Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KETENAGAAN UNIT RADIODIAGNOSTIK, IMAGING,

RADIOINTERVENSIONAL

RS BUDI MEDIKA

RS BUDI MEDIKA
JL. Yos Sudarso No.85 Bumi Waras
Bandar Lampung

POLA KETENAGAAN UNIT RADIODIAGNOSTIK, IMAGING DAN


RADIOINTERVENSIONAL
TAHUN 2022

A. Pendahuluan.
Pada era globalisasi ekonomi yang menyebabkan perubahan paradigm rumah
sakit. Pengelolaan rumah sakit yang bermutu efektif dan efisien, harus ditunjang oleh
tenaga memadai baik secara kualitas maupun kuantitas, pengadaan pembinaan dan
pengembangan tenaga, perlu waktu dan biaya dan tidak sedikit, untuk itu perlu suatu
kiat manajemen dalam perencanaan sumber daya manusia.
Perencanaan tenaga/personil merupakan hal yang paling menyita perhatian
administrator rumah sakit dan perawatan sekarang ini. Turn over personil,
perkembangan fasilitas perawatan yang cepat, kemajuan ilmu pengetahuan dan
perubahan-perubahan dalam perawatan di rumah sakit telah mempengaruhi proses
penempatan personil.
Perencanaan personil merupakan bagian tak terpisahkan dari pengembangan
tenaga kesehatan yang terdiri dari perencanaan kebutuhan tenaga, pendidikan dan
latihan tenaga serta pendayagunaan tenaga kesehatan.
Unit Radiodiagnostik,Imaging dan Radiointervensional, juga memerlukan suatu
perencanaan personil yang tepat, sehingga dengan perencanaan personil yang baik
diharapkan akan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan dengan
menggunakan sumberdaya yang seefisien mungkin.
Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan yang kolaboratif dari seluruh unsur
Rumah Sakit Budi Medika untuk menyusun kebutuhan ketenagaan secara makro agar
Rumah Sakit Budi Medika dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
harapan pelanggan/ pasien. Perencanaan kebutuhan tenaga disusun berdasarkan pola
perhitungan tertentu agar hasil perencanaan dapat mendekati nilai optimal untuk
pelayanan.
Berkaitan dengan hal tersebut Rumah Sakit Budi Medika menyusun perencanaan
tenaga melalui pembuatan Pola Ketenagaan.

B. Pengertian – Pengertian
1. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan) adalah seseorang yang
bekerja secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan/keterampilan melalui pendidikan formal di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan
3. Kegiatan Standar adalah satu satuan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar
profesinya
4. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilakanankan
oleh seseorang tenaga kesehatan professional dalam satu tahun kerja sesuai
dengan standar professional dan telah memperhitungkan waktu libur, sakit, cuti,
dll
5. Analisis Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja
dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan
kapasitas kerja perorangan persatuan waktu
6. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh
tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan
kesehatan.

C. Tujuan
1. Memberikan panduan penghitungan kebutuhan tenaga ( SDM ) di Unit
Radiodiagnosti, Imaging dan Radiointervensional.
2. Memberikan panduan bagi structural dan fungsional untuk menyusun kebutuhan
tenaga .
D. Sasaran
1. Perencanaan kebutuhan ketenagaan di hitung berdasarkan pola ketenagaan.
2. Realisasi ketenagaan sesuai dengan rencana kebutuhan yang telah diatur dalam
Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA ) RS Budi Medika .

E. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 24 tahun 2020
Tentang Penyelenggara Pelayanan Radiologi Klinik di Sarana Pelayanan Kesehatan,
terkait sumber daya manusia untuk Pelayanan Radiologi Klinik . Berikut ketersediaan
di RIR RS Budi Medika .

N Persyaratan Sesuai
Pendidikan Jumlah
O Nama Jabatan Permenkes
1 Dokter Spesialis memiliki SIP, 1 1
Spesilias Radiologi Radiologi orang
2 DIII/DIV teknik memiliki SIP, 2 5
Radiografer Radiologi orang
memiliki SIP, 1 1
3 Fisikawan Medis S1 Fisika orang
Petugas Proteksi DIII/DIV teknik
memiliki SIB 1
4 Radiasi Radiologi

F. Metoda Pola Ketenagaan Unit RIR RS Budi Medika menggunakan metode


WISN ( Work Load Indicator Staff Need )
1. Cara NEED
Cara Need adalah cara menghitung kebutuhan beban kerja yang kita perhitungkan
sendiri. Agar perhitungan kebutuhan tenaga lebih realistis, maka sebaiknya
menggunakan cara yang didasarkan pada beban kerja yaitu metode WISN (Work
indicator Staf Need). Metode ini bisa digunakan untuk perhitungan kebutuhan
tenaga dengan berdasarkan beban kerja pada unit RIR.
2. Keunggulan dari metode WISN
 Berdasarkan beban kerja nyata
 Mudah dioperasinalkan
 Mudah diterapkan
 Komprehensif
 Realistis
3. Langkah langkah
 Menetapkan waktu kerja yang tersedia tujuannya adalah untuk memperoleh
waktu kerja masing – masing kategori tenaga yang bekerja dalam satu tahun.
 Hari kerja dalam satu tahun yaitu :
 6 hari X 52 minggu = 312 hari/tahun (A)
 Cuti tahunan sesuai dengan ketentuan setiap radiografer memiliki hak cuto
sebanyak 12 hari kerja setiap tahun ( B )
 Menghitung waktu yang digunakan oleh radiografer unutk melakukan
pendidikan dan pelatihan berupa seminar, pelatihan, workshop, lokakarya
yaitu rata – rata 5 hari kerja ( C ).
 Mengitung Hari Libur Nasional : 12 hari/tahun ( D ).
 Menghitung ketidakhadiran kerja : 10 hari/tahun ( E ).
 Menghitung waktu kerja dalam satu hari : 7 jam ( F ).

Kode Faktor Jumlah Keterangan


A Hari Kerja 312 Hari/Tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
Pendidikan dan
C Pelatihan 5 Hari/Tahun
D Hari Libur Nasional 15 Hari/Tahun
E Ketidak Hadiran Kerja 10 Hari/Tahun
F Waktu Kerja 7 Jam/Hari
Hari
Hari kerja tersedia 270 kerja/Tahun
1890 Jam/Tahun
Waktu kerja tersedia 113400 Menit/Tahun
Sehingga waktu kerja yang tersedia untuk tenaga radiografer adalah = 1890
jam/tahun atau 270 hari kerja .

Waktu kerja yang tersedia =[A–(B+C+D+E)]x7


= [ 312 – 42 ] x 7
= 270 x 7
= 1890 jam/tahun
= 157,5 jam/bulan
= 6,1 jam/hari

 Standar Beban Kerja Radiografer


Standar beban kerja bertujuan untuk memperoleh volume/kuantitas kegiatan
pokok yang dapat dikerjakan selama satu tahun oleh masing – masing kategori
tenaga di tiap unit kerja tersedia yang dimiliki. Standar beban kerja di ukur
dari jumlah tindakan dan lamanya pemeriksaan radiologi yang dikerjakan oleh
radiographer selama satu tahun.
Berikut Tabel jumlah tindakan/pemeriksaan radiologi yang dikerjakan di Unit
RIR RS Budi Medika Periode Tahun 2020 – 2021

Thn
NO Jenis Pemeriksaan Thn 2020 Rata - Rata
2021
Jumlah Pasien

1 Pemeriksaan konvensional dan Kontras 160 1080 620


2 Pemeriksaan USG 40 360 200
Pemeriksaan CT Scan Non Kontras dan
3 Kontras 30 240 135
Pemeriksaan MRI Non Kontras dan
4 Kontras 30 252 141

5 Pemeriksaan Menggunakan C Arm 4 24 14


Jumlah 262 1956 1110

Tabel Jumlah Tindakan dan Waktu Tiap Pemeriksaan

No Jenis Pemeriksaan Rata –Rata Rata – Rata Jumlah Pasien


Jlh Pasien Waktu x Waktu
2020 - 2021 Pemeriksaan Pemeriksaan
( Menit ) (Menit/pasien )

1 Pemeriksaan konvensional 620 10 6200


dan Kontras
2 200 15 3000
Pemeriksaan USG
3 Pemeriksaan CT Scan Non 135 20 2700
Kontras dan Kontras
4 Pemeriksaan MRI Non 141 30 4230
Kontras dan Kontras
5 Pemeriksaan 14 60 840
Menggunakan C Arm
Jumlah 1110 27 16970

Standar Beban Kerja Radiografer = Waktu yang tersedia


Rata – Rata waktu kegiatan radiologi
= 113400
27
= 4200 menit/tahun

Jadi standar beban kerja pertahun bagi radiografer menunjukkan bahwa setiap
pemeriksaan radiologi membutuhkan 1/27 X 4200 = 156 dari hari kerja yang
tersedia selama satu tahun.
 Standar Waktu Kelonggaran
Menentukan Standar Kelonggaran bertujuan untuk memperoleh faktor
kelonggaran tiap kategori tenaga meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu
untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau jumlah kegiatan pelayanan.
Tabel standar waktu kelonggaran

Kategori SDM/Faktor
Frekuensi Rata-rata Waktu SKG
Kelonggaran
Istirahat, sholat, makan 1 1 Jam/Hari 0,187
Rapat 1 3 Jam/Bulan 0,019
Jumlah 0,20

 Analisa Kebutuhan Tenaga


Analisa kebutuhan tenaga adalah diperolehnya informasi, kecukupan,
kelebihan radiographer di RS Budi Medika serta alternative pendayagunaan
dan pemenuhannya pada unit kerja RIR.

Kuantitaskegiatanpokok
KebutuhanRadiografer= + Standartkelonggaran
Standartbebankerja

1110
= +0,20
156

= 7,3
=7 orang

Sesuai dengan peraturan Kepmenkes No. 24 Tahun 2020 tentang Pelayanan


Radiologi Klinik bahwa untuk petugas radiologi/radiografer standarnya yaitu 1
alat radiologi dioperasionalkan oleh 2 orang radiografer. Sedangkan di Unit
RIR RS Budi Medika memiliki 6 alat radiologi jadi tenaga yang dibutuhkan
sebanyak 12 orang. Dilihat dari perhitungan di atas maka jumlah tenaga
radiografer yang dibutuhkan 7 - 14 orang radiografer.

G. Kesimpulan
Tenaga Radiografer Pelaksana yang dibutuhkan untuk tahun 2022 adalah sebanyak 7 -
14 orang. Saat ini unit radiologi telah tersedia 5 orang radiographer pelaksana yang
menandakan bahwa tenaga Radiografer Pelaksana yang telah tersedia kurang
memenuhi kebutuhan.

Bandar Lampung, 30 September 2022


Dibuat oleh, Mengetahui oleh,

Elmidawaty,Amd.Rad dr. Arum Kusumaningtias,Sp.Rad


Kepala Ruang RIR Penanggung Jawab RIR
Disetujui oleh

Dr. Regina Effenmeita


KaBag Pelayanan dan Penunjang

Anda mungkin juga menyukai