6.5 Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanianpdf
6.5 Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanianpdf
Penulis:
Wagiyono
Penelaah:
Noni Mulyadi
Penyelia:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Ilustrator:
A. Latif Sofiyullah
Penata Letak (Desainer):
A. Latif Sofiyullah
Penerbit:
Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Jalan Jenderal Sudirman Gedung E Lantai 12-13, Jakarta 10270
II Hak Cipta
KATA PENGANTAR
IV Prakata
DAFTAR ISI
VI Daftar isi
BAB 3. AGRIPRENEUR, LAPANGAN KERJA DAN
USAHA DI BIDANG AGRITEKNOLOGI
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN 73
A. Apersepsi 74
B. Kata-kata kunci 74
C. Aktivitas Belajar 75
1. Studi Pustaka Mandiri 75
2. Kunjungan ke Industri Pengolahan Hasil
Pertanian 75
3. Melaksanakan Tugas Proyek Sederhana 76
4. Presentasi dan Diskusi 78
D. Informasi 79
1. Profil Agripreneur 79
2. Peluang Usaha di Bidang Agriteknologi 85
3. Profesi dan Karir di Bidang Agriteknologi 89
E. Refleksi 94
F. Asesmen 95
G. Pengayaan 103
Glosarium 228
Lampiran 237
Daftar Pustaka 238
Sumber Gambar 247
Biodata Penulis 249
Biodata Penelaah 250
Biodata Ilustrator 251
Daftar isi IX
X Petunjuk Penggunaan
DAFTAR TABEL
Daftar Tabel XI
223
XVI
Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
merupakan mata pelajaran yang berisi kemampuan-kemampuan
dasar-dasar penguasaan keahlian pengolahan hasil pertanian dan
pengawasan mutu, termasuk melakukan evaluasi dan penilaian.
Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian adalah industri yang
berbasis bahan hasil pertanian atau industri pertanian. Industri
pertanian merupakan industri yang penting karena berperan
dalam penyediaan bahan pangan, pakan, dan produk lain yang
bersumber dari hasil pertanian atau hayati. Mata pelajaran ini akan
menumbuhkan minat dan bakat (passion) peserta didik tentang hal
yang berkaitan dengan agriteknologi pengolahan hasil pertanian dan
membangun kebanggaan sebagai pegiat bidang pertanian modern.
Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan dan keterampilan
dasar bagi peserta didik tentang proses pengolahan hasil
pertanian, mulai dari bahan baku,produksi, ingga marketing
dengan pendekatan holistik. Salah satu pendekatan siklus sirkulasi
bahan baku tersebut adalah konsep ekonomi sirkuler, yaitu
memadukan proses dari, pengelolaan komoditas hasil panen,
XVII Pendahuluan
penanganan dan pengolahan hasil panen, pengendalian limbah
pasca panen, dan keterkaitan hubungan dengan unit-unit usaha
lainnya. Selain itu, mata pelajaran ini akan melengkapi peserta didik
dengan kemampuan merencanakan, merancang, menerapkan
dan memanfaatkan teknologi di bidang agriteknologi berdasarkan
prinsip pertanian berkelanjutan. Mata pelajaran ini juga penting
bagi peserta didik dalam memahami isu-isu global tentang
ketahanan pangan, perubahan iklim, dan kelestarian ekosistem.
Mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil
Pertanian membiasakan peserta didik berfikir ilmiah, bersikap
positif, dan berketerampilan sesuai standar. Peserta didik
diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri, menjadi dasar
untuk mengembangkan rasa keingintahuan tentang pentingnya
industri pertanian yang berkelanjutan, menggunakan metode
yang sesuai dengan perkembangan zaman dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan. Mata pelajaran ini menjadi
landasan pengetahuan dan keterampilan untuk pembelajaran
lebih di kelas XI dan XII. Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan
Hasil Pertanian berkontribusi dalam memampukan peserta
didik menjadi ahli di bidang pengolahan dan pengawasan
mutu hasil pertanian nabati, hewani dan ikan, sekaligus
membiasakan mereka bernalar kritis, mandiri, kreatif, adaptif dan
bertanggungjawab dan peduli lingkungan serta berkearifan lokal.
Kemampuan softskills yang ditumbuhkembangkan secara
optimal pada proses pembelajaran dan dibekali hard skills
melalui memahami dan menerapkan konsep, prinsip dan teknik
dasar, peserta didik aakan memilki bekal mengembangkan
kapasitas dirinya dalam belajar ditingkat selanjutnya, di
bidang agriteknologi pengaolahan hasil pertanian dengan
kepribadian yang berkebhinekaan global, mandiri, berpikir
kritis dan bertanggung-jawab serta peduli lingkungan.
Pendahuluan XVIII
Mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil
Pertanian berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan dalam memahami dasar-dasar industri penanganan
komoditas hasil pertanian, proses-proses dasar pada pengolahan
hasil pertanian, dan dasar-dasar teknik kerja di laboratorium.
Merupakan fondasi dalam proses pengolahan, pengemasan,
penyimpanan dan pengujian mutu hasil pertanian.
Mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil
Pertanian terdiri atas 6 elemen sebagai berikut.
XIX Pendahuluan
ELEMENT DESKRIPSI
Pendahuluan XX
Agripreneur, lapangan kerja Meliputi pengenalan
dan peluang usaha di bidang profil agripreneur yang
agriteknologi pengolahan hasil mampu membaca peluang
pertanian; pasar dan usaha, serta
profesi dalam bidang
agriteknologi pengolahan
hasil pertanian yang menjaga
ketersediaan pangan, dalam
rangka menumbuhkan jiwa
Proses dan teknik dasar Meliputi pemahaman
pengoperasian alat dan mesin tentang konsep, prinsip, dan
penanganan dan pengolahan prosedur melalui praktik
hasil pertanian terbatas pengolahan hasil
pertanian (nabati, hewani,
dan ikan) untuk menghasilkan
produk setengah jadi
(bahan baku) atau
produk jadi; proses dasar
meliputi: pengecilan ukuran
(pemotongan, pengirisan,
pemarutan, pencacahan,
penghancuran, dan
penggilingan), proses termal
(pendinginan, pembekuan,
pasteurisasi, sterilisasi,
pengeringan, pemanggangan,
penyangraian, dan
penggorengan), proses kimia
dan biokimia (penggaraman,
penggulaan, pengasaman/
fermentasi), dan proses
pemisahan (pengayakan,
penyaringan, destilasi,
ekstraksi, pengendapan,
penggumpalan dan
XXI Pendahuluan
Proses dan teknik dasar Meliputi pemahaman
pengoperasian alat dan mesin tentang pengidentifikasian
penanganan dan pengolahan karakteristik dan penanganan
hasil pertanian (sortasi, grading,
pengawetan, pengemasan,
Penanganan komoditas pengepakan dan
pertanian sesuai prosedur, penyimpanan dingin) hasil
keselamatan, dan kesehatan pertanian pasca panen untuk
kerja (K3LH), disimpan, dikonsumsi atau
diproses lebih lanjut menjadi
Prinsip dan teknik kerja produk olahan setengah jadi,
laboratorium pengujian mutu atau produk jadi dengan
hasil pertanian menerapkan prinsip dan
prosedur K3LH.
Meliputi pemahaman
tentang prinsip, prosedur
penggunaan, dan perawatan
alat gelas (gelas alat ukur
volume, gelas wadah,
gelas aparatus destilasi,
aparatus ekstraksi, aparatus
filtrasi, aparatus titrasi,
gelas wadah, gelas reaktor/
pencampur, dan alat gelas
penunjang), alat bukan
gelas (neraca analitik, oven,
waterbath, tanur, inkubator,
autoclave, fume hood atau
fumescrubber, hot plate,
bunsen atau burner, Laminary
Air Flow/LAF), penggunaan
bahan kimia pereaksi dan
standar (pembuatan larutan
dan standardisasi larutan),
teknik kerja aseptik, sterilisasi
peralatan dan sterilisasi
Pendahuluan XXII
Mata pelajaran Dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil
Pertanian bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh
di bidang industri pengolahan hasil pertanian;
2. Memahami perkembangan teknologi yang
digunakan, proses kerja , dan isu-isu global di
bidang industri pengolahan hasil pertanian;
3. Memahami agripreneur, lapangan kerja dan
peluang usaha di bidang agriteknologi pengolahan
hasil pertanian;
4. Memahami penanganan komoditas pertanian
sesuai prosedur dan keselamatan dan kesehatan
kerja (K3LH);
5. Memahami proses-proses dasar pada pengolahan
hasil pertanian;
6. Memahami teknik dasar laboratorium pengujian
mutu hasil pertanian sesuai K3LH.
XXIII Pendahuluan
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan
kerja, jabatan kerja dan peluang usaha yang dapat dimasuki setelah
lulus, serta konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari di kelas
XI dan XII untuk menumbuhkan keinginan, renjana (passion),
harapan besar, visi (vision), imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran di ruang kelas;
2. Pembelajaran di bangsal unit-unit proses penanganan
dan pengolahan hasil pertanian;
3. Pembelajaran di laboratorium pengujian hasil pertanian;
4. Pembelajaran di teaching factory;
5. Pembelajaran membuat proyek sederhana;
6. Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi industri;
7. Berkunjung ke industri pengolahan hasil pertanian dan
industri jasa laboratorium pengujian;
8. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi aspek softskills ini membutuhkan porsi
waktu dominan (75%) dari alokasi waktu yang tersedia di kelas
X, sebelum mempelajari hard skills sebagaimana tercantum pada
elemen mata pelajaran.
Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran
harus sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan yang ingin
dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model
pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery
learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),
atau inquiry learning serta metode pembelajaran antara lain ceramah,
Pendahuluan XXIV
tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang
dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan yang ingin
dicapai. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan
non-tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol
(anecdotal record), penilaian antar teman, dan penilaian diri serta
aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan
studi kasus. Pembelajaran dasar-dasar Agriteknologi Pengolahan
Hasil Pertanian dapat dilakukan dengan sistem blok (block
system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.
XXV Pendahuluan
Evaluasi sebagai bagian dari suatu proses pembelajaran,
penting dilkakukan dengan tujuan mengetahui sejauh mana hasil
dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan kesesuaiannya
dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Aspek yang masuk
dalam evaluasi adalah pada semua elemen pembelajaran dari
perencanaan hingga pelaksanaan. Evaluasi terhadap proses
menyakut bagaimana prose-proses pembelajaran yang telah
direncanakan apakah bisa dilaksanakan dengan sumberdaya,
metode dan pendekatan pembelajaran yang direncanakan.
Hasil evaluasi digunakan untuk masukan program setelah dikaji
ulang dan dibandingkan dengan standar kompetensi yang
sesuai untuk perbaikan program pembeklajaran selanjutnya.
Pendahuluan XXVI
DASAR-DASAR AGRITEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
PENULIS : WAGIYONO
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, RI
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat sekolah menengah kejuruan
2021
ISBN: 978-623-388-013-8
BERKUNJUNG KE INDUSTRI
STANDAR KOMPETENSI
KLASIFIKASI INDUSTRI
a. Industri Kecil
Terminologi kementerian perindustrian yang dituangkan
dalam peraturan Menteri Perindustrian repubklik Indonesia
nomor 64 tanggal 27 Juli tahun 2016 tentang besaran jumlah
tenaga kerja dan nilai investasi untuk klasifikasi usaha indiustri,
yang dimaksud industgri adalah eluruh bentuk kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan bakau dan/atau sumber daya industry
sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah
atau manfaat yang lebihj tinggi termasuk jasa industri. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa industry di bidang agriteknologi
pengolahan hasil pertanian adalah semua industry yang terkait
dengan produk barang atau jasa yang memnafaatkan bahan
baku hasil pertanian. Adapun produk dari industry pertanian
dapat berupa barang atau jasa yang terkait dengan pemanfaatan
hasil pertanian untuk berbagai kegiatan atau kebutuhan.
Adapun klasifikasi usaha industri yang tertuang dalam
peraturan menteri tersebut di atas adalah industri kecil,
industri menengah dan industri besar. Industri kecil adalah
b. Industri menengah
Jenis Industri menengah adalah industry yang memiliki investasi
untuk usaha paling banyak Rp 15.000.000.000 (lima belas milyar
rupiah) dengan jumlah pekerja paling sedikit 20 orang hingga 99
orang. Industri menengah bisa berasarl dari industry kecil yang
tumbuh dan berkembang atau dari usaha baru yang dimulai
dengan skala sesuai persyaratan tersebut dalam peraturan yang
berlaku. Usaha dengan skala menengah, menghasilkan produk
yang sudah memenuhi paling 3 apek kualitas secarta legal untuk
bahan pangan atau makanan, yaitu kehalalan, kandungan zat
gizi dan higienitas sesuai ketentuan BPOM MUI dan dari BPOM.
Industri menengah sudah menerapkan menejemen bisnis
modern. Diantaranya adalah telah menerapkan standar
Nasional Indonesia (SNI) untuk sistem manajemen SNI-
ISO-9001 untuk seri terakhir adalah SNI-ISO 9001-2015 dan
untuk keamaan pangan SN-ISO 22000. Penerapan standar SNI
atau ISO bagi industry skala menengah menjadi persyaratan
yang harus dipenuhi, karena produk olahan pangannya
dipasarkan dalam negeri secara nasional harus memenuhi SNI,
c. Industri Besar
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian repubklik
Indonesia nomor 64 tanggal 27 Juli tahun 2016,Industri
Besar adalah industry yang memiliki investasi lebih dari Rp
15.000.000.000 (Lima belas Milyar rupiah dan mempunyai
pegawai sama dengan atau lebih dari 100 orang. Ukuran
luas bangunan sesuai standar bangunan industry (standard
of factory building) yaitu 960 m2 sampai 1920 m2.
PENGELOLAAN SUMBERDAYA
c. Teknologi (peralatan)
Pemanfaatan teknologi dalam industri menjadi salah
factor yang menentukan dapat tidaknya industri tersebut
untuk bertahan dan berkembang sesuai dengan tuntutan
kondisi. Pengembangan dan penerapan teknologi didasarkan
pada tuntutan kebutuhan akan kualiltas, kuantitas dan
kontinuitas produk yang dihasilkan oleh industri. Teknologi
proses penanganan dan pengolahan hasil pertanian harus
memenuhi kebutuhan fungsional secara teknis dengan
kuaitas proses yang memiliki ketepatan dan ketetelitiann
yang dipersyaratkan. Teknologi manual, teknologi mesin
e. Sumber pembiayaan
Pembiayaan untuk suatu usaha, dapat menggunakan
modal sendiri, modal patungan atau kerjasamna antarpersonal
dalam pola bagi hasil, modal pinjaman dari lembaga keuangan
dan modal bantuan atau hibah. Apapun sumber pembiayaan
yang digunakan, prinsip yang harus digunakan adalah harus
efektif dan efisien dalam penggunaannya. Saat ini terdapat
lembaga jasa keuangan yang dapat digunakan sebagai
pilihan pembiayaan usaha. Faktor legalitas dan kepercayaan,
KISI-KISI
SOAL TULIS
TUGAS MANDIRI
Tugas mandiri tertulis di bawah ini satu tugas untuk setiap sele-
sai pembahasan materi yang relevan sebagai berikut:
a) Menulis proposal /rencana sederhana dalam media yang ka
lian sukai dan mampu kerjakan desain Proses untuk Produk
Makanan (bebas menentukan jenis makanannya, boleh kreatif
atau inovasi baru)
b) Menulis proposal/rencana sederehana dalam bentuk yag ka
lian sukai dan mampu kerjakan sebuah desain produk (makanan
sesuai tugas a)
c) Menuliskan proposal /rencana sederhana dalam media yang
kalian sukai atau mampu kerjaan sebuah desain kemasan un
tuk produk makanan yang sudah dipilih pada tuhas a).
BERKUNJUNG KE INDUSTRI
Bahan C-nanotubes ini sangat kuat dan ringan, tipis, sangat stabil
secara kimiawi dan bersifat konduktif secara termal. Teknologi nano
lainnya seperti nanomedicine, nanoelectronics dan nanorobotics.
Selain nanomaterial, nanorobotics dan nanoelectronics
kemungkinan yang paling relevan untuk manufaktur.
Material Strength
Multiwalled carbon nanotubes 11- 63 GPa
Carbon fibre 3.5 – 5.5 GPa
Glass fibre 3.5 – 4.6 GPa
Kevlar 3.0 GPa
Steel 0.23 – 0.73 GPa
=Giga Pascal
Sumber: FAO Cereal Supply and Demand Brief | World Food Situation | Food and Agriculture
Organization of the United Nations
Data FAO untuk beras, produksi tahun 2017/2018 499,9 juta ton,
suplay 673.6 juta ton dan penggunaan sebesar 498,0 Juta ton dan
stok yang ada 176,8 juta ton. Nilai stok 35 % dari penggunaan.
Kondisi tersebut ada kenaikan pada produksi pada tahun 2020/2021
menjadi 514,0 juta ton dan stok pada nilai 183,9 juta ton. Jika
dicermati pada infografik di atas, kenaikan produksi selama 5
tahun dari 2017 sampai 2021 hanya sekitar 3 % saja. Informasi
untuk komoditas sereal, dan gandum disajikan pada tabel berikut.
Sumber: FAO Cereal Supply and Demand Brief | World Food Situation | Food and Agriculture
Organization of the United Nations
KISI-KISI PENILAIAN
PERTANYAAN :
“MANA YANG KALIAN PILIH, MENGAJAK ORANG LAIN UNTUK MENG-
HASILKAN PRODUK ATAU JASA ATAU LEBIH MEMILIH DIBERI TUGAS
BERSAMA ORANG LAIN MEMBUAT PRODUK ATAU JASA?”
Sumber : koran.tempo. co
Sumber: unsplash.com/photos/Z7b2Px6yT40
Quality
Supervisor Purchasing Accounting
assurance
Mechanic/
Food innovator Agronom Biochemist
engineer
BERKUNJUNG KE INDUSTRI
b. Catatan Pembelajaran
1. Profil Agripreneur
Agripreneur merupakan jawaban dari sebuah tantangan petani
di era masyarakat ekonomi asean (MEA) pada saat ini yang dapat
diprediksi akan menghadapi peningkatan konsumsi pangan lebih
dari dua kali lipat dalam 12 tahun mendatang, dimana pada saat
ini produktivitas pertanian di Indonesia belum bisa mengimbangi
perkembangan teknologi sehingga sebagian besar kebutuhan
pokok masyarakatnya dipenuhi dari hasil impor dari negara lain.
Salah satu penyebabnya adalah rata-rata pertanian di Indonesia
ini masih tergolong pertanian tradisional dimana mayoritas petani
yang menggarap lahan ini berusia lanjut dan dalam pengolahan
lahannya masih menggunakan cara tradisional. Karena hal
tersebut diperlukan adanya suatu perubahan pola pertanian di
Indonesia dengan meregenerasi pertanian menjadi lebih modern
yang dapat menarik generasi yang muda untuk meneruskan
sektor pertanian ini dan menjanjikan keuntungan yang besar
dikemudian hari.
Dengan adanya regenerasi model pertanian ini para petani
muda harus terbuka terhadap perkembangan teknologi dan
inovasi. Dan mengubah pola pikir terhadap profesi petani yang
B
PERALATAN, LABORATORIUM, GELAS , FUNGSI, VOLUME, DISTILA-
SI, EKSTRAKSI, FILTRASI, KALIBRASI
STUDI PUSTAKA
BERKUNJUNG KE INDUSTRI
Prosedur Kerja:
1.Menyiapkan diri untuk belajar atau bekerja atau berkegiatan
di Laboratorium (Sehat, Memakai Alat Pelindung Diri APD
dan Berdoa);
2.Menyiapkan dokumen IK sesuai kebutuhan;
3.Mengenali spesifikasi teknis berbagai perabot untuk
penyimpanan bahan kimia (tulis dalam format);
4.Mengenali cara penggunaannya perabot penyimpanan bahan
kimia;
5.Mengenali dokumen IK Peralatan penunjang Kerja di
Laboratorium;
6.Mengenali aspek aspek K3LH dari alat;
7.Menggunakan masing-masing lemari penyimpanan dan
peralatan penunjang lainnya sesuai IK yang disiapkan
3. Acuan
3.1 Pedoman Mutu Laboratorium
3.2 Manual Operasional Pencucian peralatan gelas
3.3 Manual Operasional Penanganan limbah cair Laboratorium
4. Prosedur
4.1 Mencuci Alat gelas Baru (Beaker gelas)
Rendam alat gelas dalam air kran, kemudian bilas menggunakan
air sabun, kemudian dibilas dengan larutan HCl 0,2 %, kemudi-
an dibilas dengan akuades sebanyak 3 kali. Keringkan dengan
air drying atau dioven pada suhu 105 oC selama 1 jam. Ingat
alat gelas untuk alat ukur tidak boleh dipanaskan karena akan
merusak kalibrasinya. Peralatan lab yang dapat dikeringkan
dengan pemanasan adalah botol timbang, gelas arloji, cawan
petri, tabung reaksi, corong gelas, corong Buchner, corong pe-
misah, cawan pengabuan, cawan penguapan, Erlenmeyer, labu
didih, pendingin, soxhlet.
4.2 Memcuci Alat gelas bekas pakai wadah bahan kimia basa kuat
missal NaOH 0,1 M atau bekas wadah asam kuat HCl 2M .
Pertama rendam alat atau bilsa alat dengan air kran beberapa
kali, gunakan air sabun yang hangat dan gunakan sikat untuk
membersihkan bagian dalam alat yang melengkung, air bilasan
dapat langsung dibuang ke
4.4 Mencuci Alat gelas wadah bahan kimia /larutan kimia asam
lemah/ basa lemah/ garam asam/ garam basa/ yang larut
dalam air. Remdam atau bilas alat dengan air kran hangat
bersabun beberapa kali hingga bersih, kemudian bilas dengan
akuadas 3-4 kali.
Catatan:
Alat gelas yang dicuci sudah bersih adalah ketika dibilas dengan
akuades maka akuades akan mengalir cepat pada didinding alat dan
tidak ada yang menempel. Dengan demikian alat gelas akan segera
kering meskipun didiamkan pada suhu kamar.
3. Acuan
3.1 Pedoman Mutu Laboratorium
3.2 Manual Operasional Pencucian peralatan gelas
3.3 Manual Operasional Penanganan limbah cair Laboratorium
4. Prosedur
4.1 Menggunakan Pipet Volumetrik dan Pipet Mohr. Kedua jenis
alat ukur ini mempunyai fungsi sebagai alat ukur volume
cairan dengan ketelitian tinggi.
4.1.1 Mengisi Pipet Volumetrik dan Pipet Mohr
Dilarang mengisi pipet Volumetrik dan Pilet Mohr dengan
menggunakan mulut atau dihisap dengan mulut.
Pipet Volumetrik diisi dengan menggunakan pengisi pipet
(pipette filler) berupa Bulb yang manual atau yang otomatis.
Pipet volume:
Digunakan untuk mengambil
cairan dalam jumlah tertentu
sesuai kapasita dengan teliti.
Digunakan dengan bulb
pipette filler manual atau
Gambar 21. Pipet volume:
otomatis
Pipet ukur/mohr:
Digunakan untuk mengambil
dan mengeluarkan caira
dalam beberapa volume
dengan teliti. Digunakan
Gambar 22. Pipet ukur/mohr
dengan bulb pipette filler
manual atau otomatis
Pipet tetes (dropping
pippete)
Digunakan untuk mengisap
Buret
Digunakan untuk
mengeluarkan larutan
standar dengan ketelitian
tinggi pada berbagai volume
Gambar 24. Buret tertentu, biasanya digunakan
https://images.app.goo.gl/NYNU42WCkspjzJKX7
ing botlle)
Gambar29. Gambar
Cawan 30. Corong
pengabuan Buchner
Gambar 45. Digital Neraca Analitik Gambar 46. Infra Red Mointure
KISI-KISI
SOAL TULIS
STUDI PUSTAKA
Buku teks sebagai bahan, baik dalam bentuk hard copy atau
soft copy yang bisa didapatkan di perpustkaan sekolah, atau
perpustakaan virtual dari berbagai lembaga seperti lembaga
pendidikan dan lainnya. Berbagai judul atau tema materi dalam
buku teks yang ada dan perlu dibaca dan dipahami diantaranya
adalah buku-buku dengan judul atau tema bahasan tentang:
- Panen dan pasca Panen hasil pertanian, hasil perikanan,
buah-buahan, sayuran, serealia dan biji-bijian;
- Pengawetan Hasil Pertanian dan perikanan;
- Teknologi Pangan, pengolahan, pengemasan dan
penyimpanan;
- Pengolahan hasil pertanian
BERKUNJUNG KE INDUSTRI
Gambar 55. Salah Satu Proses Pengolahan Tempe di Rumah Tempe - Bogor
Sumber:https://gapeysandy.wordpress.com/2015/10/27/tempe-2-berkunjung-ke-rumah-tempe-indonesia/ / Gapey Sandi
PROSES TERMAL
Table 14. Konduktivitas Panas Bahan Pangan Tertentu dan Bahan lainnya
MEKANISME PENGERINGAN
a
dihitung dari tekanan uap air es dibagi tekanan uap air murni
sumber : di adaptasi dari Troller and Christian (1978), van den
Berg (1986) and Brenndorfer et al. (1985) dalam Fellows (2000)
halaman 45
Keaktivan Air (Water Activity )/Aw dirumuskan sebagai berikut:
Gambar 69. Sketsa Efek dari blansing pada jaringan sel bahan: S, pai
tergelatinisasi,; CM, membrane cytoplasmic berubah; CW,
dinding selah sedikit berubah; P, pectin termodifikasi; N,
protein inti sel dan sitoplasma terdenaturasi; C, chloroplasts
and chromoplasts tidak beraturan Fellows (2000) halaman 238.
c. Pengasaman
Proses mengasamkan bahan makanan, yitu membuat bahan
makanan memilki rasa asam atau memilki keasaam yang tinggi
dapat dlakukan dengan menambahkan bahan pengasam (acidulan)
yang termasuk bahann tambahan makanan dan memproses
secara mikrobiologis (fermentasi) dengan menggunakan
mikroba tertentu sehingga dihasilkan bahan makananan yang
bersifat asam. Penambahan asam sitrat dan garam dapur pada
proses pembuatan pikel sayuran, menyebabkan terjadinya proses
fermentasi oleh sejumlah mikroba (terutama bakteri asam laktat)
menghasilkan rasa asam dan aroma khas pada prduk pikel atau
asinan. Penggunaan bakteri khusus, yaitu golongan termofilik
pembentuk asam pada pembuatan yoghurt susu, menghasilkan
proses fermentasi dengan hasil berupa susu asam (yoghurt) dan
digunakan sebagai pangan fungsional atau pro-biotik.
Proses kimia yang terjadi lainnya pada pengolahan pangan
adalah proses hidrolisis, proses oksidasi. Proses hidrolisis dapat
dipahami sebagai penguraian zat dalam bahan pangan secara
kimia yang terjadi oleh adanya reaksi zat tersebut dengan molekul
air. Reaksi hidrolisis terjadi diantaranya pada proses pembuatan
kecap, dimana senyawa protein dalam bahan pangan kedelai
atau bahan lain yang dibuat kecap diurai menjadi zat terlarut
dalam air sebagai senyawa asam amino. Proses ini berlangsung
selama fermentasi, dimana bakteri atau mikroba lainnya yang
tahan kadar garam tinggi, aktif dan menghasilkan enzim yang
mengkatalisasi terjadinya hidrolisis molekul protein oleh molekul
air menjadi senyawa asam amino. Hidrolisis lainnya adalah pada
pembuatan tempe, dimana protein kedelai diurai menjadi asam
amino oleh mokelul air dengan katalis enzim yang dihasilkan oleh
kapang (jamur mikro) yang digunakan sebagai ragi tempe.
“DARI BIJI ATAU DARI UMBI APA PANGAN YANG PALING SERING DAN
PALING DOMINAN KALIAN KONSUMSI SEHARI-HARI? KENAPA?”
A Tepung ( ……)
Kue kering ( ……)
Kue basah (……)
B
Nasi ( A )
Bihun (……)
C Krupuk (……)
A Kripik (……)
Tepung (……)
Kue kering (……)
B
Biskuit (……)
Dodol (……)
C Bak pia (……)
Pengganti Nasi (……)
A Minyak goreng (……)
Santan kelapa (……)
B Santan bubuk (……)
Krim kelapa (……)
Dodol (……)
C K. parut kering (……)
A Minyak (……)
Manisan (……)
Sari buah (……)
B
Sirup (……)
Parfum (……)
C Bumbu/rempah (……)
AKTIVITAS
C BELAJAR
MELAKSANAKAN PRAKTIK DI
LABORATORIUM SEKOLAH
Kegiatan pembelajaran di sekolah dilak-
sanakan sesuai dengan jadwal yang telah di
kulit
endosperm
lembaga
202
Karakterstik komoditas kacang-kacangan (leguminosa)
Karakteristik Fisik bahan
Karakterisitik biji: butiran
bentuk bulat lonjong, warna
kulit kuning keputihan, warna
keping biji kuning keputihan,
tekstrus agak liat, mudah
menyerap air rendaman dan
menjadi renyah/rapuh, aro-
ma keping biji agak langu
atau pungent
203
Kacang tanah Arachis hypogae / Peanut /Groundnut
Karakterisitik biji:
Bentuk polong khas, berbiji
1 sampai 4 butir, kulit polong
keras rapuh dan teksturnya
kasar sangat berserat.
Butir biji warna ari merah
atau agak putih keping biji
kering renyah, aroma khas
minyak, warna keping biji
kuning keputihan, tekstrus
agak liat, mudah menyerap
air rendaman dan menjadi
renyah/rapuh, aroma keping
biji agak langu atau pungent
Ukuran umbi keladi sangat bervariasi dari hanya kurang dari 100
gram sampai lebih dari 500 gram bobot per umbi.
f.) Gadung
Gadung dengan nama latin Dioscorea hispida, adalah umbi
yang secara alami mengandung racun. Untuk dapat dikonsumsi
umbi ini harus diolah dengan tepat sehingga kandungan
racunnya hilang. Zat racun dalam umbi gadung adalah senyawa
sianida yang berikatan dengan senyawa karbohidrat sebagai
glukosianida. Sifat racunnya terjadi ketika dalam bentuk senyawa
sianida bebas (asam sianida). Penghilangan racun dalam umbi
selama pengolahan dapat dilakukan dengan mengupas, mengiris
umbi tipis-tipis, kemudian direndam dalam air mengaliri selama
beberapa hari, jika perlu dilakukan pengepresan sehingga
cairan racunnya keluar dan larut dalam air. Pada umbi segar
kandungan sianidanya bisa mencapai lebih dai 500 mg/kg,
artinya umbi ini sangat beracun. Ukuran umbi gadung juga
bervariasi dari 1 kg hingga berat mencapai 10 kg. Umbi gadung
hasil tanaman pertama biasanya kecil. Untuk menghasilkan
umbi yang lebih besar, umbi hasil panen pertama ditanam
sebagai bibit dan akan menghasilkan umbi yang lebih besar.
Dimana :
% Kadar air = Kandungan air dalam bahan ( %)
Berat BK = berat bahan kering dalam sampel (g);
Berat air = berat air yang terdapat dalam sampel (g).
Kadar air basis kering ( dry basis Moisture content)
Dimana :
% Kadar air = Kandungan air dalam bahan ( %)
Berat BK = berat bahan kering dalam sampel (g);
Berat air = berat air yang terdapat dalam sampel (g).
Adalah % kadar air bahan yang diperhitungkan dari hubungan
berat air dalam bahan dan berat bahan bukan air (bahan
keringnya). Kadar basis kering tidak diguynakan secara umum,
jika perhitungan tersebut digunakan harus diberi penjelasan.
Misalnya kadar air basis kering dalam minyak goreng. Tetapi
jika hanya ditulis Kadar Air minyak goreng maksimum 0,3 %,
yang dimaksud adalah kadar air basis basah (wet basis moisture
content)
Kelembaban Udara Rrelatif (Relative Humidity /RH)
Komoditas biji-bijian bersifat “hidroskopis”, yang berarti
biji-bijian yang berada di ruangan akan mengeluarkan air ke
udara atau menyerap air dari udara sekitar dalam bentuk uap
air. Kemampuan menyerap atau menguapkan air dari dan ke
udara suatu bahan pada suhu ruangan tertentu akan mencapai
keseimbangan. Udara yang mengandung uap air dikatakan udara
lembab. Kelembaban udara dinyatakan sebagai kelembabab
udara relative (RH) dan memiliki nilai dalam satu %. Ketika
kandungan uap air dalam udara mencapai maksimum, udara
dikatakan “jenuh”, yaitu udara tidak dapat menyerap uap air
pada suhu tertentu tersebut, ia memiliki kelembaban relatif 100
persen. Kelembaban udararelatif, dinyatakan dalam persentase,
didefinisikan sebagai hubungan antara berat uap air yang
terkandung dalam 1 kg udara dan berat uap air yang terkandung
dalam 1 kg udara jenuh, pada suhu tertentu. Artinya nilai RH
udara bisa sama pada suhu yang berbeda. Rumus RH sebagai
Suhu Udara
Bobot uap air maksimum (gr)
Suhu Udara
Bobot uap air maksimum (gr)
Sumber : http://www.fao.org/3/t0522e/T0522E08.htm#Drying
diakses 01 Juli 2021
Udara yang mengandung uap air dalam jumlah tertentu
cenderung menjadi jenuh jika suhunya diturunkan. Sebaliknya,
jika seseorang ingin meningkatkan “daya pengeringan” udara
ini (artinya kapasitasnya untuk menyerap lebih banyak uap air),
maka perlu dipanaskan. 50 oC
Misalnya, udara yang mengandung 28,1 gram uap air per kg
maka akan memiliki kelembaban relative (RH) :
28,1
% = 100 % =1 00 % Pada suhu 30
,1
28,1
% = ,5
100 %= 31,4 % Pada suhu 50 +
28,1
% = ,7
100 % = 9,6 % Pada suhu 70 …
21% 30 17 11 7
22% 23 3 8 6
23% 17 10 7 5
24% 13 8 4 4
25% 10 8 6 3
Beras Gandum
Jagung Gandum Beras giling
Sorghum Kopi Bubuk
Kedelai Cocoa biji
Kacang tanah Kopra
Penumpukan karung
1. Soal Tulis
a.) Jelaskan faktor internal dan factor eksternal yang mempengaruhi
kualitas hasil panen tanaman pangan dan perkebunan
b.) Susut atau kehilangan bahan pangan selama penanganan dapat
bersifat kualitatif dan juga kuantitatif. Berikan contoh-contohnya
dari masing jenis kehilangan / susut dan berikan penjelasannya.
A
Agriteknologi : Nama Program keahlian akronim dari
Agriculture Teknologi
aktivitas air (Aw), : Keterswediaan air bebas dalam bahan yang
dapat digunakan untuk aktivitas biokimia
alkali, : Kondisi atau sifat mediaum atau zat yang nilai pH nya
lebih dari 7
asam kuat, : Senyawa asam anorganik atau organik yang
larutannya dalam air terionisasi sempourna
asam laktat, : sejenis asam organik, asam lemah, memberikan
aroma khas pada produk asinan buah atau sayuran
asam sitrat, : asam organik lemak, digunakan pada pembuatan
pikel untuk menghasilkan warna merah pada pikel umbi jahe
asam sulfat, : asam anorganik, asam kuat dan oksidator
Asesmen, : proses penilaian terhadap kinerja atau proses
Asin, : salah satu rasa cicip dasar
B
bakteri asam laktat : bakteri yang aktivitas metaboliemenya
menghasilkan asam laktat, bakteri yang tahan asam,
bakteri halofilik, : bakteri yang tahan hidup dalam kandungan
garam tinggi
basa kuat, : penggolongan zat kimia yang larutannya dalam air
teionisasi sempurna
beaker gelas : alat gelas lb. berfungsi sebagai wadah
beras kepala : Beras yang ukurannya panjang butirnya lebih dari
50%
beras pecah kulit, : beras yang dihasilkan dari proses pertama
pada RMU
GLOSARIUM 228
berat jenis, : konstanta atau nilai berupa karakterisitik suatu
zat atau bahan tidak memiliki satuan yang dihasilkan dari
membandingkan densitas zat dengan densitas standar (air
murni pada suhu 4oC tekanan vakum besarnya 1kg/liter)
Berkelanjutan, : terus menerus
Bioteknologi : teknologi yang memanfaatkan mikroorganisme
atau organaisme tertentu untuk kepentingan perbaikan suatu
proses atau menghasilkan suatu produk biologis sebagai
pangan, pakan atau produk farmasi dan lainnya
Blansing: proses pemanasan bahan hasil pertanian dengan cara
menyelupkan dalam air panas suhu di atas 70 oC atau dengan
uapa panas sebelum bahan diolah atau diproses lanjut.
botol pencuci, : nama alat lab. yang berfungsi sebagai wadah
akuades yang akan digunakan dalam kegiatan laboratorium
BPOM, :singkat darei Badan pengawasan Obat dan Makanan,
lembaga Pemerintah RI yang bertanggung jawab atas
mngawasi produksi dan distribusi dan konsumsi Bahan
makanan, dan obat-obatan
Buret : Alat lab yang berfungsi untuk proses tiutrasi
C
cawan pengabuan, : alat lab yang berfungsi sebagai wadah
bahan yang akan dibakar atau diabukan
cawan porselen, : alat lab yang berfungsi sebagai wadah bahan
yang dikeringkan atau diuapkan D
Dehidrasi, : proses menghilangkan atau mengurangi kandungan
air bahan
Digitalisasi: proses atau teknologi yang menggunakan basis
komputer dan mengubah data analog (mekanis dan elektronik )
menjadi tampilan display
Distilasi, : proses pemisahan zat berdasarkan perbedaan titik
didih dan titik uapnya
229 GLOSARIUM
D
Dehidrasi, : proses menghilangkan atau mengurangi kandungan
air bahan
Digitalisasi: proses atau teknologi yang menggunakan basis
komputer dan mengubah data analog (mekanis dan elektronik )
menjadi tampilan display
Distilasi, : proses pemisahan zat berdasarkan perbedaan titik
didih dan titik uapnya
E
Elektronik, 30: perlatan atau proses kerja yang menggunakan
klistrik arus lemah (DC)
Enzim, : biokatalisator, katalisator yang pada proses reaksi
biokimia ada yang dihasilkan oleh mikrooragnisme atau jaringan
dari organisme tertentu.
erlenmeyer, : a;lat lab yang berfungsi untuk proses reaksi kimia
campuran zat dalam bentuk cairan
F
FDA, : singkatan Food and drug Administration, Badan
pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung Jawab pada
pengawasan Obat dan Makanan di Amerika Serikat
fumigasi, : Proses pengendalian hama dan penyakit (turutama
serangga) pada gudang penyimpanan bahan pangan melalaui
proses penggunaan gas beracun ( insektisida yang diubah
menjadi gas), dalam ruang tertutup dan oleh tenaga ahli
G
gelas pengaduk, : a;lat lab berupa batang gelas untuk proses
pengadukan campuran cairan
gelas piala: alat gelas lab yang berfungsi sebagai wadah dan
pemanasan cairan
gelas ukur:alat lab berfungsi untuk mengukur volume cairan
dengan ketelitian rendah
GLOSARIUM 230
H
Hardskill, : kemampuan yang bersumber pada penggunaan
anggota badan berupa keterampilan dan kemampuan dalam
proses berfikir
Hidrolisis, : reaksi kimia penguarain zat atau molekul oleh
molekul air pada kondisi adanya katalisator fisik (panas,
tekanan), kimia (asam, basa) maupun biologis (enzim).
hujan asam, : Aior hujan yangmengandung senyawa asam nitrat
sedbagaiakibat adanay folusi zat tersebut pada lapisan atmosfir
yang terlarut dala air hujan, atau salju
I
Informasi: data yang ada dalam suatu media
insektisida, : pestisida untuk mebunuh hama golongan
serangga 9insekta)
Instruksi Kerja: dokumen yang dijadikan pedoman melaksanak
tugas pekerjaan, 152
Isoterm: pada suhu yang sama
J
jamur mikro, : penyebutan lain untuk mikroorganisme kapang
K
kadar air keseimbangan, : Kadar air bahan yang terjadi pada
suhu dan kelembaban tertentu yang stabil
Karakteristik, : adalah ciri pembeda
Karamelisasi : proses perubahan senyawa gukla menjadi zat
yang berwarna coklat denga aroma khas (baku gosong manis),
dan rasa agak pahit karena pemanasan tinggi
karbohidrat, : senyawa makromolekul, salah stau zat gizi atau
sumber kalori dalam bahan pangan
karbon dioksida, : senyawa zat arang asam dengan rumus
CO2berperan pada foitosintesa dan hasil metabolisme proses
respirasi mahluk hidup.
Karung: jenmis kemasan fleksibel; beruap anyawan bahan
serat , atau serat buatan (karung plastik)
komoditas pangan, : Hasil pertanian bahan pangan yang
memilki nilai ekonomis
231 GLOSARIUM
L
Laboratorium,: Tempat melaksanakan kegaitan pembelajaran
praktik, percobaan atau penleitian atau lkatihan
Labu didih,: alat lab untuk digunakan sebagai wadah cairan
yang dididhkan agtau dipanaskan dalam proses distilasi, ekstraki
atau refluks
labu ukur, : Alat gelas lab untuk mengukr volum tertntu cairan
atau larutan dengan ketellitian tinggi
Laju reaksi, ; kecepatan terjadinya reaksi terkait dengan waktu
dan jumlah zat yang bereaksi atau yang berproses.
lemak atau minyak, : salah satu senyawa makromolekul, zat gizi
sumber kalori pada bahan pangan
lemak tidak jenuh: senyawa lemak atau minyak yang
mengandung ikatan rangkap pada rantai atom C
lipid: Senyawa makromolekul yang terdiri dari lipid sederhana
(minyak lemak dan gliserol) dan lipid majemuk (senyawa
lipid yang beriktan dengan senyawa karbohidrat, protein atau
senyawa lainnya)
logistic,/logistik : Suatu sistem yang mengelola distribusi,
pengadaan dan stok barang, informasi dan nilai dalam
masyarakat
M
Makanan, : sinonim dari pangan, bisa bahan yang dimakan
atau djiakdikan minuman baik dengan cara diolah atau dalam
keadaan segar.
Manis, : salah satu jenis rasa cicip dasar yang paling sulit
dideteksinya dibadningkan coicip dasar lainnya
Manufaktur: aktivitas produksi barang dalam sekala pabrik
Mikroba, : jasad renik yang tidak dapt dilhat langsung dengan
mata telanjang berukuran kurang dari sampai beberapa mikron
miniskus, : permukaan zat zair dalam suatu kolom yang
cenderung membetuk cekungan
minyak atsiri, : minyak esensial zat organik hasil penyulingan
bahan hasil pertanian berupa cairan yang mudah menguap dan
beraoma kuar, khas, digunakan sebagai bahan baku parfum,
fragrans, kosmetik dan obat-obatan
GLOSARIUM 232
N
NaCl, : rumus molekul dari garam napur
Nanoteknologi, : teknologi yang menggunakan bahan atau
m,ateri yang berukuran nano sangat kesil, yang berarti seper
milyar
neraca analitik, : neraca atau timbangan yang digunakan pada
pekerjaan analisis, memilki ketelitian minimal 1 mg.
Nitrit : istilah untuk zat kimia golongan asam atau garam
yang menganndung unsur nitorgen dalam derajat atau valenmsi
tertentu. Misalnya sam nitrit atau nnanitrium nitrit
O
Oksidasi, : reaksi kimia yang berlangsung bersaam dengan
reaksi reduksi. Zat yang mengoksidasi adalah yang tereduksi
dan yang mereduksi adalah yang teroksidasi
oleoresin, : adalah ekstrakm yang dihasilkan dari bahan-bahan
sumber minyak atsiri atau dari bahan hasil pertanian lain seperti
sayuran yangm memilki aroam dan rasa tajam seperti cabe,
bawang dan lainnya, siperoleh melalui proses ekstraksi pelarut
P
palet : dudukan untuk tumpukan bahan dalam gudang
poenyimpanan berupa konstruksi dari bahan kayu atau bah
palstik , 232, 233
Pangan, : makanan atau minuman yang dapat dikonsumsi
langsung atau setrelah diolah
parboiled rice, : beras yang gabahnya diblansing sebelum
dikeringkan dan diolah e=menjadi beras.
Pasteurisasi, : perlakuan dengan medium panas (air atau uap
air panas, pada bahan pangan bertujuan untuk menghancurkan
mmikroba patogen’
pemanasan global, : kenaikan suhu permukaan bumi akibat
adanya nenergi matahari yang kesampai ke peurmukaan bumi
tidak dipantulkan ke luar angkasa karena tertahan oleh lapisan
gas polutan diatmorfir dan menyebabkan pemanasan pada
permukaan bumi
pembekuan : proses penangnan bahan hasil pertanian pada
suhu -18 oC sampai – 21 oC
233 GLOSARIUM
Pembelajaran : proses yang terjadi pada ruang belajar (dalam
arti luas) antara yang belajar dengan yang mengajar
Penanganan pasca panen : semua tindakan terhadap hasil
panen hasil pertanian yang bbertujuan untuk menyiapkan
bahan untuk dikonsumsi, disimpan atau dilah lebih lanjut.
pencoklatan enzimatik, 183
Pengayaan, 36, 71, 106, 144, 196, 238
pengemasan, 8, 15, 21, 40, 68, 93, 147, 162, 199, 200, 205,207
Pengeringan, 102, 150, 162, 164, 178, 180, 181, 201, 207, 210,
211, 223, 236
penggaraman, 150, 157, 189
penggulaan, 157
pengolahan, 1, 3, 4, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 27, 29, 30, 32, 33,
39, 40, 41, 45, 46, 52, 53, 56, 58, 68, 69, 70, 71, 76, 80, 81,
83, 85, 87, 91, 93, 97, 98, 99, 145, 147, 149, 150, 155, 157,
158, 161, 163, 172, 185, 187, 188, 190, 191, 192, 194, 200,
201, 217, 221, 237
penjemuran, 161, 201
penyimpanan, 7, 8, 15, 21, 23, 102, 113, 114, 115, 117, 147,
159, 162, 163, 168, 171, 182, 186, 199, 200, 214, 223, 227,
228, 229, 231, 232, 233, 236
Personal, 8
Pertanian, 3, 10, 11, 18, 20, 30, 46, 60, 65, 66, 76, 79, 90, 100,
101, 103, 110, 111, 147, 156, 187, 201, 202
pertanian berkelanjutan, : subsistem proses budidaya tanaman,
ikan dan ternak yang berorientasi pada lingkungan yang lestari
dan proses budida yang terus-menerus untuk pebaikan
perubahan iklim, : perubahan yang terjadi pada alam yang
dikaikan dengan aktivitas manusia terhadap alam
pH : derajat keasaam atau suatu zat yang disebabkan
kandungan ion H
pipet Mohr, : alat lab yang berfungsi untuk mengukur dan
memindahkan larutan (cairan) dalam berbagai volume dengan
ketetilian tinggi untuk pekerjaan analisis kuantitatif
Platform : dapat diartikan sebagai tempat dudukan yang
diguankan sebagai acuan atau dasar
GLOSARIUM 234
pneumatik, : proses penghenduan atau pengisapa oleh adanya
tekanan udara 178
probiotik, : bahan makanan atau minuman yang mengandung
mikroba yang bersifat baik atau bermanfaat untuk kesehatan
produksi pangan, : proses budidaya atau manufaktur dengan
out put nya bahan pangan atau pangan
proses bisnis, : proses-proses utama yang dilaksanakan suatu
bisnis atau usaha barang (manufaktur) atau produksi Jasa
protein: salah satu zat gizi yang menjadi sumber kalori dan
zat pembangun dalam tubuh, merupakan makromolekul yang
tersusun oleh molekul-molekul asam amino
R
palet : dudukan untuk tumpukan bahan dalam gudang rantai
pasok, : sistem yang dibentuk oleh elemen-elemen yang
berperan dalam pengadaan sumberdaya untuk atau yang
diperlukan oleh suatu industri atau produksi
reaksi kimia: perubahan yang terejadi pada bahan disertai
adanya perubahan pada struktur zat yang menyusunnya
reaksi Mailard, : reaksi kimia yang menyebabkan terjadinya
suatu zat berwarna coklat akibat reaksi antara senywa protien
dengan oksidaor pasa suhu tinggi.
Refleksi, : pencerminan sebagai dampak yang terjadi karena
suatu proses atau kejadian
Resiko, : potensi terjadinya bahaya atau kerugian akibat
suatu kondisi yang tidak sesuai , yang sudah dapat prediksi
sebelumnya
retort, : Alat untuk proses sterilisasi bahan dalam skala industri
robotisasi, : Penerapan atau penggunaan mesin kerja atau
robot untuk membatu atau menggantikan tugas manusia dalam
pekerjaan-pekerjaan tertentu, sehingga manusia dapat terhidar
dari tugas yang berbahaya, tugas yang mengulang-mengulang
secara terus menerus.
235 GLOSARIUM
S
Tanaman sayuran, : Hasil Pertanian dari golongan nabati
(tanaman) yang dipertuntukan sebagai bahan pangan sumber
air, serat, mineral dan vitamin yang umumnya dikonsumsi dalam
keadaan masih segar tanpa diolah atau segar kemudian diolah.
Serat kasar: bagian dari jenis karbohidrat yang bagi manusia
tidak dapat dicerna, tetapi berperan dalam metabolisme zat gizi
lainnya seperti lemak, protein dan karbohidrat lain yang dapat
dicerna.
SKKNI, : Singkatan dari Standar Kompetensi Kerja nasional
Indonesia, suatu standar Kompetensi yang dikeluarkan dari
kementerian tenaga kerja dan digunakan oleh industri, lembaga
pendidikan dan pelatihan sereta lembaga sertifikasi kompetenski
SMK3 : Singkatan dari Sistem manajemen Keselamatan, dan
kesehatan Kerja
Softskill, : Kemampuan yang dimilki seseorang untuk
memerankan dirinya mampu berfikir, bersikap dan bertindak
dengan cepat, tepat dan sesuai dengan kondisi dan kebtuhan
yang ada atau yang akan ada.
Standar Kompetensi: Standar kemampuan yang dibuthkan untuk
melaksanakan suatu tugas dan tanggung jawab. Terdapat
beberapa jenius Standar Komopetensi. Peretama SKKNI, kedua
standar khusus, standar kinerja yang dimilki atau yang dipakai
oleh organisasi atau lembaga tertentu.
GLOSARIUM 236
DAFTAR LAMPIRAN
237 GLOSARIUM
DAFTAR INDEX
A
Agriteknologi, 10, 11, 45, 76, 79, 87, 90, 100, 111, 155
aktivitas air (Aw), 195
alkali, 57, 115
asam kuat, 58, 117
asam laktat, 188
asam sitrat, 189, 191
asam sulfat, 57, 58
Asesmen, 33, 97, 141
Asin, 100, 173
B
bakteri asam laktat, 188, 191
bakteri halofilik, 188
basa kuat, 117
beaker gelas, 122, 123
beras kepala, 206
beras pecah kulit, 205, 206
berat jenis, 135
Berkelanjutan, 30, 65
Bioteknologi, 46
Blansing, 184
botol pencuci, 116, 125, 127, 129, 130, 131
BPOM, 15, 16
buret, 114, 116, 118, 120, 123, 124, 125, 130, 131
E
Elektronik, 30
Enzim, 183
erlenmeyer, 138
F
FDA, 46, 69
fumigasi, 232
G
gelas pengaduk, 122, 123
gelas piala, 114
gelas ukur, 114, 119, 123
H
Hardskill, 12
Hidrolisis, 139, 192
hujan asam, 57, 58
I
industri besar, 14, 75, 76
industri kecil, 75, 150, 157, 195
industri menengah, 14
Informasi, 3, 4, 8, 10, 12, 16, 23, 27, 41, 43, 53, 54, 55, 62, 75,
79, 80, 96, 109, 132, 156, 158, 202
U
Uap, 160
V
Volume, 112, 115, 119, 143, 206, 230
Y
yoghurt, 19, 40, 93, 156, 191
1. https://www.undp.org/press-
2. http://www.bulog.co.id/beraspangan/rastra/alur-raskin/
Diakses : JUni 2021
3. https://www.fda.gov/food/consumers/agricultural-
biotechnology. Diakses pada 3 Juni 2021
4. https://www.fda.gov/food/agricultural-biotechnology/gmo-
crops-animal-food-and-beyond) diakses 08-07-2021
4. http://www.nano.or.id/webinar-inspirasi-ilmuwan-
membangun-masa-depan-indonesia-dengan-riset-nano-herbal/
diakses 14-06-202
5. https://www.roboticstomorrow.com/story/2021/05/seafood-
processors-turning-to-robotics-and-automation/16882/ diakses
04-06-2021
6. releases/global-innovation-initiative-sustainable-
agriculture?utm_source=EN&utm_medium=GSR&utm_
content=US_UNDP_PaidSearch_Brand_English&utm_
campaign=CENTRAL&c_src=CENTRAL&c_