Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

(menganalisis evaluasi sistem surveilans berdasarkan 7 atribut Surveilans)

Dosen Pengampuh :
Sitti Nurfadilah H., S.KM., M.PH

Disusun oleh :
Nama : Nurzani
NIM : J1A121174
Kelas : D

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI
2022
1. JURNAL 1

Adobe Acrobat
PDFXML Document

Komponen Hasil
Simplicity a. Jenis Informasi
Informasi yang dibutuhkan adalah dengan
melakukan pemeriksaan darah di laboratorium bila
ditemukan suspect DBD.
b. Sumber Pelaporan
Sumber pelaporan berasal dari Dinas kesehatan kota
Denpasar,puskesmas dan Rumah Sakit.
c. Penyaluran Informasi
Informasi dilaporkan dalam waktu 1×24 jam dengan
menggunakan form KD-PKM DBD.
d. Organisasi terlibat
Dinas kesehatan kota Denpasar,puskesmas dan
Rumah Sakit.
Fleksibility Sistem surveilans DBD dapat dikatakan fleksibel
karena menerapkan sistem surveilans penyakit
menular lain seperti campak.diare, dan lain-lain.
Acceptability a. kasus-kasus suspect akan dilaporkan ke dokter
atau rumah sakit.
b. Tidak ada penolakan masyarakat dalam surveilans
DBD,Masyarakat yang terkontamiasi DBD akan
langsung ke Rumah Sakit.
Sensitivity Mempunyai sensitivitas yang cukup baik karena
mampu mendeteksi kasus DBD dengan penegakan
diagnosis DBD yaitu melakukan pemeriksaan
trombosit secara berkala sebanyak 3 kali.
Predictive Value Positif Dalam sistem surveilans DBD seharusnya dapat
ditentukan nilai duga positifnya karena penetapan
diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah di
laboratorium.
Representativeness Pelaksanaan sistem surveilans DBD tidak
representative karena dalam sistem surveilans tidak
ada atau rendahnya melaporkan jumlah kasus DBD
secara rutin.

Timeliness Pelaporan hasil pelaksanaan surveilans DBD tepat


waktu, Petugas melakukan pelaporan 1x24 jam
dengan menggunakan form KD-PKM DBD.

2. JURNAL 2

Adobe Acrobat
PDFXML Document

Komponen Hasil
Simplicity a.Jenis Informasi
Informasi berupa karakteristik
nama,usia,jenis kelamin,domisili,gejala
klinis dan kontak paparan
b. Sumber Pelaporan
Data yang telah direkap maupun dianalisis
oleh surveilans puskesmas bangsal
dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
c. Penyaluran Informasi
Penyaluran informasi dilakukan dengan
menggunakan form yang telah ditetapkan
oleh Kemenkes.
d. Organisasi terlibat
Satgas COVID-19 RT/RW/DESA,
Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten
/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi
Fleksibility Sistem surveilans Covid-19 dapat
dikatakan fleksibel karena menerapkan
sistem surveilans influenza dan penyakit
menular lainnya.
Acceptability Sistem surveilans bersifat acceptability
ditandai dengan Petugas surveilans dapat
mengisi form dengan mudah dan lengkap.
Tetapi juga tidak acceptability karena
masyarakat dengan Covid-19 maupun
bergejala Covid-19 menolak untuk didata
dikarenakan masih kurangnya informasi
benar yang didapatkan.
Sensitivity Mempunyai sensitivitas yang cukup baik
Karena mampu mendeteksi kasus covid-
19 berdasarkan gejala yang dialami
Predictive Value Positif Dalamsistem surveilans dapat dihitung
nilai duga positifnya,karena penetapan
diagnose dilakukan dengan
mengidentifikasi gejala yang mengarah
pada covid-19
Representativeness Pelaksanaan sistem surveilans covid-19
sudah representative karena sistem
surveilans dapat melaporkan jumlah
insiden dengan jumlah kematian serta
kasus sembuh setiap hari
Timeliness Sistem surveilans covid-19 dilaporkan
tepat waktu. Petugas melaporkan kasus
covid-19 setiap hari atau mingguan
maupun bulanan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
3. JURNAL 3

Adobe Acrobat
PDFXML Document

Komponen Hasil
Simplicity a. Jenis Informssi
Informasi untuk menetapkan kasus campak
berupa gejala seperti demam,bercak
kemerahan,batuk,pilek,konjunctivitis(mata
merah),ruam pada muka dan leher serta
seluruh tubuh
b. Sumber Pelaporan
Sumber laporan berasal dari
pustu,Polindes,masyarakat dan puskesmas.
c. Penyaluran Informasi
Penyaluran informasi dilakukan melalui
SMS kepada petugas surveilans
puskesmas,kemudian direkap di kabupaten
dan dikirimkan menggunakan software
EWARS yang terhubung dengan petugas
surveilans provinsi.
d. Organisasi Terlibat
Puskesmas,pustu,polindes,Dinas
Kesehatan Kebupaten/Kota dan Dinas
Kesehatan Provinsi,
Fleksibility Sistem surveilans dapat dikatakan fleksibel
karena petugas dapat menyesuaikan secara
cepat adanya perubahan kasus seperti
pertambahan kasus campak.
Acceptability Sistem Surveilans dianggap tidak
acceptability karena Laporan tidak terisi
lengkap karena masih ada beberapa
puskesmas yang tidak melaporkan kasus
ke Dinas Kesehatan terkait.
Sensitivity Mempunyai sensitivitas yang cukup baik
karena dapat mendeteksi kasus
berdasarkan gejala yang dialami.
Predictive Value Positif Dalam sistem surveilans campak ini,sudah
dapat dihitung nilai duga positif kasus
campak
Representativeness Pelaksanaan sistem surveilans campak
cukup representative karena dapat
menampilkan kejadian kasus campak
berdasarkan orang,tempat dan waktu.
Timeliness Pelaporan hasil surveilans campak belum
tepat waktu. Petugas melaporkan hasil
surveilans melalui pesan singkat SMS
,kemudian menggunakan EWARS,dimana
EWARS ini mempunyai kelemahan yaitu
pekerjaan petugas menjadi bertambah
sehingga pelaporan data mingguan maupun
bulanan menjadi terlambat.

Anda mungkin juga menyukai