PELAKSANA:
Chairul, ST, MT
197111141998031001
ii
8 Hanna Stia Ningsih 2105126456
Chairul, ST, MT
Dr. Neni Hermita, M.Pd
NIP. 198402272009122001 NIP. 197111141998031001
Menyetujui:
Ketua LPPM Universitas Riau
iii
RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN
Sabun cuci piring merupakan bahan yang biasa digunakan untuk membersihkan piring
dan peralatan rumah tangga. Sabun cuci piring banyak digunakan masyarakat sebagai pengganti
abu gosok atau sabut kelapa. Penggunaan sabun cuci piring setiap hari dapat memakan biaya
yang cukup banyak.
Sabun sebagai salah satu kebutuhan utama untuk mendapatkan standar kebersihan yang
baik dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kebutuhan pokok, tetapi sabun tidak termasuk
dalam kelompok kebutuhan primer. Pemenuhan akan sabun seringkali dianggap sebagai
kebutuhan sekunder, karena kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) merupakan kebutuhan
yang wajib untuk dipenuhi setiap hari. Konsumsi sabun yang terus menerus setiap harinya,
menyebabkan kebutuhan pengadaan sabun yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Berbagai jenis merek sabun cuci banyak beredar dengan berbagai macam harga.
Perkembangan zaman sabun cuci piring tidak asing lagi. Pasalnya sabun cuci piring ini
digunakan setiap hari untuk membersihkan peralatan dapur yang kotor. Oleh karena itu dalam
proses ini, kami mengimplementasikan ilmu kepada warga desa Pekan Kamis mengenai
pengolahan sabun cuci piring dengan memanfaatkan aloe vera.
Kurangnya pengetahuan warga dalam mengolah tanaman aloe vera menjadikan inspirasi
bagi kelompok kami untuk dapat menginovasikan tanaman ini sebagai ekstrak campuran dalam
pembuatan sabun cuci piring ini. Alasan menggunakan aloe vera berfungsi sebagai humektan
(pelembut) alami dalam sediaan sabun cair cuci piring walaupun dalam penggunaanya memiliki
kekurangan yaitu dari segi aroma yang kurang wangi.
Untuk pembuatan sabun cuci piring ini kami terlebih dahulu menyiapkan bahan serta alat
yang akan digunakan seperti pemesanan bahan baku pembuatan sabun yaitu Sodium Lauryl
Sulfat (SLS), Foam Booster, Pewarna, Parfum, dan Garam. Untuk aloe vera, kami
mendapatkannya di rumah warga sekitar. Alat yang digunakan yaitu ember 18 Liter dan sendok
pengaduk kayu.
iv
Pada hari Selasa tanggal 15 Agustus 2023 dimulai pada pukul 14:00 s/d selesai, kami
melaksanakan penyuluhan pembuatan sabun cuci piring yang dilaksanakan di depan posko
Kukerta Desa Pekan Kamis guna sebagai pemberdayaan kepada masyarakat dan untuk
memennuhi kebutuhan sehari-hari serta memberikan peluang usaha kepada warga desa Pekan
Kamis.
Setelah produk di diamkan selama semalaman, produk siap untuk di packing ke dalam
botol kemasan 250 ml dan di beri label Kukerta Desa Pekan Kamis. Selanjutnya setelah selesai
packing kami membagikan produk sabun cuci piring kepada Warga Desa Pekan Kamis.
v
IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN
1. Ketua Kelompok
Nama Lengkap : Septian Tryandra Putra
NIM : 2101112241
Tempat dan Tanggal Lahir : Tembilahan, 13 September 2003
Fakultas / Program Studi : FISIP / Ilmu Pemerintahan
2. Wakil Ketua
Nama Lengkap : Andi Nabil Kurniawan Muhammad
NIM : 2102111150
Tempat dan Tanggal Lahir : Sungai Guntung, 01 Januari 2003
Fakultas / Program Studi : FEB / Akuntansi
3. Sekretaris I
Nama Lengkap : Malfhira Ramadhani
NIM : 2105111296
Tempat dan Tanggal Lahir : Tembilahan, 15 November 2002
Fakultas / Program Studi : FKIP / Pg Paud
4. Sekretaris II
Nama Lengkap : Sasqia Wulan Suci
NIM : 2105124720
Tempat dan Tanggal Lahir : Sungai Salak, 30 November 2002
Fakultas / Program Studi : FKIP / Pg Paud
5. Bendahara
Nama Lengkap : Dara Vita
NIM : 2102110657
vi
Tempat dan Tanggal Lahir : Sungai Salak, 16 Desember 2003
Fakultas / Program Studi : FEB / Akuntansi
6. Hubungan Masyarakat I
Nama Lengkap : Hanna Stia Ningsih
NIM : 2105126456
Tempat dan Tanggal Lahir : Martapura, 27 Mei 2003
Fakultas / Program Studi : FKIP / Pendidikan Kepelatihan Olahraga
7. Hubungan Masyarakat II
Nama Lengkap : Kasmiyanti Gustina
NIM : 21101110979
Tempat dan Tanggal Lahir : Tembilahan, 14 Agustus 2003
Fakultas / Program Studi : FISIP / Ilmu Komunikasi
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah Swt. Atas segala nikmat dan kesempatan yang diberikan
sehingga kami dapat menyelasaikan penyusunan Laporan Kegiatan Pengabdian Kukerta Balek
Kampung Desa Pekan Kamis Universitas Riau 2023. Laporan ini dibuat berdasarkan hasil
observasi dan implementasi di lapangan.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki, kegiatan yang telah di
laksanakan tidak akan berjalan maksimal tanpa bantuan dari berbagai pihak. Kami
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Chairul, ST, MT selaku Dosen Pembibing Lapangan yang telah memberi arahan,
motivasi dan bimbingan.
2. Bapak Misman, A.Md selaku Kepala Desa Pekan Kamis yang telah mendukung program
yang ditaja oleh kami.
3. Seluruh Anggota Tim Pengabdian Kukerta Balek Kampung Desa Pekan Kamis yang telah
bekerjasama dalam mengsukseskan program kerja.
Kami berharap agar program yang telah terlaksana dapat bermanfaat bagi masyarakat
secara umum, dan bagi mahasiswa pada khususnya. Semoga penyusunan laporan kegiatan ini
dapat bermanfaat. Aamiin.
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB III METODE PENERAPAN..................................................................................... 12
3.1 Strategi Kegiatan ............................................................................................................ 12
3.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ...................................................................................... 13
3.3 Masyarakat Sasaran ........................................................................................................ 13
3.4 Teknik Penyelesaian Masalah ........................................................................................ 13
BAB IV HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN ....................................................... 14
4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran .......................................................................... 14
4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat .................................................... 14
4.3 Solusi Pengenmbangan (Pemberdayaan) Masyarakat.................................................... 15
4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program ......................................................................... 15
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 16
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 16
5.2 Rekomendasi .................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 18
LAMPIRAN ............................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN
x
Lampiran 2: Dokumentasi Kegiatan......................................................................................... 22
Lampiran 3: Berita Acara Loka Karya .................................................................................... 25
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Pada awalnya Desa pekan Kamis dipimpin oleh Pak Gumbak, pada waktu itu
penduduknya sangat banyak dengan berbagai macam suku antara lain suku Melayu,
banjar, jawa dengan mata pencarian petani/pekebun dan nelayan. Pada zaman Belanda
Desa Pekan kamis dimasuki oleh tentara belanda sehingga pada waktu itu penduduk
banyak yang mengungsi ke daerah lain yang aman dikarenakan ketakutan sehingga
mengakibatkan berkurangnya jumlah penduduknya, bagi warga Desa yang masih
bertahan memindahkan Ibu Kota Desa yang terletak di perbatasan dengan Desa Sialang
Panjang tepatnya yang ada pada saat sekarang ini, kemudian lama-kelamaan penduduk
mulai berdatangan kembali sehingga Desa Pekan Kamis bertambah ramai sehingga
dibangunlah Pasar yang beroperasi setiap hari kamis sesuai dengan nama Desa sekarang
ini yaitu Desa Pekan Kamis.
1
suku Bugis dan Jawa yang mulai menetap sampai saat sekarang ini hingga desa Pekan
Kamis mulai berkembang dengan adanya pemerintahan. Dalam sejarah telah terjadi
pergantian generasi kepemimpinan kepala Desa mulai sejak tahun 1935 hingga sekarang.
Misman, A.Md, beliau merupakan selaku kepala desa yang menjabat di Desa Pekan
Kamis periode (Tahun 2017 s/d Sekarang) saat ini.
Kami selaku tim Kkn Desa Pekan Kamis 2023 (Universitas Riau), setelah terjun
Kkn di Desa Pekan Kamis. Menjelang beberapa hari di lokasi, kami melakukan
wawancara di lokasi KKN yang berada di Desa Pekan Kamis tepatnya dikantor desa
setempat dengan pihak-pihak terkait terhadap keadaan yang menyangkut fisik maupun
non fisik di Desa tersebut. Menurut Hendra Gunawan, S.E (Sekretaris Desa) Mengatakan,
di Desa Pekan Kamis disadari menghadapi beberapa kendala seperti tingkat kemampuan,
keterampilan, keahlian, kualitas produk (packing), ide produk. Lemahnya kemampuan
manajerial dan sumber daya manusia mengakibatkan tidak adanya pelaku usaha UMKM
di Desa Pekan Kamis tersebut. Secara lebih detail masalah dasar yang dihadapi
perusahaan kecil antara lain yaitu kelemahan dalam memperoleh ide produk.
2
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan wawancara terhadap pihak-pihak terkait di Desa Pekan Kamis
diketahui terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Warga yang terletak di Desa
Pekan Kamis, kendala diuraikan sebagai berikut:
1) Terdapatnya keterbatasan kemampuan Masyarakat dalam pengimplementasian
pembuatan sabun cuci piring dengan memanfaatkan tanaman aloe vera di Desa Pekan
Kamis.
2) Terdapatnya keterbatasan keterampilan Masyarakat dalam pengimplementasian
pembuatan sabun cuci piring dengan memanfaatkan tanaman aloe vera di Desa Pekan
Kamis.
3) Terdapatnya keterbatasan keahlian Masyarakat dalam pengimplementasian
pembuatan sabun cuci piring dengan memanfaatkan tanaman aloe vera di Desa Pekan
Kamis.
4) Terdapatnya keterbatasan kemampuan, keterampilan, dan keahlian Masyarakat dalam
menentukan kemasannya (packing) yang unik agar sabun cuci piring dengan
memanfaatkan tanaman aloe vera di Desa Pekan Kamis bisa menarik pelanggan.
3
1.4 Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini
diuraikan sebagai berikut:
1) Bagi pelaku UMKM, yaitu meningkatnya pendapatan dengan adanya merek dan
kemasan yang menarik, dan meningkatnya kemampuan, keterampilan, dan keahlian
dalam mengelola dan memproduksi ide produk UMKM tersebut.
2) Bagi pelaksana dalam hal ini Universitas Riau, merupakan kegiatan Tridharma
Perguruan Tinggi pada poin pengabdian kepada masyarakat sehingga bisa melakukan
transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan agar selalu berkembang.
3) Bagi pemerintah daerah, dapat mewujudkan pembangunan daerah melalui
pemanfaatan sumber daya lokal dalam rangka pengembangan industri rumah tangga
yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Selanjutnya, di pasal 3 Ayat 4 menyatakan Pengabdian kepada masyarakat
merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan
sumbangan demi kemajuan masyarakat. Pasal 2 Ayat 1, KEPMEN DIKNAS Nasional RI
232/U/2000, mengenai tujuan dan arah pendidikan tinggi menyatakan bahwa :
Pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan,
dan/atau memperkaya hasanah ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau kesenian serta
menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk dapat meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Pasal 3 Ayat 2 butir b
menyatakan : Program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang mampu menerapkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya
dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku
yang sesuai dengan tata kehidupan bersama.
Berdasarkan dasar hukum itulah, mata kuliah KUKERTA ini disiapkan dalam
rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman riil dimasyarakat.
Dengan pengalaman tersebut, mahasiswa diharapkan nantinya mendapatkan kemampuan
generative berupa kecakapan hidup seperti kemampuan berpikir dan kemampuan bernalar
secara analitik, berdasarkan sumber empirik dan realistik, agar dapat merancang dan
melaksanakan program, membantu mengatasi permasalahan yang ada, berkerja sama
dengan orang lain, mengatur diri sendiri, serta melatih keterampilan dalam bekerja.
Dengan demikian, mahasiswa mendapatkan wawasan, pengalaman, dan keterampilan
dalam bermasyarakat sebagai nilai tambah selama menimba ilmu dibangku perkuliahan.
6
segala bentuk permasalahan usaha kecil dari waktu kewaktu. Karena usaha tidak bisa
lepas dari permasalahan, maka upaya yang dapat dilakukan oleh seorang wirausahawan
adalah berusaha memperkecil resiko, dengan mengenal penyebab resiko.
Usaha kecil menengah biasanya memproduksi suatu produk yang sudah ada
pasarnya sehingga mereka tidak membutuhkan biaya untuk survey pasar pemasaran
produk. Biaya pemasaran yang dibutuhkan hanya biaya transportasi dan pengangkutan.
UKM tidak pernah (jarang) melakukan perumusan program pemasaran yang
berkelanjutan. Umumnya, usaha kecil tersebut menjual hasil produksinya kepada
pemesan, pengumpul, penyalur, dan bapak angkat. Target berproduksi dari usaha kecil
tersebut adalah untuk mengembalikan investasi, memenuhi kebutuhan konsumen, dan
melengkapi siklus produksi perusahaan bapak angkat (Maisaroh, 2019).
7
2. Manfaat Aloe Vera dalam Produk Sabun Cuci Piring
Lidah buaya dikenal sebagai tanaman hias dan banyak digunakan sebagai
bahan dasar obat-obatan dan kosmetik. Lidah buaya sering dikenal dengan Aloe
vera. Selain berfungsi sebagai antiseptik, lidah buaya juga dapat menghaluskan
dan melembabkan kulit. Hal ini disebabkan karena lidah buaya mengandung
lignin atau selulosa yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit serta
menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, sehingga kulit tidak cepat
kering dan terjaga kelembabannya.
Dengan memanfaatkan lidah buaya sebagai bahan pembuatan sabun, tidak
hanya mampu membunuh bakteri, tetapi juga dapat melembutkan kulit. Hal ini
disebabkan karena adanya lignin yang berguna untuk menjaga kelembaban kulit
serta menahan air di dalam kulit, sehingga tidak terjadi penguapan yan berlebihan.
1.Pengertian Masyarakat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat merupakan sejumlah
manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka
anggap sama. Kemudian salah satunya penjelasan ahli antropologi Indonesia,
Koentjaraningrat. Dalam buku karyanya yang berjudul Pengantar Ilmu Antropologi
(Cetakan Kedelapan, 2002:150), Koentjaraningrat menyebut, definisi masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul satu sama yang lainnya, dengan
melakukan interaksi dengan sesama manusia.
8
Kemudian Kartasasmita (1995:95) mengatakan bahwa ada tiga hal yang
harus dilakukan untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat, yakni
menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk
berkembang, Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat
dengan menerapkan langkah-langkah nyata, menampung berbagai masukan,
menyediakan prasarana dan sasaran yang baik fisik (irigasi, jalan, dan listrik), dan
Memberdayakan masyarakat dalam arti melindungi dan membela kepentingan
masyarakat yang lemah.
3. Tujuan Pemberdayaan
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk
individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi
kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan
tersebut. Kemandirian masyarakat adalah merupakan suatu kondisi yang dialami
oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan
serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-
masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya kemampuan yang terdiri atas
kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, afektif, dengan mengerahkan sumber
daya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut. Terjadinya
keberdayaan pada empat aspek tersebut (afektif, kognitif, konatif dan
psikomotorik) akan dapat memberikan kontribusi pada terciptanya kemandirian
masyarakat yang dicita-citakan. Dalam masyarakat akan terjadi kecukupan
wawasan, yang dilengkapi dengan kecakapan keterampilan yang memadai,
diperkuat oleh rasa memerlukan pembangunan dan perilaku sadar akan kebutuhan
tersebut.
4. Tahap-tahap Pemberdayaan
Menurut Sumodingningrat pemberdayaan tidak bersifat selamanya,
melainkan sampai target masyarakat mampu untuk mandiri dan kemudian dilepas
untuk mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Dilihat dari pendapat
tersebut berarti pemberdayaan melalui suatu masa proses belajar, hingga mencapai
status, mandiri.
9
Meskipun demikian dalam rangka menjaga kemandirian tersebut tetap
dilakukan pemeliharaan semangat, kondisi dan kemampuan secara terus menerus
supaya tidak mengalami kemunduran lagi. Sebagaimana disampaikan di muka
bahwa proses belajar dalam rangka pemberdayaan akan berlangsung secara
bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi:
a. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan
pedulisehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
b. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan
keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar
sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan.
c. Tahap peningkatan intelektual, kecakapan keterampilan sehingga
terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada
kemandirian.
5. Sasaran pemberdayaan
Perlu dipikirkan siapa yang sesungguhnya menjadi sasaran pemberdayaan.
Schumacher memiliki pandangan pemberdayaan sebagai suatu bagian dari
masyarakat miskin dengan tidak harus menghilangkan ketimpangan struktural lebih
dahulu. Masyarakat miskin sesungguhnya juga memiliki daya untuk membangun.
Dengan demikian memberikan “kail jauh lebih tepat daripada memberikan ikan”.
10
c. Strategi transformatif menunjukkan bahwa pendidikan massa dalam
jangka panjang dibutuhkan sebelum pengindentifikasian kepentingan diri
sendiri
Hasil Penilitian
Kendala atau
permasalahan Tim kukerta Bangun Kampung memiliki
program utama, yaitu:
Pelaksanaan
Evaluasi KUKERTA 1) Mengimplementasikan ilmu kepada
dilaksanakan selama warga Desa Pekan Kamis melalui
40 hari kerja pembuatan sabun cuci piring dengan
memanfaatkan tanaman aloe vera.
Pencapaian dan 2) Pengadaan desain kemasan.
Tujuan kegiatan
dari program kerja
Kukerta
11
BAB III
METODE PENERAPAN
12
3.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kukerta ini diadakan di Desa Pekan Kamis, Kecamatan Tembilahan Hulu,
Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau dan dilaksanakan selama 40 hari yang dimulai
pada tanggal 10 Juli 2023 – 19 Agustus 2023.
13
BAB IV
HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN
14
Sumodiningrat (1999) berpendapat bahwa pemberdayaan masyarakat harus
dilakukan melalui 3 (tiga) jalur, yaitu: (1) Menciptakan iklim yang memungkinkan
potensi masyarakat berkembang (Enabling); (2) Menguatkan potensi dan daya yang
dimiliki masyarakat (Empowering); (3) Memberikan perlindungan (Protecting).
Potensi pengembangan Desa Pekan Kamis tidak terlepas dari berbagai lapisan
masyarakat, mulai dari peran sekolah, kelompok PKK, kelompok tani, kader posyandu,
dan lainnya. Dalam menjalankan program yang dapat meningkatkan pengembangan desa,
kami membuat berbagai program kerja diantaranya penyuluhan pembuatan sabun cuci
piring dari bahan lidah buaya yang ditujukan untuk kelompok tani dan ibu PKK,
sosialisasi stunting yang ditujukan untuk masyarakat desa Pekan Kamis terutama bagi ibu
hamil dan yang mempunyai batita dan balita, dan masih banyak lagi program kerja
lainnya yang menunjang pengembangan desa.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata(KKN) adalah proses pembelajaran bagi mahasiswa dan
civitas akademis melalui berbagai kegiatan langsung di tengah- tengah masyarakat dan
mahasiswa. Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dan
perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran,
Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dengan begitu, para civitas akademik
dapat menjadi pribadi yang berintelektual, menguasai ilmu dan mampu mengabdikan diri
untuk kebaikan masyarakat. Kemudian pemberdayaan masyarakat adalah upaya
meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat
dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan
mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi, sosial, agama dan budaya.
Kami membuat penyuluhan mengenai pembuatan sabun cuci piring lidah buaya ini
bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari- hari untuk warga setempat, juga
melihat manfaat yang di dapat dari lidah buaya sebagai bahan tambahan untuk membuat
sabun cuci piring ini, sehingga jika diolah dapat menghasilkan produk yang tentunya
memiliki nilai sebagai peluang usaha didesa pekan kamis.
5.2 Rekomendasi
Kami menyadari pelaksanaan KKN di Desa Pekan Kamis masih memerlukan
langkah penyempurnaan. Untuk kegiatan KKN selanjutnya, kami memberikan beberapa
rekomendasi, di antaranya sebagai berikut:
1) Perlu adanya usaha untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan, pendidikan dan perkembangan teknologi masa kini agar tidak
tertinggal.
2) Melakukan survei ke masyarakat serinci mungkin agar dapat menemukan masalah
yang ada. Dengan begitu, program kerja yang diberikan dapat bermanfaat dan
membantu kesulitan masyarakat.
16
3) Mempersiapkan diri sebelum, saat dan sesudah KKN sebaik mungkin.
Keterampilan sosial dan pengetahuan agama cukup diperlukan selama
pelaksanaan.
4) Menaati semua peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang ada di lokasi
KKN.
17
DAFTAR PUSTAKA
Tim LPPM Universitas Riau. Panduan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) LPPM
Universitas Riau Tahun 2022 (Revisi). Pekanbaru: Universitas Riau
18
LAMPIRAN
19
20
21
Lampiran 2: Dokumentasi Kegiatan
22
23
24
Lampiran 3: Berita Acara Loka Karya
25