Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMBERIAN OBAT MELALUI SUB KUTAN

Dosen Pengampu : Agusrianto S.Kep. Ns. MM

Disusun Oleh :

Devi Anggraini

PO0220221007

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

PRODI D-III KEPERAWATAN POSO

TAHUN AKADEMIK 2022


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasih dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaiakan makalah “Pemberian Obat Melalui Sub Kutan” ini dengan
baik. Selama dalam menyusun makalah ini, saya senantiasa mendapat inspirasi dan dorongan moril
maupun materil dari berbgai pihak terutama dosen Farmakologi, Agusrianto yang telah memberikan
saran serta petunjuk. Saya menyadari akan keterbatasan dan kekurangan makalah ini. Oleh karena
itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Semoga karya ini berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................6
A. Pengertian Pemberian Obat Secara Sub Kutan.....................................................................................6
B. Tujuan Pemberian Obat Secara Subkutan.............................................................................................6
C. Tempat Pemberian Obat Secara Sub Kutan..........................................................................................7
D. Teknik Pemberian Obat Secara Sub Kutan...........................................................................................7
E. Alat dan Bahan Pemberian Obat Secara Subkutan................................................................................7
F. Prosedur Kerja Pemberian Obat Secara Subkutan................................................................................7
G. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian Obat Secara Subkutan........................................9
H. Kelebihan Dan Kekurangan Pemberian Obat Secara Subkutan............................................................9
I. SOP Pemberian Obat Secara Subkutan...............................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................................14
PENUTUP......................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................................................14
B. Saran...................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah
kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis (Aziz,2006). Pemberian
obat yang dilakukan dengan suntikan dibawah kulit dapat dilakukan pada daerah lengan
atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan daerah
sekitar umbilikus (abdomen). Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya dilakukan
dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.
Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikanakan diabsorbsi oleh tubuh
dengan pelan dan berdurasi npanjang (slow and sustained absorption).
Tujuan pemberian obat secara subkutan agar obat dapat menyebar dan diserap secara
perlahan-lahan. Lokasi injeksi secara subkutan adalah lengan atas sebelah luar, paha
bagian depan, perut, area scapula, area ventrogluteal, area dorsogluteal. injeksi subkutan
merupakan salah satu metode pemberian obat dalam tubuh manusia.sampai dengan 2 ml
larutan obat biasa langsung disuntikan dibawah kulit. Dengan cara ini, obat dapat
berlaku dalam waktu 20 menit. Metode ini dilakukan dengan menggunakan sejumlah
kecil cairan obat ke pasien yang tidak dapat mengambil obat-obatan oral atau jika obat
ini sensitif dan dapat dengan mudah dihancurkan oleh sekresi usus.
Tidak semua obat cair dapat diberikan melalui subkutan. Ada obat Yang dapat
membahayakan jaringan permukan kulit. Dalam hal ini, injeksi intramuscular atau
intravens dilakukan. Ketika pemberian obat apapun, penyedia medis harus ingat untuk
mengelola obat yang tepat kepada orang yang tepat, dengan dosis yang tepat, melalui
rute yang tepat dan situs pada waktu yang sempurna. Ketika pemberian injeksi subkutan,
jarum kecil dan tipis digunakan dan dimasukan tepat di bawah kulit, dan kemudian obat
ini disuntikan perlahan-lahan. Obat ini kemudian akan bergerak langsung ke pembuluh
darah kecil pergi ke aliran darah.
Individu dapat memiliki reaksi yang berbeda untuk obat-obatan yang diberikan
secara subkutan. Itulah sebabnya tim kesehatan harus memantau reaksi pasien terutama
ketika obat diperkenalkan untuk pertama kalinya. Setiap reaksi yang merugikan harus
segera dilaporkan kepada staf medis. Jika pasien memerlukan suntikan sering, obat harus
disuntikan di lokasi yang berbeda setiap kali. Jika Injeksi subkutan dilakukan dengan
benar, tidak aka nada komplikasi yang dapat membahayakan kesehatan baik pasien
maupun penyedia layanan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipapaprkan diatas, jabarkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pemberian obat secara subkutan ?
2. Apa tujuan dari pemberian obat secara subkutan ?
3. Dimana tempat pemberian obat secara subkutan ?
4. Bagaiamana teknik atau cara pemberian obat secara subkutan ?
5. Apa saja alat dan bahan pemberian obat secara subkutan ?
6. Bagaimana prosedur kerja pemberian obat secara subkutan ?
7. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat secara subkutan ?
8. Apa saja kelebihan dan kekurangan pemberian obat secara subkutan ?
9. Bagaimana SOP pemberian obat secara subkutan ?
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas makalah Farmakologi
yang dibimbing oleh oleh Bapak Agusrianto, serta tujuan utama pembuatan makalah ini
yaitu untuk dapat memahai dan mengerti serta bisa mempraktekkan bagaiamana dan apa
saja cara ataupun teknik-teknik pemberian obat secara subkutan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemberian Obat Secara Sub Kutan


Injeksi subcutan adalah menyuntikkan obat ke jaringan ikat longgar dibawah kulit.
Karena jaringan subkutan tidak memiliki banyak pembuluh darah seperti otot maka
penyerapan obat lebih lama dari pada penyuntikan intra muskuler (IM). Jaringan
subkutan mengandung reseptor nyeri, jadi hanya obat dalam dosis kecil yang larut dalam
air, yang tidak mengiritasi yang dapat diberikan melalui rute ini.
Daerah yang paling baik untuk penyuntikan adalah lengan atas belakang, abdomen
dari bawah iga sampai batas Krista iliaka dan bagian paha atas depan. Pemberian obat
secara sub dapat dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebelah luar atau sepertiga
bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan sekitar abdomen. Injeksi subkutan
diberikan ke dalam jaringan lemak dari jaringan subkutan , yang terletak di bawah
dermis dan epidermis. Injeksi biasanya digunakan untuk memberikan obat-obatan,
terutama yang tidak dapat diberikan melalui mulut karena tidak akan diserap dari saluran
pencernaan .
Suntikan subkutan diserap lebih lambat daripada zat yang disuntikkan secara
intravena atau ke dalam otot , tetapi lebih cepat daripada obat yang diberikan melalui
mulut.
Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah
kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis (Aziz,2006).
B. Tujuan Pemberian Obat Secara Subkutan
Tujuan pemberian obat secara subkutan agar obat dapat menyebar dan diserap secara
perlahan-lahan. Lokasi injeksi secara subkutan adalah lengan atas sebelah luar, paha
bagian depan, perut, area scapula, area ventrogluteal, area dorsogluteal. Injeksi subkutan
merupakan salah satu metode pemberian obat dalam tubuh manusia.sampai dengan 2 ml
larutan obat biasa langsung disuntikan dibawah kulit. Dengan cara ini, obat dapat
berlaku dalam waktu 20 menit. Metode ini dilakukan dengan menggunakan sejumlah
kecil cairan obat ke pasien yang tidak dapat mengambil obat-obatan oral atau jika obat
ini sensitif dan dapat dengan mudah dihancurkan oleh sekresi usus. Tidak semua obat
cair dapat diberikan melalui subkutan.
C. Tempat Pemberian Obat Secara Sub Kutan
Lokasi injeksi secara subkutan adalah lengan atas sebelah luar, paha bagian depan,
perut, area scapula, area ventrogluteal, area dorsogluteal. Lokasi yang umum digunakan
untuk injeksi sub kutan biasanya pada bagian berlemak otot trisep pada lengan samping
dan belakang di antara siku dan bahu. Bagian berlemak pada kaki dibagian paha depan
luar di antara pinggul dan lutut.
D. Teknik Pemberian Obat Secara Sub Kutan
Suntikan subkutan dilakukan dengan membersihkan area yang akan disuntik diikuti
dengan penyuntikan, biasanya pada sudut 45 derajat terhadap kulit saat menggunakan
spuit dan jarum, atau pada sudut 90 derajat (tegak lurus) jika menggunakan pena
injektor. Sudut injeksi yang tepat didasarkan pada panjang jarum yang digunakan, dan
kedalaman lemak subkutan di kulit orang tertentu. Sudut 90 derajat selalu digunakan
untuk obat-obatan seperti heparin . Jika diberikan secara miring, kulit dan jaringan di
bawahnya mungkin terjepit ke atas sebelum disuntikkan. Injeksi diberikan perlahan,
berlangsung sekitar 10 detik per mililiter cairan yang disuntikkan, dan jarum dapat
dibiarkan di tempatnya selama 10 detik setelah injeksi untuk memastikan obat
disuntikkan sepenuhnya.
E. Alat dan Bahan Pemberian Obat Secara Subkutan
Alat dan bahan yang perlu dipersiapakan dalam pemberian obat secara subkutan
yaitu:
1. Buku injeksi/ catatan obat
2. Sarung tangan sekali pakai
3. Obat yang sesuai
4. Spuit
5. Kapas alcohol
6. Cairan pelarut
7. Bak spuit
8. Bengkok
9. Perlak dan pengalas
10. Kasa dan plester
F. Prosedur Kerja Pemberian Obat Secara Subkutan
Prainteraksi :
1. Siapkan obat yang disesuaikan, cocok aturan pengobatan dengan label obat,
perhatikan kadalursa obat.
2. Kenakan sarung tangan
3. Buka bungkus spuit tanpa mengkontaminasi jarumnya
4. Ambil obat dari flakon :
 Lapas tutup dari metal (flakon)
 Bersihkan diafragma karet dari metal (flakon)
 Buka tutup jarum dan letakkan di tempat yang aman dan bersih
 Pastikan jarum terpasang kuat pada spuit
 Buka tutup jarum kemudian pegang spuit sejajar dgn mata dengan tangan kiri
dan tarik udara ke dlm spuit sejumlah volume obat yg diinginkan.
 Masukan jarum kedalam flakom yang tegak lurus dengan hati- hati melalui bagin
tengan tutup karet pertahankan sterlitas jarum
 Injeksi udara ke dlm flakon, pertahankan level jarum diatas permukaan obat
 Tarik sejumlah obat yang diinginkan
 Jika di dlm spuit terdapat udara lebih ,pegang spuit vertikal lurus dan keluarkan
udara dengan hati-hati
 10 Kembalikan tutup jarum dan ganti jarum dengan yang baru
 Cocokan kembali label obat dengan aturan pengobatan
 Simpan obat di bak obat
 Dekatkan obat pada pasien
Fase Orientasi :
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3. Menanyakan Keluhan utama pasien
4. Beri kesempata klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
5. Dekatkan obat dan peralatan kepada pasien
Fase Kerja :
1. Tutup pintu atau tarik tirai di samping ranjang klien (menjaga privasi klien).
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih.
3. Pilihlah lokasi penyuntikan yang sesuai (hindari area: jaringan parut, memar, lecet,
edema, massa, nyeri, atau infeksi) dan tidak melakukan pada tempat yang
berulangkali).
4. Bantu klien memposisikan tubuhnya sesuai lokasi penyuntikan yang dipilih.
5. Bersihkan lokasi injeksi dengan kapas alcohol (gerakan yang tegas, sirkular dan
bergerak kearah luar lokasi injeksi) dan biarkan lokasi tersebut mongering.
6. Lepaskan tutup jarum dengan tangan tidak dominan.
7. Cubit dan kumpulkan daerah sekitar lokasi injeksi atau tegangkan kulit di daerah
tersebut.
8. Pegang spuit dengan tangan dominan diantara ibu jari dan telunjuk.
9. Suntikkan jarum dengan cepat dan kuat pada sudut 45 derajat (kemudian lepaskan
cubitan bila dilakukan).
10. Segera gerakkan tangan tidak dominan untuk mengokohkan bagian bawah spuit,
tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit.
11. Jika tidak ada darah Suntikkan obat dengan perlahan.
12. Tarik jarum dengan cepat pada sudut yang sama (sesuai insersi/penyuntikan) sambil
menahan jaringan disekitarnya dengan tangan tidak dominan.
13. Beri tekanan yang lembut dengan kassa/kapas alcohol pada daerah penyuntikan
setelah jarum ditarik dan jangan memijat area tersebut.
14. Jangan menutup kembali jarum yang sudah digunakan lalu buang ke dalam wadah.
15. Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman.
16. Rapikan alat dan klien.
17. Buka sarung tangan dan buang dengan benar.
18. Buka sarung tangan dan cuci tangan.
G. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian Obat Secara Subkutan
1. Tempat injeksi
2. Jenis spuit dan jarum suntik yang akan digunakan
3. Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi
4. Kondisi atau penyakit klien/pasien
5. Apakah pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat
6. Obat yang harus diberikan harus benar
7. Cara atau rute pemberian obat harus benar
8. Waktu yang tepat dan benar
9. Pastikan privasi pasien terjaga
H. Kelebihan Dan Kekurangan Pemberian Obat Secara Subkutan
Kelebihan :
1. Diperlukan latihan sederhana
2. Absorpsi obat cepat larut air
3. Mencegah kerusakan sekitar saluran cerna
Kekurangan :
1. Rasa sakit dan kerusakan kulit
2. Tidak dapat dipakai jika volume obat besar
3. Bioavibilitas berfariasi, sesuai lokasi
4. Harus menggunakan teknik steril
5. Lebih mahal dibandingkan oral
6. Lebih lambat di bandingkan pemberian IM
7. Dapat menyebabkan ansietas (kecemasan yang berlebihan dan lebih subyektif)

I. SOP Pemberian Obat Secara Subkutan


Nama Mahasiswa :………………. Tanggal :………………..
No Langkah M TM Ket
1. Prainteraksi
a) Cek program terapi perawatan & medis
b) Eksplorasi dan validasi diri perawat
c) Cuci tangan
d) Siapkan alat
e) Persiapan alat :
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Kapas alcohol
3. Sarung tangan sekali pakai
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 1 ml dengan uk 25,26,atau 27 panjang
jarum ¼ sampai 5/8 inci
6. Pulpen atau spidol
7. Bak spuit
8. Baki obat
f) Siapkan obat yang disesuaikan, cocok aturan
pengobatan dengan label obat, perhatikan
kadaluarsa obat
g) Kenakan sarung tangan
h) Buka bungkus spuit tanpa mengkontaminasi
jarumnya
i) Ambil obat dari flakon :
1. Lepas tutup dari metal (flakon)
2. Bersihkan diafragma karet dari metal
(flakon)
3. Buka tutup jarum dan letakkan di tempat
yang aman dan bersih
4. Pastikan jarum terpasang kuat pada spuit
5. Buka tutup jarum kemudian pegang spuit
Sejajar dengan mata dengan tangan kiri dan
tarik udara ke dalam spuit sejumlah volume
obat yang diinginkan.
6. Masukan jarum kedalam flakon yang tegak
lurus dengan hati-hati melalui bagian
tengah tutup karet pertahankan sterilitas
jarum.
7. Injeksi udara ke dalam flakon, pertahankan
level jarum diatas permukaan obat.
8. Tarik sejumlah obat yang diinginkan
9. Jika di dalam spuit terdapat udara lebih,
pegang spuit vertikal lurus dan keluarkan
udara dengan hati-hati.
10. Kembalikan tutup jarum dang anti jarum
dengan yang baru.
11. Cocokan kembali label obat dengan aturan
pengobatan
12. Simpan obat di bak obat
13. Dekatkan obat pada pasien
2. Fase Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakana
pada keluarga/klien.
3. Menanyakan keluhan utama pasien
4. Beri kesempatan klien bertanya
Sebelum kegiatan dilakukan
5. Dekatkan obat dan peralatan kepada pasien
3. Fase Kerja
1. Tutup pintu atau tarik tirai di samping
ranjang klien (menjaga privasi klien)
2. Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih
3. PIlihlah lokasi penyuntikan yang sesuai
(hindari area : jaringan perut, memar, lecet,
edema, massa, nyeri, atau infeksi) dan tidak
melakukan pada tempat yang berulangkali.
4. Bantu klien memposisikan tubuhnya sesuai
lokasi penyuntikan yang dipilih.
5. Bersihkan lokasi injeksi dengan kapas
alcohol (gerakan yang tegas, sirkular dan
bergerak kearah luar lokasi injeksi) dan
biarkan lokasi tersebut mongering.
6. Lepaskan tutup jarum dengan tangan tidak
dominan
7. Cubit dan kumpulkan dengan daerah sekitar
lokasi injeksi atau tegangkan kulit di daerah
tersebut.
8. Pegang spuit dengan tangan dominan
diantara ibu jari dan telunjuk
9. Suntikan jarum dengan cepat dan kuat pada
sudut 45 derajat (kemudian lepaskan
cubitan bila dilakukan)
10. Segera gerakan tangan tidak dominan untuk
mengokohkan bagian bawah spuit.
11. Tarik plunger dan observasi adanya darah
pada spuit.
12. Jika tidak ada darah suntikan obat dengan
perlahan .
13. Tarik jarum dengan cepat pada sudut yang
sama (sesuai insersi/penyuntikan) sambil
menahan jaringan disekitarnya dengan
tangan tidak dominan.
14. Beri tekanan yang lembut dengan
kassa/kapas alcohol [ada daerah
penyuntikan setelah jarum ditarik dan
jangan memijat area tersebut.
15. Jangan menutup kembali jarum yang sudah
digunakan lalu buang kedalam wadah.
16. Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman
17. Rapikan alat dan klien
18. Buka sarung tangan dan dengan benar
19. Cuci tangan dengan bersih.
4. Fase Terminasi :
1. Evaluasi perasaan klien
2. Kontrak waktu dan topic untuk pertemuan
berikutnya (evaluasi respon klien terhadap
obat dalam rentang waktu sesuai untuk obat
tersebut).
3. Dokumentasi (tanggal, ja, tindakan yang
dilakukan, lokasi injeksi, reaksi penyuntikan
dan respon klien, nama dan paraf perawat).
5. Sikap :
1. Melakukan tindakan dengan sistematis
2. Komunikatif dengan pasien
3. Percaya diri

Ket : M = Melakukan dengan sempurna, TM = Melakukan dengan tidak sempurna

Penilaian

Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan × 100 = ……..

Poso,…..…………………….
Pembimbing,

(………………………….…)
NIP……………………...…
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Injeksi subkutan dilakukan dengan menusuk pada area dibawah kulit yaitu jaringan
konektif atau lemak dibawah dermis. Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk area
injeksi ini, yang lazim adalah pada lengan atas bagian luar, paha bagian depan, dan area
perut. Injeksi harus tidak diberikan pada daerah yang nyeri, merah, pruitis atau edema.
Pada pemakaian injeksi subkutan jangka lama, maka injeksi perlu direncanakan untuk
diberikan secara rotasi pada area yang berbeda.
Jenis obat yang lazim diberikan secara subkutan adalah vaksin, obat-obatan
preoprasi, narkotika insulin, dan heparin.
B. Saran
Sebagai petugas pelayanan kesehatan ketika akan memberikan injeksi subkutan
harus sesuai dengan Standar Operasional (SOP). Karena pemberian obat melalui
subkutan memiliki kekurangan yaitu harus menggunakan teknik steril, maka dalam
pemberian obat melalui subkutan harus dilakukan secara teliti.
DAFTAR PUSTAKA

Usach I, Martinez R, Festini T, Peris J (November 2019). “Obat Suntik Subkutan: Tinjauan
Literatur tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sensasi Nyeri di Tempat Injeksi” .
Kemajuan dalam Terapi . 36 (11): 2986–2996. Doi : 10.1007/s12325-019-01101-6 . PMC
6822791 . PMID 31587143 .

NERS JURNAL KEPERAWATAN volume 11,no 1, maret 2015 : 15-20

Anda mungkin juga menyukai