Anda di halaman 1dari 42

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alllah SWT

yang telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dengan judul :

KEGIATAN PUBLIKASI HOME MADE BAKERY MELALUI

MEDIA SOSIAL INSTAGRAM dengan sebaik-baiknya. Penyusunan

laporan ini dibuat untuk memenuhi kelengkapan akademik strata 1 (S1)

Program Studi Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas

Jayabaya, Jakarta.

Selesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan

dukungan dari banyak pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan

rasa terima kasih yang sebesar-besarnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan PKL ini, ucapan terima kasih penulis tujukan

kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Dewi Setyarini, MS.selaku Dekan Fikom Universitas

Jayabaya.

2. Ibu Dra. Winarni, M.Si. Selaku Wadek 1 Fikom Universitas Jayabaya.

3. Ibu Ika Yuliasari, ST., SIP,. M.Si. Selaku Wadek 2 Fikom Universitas

Jayabaya.

i
4. Bapak Mung Pujanarko, S.Sos., M.I.Kom. selaku Wadek 3 Fikom

Universitas Jayabaya

5. Bapak Darwin Sofjan serta Ibu Ng Ming Sim selaku President Director

PT. Graha Multi Pangan (Home Made Bakery) yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan PKL

6. Bapak Teddy selaku General Manager PT. Graha Multi Pangan (Home

Made Bakery) yang telah membimbing penulis selama masa PKL

7. Bapak Yudi selaku pimpinan tim divisi Social Media Marketing Home

Made Bakery yang telah memberikan saran, informasi, masukan dan

arahan kepada penulis selama penulis melaksanakan PKL

8. Ibu Eka, kak Yuli, Kak Ocha, Aisyah selaku staff dan sahabat penulis di

Home Made Bakery

9. Keluargaku tercinta Mami, Alm. bapak, kakak Odit, Bang Baib,

Mansoor, dan Jennaira yang sudah memberikan dukungan tiada henti

sampai sekarang ini.

10. Sahabat-sahabatku tersayang, Enggartias, Ester, Peny yang sedang

berjuang di bangku kuliah dan terus memberikan perhatian dan

dukungan sampai saat ini

11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian Laporan

Praktek Kerja Lapangan ini, penulis ucapkan banyak terima kasih.

Dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis

menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, karena

ii
sesungguhnya semua kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Untuk itu

saran dan kritik penulis butuhkan untuk perbaikan di masa yang akan

datang.

Akhir kata semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat

bermanfaat dan menjadi masukan khususnya untuk PT. Graha Multi

Pangan (Home Made Bakery) dan kepada semua pembaca, terima kasih.

Jakarta, Desember 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik kerja lapangan atau yang biasa disebut dengan PKL adalah

salah satu bentuk penyelarasan antara program pendidikan di bangku

kuliah dengan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara

langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

Praktik kerja lapangan (PKL) dapat memberikan kentungan bagi

mahasiswa/I, karena keahlian yang tidak didapat di bangku kuliah bisa

didapat melalui dunia kerja dan agar mahasiswa/I dapat mengetahui sejauh

mana perkembangan komunikasi dan bagaimana cara penerapannya di

dalam sebuah intsansi perusahaan.

Hubungan masyarakat adalah sebuah usaha yang sengaja

direncanakan atau dilakukan secara berkesinambungan untuk membina

serta memelihara hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

dan masyarakatnya.

Seorang Humas harus bisa menjaga nama baik sebuah organisasi di

mata public agar public dapat mengetahui dengan benar tentang organisasi

tersebut serta bisa memberi kepercayaan kepada organisasi tersebut.

1
Sebagai seorang Humas yang menjembatani antara organisasi dengan

publiknya, Humas harus bisa memahami publiknya pada era globalisasi

ini.

Publikasi ialah menyebarluakan informasi melalui berbagai media

tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan yang pantas untuk diketahui

public. Publikasi merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh

Public Relations di dalam membantu mewujudkan tujuan perusahaan.

Publikasi sudah banyak dilakukan di dalam menyebarluaskan informasi

dikarenakan sifatnya yang praktis dan biayanya tidak semahal iklan

layanan.

Globalisasi adalah proses yang terjadi karena adanya pertukaran

pandangan dan pemikiran tentang dunia serta aspek aspek kebudayaan

lainnya. Kemajuan di dalam dunia komunikasi, termasuk dengan

kemunculan media masa online atau internet, merupakan factor utama di

dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan

aktivitas ekonomi dan budaya.Media massa telah menjadi bagian yang

sangat penting bagi perkembangan serta kemajuan masyarakat.

Batas Negara, social, ekonomi, serta budaya telah dihilangkan

dengan media internet.Setiap detik masyarakat dibanjiri oleh infornasi

yang paling baru melalui internet.Oleh karena itu, reputasi perusahaan

menjadi lebih terbuka dan dapat langsung di akses oleh public. Akses ke

social media yang telah membumi dan menjadi kesehariaan public

2
membuat public mempunyai kekuatan yang besar untuk membentuk opini,

menyebarluaskan berita, serta mempengaruhi public lain akan suatu isu

organisasi tertentu.

Humas sebagai seseorang yang harus bisa mengambil hati

publiknya, dapat menggunakan Instagram dalam melakukan

publisitas.Publisitas adalah penyebaran pesan yang sengaja direncanakan

dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu untuk

kepentingan tertentu dari suatu organisasi tanpa pembayaran tertentu pada

media. Di dalam organisasi, tujuan publisitas adalah untuk merangsang

minat dari public akan suatu organisasi atau produk tertentu. Cara tersebut

merupakan cara yang baik untuk memperkenalkan sebuah organisasi atau

produk yang dihasilkan dari organisasi tersebut.

Instagram adalah sebuah aplikasi berbasis internet untuk berbagi

foto dan video yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto atau

video, dan membagikannya ke berbaagai jejaring social, termasuk

pengguna Instagram.Instagram adalah salah satu dari berbagai social

media yang telah menjadi kawan sehari-hari bagi public di era globalisasi.

PT. Graha Multi Pangan (Home Made Bakery) adalah sebuah

perusahaan yang bergerak di bidang Food and Beverage.Dengan adanya

tingkat perkembangan dan kemajuan akan media massa online, PT. Graha

Multi Pangan (Home Made Bakery) berupaya untuk melakukan

3
penyempurnaan diri untuk mendapatkan hati publiknya melalui media

social Instagram.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Tujuan dari program kerja praktik yang penulis lakukan antara lain:

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah PKL (Praktik Kerja

Lapangan) pada program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi

Universitas Jayabaya.

2. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan Marketing Public Relations

yang terjadi di Home Made Bakery

3. Penulis mendapatkan gambaran tentang bagaimana dunia kerja yang

sesungguhnya

4. Melalui pelaksanaan praktik kerja lapangan ini penulis dapat diberikan

kesempatan untuk menerapkan ilmu-ilmu dan teori-teori yang telah

didapat di bangku perkuliahan.

5. Melalui Pelaksanaan Praktik Kerja ini diharapkan penulis dapat

menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Marketing Public

Relation yang ada di perusahaan.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Adapun manfaat Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :

4
1.3.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan infromasi tentang

perkembangan ilmu khususnya pada konsentrasi kehumasan dalam

melakukan sesuatu kegiatan kerja humas.

1.3.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu

kehumasan yang didapat di bangku kuliah dengan terjun langsung dan

mempraktekkannnya selama masa PKL di Home Made Bakery.

1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

1.4.1 Lokasi Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan praktik kerja di PT. Graha Multi Pangan (Home

Made Bakery) yang berlokasi di Jl. Kelapa Nias Raya Blok LB 24/14

Kelapa Gading Permai.

1.4.2 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 9

Oktober 2017 10 November 2017

1.4.3 Pebimbing Lapangan

Bapak Yudi (Pimpinan tim Divisi Sosial Media Marketing Home Made

Bakery).

5
1.5 Metode Praktik Kerja Lapangan

Pada praktik kerja lapangan metode pengumpulan data didapatkan dengan

observasi, dokumentasi dan wawancara. Oberservasi dan dokumentasi

dilakukan pada kegiatan magang yang dilakukan dan wawancara

dilakukan kepada sumber yang terpercaya

1.5.1 Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung, berperan serta menjalankan

aktivitas sebagai salah satu karyawan. Dalam observasi ini penulis juga

terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tim Marketing Public

Relations Home Made Bakery.

1.5.2 Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab secara

langsung. Hal ini dilakukan untuk memperoleh suatu informasi yang tepat

dan jelas yang dibutuhkan didalam penyusunan laporan.

1.5.3 Dokumentasi

Dilakukan untuk menyediakan dokumen dokumen dengan menggunakan

bukti yang akurat.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan praktek kerja lapangan ini ditulis dan dibagi menjadi 5 bab, yaitu:

6
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang tempat PKL dilaksanakan,

tujuan PKL, metode PKL, waktu dan lokasi PKL, serta sistematika

penulisan laporan.

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL

Pada bab ini terdiri tentang teori teori yang akan digunakan dan

menjadi referensi dalam kegiatan PKL. Bagian ini akan dijelaskan

mengenai definisi humas, pekerjaan seorang humas (job desk) disini yaitu

tentang publisitasserta teori yang berhubungan dengan komunikasi dan

media massa.

BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI

Berisikan gambaran umum tempat PKL yaitu PT. Graha Multi

Pangan (Home Made Bakery) dan deskripsi kegiatan yang dilakukan, serta

sejarah, visi, misi, dan logo.

BAB IV HASIL PKL DAN PEMBAHASAN

Merupakan uraian kegiatan dan pengamatan serta pengetahuan

yang diperoleh saat pelaksanaan PKL.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang merupakan ringkasan

terhadap keseluruhan laporan terhadap instansi tempat mahasiswa

melaksanakan kegiatan PKL.Serta, berisi saran yang merupakan rumusan

7
setelah membuat kesimpulan. Rekomendasi (saran) dapat menjadi bahan

masukan bagi lembaga yang telah dijadikan lokasi PKL, maupun bagi

mahasiswa berikutnya dalam menentukan spesifikasi dalam program PKL.

8
BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL

2.1 Definisi Humas (Public Relations)

Public relations merupakan suatu bidang yang sangat luas yang

menyangkut hubungan dengan berbagai pihak.Public relations juga

merupakan suatu cerminan dalam membangun suatu citra diri yang positif,

didalam mendefinisikan arti Public relations.

Kata Humas atau biasa disebut Public relations merupakan bidang

profesi yang biasa kita dengar, khususnya di Indonesia.Humas telah

menjadi bagian yang amat penting bagi suatu perusahaan atau organisasi

lainnya.Dalam praktiknya, istilah Humas banyak digunakan oleh kalangan

departemen, institusi atau lembaga milik pemerintah.Di sini dalam

berkomunikasi dengan masyarakat, sasaran yang dituju dari informasi,

propaganda, dan berita pembangunan tersebut adalah masyarakat luas,

bukan segmen terbatas atau publik tertentu.

Cutlip Center and Glen M. Broom menyebutkan humas adalah

fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan

kebijaksanaan, dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan

suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan public.

(Effendy, 1993:116).

9
Sedangkan definisi lain mengatakan bahwa humas adalah semua

bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar,

antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka

menciptakan tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling

pengertian. ( Jefkins, 2002:10).

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

secara garis besar pengertian Humas adalah suatu kegiatan untuk

menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan,

penghargaan, pada publik tertentu atau masyarakat pada umumnya. Dalam

Humas terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis

antara suatu instansi atau badan dengan publiknya, usaha untuk

memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan

timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup

institusi atau badan organisasi tersebut.

2.2 Peranan dan Fungsi Humas

Melihat esensi yang terkandung dari beberapa pengertian yang

diuraikan diatas, Humas atau Public Relations mempunyai fungsi utama

yaitu menumbuhkan dan mengembangkan hubungan timbal balik, baik

antara lembaga, organisasi, institusi dengan publik atau masyarakatnya

baik secara intern maupun ekstern, guna menanamkan pengertian,

menumbuh motivasi dan partisipasi sebagai upaya menciptakan iklim yang

menguntungkan bagi lembaga, oerganisasi, institusi itu sendiri.

10
Aktifitas Public Relations sehari-hari adalah menyelenggarakan

komunikasi timbal balik (two way communication) antara perusahaan atau

suatu lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan

saling pengertian dan dukungan untuk tercapainya suatu tujuan tertentu,

kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa, dsb.Demi

kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan.Jadi,

kegiatan Public Relations tersebut sangat erat hubungannya dengan

pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.

Dalam konsepnya, fungsi Humas Public Relation Officer ketika

menjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan

mediator, maupun organisator, menurut Onong Uchjana. adalah sebagai

berikut :

Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

organisasi.

Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik

internal dan publik eksternal.

Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan

informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan

opini publik kepada organisasi.

Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi

kepentingan umum.

11
Operasional dan organisasi Public Relations adalah bagaimana

membina hubungan harmonis antara organisasi dengan

publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis,

baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari

pihak publiknya. (Rosady Ruslan, 2008 : 9-10)

Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai peran utama

Public Relations yang pada intinya adalah sebagai berikut :

a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi

atau lembaga yang diwakilinya dengan publiknya. Bertindak

sebagai communicator dalam kegiatan komunikasi pada

organisasi perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah

timbal balik (two way communication).

Dalam hal ini, di satu pihak melakukan fungsi komunikasi

berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan

menciptakan opini publik (public opinion).

b. Membina Relationship, yaitu upaya hubungan yang positif dan

saling menguntungkan dengan pihak publiknya. Membangun

atau membina hubungan yang positif dan baik dengan pihak

publik sebagai target sasaran, yaitu publik internal dan

eksternal. Khususnya dalam menciptakan saling mempercayai

(mutually understanding) dan saling memperoleh manfaat

bersama (mutually symbiosis) antara lembaga/organisasi

perusahaan dengan publiknya.

12
c. Peranan back up managemen, yakni sebagai pendukung dalam

fungsi manajemen organisasi atau perusahaan.

Untuk mencapai teori bahwa proses tersebut melalui tahapan

yang terkenal yaitu POAC diantaranya :

Planning (Perencanaan)

Pemikiran-pemikiran secara rasional yang berdasarkan

fakta-fakta sebagai persiapan pelaksanaan.

Organizing (Pengorganisasian)

Penyusunan struktur organisasi dan pembagian kerja

dan penempatan tenaga yang kompeten dalam jabatan

pada struktur organisasi.

Actuating (Pelaksanaan)

Kegiatan yang menggerakkan orang-orang supaya suka

berkerja sama untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Controlling (Pengawasan)

Kegiatan untuk mengetahui apakah pekerjaan sesuai

dengan rencana atau tidak (menjaga penyimpangan)

dan bahan evaluasi untuk pelaksanaan acara sejenis

akan datang.

d. Membentuk corporate image, artinya peranan Public

Relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau

lembaganya. Menciptakan perusahaan atau lembaga

(corporate image) yang merupakan tujuan (goals) akhir

13
dari suatu aktivitas program kerja Public Relations

campaign (kampanye PR), baik untuk keperluan publikasi

maupun promosi. (Rosady Ruslan, 2008 : 10-11)

Dari definisi-definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

peranan dan fungsi Humas dapat dikatakan sama dengan tujuan

komunikasi yaitu untuk menyampaikan informasi kepada khalayak dengan

tujuan untuk dapat merubah sikap, pandangan dan tingkah laku dari

khalayak tersebut sehingga akan menghasilkan pandangan yang sama dan

dapat menjalin hubungan yang baik untuk membentuk identitas

perusahaan yang positif agar dapat diterima oleh khalayak luas. Public

Relations tidak hanya sekedar menjaga nama baik perusahaan saja tetapi

juga selalu berperan andil dalam mencapai tujuan perusahaan dalam segi

sosial sampai dapat mencapai tujuan manajemen, dan secara garis besar

peran humas adalah sebagai komunikator disebuah lembaga atau

organisasi kepada publik eksternal atau internal. Selain itu, peran humas

bukan hanya sekedar menyebarluaskan informasi kebijakan suatu lembaga

atau organisasi, tetapi juga bagaimana menjaga dan menciptakan citra

perusahaan yang positif di mata masyarakat.

Peran dan fungsi Humas sangatlah penting sebagai media

informasi yang mempermudah perusahaan dalam memperoleh informasi

maupun berbagai opini masyarakat dalam membentuk citra positif

masyarakat yang bisa menguntungkan perusahaan untuk mencapai tujuan

organisasi itu sendiri.

14
2.3 Publikasi

Publikasi merupakan bagian dari aktivitas yang dilakukan public

relations dalam kegiatannya untuk membantu perusahaan dalam mencapai

tujuannya. Seperti yang dipaparkan oleh Ruslan (2008:13) bahwa setiap

fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau

menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau

kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh

publik. Dalam hal ini tugas public relations officer adalah melakukan

komunikasi kepada massa atau sosialisasi dengan cara publikasi. Bentuk

publikasi sudah umum digunakan dalam menyampaikan informasi kepada

publik, selain karena sifatnya yang praktis juga karena biayanya tidak

semahal iklan layanan. Publikasi mudah penggunaan, penyebaran dan

penyimpanannya.

2.3.1 Definisi Publikasi

Publikasi merupakan alat penting, baik dalam bauran promosi

(promotion mix) maupun dalam bauran PR (public relations mix) karena

publikasi merupakan salah satu relasi komponen yang cukup berperan

banyak untuk menunjang keberhasilan dalam promosi dan publikasi

khususnya dalam kampanye PR atau dalam penelitian ini sosialisasi

(Ruslan, 2008:58).

Dalam penelitian ini, penulis tidak akan membahas mengenai

bauran promosi atau bauran PR, karena fokus penelitian ada pada

15
publikasi yang sejatinya memang alat yang penting dalam bauran promosi

ataupun bauran PR. Dari pengertian yang dipaparkan Ruslan, maka penulis

mencoba untuk menyimpulkan bahwa publikasi berarti pengumuman,

penyiaran, atau penerbitan yang dilakukan dengan tujuan mengumumkan,

menyiarkan, dan menerbitkan informasi tentang aktivitas,

lembaga/organisasi, produk dan sebagainya kepada publik sasarannya

melalui berbagai sarana umum atau media komunikasi dan media massa.

Sedangkan menurut Philip dan Herbert M. Baus dalam Ruslan

(2008:60) menyebutkan bahwa publikasi (publication) merupakan tugas

public relations atau Humas dalam menceritakan atau menyampaikan

sebanyak mungkin pesan atau informasi mengenai kegiatan perusahaan

kepada masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan kegiatan

terpenting dan menjadi ujung tombak dari kegiatan PR/Humas.

2.3.2 Media Publikasi

Terdapat media yang dapat digunakan untuk melaksanakan

kegiatan publikasi yaitu dengan media audio, media visual, dan media

audio-visual. Berikut penulis paparkan media publikasi menurut Widjaja

(2010:79), yaitu:

1. Media Audio

Dengan media audio ini dimaksudkan agar informasi yang

disampaikan dapat ditangkap dengan indera telinga, atau tegasnya

16
yang dapat didengar misalnya: radio, piring hitam, tape recorder,

telepon, wawancara, konferensi pers dan lain-lainnya.

2. Media Visual

Dengan media visual ini dimaksudkan sebagai media yang

dipergunakan untuk mengadakan hubungan dengan public, yang

dapat ditangkap dengan indera mata. Misalnya seperti surat kabar,

pameran-pameran foto, slide, buletin, pamflet, lambang, bendera,

karikatur, gambar skema organisasi dan lain-lain.

3. Media Audio-Visual

Dengan media audio-visual ini dimaksudkan sebagai media yang

menyiarkan berita yang dapat ditangkap baik dengan indera mata

maupun dengan indera telinga. Misalnya televisi, film dan lain-

lainnya.

2.4 Media Baru (New Media)

2.4.1 Definisi New Media

New media atau media baru disebut juga media digital. Media

digital adalah media yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara,

dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam format digital dan

disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optik broadband, satelit dan

sistem transmisi gelombang mikro (Flew, 2008: 2-3).

17
Menurut Flew, media baru atau bentuk informasi digital sejenis,

memiliki lima karakteristik:

1. Manipulable: Informasi digital mudah diubah dan diadaptasi dalam

berbagai bentuk, penyimpanan, pengiriman dan penggunaan.

2. Networkable: Informasi digital dapat dibagi dan dipertukarkan

secara terus-menerus oleh sejumlah besar pengguna diseluruh

dunia.

3. Dense: Informasi digital berukuran besar dapat disimpan di ruang

penyimpanan kecil atau penyedia layanan jaringan.

4. Compressible: Ukuran informasi digital yang diperoleh dari

jaringan manapun dapat diperkecil melalui proses kompres dan

dapat didekompres kembali saat dibutuhkan.

5. Impartial: Informasi digital yang disebarkan melalui jaringan

bentuknya sama dengan yang direpresentasikan dan digunakan

oleh pemilik atau penciptanya.

Selain itu, untuk bisa disebut sebagai new media, sebuah medium

harus memiliki 4C dan tiga elemen dasar, yaitu:

1. Computing and Information Technology: Untuk bisa disebut new

media, sebuah medium (media massa) setidaknya harus memiliki

unsur information, communication, dan technology di dalam

tubuhnya. Tidak bisa hanya salah satunya saja.

18
2. Communication Network: Sebuah new media harus memiliki

kemampuan untuk membentuk sebuah jaringan komunikasi antar

penggunannya.

3. Digitized Media and Content: Yang tergolong relevan untuk

disebut sebagai new media saat ini adalah apabila media massa

tersebut mampu menyajikan sebuah medium dan konten yang

sifatnya digital.

4. Convergence: New media harus mampu berintegrasi dengan

media-media lain (baik tradisional maupun modern) karena inti

dari konvergensi adalah integrasi antara media yang satu dengan

media yang lain. (Lievrouw & Livingstone, 2006).

Tiga elemen dasar yang ada pada new media, antara lain:

1. Piranti atau medium yang memudahkan, mengefektifkan,

mengefisiensikan, dan memperluas komunikasi antar

penggunannya.

2. Membentuk aktivitas komunikasi yang melibatkan penggunaan

medium atau piranti (new media) dalam prosesnya.

3. Membentuk sebuah jaringan komunikasi (organisasi) yang

melibatkan penggunaan medium atau piranti (new media) dalam

prosesnya (Lievrouw & Livingstone, 2006).

19
Sementara menurut McQuail (1987: 17-18) media baru memiliki

ciri-ciri utama yang membedakannya dengan "media lama" yaitu:

1. Desentralisasi, pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi

sepenuhnya berada di tangan pemasok komunikasi.

2. Kemampuan tinggi, pengantaran melalui kabel dan satelit

mengatasi hambatan komunikasi yang disebabkan oleh pemancar

siaran lainnya.

3. Komunikasi timbal-balik (inter-activity), penerima dapat memilih,

menjawab kembali, menukar informasi dan dihubungkan dengan

penerima lainnya secara langsung.

4. Kelenturan (fleksibilitas) bentuk, isi dan penggunaan.

Secara umum, media baru tidak saja telah menjembatani perbedaan

pada beberapa media, tetapi juga perbedaan antara batasan kegiatan

komunikasi pribadi dengan batasan kegiatan komunikasi publik.Bahan dan

kegunaan media semacam itu dapat dipakai secara bergantian untuk

kepentingan pribadi dan publik.

2.5 Media Sosial

2.5.1 Definisi Media Sosial

Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial

adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang

memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi.Karena itu

20
media social dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang

menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial.

Meike dan Young dalam Nasrullah (2015) mengartikan kata media

sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling

berbagi diantara individu (to be share one-to-one) dan media publik untuk

berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu.

Menurut Boyd dalam Nasrullah (2015) media sosial sebagai

kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun

komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus

tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki

kekuatan pada user-generated content (UGC) dimana konten dihasilkan

oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di instansi media massa.

(Nasrullah, 2015 : 11)

Pada intinya, dengan sosial media dapat dilakukan berbagai

aktifitas dua arah dalam berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan saling

berkenalan dalam bentuk tulisan, visual maupun audiovisual.Sosial media

diawali dari tiga hal, yaitu Sharing, Collaborating dan Connecting

(Puntoadi, 2011).

2.5.2 Karakteristik Media Sosial

Karakteristik media sosial tidak jauh berbeda dengan media siber

(cyber) dikarenakan media sosial merupakan salah satu platform dari

21
media siber. Namun demikian, menurut Nasrullah (2015) media sosial

memiliki karakter khusus, yaitu:

1. Jaringan (Network)

Jaringan adalah infrasturktur yang menghubungkan antara komputer

dengan perangkat keras lainnya.Koneksi ini diperlukan karena

komunikasi bisa terjadi jika antar komputer terhubung, termasuk di

dalamnya perpindahan data.

2. Informasi (Informations)

Informasi menjadi entitas penting di media sosial karena pengguna

media sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi

konten, dan melakukan interaksi berdasarkan informasi.

3. Arsip (Archive)

Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang

menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bias diakses

kapanpun dan melalui perangkat apapun.

4. Interaksi (Interactivity)

Media sosial membentuk jaringan antar pengguna yang tidak sekedar

memperluas hubungan pertemanan atau pengikut (follower) semata,

tetapi harus dibangun dengan interaksi antar pengguna tersebut.

22
5. Simulasi Sosial (simulation of society)

Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya

masyarakat (society) di dunia virtual.Media sosial memiliki keunikan

dan pola yang dalam banyak kasus berbeda dan tidak dijumpai dalam

tatanan masyarakat yang real.

6. Konten oleh pengguna (user-generated content)

Di Media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi

pengguna atau pemilik akun.UGC merupakan relasi simbiosis dalam

budaya media baru yang memberikan kesempatan dan keleluasaan

pengguna untuk berpartisipasi.Hal ini berbeda dengan media lama

(tradisional) dimana khalayaknya sebatas menjadi objek atau sasaran

yang pasif dalam distribusi pesan. (Nasrullah, 2015 : 16-32)

2.5.3 Jenis-jenis Media Sosial

Menurut Nasullah (2015) setidaknya ada enam kategori besar

untuk melihat pembagian media sosial, yakni:

1. Media Jejaring Sosial (Social networking)

Media jejaring sosial merupakan medium yang paling popular.

Media ini merupakan sarana yang bias digunakan pengguna unutk

melakukan hubungan sosial, termasuk konsekuensi atau efek dari

hubungan sosial tersebut di dunia virtual. Karakter utama dari situs

jejaring social adalah setiap pengguna membentuk jaringan

23
pertemanan, baik terhadap pengguna yang sudah diketahuinya dan

kemungkinan saling bertemu di dunia nyata (offline) maupu

membentuk jaringan pertemanan baru.

2. Jurnal online (blog)

Blog merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya

untuk mengunggah aktifitas keseharian, saling mengomentari dan

berbagi, baik tautan web lain, informasi dan sebagainya. Pada

awalnya blog merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi

kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap menarik dan diperbarui

setiap harinya. Pada perkembangan selanjutnya, blog banyak jurnal

(tulisan keseharian pribadi) pemilik media dan terdapat kolom

komentar yang bisa diisi oleh pengguna. Secara mekanis, jenis media

sosial ini bias dibagi menjadi dua, yaitu kategori personal homepage,

yaitu pemilik menggunakan nama domain sendiri seperti .com

atau.net dan yang kedua dengan menggunakan failitas penyedia

halaman weblog gratis, seperti wordpress atau blogspot.

3. Jurnal online sederhana atau microblog (micro-blogging)

Tidak berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging

merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk

menulis dan memublikasikan aktifitas serta atau pendapatnya.

24
4. Media berbagi (media sharing)

Situs berbagi media merupakan jenis media sosial yang

memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari

dokumen (file), video, audio, gambar, dan sebagainya.

5. Penanda sosial (social bookmarking)

Penanda sosial merupakan media sosial yang bekerja untuk

mengorganisasi, menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau

berita tertentu secara online.

6. Media konten bersama atau wiki

Media sosial ini merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi

dari para penggunanya.Mirip dengan kamus atau ensiklopedi, wiki

menghadirkan kepada pengguna pengertian, sejarah hingga rujukan

buku atau tautan tentang satu kata. Dalam prakteknya, penjelasan-

penjelasan tersebut dikerjakan oleh pengunjung, artinya ada

kolaborasi atau kerja sama dari semua pengunjung untuk mengisi

konten dalam situs ini. (Nasrullah, 2015 : 39-47)

25
BAB III

GAMBARAN UMUM HOME MADE BAKERY

3.1 Sejarah Perusahaan

Home Made Bakery adalah salah satu anak perusahaan dari PT.

Graha Multi Pangan yang di dirikan pada tahun 1993 oleh seorang

pengusahaa bernama Darwin Sofjan. dimulai dengan usaha rumah biasa

yang memproduk roti dan dijual kerumah-rumah dengan menggunakan

sepeda. Dari awal berdiri, Home Made Bakery hanya mempunyai 5 (lima)

sepeda saja untuk ber operasi. Sampai pada akhirnya di akhir tahun 1993,

Home Made Bakery membuka toko pertama nya di dalam Mall Kelapa

Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Home Made Bakery memiliki cita rasa yang disesuaikan dengan

selera masyarakat Indonesia. Bahkan unsur kesehatan mendapat perhatian

terutama dalam memilih bahan baku berkualitas dan tidak berkalori tinggi,

juga tidak terlalu manis.

Hingga kini Home Made Bakery sudah memiliki 16 toko yang

beroperasi di daerah Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Tangerang.

Produknya sudah mencapai 100 item lebih, seperti roti, pastry, pizza, kopi,

crepes, cake, healthy bread, donat, tawar, dan kue basah.

26
3.2 Visi dan Misi Perusahaan

Mempertahankan kualitas produk dan pengembangan produk secara

inovatif yang terus menerus, serta konsistensi dalam melakukan pelayanan

yang berkualitas kepada pelanggan dijadikan sebagai visi dan misi dari

Home Made Bakery. Adapun visi dan misi dari Home Made Bakery adalah

sebagai berikut :

Visi Perusahaan :

Memperkenalkan nama Home Made Bakery sebagai industri Roti dan

patisseries yang professional di Indonesia.

Misi Perusahaan :

Memberikan dan mempertahankan secara konsisten standar yang

tinggi dalam Pelayanan meliputi kualitas produk, service terhadap

pelanggan, sesuai dengan ekspektasi.

3.3 Logo dan Makna Logo Home Made Bakery

Setiap perusahaan memiliki logo, dan dibalik logo itu memiliki

makna yang bisa saja menjadi sejarah perusahaan, tujuan perusahaan

ataupun visi dan misi perusahaan.

Adapun makna warna logo dan makna bentuk logo dari Home Made

Bakery dapat dijelaskan sebagai berikut :

27
Gambar III.1.

Logo dan Makna Logo Home Made Bakery

(Sumber : Dokumen Internal Perusahaan, 2017)

3.3.1 Makna warna logo

Bagi Home Made Bakery, warna merupakan elemen penting di dalam

membangun kesatuan makna visual sebuah logo, jadi harus digunakan

dengan benar dan konsisten. Menggunakan warna dengan benar dan

konsisten akan membantu menunjukkan karakter, sikap, dan

mempromosikan identitas Home Made Bakery yang kuat ke pada

dunia.

Welcoming Turquoise (Warna Hijau) :memiliki makna

menenangkan, menyegarkan, suka cita, keberuntungan,

persahabatan dan loyalitas. Ini dimaksudkan agar pelanggan bisa

28
merasa senang di dalam memberikan keloyalitasan nya kepada

Home Made Bakery.

Appetizing Orange (Warna Orange): melambangkan kehangatan,

kebahagiaan dan penyemangat. Ini dimaksudkan agar Home Made

Bakery dapat menularkan ke pada pelanggan kondisi prima dan

energi positif nya.

Neutral Black (Warna Hitam): melambangkan percaya diri, kuat,

dan tegas di dalam menghadapi pasar.

Bright White (Warna Putih): membuat perusahaan terlihat lebih

santun, bersih dan memiliki integritas yang tinggi.

3.3.2 Makna gambar dalam logo

Logo Home Made Bakery mengandung 3 elemen, yaitu :

Rollingpin

Dough

Wordmark

Rollingpin adalah sebuah alat untuk menipiskan adonan (dough) di

dalam proses pembuatan roti. Bentuk adonan bergelombang yang

terdapat tulisan Home Made di artikan sebagai adonan yang sedang di

cetak itu ialah produk Home Made.

29
3.4 Cabang Home Made Bakery

Berikut adalah tabel daerah pemasaran Home Made Bakery :

Tabel III.1

Cabang Home Made Bakery

NO. CABANG ALAMAT

1. NIAS Jl. Kelapa Nias Raya Blok

LB 24/14

2. MALL KELAPA GADING Mall Kelapa Gading 1 lt. 1

3. MALL OF INDONESIA Apart River View OM 26A

4. KIRANA Jl. Gading Kirana Timur

A11/1

5. APARTEMEN NIAS Apartemen Gading Nias

Residence

6. CHAMPION Jl. Boulevard Raya DF12-

12A

7. CASSABLANCA Cassablanca Club Ground

Floor

8. SUMMARECON MALL Summarecon Mall Serpong

SERPONG lt. Basement no. 18

9. PLAZA UOB Thamrine Nine, Lobby Level

30
10. PLAZA BAPINDO Bapindo Plaza, Gedung

parker Lt. 3

11. CHASE PLAZA Chase Plaza Food Court

12. THAMRIN Menara Thamrin, Lt.

basement

13. MID PLAZA Mid Plaza Lt. Basement

14. PASAR BARU Harco Pasar Baru Lt. 4

15. MD PLACE MD Place Ground Floor

16. MALL ARTHA GADING

31
3.5 Struktur Organisasi

Berikut adalah Struktur Organisasi Home Made Bakery :

Gambar 3.2

Struktur Organisasi

(Sumber: Dokumen Internal Perusahaan 2017)

32
Berikut adalah jobdesk yang terdapat pada struktur organisasi

Home Made Bakery :

1. Sekretaris (Yuli Suprapti)

Melakukan aktivitas kesekretariatan perusahaan.

Mengkoordinasikan pengurusan segala bentuk perizinan usaha

perusahaan.

Membuat laporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.

Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda kegiatan Direksi.

2. GM. Keuangan (Silvy)

Mengkontrol segala transaksi keuangan di dalam dan di luar perusahaan

3. Manager Akuntansi & Keuangan (Shirley)

Mengkontrol segala transaksi keuangan dan akuntansi perusahaan

Mengkontrol pajak perusahaan

4. Divisi Keuangan (Isti)

Melaksanakan segala jenis transaksi yang berhubungan dengan Bank

5. Akuntansi (Umi)

Mampu untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan

aktivitas keuangan perusahaan

Review untuk semua dokumen yang diperlukan untuk menghindari

perselisihan nilai dalam keuangan ataupun cashflow perusahaan

6. Pajak (Bestari)

Melakukan transaksi dan peng arsipan segala sesuatu yang berhubungan

dengan pajak

33
7. GM Operasional (Teddy Tanuwijaya)

Mengkontrol dan bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan

operasional perusahaan

8. Manager Marketing (Eka Murwani)

Mengkontrol segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan

pemasaran

9. Social Media Marketing (Yudi Hermawan)

Bertanggung jawab dan melakukan segala jenis pemasaran yang

dilakukan di social media & website perusahaan

10. Manager Operasional (Rosida Sofjan)

Mengkontrol dan bertanggung jawab atas semua produksi yang

dilaksanakan

11. PPIC (Wawan)

Mengkontrol bahan baku sampai proses produksi, dan pengemasan

produk

12. Manager Gudang (Triyanto)

Mengkontrol ketersediaan bahan baku

13. Manager Produksi (Sumadi)

Mengkontrol terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan

produksi

Bertanggung jawab terhadap hasil produksi

34
14. Manager HRD & Umum (Eko)

Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya

manusia.

Melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan

yang dianggap perlu

Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa

berlakunya kontrak kerja

Melakukan rekap absensi karyawan

15. Manager pembelian (Rochayati)

Melakukan kerjasama dengan gudang didalam pengadaan bahan baku

16. Manager IT (Juma)

Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik untuk

hardware & software Windows & Macintosh, peralatan termasuk

printer, scanner, hard-drives external, dll.

Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet

Service Provider, penyedia jasa Email, hardware, dan software supplier,

dl.

3.6 Produk Home Made Bakery

Berikut adalah berbagai macam produk dari Home Made Bakery:

35
Gambar 3.3

Produk Home Made Bakery

(Sumber : www.homemadebakeryindonesia.com/produk)

3.6.1 Macam-macam Produk Homemade

Healthy Bread

Pastry

Roti

Tawar

Cookies

Cake

Pizza

Donat

36
3.7 Akun Instagram @homemadebakery_indonesia

Gambar 3.4 Gambar 3.5

Instagram Galeri Instagram

(Sumber : Instagram @homemadebakery_indonesia, 2017)

3.8 Website Home Made Bakery

Home Made Bakery memiliki website yaitu

www.homemadebakeryindonesia.com untuk memudahkan konsumen

untuk memesan dan membeli produk Home Made.

37
Gambar 3.6

Website Home Made Bakery

(Sumber :website, homemadebakeryindonesia.com/home, 2017)

38

Anda mungkin juga menyukai