Anda di halaman 1dari 17

CONTOH SKENARIO PRAKTEK PERADILAN TUN

SKENARIO
PERADILAN SEMU DALAM ACARA SENGKETA
TATA USAHA NEGARA
SIDANG PERTAMA
PEMERIKSAAN PERSIAPAN

KETUA :           “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS


CENDERAWASIH --- YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III
WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI SENGKETA TATA USAHA
NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA. AMELDA
OYAITOUW MELAWAN  BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.---   SIDANG DIBUKA DAN
TERTUTUP UNTUK UMUM
(Ketok Palu 3X)
KETUA :           “SIDANG HARI INI ADALAH, PEMERIKSAAN PERSIAPAN YANG DIAJUKAN OLEH
SAUDARI DRA. AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG
YANG BERKEDUDUKAN DI OKSIBIL KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG.”
KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA
HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG SIDANG.

SIDANG :    (Memanggil masuk Pengugat dan kuasa hukumnya)


“Kepada Saudari DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan
memasuki ruang sidang.
(Setelah pihak Penggugat masuk, Petugas Sidang menutup pintu Ruang Sidang)
ETUA :           “Kepada Saudara Penggugat, apakah Saudara didampingi oleh kuasa hukum saudara?”
T :             “Iya yang mulia Hakim Ketua” (Sambil menunjuk ke arah Kuasa Hukum)
KETUA :           “Kepada Kuasa Hukum Penggugat untuk memperlihatkan surat izin beracara dan surat
kuasa dari Penggugat..”
ukum
at:                    (maju kedepan sambil menyerahkan surat surat yang diminta majelis hakim)
ETUA :           “Terima kasih, silahkan kembali ke tempat duduk saudara”
ETUA :           “Kami beritahukan kepada pihak Penggugat  beserta kuasa Hukumnya, bahwa acara pada
hari ini adalah pemeriksaan persiapan berkas gugatan yang telah disampaikan sebelumnya
kepada kami.
                         “Setelah Kami mempelajari dan meneiliti isi gugatan yang saudara ajukan, terdapat hal-hal
yang harus diperbaiki dalam isi surat gugatan saudara. Maka untuk itu diharap Saudara
Penggugat atau Kuasa Hukumnya untuk memperbaiki dan melengkapi isi surat gugatan
sebagai berikut:

-       Penyebutan Tergugat sebagai “Bupati Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang”, hendaknya


menggunakan kalimat “Bupati Pegunungan Bintang” saja
-       Dalam Posita Gugatan:
-       1. Point 3 tertulis “Penggugat memperolah fotocopinya lewat teman...” seharusnya disebut
nama jelas dan tempatnya dimana.
-       2. Point 12 tertulis “kerugian materil....Rp.13.450.000,-...” berdasarkan pasal 3 ayat 1
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 199, ganti rugi perkara Tata Usaha Negara minimal
Rp.200.000,- dan maksimal Rp.5.000.000,-....penggugat hendaknya menyesuaikan dengan
peraturan tersebut.
-       Dalam Petitum:
-       1. Point 2 tertulis: “menyatakan batal dan tidak sah....” seharusnya kata dan diganti dengan
kata atau sehingga berbunyi: “menyatakan batal atau tidak sah.....”
-       2. Point 3 mengenai besarnya kerugian materiil disesuaikan dengan perbaikan posita 12.
KETUA :           “Majelis hakim memberi waktu 30 hari  kepada pihak penggugat prinsipal dan kuasanya
untuk memperbaiki dan melengkapi isi surat gugatan sebagaimana yang telah
kami disampaikan”

ETUA :           “Dengan demikian sidang persiapan hari ini dianggap cukup dan akan dilanjutkan tanggal 
satu September 2012 dengan agenda pembacaan surat gugatan dari pihak penggugat.
                         (Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)
                         “Kepada Panitera agar mengagendakan persidangan berikutnya”
ETUA :           Diberitahukan kepada Pihak Penggugat beserta Kuasa Hukumnya agar hadir dipersidangan
ini tanpa harus dipanggil lagi.
                         Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup
                         (Ketuk palu 1x)

SIDANG KEDUA
PEMBACAAN GUGATAN

KETUA :           “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS


CENDERAWASIH --- YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III
WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI SENGKETA TATA USAHA
NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA. AMELDA
OYAITOUW MELAWAN  BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.---   SIDANG DIBUKA DAN
TERBUKA UNTUK UMUM
alu 1X)
KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA
HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG SIDANG.

SIDANG :    (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)


“Kepada Saudari DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa Hukumnya, serta saudara BUPATI
PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”
 (Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)
KETUA :            Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 1 Agustus 2012 yang lalu, maka agenda
sidang hari ini adalah pembacaan gugatan oleh pihak pengugat.
ETUA :           “Kepada Saudara Penggugat, apakah Saudara didampingi oleh kuasa hukum saudara?”
T :             “Iya yang mulia Hakim Ketua” (Sambil menunjuk ke arah Kuasa Hukum)
KETUA :           “Kepada Kuasa Hukum Penggugat untuk memperlihatkan surat izin beracara dan surat
kuasa dari Penggugat..”
ukum
at:                    (maju kedepan sambil menyerahkan surat surat yang diminta majelis hakim)

ETUA :           (Hakim ketua meneliti surat izin kemudian mempersilahkan para hakim anggota melihat dan
meneliti juga)
ETUA :           “Terima kasih, silahkan kembali ke tempat duduk saudara”

ETUA :           “Kepada Saudara Tergugat, apakah saudara tergugat didampingi kuasa hukum..?”

AT                   “Ya,,,yang duduk disebelah saya adalah Kuasa Hukum saya..” (sambil menunjuk Kuasa
Hukum tergugat)
KETUA :            “Kepada Kuasa Hukum Tergugat dipersilahkan untuk memperlihatkan surat izin beracara
dan surat kuasa dari Tergugat..”
um
gat :                 (maju kedepan utk menyerahkan surat-surat yang diminta majelis hakim)
ETUA :           (Hakim ketua meneliti surat izin kemudian mempersilahkan para hakim anggota melihat dan
meneliti juga)
ETUA :           “Terima kasih, silahkan kembali ke tempat duduk saudara”

KETUA :            Kepada pihak penggugat atau kuasa hukumnya, Apakah saudara sudah siap untuk


membacakan suratan gugatan saudara?
um
gat :                 “Kami sudah siap untuk membacakan gugatan kami yang mulia Hakim.”

KETUA :            “Kepada pihak Tergugat agar mendengar dan menyimak dengan baik gugatan dari
Penggugat . Kepada Kuasa Hukum Penggugat Silahkan dibacakan gugatannya..”
um
gat :                 (Membacakan Gugatan)
                         -------
                          (Setelah selesai membaca surat gugatan)
                         “Demikian pembacaan gugatan kami Majelis Hakim yang Mulia..”

HAKIM KETUA :            “Terima kasih kuasa hukum penggugat..”


                         “Kepada Tergugat & Kuasa Hukumnya, apakah saudara sudah memahami dan mengerti isi
gugatan tersebut?
um
t :                     “Kami sudah memahami dan mengerti isi gugatan tersebut Majelis Hakim yang Mulia..”
KETUA :            “Saudara Tergugat, apakah saudara akan mengajukan eksepsi atas gugatan
yang telah disampaikan oleh Penggugat & Kuasanya..?”
um
t :                     “Majelis Hakim yang terhormat, Kami akan menangapi gugatan tersebut secara tertulis ---
untuk itu kami mohon diberi waktu guna kami mempersiapkan eksepsi kami..”
ETUA :            “Berapa lama saudara akan menyiapkan eksepsi saudara..?”
um
                   “Kami mohon waktu satu minggu untuk mempersiapkannya..”
ETUA :            “Bagaimana dengan pihak pengugat, apakah setuju dengan waktu satu minggu yang diminta
oleh pihak tergugat..?” (sambil melihat ke arah pihak penggugat)

um
:                 “Kami tidak keberatan Majelis Hakim yang mulia..”

ETUA :            (kemudian Majelis Hakim bermusyawarah)


                          “Baiklah, sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan   tanggal 8
September 2012 dengan acara Pembacaan Eksepsi dari pihak Tergugat..”
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)
                         “Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan persidangan berikutnya”

KETUA :           “Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya agar hadir dipersidangan ini
tanpa harus dipanggil kembali..”
                         “Demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup..”
                         (Ketuk palu 1x)

SIDANG KETIGA
PEMBACAAN JAWABAN TERGUGAT (EKSEPSI)
KETUA :           “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
CENDERAWASIH --- YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III
WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI SENGKETA TATA USAHA
NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA. AMELDA
OYAITOUW MELAWAN  BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.---   SIDANG DIBUKA DAN
TERBUKA UNTUK UMUM
                                             (Ketok Palu 1X)
KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA
HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG SIDANG.

SIDANG :    (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)


“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa
Hukumnya, serta saudara Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa
Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”

(Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)


ETUA :            “Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 1 September 2012  yang lalu, maka acara
hari ini adalah pembacaan Eksepsi oleh pihak Tergugat. Kepada Saudara Tergugat, apakah
saudara sudah menyiapkan eksepsi saudara..?”
um
t :                     “Kami sudah siap dengan eksepsi kami majelis hakim yang terhormat. --- namun pada
kesempatan kali ini kami tidak akan membacakannya, kami hanya akan menyerahkan saja
eksepsi kami..”
ETUA :            “Silahkan..”
um
t :                     (Maju ke arah Hakim dan menyerahkan berkas eksepsi, dan maju ke arah Kuasa hukum
penggugat sambil menyerahkan berkas eksepsi)

ETUA :            (Setelah menerima berkas, majelis hakim mencermati berkas eksepsi Tergugat)
                         “Kepada pihak Penggugat, terhadap eksepsi Tergugat yang baru saja diserahkan, apakah
saudara Penggugat akan menanggapinya?”

um
gat :                 “Kami akan menanggapinya secara tertulis. --- untuk itu kami mohon diberi waktu guna
kami mempersiapkan Replik kami..”

ETUA :            “Berapa lama saudara akan menyiapkan Replik saudara..?”

um
:                 “Kami mohon waktu satu minggu untuk mempersiapkan Replik kami..”

ETUA :            “Bagaimana dengan pihak Tergugat, apakah setuju dengan waktu satu minggu yang diminta
oleh pihak Penggugat..?” (sambil melihat ke arah pihak Penggugat)
um
                   “Kami tidak keberatan Majelis Hakim yang mulia..”

ETUA :            (kemudian Majelis Hakim bermusyawarah)


                          “Baiklah, sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan   tanggal 15
September 2012 dengan acara Pembacaan Replik dari pihak Penggugat..”
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)
                         “Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan persidangan berikutnya”
KETUA :           “Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya agar hadir dipersidangan ini
tanpa harus dipanggil lagi...”
                         “Demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup “
                         (Ketuk palu 1x)

SIDANG KEEMPAT
PEMBACAAN REPLIK PENGGUGAT

KETUA :           “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS


CENDERAWASIH --- YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III
WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI SENGKETA TATA USAHA
NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA. AMELDA
OYAITOUW MELAWAN  BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.---   SIDANG DIBUKA DAN
TERBUKA UNTUK UMUM
 (Ketok Palu 1X)
KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA
HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG SIDANG.

SIDANG :    (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)


“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa
Hukumnya, serta saudara Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa
Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”
 (Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)
ETUA :            “Sesuai berita acara sidang tanggal 8 September 2012 yang lalu, maka acara hari ini adalah
pembacaan Replik oleh pihak Penggugat...”
“Kepada Saudara Penggugat, apakah saudara sudah menyiapkan Replik saudara..?”
um
gat :                 “Kami sudah siap dengan Replik kami majelis hakim yang terhormat. --- namun pada
kesempatan kali ini kami tidak akan membacakannya, kami hanya akan menyerahkan saja
Replik kami..”
ETUA :            “Silahkan..”
um
gat :                 (Maju ke arah Hakim dan menyerahkan berkas Replik, dan maju ke arah Kuasa hukum
Tergugat sambil menyerahkan berkas Replik)

ETUA :            (Setelah menerima berkas, majelis hakim mencermati berkas Replik Penggugat)
                         “Kepada pihak Tergugat, terhadap Replik dari Penggugat yang baru
saja diserahkan, apakah saudara Tergugat akan menanggapinya?”

um
t :                     “Yang terhormat Majelis Hakim, Kami akan menanggapinya secara tertulis. --- untuk itu
kami mohon diberi waktu guna kami mempersiapkan Duplik kami..”
ETUA :            “Berapa lama saudara akan menyiapkan Duplik saudara..?”

um
                   “Kami mohon waktu satu minggu untuk mempersiapkan Duplik kami..”
KETUA :            “Bagaimana dengan pihak Penggugat, apakah setuju dengan waktu satu minggu yang
diminta oleh pihak tergugat..?” (sambil melihat ke arah pihak Penggugat)
um
:                 “Kami tidak keberatan Majelis Hakim yang mulia..”

ETUA :            (kemudian Majelis Hakim bermusyawarah)


                          “Baiklah, sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan   tanggal 22
September 2012 dengan acara Pembacaan Duplik dari pihak Tergugat..”
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)
                         “Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan persidangan berikutnya”

KETUA :           “Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya agar hadir dipersidangan ini
tanpa harus dipanggil lagi.
                         “Demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup “
                         (Ketuk palu 1x)

SIDANG KELIMA
PEMBACAAN DUPLIK TERGUGAT

KETUA :           “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS


CENDERAWASIH --- YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III
WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI SENGKETA TATA USAHA
NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA. AMELDA
OYAITOUW MELAWAN  BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.---   SIDANG DIBUKA DAN
TERBUKA UNTUK UMUM
                                             (Ketok Palu 1X)
KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA
HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG SIDANG.

SIDANG :    (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)


“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa
Hukumnya, serta saudara Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa
Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”
 (Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)
ETUA :            “Sesuai dengan berita acara sidang tanggal 15 September 2012 yang lalu, maka acara hari
ini adalah pembacaan  Duplik oleh pihak Tergugat. Kepada Saudara Tergugat, apakah
saudara sudah menyiapkan Duplik saudara..?”
um
t :                     “Kami sudah siap dengan Duplik kami majelis hakim yang terhormat. --- kami tidak akan
membacakannya, kami akan menyerahkan saja Duplik kami..”
ETUA :            “Silahkan..”
um
t :                     (Maju ke arah Hakim dan menyerahkan berkas Duplik, dan maju ke arah Kuasa hukum
Penggugat sambil menyerahkan berkas Duplik)

ETUA :            (Setelah menerima berkas, majelis hakim mencermati berkas Duplik Tergugat)
                         “Kepada Pihak Tergugat terhadap Duplik ini apakah ada perubahan atau ada
penambahan ?
m
                  “Tidak ada penambahan dari kami majelis hakim yang mulia”
ETUA :            “Kepada Pihak Penggugat, terhadap Duplik yang telah diserahkan tadi, apakah saudara
sudah memahami dan mengerti isi jawaban tersebut…?”
m
                  “Ya kami sudah mengerti Pak Hakim...”

HAKIM KETUA :            (Majelis Hakim Bermusyawarah).


                            “Dengan demikian, acara jawab menjawab telah dianggap selesai. Dan
dilanjutkan dengan acara pemeriksaan alat-alat bukti berupa surat atau dokumen dan saksi
saksi.
“Kepada pihak Penggugat dan kuasa hukumnya apakah sudah siap utk mengajukan alat
bukti surat dan saksi..”
Kuasa Hukum
at :                   “Pada persidangan kali ini, kami belum mempersiapkan alat bukti berupa surat dan
saksi,,untuk itu kami mohon diberi waktu satu minggu guna kami mempersiapkannya..”
ETUA :            “Dan kepada saudara tergugat atau kuasa hukumnya, diminta juga untuk mempersiapkan
alat bukti surat dan saksi pada persidangan berikutnya..”
ukum
                        “Kami akan mempersiapkannya Majelis Hakim..”

KETUA :            “Dengan demikian sidang kali ini ditunda dan dilanjutkan minggu depan tanggal 29
September 2012 dengan agenda pemeriksaan alat bukti surat dan saksi dari para pihak..”
                         “Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan persidangan berikutnya”
KETUA :           “Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya agar hadir dipersidangan ini
tanpa harus dipanggil kembali,,”
                         “Demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup “
                         (Ketuk palu 1x)

SIDANG KEENAM
PEMBUKTIAN

KETUA :           “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS


CENDERAWASIH --- YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III
WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI SENGKETA TATA USAHA
NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA. AMELDA
OYAITOUW MELAWAN  BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.---   SIDANG DIBUKA DAN
TERBUKA UNTUK UMUM
                                                         (Ketok Palu 1X)
KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA
HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG SIDANG.

SIDANG :    (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)


“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa
Hukumnya, serta saudara Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa
Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”
 (Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)
ETUA :            “Sesuai dengan berita acara sidang tanggal 22 September 2012 yang lalu, maka acara hari
ini adalah acara pemeriksaan alat-alat bukti berupa surat atau dokumen dan saksi saksi...”
KETUA :            “Kepada Penggugat dan Tergugat agar menyerahkan Alat Bukti berupa surat-surat dan
dokumen-dokumen…”
m
at :                   (Menyerahkan bukti-bukti tertulis Kepada Majelis Hakim disaksikan oleh Tergugat dan
Kuasa Hukumnya)
m
 :                      (Menyerahkan bukti-bukti tertulis kepada majelis Hakim, disaksikan oleh
pengugat/kuasanya, setelah menyerahkan kembali ketempat semula)

ETUA :            (Majelis Hakim memeriksa surat-surat dari kedua belah pihak).


                         “Dengan demikian pemeriksaan Alat bukti berupa surat-surat dan dokumen-dokumen dari
kedua belah pihak dianggap selesai, untuk itu sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan para
saksi-saksi yaitu mendengar keterangan saksi yang diajukan dalam persidangan ini.
                         “Saudara Kuasa Hukum Penggugat, Apakah sudah menyiapkan saksi-saksinya? “

m
at :                   “Kami sudah menyiapkannya majelis hakim...”
ETUA :            “Berapa orang saksi..?”
m
at :                   “ Kami akan menghadirkan satu orang saksi untuk memberikan keterangan dalam
persidangan ini...”
ETUA :            “ Apa saksinya hadir ?”
m
at :                   “Hadir Bapak Hakim...”
ETUA :            “Atas nama siapa ?”
m
                  “Atas Nama Ahmad Zumroni”
KETUA :            “Kepada petugas ruang sidang, agar memanggil masuk ke ruang sidang saksi dari
penggugat”
SIDANG :    (Memanggil masuk Saksi dari Pengugat)
“Kepada Saudara Ahmad Zumroni dipersilahkan memasuki ruang sidang.”
1 :                    (Masuk ke dalam ruang sidang, berdiri menghadap Majelis Hakim)
ETUA :            “Silahkan saudara saksi duduk..”
1 :                    (Saksi duduk..)
ETUA :            Saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat Jasmani dan Rohani?
                  “Ya..”          
ETUA :            “Saudara saksi, Apakah saudara kenal dengan pengugat..?”
1 :                    “Ya…saya kenal dengan penggugat..”
ETUA :            “ Apakah saudara ada hubungan keluarga ?”
1 :                    “Tidak ada...”
ETUA :            “Saudara Saksi.. Apakah saudara bersedia memberikan keterangan dalam persidangan
ini ?”
1 :                    “Bersedia Bapak Hakim...”
ETUA :            “Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan ---  terlebih dahulu kami akan
menanyakan identitas saudara...” (tanya jawab hakim dengan saksi secara balas membalas)
                        
Nama       : Ahmad Zumroni
                         Umur        : 44 Tahun
                         Agama      : Islam
                         Pekerjaan: Kepala Suku
                         Alamat      : Okibab
KETUA :           “Saudara saksi, sebelum saudara saksi memberikan kesaksian, terlebih dahulu saudara
akan diambil sumpah atau janji. Apakah saudara saksi bersumpah atau berjanji?
1 :                    “Saya akan bersumpah..”
ETUA :           “Kepada Juru  sumpah silahkan mengambil tempat..dan kepada saudara saksi dipersilahkan
untuk berdiri”
                          “Saudara saksi ikuti kata-kata saya :
                           Demi ALLAH saya bersumpah, bahwa saya dalam persidangan ini akan memberikan
keterangan yang sebenar-benarnya, tidak lain dari pada yang sebenarnya.
                         “Saudara juru sumpah silahkan kembali ketempat....dan saudara saksi silahkan duduk
kembali”
KETUA :            “Saudara saksi, saudara telah bersumpah menurut agama dan keyakinan
saudara. Diharapkan saudara memberikan kesaksian yang sebenarnya dan sepanjang
sepengetahuan saudara karena apabila saudara memberikan kesaksian atau keterangan
palsu dalam persidangan hari ini, saudara diancam dengan ancaman pidana sesuai
ketentuan pasal 242 Kitab Undang-undang Hukum Pidana...”
ETUA :           “Apakah saudara saksi tahu,  apa maksud  saudara dihadirkan dalam persidangan ini..?”
1 :                    “Ya Pak Hakim, saya dihadirkan untuk menjelaskan sehubungan dengan perkara
pengugat ibu Amelda..”
ETUA :           “Apakah saudara saksi tahu... apa yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini?”
1 :                    “Tahu,..yaitu surat pemberhentian ibu Amelda sebagai Kepala Sekolah
SMA Negeri Okibab...”
ETUA :           “Saudara saksi, sebagai apa di SMA Negeri Okbibab ?”
1 :                    “Saya sebagai Ketua Komite Sekolah SMA Negeri Okbibab..”
UA :           “Sejak Kapan ?”
                  “Sejak awal tahun 2001..”
ETUA :           “Bagaimana kedudukan dan peran komite sekolah..?”
1 :                    “Komite sekolah adalah mitra utama sekolah tersebut, yang membantu sekolah
berhubungan dengan orang tua murid, tokoh masyarakat dan pemerintah..”
ETUA :           “Apakah saudara saksi tahu dengan SK Bupati soal penggantian ibu Amelda..?”
1 :                    “Saya tidak tahu bapak Hakim..”
ETUA :           “Saudara saksi, apakah ibu Amelda sering meninggalkan tugas sebagai kepala sekolah..?”
1 :                    “Ibu Amelda, sepengetahuan saya tidak sering meninggalkan tugas, yang saya tahu kalau
ibu tidak ada di Okbibab karena melahirkan atau cuti..”
ETUA :           “Apakah saudara saksi tahu, pernah ada serah terima penggantian kepala sekolah SMA
Negeri Okbibab..?”
1 :                    “Setahu saya tidak pernah ada pergantian dan serah terima kepala sekolah SMA Negeri
Okbibab, tetapi tiba-tiba sudah ada pengganti ibu Amelda..”
ETUA :           “Saudara saksi, selaku Ketua komite sekolah, apakah harus tahu kalau ada pergantian dan
serah terima kepala sekolah..?”
1 :                    “Iya bapak Hakim...komite sekolah beserta anggota anggotanya seharusnya diberitahu
kalau ada penggantian kepala sekolah..tapi selama ini tidak ada pemberitahuan kepada
kami..”
ETUA :           “Apakah saudara saksi tahu kalau selama ini ada masalah dengan kepala sekolah sebelum
diganti..?”
1 :                    “Setahu saya tidak ada...ibu baik-baik saja dengan komite sekolah, juga tidak ada masalah
di SMA Negeri Okbibab..”
ETUA :           (sambil melihat kearah hakim anggota)
                         “Kepada Hakim anggota dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada saksi”
NGGOTA I :   “Terima kasih Hakim ketua...”
                         “Saudara saksi, apa tugas saudara sebagai anggota Komite Sekolah pada SMA Negeri
Okbibab..?”
1 :                    “Saya ditugasi untuk mengawasi semua kegiatan dari SMA Negeri Okbibab”
NGGOTA I :   “Apakah saudara saksi juga mengetahui perkembangan yang ada di dalam sekolah, seperti
pergantian kepala sekolah atau guru-guru..”

1 :                    “Iya, kami juga harus tahu jika ada guru-guru baru atau pindah..”
NGGOTA I :   “Jika saudara saksi mengetahui, sejak kapan ibu Amelda tidak lagi menjabat sebagai Kepala
sekolah..”
1 :                    “Saya mengetahui dari guru-guru ketika lama tidak melihat ibu masuk sekolah, ada apa
dengan ibu sudah pindah kah..”
NGGOTA I :   “Apakah saudara saksi mengetahui ataupun mendengar langsung dari guru-guru SMA
Negeri Okbibab kalau ibu Amelda diganti karena membuat masalah ?”
1 :                    “Setahu saya ibu Amelda tidak pernah membuat masalah, bahkan diantara ibu dan guru-
guru lainnya serta dengan Komite Sekolah tercipta hubungan yang baik..”
NGGOTA I :   “Pertanyaan saya cukup Hakim Ketua...” (Sambil melihat ke arah Hakim Ketua)
ETUA :           “Baiklah, kepada Hakim Anggota dua silahkan mengajukan pertanyaan kepada saksi”
(sambil melihat ke arah hakim anggota 2)
GOTA II :  “Terima kasih Hakim ketua...”
                         “Saudara saksi, apakah ada bukti tertulis pembentukan Komite sekolah?”
1 :                    “Bukti tertulis ada di SMA Negeri Okbibab..kami juga menyimpannya”
NGGOTA II :  “Apakah saudara saksi pernah melihat ada pejabat Kabupaten dan Dinas P dan P
berkunjung ke SMA Negeri Okbibab sebelum pergantian Kepala sekolah?”
1 :                    “Saya tidak pernah melihatnya bapak hakim..”
NGGOTA II :  “Apakah saudara saksi kenal dengan pengganti ibu Amelda ?”
1 :                    “Ya saya kenal, yaitu bapak Imanuel Rumere, S.Pd..saya kenal sejak bapak menjadi guru
biasa di SMA Negeri Okbibab”
NGGOTA II : “Apakah saudara saksi tahu kalau telah ada SK atas nama Imanuel Rumere, S.Pd sebagai
Kepala sekolah yang baru di SMA Negeri Okbibab?”
1 :                    “Saya tidak tahu Bapak Hakim...”
NGGOTA II :  (sambil melihat ke arah Hakim Ketua)
                         “Pertanyaan saya cukup Hakim Ketua..”
ETUA :           “Bailah...Kepada saudara Kuasa Hukum Penggugat..apakah ada yang akan ditanyakan
kepada Saksi..?” (sambil melihat ke arah kuasa hukum penggugat)
m
at :                   “Ada Yang Mulia Majelis Hakim..”
ETUA :           “Silahkan ...”
m
at :                   “Terimakasih Majelis Hakim..”
                         “Saudara Saksi, Sebelum pergantian kepala sekolah, apakah saudara saksi pernah
mendengar kalau penggugat itu akan diganti oleh saudara Imanuel Rumere, S.Pd”
1 :                    “Saya tidak pernah mendengar sebelumnya..”
m
at :                   “Setelah pergantian apakah saudara saksi diberitahukan?”
1 :                    “Tidak pernah diberitahukan oleh pihak sekolah..”
m
at :                   “Apakah saudara saksi pernah tahu kalau ada tim khusus dari Dinas yang datang ke SMA
Negeri Okbibab di akhir kepemimpinan penggugat sebagai kepala sekolah?”
1 :                    “Tidak ada Tim yang datang..”
m
at :                   “Yang Terhormat Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup..”
ETUA :           “Bailah...Kepada saudara Kuasa Hukum Tergugat..apakah ada yang akan ditanyakan
kepada Saksi..?” (sambil melihat ke arah kuasa hukum Tergugat)
m
 :                      “Ada Yang Mulia Majelis Hakim..”
ETUA :           “Silahkan ...”
m
 :                      “Terimakasih Majelis Hakim..”
                         “Saudara saksi, tadi saudara saksi mengatakan tidak pernah melihat Tim dari Bupati dan
Dinas datang ke SMU Negeri Okbibab, apakah memang saudara saksi mengamati terus
segala kegiatan yang ada di SMU Negeri Okbibab..?”
1 :                    “Ya...saya harus tahu, karena disamping sebagai Ketua Komite Sekolah saya juga adalah
seorang Kepala Suku di sekitar SMU Negeri Okbibab..”
m
 :                      “Yang Terhormat Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup..”
ETUA :           “Bailah...kepada saudara saksi, keterangan saudara dianggap cukup dan bilamana
pengadilan masih memerlukan keterangan, kami akan memanggil kembali saudara, untuk
itu saudara saksi dipersilahkan meninggalkan ruang sidang..”

ETUA :           “Dengan demikian pemeriksaan saksi Penggugat dianggap cukup dan dipersilahkan kepada
pihak Tergugat untuk menghadirkan saksinya...”
                         “Kepada pihak tergugat, apakah sudah siap dengan saksi saudara ?”
m
 :                      “Majelis Hakim yang terhormat, Kami sudah siap dengan saksi kami...”
ETUA :           “Berapa saksi yang akan dihadirkan dan Saksi atas nama siapa..?”
m
 :                      “kami akan mengajukan satu orang saksi. Saksi atas nama Imanuel Rumere, S.Pd”
ETUA :           “Baiklah...Kepada petugas sidang diperintahkan agar memanggil masuk ke ruang sidang
saksi atas nama Imanuel Rumere, S.Pd”
SIDANG:     (Memanggil masuk Saksi dari Tergugat)
“Kepada Saudara Imanuel Rumere, S.Pd dipersilahkan memasuki ruang sidang.”
1 :                    (Masuk ke dalam ruang sidang, berdiri menghadap Majelis Hakim)

ETUA :            “Silahkan saudara saksi duduk..”


1 :                    (Saksi duduk..)
ETUA :            Saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat Jasmani dan Rohani?
                  “Ya..”          
ETUA :            “Apakah saudara bersedia memberikan keterangan dalam persidangan ini ?”
1 :                    “Bersedia Bapak Hakim...”
ETUA :            “Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan ---  terlebih dahulu kami akan
menanyakan identitas saudara...” (tanya jawab hakim dengan saksi secara balas membalas)
                         Nama       : Imanuel Rumere, S.Pd
                         Umur        : 37 Tahun
                         Agama      : Katolik
                         Pekerjaan: Kepala Sekolah SMA Negeri Okbibab
                         Alamat      : Okibab

KETUA :           “Saudara saksi, sebelum saudara saksi memberikan kesaksian, terlebih dahulu saudara
akan diambil sumpah atau janji. Apakah saudara saksi bersumpah atau berjanji?
1 :                    “Saya akan berjanji..”
ETUA :           “Kepada Juru  sumpah silahkan mengambil tempat..dan kepada saudara saksi dipersilahkan
untuk berdiri”
                          “Saudara saksi ikuti kata-kata saya :
                           Demi Tuhan Saya bersjanji, bahwa saya dalam persidangan ini akan memberikan
keterangan yang sebenar-benarnya, tidak lain dari pada yang sebenarnya.
                         “Saudara juru sumpah silahkan kembali ketempat....dan saudara saksi silahkan duduk
kembali”
ETUA :            “Saudara saksi, saudara telah berjanji menurut agama dan keyakinan saudara. Diharapkan
saudara memberikan kesaksian yang sebenarnya dan sepanjang sepengetahuan saudara
karena apabila saudara memberikan kesaksian atau keterangan palsu dalam persidangan
hari ini, saudara diancam dengan ancaman pidana sesuai ketentuan pasal 242 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana...”

ETUA :            “Saudara saksi, Apakah saudara kenal dengan pengugat..?”


1 :                    “Ya…saya kenal dengan penggugat..”
ETUA :            “ Apakah saudara saksi ada hubungan keluarga ?”

1 :                    “Tidak ada...”
ETUA :           “Apakah saudara saksi tahu,  apa maksud  saudara saksi dihadirkan dalam persidangan
ini..?”
1 :                    “Ya Pak Hakim, saya dihadirkan untuk diminta keterangan sehubungan dengan perkara
pengugat ibu Amelda..”
ETUA :           “Apakah saudara saksi mengetahui dalam sengketa apa..?”
1 :                    “Iya...dalam sengketa berkaitan dengan surat keputusan pengangkatan saya sebagai
kepala sekolah yang baru menggantikan Penggugat..”
ETUA :           (sambil memperlihatkan salinan SK pengangkatan kepala sekolah)
                         “Apakah surat keputusan ini yang saudara maksud..?”
1 :                    “Iya, betul bapak hakim”
ETUA :           “Apakah saudara saksi telah dilantik sebagai kepala sekolah SMA Negeri Okbibab, kapan
dan dimana..?”
1 :                    “Saya sudah dilantik pada tanggal 4 Maret 2012 di Aula Universitas Cenderawasih
Jayapura..”
ETUA :           “Siapa yang melantik saudara saksi..?”

1 :                    “Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang”


ETUA :           (sambil melihat kearah hakim anggota)
                         “Kepada Hakim anggota dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada saksi”
NGGOTA I :   “Terima kasih Hakim ketua...”
NGGOTA I :   “Saudara Saksi, Sebelum saudara saksi dilantik, apakah ada pemberitahuan terlebih dahulu
dari Dinas P dan P atau dari Bupati ?”
1 :                    “Tidak ada pemberitahuan khusus untuk itu, tetapi tujuh hari sebelum dilantik saya
dipanggil bagian kepegawaian kabupaten Pegunungan Bintang untuk mengukur baju yang
akan dipakai saat pelantikan”
NGGOTA I :   “Setelah pelantikan, apakah ada serah terima tugas dari Ibu Amelda kepada saudara saksi?”
1 :                    “Tidak ada..”
NGGOTA I :   “Lazimnya dalam suatu pelantikan pejabat, harus ada serah terima berikut Berita acaranya,
menurut saudara saksi bagaimana?”
1 :                    “Iya bapak Hakim, seharusnya memang ada, tetapi ketika hal itu saya tanyakan kepada
bagian kepegawaian Kabupaten Pegunungan Bintang, tidak ada jawabannya..”
NGGOTA I :   “Saudara Saksi, Sejak kapan saudara saksi bertugas sebagai guru di SMA Negeri
Okbibab?”
1 :                    “Sejak tahun 2004..”

NGGOTA I :   “Setahu saudara saksi, apakah penggugat ada jabatan selanjutnya..?”
1 :                    “Saya tidak tahu..”
NGGOTA I :   “Apakah Komite sekolah mengetahui kalau ada penggantian kepala sekolah SMA Negeri
Okbibab?”
1 :                    “Saya tidak tahu..”
NGGOTA I :   “Apakah Komite sekolah harus tahu ataukah tidak perlu tahu..?”
1 :                    “Seharusnya tahu juga bapak Hakim..”

NGGOTA I :   “Pertanyaan Saya cukup Hakim Ketua...” (Sambil melihat ke arah Hakim Ketua)

ETUA :           “Baiklah, kepada Hakim Anggota dua silahkan mengajukan pertanyaan kepada saksi”
(sambil melihat ke arah hakim anggota 2)

GOTA II :  “Terima kasih Hakim ketua...”


NGGOTA II :  “Saudara Saksi, Apakah Penggugat pernah dipanggil oleh Dinas P dan P karena tidak
pernah membuat laporan atau mendapat hukuman disiplin lainnya?”
1 :                    “Setahu saya tidak pernah..”
NGGOTA II :  “Selama penggugat menjabat sebagai kepala sekolah, bagaimana keadaan sekolah ?”
1 :                    “Baik baik saja bapak hakim..”
NGGOTA II :  “Saudara Saksi, sejak saudara saksi menjabat sebagai Kepala Sekolah yang baru di SMA
Negeri Okbibab, apakah Penggugat ibu Amelda masih mengajar atau tidak?”
1 :                    “Sejak saya menjadi kepala sekolah, ibu Amelda tidak mengajar lagi dan tinggal di rumah
saja..”
NGGOTA II :  “Setelah saudara saksi mengetahui ibu Amelda tidak lagi mengajar dan tinggal dirumah saja,
apakah saudara saksi pernah menghubungi atau mendatangi ibu Amelda di rumahnya?”
1 :                    “Tidak pernah bapak Hakim..”
NGGOTA II :  “Apakah saudara saksi pernah melaporkan ketidak hadiran ibu Amelda di SMA Negeri
Okbibab kepada Bupati atau Kepala Dinas P dan P Pegunungan Bintang..?”
1 :                    “Bupati dan Kepala Dinas P dan P sudah mengetahuinya tetapi sampai saat ini setahu
saya belum ada teguran..”
NGGOTA II :  (sambil melihat ke arah Hakim Ketua)
                         “Pertanyaan saya cukup Hakim Ketua..”

ETUA :           “Bailah...Kepada saudara Kuasa Hukum Tergugat..apakah ada yang akan ditanyakan
kepada Saksi..?” (sambil melihat ke arah kuasa hukum Tergugat)

m
 :                      “Ada Yang Mulia Majelis Hakim..”

ETUA :           “Silahkan ...”


m
 :                      “Terima kasih Majelis Haim,,,,  Saudara saksi, Setahu saudara saksi, jabatan kepala sekolah
itu apa?”
SAKSI T-1 :                    “Kepala Sekolah adalah Jabatan atau tugas tambahan seorang
guru..”
m
 :                      “Menurut saudara saksi, penggugat itu harus bagaimana setelah tidak lagi menjabat 
sebagai Kepala Sekolah ?”

-1 :                    “Penggugat harus kembali lagi mengajar seperti biasa sebagai guru di SMA Negeri
Okbibab..”
m
 :                      “Sudah berapa lama penggugat tidak melaksanakan tugas sebagai guru..?”
1 :                    “kurang lebih sembilan bulan..”
m
 :                      “Apakah gaji penggugat masih dibayarkan?”

1 :                    “masih dibayarkan oleh bagian keuangan Setda Kabupaten Pegunungan Bintang..”
m
 :                      “Yang Terhormat Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup..”

ETUA :           “Bailah...Kepada saudara Kuasa Hukum Penggugat..apakah ada yang akan ditanyakan
kepada Saksi..?” (sambil melihat ke arah kuasa hukum Penggugat)

m
at :                   “Ada Yang Mulia Majelis Hakim..”
ETUA :           “Silahkan ...”
m
at :                   “Terima kasih Majelis Hakim..... Sebelum pergantian Kepala Sekolah, apakah pernah
dipertemukan saudara saksi dan Penggugat dengan Dinas P dan P atau Tergugat..?”
1 :                    “Tidak pernah ada pertemuan untuk itu..”
m
at :                   “Apakah saudara saksi tahu kalau Penggugat sebelum diganti, pernah mendapat teguran
maupun hukuman disiplin..?”
1 :                    “Saya Tidak tahu..”
m
at :                   “Yang Terhormat Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup..”

ETUA :           “Baiklah...kepada saudara saksi, keterangan saudara dianggap cukup dan bilamana
pengadilan masih memerlukan keterangan, kami akan memanggil kembali saudara, untuk
itu saudara saksi dipersilahkan meninggalkan ruang sidang..”
ETUA :           “Acara pemeriksaan alat bukti berupa surat dokumen dan saksi dari para pihak telah
dianggap selesai. Sidang ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan tanggal 6 Oktober
2012 dengan agenda pengajuan kesimpulan dari para pihak.”
                         “Kepada pihak penggugat apakah waktu 1 minggu cukup untuk menyiapkan kesimpulan? “
(sambil melihat ke arah Pihak Penggugat)
m
at :                   “Cukup Majelis hakim yang terhormat..”
ETUA :           “Kepada pihak tergugat apakah waktu 1 minggu cukup untuk menyiapkan kesimpulan?”
(sambil melihat ke arah Pihak Tergugat)
m
 :                      “Cukup Majelis hakim yang terhormat..”
ETUA :           “Diberitahukan kepada para pihak beserta kuasa hukumnya agar hadir dalam persidangan
ini tanpa dipanggil kembali
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)
                         “Kepada Panitera agar mengagendakan persidangan berikutnya”
                         Dengan demikian sidang ditunda dan ditutup”
                         (Ketok Palu 1 X)

SIDANG DELAPAN
KESIMPULAN  

KETUA :           “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS


CENDERAWASIH --- YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III
WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI SENGKETA TATA USAHA
NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA. AMELDA
OYAITOUW MELAWAN  BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.---   SIDANG DIBUKA DAN
TERBUKA UNTUK UMUM
                                             (Ketok Palu 1X)
KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA
HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG SIDANG.
SIDANG :    (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)
“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa
Hukumnya, serta saudara Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa
Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”
 (Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)
ETUA :            “Berdasarkan berita acara persidangan tanggal 29 September 2012 yang lalu maka agenda
sidang pada hari ini adalah pengajuan kesimpulan dari masing-masing pihak. Kepada kuasa
hokum penggugat dan kepada Kuasa Hukum Tergugat...apakah saudara sudah siap
dengan kesimpulannya?
m
at :                   “Kami sudah siap majelis hakim..”
m
Tergugat :                      “Kami sudah menyiapkannya majelis hakim..”
ETUA :            “Silahkan diserahkan kesimpulan saudara..”
(Berturut-turut kuasa hukum penggugat dan kuasa tergugat menyererahkan
kesimpulan kepada hakim ketua lalu hakim ketua menyerahkan pada hakim anggota
apakah ada hal-hal lain yang ingin disampaikan)
----- -----

KETUA :            Dengan demikian, sidang pada hari ini dianggap cukup dan ditunda
selama satu minggu tanggal 13 Oktober 2012 untuk mendengarkan keputusan.
Kepada para pihak diberitahukan untuk hadir pada sidang yang akan datang tanpa perlu
dipanggil lagi. “
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)
                         “Kepada Panitera agar mengagendakan persidangan berikutnya”
                         “Sidang dinyatakan ditutup...”
                         (Ketuk palu 1x).

SIDANG SEMBILAN
PUTUSAN

KETUA :           “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS


CENDERAWASIH --- YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III
WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI SENGKETA TATA USAHA
NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA. AMELDA
OYAITOUW MELAWAN  BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.---   SIDANG DIBUKA DAN
TERBUKA UNTUK UMUM
                                             (Ketok Palu 1X)
KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA
HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG SIDANG.

SIDANG :    (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)


“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa
Hukumnya, serta saudara Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa
Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”
 (Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)
KETUA :            “Diberitahukan kepada para pihak bahwa sesuai dengan berita acara sidang tanggal 6
Oktober 2012 yang lalu, maka agenda sidang hari ini adalah pembacaan putusan. Untuk itu
kami harap kepada para pihak untuk mengikuti dan mendengarkan secara baik putusan ini.”
                          (Pembacaan Putusan oleh Hakim Ketua)

PUTUSAN
NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN
“DEMI KEADILAN BERDASAR KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Semu Tata Usaha Negara UNCEN Jayapura yang memeriksa,  memutus
dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara di tingkat pertama dengan acara biasa
telah menjatuhkan putusan dengan pertimbangan-pertimbangan seperti tersebut dibawah
ini, dalam perkara antara: ---------------------------------------------------------
DRA. AMELDA OYAITOUW, kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan pegawai negeri sipil,
beralamat di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang;
---------------------------------------------------------------
           

Dalam perkara ini memberikan kuasa kepada : -------------------------------------------------------------


1.  RAJAB MUIN, S.H kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat /Pengacara, yang
beralamat di Jl. Argapura Bawah, Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan; --------------
2. OKTOVINA HEGEMUR, S.H., kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat /Pengacara,
yang beralamat di Jl. Percetakan Negara No. 21 Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 23 Agustus 2012; ---------------
Selanjutnya disebut sebagai Penggugat;
---------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------- Melawan -------------------------------------------------------------
PATI PEGUNUNGAN BINTANG, berkedudukan di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang; ----------------
            Dalam perkara ini memberi kuasa kepada:
--------------------------------------------------------------------
1.  SOLEMAN MANIANI, S.Pd., S.H kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat
/Pengacara, yang beralamat di Jl. Hamadi- Entrop No. 212 Kelurahan Entrop Distrik
Jayapura Selatan;-------------
2. .................................................., S.H kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat
/Pengacara, yang beralamat di Jl. Batu Karang Polimak No. 51 Kelurahan Ardipura Distrik
Jayapura Selatan;
3. ..................................................., S.H kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat
/Pengacara, yang beralamat di Jl. Sentani- Kamp. Harapan Distrik Sentani Timur; ------------
     berdasarkan surat kuasa khusus Nomor: 180/185/SET, tertanggal 12 Agustus 2012;
----------------- Untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat;
---------------------------------------------------
Pengadilan Semu Tata Usaha Negara UNCEN Jayapura tersebut:
----------------------------------------------
Telah membaca dan memeriksa berkas perkara ini;
------------------------------------------------------------------
Dan selanjutnya
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------- MENGADILI -------------------------------------------------
------------
1.  Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
---------------------------------------------------------------
2. Menyatakan batal Surat Keputusan Nomor: SK.821.2-004, tertanggal 19 Desember 2011,
tentang pengangkatan dalam jabatan Kepala SMA Negeri Okbibab, sepanjang nomor urut 1,
atas nama Imanuel Rumere,
S.Pd.;---------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Nomor SK.821.2-004, tertanggal 19
Desember 2011, tentang pengangkatan dalam jabatan Kepala SMA Negeri Okbibab,
sepanjang nomor urut 1, atas nama Imanuel Rumere,
S.Pd;-----------------------------------------------------------------
4.  Mewajibkan Tergugat untuk merehabilitasi kedudukan atau jabatan Penggugat menurut
hukum; ---
5.  Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
-------------------------------------------------------------------
6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan tingkat pertama
yang diperhitungkan sebesar Rp. 259.000,- (dua ratus lima puluh sembilan ribu rupiah);
---------------------
(KETOK PALU 1 X YANG KERAS)

    Hakim –hakim Anggota:                                                           Hakim Ketua Majelis,


1. ARNOLD DEDA, S.H.                                           ARTHUR G. PANGGABEAN,  S.H.
2. AGUSTINUS KEKEYAP, S.H.
                                                                                                            Panitera Pengganti
                                                                                                            IRMAN, S.H.

ETUA :            “Diberitahukan kepada para pihak, apabila tidak puas terhadap isi putusan yang dibacakan
majelis hakim, para pihak mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum terhitung 14
(empat belas) hari sejak putusan ini dibacakan...”

KETUA :            “Dengan demikian sidang perkara dengan NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN


--- ANTARA DRA. AMELDA OYAITOUW MELAWAN, BUPATI PEGUNUNGAN
BINTANG telah selesai dan ditutup
                          (Ketuk palu 3x)

S SIDANG :    “Sidang perkara dengan NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN


                         ANTARA DRA. AMELDA OYAITOUW MELAWAN   BUPATI PEGUNUNGAN
BINTANG telah selesai..”
                         “Hadirin dimohon berdiri... Majelis hakim dipersilahkan meninggalkan ruang sidang..”

Anda mungkin juga menyukai