(Studi Di Desa Borok Toyang, Kec, Sakra Barat, Kab Lomok Timur)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Untuk Mencapai Derajat S-1 Pada
Program Studi Ilmu Hukum
Oleh :
SISMIWATUN HASANAH
D1A 114 241
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2018
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
SISMIWATUN HASANAH
D1A 114 241
Menyetujui,
DEWAN PENGUJI
Ketua,
Anggota I,
Anggota II,
Mengetahui,
Ketua Bagian Hukum Perdata
Ketua,
Dekan,
Nim : D1A114241
Sismiwatu Hasanah
D1A114241
vii
KATA PENGANTAR
dengan seizin Allah SWT skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu dengan baik
melalui bantuan, dukungan, bimbingan dan arahan semua pihak, untuk itu
1. Bapak Dr. H. Lalu Parman, SH., M.Hum, Selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Mataram.
3. Bapak Musakir Salat, SH., MH. Sebagai Dosen Pembibing Kedua yang telah
penetral yang telah memberikan kritik dan Saran dalam kekurangan Skripsi ini
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram, beserta staf yang
Saudaraku di Rumah.
7. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam Skripsi ini yang
dalam penulisan ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.Untuk itu penulis
kebaikan yang telah ditunjukan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT serta
Penyusun
Sismiwatun Hasanah
ix
MOTTO
PERSEMBAHAN
x
1. Kedua orang tuaku, bapakku sanah dan ibundaku siti aminah, yang telah
dengan tulus ikhlas berjuang jiwa dan raga demi kehidupan dan studiku,
sosok orangtua yang membesarkan anak-anaknya dengan kasih sayang
tanpa batas. Terimakasih yang tiada tara ku persembahkan untuk keduanya
semoga Allah SWT senantiasa menaungi mereka dengan rohman dan
rahim-Nya didunia dan diakhirat kelak amin….
2. Semua dosen dan guru-guruku yang telah memberikan ilmu sekecil
apapun semoga Allah mencatat amal-amal mereka
3. Paman-pamanku zainul abidin SH Dan dedi iskandar, ilham daut yang
membuatku termotivasi untuk mengejar studiku sampai kejenjang Sarjana
(S1) ini
4. Adik-adikku hilmia dia rizki, yuni astika dewi, dan islami syurga akhirat
tiwi, vira, jangan berhenti dan jangan pernah menyerah untuk menggapai
mimpi, belajar yang rajin agar kelak kalian bisa sukses seperti kakak
kalian ini
5. Teman-teman seperjuanganku, yusriatil husna, sri hendri yani,, Tri Jasa
Maliana Sari, dara putradi, supardi, l. Rizky ali, yuliana, hary,k novi, k
nunung.dan masih banyak lagi terimakasih atas kehangatan
persahabatannya, memotivasi dan menyemangati ketika dalam keadaan
terjatuh, aku bangga memiliki sahabat seperti kalian.
6. Teman-teman KKN yang selalu menyemangati saya. Yuk, sri, nia, rauhun,
risty emy, yuli, titin,diah, ramlan, aril, fajri aulia. Terima kasih atas
semangat dan dukungan yang kalian berikan.
7. Sahabt-sahabat ku Baiq Yuneri aprilia, Denni As, nurul hidati hinyah emy
widya astuti, Riska anggraini, Novi yulianti, rulan jeksen, emy setia,
marlia. Terima kasih banyak untuk dukungannya, semangatnya dan
inspirasi yang kalian berikan.
8. Dan yang terakhir bagimu Almamaterku tercinta, aku bangga pernah
memilikimu, aku sampai ditujuanku berkatmu.
Semoga Allah melimpahkan kasih sayang dan membalas dengan yang lebih baik
untuk semua yang berjasa dalam hidup ini. Amiiiin………….
xi
RINGKASAN
SISMIWATUN HASANAH
D1A114241
ABSTARAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan
pembuatan akta anak di luar kawin sebelum dan sesudah mendapatkan akta
kelahiran bagaimanakah pengesahan dan status kedudukan anak di luar
kawinjenis penelitian yang digunakan yaitu hukum normatif dan hukum
empirismetode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-
undangan, konseptual, sosiologis. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembuatan
akta anak luar kawin tetap bisa dibuat untuk melangsungkan kehidupan anak
tersebut peristiwa pengakuan pengesahan anak tidak bisa dibuat secara diam-diam
tetapi harus dihadapan pencatatan, status anak tersebut sebagai anak ibu.
ABSTRACT
MAKING CHILD CERTIFICATES OUTSIDE OF MARRIAGE
(Studi At Desa Borok Toyang Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok
Timur)
This study aims to find out how the implementation of making a child
certificate outside of marriage before and after obtaining a birth certificate, how is
the validation and status of the position of the child outside of the type of research
used is normative law and empirical law. sociological. The results of the study
indicate that the making of an extramarital child's deed can still be made to carry
on the child's life. The recognition of the child's legalization cannot be made
secretly but must be before the recording, the child's status as a mother
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
MOTTO...................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN....................................................................................... x
RINGKASAN ............................................................................................ xi
ABSTRAK.................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 8
E. Orisinalitas Penelitian................................................................ 9
A. Jenis Penelitian........................................................................... 32
B. Metode Pendekatan.................................................................... 32
D. Metode Sampling....................................................................... 34
F. Analisis Data.............................................................................. 35
BAB V PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................... 62
B. Saran........................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mahluk sosial yang suka hidup bergolongan atau sedikitnya mencari teman
“Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seseorang pria dan wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah
tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Maha Esa.”2
1
Soerojo Wignjodipoero, Pengantar Ilmu Hukum, Gunung Agung Jakarta, 1982. hlm. 9
2
Indonesia, Undang-Undang tentang Perkawinan, UU No. 1 Tahun 1974 Pasal.1
2
dilakukan oleh dua orang yang berlainan jenis kelamin yaitu antara laki-laki
dilandasi oleh agama dan kepercayaan dari kedua mempelai. Perkawinan yang
keabsahan suatu perkawinan, maka ada 2 (dua) syarat yang harus dipenuhi
yaitu syarat formil dan syarat materiil. Syarat materiil secara ringkas
merupakan syarat yang bersangkutan dari pribadi atau individu yang akan
dimaksud untuk menjadikan peristiwa perkawinan itu menjadi jelas baik bagi
orang lain dan masyarakat dan Negara sudah termuat dalam surat resmi dan
hari.4
Salah satu tujuan dari suatu perkawinan adalah adanya anak sebagai
penerus keturunan.Anak yang lahir dari perkawinan antara seseorang pria dan
wanita, beribu pada wanita yang melahirkannya dan berbapak pada suami dari
3
Enny Supriati,2013, Kedudukan Hukum Anak dari Perkawinan Orang Tuannya yang
Memiliki Hubungan Darah, Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jember,2013,hlm. 1
4
Victor M. Situmorang, Aspek Hukum Akta Pencatatan Sipil di Indonesia, Sinar Grafika,
Jakarta, Cetakan Kedua,1996,hlm 38
3
seperti adanya anak-anak yang lahir dari wanita yang belum berada di dalam
tentang Perkawinan.
Menyebutkan mengenai hak dan kewajiban antara orang tua dan anak.
masing-masing agama dan kepercayaannya, hal ini di atur dalam Pasal 2 ayat
bahwa :
“Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat
dari perkawinan yang sah”.
Sedangkan dalam Pasal 43 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang
5
Agil Arya Rahmanda, Tinjuan Yuridis Terhadap Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap
Anak Setelah Perceraian, diakses tanggal 07 Mei 2018, pukul 12.14 wita
4
dengan ibu dan dengan keluarga ibunya, tetapi tidak termasuk hak warisnya
terhadap keluarga ibu, ia hanya berhak atas warisan yang dimiliki oleh ibunya
saja. Anak sendiri merupakan masa depan bangsa dan generasi penerus cita-
maka perlu adanya perlindungan khusus terhadap anak dan pemenuhan hak-
hak yang dimiliki anak sehingga anak mampu berintraksi secara bebas
perlindungan anak.
Anak sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan
yang sah. Status anak tergantung pada sah tidaknya perkawinan orang tuanya.
adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah”
6
The Way Of Makalah “ Pembagaian Warisan Dalam Islam”. (Tahun 2011)hlm.5
5
melekat pada dirinya sejak lahir. Hak yang dimiliki oleh manusia oleh manusia
merupakan hak yang harus dihormati dan tidak boleh dilanggar dan negara
berkewajiban untuk melindungi hak bagi setiap warga negaranya. Hak –hak
kematian dan pengatian nama. Hal tersebut sangat penting dan harus memilki
7
Nugroho Daru Bambang, Hukum Perdata Indonesia,Refika Aditma,Bandung,2017,hlm
47.
8
Ibid,hlm 48
6
bukti bahwa seseorang pernah mengalami peristiwa itu kepada Kantor Catatan
Sipil untuk mendapatkan bukti tertulis yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan
Akta Catatan Sipil itu merupakan hal yang sangat penting karna dengan
tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan lemaga catatan sipil yakni sesuatu
serta sejelas-jelasnya akan kejadian atau peristiwa seperti diatas, oleh karena
peristiwa atau kejadian tersebut dilakukan atau didaftarkan sehingga baik yang
Akta sendiri merupakan bukti otentik yang sah mengenai status dan
segera setelah seseorang anak lahir secara gratis, jika dilaporkan kurang dari
60 hari sejak kelahirannya. Setiap orang tau wajib memenuhi hak anak atas
menyebutkan bahwa, setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri
9
Victor M. Situmorang Op,cit,hlm.2
7
“Menurut hukum perdata sesorang anak sah (weeting kind) ialah anak
yang dianggap lahir dari perkawinan yang sah antara ayah dan ibunya,
dan kepastian seorang anak sungguh-sungguh anak ayahnya tentunya
sangat sulit diketahui dan didapatkan. Anak yang lahir di luar kawin
hanyalah korban atas apa yang dilakukan kedua orang tua biologisnya,
oleh karena itu seorang anak harus memiliki akta kelahiran padahal
akta kelahiran sangatlah penting bagi kelangsungan hidup anak,
sehingga jika seorang anak di lahirkan di luar kawin tidak bisa
mendapatkan akta kelahiran bagaimana bisa melanjutkan
kelangsungan hidupnya, sementara banyak hal yang berhubungan
dengan administrasi membutuhkan identitas”.10
mempunyai akta kelahiran kendati ia adalah anak di luar kawin, hal ini di
karenakan sebuah akta merupakan sebuah akta otentik yang akan menjadi alat
bukti atau dasar hukum yang kuat jika terjadi masalah dikemudian hari.
10
http : // situbondo.go.id/pemda/index 2.h.p?option.com-content & do-pdf=131 d=1216,
Jurnal, diakses tanggal 03 Mei 2018, pukul 13.00 wita
8
pembuatan akta kelahiran tidak dipungut biaya pada usia 0-18 tahun
(gratis), tetapi dalam kenyataannya Pemda hanya memberi pelayanan akta
grtis bagi anak yang baru lahir yaitu usia 0-60 hari atau 2 (dua) bulan,
tidak sesuai dengan peraturan UU dengan pelaksanaanya. Dan terdapat
masyarakat yang ditemukan mempunyai anak tetapi tidak mempunyai
bapak, tetapi anak tersebut sudah menempuh pendidikan sekolah dasar,
Sehingga timbul pertanyaan dari masyarakat, bagaimana si anak bisa
bersekolah?, dan bagimana caranya membuat akta kelahiran tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka penyusun terdorong untuk
melakukan penelitian yang berjudul “PELAKSANAAN PEMBUATAN
AKTA ANAK DI LUAR KAWIN (Studi Di Desa Borok Toyang, Kec,
Sakra Barat,Kab Lombok Timur).
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
b. Bagi Masyarakat
gambaran nyata dan lebih jelas tentang prosedur, dasar hukum yang
E. Orisnalitas Penelitian
kawin (studi Di Desa Borok Toyang, Kec, Sakra Barat,Kab Lombok Timur).
mempunyai judul yang sama. Namun terdapat beberapa penelitian yang bahas
hak waris anak astra menurut hukum adat bali, sedangkan rumusan
Perkawinan.
pembuatan akta anak di luar kawin, dan yang kedua Bagaimanakah status
menurut Hukum Perdata dan hukum Islam, dan rumusan masalah kedua
yaitu Bagaimana kedudukan hak mewaris anak luar nikah dalam hal
Perdata dan Hukum Islam, sedangkan peneliti yang diteliti pembuatan akta
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
suami istri, serta timbulnya hak-hak dan kewajiban tertentu secara timbal
perkawinan adalah ikatan lahir batin antara pria dengan seseorang wanita
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
bahwa,
11
Soedharyo Soimin, Hukum Orang dan Keluarga. Cet.1, Sinar Grafika,
Jakarta,2002,hlm, 3
13
sebagai lemaga hukum, baik karena apa yang ada didalammnya, maupun
bahwa:
dapat membentuk rumah tangga yang rukun, aman dan harmonis antar
12
Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Cet.1, Sinar Grafika, Jakarta,
2002, hlm, 61
14
suami istri. Perkawinan salah satu perjanjian suci antara sesorang laki-laki
syarat intern dan syarat ekstern.Yaitu syarat yang menyangkut pihak yang
Rujuk
memuat:
15
calon mempelai dan dari orang tua calon. Di samping itu, disebutkan
3. Larangan Perkawinan
4. Pencegahan perkawinan
13
Ibid, hlm, 65.
14
Ibid, hlm. 68
16
2. Saudara
3. Wali nikah
4. Pengampu
1. Anak mereka belum dewasa dan tidak mendapat izin terlebih dahulu
dari orang tua mereka
2. Orang yang meskipun dewasa, tetapi belum berumur 30 Tahun, tidak
dapat izin kawin dan tidak dapat kawin dari pengadilan
3. Salah satu pihak sakit ingakatan
4. Salah satu pihak tidak memenuhi syarat untuk kawin
5. Tidak ada pengumuman tentang niat akan kawin
6. Salah satu pihak diatuh dibawah penagampuan
5. Pembatalan perkawinan
15
Ibid, hlm. 70
17
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
18
6. Perjanjian Perkawinan
1974 dan Pasal 139 sampai dengan Pasal 154 KUHPerdata. Yang
kekayaan mereka perjanjian kawin dilakukan sebelum atau pada saat akan
1. Keabsahan perkawinan
tidak menyalahi tata susila yang baik atau tata tertib umum dan asal
diindahkan.17
seseorang sejak mulai usia 18 tahun dan belum pernah kawin. Anak
adalah sosok yang akan memikul tanggung jawab dimasa yang akan
anak, baik anak sah maupun anak diluar kawin. Status hak-hak yang legal
16
Ibid,hlm72-73
17
R. Subekti dkk, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Cet, 41, PT Balai Pustaka,
2014, hlm, 34.
18
D.Y.Witanto, Hukum Keluarga Hak dan Kedudukan Anak Luar Kawin, Prestasi
Pustaka, Jakarta, 2012, hlm 4-5
20
a. Anak Sah
Anak sah adalah anak yang lahir dari atau sebagai akibat
biologis antara si ayah dan ibu, tetapi juga terdapat hubungan hukum
kelahirannya.19
sekolah dan pemerintah serta anak itu sendiri akan sangat menentukan
“Anak luar kawin yang diakui secara sah adalah salah satu ahli
waris diaturdalam Pasal 280 jo Pasal 863 KUHPerdata”. 20
Anak luar kawin terlahir hanya kerena hubungan biologis dari laki-
19
Indonesia, Undang-Undang Perkawinan, UU No.1 Tahun 1974,LN No.1 Tahun
1974,Psl 2
20
Rosnidar Sembiring,Hukum Keluarga Harta-Harta Benda Dalam Perkawinan,Cet.1, PT
RajaGrafindo Persada,Jakarta,2016,hlm, 122
21
laki dan perempuan, tanpa ada ikatan perkawinan yang sah. Adapun
hubungan hukum si anak luar kawin hanya terkait pada si ibu, hal ini
Anak luar kawin dalam arti luas sering disebut juga anak tidak
sah. Sedangkan dalam arti sepit anak luar kawin yaitu anak yang
lain dan tidak ada larangan untuk saling menikahi, anak-anak yang
demikian yang bisa diakui secara sah oleh ayahnya (Pasal 280
KUHPerdata).21
Artinya adalah, bahwa antara anak luar kawin dan “ayah” dan/atau
antara anak diluar kawin dan ayah yang mengakuinya didasarkan atas
hubungan darah dalam hal ini adalah hubungan darah dalam arti
anak sah, dengan pengertian bagian waris yang diterima oleh anak
darah baik sah maupun diluar kawin. Dalam hal ini, perlu
yang sah.
22
Ibid,hlm,124-125
23
apabila telah diakui secara sah. Dengan demikian , apabila seorang anak
luar kawin tidak diakui oleh orang tuanya, maka ia tidak akan memiliki
dinyatakan secara tegas bahwa anak tidak sah adalah anak yang dilahirkan
Undang No. 1 Tahun 1974 tidak mengenal istilah anak luar kawin. Istilah
Bab XII Bagian Kedua. Sebutan lain anak luar kawin adalah anak wajar.
Selain itu, dikenal pula istilah anak zina dan anak sumbang.
perkawinan,yaitu:
hukum islam yang menetapkan waktu tidak lebih dari 6 (enam) bulan
setelah menikah, sebagai syarat kelahiran anak agar diakui sebagai anak
yang sah. Anak yang dilahirkan setelah perceraian, menurut Hukum Adat,
anak hanya mempunyai ibu dan tidak mempunyai ayah. Jadi , status anak
yang tidak sah, yang tidak mempunyai hubungan hukum dengan ayahnya,
istilah natuurlijke kind (anak alam). Anakluar kawin dapat diakui oleh
ayah atau ibunya. Menurut sistem yang dianut didalam BW, dengan
menurut Subsekti. Jadi , anak luar kawin tersebut statusnya sebagai anak
Burgerlijk Wetboek. Kita akan melihat adanya tiga tingkatan status hukum
a. Anak di luar perkawinan yang belum diakui oleh kedua orang tuanya
b. Anak di luar perkawinan yang telah diakui oleh salah satu atau kedua
orangtuanya
c. Anak di luar perkawinan yang menjadi anak diluar sah, sebagai akibat
keluarga ibunya.24
(KUHPerdata).25
24
Ibid,hlm,128-135
25
Isyana K Knoras, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Diluar Nikah di Indonesia,
Jurnal, diakses tanggal 22 Mei 2018, pukul 14.00 wita
26
Anak pada umumnya (baik anak sah maupun anak diluar kawin
semua agama tanpa adanya ketentuan yang diskriminatif oleh negara dan
hukum yang mengatur kepentingan antara warga negara yang satu dengan
warga negara yang lain.26Hak juga dapat dibedakan atas tidak mutlak dan
hak relatif. Salim HS menjelaskan, yang termasuk hak mutlak ialah segala
26
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Perdata: Hukum Benda,
Liberty,Yogyakarta,1981,hlm,1.
27
berhak/berwenang
kedudukan dan status hukum anak diluar kawin, karena berpangkal tolak
dari status hukumnya apakah sebagai anak sah atau anak tidak sah.
27
Salim HS,Op,cit,hlm, 33
28
Ibid,hlm, 34
28
kedua orang tuanya yang harus menanggung dosa tersebut. Dan bukan
anak yang dilahirkan karena pergaulan bebas dan berbagai contoh lainnya.
Handwoord denboek”, kata akta itu berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak kata “actum” yang berasal dari bahasa latin dan
berarti perbuatan-perbuatan.
perbuatan hukum. Berasal dari kata “acta” yang dalam bahsa perancis
berarti perbuatan.
29
Victor M,Situmorang,Op,cit,hlm,50
30
yang menjadi dasar dari pada suatu hak atau perikatan yang dibuat sejak
2. Surat itu harus memuat peristiwa yang menjadi dasar dari sesuatu hak
atau perikatan
(akta) dibawah tangan. Dari bunyi pasal ini maka akta itu dapat dibedakan
atas:
4. Pembuatan akta
dalam batas berwenang yang telah ditetapkan secara tegas, seperti notaris,
Dari urian diatas dapat disimbulkan bahwa akta autentik itu dapat
dibedakan atas:
30
Ibid,hlm, 54-55
31
a. Akta yang dibuat penjabat (ambtelijke akten, proces verbal acta , akta
relaas).
b. Akta yang dibuat dihadapan (akten overstaan) penjabat oleh para pihak
BAB III
METODE PENELITIAN
32
A. Jenis Penelitian
B. Metode Pendekatan
para ahli yang memiliki kaitan dengan Pelaksanaan Pembuatan Akta Anak
di Luar Kawin.
31
Soedjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cet 3, Jakarta, UI-Press,1986, hlm.
43
32
Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2004, hlm. 134
33
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara yang
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari bahan dokumentasi atau
objek penelitian. Dalam hal ini, data diperoleh dari informan atau
33
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Ed 1, Cet. 1, PT.
Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 30
34
pustaka lainnya.
D. Metode Sampling
perseorangan, yaitu tehnik simple ini adalah bentuk dari simple distratifikasi
saja. Metode quota sampling ini mengacu kepada wilayah penelitian yang
diwawancarai.
yang diperoleh dari tempat penelitian terkait dengan masalah yang diteliti.
F. Analisis Data
Setelah data yang diperoleh sesuai dengan teknik dan alat pengumpulan
datanya diatas maka dilakukan pengolahan data dan analisis. Teknik analisis
dinyatakan dan yang diterangkan oleh responden atau informan dinilai dan
BAB IV
dikatakan anak.
pengertian aanak sah dan kedudukan anak laur kawin. Akan tetapi apabila
dilihat dari bunyi Pasal 42 kemudian Pasal 43 ayat (1) dan (2) UUP maka
terdapat di tarik pengertian bahwa anak luar kawin adalah anak yang
dan seorang perempuan diluar perkawinan yang sah. Predikat sebagai anak
luar kawin tetunya akan melekat pada anak yang dilahirkan diluar
2. Anak luar kawin dalam arti sempit adalah anak yang dilahirkan
diluar perkawinan yang sah. Anak zina dan anak sumbanag tiak
depan bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada ditangan anak
sekarang maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa. Begitu
tidak ada akhirnya, sehingga mereka tidak sabar menunggu saat yang
1. Unsur internal pada diri anak, subjek hukum sebagai manusia anak juga
Persamaan hak dan kewajiban anak juga mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dengan orang dewasa yang diberikan oleh ketentuan peraturan
subjek hukum.
2. Unsur ekternal pada diri anak ketentuan hukum atau persamaan kedudukan
berbuat peristiwa hukum dari anak yang bersangkutan. Hak –hak privilege
yang diberikan Negara atau pemerintah yang timul dari UUD dan
peraturan perundang-undangan. 34
Dan banyak dari orang-orang yang
perkawinan, tetapi ada juga anak yang tubuh dan berkembang dengan baik
34
Http://andibooks.wordpress.com/definisi-anak/ Diakses tanggal 02 Agustus 2018
39
pergurunan tinggi. Karna anak diluar kawin juga memiliki hak untuk
kawin sama halnya dengan anak sah tidak ada bedanya, sama-sama
ikatan perkawinan yang sah menurut hukum dan agama dengan pria yang
membuahinya. Dalam konsep hukum perdata, anak luar kawin itu bisa
lahir dari orang tua yang salah satunya atau keduanya terikat dengan
perkawinan lain. Artinya, secara hukum anak tersebut lahir dari hubungan
zina.
Yang dimaksud dengan anak luar kawin adalah anak yang dibuahi
kelahiran. Pada akta kelahiran biasanya hanya tertulis nama ibu yang
perdata anak hanya dengan ibunya. Pasal 55 ayat (1) UUP menyebutkan
asal usul anak hanya dapat dibuktikan dengan akta kelahiran yang otentik
35
http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt4f633ebb2ec36/pro-kontra-status-anak-luar-
kawin. Diakses tanggal 01 Agustus 2018
41
a. Anak yang lahir dari ayah dan ibu, tetapi antara mereka tidak terdapat
kawin, dan dapat diakui kalau tidak kawin (Pasal 272 KUHPerdata)
b. Anak yang lahir dari ayah dan ibu yang dilarang kawin oleh Undang-
anak zinah.
hubungan incest tidak dapat diakui kecuali ada dispensasi dari Presiden/
kutipan akta kelahiran untuk anak luar kawin pada dasarnya sama saja
36
Asis Safioedin, Beberapa Hal Tentang Burgelinjk Wetboek, Bandung,Alumi, 1983,hlm
67.
42
yaitu 60 (enam puluh) hari sejak anak tersebut dilahirkan bahkan hingga
anak tersebut berumur lebih satu tahun. Hal ini disebabkan karna orang tua
bapak dan terkait dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat akta
yang tidak memiliki ayah, Biasanya orang tua anak membuat akta
kelahiran anaknya hanya jika diperlukan saja seperti jika anak tersebut
ingin bersekolah.
tersebut, hal ini sesuai dengan tujuan lemaga catatan sipil yakni suatu
peristiwa tersebut.38
serta tidak dapat dilarat atau tidak dibatalkan atau diperbaharui selain atas
Dalam pembuatan akta anak, baik anak sah maupun anak diluar
Perda No. 8 Tahun 2011 dan diubah lagi menjadi Perda No. 2 Tahun 2015
peristiwa.
berikut Anak sah dan anak diluar kawin persyaratan pembuatan akta
sebagai berikut :
b. Photo copy buku nikah orang tua, jika tidak memiliki buku nikah bisa
2010
40
Nyoman Budijaya, Catatan Sipil di Indonesia Suatu Tinjuan Yuridus, Surabaya, Bina
Indra Karya, 1987,hlm.9.
41
Hasil Wawancara dengan Bapak Yazid Subri selaku Kepala Seksi Kelahiran di Kantor
Ducapil LOTIM (Senin, 09 Juli 2018), Pukul 10.00 wita
46
desa /lurah.
kelahiran.
hak dan kewajiban anak tersebut. Salah satu hak anak terdapat dalam pasal
berbunyi “setiap anak berhak atas nama sebagai identitas diri dan status
kawin sama saja prosesnya dengan cara memperoleh akta kelahiran pada
umumnya, cuman, nanti di dalam akta kelahiran akan tercantum nama ibu
saja, tidak tercantum nama ayahnya dari anak luar kawin. Dan persyaratan
tersebut yang dibuat oleh ibu dari anak tersebut. Untuk anak yang orang
tuanya telah nikah secara sah tetapi tidak memiliki buku nikah, saat
Bahwa anak sah dengan anak luar kawin itu cara pembuatan aktanya
sama karana anak itu sama-sama memiliki hak dan juga sama-sama
dilindungi oleh negara. Jadi anak sah dengan anak diluar kawin tidak
Hanya saja pembutan akta anak luar kawin itu atas nama keluarga
ibunya bukan dari keluarga ayahnya biologisnya. Dan anak yang tidak
pengesahan anak luar kawin itu disini kita memakai menurut Undang-
kawin terlahirlah hubungan perdata anak itu dan bapak atau ibunya.
dalam pembuatan akta anak diluar kawin bahwa anak tersebut tetap
42
Hasil Wawancara dengan Bapak Mawardi S. Sos selaku Kepala seksi Pemerintahan
diKantor Camat Sakra Barat Lombok Timur, (Senin 30 Juli 2018), Pukul 09:45 wita
49
4. Surat nikah.43
Tetapi apabila tidak ada surat nikah dari ibu atau orang tua
pemohon pembuatan anak, maka diminta yaitu surat nikah orang tuannya
atau nenek dari cucu tersebut, dan anak tersebut dimasukan ke dalam KK
(Kartu Keluarga) dari keluarga ibunya, jadi anak tersebut sebagai anak dari
Pengaturan mengenai lemaga anak luar kawin dan anak luar kawin
43
Hasil Wawancara dengan Bapak Eddy Susanto S.H selaku Kepala seksi Pemerintahan di
Desa Borok Toyang. kec . Sakra Barat. Kab. Lomok Timur. (Senin 30 Juli 2018) Pukul 12:09 wita
44
Hasil Wawancara dengan Ibu Suamiati selaku Responden di Desa Borok Toyang, Kec.
Sakra Barat, Kab, Lombok Timur, pada Tanggal (Minggu 31 Juli 2018).
50
antra anak dan orang tua yang menyakini. Pengesahan hanya terjadi
anak luar kawin ini dapat di akui dan di sahkan menurut ketentuan
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha
tinggi dan dilindungi oleh Negara hukum, pemerintah, dan setiap orang
hukum dan perlakuan yang sama di depan hukum.47 Dan Pasal 52 (2)
Asasi Manusia dan untuk kepentingan hak anak itu diakui dan dilindungi
menjelaskan mengenai hak anak yang sama dengan hak asasi manusia mau
itu anak sah atu anak luar kawin mereka sama dimata hukum.
45
Prof. R. Subekti, Perbandingan Hukum Perdata, Jakarta : Pradnya
paramita,1993,hlm.19.
46
Indonesia, Undang-Undang Hak Asasi Manusia, Undang- Undang No. 39 Tahun 1999,
Lembaran Negera RI Tahun 1999 No. 165 Tambahan Lembaran Negara No. 3886, Pasal 1.
47
Ibid, Pasal 3.
48
Ibid, Pasal 52
51
dilahirkan di luar perkawinan yang sah perlu diakui oleh ayah atau ibunya.
dengan perkawinan.
luar kawin, peristiwa kelahiran perlu mempunyai alat bukti yang tertulis
memiliki kekuatan hukum secara sempurna adalah dapat kita lihat dari
lihat dari akta kelahirannya yang dikeluarkan oleh suatu lemaga yang
49
Hasil Wawancara dengan Bapak Yazid Subri selaku Kepala Seksi Kelahiran di Kantor
Ducapil Lombok Timur (Senin, 09 Juli 2018), Pukul 10.00 wita
52
ketika kedua orang tua anak tersbut melakukan perkawinan. Akibat hukum
b. Muncul perwalian terhadap anak luar kawin tersebut kepada orang tua
d. Orang tua yang mengakui wajib memberikan nafkah kepada anak yang
diakui tersebut
e. Anak tersebut berhak menjadi ahli waris dengan bagian tersendiri dari
pengakuan. Pengesahan adalah suatu cara agar anak luar kawin yang
diakui berubah statusnya menjadi anak sah dan mempunyai hak-hak yang
masalah bagi anak luar kawin tersebut, karena mereka tidak bisa
ibunya. Dalam Pasal 43 ayat (1) dan (2) UUP memberikan pengertian
pengakuan. Pengesahan adalah suatu cara agar anak laur kawin yang
diakui berubah statusnya menjaddi anak sah dan mempunyai hak-hak yang
sma dengan anak-anak sah. Pengesahan dilakukan dengan dua cara yaitu:
dengan perkawinan antara ayah dan ibu dari anak luar kawin yang diakui
suratpengakuan anak oleh ayah dan disetujui oleh ibu dan anak yang
bersangkutan.
50
Indonesia, Undang-Undang Tentang Administrasi Kependudukan. UU No. 23 Tahun
2006,LN No.23 Tahun 2006, T,.L.N. No. 4674 Pasal.46.
54
Tahun 2006:51
instansi pelaksanaan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak ayah dan
ayat (1), penjabat pencatatan sipil membuat catatan pinggir pada akta
kelahiran.
4. Akta kelahiran si anak luar kawin dan akta kelahiran si ayah dan si
ibu.
dibedakan menjadi 2 (dua) : pertama, anak sah. kedua, anak luar nikah.
Anak sah sebagaimana yang dinyatakan UU No. Tahun 1974 pasal 42:
adalah dalam anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan
yang sah. Dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 99 yang menyatakan:
“ anak sah adalah : anak yang lahir dalam atau sebagai akibat perkawinan
yang sah. Hasil pembuahan suami istri yang sah di luar rahim dan
tua (alimentasi) oleh anak, pengakuan anak, pengesahan anak dan lain
dua macam, yaitu anak yang sah dan anak luar kawin. Adapun anak yang
sah itu di atur dalam Undang- Undang Nomer 1 tahun 1974 Pasal 42 yang
berbunyi : “Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau akibat
perkawinan yang sah”.52 Status anak diluar kawin dalam substansi hukum
tuannya. Dalam hal status perkawinan tidak ada atau hilang maka
kedudukan anak sah tersebut tidak dibantah jika orang tuannya hidup
bersama sebagai layaknya suami istri. Menurut Pasal 280 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata antara anak luar kawin dan orang tuannya
52
Ali Afandi, 1982, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian,Jakarta, Rineka
cipta,hlm 145.
57
dengan ibu dan ayahnya. Maka menurut ketentuan Pasal 280 KUHPerdata,
dari bapak dan ibu mereka, bila sebelum melakuakan perkawinan mereka
a. Secara autentik
diakui antara lain dalam pemberian izin nikah, kewajiban timbal balik
sebagainya.
menjelaskan bahwa anak sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau
Anak luar kawin adalah anak yang dilahirkan diluar perkawinan kedua
yang hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibu
yang melahirkannya.
dalam hukum islam adalah anak kandung, anak angkat, anak susu,anak
maupun hukum islam bahwa anak itu memiliki nasab dengan ibunya,
dengan ibunya dan keluarga ibunya. Hal ini disebutkan dalam Pasal 100
anak diluar kawin kecuali anak dar zina sumbang. Bagi anak diluar kawin
biologisnya. Ini tantangan berat bagi sang ibu untuk mendapatkan akta
kelahiran anak.
Anak diluar kawin dapat disahkan dengan dua jalan, yaitu dengan
54
Viktor,M,Situmorang,SH.(19991:42-43)
55
Chidir Ali, Hukum Waris Perdata,cet.II,(Bandung:1979),hlm 93
56
Indonesia Undang-Undang Perkawinan,UU No.1 Tahun 1974
60
1. Anak di luar perkawinan anaj itu belum di akui oleh orang tuannya.
2. Anak di luar perkawinan yang telah di akui oleh salah satu atau kedua
orang tuanya
3. Anak diluar perkawinan itu menjadi anak sah sebagai akibat kedua
anak dan keluarga yang mengakuinya belum juga ada. Hubungan itu
57
Hhairun Utuh, Anak Luar Nikah Status HukuM dan Perlindungannya, (Surabaya PT
Bina Ilmu Offset, April 2007)hlm.15
61
pengakuan tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Dalam pembuatan akta anak diluar kawin bahwa anak tersebut tetap
untuk anak luar kawin pada dasarnya sama saja dengan tata cara
pengakuan. Pengesahan adalah suatu cara agar anak luar kawin yang
diakui berubah statusnya menjadi anak sah dan mempunyai hak-hak yang
B. Saran
1. Dalam pembuatan akta kelahiran anak luar kawin sebagaimana yang telah
diuraikan dalam permasalahan bahwa anak luar kawin bisa dibuatkan akta
kelahiran dengan cara Photo copy KK (kartu keluarga) dengan syarat anak
yang akan dibuatkan akta sudah dicantumkan NIK (nomor induk keluarga)
jika tidak memiliki buku nikah bisa melapirkan surat pertanggung jawaban
Dokter/ Bidan atau Rumah Sakit KTP (Kartu Tanda Penduduk) orang tau
pemohon
maupun dilakukan dihadapan pegawai catatan sipil ketika kedua orang tua
DAFTAR PUSTAKA
B. Buku-Buku
Hhairun Utuh, Anak Luar Nikah Status HukuM dan Perlindungannya, Pt Bina
Ilmu Offset, Surabaya,2007
Soimin Soedharyo, Hukum Orang dan Keluarga, Sinar Grafika, cet 1, Jakarta,
2002.
Witanto D.Y. Hukum Keluarga Hak dan Kedudukan Anak Luar Kawin,
Prestasi Pustaka, Jakarta, 2012.
65
C. Peraturan Perundang-Undangan
D. Internet
http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt4f633ebb2ec36/pro-kontra-status-anak-luar-