Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN JUAL BELI VALUTA ASING

DENGAN SISTEM MARGIN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

I. 1. ..............................................

2. ..............................................

keduanya dari perseroan terbatas PT Bank XYZ Indonesia,

dalam hal ini bertindak melalui kantor cabangnya,

dengan alamat Jalan .......................

......................................................

selaku kuasa dari dan karenanya mewakili perseroan

terbatas PT Bank XYZ Indonesia, ...................

berkedudukan di Jakarta, selanjutnya disebut BANK.

II. 1. ..............................................

2. ..............................................

bertempat tinggal/berkedudukan di....................

Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor..................

dalam hal ini bertindak/mewakili perusahaan sesuai

dengan akte pendirian terhadap perbuatan mana masing-

masing saling tanggung renteng untuk seluruhnya

(hoofdelijk voor het gehell aansprakelijk).

- untuk selanjutnya disebut NASABAH.

* coret kalimat ini, jika nasabahnya hanya seorang.


Bank dan nasabah dalam kedudukannya masing-masing

seperti tersebut diatas menerangkan terlebih dahulu

bahwa Bank setuju untuk mengadakan transaksi jual beli

Valuta asing dengan nasabah. Maka berhubung dengan apa

yang diuraikan diatas, kedua belah pihak telah setuju

serta mengikat diri bahwa perjanjian jual beli valuta

asing ini dilakukan dengan ketentuan-ketentuan dan

syarat-syarat sebagai berikut:


1. BESARNYA FASILITAS TRANSAKSI VALUTA

Fasilitas transaksi jual beli valuta ini ditetapkan

berjumlah seluruhnya tidak melampaui US $ ( )

atau equivalentnya dalam valuta-valuta yang

ditangani oleh Bank. Jumlah mana disetujui terbuka

dalam buku Bank pada setiap saat. Transaksi jual

dan transaksi beli merupakan transaksi yang berdiri

sendiri.

2. JANGKA WAKTU KONTRAK

Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu terhitung

sejak tanggal ................ dan oleh karena itu

berakhir pada tanggal................namun demikian

Bank sewaktu-waktu secara sepihak tanpa harus

mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari

nasabah, dapat mengurangi baik jumlah fasilitas,

memperpendek jangka waktu perjanjian maupun

membatalkan perjanjian ini dengan pemberitahuan dua

hari dimuka kepada nasabah tanpa memberikan ganti

kerugian apabila:

a. Setoran jaminan Nasabah menurut pertimbangan

Bank tidak lagi mencukupi untuk menutup

kewajiban Nasabah pada BANK yang timbul karena


adanya perjanjian ini.

b. Ijin usaha atau ijin Nasabah dicabut baik

untuk sementara maupun untuk seterusnya.

c. Terjadi perubahan pengurus/kepemilikan dari

nasabah tanpa persetujuan dari Bank.

d. Menurut pertimbangan BANK likuiditas,

bonafiditas dan solvabilitas Nasabah mundur


sedemikian rupa sehingga Nasabah tidak dapat

membayar hutang lagi.

e. Nasabah melakukan perbuatan/terlibat perbuatan

pidana atau terlibat dalam suatu peristiwa

pidana atau pelanggaran hukum lainnya dan/atau

kejadian-kejadian apapun yang menurut pendapat

BANK akan dapat mengakibatkan Nasabah tidak

dapat memenuhi kewajibannya dalam perjanjian

ini.

f. Pernyataan, surat keterangan/dokumen-dokumen

Nasabah lainnya yang diterima oleh Bank dari

Nasabah yang sehubungan dengan perjanjian ini

mengenai sesuatu hal yang oleh Bank dianggap

penting adalah tidak benar.

g. Nasabah memohon penundaan pembayaran (surseance

van betaling) atau menurut pendapat Bank dari

lain hal ternyata Nasabah tidak mampu membayar

hutang-hutangnya, dinyatakan pailit, ditaruh

dibawah pengampuan atau bila nasabah

dinasionalisir, diambil alih atau karena apapun

juga tidak berhak lagi mengurus dan menguasai

kekayaan baik sebagian maupun seluruhnya.


h. Terjadi tindakan atau sesuatu kebijaksanaan oleh

Pemerintah, atau pihak yang berwenang atau pihak

resmi dibidang devisa, atau timbulnya keadaaan

darurat atau terputusnya hubungan komunikasi

yang secara layak tidak memungkinkan

dilakukannya transaksi oleh Bank.

3. SETORAN JAMINAN ( MARGIN DEPOSIT)

a. Nasabah berkewajiban untuk menyetor


sebagai setoran jaminan awal (initial margin

deposit), sebagai deposito yang diblokir sampai

seluruh rugi/laba yang timbul karena

transaksi-transaksi yang terjadi diselesaikan

dengan Bank.

b. Selanjutnya Nasabah berkewajiban untuk memenuhi

setoran jaminan tambahan setiap saat apabila

diminta oleh Bank. Jaminan tambahan mana wajib

disetor dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam

(satu hari kerja) terhitung sejak saat

pemberitahuan.

c.Bank berhak untuk dalam hal tidak terpenuhinya

setoran jaminan yang ditetapkan oleh karena

alasan apapun untuk menutup (CUT LOSS)

transaksi-transaksi valuta tertentu yang

dianggap oleh Bank tidak tertutup (open) oleh

jaminan yang ditentukan untuk itu. Segala akibat

adanya penutupan/pemutusan transaksi tersebut

menjadi tanggung jawab dan resiko Nasabah

sepenuhnya tanpa kecuali apapun.

d. Bank oleh Nasabah diberi hak dan kuasa untuk

menempatkan setoran jaminan pada koresponden


Banknya.

4. PENUTUPAN TRANSAKSI

a. Semua permintaan dari Nasabah untuk penutupan

suatu transaksi diterima dan dilaksanakan oleh

Bank sepenuhnya atas resiko Nasabah.

b. Penutupan transaksi dapat dilakukan melalui

telepon. Dalam hal Bank menerima permintaan

lisan (melalui telepon) maka Bank akan mengi-


rimkan konfirmasi mengenai transaksi yang

terjadi dan Nasabah harus menandatangani pada

suatu copy diatas meterai dan mengirim-kan

kembali segera ke Bank.

c. Bank tidak bertanggung jawab kepada Nasabah

terhadap terjadinya penundaan, kegagalan atau

ketidak sempurnaan dalam penerimaan

permintaan penutupan transaksi oleh karena

gangguan atau kerusakan dalam alat komunikasi

atau sebab-sebab yang berada diluar

kekuasaan/kemampuan pihak Bank.

d. Penegasan tertulis terhadap setiap kontrak yang

ditutup serta pernyataan resmi yang diterbitkan

oleh Bank terhadap kontrak-kontrak yang terbuka

merupakan pembuktian mutlak serta mengikat

tentang penggunaan fasilitas oleh nasabah.

e. Setiap transaksi jual atau beli dibawah kontrak

ini tidak akan ada penyerahan valuta, yang

timbul adalah keuntungan atau kerugian yang

terjadi karena perbedaan kurs dari transaksi

yang saling offset.

f.Bila total kerugian (unrealized Loss) dari "Out


standing transaksi mencapai 40% dari jaminan

Nasabah pada Bank, maka Bank akan meminta

Nasabah (margin Call) untuk menambah jumlah

deposito (Top Up).

g. Tambahan deposito itu, sudah harus

diberikan/disetor pada salah satu kantor cabang

Bank dengan pemberitahuan kepada bagian

treasury, selambat-lambatnya 24 jam (satu hari


kerja) terhitung sejak saat pemberitahuan itu

diterima.

h. Bila total kerugian (unrealized Loss) dari "Out

standing Transaksi" mencapai 50% dari jaminan

Nasabah pada Bank, maka untuk mencegah kerugian

yang lebih besar, Bank berhak secara otomatis

menutup semua transaksi-transaksi yang masih out

standing tersebut (CUT LOSS).

5. SISTEM PENETAPAN HARGA DAN CARA PENYEDIAAN DANA

a. Semua catatan harga valuta (exchange quatation)

selalu akan diberi-kan sesuai dengan kelaziman

dalam pasar Internasional dengan mempergunakan

catatan jual dan beli US dollar terhadap mata

uang lain, terkecuali dalam hal Poundsterling,

Australian Dollar dan New Zealand Dollar, yang

catatan harga jual dan belinya ditetapkan

terhadap US Dollar.

b. Penawaran harga akan diberikan oleh Bank

berdasarkan kurs-kurs yang berlaku dipasaran

valuta pada waktu transaksi itu dilakukan.

Nasabah tidak dapat menuntut ditutupnya

transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang


ditunjuk olehnya.

6. PROVISI

Terhadap setiap transaksi Bank akan memungut

provisi dari rate yang disepakati sebagai berikut:

a. Untuk mata uang : US $/DM

US S/Yen

US $/Swiss Franc
Sebesar "3" point.

b. Untuk mata uang : STG/US $

AUD/US $

NZD/US $

Sebesar "2" point.

c. Untuk mata uang selain yang sudah ditentukan

diatas, besar provisi akan ditetapkan atas dasar

transaksi demi transaksi.

d. Provisi ini akan diperhitungkan pada rate yang

sudah disepakati ada waktu deal terjadi.

7. POSISI OUTSTANDING

Setiap transaksi penjualan atau pembelian valuta

asing tidak dapat diperhitungkan satu dengan

lainnya (dioffset) bila tidak jatuh tempo pada hari

yang sama, dan Nasabah tidak diperkenankan menutup

transaksi bila posisi melebihi jumlah sebagaimana

telah ditetapkan oleh Bank.

8. CARA PELAKSANAAN TRANSAKSI BERDASARKAN

FASILITAS INI

a. Setiap transaksi harus dilakukan pada jam kerja

Bank dengan menghubungi pejabat Bank/Dealer yang

telah ditentukan Bank. Transaksi-transaksi


disetujui dilakukan atas instruksi lisan

(melalui telepon).

b. Jumlah untuk setiap transaksi jual/beli

ditetapkan minimal equivalent sebesar......US

$ dan maksimum equivalent US $ .................

dengan catatan jumlah total transaksi

outstanding tidak melampaui FX line-nya.


c. Hari kerja Bank adalah sesuai dengan keterangan

tambahan. Kecuali hari libur Nasional atau

sewaktu-waktu Bank secara resmi menyatakan

dirinya ditutup untuk umum.

d. Pada hari-hari libur di negara asal mata uang

yang diperjual belikan pada perjanjian ini, Bank

berhak untuk tidak memberikan harga karena

ketidakpastian harga valuta tersebut dipasar

luar negeri.

9. KEWAJIBAN PEMBAYARAN

a. Nasabah diwajibkan membuka rekening Koran pada

Bank untuk memudahkan penyelesaian keuntungan/

kerugian dari transaksi-transaksi yang jatuh

tempo.

b. Bank diberi kuasa untuk membebankan kewajiban

Nasabah yang timbul terhadap setiap transaksi

jual beli pada hari jatuh tempo transaksi dalam

rekening Nasabah pada Bank.

c. Untuk menjamin kelancaran pembayaran kewajiban

Nasabah pada Bank, maka satu hari sebelum jatuh

tempo setiap transaksi, Nasabah diwajibkan

menyediakan dana direkeningnya pada Bank.


d. Didalam hal dana pada Rekening Nasabah tersebut

tidak mencukupi, maka Bank berhak serta diberi

kuasa penuh o!eh Nasabah untuk memperhitungkan

setiap kekurangan itu dari Rekening jaminan

Nasabah yang dipelihara oleh Bank.

e. Akibat dari point diatas dengan sendirinya

jumlah fasilitas dari Nasabah (FX Line) akan


berkurang menjadi Jumlah jaminan yang sisa

dikali 10 (sepuluh).

f. Apabila jumlah jaminan berkurang menjadi lebih

kecil dari US $100.000 atau equivalentnya,

maka dengan sendirinya Nasabah tidak

diperkenankan melakukan transaksi baru sampai

jumlah jaminan tersebut ditambahkan kembali

menjadi minimum US $ 100.000 atau equivalentnya.

10.JATUH TEMPO TRANSAKSI

Jenis transaksi dapat dilakukan atas dasar tanggal

valuta sebagai berikut:

a. Valuta "SPOT" adalah transaksi yang jatuh tempo

2 hari kerja setelah transaksi ditutup.

b. Valuta "forward" adalah transaksi berjangka

dimana tanggal jatuh temponya melebihi valuta

Spot dan maximum 3 (tiga) bulan.

c. Bila suatu kontrak sudah diperpanjang sampai

dengan tiga bulan (secara keseluruhan), maka

tanggal jatuh tempo hanya dapat diperpanjang

dengan penyelesaian dari selisih kurs antara

Contract Rate dan Spot Rate pada saat

perpanjangan itu dilakukan.


11.PENUTUP

Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian

ini oleh Bank, akan diatur kemudian, baik dalam

bentuk surat-menyurat, maupun pemberitahuan

dan/atau keputusan lainnya dari Bank dan merupakan

bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian

ini.
Akhirnya Bank dan Nasabah menerangkan, atas segala

akibat hukum yang timbul dari perjanjian ini

memilih domisili hukum yang umum dan tetap di

Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di

Jakarta.

Demikian perjanjian ini dibuat rangkap 3 dengan aslinya

dan ditandatangani di Jakarta pada hari ini tanggal

Anda mungkin juga menyukai