Title: Penyuluhan dan Demonstrasi Pembuatan Sabun Cuci Piring Lidah Buaya Sebagai
Upaya Peluang Industri Rumahan di Desa Pekan Kamis
Title: https://drive.google.com/drive/folders/
1pQHarUkhnTXD8DOL4u9rsNk7NInPedD4?
Abstract: usp=drive_link
Manuscript
:
Language:
Received :
Revised :
Accepted :
Total references :
% Primary sources :
Similarity check 1 :
Similarity check 2 :
Note to Author:
Jangan mengedit atau merevisi naskah pada dokumen / file lain. Harap tetap gunakan
dokumen / file ini untuk mengedit dan memperbarui manuskrip Anda, sehingga
Editor dapat terus melacak perubahan manuskrip.
Peer-review Round 1
Tanggal : Tanggal :
1. Title, Abstract, Keywords/Judul, Abstrak, dan Kata
Kunci:
2. Introduction/Pendahuluan:
3. Method/Metode:
4. Result/Hasil:
5. Conclusion/Kesimpulan:
7. Other comments:
Mohon pastikan format artikel sudah sesuai dengan yang
ditentukan.
HALAMAN IDENTITAS PENULIS
Privacy statement: Nama, alamat, email, dan kontak lainnya yang dimasukkan dalam artikel ini akan digunakan secara eksklusif untuk
tujuan yang telah disampaikan dan tidak akan digunakan untuk tujuan lain atau diberikan kepada pihak lain.
Penyuluhan dan Demonstrasi Pembuatan Sabun Cuci Piring Lidah Buaya Sebagai
Upaya Peluang Industri Rumahan di Desa Pekan Kamis
Counseling and Demonstration of Aloe Vera Dish Soap Making as a Home Industry
Opportunity in Pekan Kamis Village
Abstrak
Tim pengabdian masyarakat Universitas Riau dalam rangka pelaksanaan KUKERTA di Desa Pekan
Kamis Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2023 melakukan kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan dan demonstrasi pembuatan Sabun cuci piring
berbahan dasar lidah buaya. Sabun cuci piring merupakan kebutuhan rumah tangga yang biasa
digunakan untuk membersihkan piring dan peralatan rumah tangga lainnya. Sabun cuci piring banyak
digunakan masyarakat sebagai pengganti abu gosok atau sabut kelapa. Tujuan dari kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat ini untuk melakukan penyuluhan tentang bahan baku dan bagaimana
cara pembuatan sabun cuci piring dari lidah buaya kepada masyarakat desa Pekan Kamis untuk dapat
mengurangi biaya pembelian sabun cuci piring dan sebagai peluang usaha industri rumahan. Metode
yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan praktik pembuatan sabun yang dilakukan
secara langsung. Hasil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah informasi bahan baku
dan cara pembuatan sabun serta produk sabun cuci piring dari lidah buaya hasil demonstrasi yang
dibagikan kepada peserta penyuluhan. Semua peserta penyuluhan antusias dan berharap untuk
mencoba sendiri membuat sabun cuci piring yang telah diajarkan..
Kata kunci:
demonstrasi, Desa Pekan Kamis, lidah buaya, Penyuluhan, sabun cuci piring
Abstract
The community service team of Riau University in the context of implementing a KUKERTA in Pekan
Kamis Village, Tembilahan Hulu District, Indragiri Hilir Regency in 2023 carried out community
empowerment activities through counseling and demonstration of making Aloe Vera-based dish soap.
Dish soap is a household necessity commonly used to clean dishes and other household appliances.
Dish soap is widely used by the community as a substitute for scouring ash or coconut fiber. The
purpose of this Community Service activity is to conduct counseling on raw materials and how to
make dish soap from aloe vera to the people of Pekan Kamis village to be able to reduce the cost of
buying dish soap and as a home industry business opportunity. The method used in this activity is
counseling and soap making practices carried out directly. The results of this Community Service
activity are information on raw materials and how to make soap and aloe vera dish soap products
from demonstrations shared with counseling participants. All counseling participants were
enthusiastic and hoped to try their own hand at making dish soap that had been taught.
Keywords:
aloe vera, counseling, demonstration,dish soap, Pekan Kamis Village
PENDAHULUAN
Sabun merupakan bahan yang dapat digunakan untuk mencuci, contohnya seperti pakaian, dan
lain-lain. Sabun dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan.
Dalam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan sabun mentah.
Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya hingga kemudian sampai ke
pemakai (Dayah 2013).
Dalam menghilangkan kotoran dan minyak, bagian yang bersifat hidrofobik pada sabun akan
larut dalam minyak dan mengepung kotoran minyak, sedangkan bagian hidrofilik akan terlepas dari
permukaan yang dibersihkan dan terdispersi dalam air sehingga dapat dicuci (Djatmiko dan Widjaja,
1984). Salah satu jenis sabun yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari adalah sabun cuci
piring. Sabun cuci piring ini dapat berfungsi untuk membersihkan peralatan makan seperti piring,
gelas, garpu, sendok dan juga peralatan dapur lainnya.
Untuk mencuci piring masyarakat tradisional biasanya menggunakan abu gosok atau sabut
kelapa. Sabun pencuci piring cair merupakan campuran surfaktan yang berfungsi sebagai pembersih
pada peralatan makan. Bahan aktif dalam sabun pencuci piring cair adalah sodium lauril sulfat (SLS).
Penambahan ekstrak aloe vera dalam sabun pencuci piring cair berfungsi sebagai antibakteri yang
diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi bakteri yang ada pada peralatan makan, juga aloe
vera sebagai bahan pembuatan sabun. Tidak hanya dapat berfungsi untuk membunuh bakteri, tetapi
aloe vera juga dapat melembutkan kulit. Tujuan dari pembuatan sabun pencuci piring ini adalah agar
dapat membuat sabun pencuci piring cair yang tidak hanya membersihkan sisa kotoran pada peralatan
makanan saja, namun juga dapat berfungsi sebagai antibakteri yang terdapat pada penggunaan ekstrak
aloe vera.
Kurangnya pengetahuan masyarakat desa terhadap bahan kimia dan cara pengolahan sabun ini
telah membuat tertutupnya peluang bisnis di dalam desa Pekan Kamis, kecamatan Tembilahan Hulu,
kabupaten Indragiri Hilir. Oleh sebab itu, masyarakat desa membutuhkan pelatihan atau penyuluhan
mengenai cara mengolah bahan kimia tersebut menjadi suatu produk yang aman terhadap lingkungan.
Dalam satu paket kecil bahan baku pembuatan sabun dapat menghasilkan berliter-liter sabun
cair. Sehingga produk sabun yang akan dihasilkan juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
penggunaan sabun dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat dijadikan sebagai peluang usaha
industri rumahan.
Tujuan dari program pembuatan sabun cuci piring cair di desa Pekan Kamis, kecamatan
Tembilahan Hulu, kabupaten Indragiri Hilir yaitu sebagai pemberdayaan kepada masyarakat desa
Pekan Kamis sehingga dengan adanya penyuluhan ini masyarakat dapat membuat sabun cair sendiri
untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat dijadikan sebagai peluang
industri rumah tangga.
METODE PENERAPAN
Kegiatan penyuluhan ini diadakan di posko kukerta Universitas Riau, Dalam Penyuluhan
kegiatan pembuatan sabun cuci cair, persiapan yang dilakukan dalam program ini dimulai dari
melakukan observasi mengenai kegiatan yang dapat menarik minat masyarakat juga dapat
memberikan manfaat serta peluang usaha bagi masyarakat desa Pekan Kamis, kecamatan Tembilahan
Hulu, kabupaten Indragiri Hilir.
Selanjutnya memberikan pengumuman kepada warga bahwa akan dilaksanakan penyuluhan
mengenai cara membuat sabun cuci piring menggunakan ekstrak lidah buaya kemudian,Memberikan
penyuluhan tentang tata cara pembuatan, bahan-bahan yang dipakai dan juga mempraktekkan
langsung. Serta mengajak masyarakat untuk dapat sama-sama membudayakan membuat sabun cuci
sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan
sehari-hari dan juga dapat dijadikan sebagai industri rumah tangga . Penyuluhan diadakan di
Posko kukerta Universitas Riau Desa Pekan Kamis, dengan mengundang masyarakat desa Pekan
Kamis, kecamatan Tembilahan Hulu, kabupaten Indragiri Hilir.
Bahan yang digunakan di dalam pelatihan ini terdiri dari bahan dasar pembuatan sabun cair
meliputi SLS, dan garam serta bahan aditif seperti parfum, pengawet, pengental dan zat pewarna.
Kegiatan pengabdian ini menggunakan dua metode yang dijabarkan dalam prosedur kerja, yaitu
metode ceramah atau orasi yang disampaikan oleh salah satu anggota tim, dan metode demonstrasi
dan praktik tentang proses pembuatan sabun cair.
Saat pelaksanaan pembuatan sabun ini warga terkhususnya ibu-ibu ikut andil dalam proses pembuatan
sabun cair ini dengan di dampingi oleh kelompok kukerta UNRI yang juga sekaligus akan menambah
pengetahuan warga dan nantinya dapat diterapkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Gambar 3. Produk hasil penyuluhan pembuatan sabun cuci piring
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan dari hasil penyuluhan terhadap warga di desa Pekan Kamis, kecamatan
Tembilahan Hulu, kabupaten Indragiri Hilir yaitu dengan metode ceramah dan demonstrasi atau
praktik secara langsung oleh kelompok kukerta Universitas Riau yang dapat menarik antusias warga
dalam menanggapi penyuluhan pembuatan sabun cuci piring dari lidah buaya.
Karena, sebelumnya warga hanya menanam lidah buaya dipekarangan rumah mereka sebagai
tanaman hias tanpa mengetahui lidah buaya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sabun
yang akan menambah peluang usaha bagi masyarakat desa dimasa yang akan datang. Kemudian
kegiatan ini dapat memberikan suatu hal yang bermanfaat untuk menunjang perekonomian keluarga
dan dapat menambah ilmu dan wawasan salah satunya pengetahuan dan keterampilan tentang
pembuatan sabun cair pencuci piring.
Dalam penyuluhan pembuatan sabun cuci piring dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Dan juga kegiatan ini dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan sabun cuci piring yang dapat
dikonsumsi pribadi maupun dikomersilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, R., Paramita, V., Kusumayanti, H., Wahyuningsih, W., Sembiring, M., & Rani, D. E. (2018).
Produksi sabun cuci piring sebagai upaya peningkatkan efektivitas dan peluang
wirausaha. Metana, 14(1), 15-18.
Apriyani, D. 2013. Formulasi Sediaan Sabun Mandi Cair Minyak Atsiri Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) Dengan Cocamid Dea Sebagai Surfaktan. Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Doctoral dissertation)
Djatmiko, B. & Widjaja, A.P. 1985. Teknologi Lemak dan Minyak Ikan. Bogor : Agro Industri Press.
Fateta-IPB.
Pasir, S. (2014). Penyuluhan Dan Praktik Pembuatan Sabun Cuci Piringcair. Asian Journal of
Innovation and Entrepreneurship (AJIE), 3(03), 155-158.
Supriyadi, E., Dewanti, R. N., Taufik, J., & Sofyan, S. (2020). Penyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan
Sabun Cuci Piring. Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Mengabdi Untuk Negeri, 3(1), 28.