Oleh:
Kusuma Wardhani Mas’udah. S.Si., M.Si. (UPPERCASE)
NIDN. 0705059101
E-Mail : kusuma.w.fisika@upnjatim.ac.id
1. PENDAHULUAN
Teknologi tepat guna umumnya dikenal sebagai pilihan
teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik
terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi,
dan berhubungan erat dengan kondisi lokal. Adanya wisata
peternakan sapi di Desa Galengdowo menghasilkan beragam
pengelolaan sebagai sumber ekonomi, pariwisata seperti hasil
olahan susu, dan pengelolaan limbah kotoran ternak.
Contoh TTG yang sesuai dengan kondisi lokal Desa
Galengdowo salah satunya adalah Bio Airator Kotoran Hewan
atau yang disingkat sebagai “Biotor KOHE”, Biotor kohe
merupakan pengelolaan limbah kotoran hewan terutamanya sapi.
Manfaat dari pengolahan Biotor Kohe mampu memenuhi
pengembangan Desa sebagai tambahan sumber ekonomi yang
berbasis ramah lingkungan.
Pupuk kandang merupakan salah satu sumber dari bahan
organik tanah. Bahan organik memiliki peranan dalam
merangsang granulasi, menurunkan plastisitas dan kohesi tanah,
memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah, dan
meningkatkan daya tanah dalam menahan air sehingga drainase
tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi lebih
stabil (Pertanian et al., 2016). Bahan atau pupuk organik dapat
berperan dalam pengikatan butiran primer menjadi butiran
sekunder tanah dalam pembentukan agregat yang tepat. Hal
tersebut akan berpengaruh terhadap porositas, penyimpanan dan
penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu tanah (Nita et al., 2015) dan
(Ilmiah & Pertanian, 2020).
Penggunaan pupuk kandang umumnya lebih bersifat
sebagai pembenah tanah salah satunya pada tanah salin dan
pemberian gypsum pada tanah salin dapat menurunkan kadar
salinitas tanah sehingga mengurangi dampak negatif pada tanah
salin dalam pertumbuhan dan produksi tanaman (Susianto et al.,
2016). Pemberian pupuk kandang pada tanah salin yang bertekstur
lempung membantu perbaikan struktur tanah menjadi tidak berat,
mempunyai kandungan nitrogen (1.67 %) dan bahan organik
(52.14 %) yang tinggi dapat menjadi sumber ketersediaan unsur
hara sehingga pertumbuhan daun dapat meningkat dan bahan
kering tanaman dapat meningkat pula. Penambahan pupuk
kandang dapat meningkatkan bahan organik, berat segar dan berat
kering tanaman. Penambahan pupuk kandang dapat menyediakan
berbagai macam unsur hara (N, P dan S), sekaligus dapat
memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah (Purbajanti et al., 2017).
Peserta KKNT-MBKM Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur diharapkan mampu
mengembangkan kreativitas, dan inovasi, juga memberikan solusi
dari permasalahan yang ada di Wonosalam, Dusun Pengajaran.
Selain itu warga mampu mempertahankan, menjaga, serta
menerapkan ide Teknologi Tepat Guna hasil pengembangan
peserta KKNT-MBKM Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Dengan pengetahuan Iptek yang diperoleh untuk mengolah
sampah rumah tangga menjadi pupuk/kompos dan, dengan
menyediakan energi yang lebih murah dan sekaligus untuk
mengurangi ketergantungan akan bahan bakar terutama minyak.
Proses ini juga dapat menjadikan kandungan nutrien hasil sisa
proses/slud menjadi lebih baik untuk digunakan sebagai pupuk
karena mengandung hampir semua nutrient essensial yang lebih
stabil yang dibutuhkan oleh tanaman (Yetri et al., 2018).
Pada tahun 2010 muncul wacana global nasional dari
pemerintah untuk kembali ke alam (back to nature) pada sektor
pertanian, diantaranya dengan pemanfaatan bahan baku alam
(bahan baku hayati) dan limbah rumah tangga sebagai komposisi
penyusun pupuk dan pestisida (pengendali hama dan penyakit)
yang terkenal dengan sistem pertanian organik yang ramah
lingkungan. Pupuk yang dihasilkan dalam pertanian ini adalah
pupuk organik yang tidak berpengaruh negatif bagi lingkungan.
Saat ini banyak dijual di pasaran berbagai macam pupuk organik
dengan harga yang sangat bervariasi, ada yang paling murah
sampai dengan harga yang paling mahal. Pupuk organik tersebut
dibuat dari bahan baku alami, seperti feses binatang, urine sapi,
kambing, dedaunan, sedangkan bahan baku dari limbah rumah
tangga seperti air cucian beras, potongan sayur dan buah. Semua
bahan baku alami tersebut sangat mudah ditemukan di lingkungan
sekitar petani, sehingga mampu menghemat biaya produksi dan
memperbaiki struktur tanah yang telah jenuh dengan pupuk dan
pestisida kimiawi, dan akhirnya dapat meningkatkan produksi
petani dan pendapatan petani.
Setiap lokasi daerah pertanian pasti mempunyai potensi
bahan baku hayati yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai
pupuk organik dan pestisida nabati yang kedepannya bisa
meningkatkan kesejahteraan petani di daerah tersebut. Sumber
Daya Alam hayati merupakan bagian atau unsur dari lingkungan
hidup, yang meliputi keanekaragaman atau kekayaan hayati yang
terdapat di suatu wilayah.
Banyak bahan baku hayati yang melimpah di lingkungan
sekitar petani yang dapat dijadikan bahan pupuk organik dan
pestisida nabati. Pembuatan pupuk cair kaya nitrogen dan dari air
kelapa, daun wedusan, dan bintil kacang tanah, sedangkan pupuk
organik akar kacang tanah, sedangkan pupuk organik cair kaya
unsur P dapat dibuat dari batang pohon pisang dan nira atau tetes.
Selain itu, pupuk organik cair yang unsur K juga dapat dibuat dari
bahan-bahan yang banyak terdapat di lingkungan sekitar petani,
yaitu sabut kelapa. Pupuk organik cair ini dapat digunakan untuk
tanaman padi, tanaman palawija, dan sayuran (Abidin & Rohman,
2020).
Pupuk organik cair (POC) adalah larutan yang sebagian
besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari
sisa tanaman dan kotoran hewan yang berbentuk padat dan mudah
larut, serta berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan
tanaman. POC kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau
disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro
dan mikro esensial seperti N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn,
dan bahan organik (Prasetyawati et al., 2019).
Pupuk organik adalah pupuk yang diproses dari limbah
organik seperti kotoran hewan, sampah, sisa tanaman, serbuk
gergajian kayu, lumpur aktif, yang kualitasnya tergantung dari
proses atau tindakan yang diberikan. Nisbah karbon nitrogen(C/N)
tanah harus selalu dipertahankan setiap waktu karena nisbah
kedua unsur tersebut merupakan salah satu kunci penilaian
kesuburan tanah (Widari et al., 2020).
Lamtoro, petai cina, atau petai selong adalah sejenis perdu
dari suku Fabaceae (Legummosae, polong-polongan), yang kerap
digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi.
Berasal dari Amerika tropis, tumbuhan ini sudah ratusan tahun
diperkenalkan ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan
kehutanan dan kemudian menyebar pula ke pulau-pulau yang lam
di Indonesia (Pary, 2015).
Pupuk kandang sapi adalah pupuk yang berasal dari sisa
bahan makanan ternak sapi yang telah bercampur dengan
kotorannya, baik dalam bentuk cair maupun padat. Pupuk
kandang sapi dapat berguna sebagai pembawa mikroorganisme,
sebagai sumber humus, sumber unsur hara makro dan mikro,
sebagai pemacu pertumbuhan, memperbaiki struktur tanah
(Amnah & Friska, 2019).
Pupuk kandang sapi dan EM4 mengandung sejumlah
mikroba dekomposer yang dapat menguraikan bahan organik
untuk mempercepat proses pengomposan. Hasil pengomposan
dapat digunakan sebagai pupuk organik atau sumber hara bagi
tanaman budidaya (Friska, 2019).
Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada
suatu substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan
oleh mikroorganisme. Proses fermentasi dibutuhkan starter
sebagai mikroorganisme yang akan ditumbuhkan dalam substrat.
Starter merupakan populasi mikroba dalam jumlah banyak
(Widari et al., 2020).
3. GAMBARAN UMUM LOKASI
Galengdowo adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan
Wonosalam, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur yang
berada di kaki gunung Anjasmoro. Arti nama Galengdowo
Galengdowo berasal dari kata galang dan dowo. galengdowo
artinya pematang sawah yang panjang. Desa ini memang panjang,
panjangnya sekitar 12.6 km.
Batas Wilayah
1. Sebelah utara adalah Desa Jarak dan Desa Wonomerto
2. Sebelah Timur adalah Kabupaten
Mojokerto dan Kabupaten Malang
3. Sebelah Selatan adalah Desa Medowo, Kecamatan
Kandangan, Kabupaten Kediri
4. Sebelah Barat adalah Desa Karangan, Kecamatan Bareng
Pendidikan
Desa Galengdowo memiliki 2 Sekolah Dasar Negeri dan 1
Madrasah Ibtidaiyah, yaitu:
1. SDN Galengdowo 1, terletak di Dusun Plumpung
2. SDN Galengdowo 2, terletak di Dusun Galengdowo
3. MI Sunan Ampel, terletak di Dusun Pengajaran
Terdapat pula Taman Kanak - Kanak (TK), yaitu:
1. TK Mawar PGRI, terletak di Dusun Plumpung
2. TK Dahlia, terletak di Dusun Galengdowo
Religi
Sebagian besar masyarakat Desa Galengdowo beragama Islam,
yang lainnya adalah Kristen dan Hindu
Pariwisata
Wisata utama dan andalan desa ini adalah Air Terjun Tretes yang
berada di Dusun Pengajaran. Dengan tinggi lebih dari 100 meter,
maka air terjun ini menjadi air terjun tertinggi di Kabupaten
Jombang
4. METODOLOGI PEMBUATAN
Alat-Alat:
1. Tong air (bebas) ± 45 lt
2. Airator + selang
3. Pemberat batu (menyesuaikan)
4. Karung goni
5. Tali rafia
6. Drum cat tanggung (menyesuaikan)
7. Pengaduk
8. Pisau
9. Gelas ukur
Bahan-Bahan:
1. Air bersih 5 lt
2. Air cucian beras 2.5 lt
3. Kotoran hewan 2 kg
4. EM4 / Starter bonggol pisang Starter 250 ml
5. Molase / Gula 250 ml
6. Terasi / Tepung 100 gr
Langkah Kerja:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukkan air bersih 5 lt
3. Memasukkan air cucian beras 2.5 lt
4. Menambahkan terasi 100 gr
5. Menambahkan air gula/molase 250 ml
6. Menambahkan MOL / starter bonggol pisang 250 ml
7. Memasukkan kotoran hewan sebanyak 2 kg kedalam
karung goni
8. Mengikat karung goni berisi kotoran dengan tali rafia
9. Mengaduk hingga homogen
10. Mencelupkan karung goni kedalam tong berisi
11. Memasang airator kedalam tong berisi
12. Menyalakan tombol on airator
Pengaplikasian:
1. Pada daun 1 lt/10 lt air bersih
2. Pada tanah / tanaman dewasa 1 lt/20 lt air bersih
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan 1
Pada dasarnya, tanaman dalam pertumbuhan dan
perkembangannya memerlukan dua jenis unsur hara, yaitu unsur
hara makro dan mikro. Kedua unsur hara yang diperlukan oleh
tanaman tersebut dapat terpenuhi melalui pemupukan yang tepat
dan berimbang.
Kelebihan maupun kekurangan unsur hara baik mikro
maupun makro dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman
menjadi kurang optimal. Unsur hara makro meliputi nitrogen (N),
fosfor (P), kalium (K), karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
sulfur (S), kalsium (Ca), serta magnesium (Mg) diperlukan
tanaman dalam jumlah relatif lebih besar dibandingkan unsur hara
mikro, yang meliputi besi (Fe), boron (B), mangan (Mn), tembaga
(Cu), seng (Zn), moledinum (Mo), dan klor (Cl). Unsur hara
makro yang dibutuhkan oleh tanaman berkisar antara 0,5-3% dari
berat tubuh tanaman, sedangkan unsur hara mikro dibutuhkan
dalam jumlah kecil, yaitu beberapa ppm dari berat kering
tanaman. Dari keseluruhan unsur makro dan mikro yang harus
tersedia bagi tanaman, hanya unsur N, P, dan K yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan unsur-unsur
lainnya. Oleh karenanya, ketiga unsur tersebut sering disebut
unsur hara makro utama (primer) (Sahabat Petani, 2013; Rina,
2015). Salah satu jenis pupuk yang dapat memenuhi kebutuhan
unsur hara N, P, dan K dan ramah lingkungan adalah pupuk
organik cair, yang diperoleh dari proses pengomposan
(dekomposisi) bahan-bahan organik di dalam wadah komposter
(Hadisuwito, 2007).
Penyediaan pupuk organik penting untuk diupayakan
untuk menjaga keseimbangan pemakaian pupuk anorganik dan
organik. Beberapa manfaat pupuk organik bagi tanah adalah
meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan
porositas tanah. Selain itu, pupuk organik juga dapat merangsang
pertumbuhan mikroorganisme tanah yang menguntungkan, Bagi
tanaman, pupuk organik bermanfaat dalam meningkatkan
produksi tanaman serta dapat mengendalikan penyakit tanaman.
Penggunaan pupuk organik juga aman bagi manusia dan
lingkungan (Sentana, 2010 dan Roidah, 2013).
Jumlah 9 11 16 19 13,75
Tunas
Pada
Tanam
an
Kontrol
Jumlah 4 10 15 22 12,75
Tunas
Pada
Tanam
an A