Anda di halaman 1dari 31

Oyon Bin Jovi

MINGGU, 07 OKTOBER 2012

CONTOH SKENARIO PRAKTEK PERADILAN TUN

SKENARIO

PERADILAN SEMU DALAM ACARA SENGKETA

TATA USAHA NEGARA

SIDANG PERTAMA

PEMERIKSAAN PERSIAPAN

HAKIM KETUA : “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS CENDERAWASIH ---
YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN
MENGADILI SENGKETA TATA USAHA NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA.
AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.--- SIDANG DIBUKA DAN TERTUTUP
UNTUK UMUM

(Ketok Palu 3X)

HAKIM KETUA : “SIDANG HARI INI ADALAH, PEMERIKSAAN PERSIAPAN YANG DIAJUKAN OLEH
SAUDARI DRA. AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG YANG BERKEDUDUKAN
DI OKSIBIL KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG.”

KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG
SIDANG.

PETUGAS SIDANG : (Memanggil masuk Pengugat dan kuasa hukumnya)

“Kepada Saudari DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.

(Setelah pihak Penggugat masuk, Petugas Sidang menutup pintu Ruang Sidang)

HAKIM KETUA : “Kepada Saudara Penggugat, apakah Saudara didampingi oleh kuasa hukum
saudara?”
PENGGUGAT : “Iya yang mulia Hakim Ketua” (Sambil menunjuk ke arah Kuasa Hukum)

HAKIM KETUA : “Kepada Kuasa Hukum Penggugat untuk memperlihatkan surat izin beracara dan
surat kuasa dari Penggugat..”

Kuasa Hukum

Penggugat: (maju kedepan sambil menyerahkan surat surat yang diminta majelis hakim)

HAKIM KETUA : “Terima kasih, silahkan kembali ke tempat duduk saudara”

HAKIM KETUA : “Kami beritahukan kepada pihak Penggugat beserta kuasa Hukumnya, bahwa
acara pada hari ini adalah pemeriksaan persiapan berkas gugatan yang telah disampaikan sebelumnya
kepada kami.

“Setelah Kami mempelajari dan meneiliti isi gugatan yang saudara ajukan,
terdapat hal-hal yang harus diperbaiki dalam isi surat gugatan saudara. Maka untuk itu diharap Saudara
Penggugat atau Kuasa Hukumnya untuk memperbaiki dan melengkapi isi surat gugatan sebagai berikut:

- Penyebutan Tergugat sebagai “Bupati Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang”, hendaknya


menggunakan kalimat “Bupati Pegunungan Bintang” saja

- Dalam Posita Gugatan:

- 1. Point 3 tertulis “Penggugat memperolah fotocopinya lewat teman...” seharusnya disebut nama
jelas dan tempatnya dimana.

- 2. Point 12 tertulis “kerugian materil....Rp.13.450.000,-...” berdasarkan pasal 3 ayat 1 Peraturan


Pemerintah Nomor 1 Tahun 199, ganti rugi perkara Tata Usaha Negara minimal Rp.200.000,- dan
maksimal Rp.5.000.000,-....penggugat hendaknya menyesuaikan dengan peraturan tersebut.

- Dalam Petitum:

- 1. Point 2 tertulis: “menyatakan batal dan tidak sah....” seharusnya kata dan diganti dengan kata
atau sehingga berbunyi: “menyatakan batal atau tidak sah.....”

- 2. Point 3 mengenai besarnya kerugian materiil disesuaikan dengan perbaikan posita 12.

HAKIM KETUA : “Majelis hakim memberi waktu 30 hari kepada pihak penggugat prinsipal dan
kuasanya untuk memperbaiki dan melengkapi isi surat gugatan sebagaimana yang telah kami
disampaikan”

HAKIM KETUA : “Dengan demikian sidang persiapan hari ini dianggap cukup dan akan dilanjutkan
tanggal satu September 2012 dengan agenda pembacaan surat gugatan dari pihak penggugat.
(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)

“Kepada Panitera agar mengagendakan persidangan berikutnya”

HAKIM KETUA : Diberitahukan kepada Pihak Penggugat beserta Kuasa Hukumnya agar hadir
dipersidangan ini tanpa harus dipanggil lagi.

Sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup

(Ketuk palu 1x)

SIDANG KEDUA

PEMBACAAN GUGATAN

HAKIM KETUA : “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS CENDERAWASIH ---
YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN
MENGADILI SENGKETA TATA USAHA NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA.
AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.--- SIDANG DIBUKA DAN TERBUKA
UNTUK UMUM

(Ketok Palu 1X)

KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG
SIDANG.

PETUGAS SIDANG : (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)

“Kepada Saudari DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa Hukumnya, serta saudara BUPATI PEGUNUNGAN
BINTANG dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”

(Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)

HAKIM KETUA : Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 1 Agustus 2012 yang lalu, maka
agenda sidang hari ini adalah pembacaan gugatan oleh pihak pengugat.
HAKIM KETUA : “Kepada Saudara Penggugat, apakah Saudara didampingi oleh kuasa hukum
saudara?”

PENGGUGAT : “Iya yang mulia Hakim Ketua” (Sambil menunjuk ke arah Kuasa Hukum)

HAKIM KETUA : “Kepada Kuasa Hukum Penggugat untuk memperlihatkan surat izin beracara dan
surat kuasa dari Penggugat..”

Kuasa Hukum

Penggugat: (maju kedepan sambil menyerahkan surat surat yang diminta majelis hakim)

HAKIM KETUA : (Hakim ketua meneliti surat izin kemudian mempersilahkan para hakim anggota
melihat dan meneliti juga)

HAKIM KETUA : “Terima kasih, silahkan kembali ke tempat duduk saudara”

HAKIM KETUA : “Kepada Saudara Tergugat, apakah saudara tergugat didampingi kuasa hukum..?”

TERGUGAT “Ya,,,yang duduk disebelah saya adalah Kuasa Hukum saya..” (sambil menunjuk
Kuasa Hukum tergugat)

HAKIM KETUA : “Kepada Kuasa Hukum Tergugat dipersilahkan untuk memperlihatkan surat izin
beracara dan surat kuasa dari Tergugat..”

Kuasa Hukum

Penggugat : (maju kedepan utk menyerahkan surat-surat yang diminta majelis hakim)

HAKIM KETUA : (Hakim ketua meneliti surat izin kemudian mempersilahkan para hakim anggota
melihat dan meneliti juga)

HAKIM KETUA : “Terima kasih, silahkan kembali ke tempat duduk saudara”

HAKIM KETUA : Kepada pihak penggugat atau kuasa hukumnya, Apakah saudara sudah siap untuk
membacakan suratan gugatan saudara?

Kuasa Hukum
Penggugat : “Kami sudah siap untuk membacakan gugatan kami yang mulia Hakim.”

HAKIM KETUA : “Kepada pihak Tergugat agar mendengar dan menyimak dengan baik gugatan dari
Penggugat . Kepada Kuasa Hukum Penggugat Silahkan dibacakan gugatannya..”

Kuasa Hukum

Penggugat : (Membacakan Gugatan)

-------

(Setelah selesai membaca surat gugatan)

“Demikian pembacaan gugatan kami Majelis Hakim yang Mulia..”

HAKIM KETUA : “Terima kasih kuasa hukum penggugat..”

“Kepada Tergugat & Kuasa Hukumnya, apakah saudara sudah memahami dan
mengerti isi gugatan tersebut?

Kuasa Hukum

Tergugat : “Kami sudah memahami dan mengerti isi gugatan tersebut Majelis Hakim yang
Mulia..”

HAKIM KETUA : “Saudara Tergugat, apakah saudara akan mengajukan eksepsi atas gugatan yang
telah disampaikan oleh Penggugat & Kuasanya..?”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Majelis Hakim yang terhormat, Kami akan menangapi gugatan tersebut secara
tertulis --- untuk itu kami mohon diberi waktu guna kami mempersiapkan eksepsi kami..”

HAKIM KETUA : “Berapa lama saudara akan menyiapkan eksepsi saudara..?”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Kami mohon waktu satu minggu untuk mempersiapkannya..”

HAKIM KETUA : “Bagaimana dengan pihak pengugat, apakah setuju dengan waktu satu minggu
yang diminta oleh pihak tergugat..?” (sambil melihat ke arah pihak penggugat)

Kuasa Hukum
Penggugat : “Kami tidak keberatan Majelis Hakim yang mulia..”

HAKIM KETUA : (kemudian Majelis Hakim bermusyawarah)

“Baiklah, sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan tanggal 8
September 2012 dengan acara Pembacaan Eksepsi dari pihak Tergugat..”

(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)

“Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan persidangan berikutnya”

HAKIM KETUA : “Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya agar hadir
dipersidangan ini tanpa harus dipanggil kembali..”

“Demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup..”

(Ketuk palu 1x)

SIDANG KETIGA

PEMBACAAN JAWABAN TERGUGAT (EKSEPSI)

HAKIM KETUA : “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS CENDERAWASIH ---
YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN
MENGADILI SENGKETA TATA USAHA NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA.
AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.--- SIDANG DIBUKA DAN TERBUKA
UNTUK UMUM

(Ketok Palu 1X)

KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG
SIDANG.
PETUGAS SIDANG : (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)

“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa Hukumnya, serta saudara
Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”

(Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)

HAKIM KETUA : “Sesuai dengan berita acara persidangan tanggal 1 September 2012 yang lalu,
maka acara hari ini adalah pembacaan Eksepsi oleh pihak Tergugat. Kepada Saudara Tergugat, apakah
saudara sudah menyiapkan eksepsi saudara..?”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Kami sudah siap dengan eksepsi kami majelis hakim yang terhormat. --- namun
pada kesempatan kali ini kami tidak akan membacakannya, kami hanya akan menyerahkan saja eksepsi
kami..”

HAKIM KETUA : “Silahkan..”

Kuasa Hukum

Tergugat : (Maju ke arah Hakim dan menyerahkan berkas eksepsi, dan maju ke arah Kuasa
hukum penggugat sambil menyerahkan berkas eksepsi)

HAKIM KETUA : (Setelah menerima berkas, majelis hakim mencermati berkas eksepsi Tergugat)

“Kepada pihak Penggugat, terhadap eksepsi Tergugat yang baru saja diserahkan,
apakah saudara Penggugat akan menanggapinya?”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Kami akan menanggapinya secara tertulis. --- untuk itu kami mohon diberi waktu
guna kami mempersiapkan Replik kami..”

HAKIM KETUA : “Berapa lama saudara akan menyiapkan Replik saudara..?”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Kami mohon waktu satu minggu untuk mempersiapkan Replik kami..”
HAKIM KETUA : “Bagaimana dengan pihak Tergugat, apakah setuju dengan waktu satu minggu
yang diminta oleh pihak Penggugat..?” (sambil melihat ke arah pihak Penggugat)

Kuasa Hukum

Tergugat : “Kami tidak keberatan Majelis Hakim yang mulia..”

HAKIM KETUA : (kemudian Majelis Hakim bermusyawarah)

“Baiklah, sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan tanggal 15
September 2012 dengan acara Pembacaan Replik dari pihak Penggugat..”

(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)

“Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan persidangan berikutnya”

HAKIM KETUA : “Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya agar hadir
dipersidangan ini tanpa harus dipanggil lagi...”

“Demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup “

(Ketuk palu 1x)

SIDANG KEEMPAT

PEMBACAAN REPLIK PENGGUGAT

HAKIM KETUA : “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS CENDERAWASIH ---
YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN
MENGADILI SENGKETA TATA USAHA NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA.
AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.--- SIDANG DIBUKA DAN TERBUKA
UNTUK UMUM

(Ketok Palu 1X)

KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG
SIDANG.

PETUGAS SIDANG : (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)

“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa Hukumnya, serta saudara
Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”

(Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)

HAKIM KETUA : “Sesuai berita acara sidang tanggal 8 September 2012 yang lalu, maka acara hari
ini adalah pembacaan Replik oleh pihak Penggugat...”

“Kepada Saudara Penggugat, apakah saudara sudah menyiapkan Replik saudara..?”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Kami sudah siap dengan Replik kami majelis hakim yang terhormat. --- namun
pada kesempatan kali ini kami tidak akan membacakannya, kami hanya akan menyerahkan saja Replik
kami..”

HAKIM KETUA : “Silahkan..”

Kuasa Hukum

Penggugat : (Maju ke arah Hakim dan menyerahkan berkas Replik, dan maju ke arah Kuasa
hukum Tergugat sambil menyerahkan berkas Replik)

HAKIM KETUA : (Setelah menerima berkas, majelis hakim mencermati berkas Replik Penggugat)

“Kepada pihak Tergugat, terhadap Replik dari Penggugat yang baru saja
diserahkan, apakah saudara Tergugat akan menanggapinya?”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Yang terhormat Majelis Hakim, Kami akan menanggapinya secara tertulis. ---
untuk itu kami mohon diberi waktu guna kami mempersiapkan Duplik kami..”
HAKIM KETUA : “Berapa lama saudara akan menyiapkan Duplik saudara..?”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Kami mohon waktu satu minggu untuk mempersiapkan Duplik kami..”

HAKIM KETUA : “Bagaimana dengan pihak Penggugat, apakah setuju dengan waktu satu minggu
yang diminta oleh pihak tergugat..?” (sambil melihat ke arah pihak Penggugat)

Kuasa Hukum

Penggugat : “Kami tidak keberatan Majelis Hakim yang mulia..”

HAKIM KETUA : (kemudian Majelis Hakim bermusyawarah)

“Baiklah, sidang hari ini ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan tanggal 22
September 2012 dengan acara Pembacaan Duplik dari pihak Tergugat..”

(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)

“Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan persidangan berikutnya”

HAKIM KETUA : “Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya agar hadir
dipersidangan ini tanpa harus dipanggil lagi.

“Demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup “

(Ketuk palu 1x)

SIDANG KELIMA

PEMBACAAN DUPLIK TERGUGAT


HAKIM KETUA : “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS CENDERAWASIH ---
YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN
MENGADILI SENGKETA TATA USAHA NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA.
AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.--- SIDANG DIBUKA DAN TERBUKA
UNTUK UMUM

(Ketok Palu 1X)

KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG
SIDANG.

PETUGAS SIDANG : (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)

“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa Hukumnya, serta saudara
Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”

(Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)

HAKIM KETUA : “Sesuai dengan berita acara sidang tanggal 15 September 2012 yang lalu, maka
acara hari ini adalah pembacaan Duplik oleh pihak Tergugat. Kepada Saudara Tergugat, apakah saudara
sudah menyiapkan Duplik saudara..?”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Kami sudah siap dengan Duplik kami majelis hakim yang terhormat. --- kami tidak
akan membacakannya, kami akan menyerahkan saja Duplik kami..”

HAKIM KETUA : “Silahkan..”

Kuasa Hukum

Tergugat : (Maju ke arah Hakim dan menyerahkan berkas Duplik, dan maju ke arah Kuasa
hukum Penggugat sambil menyerahkan berkas Duplik)

HAKIM KETUA : (Setelah menerima berkas, majelis hakim mencermati berkas Duplik Tergugat)

“Kepada Pihak Tergugat terhadap Duplik ini apakah ada perubahan atau ada
penambahan ?

Kuasa Hukum
Tergugat : “Tidak ada penambahan dari kami majelis hakim yang mulia”

HAKIM KETUA : “Kepada Pihak Penggugat, terhadap Duplik yang telah diserahkan tadi, apakah
saudara sudah memahami dan mengerti isi jawaban tersebut…?”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Ya kami sudah mengerti Pak Hakim...”

HAKIM KETUA : (Majelis Hakim Bermusyawarah).

“Dengan demikian, acara jawab menjawab telah dianggap selesai. Dan dilanjutkan
dengan acara pemeriksaan alat-alat bukti berupa surat atau dokumen dan saksi saksi.

“Kepada pihak Penggugat dan kuasa hukumnya apakah sudah siap utk mengajukan alat bukti surat dan
saksi..”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Pada persidangan kali ini, kami belum mempersiapkan alat bukti berupa surat
dan saksi,,untuk itu kami mohon diberi waktu satu minggu guna kami mempersiapkannya..”

HAKIM KETUA : “Dan kepada saudara tergugat atau kuasa hukumnya, diminta juga untuk
mempersiapkan alat bukti surat dan saksi pada persidangan berikutnya..”

Kuasa Hukum

Tergugat “Kami akan mempersiapkannya Majelis Hakim..”

HAKIM KETUA : “Dengan demikian sidang kali ini ditunda dan dilanjutkan minggu depan tanggal 29
September 2012 dengan agenda pemeriksaan alat bukti surat dan saksi dari para pihak..”

“Kepada Panitera agar mencatat dan mengagendakan persidangan berikutnya”

HAKIM KETUA : “Diberitahukan kepada Para Pihak beserta Kuasa Hukumnya agar hadir
dipersidangan ini tanpa harus dipanggil kembali,,”

“Demikian sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup “

(Ketuk palu 1x)


SIDANG KEENAM

PEMBUKTIAN

HAKIM KETUA : “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS CENDERAWASIH ---
YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN
MENGADILI SENGKETA TATA USAHA NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA.
AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.--- SIDANG DIBUKA DAN TERBUKA
UNTUK UMUM

(Ketok Palu 1X)

KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG
SIDANG.

PETUGAS SIDANG : (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)

“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa Hukumnya, serta saudara
Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”

(Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)

HAKIM KETUA : “Sesuai dengan berita acara sidang tanggal 22 September 2012 yang lalu, maka
acara hari ini adalah acara pemeriksaan alat-alat bukti berupa surat atau dokumen dan saksi saksi...”

HAKIM KETUA : “Kepada Penggugat dan Tergugat agar menyerahkan Alat Bukti berupa surat-surat
dan dokumen-dokumen…”

Kuasa Hukum

Penggugat : (Menyerahkan bukti-bukti tertulis Kepada Majelis Hakim disaksikan oleh Tergugat
dan Kuasa Hukumnya)

Kuasa Hukum
Tergugat : (Menyerahkan bukti-bukti tertulis kepada majelis Hakim, disaksikan oleh
pengugat/kuasanya, setelah menyerahkan kembali ketempat semula)

HAKIM KETUA : (Majelis Hakim memeriksa surat-surat dari kedua belah pihak).

“Dengan demikian pemeriksaan Alat bukti berupa surat-surat dan dokumen-


dokumen dari kedua belah pihak dianggap selesai, untuk itu sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan
para saksi-saksi yaitu mendengar keterangan saksi yang diajukan dalam persidangan ini.

“Saudara Kuasa Hukum Penggugat, Apakah sudah menyiapkan saksi-saksinya? “

Kuasa Hukum

Penggugat : “Kami sudah menyiapkannya majelis hakim...”

HAKIM KETUA : “Berapa orang saksi..?”

Kuasa Hukum

Penggugat : “ Kami akan menghadirkan satu orang saksi untuk memberikan keterangan dalam
persidangan ini...”

HAKIM KETUA : “ Apa saksinya hadir ?”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Hadir Bapak Hakim...”

HAKIM KETUA : “Atas nama siapa ?”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Atas Nama Ahmad Zumroni”

HAKIM KETUA : “Kepada petugas ruang sidang, agar memanggil masuk ke ruang sidang saksi dari
penggugat”

PETUGAS SIDANG : (Memanggil masuk Saksi dari Pengugat)

“Kepada Saudara Ahmad Zumroni dipersilahkan memasuki ruang sidang.”

SAKSI P-1 : (Masuk ke dalam ruang sidang, berdiri menghadap Majelis Hakim)

HAKIM KETUA : “Silahkan saudara saksi duduk..”


SAKSI P-1 : (Saksi duduk..)

HAKIM KETUA : Saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat Jasmani dan Rohani?

SAKSI P-1 : “Ya..”

HAKIM KETUA : “Saudara saksi, Apakah saudara kenal dengan pengugat..?”

SAKSI P-1 : “Ya…saya kenal dengan penggugat..”

HAKIM KETUA : “ Apakah saudara ada hubungan keluarga ?”

SAKSI P-1 : “Tidak ada...”

HAKIM KETUA : “Saudara Saksi.. Apakah saudara bersedia memberikan keterangan dalam
persidangan ini ?”

SAKSI P-1 : “Bersedia Bapak Hakim...”

HAKIM KETUA : “Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan --- terlebih dahulu kami akan
menanyakan identitas saudara...” (tanya jawab hakim dengan saksi secara balas membalas)

Nama : Ahmad Zumroni

Umur : 44 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan: Kepala Suku

Alamat : Okibab

HAKIM KETUA : “Saudara saksi, sebelum saudara saksi memberikan kesaksian, terlebih dahulu
saudara akan diambil sumpah atau janji. Apakah saudara saksi bersumpah atau berjanji?

SAKSI P-1 : “Saya akan bersumpah..”

HAKIM KETUA : “Kepada Juru sumpah silahkan mengambil tempat..dan kepada saudara saksi
dipersilahkan untuk berdiri”

“Saudara saksi ikuti kata-kata saya :

Demi ALLAH saya bersumpah, bahwa saya dalam persidangan ini akan
memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, tidak lain dari pada yang sebenarnya.

“Saudara juru sumpah silahkan kembali ketempat....dan saudara saksi silahkan


duduk kembali”
HAKIM KETUA : “Saudara saksi, saudara telah bersumpah menurut agama dan keyakinan saudara.
Diharapkan saudara memberikan kesaksian yang sebenarnya dan sepanjang sepengetahuan saudara
karena apabila saudara memberikan kesaksian atau keterangan palsu dalam persidangan hari ini,
saudara diancam dengan ancaman pidana sesuai ketentuan pasal 242 Kitab Undang-undang Hukum
Pidana...”

HAKIM KETUA : “Apakah saudara saksi tahu, apa maksud saudara dihadirkan dalam persidangan
ini..?”

SAKSI P-1 : “Ya Pak Hakim, saya dihadirkan untuk menjelaskan sehubungan dengan perkara
pengugat ibu Amelda..”

HAKIM KETUA : “Apakah saudara saksi tahu... apa yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini?”

SAKSI P-1 : “Tahu,..yaitu surat pemberhentian ibu Amelda sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri
Okibab...”

HAKIM KETUA : “Saudara saksi, sebagai apa di SMA Negeri Okbibab ?”

SAKSI P-1 : “Saya sebagai Ketua Komite Sekolah SMA Negeri Okbibab..”

HAKIM KETUA : “Sejak Kapan ?”

SAKSI P-1 : “Sejak awal tahun 2001..”

HAKIM KETUA : “Bagaimana kedudukan dan peran komite sekolah..?”

SAKSI P-1 : “Komite sekolah adalah mitra utama sekolah tersebut, yang membantu sekolah
berhubungan dengan orang tua murid, tokoh masyarakat dan pemerintah..”

HAKIM KETUA : “Apakah saudara saksi tahu dengan SK Bupati soal penggantian ibu Amelda..?”

SAKSI P-1 : “Saya tidak tahu bapak Hakim..”

HAKIM KETUA : “Saudara saksi, apakah ibu Amelda sering meninggalkan tugas sebagai kepala
sekolah..?”

SAKSI P-1 : “Ibu Amelda, sepengetahuan saya tidak sering meninggalkan tugas, yang saya tahu
kalau ibu tidak ada di Okbibab karena melahirkan atau cuti..”

HAKIM KETUA : “Apakah saudara saksi tahu, pernah ada serah terima penggantian kepala sekolah
SMA Negeri Okbibab..?”

SAKSI P-1 : “Setahu saya tidak pernah ada pergantian dan serah terima kepala sekolah SMA
Negeri Okbibab, tetapi tiba-tiba sudah ada pengganti ibu Amelda..”

HAKIM KETUA : “Saudara saksi, selaku Ketua komite sekolah, apakah harus tahu kalau ada
pergantian dan serah terima kepala sekolah..?”
SAKSI P-1 : “Iya bapak Hakim...komite sekolah beserta anggota anggotanya seharusnya
diberitahu kalau ada penggantian kepala sekolah..tapi selama ini tidak ada pemberitahuan kepada
kami..”

HAKIM KETUA : “Apakah saudara saksi tahu kalau selama ini ada masalah dengan kepala sekolah
sebelum diganti..?”

SAKSI P-1 : “Setahu saya tidak ada...ibu baik-baik saja dengan komite sekolah, juga tidak ada
masalah di SMA Negeri Okbibab..”

HAKIM KETUA : (sambil melihat kearah hakim anggota)

“Kepada Hakim anggota dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada saksi”

HAKIM ANGGOTA I : “Terima kasih Hakim ketua...”

“Saudara saksi, apa tugas saudara sebagai anggota Komite Sekolah pada SMA
Negeri Okbibab..?”

SAKSI P-1 : “Saya ditugasi untuk mengawasi semua kegiatan dari SMA Negeri Okbibab”

HAKIM ANGGOTA I : “Apakah saudara saksi juga mengetahui perkembangan yang ada di dalam sekolah,
seperti pergantian kepala sekolah atau guru-guru..”

SAKSI P-1 : “Iya, kami juga harus tahu jika ada guru-guru baru atau pindah..”

HAKIM ANGGOTA I : “Jika saudara saksi mengetahui, sejak kapan ibu Amelda tidak lagi menjabat
sebagai Kepala sekolah..”

SAKSI P-1 : “Saya mengetahui dari guru-guru ketika lama tidak melihat ibu masuk sekolah, ada
apa dengan ibu sudah pindah kah..”

HAKIM ANGGOTA I : “Apakah saudara saksi mengetahui ataupun mendengar langsung dari guru-guru
SMA Negeri Okbibab kalau ibu Amelda diganti karena membuat masalah ?”

SAKSI P-1 : “Setahu saya ibu Amelda tidak pernah membuat masalah, bahkan diantara ibu dan
guru-guru lainnya serta dengan Komite Sekolah tercipta hubungan yang baik..”

HAKIM ANGGOTA I : “Pertanyaan saya cukup Hakim Ketua...” (Sambil melihat ke arah Hakim Ketua)

HAKIM KETUA : “Baiklah, kepada Hakim Anggota dua silahkan mengajukan pertanyaan kepada
saksi” (sambil melihat ke arah hakim anggota 2)

HAKIM ANGGOTA II : “Terima kasih Hakim ketua...”

“Saudara saksi, apakah ada bukti tertulis pembentukan Komite sekolah?”


SAKSI P-1 : “Bukti tertulis ada di SMA Negeri Okbibab..kami juga menyimpannya”

HAKIM ANGGOTA II : “Apakah saudara saksi pernah melihat ada pejabat Kabupaten dan Dinas P dan P
berkunjung ke SMA Negeri Okbibab sebelum pergantian Kepala sekolah?”

SAKSI P-1 : “Saya tidak pernah melihatnya bapak hakim..”

HAKIM ANGGOTA II : “Apakah saudara saksi kenal dengan pengganti ibu Amelda ?”

SAKSI P-1 : “Ya saya kenal, yaitu bapak Imanuel Rumere, S.Pd..saya kenal sejak bapak menjadi
guru biasa di SMA Negeri Okbibab”

HAKIM ANGGOTA II : “Apakah saudara saksi tahu kalau telah ada SK atas nama Imanuel Rumere, S.Pd
sebagai Kepala sekolah yang baru di SMA Negeri Okbibab?”

SAKSI P-1 : “Saya tidak tahu Bapak Hakim...”

HAKIM ANGGOTA II : (sambil melihat ke arah Hakim Ketua)

“Pertanyaan saya cukup Hakim Ketua..”

HAKIM KETUA : “Bailah...Kepada saudara Kuasa Hukum Penggugat..apakah ada yang akan
ditanyakan kepada Saksi..?” (sambil melihat ke arah kuasa hukum penggugat)

Kuasa Hukum

Penggugat : “Ada Yang Mulia Majelis Hakim..”

HAKIM KETUA : “Silahkan ...”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Terimakasih Majelis Hakim..”

“Saudara Saksi, Sebelum pergantian kepala sekolah, apakah saudara saksi pernah
mendengar kalau penggugat itu akan diganti oleh saudara Imanuel Rumere, S.Pd”

SAKSI P-1 : “Saya tidak pernah mendengar sebelumnya..”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Setelah pergantian apakah saudara saksi diberitahukan?”

SAKSI P-1 : “Tidak pernah diberitahukan oleh pihak sekolah..”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Apakah saudara saksi pernah tahu kalau ada tim khusus dari Dinas yang datang ke
SMA Negeri Okbibab di akhir kepemimpinan penggugat sebagai kepala sekolah?”
SAKSI P-1 : “Tidak ada Tim yang datang..”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Yang Terhormat Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup..”

HAKIM KETUA : “Bailah...Kepada saudara Kuasa Hukum Tergugat..apakah ada yang akan ditanyakan
kepada Saksi..?” (sambil melihat ke arah kuasa hukum Tergugat)

Kuasa Hukum

Tergugat : “Ada Yang Mulia Majelis Hakim..”

HAKIM KETUA : “Silahkan ...”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Terimakasih Majelis Hakim..”

“Saudara saksi, tadi saudara saksi mengatakan tidak pernah melihat Tim dari
Bupati dan Dinas datang ke SMU Negeri Okbibab, apakah memang saudara saksi mengamati terus segala
kegiatan yang ada di SMU Negeri Okbibab..?”

SAKSI P-1 : “Ya...saya harus tahu, karena disamping sebagai Ketua Komite Sekolah saya juga
adalah seorang Kepala Suku di sekitar SMU Negeri Okbibab..”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Yang Terhormat Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup..”

HAKIM KETUA : “Bailah...kepada saudara saksi, keterangan saudara dianggap cukup dan bilamana
pengadilan masih memerlukan keterangan, kami akan memanggil kembali saudara, untuk itu saudara
saksi dipersilahkan meninggalkan ruang sidang..”

HAKIM KETUA : “Dengan demikian pemeriksaan saksi Penggugat dianggap cukup dan dipersilahkan
kepada pihak Tergugat untuk menghadirkan saksinya...”

“Kepada pihak tergugat, apakah sudah siap dengan saksi saudara ?”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Majelis Hakim yang terhormat, Kami sudah siap dengan saksi kami...”

HAKIM KETUA : “Berapa saksi yang akan dihadirkan dan Saksi atas nama siapa..?”

Kuasa Hukum
Tergugat : “kami akan mengajukan satu orang saksi. Saksi atas nama Imanuel Rumere, S.Pd”

HAKIM KETUA : “Baiklah...Kepada petugas sidang diperintahkan agar memanggil masuk ke ruang
sidang saksi atas nama Imanuel Rumere, S.Pd”

PETUGAS SIDANG: (Memanggil masuk Saksi dari Tergugat)

“Kepada Saudara Imanuel Rumere, S.Pd dipersilahkan memasuki ruang sidang.”

SAKSI T-1 : (Masuk ke dalam ruang sidang, berdiri menghadap Majelis Hakim)

HAKIM KETUA : “Silahkan saudara saksi duduk..”

SAKSI T-1 : (Saksi duduk..)

HAKIM KETUA : Saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat Jasmani dan Rohani?

SAKSI T-1 : “Ya..”

HAKIM KETUA : “Apakah saudara bersedia memberikan keterangan dalam persidangan ini ?”

SAKSI T-1 : “Bersedia Bapak Hakim...”

HAKIM KETUA : “Baiklah, sebelum saudara memberikan keterangan --- terlebih dahulu kami akan
menanyakan identitas saudara...” (tanya jawab hakim dengan saksi secara balas membalas)

Nama : Imanuel Rumere, S.Pd

Umur : 37 Tahun

Agama : Katolik

Pekerjaan: Kepala Sekolah SMA Negeri Okbibab

Alamat : Okibab

HAKIM KETUA : “Saudara saksi, sebelum saudara saksi memberikan kesaksian, terlebih dahulu
saudara akan diambil sumpah atau janji. Apakah saudara saksi bersumpah atau berjanji?

SAKSI T-1 : “Saya akan berjanji..”

HAKIM KETUA : “Kepada Juru sumpah silahkan mengambil tempat..dan kepada saudara saksi
dipersilahkan untuk berdiri”

“Saudara saksi ikuti kata-kata saya :


Demi Tuhan Saya bersjanji, bahwa saya dalam persidangan ini akan
memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, tidak lain dari pada yang sebenarnya.

“Saudara juru sumpah silahkan kembali ketempat....dan saudara saksi silahkan


duduk kembali”

HAKIM KETUA : “Saudara saksi, saudara telah berjanji menurut agama dan keyakinan saudara.
Diharapkan saudara memberikan kesaksian yang sebenarnya dan sepanjang sepengetahuan saudara
karena apabila saudara memberikan kesaksian atau keterangan palsu dalam persidangan hari ini,
saudara diancam dengan ancaman pidana sesuai ketentuan pasal 242 Kitab Undang-undang Hukum
Pidana...”

HAKIM KETUA : “Saudara saksi, Apakah saudara kenal dengan pengugat..?”

SAKSI T-1 : “Ya…saya kenal dengan penggugat..”

HAKIM KETUA : “ Apakah saudara saksi ada hubungan keluarga ?”

SAKSI T-1 : “Tidak ada...”

HAKIM KETUA : “Apakah saudara saksi tahu, apa maksud saudara saksi dihadirkan dalam
persidangan ini..?”

SAKSI T-1 : “Ya Pak Hakim, saya dihadirkan untuk diminta keterangan sehubungan dengan
perkara pengugat ibu Amelda..”

HAKIM KETUA : “Apakah saudara saksi mengetahui dalam sengketa apa..?”

SAKSI T-1 : “Iya...dalam sengketa berkaitan dengan surat keputusan pengangkatan saya
sebagai kepala sekolah yang baru menggantikan Penggugat..”

HAKIM KETUA : (sambil memperlihatkan salinan SK pengangkatan kepala sekolah)

“Apakah surat keputusan ini yang saudara maksud..?”

SAKSI T-1 : “Iya, betul bapak hakim”

HAKIM KETUA : “Apakah saudara saksi telah dilantik sebagai kepala sekolah SMA Negeri Okbibab,
kapan dan dimana..?”

SAKSI T-1 : “Saya sudah dilantik pada tanggal 4 Maret 2012 di Aula Universitas Cenderawasih
Jayapura..”

HAKIM KETUA : “Siapa yang melantik saudara saksi..?”


SAKSI T-1 : “Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang”

HAKIM KETUA : (sambil melihat kearah hakim anggota)

“Kepada Hakim anggota dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada saksi”

HAKIM ANGGOTA I : “Terima kasih Hakim ketua...”

HAKIM ANGGOTA I : “Saudara Saksi, Sebelum saudara saksi dilantik, apakah ada pemberitahuan
terlebih dahulu dari Dinas P dan P atau dari Bupati ?”

SAKSI T-1 : “Tidak ada pemberitahuan khusus untuk itu, tetapi tujuh hari sebelum dilantik saya
dipanggil bagian kepegawaian kabupaten Pegunungan Bintang untuk mengukur baju yang akan dipakai
saat pelantikan”

HAKIM ANGGOTA I : “Setelah pelantikan, apakah ada serah terima tugas dari Ibu Amelda kepada
saudara saksi?”

SAKSI T-1 : “Tidak ada..”

HAKIM ANGGOTA I : “Lazimnya dalam suatu pelantikan pejabat, harus ada serah terima berikut Berita
acaranya, menurut saudara saksi bagaimana?”

SAKSI T-1 : “Iya bapak Hakim, seharusnya memang ada, tetapi ketika hal itu saya tanyakan
kepada bagian kepegawaian Kabupaten Pegunungan Bintang, tidak ada jawabannya..”

HAKIM ANGGOTA I : “Saudara Saksi, Sejak kapan saudara saksi bertugas sebagai guru di SMA Negeri
Okbibab?”

SAKSI T-1 : “Sejak tahun 2004..”

HAKIM ANGGOTA I : “Setahu saudara saksi, apakah penggugat ada jabatan selanjutnya..?”

SAKSI T-1 : “Saya tidak tahu..”

HAKIM ANGGOTA I : “Apakah Komite sekolah mengetahui kalau ada penggantian kepala sekolah SMA
Negeri Okbibab?”

SAKSI T-1 : “Saya tidak tahu..”

HAKIM ANGGOTA I : “Apakah Komite sekolah harus tahu ataukah tidak perlu tahu..?”

SAKSI T-1 : “Seharusnya tahu juga bapak Hakim..”


HAKIM ANGGOTA I : “Pertanyaan Saya cukup Hakim Ketua...” (Sambil melihat ke arah Hakim Ketua)

HAKIM KETUA : “Baiklah, kepada Hakim Anggota dua silahkan mengajukan pertanyaan kepada
saksi” (sambil melihat ke arah hakim anggota 2)

HAKIM ANGGOTA II : “Terima kasih Hakim ketua...”

HAKIM ANGGOTA II : “Saudara Saksi, Apakah Penggugat pernah dipanggil oleh Dinas P dan P karena
tidak pernah membuat laporan atau mendapat hukuman disiplin lainnya?”

SAKSI T-1 : “Setahu saya tidak pernah..”

HAKIM ANGGOTA II : “Selama penggugat menjabat sebagai kepala sekolah, bagaimana keadaan
sekolah ?”

SAKSI T-1 : “Baik baik saja bapak hakim..”

HAKIM ANGGOTA II : “Saudara Saksi, sejak saudara saksi menjabat sebagai Kepala Sekolah yang baru di
SMA Negeri Okbibab, apakah Penggugat ibu Amelda masih mengajar atau tidak?”

SAKSI T-1 : “Sejak saya menjadi kepala sekolah, ibu Amelda tidak mengajar lagi dan tinggal di
rumah saja..”

HAKIM ANGGOTA II : “Setelah saudara saksi mengetahui ibu Amelda tidak lagi mengajar dan tinggal
dirumah saja, apakah saudara saksi pernah menghubungi atau mendatangi ibu Amelda di rumahnya?”

SAKSI T-1 : “Tidak pernah bapak Hakim..”

HAKIM ANGGOTA II : “Apakah saudara saksi pernah melaporkan ketidak hadiran ibu Amelda di SMA
Negeri Okbibab kepada Bupati atau Kepala Dinas P dan P Pegunungan Bintang..?”

SAKSI T-1 : “Bupati dan Kepala Dinas P dan P sudah mengetahuinya tetapi sampai saat ini
setahu saya belum ada teguran..”

HAKIM ANGGOTA II : (sambil melihat ke arah Hakim Ketua)

“Pertanyaan saya cukup Hakim Ketua..”

HAKIM KETUA : “Bailah...Kepada saudara Kuasa Hukum Tergugat..apakah ada yang akan ditanyakan
kepada Saksi..?” (sambil melihat ke arah kuasa hukum Tergugat)
Kuasa Hukum

Tergugat : “Ada Yang Mulia Majelis Hakim..”

HAKIM KETUA : “Silahkan ...”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Terima kasih Majelis Haim,,,, Saudara saksi, Setahu saudara saksi, jabatan kepala
sekolah itu apa?”

SAKSI T-1 : “Kepala Sekolah adalah Jabatan atau tugas tambahan seorang guru..”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Menurut saudara saksi, penggugat itu harus bagaimana setelah tidak lagi
menjabat sebagai Kepala Sekolah ?”

SAKSI T-1 : “Penggugat harus kembali lagi mengajar seperti biasa sebagai guru di SMA Negeri
Okbibab..”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Sudah berapa lama penggugat tidak melaksanakan tugas sebagai guru..?”

SAKSI T-1 : “kurang lebih sembilan bulan..”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Apakah gaji penggugat masih dibayarkan?”

SAKSI T-1 : “masih dibayarkan oleh bagian keuangan Setda Kabupaten Pegunungan Bintang..”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Yang Terhormat Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup..”

HAKIM KETUA : “Bailah...Kepada saudara Kuasa Hukum Penggugat..apakah ada yang akan
ditanyakan kepada Saksi..?” (sambil melihat ke arah kuasa hukum Penggugat)
Kuasa Hukum

Penggugat : “Ada Yang Mulia Majelis Hakim..”

HAKIM KETUA : “Silahkan ...”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Terima kasih Majelis Hakim..... Sebelum pergantian Kepala Sekolah, apakah
pernah dipertemukan saudara saksi dan Penggugat dengan Dinas P dan P atau Tergugat..?”

SAKSI T-1 : “Tidak pernah ada pertemuan untuk itu..”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Apakah saudara saksi tahu kalau Penggugat sebelum diganti, pernah mendapat
teguran maupun hukuman disiplin..?”

SAKSI T-1 : “Saya Tidak tahu..”

Kuasa Hukum

Penggugat : “Yang Terhormat Majelis Hakim, pertanyaan dari kami cukup..”

HAKIM KETUA : “Baiklah...kepada saudara saksi, keterangan saudara dianggap cukup dan bilamana
pengadilan masih memerlukan keterangan, kami akan memanggil kembali saudara, untuk itu saudara
saksi dipersilahkan meninggalkan ruang sidang..”

HAKIM KETUA : “Acara pemeriksaan alat bukti berupa surat dokumen dan saksi dari para pihak
telah dianggap selesai. Sidang ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan tanggal 6 Oktober 2012
dengan agenda pengajuan kesimpulan dari para pihak.”

“Kepada pihak penggugat apakah waktu 1 minggu cukup untuk menyiapkan


kesimpulan? “ (sambil melihat ke arah Pihak Penggugat)

Kuasa Hukum

Penggugat : “Cukup Majelis hakim yang terhormat..”

HAKIM KETUA : “Kepada pihak tergugat apakah waktu 1 minggu cukup untuk menyiapkan
kesimpulan?” (sambil melihat ke arah Pihak Tergugat)

Kuasa Hukum

Tergugat : “Cukup Majelis hakim yang terhormat..”


HAKIM KETUA : “Diberitahukan kepada para pihak beserta kuasa hukumnya agar hadir dalam
persidangan ini tanpa dipanggil kembali

(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)

“Kepada Panitera agar mengagendakan persidangan berikutnya”

Dengan demikian sidang ditunda dan ditutup”

(Ketok Palu 1 X)

SIDANG DELAPAN

KESIMPULAN

HAKIM KETUA : “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS CENDERAWASIH ---
YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN
MENGADILI SENGKETA TATA USAHA NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA.
AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.--- SIDANG DIBUKA DAN TERBUKA
UNTUK UMUM

(Ketok Palu 1X)

KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG
SIDANG.

PETUGAS SIDANG : (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)

“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa Hukumnya, serta saudara
Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”

(Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)

HAKIM KETUA : “Berdasarkan berita acara persidangan tanggal 29 September 2012 yang lalu maka
agenda sidang pada hari ini adalah pengajuan kesimpulan dari masing-masing pihak. Kepada kuasa
hokum penggugat dan kepada Kuasa Hukum Tergugat...apakah saudara sudah siap dengan
kesimpulannya?
Kuasa Hukum

Penggugat : “Kami sudah siap majelis hakim..”

Kuasa Hukum

Tergugat : “Kami sudah menyiapkannya majelis hakim..”

HAKIM KETUA : “Silahkan diserahkan kesimpulan saudara..”

(Berturut-turut kuasa hukum penggugat dan kuasa tergugat menyererahkan kesimpulan kepada hakim
ketua lalu hakim ketua menyerahkan pada hakim anggota apakah ada hal-hal lain yang ingin
disampaikan)

----- -----

HAKIM KETUA : Dengan demikian, sidang pada hari ini dianggap cukup dan ditunda selama satu
minggu tanggal 13 Oktober 2012 untuk mendengarkan keputusan. Kepada para pihak diberitahukan
untuk hadir pada sidang yang akan datang tanpa perlu dipanggil lagi. “

(Memerintahkan Panitera untuk mencatat agenda sidang selanjutnya)

“Kepada Panitera agar mengagendakan persidangan berikutnya”

“Sidang dinyatakan ditutup...”

(Ketuk palu 1x).

SIDANG SEMBILAN

PUTUSAN
HAKIM KETUA : “SIDANG PERADILAN SEMU FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS CENDERAWASIH ---
YANG BERALAMAT DI JALAN KAMP WOLKER PERUMNAS III WAENA, --- YANG MEMERIKSA DAN
MENGADILI SENGKETA TATA USAHA NEGARA, --- NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN --- ANTARA DRA.
AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG.--- SIDANG DIBUKA DAN TERBUKA
UNTUK UMUM

(Ketok Palu 1X)

KEPADA PIHAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT BESERTA KUASA HUKUMNYA DIPANGGIL MASUK KE RUANG
SIDANG.

PETUGAS SIDANG : (Memanggil masuk Pengugat dan Tergugat Beserta Kuasa Hukumnya)

“Kepada Saudara Penggugat atas nama DRA. AMELDA OYAITOUW dan Kuasa Hukumnya, serta saudara
Tergugat BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”

(Para pihak dan Kuasa Hukum memasuki ruang sidang)

HAKIM KETUA : “Diberitahukan kepada para pihak bahwa sesuai dengan berita acara sidang
tanggal 6 Oktober 2012 yang lalu, maka agenda sidang hari ini adalah pembacaan putusan. Untuk itu
kami harap kepada para pihak untuk mengikuti dan mendengarkan secara baik putusan ini.”

(Pembacaan Putusan oleh Hakim Ketua)

PUTUSAN

NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN

“DEMI KEADILAN BERDASAR KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Semu Tata Usaha Negara UNCEN Jayapura yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan
sengketa tata usaha negara di tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan putusan dengan
pertimbangan-pertimbangan seperti tersebut dibawah ini, dalam perkara antara:
---------------------------------------------------------

DRA. AMELDA OYAITOUW, kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan pegawai negeri sipil, beralamat di
Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang; ---------------------------------------------------------------
Dalam perkara ini memberikan kuasa kepada : -------------------------------------------------------------

1. RAJAB MUIN, S.H kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat /Pengacara, yang beralamat di Jl.
Argapura Bawah, Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan; --------------

2. OKTOVINA HEGEMUR, S.H., kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat /Pengacara, yang


beralamat di Jl. Percetakan Negara No. 21 Kelurahan Gurabesi Distrik Jayapura Utara, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 23 Agustus 2012; ---------------

Selanjutnya disebut sebagai Penggugat; ---------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------- Melawan -------------------------------------------------------------

BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG, berkedudukan di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang; ----------------

Dalam perkara ini memberi kuasa kepada: --------------------------------------------------------------------

1. SOLEMAN MANIANI, S.Pd., S.H kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat /Pengacara, yang
beralamat di Jl. Hamadi- Entrop No. 212 Kelurahan Entrop Distrik Jayapura Selatan;-------------

2. .................................................., S.H kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat /Pengacara, yang


beralamat di Jl. Batu Karang Polimak No. 51 Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan;

3. ..................................................., S.H kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat /Pengacara, yang


beralamat di Jl. Sentani- Kamp. Harapan Distrik Sentani Timur; ------------

berdasarkan surat kuasa khusus Nomor: 180/185/SET, tertanggal 12 Agustus 2012; -----------------
Untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat; ---------------------------------------------------

Pengadilan Semu Tata Usaha Negara UNCEN Jayapura tersebut: ----------------------------------------------

Telah membaca dan memeriksa berkas perkara ini; ------------------------------------------------------------------

Dan selanjutnya ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------- MENGADILI -------------------------------------------------------------

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; ---------------------------------------------------------------


2. Menyatakan batal Surat Keputusan Nomor: SK.821.2-004, tertanggal 19 Desember 2011, tentang
pengangkatan dalam jabatan Kepala SMA Negeri Okbibab, sepanjang nomor urut 1, atas nama Imanuel
Rumere, S.Pd.;---------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Nomor SK.821.2-004, tertanggal 19 Desember
2011, tentang pengangkatan dalam jabatan Kepala SMA Negeri Okbibab, sepanjang nomor urut 1, atas
nama Imanuel Rumere, S.Pd;-----------------------------------------------------------------

4. Mewajibkan Tergugat untuk merehabilitasi kedudukan atau jabatan Penggugat menurut hukum; ---

5. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya; -------------------------------------------------------------------

6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan tingkat pertama yang
diperhitungkan sebesar Rp. 259.000,- (dua ratus lima puluh sembilan ribu rupiah); ---------------------

(KETOK PALU 1 X YANG KERAS)

Hakim –hakim Anggota: Hakim Ketua Majelis,

1. ARNOLD DEDA, S.H. ARTHUR G. PANGGABEAN, S.H.

2. AGUSTINUS KEKEYAP, S.H.

Panitera Pengganti

IRMAN, S.H.

HAKIM KETUA : “Diberitahukan kepada para pihak, apabila tidak puas terhadap isi putusan yang
dibacakan majelis hakim, para pihak mempunyai hak untuk mengajukan upaya hukum terhitung 14
(empat belas) hari sejak putusan ini dibacakan...”

HAKIM KETUA : “Dengan demikian sidang perkara dengan NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN ---
ANTARA DRA. AMELDA OYAITOUW MELAWAN, BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG telah selesai dan ditutup

(Ketuk palu 3x)

PETUGAS SIDANG : “Sidang perkara dengan NOMOR: 02/PS-TUN/FHX-09 UNCEN


ANTARA DRA. AMELDA OYAITOUW MELAWAN BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG
telah selesai..”

“Hadirin dimohon berdiri... Majelis hakim dipersilahkan meninggalkan ruang


sidang..”

Anda mungkin juga menyukai