Semarang : Undip.
Slamet H.W. 2000. Kalkulus I. Solo: UMS.
Sulanjari. 2016. Materi Kuliah Kalkulus 1. Pamulang : Unpam.
Varberg, Dale and J. Purcell, Edwin. ___. Kalkulus. Bandung : Interaksara.
Ersam Mahendrawan, M.Pd & Sulanjari, M.Sc 2018

Anda mungkin juga menyukai