Anda di halaman 1dari 12

Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Title: Penyuluhan dan Demonstrasi Pembuatan Sabun Cuci Piring Lidah Buaya Sebagai
Upaya Peluang Industri Rumahan di Desa Pekan Kamis

Reg No.: SNPM5/084 Panduan Penulisan:

Title: https://drive.google.com/drive/folders/
1pQHarUkhnTXD8DOL4u9rsNk7NInPedD4?
Abstract: usp=drive_link

Manuscript
:

Language:

Received :

Revised :

Accepted :

Reviewer Decision : Accepted/Decline

Total references :

% Primary sources :

% Sophisticated sources (last 10 years) :

Similarity check 1 :

Similarity check 2 :
Note to Author:

Jangan mengedit atau merevisi naskah pada dokumen / file lain. Harap tetap gunakan
dokumen / file ini untuk mengedit dan memperbarui manuskrip Anda, sehingga
Editor dapat terus melacak perubahan manuskrip.

Peer-review Round 1

Reviewers comments: Author responses:

Tanggal : Tanggal :
1. Title, Abstract, Keywords/Judul, Abstrak, dan Kata
Kunci:

1. Meski metode sudha disebutkan, berikan sedikit


informasi tambahan tentang bagaimana penyuluhan
dilakukan, berapa banyak peserta yang terlibat, dll

2. Bagaimana kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas


hidup atau membantu pengembangan ekonomi? Apa
implikasinya?

2. Introduction/Pendahuluan:

1. Berikan konteks yang lebih kuat. Jelaskan mengapa


sabun cuci piring menjadi fokus dalam konteks
masyarakat desa Pekan Kamis. Apakah ada permasalahan
khusus atau kebutuhan tertentu yang perlu dipenuhi
dengan sabun cuci piring? Mengapa masyarakat
membutuhkan pelatihan ini secara spesifik? Apa tujuan
utama dari penyuluhan ini dan apa yang diharapkan
dicapai?

2. Perjelas lebih lanjut mengenai apa yang akan menjadi


kebaruan ilmiah dari pengabdian ini. Bagaimana
pengabdian ini akan memberikan kontribusi positif atau
solusi terhadap masalah atau kebutuhan yang ada?

3. Method/Metode:

1. Berikan beberapa kalimat pendahuluan yang


menjelaskan tujuan dan konteks penyuluhan. Jelaskan
dengan lebih detail materi apa yang Anda sampaikan
dalam penyuluhan. Misalnya, Anda bisa merinci bahan-
bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun cuci,
langkah-langkah praktisnya, dan aspek-aspek penting
lainnya.

2. Sebutkan informasi tentang lokasi dan waktu


penyuluhan dengan lebih jelas.

3. Apakah ada bentuk evaluasi yang dilakukan setelah


penyuluhan selesai untuk menilai efektivitasnya?

4. Result/Hasil:

1. Hasil terlalu singkat. Jelaskan lebih rinci dan didukung


dengan data. Misalnya, dalam pembuatan sabun cuci
piring, Anda bisa menyebutkan jumlah sabun yang
dihasilkan, kualitasnya, dan apakah produk ini telah
digunakan oleh peserta penyuluhan.

2. Jelaskan prosedurnya lebih detail, seperti jumlah bahan


yang dibutuhkan dan pengukurannya. Selain itu, jelaskan
juga langkah-langkah secara terperinci.

3. Disebutkan bahwa warga, terutama ibu-ibu, ikut terlibat


dalam proses pembuatan sabun cuci piring, namun
penjelasan tentang sejauh mana mereka terlibat, peran
mereka, dan dampaknya dapat memberikan gambaran
yang lebih baik tentang keterlibatan masyarakat. Misal,
siapa yang menyediakan bahan? Apa ada kontribusi, atau
apa saja, dari masyarakat?

4. Tambahan informasi tentang bagaimana pengetahuan


yang diperoleh oleh masyarakat dapat diterapkan untuk
kebutuhan sehari-hari atau bagaimana hal ini dapat
menjadi peluang usaha atau apapun bagi mereka dapat
memberikan konteks yang lebih luas tentang manfaat
jangka panjang dari kegiatan ini.

5. Conclusion/Kesimpulan:

Tambahkan beberapa kalimat tentang relevansi temuan


Anda. Bagaimana pengetahuan dan keterampilan baru ini
dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari warga, terutama
dalam hal ekonomi dan lingkungan? Jelaskan implikasi
praktis dari temuan Anda.

6. Reference & Citation:

Kutipan masih sangat kurang, tambahkan lebih banyak


lagi.

7. Other comments:
Mohon pastikan format artikel sudah sesuai dengan yang
ditentukan.
HALAMAN IDENTITAS PENULIS

Nama Penulis Pertama*: Chairul


Afiliasi*: Fakultas Teknik Universitas Riau
Negara*: Indonesia
Email*: chairul@lecturer.unri.ac.id
ORCID id: https://orcid.org/0000-0003-4519-6329
Scopus id: 57201860570
URL: https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57201860570

Nama Penulis Kedua*: Anisa Natalia Putri


Afiliasi*: Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Riau
Negara*: Indonesia

Nama Penulis Ketiga*: Malfhira Ramadhani


Afiliasi*: Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Riau
Negara*: Indonesia

Nama Penulis Keempat*: Sasqia Wulan Suci


Afiliasi*: Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Riau
Negara*: Indonesia

Nama Penulis Kelima*: Andi Nabil Kurniawan


Afiliasi*: Jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Riau
Negara*: Indonesia

Nama Penulis Keenam*: Dara Vita


Afiliasi*: Jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Riau
Negara*: Indonesia

Nama Penulis Ketujuh*: Nadia Salsabilla


Afiliasi*: Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Negara*: Indonesia

Nama Penulis Kedelapan*: Hanna Stia Ningsih


Afiliasi*: Jurusan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Keguruan,
Universitas Riau
Negara*: Indonesia

Nama Penulis Kesembilan*: Kasmiyanti Gustina


Afiliasi*: Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau
Negara*: Indonesia

Nama Penulis Kesepuluh*: Septian Tryandra Putra


Afiliasi*: Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau
Negara*: Indonesia
DATA KORESPONDENSI
Nama* Chairul
Email* chairul@lecturer.unri.ac.id
Nomor HP* 082174737114
Alamat Surat* Program Studi Diploma-III Teknologi Pulp dan Kertas Gedung Teknologi Pulp
dan Kertas Fakultas Teknik Universitas Riau Jl. H.R. Subrantas Km. 12,5
Kelurahan Simpang Baru Pekanbaru 28293
● Disarankan untuk mengisi identitas penulis selengkap-lengkapnya, hal ini diperlukan untuk mempermudah lembaga
pengindeks untuk mengidentifikasi identitas penulis yang berkontribusi pada artikel ini.
● Data korespondensi digunakan untuk keperluan korespondensi antara perwakilan tim penulis dengan editor jurnal

● Informasi bertanda (*) harus diisi.

Privacy statement: Nama, alamat, email, dan kontak lainnya yang dimasukkan dalam artikel ini akan digunakan secara eksklusif untuk
tujuan yang telah disampaikan dan tidak akan digunakan untuk tujuan lain atau diberikan kepada pihak lain.
Penyuluhan dan Demonstrasi Pembuatan Sabun Cuci Piring Lidah Buaya Sebagai
Upaya Peluang Industri Rumahan di Desa Pekan Kamis

Counseling and Demonstration of Aloe Vera Dish Soap Making as a Home Industry
Opportunity in Pekan Kamis Village

Abstrak
Tim pengabdian masyarakat Universitas Riau dalam rangka pelaksanaan KUKERTA di Desa Pekan
Kamis Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2023 melakukan kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan dan demonstrasi pembuatan Sabun cuci piring
berbahan dasar lidah buaya. Sabun cuci piring merupakan kebutuhan rumah tangga yang biasa
digunakan untuk membersihkan piring dan peralatan rumah tangga lainnya. Sabun cuci piring banyak
digunakan masyarakat sebagai pengganti abu gosok atau sabut kelapa. Tujuan dari kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat ini untuk melakukan penyuluhan tentang bahan baku dan bagaimana
cara pembuatan sabun cuci piring dari lidah buaya kepada masyarakat desa Pekan Kamis untuk dapat
mengurangi biaya pembelian sabun cuci piring dan sebagai peluang usaha industri rumahan. Metode
yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan praktik pembuatan sabun yang dilakukan
secara langsung. Hasil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah informasi bahan baku
dan cara pembuatan sabun serta produk sabun cuci piring dari lidah buaya hasil demonstrasi yang
dibagikan kepada peserta penyuluhan. Semua peserta penyuluhan antusias dan berharap untuk
mencoba sendiri membuat sabun cuci piring yang telah diajarkan..
Kata kunci:
demonstrasi, Desa Pekan Kamis, lidah buaya, Penyuluhan, sabun cuci piring
Abstract
The community service team of Riau University in the context of implementing a KUKERTA in Pekan
Kamis Village, Tembilahan Hulu District, Indragiri Hilir Regency in 2023 carried out community
empowerment activities through counseling and demonstration of making Aloe Vera-based dish soap.
Dish soap is a household necessity commonly used to clean dishes and other household appliances.
Dish soap is widely used by the community as a substitute for scouring ash or coconut fiber. The
purpose of this Community Service activity is to conduct counseling on raw materials and how to
make dish soap from aloe vera to the people of Pekan Kamis village to be able to reduce the cost of
buying dish soap and as a home industry business opportunity. The method used in this activity is
counseling and soap making practices carried out directly. The results of this Community Service
activity are information on raw materials and how to make soap and aloe vera dish soap products
from demonstrations shared with counseling participants. All counseling participants were
enthusiastic and hoped to try their own hand at making dish soap that had been taught.

Keywords:
aloe vera, counseling, demonstration,dish soap, Pekan Kamis Village

PENDAHULUAN
Sabun merupakan bahan yang dapat digunakan untuk mencuci, contohnya seperti pakaian, dan
lain-lain. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan.
Dalam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun mentah.
Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke
pemakai (Dayah 2013).
Dalam menghilangkan kotoran dan minyak, bagian yang bersifat hidrofobik pada sabun akan
larut dalam minyak dan mengepung kotoran minyak, sedangkan bagian hidrofilik akan terlepas dari
permukaan yang dibersihkan dan terdispersi dalam air sehingga dapat dicuci (Djatmiko dan Widjaja,
1984). Salah satu jenis sabun yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari adalah sabun cuci
piring. Sabun cuci piring ini dapat berfungsi untuk membersihkan peralatan makan seperti piring,
gelas, garpu, sendok dan juga peralatan dapur lainnya.
Untuk mencuci piring masyarakat tradisional biasanya menggunakan abu gosok atau sabut
kelapa. Sabun pencuci piring cair merupakan campuran surfaktan yang berfungsi sebagai pembersih
pada peralatan makan. Bahan aktif dalam sabun pencuci piring cair adalah sodium lauril sulfat (SLS).
Penambahan ekstrak aloe vera dalam sabun pencuci piring cair berfungsi sebagai antibakteri yang
diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi bakteri yang ada pada peralatan makan, juga aloe
vera sebagai bahan pembuatan sabun. Tidak hanya dapat berfungsi untuk membunuh bakteri, tetapi
aloe vera juga dapat melembutkan kulit. Tujuan dari pembuatan sabun pencuci piring ini adalah agar
dapat membuat sabun pencuci piring cair yang tidak hanya membersihkan sisa kotoran pada peralatan
makanan saja, namun juga dapat berfungsi sebagai antibakteri yang terdapat pada penggunaan ekstrak
aloe vera.
Kurangnya pengetahuan masyarakat desa terhadap bahan kimia dan cara pengolahan sabun ini
telah membuat tertutupnya peluang bisnis di dalam desa Pekan Kamis, kecamatan Tembilahan Hulu,
kabupaten Indragiri Hilir. Oleh sebab itu, masyarakat desa membutuhkan pelatihan atau penyuluhan
mengenai cara mengolah bahan kimia tersebut menjadi suatu produk yang aman terhadap lingkungan.
Dalam satu paket kecil bahan baku pembuatan sabun dapat menghasilkan berliter-liter sabun
cair. Sehingga produk sabun yang akan dihasilkan juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
penggunaan sabun dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat dijadikan sebagai peluang usaha
industri rumahan.
Tujuan dari program pembuatan sabun cuci piring cair di desa Pekan Kamis, kecamatan
Tembilahan Hulu, kabupaten Indragiri Hilir yaitu sebagai pemberdayaan kepada masyarakat desa
Pekan Kamis sehingga dengan adanya penyuluhan ini masyarakat dapat membuat sabun cair sendiri
untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat dijadikan sebagai peluang
industri rumah tangga.

METODE PENERAPAN
Kegiatan penyuluhan ini diadakan di posko kukerta Universitas Riau, Dalam Penyuluhan
kegiatan pembuatan sabun cuci cair, persiapan yang dilakukan dalam program ini dimulai dari
melakukan observasi mengenai kegiatan yang dapat menarik minat masyarakat juga dapat
memberikan manfaat serta peluang usaha bagi masyarakat desa Pekan Kamis, kecamatan Tembilahan
Hulu, kabupaten Indragiri Hilir.
Selanjutnya memberikan pengumuman kepada warga bahwa akan dilaksanakan penyuluhan
mengenai cara membuat sabun cuci piring menggunakan ekstrak lidah buaya kemudian,Memberikan
penyuluhan tentang tata cara pembuatan, bahan-bahan yang dipakai dan juga mempraktekkan
langsung. Serta mengajak masyarakat untuk dapat sama-sama membudayakan membuat sabun cuci
sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan
sehari-hari dan juga dapat dijadikan sebagai industri rumah tangga . Penyuluhan diadakan di
Posko kukerta Universitas Riau Desa Pekan Kamis, dengan mengundang masyarakat desa Pekan
Kamis, kecamatan Tembilahan Hulu, kabupaten Indragiri Hilir.
Bahan yang digunakan di dalam pelatihan ini terdiri dari bahan dasar pembuatan sabun cair
meliputi SLS, dan garam serta bahan aditif seperti parfum, pengawet, pengental dan zat pewarna.
Kegiatan pengabdian ini menggunakan dua metode yang dijabarkan dalam prosedur kerja, yaitu
metode ceramah atau orasi yang disampaikan oleh salah satu anggota tim, dan metode demonstrasi
dan praktik tentang proses pembuatan sabun cair.

HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN


Berdasarkan hasil kegiatan penyuluhan pembuatan sabun cuci piring lidah buaya oleh kukerta UNRI
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Pembuatan sabun cuci piring dari lidah buaya.
2. Produk sabun cuci piring sebagai hasil dari penyuluhan.
3. Meningkatnya pemahaman dan keterampilan warga desa dalam menggunakan bahan kimia
dan alami dari lidah buaya sebagai bahan dasar pembuatan sabun.
Penyuluhan pembuatan sabun cuci piring ini dilaksanakan pada selasa (15/08/2023) di posko kukerta
Universitas Riau yang bertepatan langsung di lapangan pasar desa Pekan Kamis, kecamatan
Tembilahan Hulu, kabupaten Indragiri Hilir. Kegiatan ini dihadiri oleh warga setempat yang
berantusias hadir dan dimulai dengan penyampaian materi tentang pembuatan sabun oleh salah satu
anggota kukerta UNRI guna memaparkan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
Adapun bahan yang perlu disiapkan dalam pembuatan sabun cair yaitu:
1. Air
2. Sodium Lauryl Sulfat (SLS)
3. Foam booster
4. Garam
5. Pewarna
6. Parfum
7. Aloevera
Selanjutnya cara pembuatan sabun cair yaitu sebagai berikut:
1. Siapkan wadah lalu masuk kan garam
2. Air secukupnya
3. Aduk sampai garam larut
4. Masukkan SLS, aduk sampai larut
5. Masukkan foam booster
6. Pewarna dan parfum
7. Tambahkan air jika produk terlalu kental
8. Aloevera
9. Diamkan produk selama semalam
Catatan: pengadukan dilakukan di setiap step tanpa berhenti, pengadukan dilakukan kurang lebih 30
menit hingga semua bahan tercampur.
Gambar 1. Foto bersama dengan warga saat penyuluhan pembuatan sabun cuci piring

Gambar 2. Proses pembuatan sabun cuci piring

Saat pelaksanaan pembuatan sabun ini warga terkhususnya ibu-ibu ikut andil dalam proses pembuatan
sabun cair ini dengan di dampingi oleh kelompok kukerta UNRI yang juga sekaligus akan menambah
pengetahuan warga dan nantinya dapat diterapkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Gambar 3. Produk hasil penyuluhan pembuatan sabun cuci piring

KESIMPULAN
Berdasarkan temuan dari hasil penyuluhan terhadap warga di desa Pekan Kamis, kecamatan
Tembilahan Hulu, kabupaten Indragiri Hilir yaitu dengan metode ceramah dan demonstrasi atau
praktik secara langsung oleh kelompok kukerta Universitas Riau yang dapat menarik antusias warga
dalam menanggapi penyuluhan pembuatan sabun cuci piring dari lidah buaya.
Karena, sebelumnya warga hanya menanam lidah buaya dipekarangan rumah mereka sebagai
tanaman hias tanpa mengetahui lidah buaya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sabun
yang akan menambah peluang usaha bagi masyarakat desa dimasa yang akan datang. Kemudian
kegiatan ini dapat memberikan suatu hal yang bermanfaat untuk menunjang perekonomian keluarga
dan dapat menambah ilmu dan wawasan salah satunya pengetahuan dan keterampilan tentang
pembuatan sabun cair pencuci piring.
Dalam penyuluhan pembuatan sabun cuci piring dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Dan juga kegiatan ini dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan sabun cuci piring yang dapat
dikonsumsi pribadi maupun dikomersilkan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh masyarakat Desa Pekan Kamis beserta perangkat
desa, kepala dusun, ketua RT dan ketua RW, yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan
pengabdian masyarakat ini.

DAFTAR PUSTAKA
Amalia, R., Paramita, V., Kusumayanti, H., Wahyuningsih, W., Sembiring, M., & Rani, D. E. (2018).
Produksi sabun cuci piring sebagai upaya peningkatkan efektivitas dan peluang
wirausaha. Metana, 14(1), 15-18.
Apriyani, D. 2013. Formulasi Sediaan Sabun Mandi Cair Minyak Atsiri Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) Dengan Cocamid Dea Sebagai Surfaktan. Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Doctoral dissertation)
Djatmiko, B. & Widjaja, A.P. 1985. Teknologi Lemak dan Minyak Ikan. Bogor : Agro Industri Press.
Fateta-IPB.
Pasir, S. (2014). Penyuluhan Dan Praktik Pembuatan Sabun Cuci Piringcair. Asian Journal of
Innovation and Entrepreneurship (AJIE), 3(03), 155-158.
Supriyadi, E., Dewanti, R. N., Taufik, J., & Sofyan, S. (2020). Penyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan
Sabun Cuci Piring. Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Mengabdi Untuk Negeri, 3(1), 28.

Anda mungkin juga menyukai