Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MENGIMPLEMENTASIKAN ILMU KEPADA WARGA DESA PEKAN


KAMIS MELALUI PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING DENGAN
MEMANFAATKAN TANAMAN ALOE VERA

PELAKSANA:
Chairul, ST, MT
197111141998031001

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU, SEPTEMBER 2023
HALAMAN PENGESAHAN KEGIATAN PENGABDIAN

1. Judul Kegiatan : Mengimplementasikan Ilmu Kepada Warga Desa Pekan


Kamis Melalui Pembuatan Sabun Cuci Piring Dengan
Memanfaatkan Tanaman Aloe Vera
2. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Chairul, ST, MT
b. Jenis Kelamin : Laki - laki
c. NIP dan NIDN : 197111141998031001 / 0014117103
d. Jabatan Struktural :
d. Jabatan Fungsional : Lektor
f. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknik
g. Alamat Kantor : Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Baru, Kec.
Tampan, Kota Pekanbaru Riau
h. Telepon/Fax Kantor : 0761 566937
i. Alamat Rumah : Griya Bina Widya Universitas Riau Blok A No. A6 Jl.
Garuda Sakti Km.2,5 RT 02 RW 02 Kelurahan Air Putih
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru 28293
j. HP/Telp/Fax/E-mail : 082174737114 / chairul@lecturer.unri.ac.id; /
chairulunri1971@gmail.com
A. Anggota (Nama Mahasiswa):
No. Nama NIM

1 Kasmiyanti Gustina 2101110979

2 Septian Tryandra Putra 2101112241

3 Dara Vita 2102110657

4 Andi Nabil Kurniawan Muhammad 2102111150

5 Malfhira Ramadhani 2105111296

6 Sasqia Wulan Suci 2105124720

7 Anisa Natalia Putri 2105125295

ii
8 Hanna Stia Ningsih 2105126456

9 Nadia Salsabilla 2107125648

B. Jarak lokasi kegiatan : 286,1 km


C. Pembiayaan
Sumber dana : Seluruh Anggota Tim Kukerta Desa Pekan Kamis

Mengetahui: Pekanbaru, September 2023


Koordinator Pusat Layanan Kukerta Ketua Pengabdian,

Chairul, ST, MT
Dr. Neni Hermita, M.Pd
NIP. 198402272009122001 NIP. 197111141998031001

Menyetujui:
Ketua LPPM Universitas Riau

Prof. Dr. Mubarak, M.Si


NIP. 196512081992031008

iii
RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN

Sabun cuci piring merupakan bahan yang biasa digunakan untuk membersihkan piring
dan peralatan rumah tangga. Sabun cuci piring banyak digunakan masyarakat sebagai pengganti
abu gosok atau sabut kelapa. Penggunaan sabun cuci piring setiap hari dapat memakan biaya
yang cukup banyak.
Sabun sebagai salah satu kebutuhan utama untuk mendapatkan standar kebersihan yang
baik dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kebutuhan pokok, tetapi sabun tidak termasuk
dalam kelompok kebutuhan primer. Pemenuhan akan sabun seringkali dianggap sebagai
kebutuhan sekunder, karena kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) merupakan kebutuhan
yang wajib untuk dipenuhi setiap hari. Konsumsi sabun yang terus menerus setiap harinya,
menyebabkan kebutuhan pengadaan sabun yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Berbagai jenis merek sabun cuci banyak beredar dengan berbagai macam harga.
Perkembangan zaman sabun cuci piring tidak asing lagi. Pasalnya sabun cuci piring ini
digunakan setiap hari untuk membersihkan peralatan dapur yang kotor. Oleh karena itu dalam
proses ini, kami mengimplementasikan ilmu kepada warga desa Pekan Kamis mengenai
pengolahan sabun cuci piring dengan memanfaatkan aloe vera.
Kurangnya pengetahuan warga dalam mengolah tanaman aloe vera menjadikan inspirasi
bagi kelompok kami untuk dapat menginovasikan tanaman ini sebagai ekstrak campuran dalam
pembuatan sabun cuci piring ini. Alasan menggunakan aloe vera berfungsi sebagai humektan
(pelembut) alami dalam sediaan sabun cair cuci piring walaupun dalam penggunaanya memiliki
kekurangan yaitu dari segi aroma yang kurang wangi.
Untuk pembuatan sabun cuci piring ini kami terlebih dahulu menyiapkan bahan serta alat
yang akan digunakan seperti pemesanan bahan baku pembuatan sabun yaitu Sodium Lauryl
Sulfat (SLS), Foam Booster, Pewarna, Parfum, dan Garam. Untuk aloe vera, kami
mendapatkannya di rumah warga sekitar. Alat yang digunakan yaitu ember 18 Liter dan sendok
pengaduk kayu.

iv
Pada hari Selasa tanggal 15 Agustus 2023 dimulai pada pukul 14:00 s/d selesai, kami
melaksanakan penyuluhan pembuatan sabun cuci piring yang dilaksanakan di depan posko
Kukerta Desa Pekan Kamis guna sebagai pemberdayaan kepada masyarakat dan untuk
memennuhi kebutuhan sehari-hari serta memberikan peluang usaha kepada warga desa Pekan
Kamis.
Setelah produk di diamkan selama semalaman, produk siap untuk di packing ke dalam
botol kemasan 250 ml dan di beri label Kukerta Desa Pekan Kamis. Selanjutnya setelah selesai
packing kami membagikan produk sabun cuci piring kepada Warga Desa Pekan Kamis.

v
IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN

1. Ketua Kelompok
Nama Lengkap : Septian Tryandra Putra
NIM : 2101112241
Tempat dan Tanggal Lahir : Tembilahan, 13 September 2003
Fakultas / Program Studi : FISIP / Ilmu Pemerintahan

2. Wakil Ketua
Nama Lengkap : Andi Nabil Kurniawan Muhammad
NIM : 2102111150
Tempat dan Tanggal Lahir : Sungai Guntung, 01 Januari 2003
Fakultas / Program Studi : FEB / Akuntansi

3. Sekretaris I
Nama Lengkap : Malfhira Ramadhani
NIM : 2105111296
Tempat dan Tanggal Lahir : Tembilahan, 15 November 2002
Fakultas / Program Studi : FKIP / Pg Paud

4. Sekretaris II
Nama Lengkap : Sasqia Wulan Suci
NIM : 2105124720
Tempat dan Tanggal Lahir : Sungai Salak, 30 November 2002
Fakultas / Program Studi : FKIP / Pg Paud

5. Bendahara
Nama Lengkap : Dara Vita
NIM : 2102110657

vi
Tempat dan Tanggal Lahir : Sungai Salak, 16 Desember 2003
Fakultas / Program Studi : FEB / Akuntansi

6. Hubungan Masyarakat I
Nama Lengkap : Hanna Stia Ningsih
NIM : 2105126456
Tempat dan Tanggal Lahir : Martapura, 27 Mei 2003
Fakultas / Program Studi : FKIP / Pendidikan Kepelatihan Olahraga

7. Hubungan Masyarakat II
Nama Lengkap : Kasmiyanti Gustina
NIM : 21101110979
Tempat dan Tanggal Lahir : Tembilahan, 14 Agustus 2003
Fakultas / Program Studi : FISIP / Ilmu Komunikasi

8. Dokumentasi & Sosmed I


Nama Lengkap : Nadia Salsabilla
NIM : 2107125648
Tempat dan Tanggal Lahir : Tembilahan, 25 November 2003
Fakultas / Program Studi : FT / Teknik Kimia

9. Dokumentasi & Sosmed II


Nama Lengkap : Anisa Natalia Putri
NIM : 2105125295
Tempat dan Tanggal Lahir : Tembilahan, 25 Desember 2002
Fakultas / Program Studi : FKIP / Pg Paud

vii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Swt. Atas segala nikmat dan kesempatan yang diberikan
sehingga kami dapat menyelasaikan penyusunan Laporan Kegiatan Pengabdian Kukerta Balek
Kampung Desa Pekan Kamis Universitas Riau 2023. Laporan ini dibuat berdasarkan hasil
observasi dan implementasi di lapangan.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki, kegiatan yang telah di
laksanakan tidak akan berjalan maksimal tanpa bantuan dari berbagai pihak. Kami
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Chairul, ST, MT selaku Dosen Pembibing Lapangan yang telah memberi arahan,
motivasi dan bimbingan.
2. Bapak Misman, A.Md selaku Kepala Desa Pekan Kamis yang telah mendukung program
yang ditaja oleh kami.
3. Seluruh Anggota Tim Pengabdian Kukerta Balek Kampung Desa Pekan Kamis yang telah
bekerjasama dalam mengsukseskan program kerja.
Kami berharap agar program yang telah terlaksana dapat bermanfaat bagi masyarakat
secara umum, dan bagi mahasiswa pada khususnya. Semoga penyusunan laporan kegiatan ini
dapat bermanfaat. Aamiin.

Pekanbaru, September 2023

Tim Kukerta Desa Pekan Kamis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN KEGIATAN PENGABDIAN ................................................ ii


RINGKASAN KEGIATAN PENGABDIAN ....................................................................... iv
IDENTITAS ANGGOTA KEGIATAN PENGABDIAN ..................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Analisis Situasi ................................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah................................................................................ 3
1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian ........................................................................................... 3
1.4 Manfaat Kegiatan ............................................................................................................. 4
1.5 Masyarakat Sasaran .......................................................................................................... 4
1.6 Waktu dan Tempat Kegiatan ........................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 5
2.1 Tinjauan Teoritis .............................................................................................................. 5
2.1.1 Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) ............................................................................ 5
2.1.2 Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ............................................... 6
1. Pengertian Aloe Vera ....................................................................................................... 7
2. Manfaat Aloe Vera dalam Produk Sabun Cuci Piring ..................................................... 8
2.1.3 Pemberdayaan Masyarakat ....................................................................................... 8
1.Pengertian Masyarakat ...................................................................................................... 8
2. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ............................................................................ 8
3. Tujuan Pemberdayaan ...................................................................................................... 9
4. Tahap-tahap Pemberdayaan ............................................................................................. 9
5. Sasaran pemberdayaan ................................................................................................... 10
6. Strategi Pemberdayaan Masyarakat ............................................................................... 10
2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan ....................................................................................... 11

ix
BAB III METODE PENERAPAN..................................................................................... 12
3.1 Strategi Kegiatan ............................................................................................................ 12
3.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ...................................................................................... 13
3.3 Masyarakat Sasaran ........................................................................................................ 13
3.4 Teknik Penyelesaian Masalah ........................................................................................ 13
BAB IV HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN ....................................................... 14
4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran .......................................................................... 14
4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat .................................................... 14
4.3 Solusi Pengenmbangan (Pemberdayaan) Masyarakat.................................................... 15
4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program ......................................................................... 15
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 16
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 16
5.2 Rekomendasi .................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 18
LAMPIRAN ............................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Keterangan Bermitra ................................................................................ 19

x
Lampiran 2: Dokumentasi Kegiatan......................................................................................... 22
Lampiran 3: Berita Acara Loka Karya .................................................................................... 25

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Desa Pekan Kamis adalah sebuah desa yang terletak di pinggiran Sungai Batang
Tuaka, Desa Pekan Kamis yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Tembilahan, yang
kemudian adanya pemekaran Kecamatan Tembilahan Hulu, dimana Desa Pekan Kamis
termasuk ke dalam salah satu Desa/Kelurahan yang ada di Kecamatan Tembilahan Hulu.
Pada awalnya Desa pekan Kamis dipimpin oleh Pak Gumbak, pada waktu itu
penduduknya sangat banyak dengan berbagai macam suku antara lain suku Melayu,
banjar, jawa dengan mata pencarian petani/pekebun dan nelayan.

Pada awalnya Desa pekan Kamis dipimpin oleh Pak Gumbak, pada waktu itu
penduduknya sangat banyak dengan berbagai macam suku antara lain suku Melayu,
banjar, jawa dengan mata pencarian petani/pekebun dan nelayan. Pada zaman Belanda
Desa Pekan kamis dimasuki oleh tentara belanda sehingga pada waktu itu penduduk
banyak yang mengungsi ke daerah lain yang aman dikarenakan ketakutan sehingga
mengakibatkan berkurangnya jumlah penduduknya, bagi warga Desa yang masih
bertahan memindahkan Ibu Kota Desa yang terletak di perbatasan dengan Desa Sialang
Panjang tepatnya yang ada pada saat sekarang ini, kemudian lama-kelamaan penduduk
mulai berdatangan kembali sehingga Desa Pekan Kamis bertambah ramai sehingga
dibangunlah Pasar yang beroperasi setiap hari kamis sesuai dengan nama Desa sekarang
ini yaitu Desa Pekan Kamis.

Seiring berjalannya waktu hingga terjadinya perubahan keadaan alam dengan


terjadinya pendangkalan Sungai Batang Tuaka yang dulunya sungai tersebut bernama
sungai Indragiri yang sangat luas dan dalam sehingga banyak kapal-kapal dari negara
tetangga berdatangan seperti dari Singapura untuk mengambil dan membeli hasil
pertanian dan perkebunan. Namun dengan terjadinya pendangkalan sungai tersebut
menyebabkan penduduknya mulai meninggalkan Desa Pekan kamis untuk mencari
tempat yang aman dan mudah dijangkau dengan transportasi yang ada sehingga
penduduk desa pekan kamis mulai berkurang kembali, sehingga pada tahun sembilan
puluhan mulailah berdatangan warga dari daerah lain untuk membuka lahan antara lain

1
suku Bugis dan Jawa yang mulai menetap sampai saat sekarang ini hingga desa Pekan
Kamis mulai berkembang dengan adanya pemerintahan. Dalam sejarah telah terjadi
pergantian generasi kepemimpinan kepala Desa mulai sejak tahun 1935 hingga sekarang.
Misman, A.Md, beliau merupakan selaku kepala desa yang menjabat di Desa Pekan
Kamis periode (Tahun 2017 s/d Sekarang) saat ini.

Kami selaku tim Kkn Desa Pekan Kamis 2023 (Universitas Riau), setelah terjun
Kkn di Desa Pekan Kamis. Menjelang beberapa hari di lokasi, kami melakukan
wawancara di lokasi KKN yang berada di Desa Pekan Kamis tepatnya dikantor desa
setempat dengan pihak-pihak terkait terhadap keadaan yang menyangkut fisik maupun
non fisik di Desa tersebut. Menurut Hendra Gunawan, S.E (Sekretaris Desa) Mengatakan,
di Desa Pekan Kamis disadari menghadapi beberapa kendala seperti tingkat kemampuan,
keterampilan, keahlian, kualitas produk (packing), ide produk. Lemahnya kemampuan
manajerial dan sumber daya manusia mengakibatkan tidak adanya pelaku usaha UMKM
di Desa Pekan Kamis tersebut. Secara lebih detail masalah dasar yang dihadapi
perusahaan kecil antara lain yaitu kelemahan dalam memperoleh ide produk.

Harapan dari kegiatan wawancara tersebut kami dapat gambaran mengenai


mengenai kondisi lingkungan dan mengenal masyarakat sekitar dan hasil dari
pengamatan tersebut dijadikan acuan untuk penyusunan salah satu program kerja. Hasil
yang diperoleh melalui kegiatan wawancara yaitu, terdapatnya keterbatasan kemampuan,
keterampilan, keahlian , dan kualitas produk (packing dll) di Desa Pekan Kamis tersebut.

Agar bisa mengembangkan motivasi Masyarakat untuk berkewirausahaan disana,


dan mampu meningkatkan pendapatan UMKM bagi Desa Pekan Kamis maka diperlukan
perkenalan ide produk. Berdasarkan analisis situasi yang dipaparkan di atas maka perlu
dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Mengimplementasikan
Ilmu Kepada Warga Desa Pekan Kamis Melalui Pembuatan Sabun Cuci Piring Dengan
Memanfaatkan Tanaman Aloe Vera”.

2
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan wawancara terhadap pihak-pihak terkait di Desa Pekan Kamis
diketahui terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Warga yang terletak di Desa
Pekan Kamis, kendala diuraikan sebagai berikut:
1) Terdapatnya keterbatasan kemampuan Masyarakat dalam pengimplementasian
pembuatan sabun cuci piring dengan memanfaatkan tanaman aloe vera di Desa Pekan
Kamis.
2) Terdapatnya keterbatasan keterampilan Masyarakat dalam pengimplementasian
pembuatan sabun cuci piring dengan memanfaatkan tanaman aloe vera di Desa Pekan
Kamis.
3) Terdapatnya keterbatasan keahlian Masyarakat dalam pengimplementasian
pembuatan sabun cuci piring dengan memanfaatkan tanaman aloe vera di Desa Pekan
Kamis.
4) Terdapatnya keterbatasan kemampuan, keterampilan, dan keahlian Masyarakat dalam
menentukan kemasannya (packing) yang unik agar sabun cuci piring dengan
memanfaatkan tanaman aloe vera di Desa Pekan Kamis bisa menarik pelanggan.

1.3 Tujuan Kegiatan Pengabdian


Kegiatan pengabdian program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk Kegiatan
pengabdian program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan salah
satu ide usaha umkm bagi Masyarakat maupun Warga yang terletak di Desa Pekan
Kamis, dengan mengimplementasikan tata cara ataupun langkah-langkah dalam
pembuatan sabun cuci piring dengan memanfaatkan tanaman aloe vera serta contoh
kemasan/ atau packing yang unik digunakan. Dampak yang lebih luas dari kegiatan
pengabdian ini adalah berkembangnya produk umkm dimana Universitas Riau turut serta
dalam pengembangannya, meningkatkan pendapatan masyarakat maupun Desa, serta
menciptakan lapangan usaha bagi Masyarakat disana.

3
1.4 Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini
diuraikan sebagai berikut:
1) Bagi pelaku UMKM, yaitu meningkatnya pendapatan dengan adanya merek dan
kemasan yang menarik, dan meningkatnya kemampuan, keterampilan, dan keahlian
dalam mengelola dan memproduksi ide produk UMKM tersebut.
2) Bagi pelaksana dalam hal ini Universitas Riau, merupakan kegiatan Tridharma
Perguruan Tinggi pada poin pengabdian kepada masyarakat sehingga bisa melakukan
transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan agar selalu berkembang.
3) Bagi pemerintah daerah, dapat mewujudkan pembangunan daerah melalui
pemanfaatan sumber daya lokal dalam rangka pengembangan industri rumah tangga
yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat.

1.5 Masyarakat Sasaran


Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah Masyarakat yang berada di Desa
Pekan Kamis, agar terbentuknya pelaku/atau organisasi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Desa Pekan Kamis.

1.6 Waktu dan Tempat Kegiatan


Penyuluhan pembuatan sabun cuci piring ini dilaksanakan pada selasa
(15/08/2023) di posko kukerta Universitas Riau yang bertepatan langsung di lapangan
pasar desa Pekan Kamis, kecamatan Tembilahan Hulu, kabupaten Indragiri Hilir.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA)


Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) adalah proses pembelajaran bagi mahasiswa dan
civitas akademika melalui berbagai kegiatan yang berhadapan langsung ditengahtengah
masyarakat, dan mahasiswa turut berupaya untuk menjadi bagian dari masyarakat secara
aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Keterlibatan mahasiswa tidak hanya menjadi kesempatan bagi mahasiswa belajar dari
masyarakat, tetapi menjadi juga memberi perilaku positif dan aktif terhadap
pengembangan masyarakat, sehingga menciptakan warna baru dalam pembangunan
masyarakat. Pada prinsipnya, KUKERTA merupakan suatu kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan di perguruan tinggi sebagai upaya dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh, serta hasil-hasil penelitian dibidang IPTEK guna meningkatkan
kesejahteraan ilmu hidup masyarakat
Kukerta merupakan suatu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan
berdasarkan UUD 1945. Pada pasal 31 UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga
negara berhak mendapatkan pengajaran. Pada pasal 20 Ayat 2 UUD No 20 tahun 2003
tentang system pendidikan nasional menyatakan : “Perguruan tinggi berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat”. Pasal 24 Ayat 2
disebutkan : “Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelolah sendiri lembaganya
sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian
masyarakat”. Pada pasal 2 Ayat 1 butir b, peraturan pemerintah nomor 60 tahun 1999
tentang pendidikan tinggi menyatakan bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian,
serta mengupayakan penggunaannya agar dapat meningkatkan taraf kehidupan dan
memperkaya kebudayaan nasional. Kemudian, pada pasal 3 Ayat 1 disebutkan pula
bahwa Perguruan Tinggi adalah lembaga penyelenggara pendidikan dan penelitian serta
pengabdian kepada masyarakat.

5
Selanjutnya, di pasal 3 Ayat 4 menyatakan Pengabdian kepada masyarakat
merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan
sumbangan demi kemajuan masyarakat. Pasal 2 Ayat 1, KEPMEN DIKNAS Nasional RI
232/U/2000, mengenai tujuan dan arah pendidikan tinggi menyatakan bahwa :
Pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan,
dan/atau memperkaya hasanah ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau kesenian serta
menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk dapat meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Pasal 3 Ayat 2 butir b
menyatakan : Program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang mampu menerapkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya
dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku
yang sesuai dengan tata kehidupan bersama.
Berdasarkan dasar hukum itulah, mata kuliah KUKERTA ini disiapkan dalam
rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman riil dimasyarakat.
Dengan pengalaman tersebut, mahasiswa diharapkan nantinya mendapatkan kemampuan
generative berupa kecakapan hidup seperti kemampuan berpikir dan kemampuan bernalar
secara analitik, berdasarkan sumber empirik dan realistik, agar dapat merancang dan
melaksanakan program, membantu mengatasi permasalahan yang ada, berkerja sama
dengan orang lain, mengatur diri sendiri, serta melatih keterampilan dalam bekerja.
Dengan demikian, mahasiswa mendapatkan wawasan, pengalaman, dan keterampilan
dalam bermasyarakat sebagai nilai tambah selama menimba ilmu dibangku perkuliahan.

2.1.2 Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)


UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pada
dasarnya, UMKM adalah arti usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok,
badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Indonesia sebagai negara berkembang
menjadikan UMKM sebagai pondasi utama sektor perekonomian masyarakat, hal ini
dilakukan untuk mendorong kemampuan kemandirian dalam berkembang pada
masyarakat khsusunya dalam sektor ekonomi. Pada kegiatan produksi atau usaha
menghasilkan barang dan jasa, suatu usaha kecil tidak bisa lepas dari berbagai
permasalahan, sehingga dikatakan proses kewirausahaan merupakanproses mengantisipasi

6
segala bentuk permasalahan usaha kecil dari waktu kewaktu. Karena usaha tidak bisa
lepas dari permasalahan, maka upaya yang dapat dilakukan oleh seorang wirausahawan
adalah berusaha memperkecil resiko, dengan mengenal penyebab resiko.
Usaha kecil menengah biasanya memproduksi suatu produk yang sudah ada
pasarnya sehingga mereka tidak membutuhkan biaya untuk survey pasar pemasaran
produk. Biaya pemasaran yang dibutuhkan hanya biaya transportasi dan pengangkutan.
UKM tidak pernah (jarang) melakukan perumusan program pemasaran yang
berkelanjutan. Umumnya, usaha kecil tersebut menjual hasil produksinya kepada
pemesan, pengumpul, penyalur, dan bapak angkat. Target berproduksi dari usaha kecil
tersebut adalah untuk mengembalikan investasi, memenuhi kebutuhan konsumen, dan
melengkapi siklus produksi perusahaan bapak angkat (Maisaroh, 2019).

1. Pengertian Aloe Vera


Lidah Buaya atau Aloe vera merupakan sejenis tanaman berduri yang
berasal dari daerah kering di benua Afrika. Tamanan lidah buaya ini telah dikenal
dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang
luar biasa. Fakta sejarah yang ada menyebutkan bahwa Bangsa Mesir kuno telah
mengetahui manfaat lidah buaya sebagai tanaman kesehatan sejak tahun 1500 SM
karena manfaat lidah buaya yang begitu luar biasa, bangsa Mesir kuno menyebut
tanaman lidah buaya sebagai tanaman keabadian. A. Gusvipitri (2017).
Lidah buaya (Aloe vera) memiliki banyak manfaat yakni sebagai sumber
penghasil bahan baku untuk aneka produk industri makanan, farmasi, dan
kosmetik. Lidah buaya memiliki kandungan saponin yang mempunyai
kemampuan untuk membersihkan dan bersifat antiseptik. Selain itu, lidah buaya
juga mengandung accemanan yang berfungsi sebagai anti virus, anti bakteri dan
anti jamur. Accemanan juga dapat menghilangkan sel tumor dan meningkatkan
daya tahan tubuh.

7
2. Manfaat Aloe Vera dalam Produk Sabun Cuci Piring
Lidah buaya dikenal sebagai tanaman hias dan banyak digunakan sebagai
bahan dasar obat-obatan dan kosmetik. Lidah buaya sering dikenal dengan Aloe
vera. Selain berfungsi sebagai antiseptik, lidah buaya juga dapat menghaluskan
dan melembabkan kulit. Hal ini disebabkan karena lidah buaya mengandung
lignin atau selulosa yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit serta
menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, sehingga kulit tidak cepat
kering dan terjaga kelembabannya.
Dengan memanfaatkan lidah buaya sebagai bahan pembuatan sabun, tidak
hanya mampu membunuh bakteri, tetapi juga dapat melembutkan kulit. Hal ini
disebabkan karena adanya lignin yang berguna untuk menjaga kelembaban kulit
serta menahan air di dalam kulit, sehingga tidak terjadi penguapan yan berlebihan.

2.1.3 Pemberdayaan Masyarakat

1.Pengertian Masyarakat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat merupakan sejumlah
manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka
anggap sama. Kemudian salah satunya penjelasan ahli antropologi Indonesia,
Koentjaraningrat. Dalam buku karyanya yang berjudul Pengantar Ilmu Antropologi
(Cetakan Kedelapan, 2002:150), Koentjaraningrat menyebut, definisi masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul satu sama yang lainnya, dengan
melakukan interaksi dengan sesama manusia.

2. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat


Menurut Widjaja (2003:169) pemberdayaan masyarakat adalah upaya
meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga
masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal
untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi,
sosial, agama dan budaya.

8
Kemudian Kartasasmita (1995:95) mengatakan bahwa ada tiga hal yang
harus dilakukan untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat, yakni
menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk
berkembang, Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat
dengan menerapkan langkah-langkah nyata, menampung berbagai masukan,
menyediakan prasarana dan sasaran yang baik fisik (irigasi, jalan, dan listrik), dan
Memberdayakan masyarakat dalam arti melindungi dan membela kepentingan
masyarakat yang lemah.

3. Tujuan Pemberdayaan
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk
individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi
kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan
tersebut. Kemandirian masyarakat adalah merupakan suatu kondisi yang dialami
oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan
serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-
masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya kemampuan yang terdiri atas
kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, afektif, dengan mengerahkan sumber
daya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut. Terjadinya
keberdayaan pada empat aspek tersebut (afektif, kognitif, konatif dan
psikomotorik) akan dapat memberikan kontribusi pada terciptanya kemandirian
masyarakat yang dicita-citakan. Dalam masyarakat akan terjadi kecukupan
wawasan, yang dilengkapi dengan kecakapan keterampilan yang memadai,
diperkuat oleh rasa memerlukan pembangunan dan perilaku sadar akan kebutuhan
tersebut.

4. Tahap-tahap Pemberdayaan
Menurut Sumodingningrat pemberdayaan tidak bersifat selamanya,
melainkan sampai target masyarakat mampu untuk mandiri dan kemudian dilepas
untuk mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Dilihat dari pendapat
tersebut berarti pemberdayaan melalui suatu masa proses belajar, hingga mencapai
status, mandiri.

9
Meskipun demikian dalam rangka menjaga kemandirian tersebut tetap
dilakukan pemeliharaan semangat, kondisi dan kemampuan secara terus menerus
supaya tidak mengalami kemunduran lagi. Sebagaimana disampaikan di muka
bahwa proses belajar dalam rangka pemberdayaan akan berlangsung secara
bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi:
a. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan
pedulisehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
b. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan
keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar
sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan.
c. Tahap peningkatan intelektual, kecakapan keterampilan sehingga
terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada
kemandirian.

5. Sasaran pemberdayaan
Perlu dipikirkan siapa yang sesungguhnya menjadi sasaran pemberdayaan.
Schumacher memiliki pandangan pemberdayaan sebagai suatu bagian dari
masyarakat miskin dengan tidak harus menghilangkan ketimpangan struktural lebih
dahulu. Masyarakat miskin sesungguhnya juga memiliki daya untuk membangun.
Dengan demikian memberikan “kail jauh lebih tepat daripada memberikan ikan”.

6. Strategi Pemberdayaan Masyarakat


Ada tiga strategi utama pemberdayaan dalam praktek perubahan sosial
yaitutradisional, direct action (aksi langsung) dan transformasi.
a. Strategi tradisional menyarankan agar mengetahui dan memilih
kepentingan terbaik secara bebas dalam berbagai keadaan. Dengan kata
lain semua pihak bebas menentukan kepentingan bagi kehidupan mereka
sendiri dan tidak ada pihak lain yang mengganggu kebebasan setiap pihak.
b. Strategi direct-action membutuhkan dominasi kepentingan yang dihormati
oleh semua pihak yang terlibat, dipandang dari sudut perubahan yang
mungkin terjadi. Pada strategi ini, ada pihak yang sangat berpengaruh
dalam membuat keputusan.

10
c. Strategi transformatif menunjukkan bahwa pendidikan massa dalam
jangka panjang dibutuhkan sebelum pengindentifikasian kepentingan diri
sendiri

2.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan


Kerangka pemikiran adalah sebuah rancangan yang dirancang dalam menemukan
sebuah masalah dan kemudian di temukanlah pola pemecahan dari masalah tersebut.
Berdasarkan tinjauan teoritis yang telah di uraikan, kerangka pemikiran dalam
pelaksanaan kegiatan penyuluhan mengenai pembuatan sabun cuci piring lidah buaya,
dijelaskan sebagai berikut :

Melakukan wawancara bersama terhadap


Melakukan diskusi dan rapat bersama
pihak KANTOR DESA tentang hal-hal
dengan dosen pembimbing lapangan
yang dapat diangkat untuk topik program
mengenai program kerja yang nantinya
kerja yang akan dilaksanakan dengan cara
akan direalisasikan dalam pelaksanaan
bertanya secara langsung dengan sekretaris KUKERTA
desa Pekan Kamis

Hasil Penilitian

Kendala atau
permasalahan Tim kukerta Bangun Kampung memiliki
program utama, yaitu:
Pelaksanaan
Evaluasi KUKERTA 1) Mengimplementasikan ilmu kepada
dilaksanakan selama warga Desa Pekan Kamis melalui
40 hari kerja pembuatan sabun cuci piring dengan
memanfaatkan tanaman aloe vera.
Pencapaian dan 2) Pengadaan desain kemasan.
Tujuan kegiatan
dari program kerja
Kukerta

11
BAB III
METODE PENERAPAN

3.1 Strategi Kegiatan

TEMA PROGRAM WAKTU LOKASI KETERANGAN


Tema Melaksanakan 15 Juli 2023 Posyandu Program wajib
Unggulan sosialisasi Cendrawasih
penanggulangan
stunting, serta
memberikan
makanan bergizi
pada anak yaitu
bubur kacang hijau
untuk pencegahan
stunting.
Tema - Ikut serta dalam 25 Juli 2023 dan Posyandu Dahlia Program pilihan
Kesejahteraan kegiatan kesehatan 15 Agustus dan Posko
yaitu posyandu dan 2023 Kukerta
posbindu Universitas Riau
- Melaksanakan
penyuluhan
pembuatan sabun
cuci piring lidah
buaya untuk
meningkatkan
peluang industri
rumahan.
Tema Literasi Membantu proses 24 Juli – Di SDN 007 Desa Program pilihan
pembelajaran di 5 Agustus 2023 Pekan Kamis dan
SDN 007 Desa PAUD Raudatul
Pekan Kamis, serta Jannah
pembelajaran di
Paud Raudatul
Jannah.
Tema Potensi Membantu 13 Juli 2023 Di rumah warga Program pilihan
Desa pembuatan UMKM setempat
warga setempat
yaitu sapu lidi dari
daun kelapa.

12
3.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Kukerta ini diadakan di Desa Pekan Kamis, Kecamatan Tembilahan Hulu,
Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau dan dilaksanakan selama 40 hari yang dimulai
pada tanggal 10 Juli 2023 – 19 Agustus 2023.

3.3 Masyarakat Sasaran


Masyarakat sasaran dalam Kukerta Bangun Kampung di Desa Pekan Kamis.
Jumlah penduduk yang menempati Desa Pekan Kamis berjumlah lebih kurang1.331 jiwa.

3.4 Teknik Penyelesaian Masalah


Teknik menyelasaikan masalah dalam pelaksanaan kegiatan KKN Balek
Kampung, kami dibina oleh Dosen Pembimbing Lapangan, bapak kepala desa, sekretaris
desa serta perangkat, kader posyandu, ibu – ibu PKK, siswa siswi, Majelis Guru dan
masyarakat Desa Pekan Kamis mulai dari observasi, diskusi membahas tentang program
kerja dan pelaksanaannya kemudian langsung terjun ke lapangan untuk melaksanakan
program kerja. Sehingga kami dapat melaksanakan beberapa program kerja dengan baik.

13
BAB IV
HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN

4.1 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


Desa Pekan Kamis adalah sebuah desa yang terletak di pinggiran Sungai Batang
Tuaka, Desa Pekan Kamis yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Tembilahan, yang
kemudian adanya pemekaran Kecamatan Tembilahan Hulu, dimana Desa Pekan Kamis
termasuk ke dalam salah satu Desa/Kelurahan yang ada di Kecamatan Tembilahan Hulu.
Pada awalnya Desa pekan Kamis dipimpin oleh Pak Gumbak, pada waktu itu
penduduknya sangat banyak dengan berbagai macam suku antara lain suku Melayu,
banjar, jawa dengan mata pencarian petani/pekebun dan nelayan.
Pada umumnya masyarakat Desa Pekan Kamis dalam kehidupan sehari-hari
berprofesi sebagai, petani sawit, petani kelapa, petani pinang, petani ladang, peternak
ayam, nelayan, PNS, apparat desa, wiraswasta, karyawan swasta, dan honorer. Adapun
berbagai suku atau etnis yang ada di Desa Pekan Kamis yaitu banjar, bugis, jawa minang,
dan melayu. Desa Pekan Kamis memiliki luas wilayah 62,38 Km². Dengan jumlah
Penduduk 1.331 orang, dengan jumlah laki-laki 683 dan perempuan 648, jumlah Kepala
Keluarga (KK) 342. Pada desa ini terdapat 1 mesjid, 1 SMP, 1 SD, 1 PAUD, 2 Posyandu,
1 Pustu, dan Kantor Desa.

4.2 Potensi Pengembangan (Pemberdayaan) Masyarakat


Pemberdayaan masyarkat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi
untuk membangun paradigma baru yang merangkum nilai-nilai masyarakat yang bersifat
peoplecentered, participatory, empowerment and sustainable (Chamber, 1995). Chamber
menyatakan bahwa konsep pembangunan dengan model pemberdayaan masyarakat
merupakan upaya alternatif pertumbuhan ekonomi lokal dan bukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar. Salah satu yang banyak dibicarakan oleh masyarakat adalah masalah
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat karena skil masyarakat masih kurang
sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi sehingga kemajuan dan perubahan bangsa
juga akan terhambat.

14
Sumodiningrat (1999) berpendapat bahwa pemberdayaan masyarakat harus
dilakukan melalui 3 (tiga) jalur, yaitu: (1) Menciptakan iklim yang memungkinkan
potensi masyarakat berkembang (Enabling); (2) Menguatkan potensi dan daya yang
dimiliki masyarakat (Empowering); (3) Memberikan perlindungan (Protecting).
Potensi pengembangan Desa Pekan Kamis tidak terlepas dari berbagai lapisan
masyarakat, mulai dari peran sekolah, kelompok PKK, kelompok tani, kader posyandu,
dan lainnya. Dalam menjalankan program yang dapat meningkatkan pengembangan desa,
kami membuat berbagai program kerja diantaranya penyuluhan pembuatan sabun cuci
piring dari bahan lidah buaya yang ditujukan untuk kelompok tani dan ibu PKK,
sosialisasi stunting yang ditujukan untuk masyarakat desa Pekan Kamis terutama bagi ibu
hamil dan yang mempunyai batita dan balita, dan masih banyak lagi program kerja
lainnya yang menunjang pengembangan desa.

4.3 Solusi Pengenmbangan (Pemberdayaan) Masyarakat


Solusi yang ditawarkan oleh Tim Kukerta UNRI 2023 kepada masyarakat Desa
Pekan Kamis adalah memberi perhatian lebih terhadap potensi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) serta dapat mengajak warga untuk dapat manfaatkanan lidah buaya
sebagai peluang umkm bukan hanya sekedar tanaman hias saja . Tim Kukerta menyadari
bahwa tanaman hias aloe vera ini memiliki banyak khasiat sehingga kami melihat ini
sebagai peluang serta solusi untuk dapat membantu meningkatkan peluang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) desa Pekan Kamis.

4.4 Tingkat Ketercapaian Sasaran Program


Ketercapaian program yang dilaksanakan oleh Tim Kuliah Kerja Nyata (Kukerta)
UNRI 2023 kepada masyarakat desa Pekan Kamis mencapai 100%, dimana seluruh
program tertuju tepat pada sasarannya.

15
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata(KKN) adalah proses pembelajaran bagi mahasiswa dan
civitas akademis melalui berbagai kegiatan langsung di tengah- tengah masyarakat dan
mahasiswa. Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dan
perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran,
Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dengan begitu, para civitas akademik
dapat menjadi pribadi yang berintelektual, menguasai ilmu dan mampu mengabdikan diri
untuk kebaikan masyarakat. Kemudian pemberdayaan masyarakat adalah upaya
meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat
dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan
mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi, sosial, agama dan budaya.
Kami membuat penyuluhan mengenai pembuatan sabun cuci piring lidah buaya ini
bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari- hari untuk warga setempat, juga
melihat manfaat yang di dapat dari lidah buaya sebagai bahan tambahan untuk membuat
sabun cuci piring ini, sehingga jika diolah dapat menghasilkan produk yang tentunya
memiliki nilai sebagai peluang usaha didesa pekan kamis.

5.2 Rekomendasi
Kami menyadari pelaksanaan KKN di Desa Pekan Kamis masih memerlukan
langkah penyempurnaan. Untuk kegiatan KKN selanjutnya, kami memberikan beberapa
rekomendasi, di antaranya sebagai berikut:
1) Perlu adanya usaha untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan, pendidikan dan perkembangan teknologi masa kini agar tidak
tertinggal.
2) Melakukan survei ke masyarakat serinci mungkin agar dapat menemukan masalah
yang ada. Dengan begitu, program kerja yang diberikan dapat bermanfaat dan
membantu kesulitan masyarakat.

16
3) Mempersiapkan diri sebelum, saat dan sesudah KKN sebaik mungkin.
Keterampilan sosial dan pengetahuan agama cukup diperlukan selama
pelaksanaan.
4) Menaati semua peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang ada di lokasi
KKN.

17
DAFTAR PUSTAKA

Tim LPPM Universitas Riau. Panduan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) LPPM
Universitas Riau Tahun 2022 (Revisi). Pekanbaru: Universitas Riau

18
LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Keterangan Bermitra

19
20
21
Lampiran 2: Dokumentasi Kegiatan

22
23
24
Lampiran 3: Berita Acara Loka Karya

25

Anda mungkin juga menyukai