Anda di halaman 1dari 164

RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN

TERAKREDITASI KARS RI NO:


KARS-SERT/543/V/2019 INSTALASI RADIOLOGI
Jl. Mayjend Sungkono No.38-40 Madiun – 63129 Jawa Timur
Telp. (0351) 464822, 462212, 451843 (Hunting) Fax.(0351) 464009
Website : www.rsimadiun.com E-mail : rsi_madiun@yahoo.co.id

SURAT PENGANTAR
NOMOR : RSI-SA/41/JANGMED.RAD/VII/2022

Kepada:
Yth. Direktur
RSI Siti AisyahMadiun
Di Tempat

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian.
Aamiin.
Bersama ini kami sampaikan:
1. Pola Ketenagaan tahun 2022 sebagaimana terlampir.
2. Berdasarkan perhitungan dan analisa beban kerja pada Pola Ketenagaan Instalasi
Radiologi tahun 2022, maka kami mengajukan penambahan tenaga Radiografer
sebanyak 3 orang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan penambahan tenaga
Radiografer tersebut diharapkan mampu melaksanakan pelayanan Radiologi 24 jam
onsite dan rencana optimalisali operasional C-Arm di Ruang OK.
Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.
Nashrun Minallah Wa Fathun Qoriib

Madiun, 12 Dzulhijjah 1443H


11 Juli 2022M
Ka. Instalasi Radiologi Koord. Pelayanan Radiologi

dr. Erik Hidajaya Putra Lidiyawati, S.ST


NIK. 8501201702 NIK. 880100329

Mengetahui
Kabid. Penunjang
Medis

apt. Farida Yuliani, S.Si


NIK. 740100080
POLA KETENAGAAN
INSTALASI
RADIOLOGI TAHUN
2022

RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN


Jl. Mayjend Sungkono No. 38-40 Madiun
Telp. (0351) 464822/462212 Fax (0351)
464009
Email : rsi_madiun@yahoo.co.id
Website : www.rsimadiun.com
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang................................................................................................ 1
B. Tujuan ........................................................................................................... 1
C. Penertian......................................................................................................... 2
BAB II METODE ANALISIS BEBAN KERJA ........................................................... 3
BAB III GAMBARAN UMUM INSTALASI RADIOLOGI
RSI SITI AISYAH MADIUN ............................................................................ 6
A. Fasilitas .......................................................................................................... 6
B. Peralatan......................................................................................................... 6
C. Staf/ Personil .................................................................................................. 6
D. Kualifikasi Tenaga Radiologi ........................................................................ 7
E. Jumlah Kegiatan dan Jenis Pemeriksaan........................................................ 9
F. Cuti Tahunan .................................................................................................. 9
G. Pendidikan dan Pelatihan............................................................................... 9
H. Hari Libur Nasional ..................................................................................... 9
I. Ketidakhadiran Kerja ..................................................................................... 10
BAB IV PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA RADIOLOGI........................... 11
A. Menentukan Unit Kerja ................................................................................. 11
B. Menetapkan Waktu Kerja yang Tersedia Dalam 1 Tahun ............................. 11
C. Menyusun Standar Beban Kerja .................................................................... 13
D. Menentukan Standar Kelonggaran................................................................. 16
E. Analisa Kebutuhan Tenaga ........................................................................... 17
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................................ 19
BAB VI KESIMPULAN................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pengelolaan Rumah Sakit yang bermutu, efektif dan efisien harus ditunjang oleh
tenaga yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Pengadaan, pembinaan
dan pengembangan tenaga memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit, untuk itu
perlu suatu kiat manajemen dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM).
Perencanaan tenaga atau personil merupakan hal yang paling menyita perhatian
administrator Rumah Sakit. Turn over personil, perkembangan fasilitas yang cepat,
kemajuan Iptek dan perubahan di lingkungan Rumah Sakit telah mempengaruhi
kebutuhan personil di suatu Instalasi Radiologi. Oleh karena itu perencanaan personil/
SDM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan tenaga kesehatan
yang terdiri dari perencanaan kebutuhan tenaga, pendidikan dan pelatihan SDM.
Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun juga memerlukan suatu perencanaan
personil/ SDM yang tepat, sehingga dengan perencanaan SDM yang baik diharapkan
akan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan dengan menggunakan SDM
yang seoptimal mungkin. Sebagai awal dari langkah perencanaan tersebut maka
Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun menghitung jumlah kebutuhan SDM
dengan penyusunan Pola Ketenagaan dengan analisis beban kerja dan kualifikasi
personil/SDM.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga secara realistis, baik untuk jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
2. Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas secara terus menerus kepada pasien
dengan personil yang tersedia.
3. Untuk mengevaluasi secara periodik pelaksanaan penempatan personil dalam
rangka menentukan masalah penambahan personil.
4. Tercapainya efisiensi dan efektifitas pendayagunaan tenaga yang tersedia secara
optimal.

1
C. Pengertian
1. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM) adalah seseorang yang bekerja secara
aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun
tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya
kesehatan.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan
formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan.
3. Kegiatan Standar/ Pokok adalah satu satuan waktu (atau angka) yang diperlukan
untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai
dengan standar profesinya.
4. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan
oleh seorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan
standar profesional dan telah memperhitungkan waktu libur, sakit dll.
5. Standar Kelonggaranadalah jumlah satuan waktu yang diperlukan tenaga
kesehatan untuk menyelesaikan faktor kelonggaran yang dimiliki masing-masing
tenaga / SDM dalam satu tahun.
6. Analisis Beban Kerja adalah upaya menghitung beben kerja pada satuan kerja
dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan
kapasitas kerja perorangan persatuan waktu.
7. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh
tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun di suatu sarana pelayanan kesehatan.

2
BAB II
METODE ANALISIS BEBAN KERJA

Metode penghitungan analisis beban kerja Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah
Madiun menggunakan metode WISN (Workload Indicator Staff Need) yaitu suatu
metode penghitungan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan pada beban pekerjaan
nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja di
fasilitas pelayanan kesehatan.
Keunggulan dari metode WISN antara lain :
1. Penghitungan kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja nyata.
2. Mudah dioperasionalkan.
3. Mudah digunakan atau diterapkan.
4. Komprehensif.
5. Realistis.
Adapun langkah penghitungan kebutuhan SDM berdasarkan metode WISN
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Unit Kerja
Unit kerja yang menggunakan metode ini adalah Instalasi Radiologi yang
terdiri dari berbagai jenis tenaga. Antara lain Dokter Spesialis Radiologi,
Radiografer, Pelaksana Kamar Gelap, dan Pelaksana Adminstrasi. Oleh karena itu
pada pola ketenagaan ini dihitung kebutuhan tenaga pada masing-masing jenis
tenaga yang berada di Instalasi Radiologi. Tujuannya adalah diperolehnya unit
kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
kegiatan pelayanan.
2. Menentukan Waktu Kerja Tersedia (WKT)
Menentukan waktu kerja tersedia tujuannya adalah diperolehnya waktu
kerja yang dimiliki oleh masing-masing kategori SDM yang bekerja di Instalasi
Radiologi dalam kurun waktu 1 tahun. Adapun data yang dibutuhkan untuk
menetapkan waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut :
a. Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit dalam 1 tahun (A).
b. Cuti tahunan (B).
c. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit untuk
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi/ profesionalisme, setiap

3
kategori SDM memiliki hak untuk mengikuti pelatihan/ kursus/ seminar/ loka
karya (C).
d. Hari libur nasional, berdasarkan keputusan bersama menteri terkait tentang hari
libur nasional dan cuti bersama (D).
e. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja selama kurun
waktu satu tahun karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa
pemberitahuan/ ijin (E).
f. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit (F).
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut :

Waktu Kerja Tersedia = { A – (B+C+D+E)} x F

Keterangan :
A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional
B = Cuti Tahunan E = Ketidak Hadiran Kerja
C = Pendidikan dan Pelatihan F = Waktu Kerja

Waktu kerja tersedia tenaga kesehatan medis di lingkungan Rumah Sakit

KODE FAKTOR KATEGORI SDM KETERANGAN


AKPER DOKTER
A Hari Kerja 313 313 Hari/Tahun
B Cuti Tahunan 12 12 Hari/Tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 4 0 Hari/Tahun
D Hari Libur Nasional 14 14 Hari/Tahun
E Ketidak Hadiran Kerja 0 0 Hari/Tahun
F Waktu Kerja 6 6 Jam/Hari
Hari Kerja Tersedia 270 283 287
1911 1698 1722
Waktu Kerja Tersedia (WKT) 114660 101880 103320

Keterangan :
Diasumsikan semua tenaga kesehatan Non Medis (Tenaga Administrasi, Tenaga
Radiografer, Tenaga Farmasi, Tenaga Rehabilitasi Medis dll) disamakan dengan
WKT tenaga Perawat (AKPER). Sedangkan untuk semua dokter baik Umum
maupun Spesialis disamakan dengan WKT Dokter.

3. Menentukan Standar Beban Kerja (SBK)


Menentukan Standar Beban Kerja (SBK) tujuannyaadalah diperolehnya
volume atau kuantitas kegiatan pokok yang dapat dikerjakan selama 1 (satu) tahun
oleh masing-masing kategori SDM di tiap unit kerja Radiologi sesuai waktu
tersedia yang dimiliki.

4
Adapun rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut :
Waktu kerja tersedia
Standar beban kerja =
Rata-rata waktu per Kegiatan pokok

4. Menentukan Standar Kelonggaran (SKG)


Menentukan Standar Kelonggaran tujuannya adalah diperolehnya jumlah
kebutuhan waktu untuk menyelesaikan faktor kelonggaran yang dimiliki oleh
masing-masing kategori SDM.
Adapun rumus perhitungan standar kelonggaran adalah sebegai berikut :
5. Menentukan Kebutuhan Tenaga (KBT)
Rata-rata waktu per Faktor kelonggaran
Standar kelonggaran
Menentukan =
Kebutuhan Tenaga tujuannya adalah diperolehnya jumlah
Waktu kerja tersedia
masing-masing kategori SDM yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh beban
kegiatan pada tiap unit kerja di Rumah Sakit selama kurun waktu 5 tahun.
Adapun rumus perhitungan kebutuhan tenaga adalah sebegai berikut :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan SDM = Standar Beban Kerja + Standar Kelonggaran

5
BAB III
GAMBARAN UMUM INSTALASI RADIOLOGI RSI SITI AISYAH MADIUN

A. Fasilitas
Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun mempunyai luas luas  100 m2 yang
terdiri dari :
1. Ruang pemeriksaan dengan pesawat x-ray 1 buah
2. Ruang pemeriksaan USG 1 buah
3. Ruang administrasi 1 buah
4. Ruang baca foto 1 buah
5. Ruang pemeriksaan CT Scan 1 buah
6. Toilet 1 buah
7. Ruang tunggu pemeriksaan 1 buah

B. Peralatan
Data peralatan di Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun adalah sebagai berikut :
No Nama Alat Merk Tahun Ket.
1 Pesawat X-Ray Canon 2021 Baik
Tipe : MRAD-A32S
SN : G5C2042126
Tabung : Canon
Model : DR-1824 SN :
0A0625 150kV 500mA
2 USG Voluson GE 2013 Baik
Tipe : P8
SN : 224251
3 USG Logic GE Baik
Tipe : 100
MP
4 CT Scan Hitachi Supria Hitachi 2019 Baik
SN : HQ20000319
Printer CR Fuji 2021 Baik
5 Computed Radiography (CR) Fuji 2021 Baik
Printer CR

C. Staf/ Personil
Staf di Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun adalah sebagai berikut :
No Nama Pendidikan Tugas
1 dr. Erik Hidajaya Putra Dokter Umum Ka. Instalasi Radiologi
2 dr. Mirdarlan H, Sp.Rad Dokter Spesialis Dokter baca foto & pelaksana
Radiologi USG
3 dr. Niken Dwirini W, Dokter Spesialis Dokter baca foto & pelaksana
Sp.Rad Radiologi USG

6
4 Lidiyawati, S.ST D-IV Radiologi Koord. Palayanan
Petugas Proteksi Radiasi
Radiografer
5 Chandra Novian F, D-III Radiologi Radiografer
A.Md.Rad
6 Moch. Hariadi M, D-III Radiologi Radiografer
A.Md.Rad
7 Ilham Ula Mastori, D-III Radiologi Radiografer
A.Md.Rad
8 Mira Anjani, S.Si S-1 Fisika FisikawanMedis
9 Abdul Karim SMA Pelaksana Administrasi

D. Kualifikasi Tenaga Radiologi


Kualifikasi tenaga radiologi saat ini antara lain sebagai berikut :
Nama Jumlah
Kualifikasi Formal Kualifikasi Informal
Jabatan Yg ada
Kepala Dokter Spesialis 1. Berstatus karyawan organik 1
Instalasi Radiologi/ Dokter dan telah bekerja di RSI Siti
Radiologi Umum Aisyah Madiun minimal 2
tahun.
2. Memiliki kemampuan memimpin
3. Menguasai Manajemen
Pelayanan RS
4. Mampu mengoperasionalkan
komputer minimal microsoft office
dan menjalankan SIM RS
5. Memiliki pengalaman
berorganisasi.
6. Memiliki komitmen dan integritas
terhadap Persyarikatan dan RS
7. Sebagai anggota Muhammadiyah/
Aisyiyah aktif
Koordinator Radiografer dengan 1. Mempunyai sertifikat pelatihan di 1
Pelayanan pendidikan minimal D- bidangnya minimal 20 skp
IV Radiologi 2. Berstatus karyawan organik
dan telah bekerja di RSI Siti
Aisyah Madiun minimal 3
tahun
3. Mempunyai jiwa kepemimpinan
4. Menguasai manajemen pelayanan
5. Memiliki komitmen dan integritas
terhadap Persyarikatan dan RS

7
6. Mampu mengoperasikan komputer
minimal microsoft office (word &
excel) dan menjalankan SIM RS
7. Aktif sebagai anggota
Muhmmadiyah/ Aisyiyah
Dokter 1. Dokter Spesialis 1. Memiliki komitmen dan integritas 2
Spesialis Radiologi. terhadap Persyarikatan dan RS
Radiologi 2. Memiliki
kompetensi dalam
bidang
radiodiagnostik
imaging.
3. Dapat bekerja
dengan modalitas
peralatan yang
tersedia di Instalasi
Radiologi
4. Memiliki SIP.
Petugas 1. Latar belakang 1. Pelatihan / Diklat PPR 1
Proteksi pendidikan minimal
Radiasi (PPR) D-III Radiologi
2. Mempunyai SIB
sebagai PPR
yang diterbitkan
oleh
Bapeten.
Pelaksana 1. Berijazah 1. Mempunyai perilaku dan 4
Radiografi pendidikan formal penampilan yang baik.
(Radiografer) D-III Radiologi 2. Aktif sebagai anggota
2. Mempunyai surat Muhammadiyah/
ijin kerja (SIK). Aisyiyah
3. Memiliki STR
Fisikawan 1. Berijazah 1. Mempunyai perilaku dan 1
Medis pendidikan formal penampilan yang baik.
S-1 Fisika Medis
2. Memiliki STR
Administrasi 1. D-III Administrasi. 1. Mampu mengoperasionalkan 1
2. SLTA atau komputer minimal microsoft
sederajat. office.
2. Mempunyai perilaku dan
penampilan yang baik.
3. Aktif sebagai anggota
Muhammadiyah/ Aisyiyah.

8
E. Jumlah Kegiatan dan Jenis Pemeriksaan
Berikut data pemeriksaan Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun (data tahun 2021)
berdasarkan jenis pemeriksaan:
Jumlah
No Jenis Pemeriksaan Total
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Thorax 605 586 659 647 606 707 763 624 377 653 740 716 7683
2 Ekstremitas atas 51 31 41 51 53 55 28 47 42 53 68 70 590
3 Ekstremitas bawah 23 36 48 49 45 50 23 49 26 58 55 64 526
4 Vertebrae 14 21 15 24 29 29 16 22 21 36 35 39 301
5 BNO 70 65 123 135 110 111 63 95 288 96 147 110 1413
6 Pelvis 8 3 7 10 8 6 6 3 6 4 14 10 85
7 Skull 2 2 2 2 5 3 2 2 0 7 3 6 36
8 Waters 2 3 1 0 2 4 1 1 2 2 5 3 26
9 TMJ/ mandibula 0 0 0 0 2 2 0 2 0 0 4 5 15
10 Lain-Lain 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 3 7
11 Kontras 2 2 3 2 3 1 0 0 0 0 2 3 18
12 USG 104 125 151 169 151 154 95 110 143 178 217 176 1773
13 CT Scan polos 30 47 60 27 27 34 20 29 40 46 56 80 496
14 CT Scan kontras 7 6 2 3 0 4 2 4 6 2 7 8 51
Jumlah 919 927 1112 1120 1041 1161 1019 988 952 1135 1353 1293 13020

Berikut data Kunjungan Pasien Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun (data tahun 2021):
Kunjungan Bulan
No Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jumlah
Pasien
1 Rawat Jalan 798 727 886 869 578 647 690 522 482 522 642 546 7.909
2 Rawat Inap 58 162 119 128 353 430 262 348 365 486 546 628 3.885
Jumlah 856 889 1.005 997 931 1.077 952 870 847 1.008 1.188 1.174 11.794

F. Cuti Tahunan
Setiap Dokter Spesialis Radiologi, Radiografer, dan Petugas Administrasi
mendapatkan hak cuti dalam satu tahun yaitu 12 hari kerja sesuai dengan peraturan
Rumah Sakit.

G. Pendidikan dan Pelatihan


Untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan, personil Radiologi harus
mengikuti pendidikan dan pelatihan baik pada tingkat Regional maupun Nasional.

H. Hari Libur Nasional.


Selain mendapatkan cuti tahunan, semua petugas Radiologi juga mendapatkan
libur untuk hari libur nasional. Meskipun tidak bisa dilakukan secara bersamaan
karena

9
Radiografer harus memberikan pelayanan selama 24 jam. Sehingga waktu libur diatur
secara bergantian. Dalam satu tahun setiap petugas mendapatkan hari libur nasional
kurang lebih 14 hari.

I. Ketidak Hadiran Kerja


Setiap petugas tentu tidak selalu bisa bekerja secara penuh sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan. Kadang ada hari-hari dimana seorang petugas tidak bisa bekerja
pada waktu yang tidak terduga, misalnya karena sakit, kepentingan keluarga,
kecelakaan dan sebagainya.

10
BAB IV
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA RADIOLOGI

Penghitungan kebutuhan tenaga di Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun


menggunakan metode WISN (Workload Indicator Staff Need). Ada 5 langkah yaitu :
A. Menentukan Unit Kerja
Unit kerja yang menggunakan metode ini adalah Instalasi Radiologi yang
terdiri dari tenaga Dokter Spesialis Radiologi, Radiografer dan Pelaksana Adminstrasi.
Oleh karena itu pada pola ketenagaan ini dihitung kebutuhan masing-masing jenis
tenaga yang bertujuan agar diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan.Tenaga
Radiologiyang akan dihitung jumlah kebutuhannya adalah sebagai berikut :
No Tenaga Kesehatan Jumlah Yang Ada Kualifikasi Pendidikan
1 Dokter Spesialis Radiologi 2 orang Pendidikan Dokter Sp.Rad
2 Radiografer 4orang D-III/IV Radiologi
3 Pelaksana Administrasi 1 orang SMA / sederajat

B. Menetapkan Waktu Kerja yang Tersedia Dalam 1 Tahun


Tujuannya adalah untuk memperoleh waktu kerja masing-masing kategori
tenaga yang bekerja dalam satu tahun. Penghitungannya adalah sebagai berikut :
1. Radiografer dan Pelaksana Administrasi
a. Hari kerja dalam satu tahun yaitu : 6 hari x 52 minggu = 312 hari/tahun (A)
b. Cuti tahunan, sesuai dengan ketentuan setiap petugas memiliki hak cuti
sebanyak 12 hari kerja setiap tahun. (B)
c. Menghitung waktu yang digunakan untuk melakukan pendidikan dan pelatihan
berupa seminar, pelatihan, workshop yaitu rata-rata 2 hari kerja. (C)
d. Menghitung Hari Libur Nasional : 14 hari/tahun. (D)
e. Menghitung ketidak hadiran kerja : 2 hari/tahun. (E)
f. Menghitung waktu kerja dalam satu hari = 7 jam. (F)
Waktu Kerja Tersedia (WKT) Radiografer, Pelaksana Administrasi dan
Pelaksana Kamar Gelap dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Waktu kerja tersedia = { A - (B+C+D+E)} x F
= { 312 - (12+2+14+2)} x 7
= { 312 - 30 } x 7
= 282 x 7
= 1974 jam/tahun
= 5,41 jam/hari (dibulatkan menjadi 5 jam/hari).

11
Secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Kode Faktor Jumlah Keterangan
A Hari Kerja 312 Hari/Tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 2 Hari/Tahun
D Hari Libur Nasional 14 Hari/Tahun
E Ketidak Hadiran Kerja 2 Hari/Tahun
F Waktu Kerja 7 Jam/Hari
282 Hari kerja/Tahun
Waktu Kerja Tersedia (WKT) 1974 Jam/Tahun
118440 Menit/Tahun

2. Dokter Spesialis Radiologi


a. Hari kerja dalam satu tahun yaitu : 6 hari x 52 minggu = 312 hari/ tahun (A)
b. Cuti tahunan, sesuai dengan ketentuan setiap petugas memiliki hak cuti
sebanyak 12 hari kerja setiap tahun. (B)
c. Menghitung waktu yang digunakan untuk melakukan pendidikan dan pelatihan
berupa seminar, pelatihan, workshop yaitu rata-rata 2 hari kerja. (C)
d. Menghitung Hari Libur Nasional : 14 hari/ tahun. (D)
e. Menghitung ketidak hadiran kerja : 2hari/ tahun. (E)
f. Menghitung waktu kerja dalam satu hari = 6 jam. (F)
Waktu Kerja Tersedia (WKT) Dokter Spesialis Radiologi dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Waktu kerja tersedia = { A - (B+C+D+E)} x F
= { 312 - (12+2+14+2)} x6
= { 312 - 30 } x6
= 282x6
= 1692 jam/tahun
= 4,64 jam/hari (dibulatkan menjadi 5 jam/hari)
Secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Kode Faktor Jumlah Keterangan
A Hari Kerja 312 Hari/Tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 2 Hari/Tahun
D Hari Libur Nasional 14 Hari/Tahun
E Ketidak Hadiran Kerja 2 Hari/Tahun
F Waktu Kerja 6 Jam/Hari
282 Hari kerja/Tahun
Waktu Kerja Tersedia (WKT) 1692 Jam/Tahun
101520 Menit/Tahun

12
C. Menyusun Standar Beban Kerja
Tujuan untuk memperoleh volume/ kuantitas kegiatan pokok yang dapat
dikerjakan selama 1 tahun oleh masing-masing kategori tenaga. Dibutuhkan data
mengenai lamanya waktu yang diperlukan setiap tenaga Radiologi dalam
melaksanakan setiap tugasnya beserta jumlah tindakan tersebut selama 1 tahun.
1. Standar Beban Kerja Radiografer
Dalam pembuatan foto pada pemeriksaan tertentu, maka diperlukan
sample dari beberapa radiograf yang sama kemudian dirata-rata waktu yang
diperlukan untuk membuat radiograf tersebut. Dari beberapa jenis pemeriksaan
yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun, maka rata-rata
waktu pemeriksaan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Waktu Pemeriksaan (menit )
No Jenis Pemeriksaan 1 2 3 4 5 Rata-Rata
A Foto Non Kontras
1 Thorax 8 6 7 9 5 7
2 Ekstremitas atas 8 8 6 10 8 8
3 Ekstremitas bawah 8 9 6 8 9 8
4 Vertebrae (C,Th,L,S) 10 9 9 10 12 10
5 BNO 6 8 7 9 5 7
6 Pelvis 6 8 7 9 5 7
7 Skull 9 10 9 10 12 10
8 Waters 6 8 7 9 5 7
9 TMJ/ Mandibula 7 10 9 10 9 9
10 Lain-Lain 8 7 6 9 10 8
B. Foto dgn kontras
11 IVP 45 55 52 63 60 55
12 Colon in Loop 48 45 50 55 52 50
13 Cystografi/ Urethrografi 31 34 30 30 35 32
14 OMD 30 22 26 25 22 25
15 Fistulografi 20 28 30 25 22 25
C CT.Scan
16 Polos 22 25 31 20 27 25
17 Dgn kontras 35 40 35 38 42 38
D C-Arm PNL 120 75 95 100 110 100

Penghitungan waktu pemeriksaan dalam 1 tahun (data tahun 2021) sebagai berikut:
Rata-Rata Waktu Jumlah
No Jenis Pemeriksaan Jumlah Pmrks Pemeriksaan (mnt) menit / tahun
A Foto Non Kontras
1 Thorax 7.683 7 53.781
2 Ekstremitas atas 590 8 4.720
3 Ekstremitas bawah 526 8 4.208
4 Vertebrae (C,Th,L,S) 301 10 3.010
5 BNO 1.413 7 9.891
6 Pelvis 85 7 595
7 Skull 39 10 390

13
8 Waters 26 7 182
9 TMJ/ Mandibula 12 9 108
10 Lain-Lain 7 8 56
B. Foto dgn kontras
11 IVP 2 55 110
12 Colon in Loop 6 50 300
13 Cystografi/ Urethrografi 3 32 96
14 OMD 3 25 75
15 Fistulografi 4 25 100
C CT Scan
16 Polos 517 25 12.925
17 Dgn kontras 30 38 1.140
D C-Arm PNL 40 100 4.000
Jumlah 11.287 95.687

Rata-rata waktu pemeriksaan = 95.687 :11.287 =8,48 menit/pemeriksaan.


Waktu kerja tersedia

Standar beban kerja =


Rata-rata waktu per kegiatan pokok

= 13.970,89 per tahun


Jadi standar beban kerja pertahun bagi Radiografer menunjukkan bahwa
setiap pemeriksaan Radiologi membutuhkan =

x 13.970,89= 1.647,97 menit dari hari kerja yang tersedia selama 1 tahun.

2. Standar Beban Kerja Dokter Spesialis Radiologi


Waktu rata-rata yang dibutuhkan Dokter Spesialis Radiologi dalam
melakukan pembacaan foto serta pemeriksaan USG adalah sebagai berikut :
Waktu (menit )
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 Rata-Rata
A. Pembacaan foto polos 4 3 3 5 5 4
B. Pembacaan foto kontras 11 8 10 9 7 9
C. Pemeriksaan USG
1 Abdomen 12 7 12 9 10 10
2 Urologi 9 8 6 8 9 8
3 Mamae 11 15 12 12 10 12
4 Testis 14 12 12 10 12 12
5 Musculoskeletal 16 18 18 16 12 16
6 Obsgyn dan Genicology 14 14 16 12 14 14
7 4 Dimensi 26 23 21 26 24 24
8 Doppler 10 15 10 20 15 14
9 Lain-Lain 8 6 14 12 10 10
D Pembacaan CT Scan 10 12 8 12 8 10

14
Penghitungan waktu pemeriksaan dalam 1 tahun (data tahun 2021) sebagai berikut:
Jumlah Rata-Rata Waktu Jumlah
No Jenis Kegiatan (mnt) menit / tahun
Kegiatan
A. Pembacaan foto polos 10.682 4 42.728
B. Pembacaan foto kontras 18 9 162
C. Pemeriksaan USG
1 Abdomen 702 10 7.020
2 Urologi 909 8 7.272
3 Mamae 51 12 612
4 Testis 45 12 540
5 Musculoskeletal 1 16 16
6 Obsgyn dan Genicology 1 14 14
7 4 Dimensi 17 24 408
8 Doppler 2 14 28
9 Lain-Lain 45 10 450
D. Pembacaan CT Scan 547 10 5.470
Jumlah 13.020 64.720

Rata-rata waktu pemeriksaan = 64.720:13.020 = 4,97 menit/pemeriksaan.


Waktu kerja tersedia
Standar beban kerja =
Rata-rata waktu per kegiatan pokok

= 20.423,21 per tahun


Jadi standar beban kerja pertahun bagi Dokter Spesialis Radiologi
menunjukkan bahwa setiap pemeriksaan Radiologi membutuhkan =

x 20.423,21= 4.108,63 menit dari hari kerja yang tersedia selama 1 tahun.

3. Standar Beban Kerja Pelaksana Administrasi


Jenistindakan yang dilakukan oleh Pelaksana Administrasi antara lain
administrasi pendaftaran pasien, melakukan processing film, membereskan foto
beserta bacaan, serta asistensi pemeriksaan USG.
Waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh Petugas Administrasi dalam
melakukan tugas adalah sebagai berikut :
Waktu (menit )
No Jenis Kegiatan Rata-Rata
1 2 3 4 5
1 Pendaftaran Pasien 1 1 1 1 1 1
2 Memasukkan Register 2 1 2 2 3 2
3 Membereskan Foto 2 2 3 1 2 2
4 Asistensi USG 5 7 5 6 7 6

15
Penghitungan waktu pemeriksaan dalam 1 tahun (data tahun2021) sebagai berikut:
Jumlah Rata-Rata Waktu Jumlah
No Jenis Kegiatan (mnt) menit / tahun
Kegiatan
1 Pendaftaran Pasien 11.794 1 11.794
2 Memasukkan Register 11.794 2 23.588
3 Membereskan Foto 11.794 2 23.588
4 Asistensi USG 1.773 6 10.638
Jumlah 37.155 69.608

Rata-rata waktu pemeriksaan = 69.608:37.155 = 1,87 menit/pemeriksaan.

Waktu kerja tersedia


Standar beban kerja =
Rata-rata waktu per kegiatan pokok

= 63.220,29 per tahun


Jadi standar beban kerja pertahun bagi Pelaksana Administrasi
menunjukkan bahwa setiap tindakan membutuhkan =

x 63.220,29= 33.745,40 menit dari hari kerja yang tersedia selama 1 tahun.

D. Menentukan Standar Kelonggaran


Menentukan standar kelonggaran bertujuan untuk memperoleh faktor
kelonggaran tiap kategori tenaga meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk
menyelesaikan suatu kegiatan atau jumlah kegiatan pelayanan. Penyusunan faktor
kelonggaran dapat dilaksanakan melalui rapat, penyusunan laporan, mengurus
kebutuhan habis pakai.
1. Radiografer
Faktor Kelonggaran Frekuensi Waktu Jumlah Waktu SKG
(jam/mgg)
Rapat 1 1 52 1974 0,0263
Menyusun laporan 1 1 52 1974 0,0263
kinerja dan manajemen
Logistic / BHP 1 0,5 26 1974 0,0132
Jumlah 2,5 0,0659

Adapun uraian perhitungannya adalah sebagai berikut :


Waktu kerja tersedia = 1974 jam/tahun.
Faktor kelonggaran 2,5 jam per minggu (2,5 jam x 52 minggu = 130 jam/tahun).

16
Rata-rata waktu per Faktor kelonggaran
Standar kelonggaran =
Waktu kerja tersedia

= 0,0659

2. Dokter Spesialis Radiologi


Standar kelonggaran bagi Dokter Spesialis Radiologi sesuai buku pedoman
adalah dibuat sama dengan 0,14.
3. Pelaksana Administrasi
Standar kelonggaran bagi Pelaksana Administrasi sesuai buku pedoman
adalah dibuat sama dengan 0,028.

E. Analisa Kebutuhan Tenaga


Analisa kebutuhan tenaga adalah diperolehnya informasi berupa kecukupan,
kekurangan maupun kelebihan SDM Rumah Sakit serta alternatif pendayagunaan dan
pemenuhannya pada tiap unit kerja.
1. Radiografer
Dengan penghitungan:

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan Radiografer = Standar Beban Kerja + Standar Kelonggaran

= + 0,0659

= 6,91 dibulatkan menjadi 7


Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga
Radiografer di Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 7 orang.
2. Dokter Spesialis Radiologi
Dengan penghitungan :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan Dokter = + Standar Kelonggaran
Spesialis Radiologi
Standar Beban Kerja

17
= + 0,14

= 3,31 dibulatkan menjadi 3


Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga Dokter
Spesialis Radiologi di Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 3 orang.
3. Pelaksana Administrasi
Dengan penghitungan :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan Pelaksana =
+ Standar Kelonggaran
Administrasi
Standar Beban Kerja

= + 0,028

= 1,13 dibulatkan menjadi 1


Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga Pelaksana
Administrasi di Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 1 orang.

18
BAB V
PEMBAHASA
N

Berdasarkan hasil penghitungan analisis beban kerja tahun 2022, penghitungan


tenaga dalam pelayanan Radiologi full onsite 24 jam dan Permenkes nomor 24 tahun 2020
tentang Pelayanan Radiologi Klinik, sebagai Instalasi Radiologi Klinik Madya RSI Siti
Aisyah Madiun memiliki pola ketenagaan sebagai berikut:

∑ PMK ∑ ∑ ∑ Selisih
24 th ABK Onsite Saat (+/-)
No Jenis Tenaga Pendidikan
2020 2022 24 jam ini

1 Dokter Spesialis Dokter Spesialis 2 3 3 2 (-) 1


Radiologi Radiologi
2 Radiografer D III/DIV 4 7 7 4 (-) 3
Teknik
Radiologi
3 Fisikawan S1 Fisikawan 1 - - 1 0
Medik Medis
4 Elektromedis DIII ATEM 1 - - 2 TEM RS
5 Perawat DIII Perawat 1 - - -- (-) 1
6 Tenaga DIII 2 1 1 1 -
Administrasi Administrasi
SLTA

19
BAB VI
KESIMPULA
N

Berdasarkan analisa beban kerja yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Jumlah tenaga yang ada Instalasi Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun ada beberapa
yang sudah terpenuhi dan ada yang belum memenuhi standar ketenagaan, sehingga
perlu dilakukan penambahan sesuai kebutuhan.
2. Pelayanan Radiologi RSI Siti Aisyah Madiun saat ini belum full on site 24 jam. Pada
malam hari dan hari libur, pelayanan dicukupi dengan sistem on call radiografer.
Begitu juga dengan pengoperasian C-Arm untuk PNL dan Bedah Orthopedi juga
masih sistem on call. Sehingga untuk mewujudkan pelayanan Radiologi 24 jam on site
maka perlu adanya penambahan tenaga Radiografer sesuai kebutuhan.

Madiun, 4 Dzulhijjah 1443 H


3 Juli 2022 M
Ka. Instalasi Radiologi Koord. Pelayanan Radiologi

dr. Erik Hidajaya Lidiyawati, S.ST


Putra NIK. NIK. 880100329
8501201702

Mengetahui
Kabid. Penunjang

Medis
apt. Farida Yuliani, S.Si
NIK. 740100080

20
RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN
TERAKREDITASI, KARS RI NO: KARS-SERT/543/V/2019
Jl. Mayjend Sungkono No. 38 – 40 Madiun – 63129 Jawa Timur
Telp. (0351) 464822,462212,451843 (Hunting) Fax. (0351)
464009
Website : www.rsimadiun.com E-mail: rsi_madiun@yahoo.co.id

SURAT PENGANTAR
NOMOR : RSI-SA/50/JANGMED.IF/VII/2022

Kepada:
Yth . Direktur
RSI Siti Aisyah Madiun
Di Tempat

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
sekalian. Aamiin.
Bersama ini kami sampaikan Pola Ketenagaan dan Analisa Beban Kerja Instalasi
Farmasi Tahun 2022 sebagaimana terlampir.
Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.
Nashrun Minallah Wa Fathun Qoriib

Madiun, 2 Agustus 2022

Mengetahui Ka Instalasi Farmasi


Kabid Penunjang Medis

. Farida Yuliani, S.Si Rachma Fitri W., S.Farm.


NIK. 740100080 NIK. 880100306

1
POLA KETENAGAAN
DAN ANALISIS BEBAN
KERJA INSTALASI
FARMASI TAHUN 2022

RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN


Jl. Mayjend Sungkono No. 38-40 Madiun
Telp. (0351) 464822/462212 Fax (0351)
464009 2

Email : rsi_madiun@yahoo.co.id
Website : www.rsimadiun.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengelolaan Rumah Sakit yang bermutu, efektif dan efisien harus ditunjang
oleh tenaga yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Pengadaan,
pembinaan dan pengembangan tenaga memerlukan waktu dan biaya yang tidak
sedikit, untuk itu perlu suatu kiat manajemen dalam perencanaan sumber daya
manusia (SDM).
Perencanaan tenaga atau personil merupakan hal yang paling menyita
perhatian administrator Rumah Sakit. Turn over personil, perkembangan fasilitas yang
cepat, kemajuan Iptek dan perubahan di lingkungan Rumah Sakit telah mempengaruhi
kebutuhan personil di Instalasi Farmasi. Oleh karena itu perencanaan personil / SDM
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan tenaga kesehatan yang
terdiri dari perencanaan kebutuhan tenaga, pendidikan dan pelatihan SDM.
Instalasi Farmasi RSI Siti Aisyah Madiun juga memerlukan suatu perencanaan
personil / SDM yang tepat, sehingga dengan perencanaan SDM yang baik diharapkan
akan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan dengan menggunakan SDM
yang seoptimal mungkin. Sebagai awal dari langkah perencanaan tersebut maka
Instalasi Farmasi RSI Siti Aisyah Madiun menghitung jumlah kebutuhan SDM
dengan penyusunan Pola Ketenagaan dengan analisis beban kerja dan kualifikasi
personil/SDM.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga secara realistis, baik untuk jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
2. Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas secara terus menerus kepada
pasien dengan personil yang tersedia.
3. Untuk mengevaluasi secara periodik pelaksanaan penempatan personil dalam
rangka menentukan penambahan personil.
4. Tercapainya efisiensi dan efektifitas pendayagunaan tenaga yang tersedia secara
optimal.

3
C. Pengertian
1. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM) adalah seseorang yang bekerja secara
aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan
maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melaluhi pendidikan
formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan.
3. Kegiatan Standar/Pokok adalah satu satuan waktu (atau angka) yang diperlukan
untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai
dengan standar profesinya.
4. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan
oleh seorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan
standar profesional dan telah memperhitungkan waktu libur, sakit dll.
5. Standar Kelonggaranadalah jumlah satuan waktu yang diperlukan tenaga
kesehatan untuk menyelesaikan faktor kelonggaran yang dimiliki masing-masing
tenaga / SDM dalam satu tahun.
6. Analisis Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja
dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan
kapasitas kerja perorangan persatuan waktu.
7. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh
tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun di suatu sarana pelayanan
kesehatan.

4
BAB II
METODE ANALISIS BEBAN KERJA

Metode penghitungan analisis beban kerja Instalasi Farmasi RSI Siti Aisyah
Madiun menggunakan metode WISN (Workload Indicator Staff Need) yaitu suatu metode
penghitungan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang
dilaksanakan oleh tiap kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Keunggulan dari metode WISN antara lain :
1. Penghitungan kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja nyata.
2. Mudah dioperasionalkan.
3. Mudah digunakan atau diterapkan.
4. Komprehensif.
5. Realistis.
Adapun langkah penghitungan kebutuhan SDM berdasarkan metode WISN adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan Unit Kerja
Unit kerja yang menggunakan metode ini adalah Instalasi Farmasi yang terdiri dari
berbagai jenis tenaga. Antara lain Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian, Petugas
Logistik Farmasi, Petugas Gas Medis, Petugas Administrasi Asuransi, Pekarya Depo
Pelayanan. Oleh karena itu pada pola ketenagaan ini dihitung kebutuhan tenaga pada
masing-masing jenis tenaga yang berada di Instalasi Farmasi.Tujuannya adalah
diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan kegiatan pelayanan.
2. Menentukan Waktu Kerja Tersedia (WKT)
Menentukan waktu kerja tersediatujuannya adalah diperolehnya waktu kerja yang
dimiliki oleh masing-masing kategori SDM yang bekerja di InstalasiFarmasi dalam
kurun waktu 1 tahun.Adapun data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja
tersedia adalah sebagai berikut :
a. Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit dalam 1 tahun (A).
b. Cuti tahunan (B).
c. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit untuk
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi/ profesionalisme, setiap kategori
SDM memiliki hak untuk mengikuti pelatihan/ kursus/ seminar/ loka karya (C).

5
d. Hari libur nasional, berdasarkan keputusan bersama menteri terkait tentang hari
libur nasional dan cuti bersama (D).
e. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja selama kurun
waktu satu tahun karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa
pemberitahuan/ ijin (E).
f. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit (F).
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menetapkan
waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut :

Waktu Kerja Tersedia = { A – (B+C+D+E)} x F

Keterangan :
A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional
B = Cuti Tahunan E = Ketidak Hadiran
Kerja C = Pendidikan dan Pelatihan F = Waktu Kerja

Waktu kerja tersedia tenaga kesehatan medis di lingkungan Rumah Sakit

KATEGORI SDM

Apoteker,Petugas
Tenaga Teknis
KODE FAKTOR Gas Medis, Tenaga KET
Kefarmasian,
Logistik Farmasi,
Asisten Tenaga
Pekarya,
Kesehatan (Depo
Administrasi
pelayanan)
Asuransi

A Hari Kerja 278 300 Hari/Tahun


B Cuti Tahunan 12 12 Hari/Tahun
Pendidikan dan
C 3 3 Hari/Tahun
Pelatihan
Hari Libur
D Nasional 0 15 Hari/Tahun
Ketidak Hadiran
E 2 2 Hari/Tahun
Kerja
F Waktu Kerja 7 7 Jam/Hari
Hari
Hari Kerja Tersedia 261 268
kerja/Tahun
Waktu Kerja Tersedia 1827 1876 Jam/Tahun
(WKT) 109620 112560 Menit/Tahun

6
3. Menentukan Standar Beban Kerja (SBK)
Menentukan Standar Beban Kerja (SBK) tujuannyaadalah diperolehnya volume atau
kuantitas kegiatan pokok yang dapat dikerjakan selama 1 (satu) tahun oleh masing-
masing kategori SDM di tiap unit kerja Instalasi Farmasi sesuai waktu tersedia yang
dimiliki.
Adapun rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut :

4. Menentukan Standar Kelonggaran (SKG) Waktu kerja tersedia


Standar beban
Menentukan kerja
Standar =
Kelonggarantujuannya adalah diperolehnya jumlah kebutuhan
Rata-rata waktu per Kegiatan pokok
waktu untuk menyelesaikan faktor kelonggaran yang dimiliki oleh masing-masing
kategori SDM.
Adapun rumus perhitungan standar kelonggaran adalah sebegai berikut :

5. Menentukan Kebutuhan Tenaga (KBT)waktu per Faktor kelonggaran


Rata-rata
Standar Kebutuhan
Menentukan kelonggaranTenagatujuannya
= adalahdiperolehnya jumlah masing-masing
Waktu kerja tersedia
kategori SDM yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh beban kegiatan pada tiap
unit kerja di Rumah Sakit selama kurun waktu 5 tahun.
Adapun rumus perhitungan kebutuhan tenaga adalah sebegai berikut :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan SDM = + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja

7
BAB III
GAMBARAN UMUM
INSTALASI FARMASI RSI SITI AISYAH MADIUN

A. Fasilitas
Instalasi Farmasi RSI Siti Aisyah Madiun mempunyai luas  150 m2pada Depo
Pelayanan yang terdiri dari :
1. Ruang Penerimaan Resep Rawat Jalan
2. Ruang Penerimaan Resep Rawat Inap
3. Ruang Pengerjaan Resep
4. Ruang Peracikan
5. Ruang Konseling Obat
6. Ruang Kepala Instalasi
7. Ruang Tunggu Pelayanan Resep
dan luas Logistik Farmasi  100 m2yang terdiri dari :
1. Ruang penerimaan barang
2. Ruang tunggu penerimaan barang
3. Ruang penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai
4. Ruang kantor/administrasi
5. Ruang Penyimpanan Arsip dan Dokumen

B. Peralatan
Data peralatan di Instalasi Farmasi RSI Siti Aisyah Madiun adalah
sebagai berikut :
No Nama Alat Jumlah Ket.

1 Neraca Timbang (gram) 1 Baik

2 Neraca Timbang (mili gram) 1 Baik

3 Sealing Equipment 1 Baik


4 Tablet Crusher 1 Baik
5 Mortir +Stamper 2 Baik

8
C. Staf / Personil
Staf di InstalasiFarmasi RSI Siti Aisyah Madiun adalah sebagai berikut :
No Nama Pendidikan Tugas
1 apt.Farida Yuliani, S.Si Apoteker Apoteker
2 apt.Rahma F.W S.Farm Apoteker Apoteker
Wahyu Tenaga Teknis Kefarmasian
3 D3 Farmasi
Hidayati.Amd.Farm Logistik Farmasi
4 Wiwin Ridowati SMF Asisten Tenaga Kesehatan
5 Desy Ika SMF Asisten Tenaga Kesehatan
6 Usman Thomas SMA Petugas Gas Medis
7 apt.Dwi Wahyuni S.Farm Apoteker Apoteker
apt.Wening Intan K,
8 Apoteker Apoteker
S.Farm
apt.Depridar Dwi
9 Apoteker Apoteker
R.S.Farm
apt.Farid
10 Apoteker Apoteker
Ubaidilah,S.Farm
11 apt.Vury Ariantika,S.Farm Apoteker Apoteker
12 Reza Eni.Amd.Farm D3 Farmasi Administrasi Asuransi
Yeni
13 D3 Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian
Widiastuti.Amd.Farm
14 Ninik Priyati.Amd.Farm D3 Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian
15 Ambica SMF Asisten Tenaga Kesehatan
16 Ardian Retno.Amd.Farm D3 Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian
Tri
17 D3 Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian
Septyaningrum.Amd.Farm
18 Tri Hartutik.Amd.Farm D3 Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian
19 Septi Anggraeni SMF Asisten Tenaga Kesehatan
Vinna
20 D3 Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian
Pramadika.Amd.Farm
21 Heri Puji A.Amd.Farm D3 Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian
22 Annisa Tri S.Amd.Farm D3 Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian
23 Sulistyaningsih.Amd.Farm D3 Farmasi Tenaga Teknis Kefarmasian
24 Feny Nurmala, Amd.Farm D3 Farmasi Tenaga Teknik Kefarmasian
25 Alfian Gilar P SMF Asisten Tenaga Kesehatan
26 Ika Kusuma,Amd.Farm D3 Farmasi Tenaga Teknik Kefarmasian
Dewi Tri
27 D3 Farmasi Tenaga Teknik Kefarmasian
Rahayu.Amd.Farm
Syufin Nur
28 D3 Farmasi Tenaga Teknik Kefarmasian
Aini.Amd.Farm
29 Adelia Intan Y.Amd.Farm D3 Farmasi Tenaga Teknik Kefarmasian
30 Andrik Dwi H SMA Pekarya
31 Andik Rhomanto SMA Pekarya
32 Ustad Haris SMA Pengantaran Obat
33 Rizal SMA Pengantaran Obat

9
D. Kualifikasi Tenaga Instalasi Farmasi
Kualifikasi tenaga Instalasi Farmasi saat ini antara lain sebagai berikut :

Nama Kualifikasi Jumlah


Kualifikasi Informal
Jabatan Formal Yg ada
1. Apoteker dengan pengalaman di
dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun
2. Pendidikan non formal/ pelatihan yang
terkait dengan manajemen kefarmasian dan
pelayanan obat
3. Berstatus karyawan organik dan telah
bekerja di RSI Siti Aisyah Madiun
minimal 2 tahun.
Kepala 4. Memiliki kemampuan memimpin
Instalasi S1-Apoteker 5. Menguasai Manajemen Pelayanan dan 1
Farmasi Penggunaan obat
6. Mampu mengoperasionalkan komputer
minimal microsoft office dan menjalankan
SIM RS
7. Memiliki pengalaman berorganisasi.
8. Memiliki komitmen dan integritas
terhadap Persyarikatan dan RS
9. Sebagai anggota Muhammadiyah aktif.
1. Apoteker dengan pengalaman
dibidangnya minimal 2 (dua) tahun.
2. Pendidikan non formal/ pelatihan yang
terkait dengan manajemen kefarmasian dan
pelayanan obat
3. Menguasai Manajemen Pelayanan dan
Farmasi klinis
Koordinator 4. Berstatus sebagai karyawan organik di
Pelayanan RSI Siti Aisyah Madiun
S1-Apoteker 1
Farmasi 5. Memiliki kemampuan memimpin
Klinis 6. Mampu mengoperasionalkan komputer
minimal microsoft office (Word dan
Excel).
7. Memiliki pengalaman berorganisasi.
8. Memiliki komitmen dan integritas
terhadap Persyarikatan dan RS
9. Aktif sebagai anggota Muhammadiyah.

1
1. Apoteker dengan pengalaman
dibidangnya minimal 2 (dua) tahun.
2. Menguasai Manajemen Pengelolaann
Perbekalan Farmasi
Koordinator 3. Berstatus sebagai karyawan organik di
Pengelolaan RSI Siti Aisyah Madiun
Perbekalan 4. Memiliki kemampuan memimpin
S1-Apoteker 1
Farmasi 5. Mampu mengoperasionalkan komputer
(Logistik minimal microsoft office (Word dan
Farmasi) Excel).
6. Memiliki pengalaman berorganisasi.
7. Memiliki komitmen dan integritas
terhadap Persyarikatan dan RS
8. Aktif sebagai anggota Muhammadiyah.
1. Apoteker dengan pengalaman
dibidangnya minimal 2 (dua) tahun.
2. Pendidikan non formal/ pelatihan yang
terkait dengan manajemen kefarmasian dan
pelayanan obat
3. Menguasai Manajemen Pelayanan
Farmasi dan Penggunaan Obat
Koordinator 4. Berstatus sebagai karyawan organik di
Pelayanan S1-Apoteker RSI Siti Aisyah Madiun 1
Farmasi 5. Memiliki kemampuan memimpin
6. Mampu mengoperasionalkan komputer
minimal microsoft office (Word dan
Excel).
7. Memiliki pengalaman berorganisasi.
8. Memiliki komitmen dan integritas
terhadap Persyarikatan dan RS
9. Aktif sebagai anggota Muhammadiyah
1. Apoteker dengan pengalaman
dibidangnya minimal 2 tahun.
2. Mempunyai STRA dan SIPA.
3.Menguasai Manajemen Pelayanan dan
Farmasi klinis
Apoteker 4. Berstatus sebagai karyawan kontrak atau
S1-Apoteker 4
Fungsional organik di RSI Siti Aisyah Madiun
5. Mampu mengoperasionalkan komputer
minimal microsoft office (Word dan
Excel).
6. Memiliki pengalaman berorganisasi.
7. Aktif sebagai anggota Muhammadiyah.

1
1. Tenaga Teknis Kefarmasian dengan
pengalaman di bidangnya minimal 3
tahun.
2. Mempunyai STR dan SIKTTK
3. Mempunyai sertifikat pelatihan di
bidangnya minimal 2 SKS.
4. Berstatus sebagai karyawan organik/
Kepala Shift tetap dan telah bekerja di RSI Siti Aisyah
Pelayanan D3 Farmasi Madiun mininal 2 tahun. 3
Farmasi
5. Berakhlak baik, berdedikasi tinggi dan
loyalitas tinggi.
6. Menguasai manajemen pelayanan dan
persediaan farmasi.
7. Mampu mengoperasikan komputer
minimal microsoft office.
8. Memiliki pengalaman berorganisasi.
9. Aktif sebagai anggota Muhammadiyah.
1. Tenaga Teknis Kefarmasian dengan
pengalaman di bidangnya minimal 3 tahun.
2. Mempunyai STR dan SIKTTK.
3. Mempunyai perilaku dan penampilan
Pelaksana yang baik.
D3 Farmasi 13
Pelayanan 4. Mampu mengoperasikan komputer
minimal microsoft office.
5. Memiliki pengalaman berorganisasi.
6. Aktif sebagai anggota Muhammadiyah.
1. Tenaga Teknis Kefarmasian dengan
pengalaman di bidangnya minimal 3 tahun.
2. Mempunyai STR dan SIKTTK.
3.Mempunyai perilaku dan penampilan
Pelaksana yang baik.
Administrasi D3 Farmasi 4. Mampu mengoperasikan komputer 1
Asuransi minimal microsoft office.
5. Memiliki pengalaman berorganisasi.
6. Aktif sebagai anggota Muhammadiyah

1. D-3 Farmasi
3. Memiliki komitmen dan intregitas
terhadap Persyarikatan dan RSI Siti Aisyah
Pelaksana Madiun
Pengelolaan 4. Berakhlak baik, jujur, teliti, mempunyai
D3 Farmasi 2
Perbekalan dedikasi dan loyalitas tinggi
Farmasi 5. Sehat jasmani dan rohani
6. Mampu mengoperasionalkan komputer
minimal microsoft office(word dan excel)
Staf D3 Farmasi 1. D-3 Farmasi 1

1
Administrasi 3. Memiliki komitmen dan intregitas
Pengelolaan terhadap Persyarikatan dan RSI Siti Aisyah
Perbekalan Madiun
Farmasi 4. Berakhlak baik, jujur, teliti, mempunyai
(Logistik dedikasi dan loyalitas tinggi
Farmasi) 5. Sehat jasmani dan rohani
6. Mampu mengoperasionalkan komputer
minimal microsoft office (word dan excel)
1. SMA atau sederajat.
Pekarya SMA 2. Berakhlak dan berkepribadian baik. 2
3. Sehat jasmani dan rohani.
1. SMA atau sederajat.
Pelaksana 2. Berakhlak dan berkepribadian baik.
SMA 1
Gas Medis 3. Sehat jasmani dan rohani
1. D-3 Farmasi
2. Memiliki komitmen dan intregitas
terhadap Persyarikatan dan RSI Siti Aisyah
Administrasi Madiun
Pengantaran D-III Farmasi 3. Berakhlak baik, jujur, teliti, mempunyai
dedikasi dan loyalitas tinggi 1
Obat
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Mampu mengoperasionalkan komputer
minimal microsoft office(word dan excel)
1. SMA atau sederajat.
Pengantaran SMA 2. Berakhlak dan berkepribadian baik. 1
Obat 3. Sehat jasmani dan rohani

E. Jumlah Kegiatan dan Jenis Kegiatan


Berikut data kegiatan Depo Pelayanan RSI Siti Aisyah Madiun bulan Januari 2021
sampai Desember 2021:

No Jenis Pemeriksaan Jumlah Kegiatan

1 Menerima , menelaah dan mengentry resep 179141

2 Menulis dan etiket obat 747161

3 Penyiapan obat tunggal dan alkes 747161

4 Meracik obat 14533


5 Membuat salinan resep 3600
6 Konfirmasi resep 1800
7 Menyerahkan obat 179141
8 Mereture obat 35828

1
9 Defecta Obat 312
10 Mengambil resep 1295

11 Mengganti obat dan menyegel emergency kit 365

12 Cek nota dengan resep per shift 1095

Mengantarkan obat ke ruangan (KT,KB,Ar-


13 365
Raudhah,ICU,AD,US)

14 Mengambil obat dari logistik farmasi 312

15 Mengecek stok obat 312


16 Mengerjakan laporan shift 365
17 Membuat laporan insiden 365

Berikut data kegiatan Logistik Farmasi RSI Siti Aisyah Madiun bulan Januari 2021
sampai Desember 2021 :
Jumlah
No Jenis Pemeriksaan
1 Melakukan penerimaan barang dari suplier 7722
2 Memeriksa keabsahan dan kelengkapan faktur 7722
3 Mengecek kesesuaian faktur dengan Surat pesanan 7722
Mengecek kesesuaian faktur dengan Barang yang 7722
4
dikirim
5 Mengecek tanggal kedaluwarsa barang yang dikirim 7722
Melakukan penyimpanan barang sesuai dengan 7722
6
tempatnya
Melakukan stok barang setelah menerima barang dari 313
7
distributor
8 Menyiapkan obat dan alkes sesuai defecta pelayanan 313
9 Melakukan entry penerimaan faktur 7722
10 Melakukan Entry BMHP Ruangan 313
11 Melakukan penyiapan BMHP Ruangan 313
12 Mengecek tagihan ngelock pembayaran 313
Melakukan perencanaan dan pemesanan obat dan alkes 313
13
ke distributor
14 Verifikasi faktur 7722
15 Membuat laporan 12
16 Melakukan administrasi faktur 7722
17 Bersih-bersih ruangan 298
18 Menyelesaikan operan 298

1
19 Telp order ke PBF 313
20 Entri mutasi barang ke RI,RJ,BPJS 313
21 Mengambil obat ke dinkes kota madiun 48

Berikut data kegiatan Petugas Gas Medis RSI Siti Aisyah Madiun bulan Januari 2021
sampai Desember 2021:

Jumlah
No Jenis Pemeriksaan
Kegiatan

1 Mengontrol gas di ruang Bersalin 313


2 Mengisi gas di ruangan Ar-Rhaudhah 313
3 Mengisi gas di ruangan Ahmad Dahlan 313
Mengisi gas di ruangan Kendali Barat dan Kendali
4 313
Timur
5 Menerima pengiriman gas dari distributor 313
6 Melakukan penyimpanan barang sesuai tempatnya 313

Berikut data kegiatan Petugas Administrasi Asuransi RSI Siti Aisyah Madiun bulan
Januari 2021 sampai Desember 2021:

Jumlah
No Jenis Pemeriksaan
Kegiatan

Mengecek resep dengan nota dan memisahkan resep


1 312
kronis dan tidak kronis (resep Rawat Jalan)

2 Entry resep kronis BPJS 19260


3 Entry resep kronis In Health 174
4 Defecta obat 156
5 Memeriksa barang dari logistik 156
6 Konfirmasi/ meminta kelengkapan ke penjamin BPJS 312
7 Pembetulan nota ke kasir 312

Berikut data kegiatan Pekarya Depo Pelayanan RSI Siti Aisyah Madiun bulan Januari
2021 sampai Desember 2021:

Jumlah
No Jenis Pemeriksaan
Kegiatan/Tahun

1 Mengantar obat pasien ke ruangan-ruangan rawat inap 7649

1
2 Menata obat dari logistik 626
3 Membantu pelayanan 626
Mengecek ketersediaan ATK dan mengambil ke
4 156
logistik
5 Mengarsip resep 313
6 Mengantar Obat dan Alkes ke OK 626
7 Menyerahkan setoran tunai ke kasir 313

Berikut data kegiatan Apoteker RSI Siti Aisyah Madiun bulan Januari 2021 sampai
Desember 2021:

Jumlah
No Jenis Kegiatan
Kegiatan/Tahun

1 Visite Apoteker 2384


2 Rekonsiliasi Apoteker 2384
3 Pemantauan Terapi Obat 180
4 Monitoring Efek Samping Obat 2384

F. Cuti Tahunan
Setiap Karyawan Tetap Instalasi Farmasi RSI Siti Aisyah Madiun
mendapatkan hak cuti dalam satu tahun yaitu 12 hari kerja sesuai dengan peraturan
Rumah Sakit.

G. Pendidikan dan Pelatihan


Untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan, staf Instalasi Farmasi harus
mengikuti pendidikan dan pelatihan baik pada tingkat Regional maupun Nasional.
H. Hari Libur Nasional.
Selain mendapatkan cuti tahunan, semua petugas Instalasi Farmasi juga
mendapatkan libur untuk hari libur nasional.Meskipun tidak bisa dilakukan secara
bersamaan karena Petugas Instalasi Farmasi harus memberikan pelayanan selama 24
jam. Sehingga waktu libur diatur secara bergantian. Dalam satu tahun setiap petugas
mendapatkan hari libur nasional 13 hari.
I. Ketidak Hadiran Kerja
Setiap petugas tentu tidak selalu bisa bekerja secara penuh sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Kadang ada hari-hari dimana seorang petugas tidak bisa

1
bekerja pada waktu yang tidak terduga. Misalnya karena sakit, kepentingan keluarga,
kecelakaan dan sebagainya.

1
BAB IV
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA INSTALASI FARMASI

Penghitungan kebutuhan tenaga diInstalasiFarmasi RSI Siti Aisyah


Madiunmenggunakan metode WISN (Workload Indicator Staff Need). Ada 5 langkah yaitu
:
A. Menentukan Unit Kerja
Unit kerja yang menggunakan metode ini adalah Instalasi Farmasi yang terdiri dari
berbagai jenis tenaga. Antara lain:
a. Apoteker
b. Tenaga Teknis Kefarmasian : D3 Farmasi
c. Asisten Tenaga Kesehatan : SMF
Tenaga pendidikan Non-kefarmasian, untuk membantu tenaga kefarmasian dalam
pekerjaan sebagai
a. Tenaga Pekarya dan
b. Tenaga Pendistribusian Oksigen
c. Administrasi dan Tenaga Pengantaran Obat
Oleh karena itu pada pola ketenagaan ini dihitung kebutuhan tenaga pada masing-
masing jenis tenaga yang berada di Instalasi Instalasi Farmasi. Tujuannya adalah
diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan kegiatan pelayanan.
Tenaga Instalasi Farmasi yang akan dihitung jumlah kebutuhannya adalah
sebagai berikut :
No Tenaga Jumlah Yang Ada Kualifikasi Pendidikan
1 Apoteker 7 orang S-1 Apoteker
Tenaga Teknis
2 13 orang D-III Farmasi
Kefarmasian
Asisten Tenaga
3 Kesehatan Depo 3 orang SMF / sederajat
Pelayanan
4 Pekarya 2 orang SMA / sederajat
5 Administrasi Asuransi 1 orang D-III Farmasi
Administrasi Logistik
6 1 orang SMF / sederajat
Farmasi

1
Asisten Tenaga
SMF / sederajat
7 Kesehatan Logistik 2 orang
D-III Farmasi
Farmasi

8 Petugas Gas Medis 1 orang SMA / sederajat

Administrasi Pengantaran
9 1 orang D-III Farmasi
Obat

10 Petugas Pengantaran Obat 2 Orang SMA/sederajat

B. Menetapkan Waktu Kerja yang Tersedia Dalam 1Tahun


Menetapkan waktu kerja yang tersedia tujuannya adalah untuk memperoleh
waktu kerja masing-masing kategori tenaga yang bekerja dalam satu tahun.
Penghitungannya adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Teknis Kefarmasian di Depo Pelayanan
a. Hari kerja dalam satu tahun yaitu 312 hari/tahun (A)
b. Cuti tahunan, sesuai dengan ketentuan setiap petugas memiliki hak cuti
sebanyak 12 hari kerja setiap tahun. (B)
c. Menghitung waktu yang digunakan untuk melakukan pendidikan dan pelatihan
berupa seminar, pelatihan, workshop yaitu rata-rata 3 hari kerja. (C)
d. Menghitung Hari Libur Nasional : 13 hari/tahun. (D)
e. Menghitung ketidak hadiran kerja : 15 hari/tahun. (E)
f. Menghitung waktu kerja dalam satu hari = 7 jam. (F)
Waktu Kerja Tersedia (WKT) Tenaga Teknis Kefarmasian Di Instalasi
Farmasi Depo Pelayanan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Waktu kerja tersedia = { A - (B+C+D+E)} x F
= { 278 - (12+3+0+2)} x 7
= 261 x 7
= 1827 jam/tahun
= 152.25 jam/bulan
= 5,08jam/hari (dibulatkan menjadi 5 jam/ hari).
Secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

1
KODE FAKTOR JUMLAH KETERANGAN
A Hari Kerja 278 Hari / tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari / tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 3 Hari / tahun
D Hari Libur Nasional 0 Hari / tahun
E Ketidak Hadiran Kerja 2 Hari / tahun
F Waktu kerja 7 Jam / hari
Hari Kerja Tersedia 261 Hari kerja / tahun
1827 Jam / tahun
Waktu Kerja Tersedia
109,620 Menit / tahun
2. Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian Di Logistik Farmasi, Administrasi
Asuransi,Pekarya Inap Depo dan oksigen
a. Hari kerja dalam satu tahun yaitu : Jumlah hari 1 tahun – jumlah hari minggu 1
tahun =312 hari/ tahun (A)
b. Cuti tahunan, sesuai dengan ketentuan setiap petugas memiliki hak cuti
sebanyak 12 hari kerja setiap tahun. (B)
c. Menghitung waktu yang digunakan untuk melakukan pendidikan dan pelatihan
berupa seminar, pelatihan, workshop yaitu rata-rata 3 hari kerja. (C)
d. Menghitung Hari Libur Nasional : 13 hari/ tahun. (D)
e. Menghitung ketidak hadiran kerja : 3 hari/ tahun. (E)
f. Menghitung waktu kerja dalam satu hari = 7 jam. (F)
Waktu Kerja Tersedia (WKT) dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Waktu kerja tersedia = { A - (B+C+D+E)} x F
= { 300 - (12+3+15+2)} x 7
= { 300 - 32 } x 7
= 268 x 7
= 1876 jam/tahun
= 156.3 jam/bulan
= 5,2 jam/hari (dibulatkan menjadi 5 jam/hari)

Secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

2
A Hari Kerja 300 Hari / tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari / tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 3 Hari / tahun
D Hari Libur Nasional 15 Hari / tahun
E Ketidak Hadiran Kerja 2 Hari / tahun
F Waktu kerja 7 Jam / hari
Hari Kerja Tersedia 268 Hari kerja /
tahun
1876 Jam / tahun
Waktu Kerja Tersedia
112,560 Menit / tahun

C. Menyusun Standar Beban Kerja


Menyusun standar beban kerja bertujuan untuk memperoleh volume / kuantitas
kegiatan pokok yang dapat dikerjakan selama 1 tahun oleh masing-masing kategori
tenaga di tiap unit kerja tersedia yang dimiliki. Dibutuhkan data mengenai lamanya
waktu yang diperlukan setiap tenaga Instalasi Farmasi dalam melaksanakan setiap
tugasnya beserta jumlah tindakan tersebut selama 1 tahun.
1. Standar Beban Kerja Depo Pelayanan
Dari beberapa jenis kegiatan yang dilakukan di Depo Pelayanan Farmasi
RSI Siti Aisyah Madiun, maka waktu yang diperlukan tiap kegiatan dapat dilihat
pada tabel berikut ini :

Rata-Rata Waktu
No Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan (mnt)

Menerima , menelaah dan mengentry


1 1
resep
2 Menulis dan etiket obat 0.6

3 Penyiapan obat tunggal dan alkes 1

4 Meracik obat 8
5 Membuat salinan resep 1
6 Konfirmasi resep 5
7 Menyerahkan obat 2
8 Mereture obat 5
9 Defecta Obat 25
10 Mengambil resep 8
Mengganti obat dan menyegel
11 8
emergency kit

2
12 Cek nota dengan resep per shift 20

Mengantarkan obat ke ruangan


13 20
(KT,KB,Ar-Raudhah,ICU,AD,US)

14 Mengambil obat dari logistik farmasi 50

15 Mengecek stok obat 15


16 Mengerjakan laporan shift 5
17 Membuat laporan insiden 3

Penghitungan waktu kegiatan pada bulan Januari 2021 sampai Desember 2021 adalah
sebagai berikut:
Rata-Rata
Jumlah Waktu Jumlah menit /
No Jenis Pemeriksaan
Kegiatan Pemeriksaan tahun
(mnt)
Menerima , menelaah dan
1 179141 1 179141
mengentry resep
2 Menulis dan etiket obat 747161 0.6 448296.6

3 Penyiapan obat tunggal dan alkes 747161 1 747161

4 Meracik obat 14533 8 116264


5 Membuat salinan resep 3600 1 3600
6 Konfirmasi resep 1800 5 9000
7 Menyerahkan obat 179141 2 358282
8 Mereture obat 35828 5 179140
9 Defecta Obat 312 25 7800
10 Mengambil resep 1295 8 10360
Mengganti obat dan menyegel
11 365 8 2920
emergency kit

12 Cek nota dengan resep per shift 1095 20 21900

Mengantarkan obat ke ruangan


13 365 20 7300
(KT,KB,Ar-Raudhah,ICU,AD,US)

Mengambil obat dari logistik


14 312 50 15600
farmasi
15 Mengecek stok obat 312 15 4680
16 Mengerjakan laporan shift 365 5 1825

2
17 Membuat laporan insiden 365 3 1095
Jumlah 1913151 177.6 2114364.6

Rata-rata waktu kegiatan = 2114363.6 : 1913151 = 1,11 menit/kegiatan.

= 109620 Waktu kerja tersedia


Standar beban kerja = 1.11
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
= 98756.76 per tahun
Jadi standar beban kerja pertahun bagi Depo Pelayanan menunjukkan bahwa
setiap kegiatan di Depo Pelayanan membutuhkan =
1
x 98756.76= 88970.05 menit dari hari kerja yang tersedia selama 1 tahun.
1.11

2. Standar Beban Kerja Logistik Farmasi


Waktu yang dibutuhkan Logistik Farmasi dalam melakukan kegiatan
adalah sebagai berikut :

Waktu kegiatan
No Jenis Pemeriksaan
(mnt)

1 Melakukan penerimaan barang dari suplier 4

2 Memeriksa keabsahan dan kelengkapan faktur 1

3 Mengecek kesesuaian faktur dengan Surat pesanan 2

Mengecek kesesuaian faktur dengan Barang yang


4 3
dikirim

5 Mengecek tanggal kedaluwarsa barang yang dikirim 1

Melakukan penyimpanan barang sesuai dengan


6 3
tempatnya
Melakukan stok barang setelah menerima barang dari
7 7
distributor

8 Menyiapkan obat dan alkes sesuai defecta pelayanan 30

9 Melakukan entry penerimaan faktur 3

2
10 Melakukan Entry BMHP Ruangan 5
11 Melakukan penyiapan BMHP Ruangan 10
12 Mengecek tagihan ngelock pembayaran 10
Melakukan perencanaan dan pemesanan obat dan
13 30
alkes ke distributor
14 Verifikasi faktur 2
15 Membuat laporan 20
16 Melakukan administrasi faktur 1
17 Bersih-bersih ruangan 5
18 Menyelesaikan operan 5
19 Telp order ke PBF 5

20 Entri mutasi barang ke Inap Depo dan Ruangan 15

21 Mengambil obat ke dinkes kota madiun 30

Penghitungan waktu kegiatan pada bulan Januari 2021 sampai Desember 2021
adalah sebagai berikut:

Waktu Jumlah
Jumlah
No Jenis Pemeriksaan kegiatan menit /
Keg
(mnt) tahun
Melakukan penerimaan barang
1 7722 4 30888
dari suplier
Memeriksa keabsahan dan
2 7722 1 7722
kelengkapan faktur
Mengecek kesesuaian faktur
3 7722 2 15444
dengan Surat pesanan
Mengecek kesesuaian faktur
4 7722 3 23166
dengan Barang yang dikirim
Mengecek tanggal kedaluwarsa
5 7722 1 7722
barang yang dikirim
Melakukan penyimpanan barang
6 7722 3 23166
sesuai dengan tempatnya
Melakukan stok barang setelah
7 313 7 2191
menerima barang dari distributor
Menyiapkan obat dan alkes sesuai
8 313 30 9390
defecta pelayanan
Melakukan entry penerimaan
9 7722 3 23166
faktur
10 Melakukan Entry BMHP Ruangan 313 5 1565

2
Melakukan penyiapan BMHP
11 313 10 3130
Ruangan
Mengecek tagihan ngelock
12 313 10 3130
pembayaran
Melakukan perencanaan dan
13 pemesanan obat dan alkes ke 313 30 9390
distributor
14 Verifikasi faktur 7722 2 15444
15 Membuat laporan 12 20 240
16 Melakukan administrasi faktur 7722 1 7722
17 Bersih-bersih ruangan 298 5 1490
18 Menyelesaikan operan 298 5 1490
19 Telp order ke PBF 313 5 1565
Entri mutasi barang ke Inap Depo
20 313 15 4695
dan Ruangan
Mengambil obat ke dinkes kota
21 48 30 1440
madiun
Jumlah 72658 194156

Rata-rata waktu kegiatan = 194156 : 72658 = 2,67 menit/pemeriksaan.

Waktu kerja tersedia


Standar beban kerja = Rata-rata waktu per kegiatan pokok

112560
=
2,67

= 42157.30 per tahun


Jadi standar beban kerja pertahun bagi Logistik Farmasi menunjukkan bahwa
setiap kegiatan membutuhkan =

1
x 42157.3 = 15789.25 menit dari hari kerja yang tersedia selama 1 tahun.
2,67

3. Standar Beban Kerja Petugas Gas Medis


Waktu yang dibutuhkan oleh Petugas Gas Medis dalam melakukan
kegiatan adalah sebagai berikut :
Rata-Rata Waktu
No Jenis Kegiatan
Pemeriksaan (mnt)
1 Mengontrol gas di ruang Bersalin 5
2 Mengisi gas di ruangan Ar-Rhaudhah 5

2
3 Mengisi gas di ruangan Ahmad Dahlan 5

Mengisi gas di ruangan Kendali Barat


4 5
dan Kendali Timur
Menerima pengiriman gas dari
5 15
distributor
Melakukan penyimpanan barang sesuai
6 15
tempatnya

Penghitungan waktu kegiatanpada bulan Januari 2021 sampai Desember 2021


adalah sebagai berikut:
Jumlah Rata-Rata
Jumlah
No Jenis Kegiatan Kegiata Waktu
n Kegiatan(mnt) menit / tahun
Mengontrol gas di ruang
1 313 5
Bersalin 1565
Mengisi gas di
2 313 5
ruangan Ar-Rhaudhah 1565
Mengisi gas di ruangan
3 313 5
Ahmad Dahlan 1565
Mengisi gas di ruangan
4 Kendali Barat dan 313 5
Kendali Timur 1565
Menerima pengiriman
5 313 15
gas dari distributor 4695
Melakukan
6 penyimpanan barang 313 15
sesuai tempatnya 4695
Jumlah 1878 15650

Rata-rata waktu kegiatan = 15650 :1878 = 8,33 menit/kegiatan.

=
112560 Waktu kerja tersedia
8,33
Standar beban kerja =
= 13512.6 per tahun
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Jadi standar beban kerja pertahun bagi PetugasGas Medis menunjukkan bahwa
setiap tindakan membutuhkan =
1
x 13512.6= 1622.16 menit dari hari kerja yang tersedia selama 1 tahun.
8,33

2
4. Standar Beban Kerja Petugas Administrasi Asuransi
Waktu yang dibutuhkan oleh Petugas Administrasi Asuransi dalam melakukan
kegiatan adalah sebagai berikut :

No Jenis Pemeriksaan Waktu/menit

Mengecek resep dengan nota dan memisahkan


1 50
resep kronis dan tidak kronis (resep Rawat Jalan)

2 Entry resep kronis BPJS 1.5


3 Entry resep kronis In Health 2
4 Defecta obat 40
5 Memeriksa barang dari logistik 50
Konfirmasi/ meminta kelengkapan ke penjamin
6 5
BPJS
7 Pembetulan nota ke kasir 3

Penghitungan waktu kegiatanpada bulan Januari 2021 sampai Desember 2021


adalah sebagai berikut:

Jumlah Jumlah
No Jenis Pemeriksaan Waktu/menit
Kegiatan Menit/Tahun

Mengecek resep dengan nota


dan memisahkan resep kronis
1 312 50 15600
dan tidak kronis (resep Rawat
Jalan)
2 Entry resep kronis BPJS 19260 1.5 28890
3 Entry resep kronis In Health 174 2 348
4 Defecta obat 156 40 6240
5 Memeriksa barang dari logistik 156 50 7800
Konfirmasi/ meminta
6 312 5 1560
kelengkapan ke penjamin BPJS
7 Pembetulan nota ke kasir 312 3 936
Total 20682 151.5 61374

Rata-rata waktu kegiatan = 61374 : 20682 = 2.97 menit/pemeriksaan.

Waktu kerja tersedia


Standar beban kerja =
Rata-rata waktu per kegiatan pokok

2
= 112560 : 2.97
= 37898.99 per tahun
Jadi standar beban kerja pertahun bagi Administrasi Asuransi menunjukkan
bahwa setiap tindakan membutuhkan =
1
x 37898.99= 12760.6 menit dari hari kerja yang tersedia selama 1 tahun.
2.97

5. Standar Beban Kerja Pekarya Depo Pelayanan


Waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh Pekarya Depo Pelayanan dalam
melakukan tugas adalah sebagai berikut :

No Jenis Kegiatan Waktu/menit

Mengantar obat pasien ke ruangan-ruangan rawat


1 1
inap
2 Menata obat dari logistik 10
3 Membantu pelayanan 45
Mengecek ketersediaan ATK dan mengambil ke
4 10
logistik
5 Mengarsip resep 5
6 Mengantar Obat dan Alkes ke OK 5
7 Menyerahkan setoran tunai ke kasir 5

Penghitungan waktu kegiatan pada bulan Januari 2021 sampai Desember 2021
adalah sebagai berikut:

Jumlah
Jumlah
No Jenis Kegiatan Waktu/menit Kegiatan/Ta
menit/Tahun
hun
Mengantar obat pasien
1 ke ruangan-ruangan 1 7649 7649
rawat inap
Menata obat dari
2 10 626 6260
logistik
3 Membantu pelayanan 45 626 28170
Mengecek ketersediaan
4 ATK dan mengambil ke 10 156 1560
logistik
5 Mengarsip resep 5 313 1565
Mengantar Obat dan
6 5 626 3130
Alkes ke OK
Menyerahkan setoran
7 5 313 1565
tunai ke kasir

2
Total 81 10309 49899

Rata-rata waktu kegiatan = 49899 : 10309 = 4,84 menit/pemeriksaan.

= 112560 : 4,84 Waktu kerja tersedia


Standar beban kerja== 23256.2 per tahun
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
Jadi standar beban kerja pertahun bagi Petugas Pekarya Inap Depo menunjukkan
bahwa setiap tindakan membutuhkan =
1
x 23256.2= 4804.99 menit dari hari kerja yang tersedia selama 1 tahun.
4,84

6. Standar Beban Kerja Apoteker


Waktu yang dibutuhkan oleh Apoteker dalam melakukan tugas adalah
sebagai berikut :

No Jenis Kegiatan Waktu/menit

1 Visite Apoteker 8
2 Rekonsiliasi Apoteker 10
3 Pemantauan Terapi Obat 10
4 Monitoring Efek Samping Obat 5

Penghitungan waktu kegiatanpada bulan Januari 2021 sampai Desember 2021


adalah sebagai berikut:

Jumlah Jumlah
No Jenis Kegiatan Waktu/menit
Kegiatan/Tahun menit/Tahun

1 Visite Apoteker 8 2384 19072


2 Rekonsiliasi Apoteker 10 2384 23840
3 Pemantauan Terapi Obat 10 180 1800
Monitoring Efek
4 5 2384 11920
Samping Obat
Total 33 7332 56632

Rata-rata waktu kegiatan = 56632 : 7332 = 7,7 menit/kegiatan.

2
Waktu kerja tersedia
Standar beban kerja =
Rata-rata waktu per kegiatan pokok

= 112560 : 7,7
= 14618.18 per tahun
Jadi standar beban kerja pertahun bagi Apoteker menunjukkan bahwa setiap
tindakan membutuhkan =
1
x 14618.18 = 1898.47 menit dari hari kerja yang tersedia selama 1 tahun.
7,7

D. Menentukan Standar Kelonggaran


Menentukan standar kelonggaran bertujuan untuk memperoleh faktor
kelonggaran tiap kategori tenaga meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk
menyelesaikan suatu kegiatan atau jumlah kegiatan pelayanan. Penyusunan faktor
kelonggaran dapat dilaksanakan melalui rapat, penyusunan laporan, mengurus
kebutuhan habis pakai.
a. Standart Kelonggaran Depo Pelayanan
Faktor Lama Frekuensi Total Waktu SKG
Kelonggaran kegiatan per tahun kebutuhan
(menit) (kali) waktu
(menit)
Menghitung 45 12 540 140280 0,0038
stok narkotika
psikotropika
Menginput 30 12 360 140280 0,0026
laporan
narkotika
psikotropika
Pengajian 60 12 720 140280 0,0051
bulanan
Istirahat dan 15 313 4695 140280 0,0335
Sholat
Stok opname 180 3 540 140280 0,0038
Rapat 60 12 720 140280 0,0051
Berdoa Bersama 5 275 1375 140280 0,0098
tiap pagi
Total 395 menit 0,0638

6,5 jam

3
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Waktu kerja tersedia = 1827 jam / tahun

Faktor kelonggaran 6,5 jam per bulan = 78 jam / tahun)

Standart kelonggaran = Rata-rata waktu per faktor kelonggaran

Waktu kerja tersedia

= 78 jam/thn

1827 jam/thn

= 0,04

b. Standart Kelonggaran Logistik Farmasi


Faktor Lama Frekuensi Total Waktu SKG
Kelonggaran kegiatan per tahun kebutuhan
(menit) (kali) waktu
(menit)
Pengajian 60 12 720 118020 0,0061
bulanan
Stok opname 180 3 540 118020 0,0046
Rapat 60 12 720 118020 0,0061
Berdoa Bersama 5 279 1375 118020 0,0117
tiap pagi
Sholat dan 15 279 4185 118020 0,0355
Istirahat
Total 320 0,0639
menit
5,3 jam
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Waktu kerja tersedia = 1876 jam / tahun

Faktor kelonggaran 5,3 jam per bulan = 63,6 jam / tahun)

Standart kelonggaran = Rata-rata waktu per faktor kelonggaran

Waktu kerja tersedia

=63,6jam/thn

1876jam/thn

= 0,03

3
c. Standart Kelonggaran Petugas Gas Medis
Faktor Lama Frekuensi Total Waktu SKG
Kelonggaran kegiatan per tahun kebutuhan
(menit) (kali) waktu
(menit)
Pengajian bulanan 60 12 720 118020 0,0061
Stok opname 180 3 540 118020 0,0046
Rapat 60 12 720 118020 0,0061
Berdoa Bersama 5 279 1395 118020 0,0118
tiap pagi
Sholat dan 15 279 4185 118020 0,0355
Istirahat
Total 320 menit 0,0641

5,3 jam
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Waktu kerja tersedia = 1876 jam / tahun

Faktor kelonggaran 5,3 jam per bulan = 63,6 jam / tahun)

Standart kelonggaran = Rata-rata waktu per faktor kelonggaran

Waktu kerja tersedia

=63,6 jam/thn

1876 jam/thn

= 0,03

d. Standart Kelonggaran Pelaksana Administrasi Asuransi


Faktor Lama Frekuensi Total Waktu SKG
Kelonggaran kegiatan per tahun kebutuhan
(menit) (kali) waktu
(menit)
Pengajian bulanan 60 12 720 118020 0,0061
Stok opname 180 3 540 118020 0,0046
Rapat 60 12 720 118020 0,0061
Berdoa Bersama 5 312 1565 118020 0,0133
tiap pagi

3
Mencetak dan 60 12 720 118020 0,0061
menyiapkan
berkas BPJS dan
In Health
Sholat dan 15 312 4680 118020 0,0397
Istirahat
Total 365 0,0758
menit

Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Waktu kerja tersedia = 1876 jam / tahun

Faktor kelonggaran 6,08 jam per bulan = 72,96 jam / tahun)

Standart kelonggaran = Rata-rata waktu per faktor kelonggaran

Waktu kerja tersedia

= 72,96 jam/thn

1876 jam/thn

= 0,03

e. Standart Kelonggaran Pekarya Depo Pelayanan


Faktor Lama Frekuensi Total Waktu SKG
Kelonggaran kegiata per tahun kebutuhan
n (kali) waktu
(menit) (menit)
Pengajian bulanan 60 12 720 140280 0,0051
Stok opname 180 3 540 140280 0,0038
Rapat 60 12 720 140280 0,0051
Berdoa Bersama 5 312 1565 140280 0,0112
tiap pagi
Sholat dan Istirahat 15 312 4680 140280 0,0334

Fotokopi dokumen 30 156 4680 140280 0,0334


Total 335 0,0920
menit
5,58 jam

3
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Waktu kerja tersedia = 1876 jam / tahun

Faktor kelonggaran 5,58 jam per bulan = 66,96 jam / tahun)

Standart kelonggaran = Rata-rata waktu per faktor kelonggaran

Waktu kerja tersedia

= 66,96 jam/thn

1876 jam/thn

= 0,04

3
f. Standart Kelonggaran Apoteker
Faktor Lama Frekuensi Total Waktu SKG
Kelonggaran kegiatan per tahun kebutuhan
(menit) (kali) waktu
(menit)
Pengajian bulanan 60 12 720 140280 0,0051
Stok opname 180 3 540 140280 0,0038
Rapat 60 12 720 140280 0,0051
Berdoa Bersama 5 312 1565 140280 0,0112
tiap pagi
Sholat dan Istirahat 15 312 4680 140280 0,0334

Total 320 menit 0,0586

5,3 jam
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Waktu kerja tersedia = 1876 jam / tahun

Faktor kelonggaran 5,3 jam per bulan = 63,6 jam / tahun)

Standart kelonggaran = Rata-rata waktu per faktor kelonggaran

Waktu kerja tersedia

= 63,6 jam/thn

1876 jam/thn

= 0,03

E. Analisa Kebutuhan Tenaga


Analisa kebutuhan tenaga adalah diperolehnya informasi berupa kecukupan,
kekurangan maupun kelebihan SDM Rumah Sakit serta alternatif pendayagunaan dan
pemenuhannya pada tiap unit kerja.
1. Depo Pelayanan
Dengan penghitungan :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan Tenaga = + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja
= (1913151 : 88970.5)+ 0,04
= 21.58 dibulatkan menjadi 21

3
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga teknis
kefarmasian di Depo Pelayanan Farmasi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 21
orang.
2. Pelaksana Logistik Farmasi
Dengan penghitungan :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan Tenaga = + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja
= (72658 : 15789.25)+ 0,03
= 4,6 dibulatkan menjadi 5
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga Logistik Farmasi
di Instalasi Farmasi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 4 orang.
3. Pelaksana Gas Medis
Dengan penghitungan :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan Petugas Gas = + Standar Kelonggaran
Medis Standar Beban Kerja
= (1878 : 1622.16) + 0,03
= 1,19 dibulatkan menjadi 1
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga Pelaksana Gas
Medis diFarmasi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 1 orang.
4. Pelaksana Administrasi Asuransi
Dengan penghitungan :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan Pelaksana
Administrasi Asuransi = + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja
= (20682 : 12760.6)+ 0,03
= 1.66 dibulatkan menjadi 2
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga Pelaksana
Administrasi Asuransi diFarmasi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 2 orang.
5. Pekarya Depo Pelayanan
Dengan penghitungan :

3
Kuantitas Kegiatan Pokok
Kebutuhan Pekarya Inap=Depo + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja
= (10309:4804.99)+ 0,04
= 2,17 dibulatkan menjadi 2
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga Pekarya di Inap
DepoFarmasi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 2 orang.
6. Apoteker
Dengan penghitungan :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan Apoteker = + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja
= (13302:1898.47)+ 0,03
= 7.04 dibulatkan menjadi 7
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga Apoteker di RSI
Siti Aisyah Madiun adalah 7 orang.

3
BAB V
PEMBAHASA
N

Berdasarkanhasil penghitungan analisis beban kerja pada pada bulan Januari 2021
sampai Desember 2021, penghitungan tenaga dalam pelayanan Instalasi Farmasi RSI Siti
Aisyah Madiun memiliki pola ketenagaan sebagai berikut :
∑ Yang Ada
∑Analisis
No Jenis Tenaga Pendidikan Beban kerja Selisih
2022 (+/-)
1 Tenaga Teknik D3 Farmasi 21 16 (-) 5
Kefarmasian
2 Logistik Farmasi D3 Akuntansi
5 3 (-) 2
D3 Farmasi
3 Petugas Gas Medis SMA 1 1 0
Sederajat
4 Administrasi D3 Farmasi
Asuransi SMA 2 1 (-) 1
Sederajat
5 Pekarya Inap Depo SMA 2 2 0
Sederajat
6 Apoteker S-1 Apoteker 7 7 0

3
BAB VI
KESIMPULA
N

Berdasarkan analisa beban kerja yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa :
Jumlah tenaga yang ada Instalasi Farmasi RSI Siti Aisyah Madiun ada beberapa yang
sudah terpenuhi dan ada yang belum memenuhi standar ketenagaan. Sehingga perlu
dilakukan penambahan sesuai kebutuhan.

Madiun, 2 Agustus 2022

Mengetahui Ka Instalasi Farmasi


Kabid Penunjang Medis

apt.Rachma Fitri W.,


apt. Farida Yuliani, S.Si S.Farm.
NIK. 740100080 NIK. 880100306

3
SURAT PENGANTAR
NOMOR : 031 /RSI- JM.GIZI/VII/2022

Kepada:
Yth . Direktur
RSI Siti Aisyah Madiun
Di Tempat

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian.
Aamiin.
Bersama ini kami sampaikan Pola Ketenagaan dan Analisis Beban Kerja Instalasi Gizi
Tahun 2022 sebagaimana terlampir.
Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.
Nashrun Minallah Wa Fathun Qoriib

Madiun, 26 Juli 2022

Mengetahui
Kabid. Penunjang Medis Ka. Instalasi Radiologi

apt. Farida Yuliani, S.Si Bhinnar Anggitarina


NIK. 740100080 NIK.870200264

1
POLA KETENAGAAN DAN
ANALISIS BEBAN KERJA
INSTALASI GIZI
TAHUN 2022

RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN


Jl. Mayjend Sungkono No. 38-40 Madiun
Telp. (0351) 464822/462212 Fax (0351)
464009
Email :
rsi_madiun@yahoo.co.id
BA 2
Website : www.rsimadiun.com

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pengelolaan Rumah Sakit yang bermutu, efektif dan efisien harus ditunjang oleh
tenaga yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Pengadaan, pembinaan dan
pengembangan tenaga memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit, untuk itu perlu
suatu kiat manajemen dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM).
Perencanaan tenaga atau personil merupakan hal yang paling menyita perhatian
administrator Rumah Sakit. Rotasi/ mutasi karyawan, perkembangan fasilitas yang cepat,
kemajuan Iptek dan perubahan di lingkungan Rumah Sakit telah mempengaruhi
kebutuhan personil di Instalasi Gizi. Oleh karena itu perencanaan personil/SDM
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan tenaga kesehatan yang
terdiri dari perencanaan kebutuhan tenaga, pendidikan dan pelatihan SDM.
Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun juga memerlukan suatu perencanaan
personil / SDM yang tepat, sehingga dengan perencanaan SDM yang baik diharapkan
akan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan dengan menggunakan SDM
yang seoptimal mungkin. Sebagai awal dari langkah perencanaan tersebut maka Instalasi
Gizi RSI Siti Aisyah Madiun menghitung jumlah kebutuhan SDM dengan penyusunan
Pola Ketenagaan dengan analisis beban kerja dan kualifikasi personil/SDM.

2. Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga secara realistis, baik untuk jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
2. Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas secara terus menerus kepada pasien
dengan personil yang tersedia.
3. Untuk mengevaluasi secara periodik pelaksanaan penempatan personil dalam rangka
menentukan masalah penambahan personil.
4. Tercapainya efisiensi dan efektifitas pendayagunaan tenaga yang tersedia secara
optimal.

4
3. Pengertian
1. Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM) adalah seseorang yang bekerja secara
aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun
tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya
kesehatan.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melaluhi pendidikan
formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
3. Kegiatan Standar/Pokok adalah satu satuan waktu (atau angka) yang diperlukan
untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai
dengan standar profesinya.
4. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan
oleh seorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan
standar profesional dan telah memperhitungkan waktu libur, sakit dll.
5. Standar Kelonggaran adalah jumlah satuan waktu yang diperlukan tenaga kesehatan
untuk menyelesaikan faktor kelonggaran yang dimiliki masing-masing tenaga / SDM
dalam satu tahun.
6. Analisis Beban Kerja adalah upaya menghitung beben kerja pada satuan kerja
dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan
kapasitas kerja perorangan persatuan waktu.
7. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga
kesehatan profesional dalam satu tahun di suatu sarana pelayanan kesehatan.

5
BAB II
METODE ANALISIS BEBAN KERJA

Metode penghitungan analisis beban kerja Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun
menggunakan metode WISN (Workload Indicator Staff Need) yaitu suatu metode
penghitungan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang
dilaksanakan oleh tiap kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Keunggulan dari metode WISN antara lain :
1. Penghitungan kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja nyata.
2. Mudah dioperasionalkan.
3. Mudah digunakan atau diterapkan.
4. Komprehensif.
5. Realistis.
Adapun langkah penghitungan kebutuhan SDM berdasarkan metode WISN adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan Unit Kerja
Unit kerja yang menggunakan metode ini adalah Instalasi Gizi yang terdiri
dari berbagai jenis tenaga yang terbagi menjadi tenaga Ahli Gizi dan Tenaga
Pelaksana Gizi yang terdiri dari tenaga pengolahan makanan, tenagan distribusi
makanan dan tenaga pencucian. Oleh karena itu pada pola ketenagaan ini dihitung
dan dianalisis kebutuhan tenaga kerja pada masing-masing jenis tenaga yang berada
di InstalasI Gizi.Tujuannya untuk diperolehnya unit kerja dan kategori SDM yang
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan.
2. Menentukan Waktu Kerja Tersedia (WKT)
Menentukan waktu kerja tersediatujuannya adalah diperolehnya waktu kerja
yang dimiliki oleh masing-masing kategori SDM yang bekerja di Instalasi Gizi
dalam kurun waktu 1 tahun.Adapun data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu
kerja tersedia adalah sebagai berikut :
a. Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit dalam 1 tahun (A).
b. Cuti tahunan (B).
c. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit untuk
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi/ profesionalisme, setiap kategori
SDM memiliki hak untuk mengikuti pelatihan/ kursus/ seminar/ loka karya (C).

6
d. Hari libur nasional, berdasarkan keputusan bersama menteri terkait tentang hari
libur nasional dan cuti bersama (D).
e. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja selama kurun
waktu satu tahun karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa
pemberitahuan/ ijin (E).
f. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit (F).
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut :

Waktu Kerja Tersedia = { A – (B+C+D+E)} x F

Keterangan :
Keterangan :
A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional
B = Cuti Tahunan E = Ketidak Hadiran Kerja
C = Pendidikan dan Pelatihan F = Waktu Kerja
Secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini
JUMLAH HARI
KODE FAKTOR AHLI TENAGA KETERANGAN
GIZI PELAKSANA
A Hari Kerja 313 313 Hari/Tahun
B Cuti Tahunan 12 12 Hari/Tahun
C Pendidikan, pelatihan, 3 3 Hari/Tahun
workshop
D Hari Libur Nasional 14 14 Hari/Tahun
E Ketidak Hadiran Kerja 6 12 Hari/Tahun
F Waktu Kerja 7 7 Jam /Hari
Hari Kerja Tersedia 278 272 Hari kerja/Tahun
1946 1904 Jam/Tahun
Waktu Kerja Tersedia (WKT)
116.760 114.240 Menit/Tahun

3. Menentukan Standar Beban Kerja (SBK)


Menentukan Standar Beban Kerja (SBK) tujuannya adalah diperolehnya volume atau
kuantitas kegiatan pokok yang dapat dikerjakan selama 1 (satu) tahun oleh masing-
masing kategori SDM di tiap unit kerja Gizi sesuai waktu tersedia yang dimiliki.

7
Adapun rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut :

4. Menentukan Standar Kelonggaran (SKG) Waktu kerja tersedia


Standar beban kerja =
Menentukan Standar Kelonggarantujuannya adalah untuk memperoleh jumlah
Rata-rata waktu per Kegiatan pokok
kebutuhan waktu untuk menyelesaikan faktor kelonggaran yang dimiliki oleh masing-
masing kategori SDM.
Adapun rumus perhitungan standar kelonggaran adalah sebegai berikut :

5. Menentukan Kebutuhan Tenaga (KBT)waktu per Faktor kelonggaran


Rata-rata
Standar kelonggaran
Menentukan =
Kebutuhan Tenaga tujuannya adalah untuk diperolehnya jumlah
Waktu kerja tersedia
masing-masing kategori SDM yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh beban
kegiatan pada tiap unit kerja di Rumah Sakit selama kurun waktu 5 tahun.
Adapun rumus perhitungan kebutuhan tenaga adalah sebegai berikut :

Kuantitas Kegiatan Pokok


Kebutuhan SDM = + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja

8
BAB III
GAMBARAN UMUM INSTALASI GZI RSI SITI AISYAH MADIUN

A. Fasilitas
Penyelenggaraan Pelayanan Gizi di Rumah Sakit harus didukung oleh
sarana dan peralatan yang memenuhi standar yang telah ditentukan bagi rumah sakit.
Untuk menunjang kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit dapat berjalan dengan optimal,
maka perlu didukung dengan sarana prasarana, peralatan dan perlengkapan yang
memadai baik untuk penyelenggraan makanan rawat jalan, rawat inap maupun ruang di
unit pelayanan gizi.
Sarana, peralatan dan perlengkapan yang ada diruang Instalasi gizi RSI Siti Aisyah
Madiun dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Standar Fasilitas DibandingDengan Fasilitas Yang Ada
No Ruang Fasilitas dan sarana prasarana
1 Konseling Gizi rawat jalan - Bangunan 3m x 4m
- Meja + kursi konseling
- Almari peraga
- Telepon
- Computer + printer
- AC
- Leaflet diet
- Daftar penukar bahan makanan
- Formulir-formulir (konsumsi makanan, pola makan,
asupan, dll)
- Standar porsi, standar diit
- Pedoman Pelayanan Gizi, Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Gizi
- Peralatan antropometri : standar antropometri, alat
ukur TB & BB dewasa, alat ukur LLA, dan
formulir skrining
- Buku-buku pedoman tata kalsana program :
ASI, Gizi Buruk, Diabetes Mellitus

9
3 Ruang produksi makanan Ruang penerimaan :
- Timbangan 100-300kg
- Rak bahan makanan beroda
- Kereta angkut
- Pisau
Ruang Penyimpanan :
- Gudang kering : rak penyimpanan bahan makanan
kering, lemari penyimpanan susu, lemari
penyimpanan produk kering komersial, pallet
penyangga air mineral, ATK
- Penyimpanan basah : lemari penyimpanan sayur
dan buah, lemari penyimpanan bumbu, lemari
penyimpanan bahan makanan hewani.
- Termometer digital
Ruang persiapan :
- Meja persiapan
- Meja daging
- Mesin sayuran
- Telenan dan pisau
- Bangku kerja
- Bak air (sink)
Ruang pengolahan :
- Kompor gas
- Pemasak nasi
- Cerobong asap
- Meja pembagian
- Penggorengan
- Pemanggang
- Meja kerja
- Bak cuci
- Kereta dorong
- Rak alat
- Bangku

1
- Tungku masak
- Oven
- Mixer dan blender
Ruang Penataan :
- Meja penataan
- Timbangan pemorsian
- Telepon
- Lampu penangkap serangga
- Termometer digital
4 Pencucian Alat Makan - Air bersih dan mengalir (hangat dan dingin)
- Bak cuci
- Alat pemanas air
- Rak pengering
- Sabun cuci alat makan dan alat masak
- Sabun cuci tangan
- Tissu hand towel

B. Tenaga Kerja (SDM)


Staf di Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Tenaga Ahli Gizi : pendidikan formal D-III/ D-IV Ilmu Gizi dan S-1 Ilmu Gizi
2. Tenaga Pelaksana Gizi
a. Tenaga Pengolah Makanan : pendidikan formal SMK Tata Boga
b. Tenaga Distribusi Makanan : pendidikan formal SLTA / sederajat
c. Tenaga Pencucian : pendidikan formal SLTA/ sederajat
No Nama (Jabatan) Pendidikan Tugas
1 Bhinnar Anggitarina, D-III Ilmu Mengendalikan dan menjamin semua
AMG (Kepala Instalasi Gizi kegiatan di Instalasi Gizi berjalan sesuai
Gizi standar yang ditetapkan
2 Arumita Wijayanti, D-III Ilmu Melakukan asuhan gizi pasien rawat inap
AMG (Ahli Gizi Gizi dan rawat jalan
Pelaksana Asuhan
Gizi)
3 Nadya Syafa S-1 Ilmu Gizi Melakukan asuhan gizi pasien rawat inap

1
Nurhumaira, S. Gz dan rawat jalan
(Ahli Gizi Pelaksana
Asuhan Gizi)
4 Ratna (Tenaga SMK Tata Melakukan pengolahan dan penataan diit
Pengolahan) Boga
5 Nurul (Tenaga SMK Tata Melakukan pengolahan dan penataan diit
Pengolahan Boga
6 Anna (Tenaga SMK Tata Melakukan pengolahan dan penataan diit
Pengolahan Boga
7 Yuliana (Tenaga SMK Tata Melakukan pengolahan dan penataan diit
Pengolahan Boga
8 Pipit (Tenaga SMK Tata Melakukan pengolahan dan penataan diit
Pengolahan Boga
9 Sri Wahyuni (Tenaga SMK Tata Melakukan pengolahan dan penataan diit
Pengolahan Boga
10 Dewi (Tenaga SMK Tata Melakukan pengolahan dan penataan diit
Pengolahan Boga
11 Kuni (Tenaga SMK Tata Melakukan pengolahan dan penataan diit
Pengolahan Boga
12 Wahyudi (Tenaga SMK Tata Melakukan pengolahan dan penataan diit
Pengolahan Boga
13 Tri (Tenaga SMK Tata Melakukan pengolahan dan penataan diit
Pengolahan Boga
14 Agustin (Tenaga SMK Tata Membantu melakukan persiapan bahan
Pengolahan Boga makanan
15 Suwono (Tenaga SLTA Melakukan distribusi makanan pasien
Distribusi) /sederajat ruang rawat inap
16 Dwi (Tenaga SLTA Melakukan distribusi makanan pasien
Distribusi) /sederajat ruang rawat inap
17 Anang (Tenaga SLTA Melakukan distribusi makanan pasien
Distribusi) /sederajat ruang rawat inap
18 Triaman (Tenaga SLTA Melakukan distribusi makanan pasien
Distribusi) /sederajat ruang rawat inap

1
19 Sumanto (Tenaga SLTA Melakukan distribusi makanan pasien
Distribusi) /sederajat ruang rawat inap
20 Teguh (Tenaga SLTA Melakukan distribusi makanan pasien
Distribusi) /sederajat ruang rawat inap
21 Yugo (Tenaga SLTA Melakukan pencucian alat makan pasien
Pencucian) /sederajat dan alat masak
22 Dodik (Tenaga SLTA Melakukan pencucian alat makan pasien
Pencucian) /sederajat dan alat masak

C. Kualifikasi Tenaga di Instalasi Gizi

JUMLAH
NAMA KUALIFIKASI TENAGA
JABATAN FORMAL & INFORMAL YANG ADA
SAAT INI
1. Pendidikan formal : Sarjana Gizi (S1 Ilmu Gizi)
atau Diploma III (D3 Ilmu Gizi)
2. Memiliki STR Gizi yang masih berlaku
3. Pendidikan non formal/pelatihan yang terkait
dengan pelayanan gizi dasar di rumah sakit
4. Pengalaman kerja : memiliki pengalaman kerja
di Instalasi kerja gizi
5. Berstatus karyawan organik dan telah bekerja di
Kepala RSI Siti Aisyah Madiun minimal 2 tahun.
Instalasi 6. Memiliki kemampuan kepemimpinan 1
Gizi 7. Menguasai Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Makanan Rumah Sakit
8. Mampu mengoperasionalkan komputer minimal
microsoft office dan menjalankan SIM RS
9. Memiliki pengalaman berorganisasi.
10. Memiliki komitmen dan integritas terhadap
Persyarikatan dan RS
11. Terdaftar sebagai anggota organisasi
Muhammadiyah.

1
1. Pendidikan formal : D3 Ilmu Gizi atau Sarjana
Gizi (S1 Ilmu Gizi) atau Diploma 4 (D4 Ilmu
Gizi) dengan pendidikan dasar D3 Ilmu Gizi
2. Pendidikan non formal/pelatihan yang terkait
dengan pelayanan gizi dasar di rumah sakit
3. Memiliki kompetensi sesuai dengan kebijakan
Ahli Gizi dan perundangan yang berlaku
Pelaksana 4. Memiliki STR Gizi yang masih berlaku
2
Asuhan 5. Menguasai Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Gizi Makanan Rumah Sakit
6. Mampu mengoperasionalkan komputer minimal
microsoft office dan menjalankan SIM RS.
7. Memiliki komitmen dan integritas terhadap
Persyarikatan dan RS
8. Terdaftar sebagai anggota organisasi
Muhammadiyah.
1. Pendidikan formal : SMK Jurusan Tata Boga
2. Pendidikan non formal/pelatihan yang terkait
dengan pengolahan makanan
3. Memiliki kompetensi sesuai dengan kebijakan
Tenaga dan perundangan yang berlaku
Penata 4. Mampu mengoperasionalkan komputer minimal 7
Makanan microsoft office dan menjalankan SIM RS.
5. Memiliki komitmen dan integritas terhadap
Persyarikatan dan RS
6. Terdaftar sebagai anggota organisasi
Muhammadiyah.

1
1. Pendidikan formal : SLTA atau sederajat
2. Memiliki kompetensi sesuai dengan kebijakan
dan perundangan yang berlaku
Tenaga 3. Mampu mengoperasionalkan komputer minimal
Distribusi microsoft office dan menjalankan SIM RS. 6
Makanan 4. Memiliki komitmen dan integritas terhadap
Persyarikatan dan RS
5. Terdaftar sebagai anggota organisasi
Muhammadiyah.
a. Pendidikan formal : SLTA atau sederajat
b. Memiliki kompetensi sesuai dengan kebijakan
dan perundangan yang berlaku
c. Mampu mengoperasionalkan komputer minimal
Tenaga 2
microsoft office dan menjalankan SIM RS.
Cuci
d. Memiliki komitmen dan integritas terhadap
Persyarikatan dan RS
e. Terdaftar sebagai anggota organisasi
Muhammadiyah.
Jumlah 18

D. Jumlah Kegiatan dan Pelayanan di Instalasi Gizi


Berikut data pelayanan Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun bulan Januari 2021
hingga Juni 2022 :
1. Jumlah Kunjungan Gizi
a. Tahun 2021
No Bulan Jumlah Rata per hari
1 Jan 267 12
2 Feb 339 17
3 Maret 404 17
4 April 383 17
5 Mei 360 17
6 Juni 420 19
7 Juli 264 12

1
8 Agust 324 14
9 Sept 391 17
10 Oktober 451 21
11 Nov 587 26
12 Des 597 25
Total 215
Rata-rata 17 pasien/hari

2. Jumlah Penyelenggaraan Makanan Pasien Rawat Inap


No Bulan Jumlah Rata2 per hari
1 Jan 7650 255
2 Feb 7200 240
3 Maret 7710 257
4 April 6750 225
5 Mei 6450 215
6 Juni 6300 210
7 Juli 6810 227
8 Agustus 6480 216
9 September 6900 230
10 Oktober 6840 228
11 November 7350 245
12 Desember 6540 218
Total 2766
Rata-rata 230 porsi/hari

E. Cuti Tahunan
Setiap tenaga di Instalasi Gizi mendapatkan hak cuti dalam satu tahun yaitu 12 hari kerja
sesuai dengan peraturan Rumah Sakit.

F. Pendidikan dan Pelatihan


Untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan, personil Gizi harus mengikuti
pendidikan dan pelatihan baik pada tingkat Regional maupun Nasional.

1
G. Hari Libur Nasional.
Selain mendapatkan cuti tahunan, semua petugas di Instalasi Gizi mendapatkan libur
untuk hari libur nasional. namun tidak bisa dilakukan secara bersamaan karena tenaga
pelaksana gizi harus tetap memberikan pelayanan setiap hari sehingga waktu libur diatur
secara bergantian. Dalam satu tahun setiap petugas mendapatkan hari libur nasional
sebanyak 14 hari dalam satu tahun.

H. Ketidak Hadiran Kerja


Setiap petugas tidak selalu dapat bekerja secara penuh sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Kadang ada hari-hari dimana seorang petugas tidak bisa bekerja pada waktu
yang tidak terduga. Misalnya karena sakit, anggota keluarga meninggal dunia,
kepentingan keluarga, kecelakaan dan sebagainya.

1
BAB IV
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA
INSTALASI GIZI

Penghitungan kebutuhan tenaga di Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun


menggunakan metode WISN(Workload Indicator Staff Need).Ada 5 langkah yaitu :
A. Menentukan Unit Kerja
Unit kerja yang menggunakan metode ini adalah Instalasi Gizi yang terdiri dari
tenaga Ahli Gizi dan tenaga pelaksana Gizi. Oleh karena itu pada pola ketenagaan ini
dihitung kebutuhan masing-masing jenis tenaga yang bertujuan memperoleh unit kerja
dan kategori SDM yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan
pelayanan gizi.
No Jenis Tenaga Jumlah Yang Ada Kualifikasi Pendidikan
1 Ahli Gizi 3 orang D-III dan S-1 Ilmu Gizi
2 Tenaga Penata 7 orang SMK Tata Boga
3 Tenaga Distribusi 6 orang SLTA / sederajat
4 Tenaga Pencucian 2 orang SLTA / sederajat

B. Menetapkan Waktu Kerja yang Tersedia Dalam 1Tahun


Tujuannya : memperoleh waktu kerja masing-masing kategori tenaga yang
bekerja dalam satu tahun. Penghitungannya adalah sebagai berikut :
1. Ahli Gizi
a. Hari kerja dalam satu tahun yaitu 313 hari/tahun (A)
b. Cuti tahunan, sesuai dengan ketentuan setiap petugas memiliki hak cuti sebanyak
12 hari kerja setiap tahun. (B)
c. Menghitung waktu yang digunakan untuk melakukan pendidikan dan pelatihan
berupa seminar, pelatihan, workshop yaitu rata-rata 3 hari kerja. (C)
d. Menghitung Hari Libur Nasional : 14 hari/tahun. (D)
e. Menghitung ketidak hadiran kerja : 6 hari/tahun. (E)
f. Menghitung waktu kerja dalam satu hari = 7 jam kerja. (F)
Hari kerja dalam 1 tahun = 313 – (12 + 14 + 6 + 3) = 313 – 35 = 278 hari kerja
Waktu kerja tersedia = { A - (B+C+D+E)} x F
= 1946 jam/tahun

1
= 116.760 menit/tahun
Secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Kode Faktor Jumlah Keterangan


A Hari Kerja 313 Hari/Tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 3 Hari/Tahun
D Hari Libur Nasional 14 Hari/Tahun
E Ketidak Hadiran Kerja 6 Hari/Tahun
F Waktu Kerja 7 Jam/Hari
278 Hari kerja/Tahun
Waktu Kerja Tersedia (WKT) 1946 Jam/Tahun
116.760 Menit/Tahun

2. Tenaga Pelaksana Gizi


Jumlah hari kerja = 313 (A)
Cuti tahunan dalam satu tahun = 12 hari (B)
Pendidikan dan Pelatihan = 3 hari (C)
Hari Libur Nasional = 14 hari (D)
Ketidak Hadiran Kerja = 12 hari (E)
Waktu kerja dalam satu hari = 7 jam kerja (F)
Hari kerja dalam satu tahun = A – (B+C+D+E)xF)
= 272 hari kerja dalam satu
tahun Waktu kerja dalam satu tahun = 272 x 7 jam kerja
= 1904 jam/tahun
= 114.240 menit/tahun
Secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Kode Faktor Jumlah Keterangan
A Hari Kerja 313 Hari/Tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 3 Hari/Tahun
D Hari Libur Nasional 14 Hari/Tahun
E Ketidak Hadiran Kerja 12 Hari/Tahun

1
F Waktu Kerja 7 Jam /Hari
272 Hari kerja/Tahun
Waktu Kerja Tersedia (WKT) 1904 Jam/Tahun
114.240 Menit/Tahun

Volume pekerjaan Waktu yang Beban


No Uraian pekerjaan Per Per dibutuhkan kerja
hari Tahun (menit) pertahun
A Asuhan Gizi dan Edukasi Gizi
Mengecek pesanan diit &
1 278 30 8340
1 merekap pasien baru
Mengkaji/mencatat rekam medis
18 5004 3 15012
2 pasien
3 Melakukan skrining gizi 18 5004 5 25020
Pencatatan hasil
18 5004 5 25020
4 skrining&skoring di RM Px
Memberikan edukasi gizi rajal
18 5004 7 35028
5 dan ranap
Meminta tanda tangan px/kel
18 5004 3 15012
6 (bukti edukasi)
Pencatatan edukasi gizi di rekam
18 5004 5 25020
7 medis
Menyiapkan dan mengisi leaflet
18 5004 5 25020
8 diet
Memasukkan data edukasi di
1 278 5 1390
9 billing
10 Menghitung status gizi 18 5004 1 5004
Melakukan asuhan
7 1390 10 97300
11 gizi/konseling gizi kpd px
Pencatatan asuhan gz di CPPT
7 1390 5 48650
12 (ADIME)
Melakukan pencatatan asesmen
7 1390 5 48650
13 gizi
14 Menetapkan diagnosis gizi 7 1390 2 19460
19
Melakukan pencatanan
7 1390 5 48650
15 intervensi gizi
Melakukan pencatatan
7 1390 5 48650
16 monitoring evaluasi
Memasukkan data asuhan gizi di
1 278 5 1390
17 billing tindakan
B Penyelenggaraan Makanan
Membuat perencanaan menu dan
1 2 60 120
18 siklus menu
19 Membuat standart menu 1 2 60 120
Melakukan pemesanan bahan
1 278 3 834
20 makanan
21 Menyiapkan diit MC 1 278 15 4170
22 Mengecek pemesanan belanja 1 278 5 1390
Melakukan uji organoleptik
2 556 5 2780
23 makanan
Melakukan pengecekan
makanan sebelum 3 834 15 12510
24 dididtribusikan
25 Membuat laporan belanja 1 278 30 8340
Koreksi laporan belanja dengan
1 278 30 8340
26 bagian keuangan
27 Membuat laporan IKP 1 12 45 540
28 Membuat laporan mutu 1 12 45 540
Membuat laporan kegiatan
1 12 45 540
29 bulanan
C Logistik Gizi
Melakukan pengecekan di
1 278 20 5560
30 gudang kering
Melakukan pengecekan di
1 278 5 1390
31 gudang basah
Mengeluarkan bahan untuk
1 278 15 4170
32 besok

2
Mencatat jumlah BM pada kartu
1 278 15 4170
33 stok
34 Melakukan pemesanan BM 1 278 10 2780
35 Membuat laporan stok 1 12 45 540
Total Beban Kerja Ahli Gizi 551450

C. Menyusun Standar Beban Kerja


C Logistik Gizi
Melakukan pengecekan di
1 278 20 5560
30 gudang kering
Melakukan pengecekan di
1 278 5 1390
31 gudang basah
Mengeluarkan bahan untuk
1 278 15 4170
32 besok
Mencatat jumlah BM pada kartu
1 278 15 4170
33 stok
34 Melakukan pemesanan BM 1 278 10 2780
35 Membuat laporan stok 1 12 45 540
Total Beban Kerja Ahli Gizi 551450

2. Menentukan kebutuhan ahli gizi


Untuk menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan maka total beban kerja dalam 1 tahun
dibagi dengan waktu kerja tersedia dalam 1 tahun kemudian dikurangi dengan konstanta
standar kelonggaran (0.25)
551.450 : 116.760 = 4,72 – 0,25 = 4,47 (dibulatkan 4 orang)
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga Ahli Gizi di Instalasi Gizi
RSI Siti Aisyah Madiun adalah 4 orang.
3. Standar beban kerja tenaga pelaksana gizi
waktu yang Beban
Volume pekerjaan
No Uraian pekerjaan dibutuhkan kerja
perhari pertahun (menit) pertahun
1 PENATAAN
Ganti baju kerja dan penggunaan APD 2 552 5 2760

2
Rekap jumlah diet yang akan dipesan 3 828 15 12420
Konfirmasi pesanan diit dengan ruangan 3 828 15 12420
Menerima makanan dari katering 3 828 20 16560
Pemorsian dan wrapping lauk(hewani,nabati) 3 828 90 74520
Pemorsian dan wrapping sayur 3 828 90 74520
Pemorsian dan wrapping mkn pokok 3 828 90 74520
Pemorsian dan wraping buah 3 828 90 74520
Pemorsian dan pengemasan snack 2 552 90 49680
Pemorsian dan pengemasan sampel mkn 3 828 20 16560
Pemorsian diit khusus isolasi 3 828 20 16560
Memasukan makanan dalam troli 3 828 60 49680
Menempelkan etiket diit 3 828 20 16560
Memasukkan makanan ke dalam troli 3 828 30 24840
Menata minuman selingan 2x2 1104 20 22080
Menata snack diit dan non diit 2x2 1104 15 16560
Membungkus sendok makan utk pasien 1 276 60 16560
Pembersihan ruangan gizi 2 552 20 11040
Memasukkan billing mutu 1 276 15 4140
Total Beban Kerja Tenaga Pengolahan 586500

2 DISTRIBUSI
Penggunaan APD 3 828 10 8280
Mencetak pesanan diit 3 828 5 4140
Mengantar snack dan minuman 229 63204 3 189612
Membantu menghitung dan mempersiapkan
peralatan makan 1 276 15 4140
Cek pesanan diit pasien 229 63204 2 126408
Distribusi mkn pasien k ruangan 229 63204 5 316020
Membantu menyiapkan alat snack minuman
pasien 229 63204 2 126408
Pembersihan troly makanan 1 276 30 8280
Pengambilan alat makan pasien dari ruang 229 63204 2 126408

2
ranap
Pengamatan dan pencatatan sisa makanan
pasien 229 63204 2 126408
Membantu pencucian peralatan makan 229 63204 2 126408
Mencuci box alat makan kotor 1 276 30 8280
Memasukkan billing mutu 1 276 15 4140
Pembersihan area kerja pencucian 2 552 10 5520
Total Beban Kerja Tenaga Distribusi 1180452

3 TENAGA PENCUCIAN
Penggunaan APD 3 828 5 4140
Mempersiapkan sarana prasarana pencucian 3 828 15 12420
Pencucian peralatan makan 229 63204 3 189612
Pencucian peralatan masak 3 828 5 4140
Meniriskan dan menata di rak peralatan 229 63204 2 126408
Menyiapkan di ruang penataan 3 828 15 12420
Inventaris peralatan makan gizi 3 828 15 12420
Membuang sampah,mengganti plastik sampah 3 828 10 8280
Membersihkan dan area pencucian 3 828 5 4140
Membersihkan gudang dan lingkungan kerja
ins. Gizi 2 552 15 8280
Total Beban Kerja Tenaga Pencucian 382260

4. Menentukan kebutuhan tenaga pelaksana gizi


Untuk menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan maka total beban kerja dalam 1 tahun
dibagi dengan waktu kerja tersedia dalam 1 tahun kemudian dikurangi dengan konstanta
standar kelonggaran (0.25)
a. Jumlah kebutuhan tenaga pengolah makanan
586500: 114.240 = 5,059 – 0,25 = 4,809 (dibulatkan 5 orang)
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga pengolah makanan di
Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 10 orang.
b. Jumlah kebutuhan tenaga distribusi makanan
1.163.344 : 114.240 = 10,18 – 0,25 = 9.93 (dibulatkan 10 orang)

2
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga Distribusi makanan
di Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 10 orang.
c. Jumlah kebutuhan tenaga pencucian
376.720 : 114.240 = 3,29 – 0,25 = 3,04 (dibulatkan 3 orang)
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, maka kebutuhan tenaga Pencucian makanan
di Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun adalah 3 orang.

2
BAB V
PEMBAHASA
N

Berdasarkan hasil penghitungan analisis beban kerja pada pada bulan September 2019
sampai Agustus 2020 dengan menggunakan metode WISN untuk bagian Instalasi Gizi di RSI
Siti Aisyah diperoleh pola ketenagaan sebagai berikut :

Pendidikan ∑ ∑
Tenaga Analisis
Jenis Selisih
No Yang Beban
Tenaga Formal Informal (+/-)
Ada kerja
2021
1 Ahli Gizi S1 Gizi dan - 3 4 (-) 1
D III Gizi
2 Penataan SMK Boga - 7 7 (+ 2)
3 Distribusi SMA - 6 10 4
4 Pencuci SMA - 2 3 1

2
BAB VI
KESIMPULA
N

Berdasarkan analisa beban kerja yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Jumlah tenaga yang ada Instalasi Gizi RSI Siti Aisyah Madiun ada beberapa yang sudah
terpenuhi dan ada yang belum memenuhi standar ketenagaan. Sehingga perlu dilakukan
penambahan sesuai kebutuhan.
2. Pelayanan Gizi RSI Siti Aisyah Madiun saat terbagi 2 sifht pagi dan siang, untuk malam
tidak ada pelayanan.
3. Jenis tenaga di Instalasi Gizi saat ini meliputi Ahli gizi, Tenaga Pengolah dan Penataan ,
Tenaga Distribusi, dan Tenaga Pencuci. Berdasarkan perhitungan analisis beban kerja
memerlukan penambahan untuk tenaga ahli gizi, tenaga distribusi, dan tenaga pencuci
untuk mencukupi pelayanan di Instalasi Gizi.

Madiun, 26 Juli 2022

Mengetahui Ka. Instalasi Gizi


Kabid. Penunjang Medis

apt. Farida Yuliani, S.Si Bhinnar Anggitarina

NIK. 740100080 NIK.870200264

2
INSTALASI LABORATORIUM
RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN
TERAKREDITASI KARS RI NO : KARS-SERT/259/ V/2019
Jl. MayjendSungkono No. 38 – 40 Madiun – 63129 Jawa Timur

Nomor : RSI-SA/ / JANGMED.LAB / VII / 202


Perihal : Pola Ketenagaan dan Analisa Beban KerjaInstalasiLaboratorium
Kepada : Yth. Direktur
RSI Siti Aisyah Madiun
Di Madiun

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua. Amin
Bersama surat ini kami sampaikanPola Ketenagaan dan Analisa Beban
KerjaInstalasiLaboratoriumTahun 2022
Demikian laporan ini kami buat untuk kemajuan bersama dan atas perhatiannya
kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Mengetahui, Madiun, 22Juli 2022


Ka.BidPenujangMedis Ka.Inst.Laboratorium

apt Farida Yuliani,S.Si dr.DimasHardityM.P

0
POLA KETENAGAAN
DAN ANALISIS BEBAN
KERJA INSTALASI
LABORATORIUM
TAHUN 2022

RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN


Jl. MayjendSungkono No. 38-40 Madiun
Telp. (0351) 464822/462212 Fax (0351) 464009
Email : rsi_madiun@yahoo.co.id
DAFTAR

Website : www.rsimadiun.com

1
BAB I.....................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG................................................................................................3
B. TUJUAN.....................................................................................................................3
C. PENGERTIAN............................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................5
METODE WISN................................................................................................................5
A. Pengertian Metode Wisn.............................................................................................5
B. Langkah Perhitungan Kebutuhan SDM......................................................................5
BAB III...................................................................................................................................8
GAMBARAN UMUM INSTALASI.................................................................................8
LABORATORIUM RSI SITI AISYAH MADIUN...........................................................8
A. Fasilitas.......................................................................................................................8
B. Peralatan......................................................................................................................8
C. Staf/Personil ( Data Ketenagaan )...............................................................................9
D. Jumlah Kegiatan dan Jenis Pemeriksaan Tahun 2017................................................8
E. Cuti Tahunan.............................................................................................................10
F. Pendidikan dan Pelatihan..........................................................................................10
G. Hari Libur Nasional..................................................................................................10
H. Ketidakhadiran Kerja................................................................................................10
BAB IV................................................................................................................................11
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA LABORATORIUM..............................11
A. Menentukan Unit Kerja.............................................................................................11
B. Menetapkan Waktu Kerja yang Tersedia Dalam 1 Tahun........................................11
C. Menyusun Standar Beban Kerja..............................................................................113
D. Menentukan Standar Kelonggaran..........................................................................115
E. Analisa Kebutuhan Tenaga.....................................................................................116
BAB V..................................................................................................................................18
PEMBAHASAN...............................................................................................................18
BAB VI................................................................................................................................19
KESIMPULAN................................................................................................................19

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keberhasilanpengembanganrumahsakitsangatditentukan oleh
kualitassumberdayamanusia dan
peranaktifmasyarakatsebagaipemakaijasapelayanankesehatan.
Peningkatankualitassumberdayamanusiamerupakanprioritasdalampelaksanaanpelay
anankesehatan di RSI Siti
AisyahMadiunsehinggadapatmemberidampakpositifterhadapderajatkesehatanmasya
rakat di sekitarnya. Strategidalampengembangan SDM
kesehatanharuslahmengedepankanpentingnyaupayapenetapanjenis, jumlah dan
kualifiksi SDM kesehatansesuaidengankebutuhan. Demikian juga demi pelayanan
yang maksimal, laboratoriumharusmemiliki SDM yang berkualitasdenganjumlah
yang memadai.Untukituharusditentukanpolaketenagaan dan
analisabebankerjakhususnyauntukinstalasilaboratorium RSI Siti AisyahMadiun.
B. TUJUAN
1. Untukmengetahuijumlahkebutuhantenagalaboratorium
2. Untukmeningkatkankualitaspelayananlaboratorium
C. PENGERTIAN
1. SDM Kesehatan (SumberDayaManusia) adalahseseorang yang
bekerjasecaraaktif di bidangkesehatanbaik yang memilikipendidikan formal
kesehatanmaupuntidak, yang
untukjenistertentumemerlukankewenangandalammelakukanupayakesehatan
.
2. Tenaga Kesehatanadalahsetiap orang yang
mengabdikandiridalambidangkesehatansertamemilikipengetahuan dan
atauketrampilanmelaluipendidikan formal di bidangkesehatan yang
untukjenistertentumemerlukankewenangandalammelakukanupayakesehatan
.
3. KegiatanStandaradalahsatusatuanwaktu (atauangka) yang
diperlukanuntukmenyelesaikankegiatanpelayanankesehatan oleh
tenagakesehatansesuaidenganstandarprofesinya.

3
4. Standard Beban Kerjaadalahbanyaknyajeniaspekerjaan yang
dapatdilaksanakan oleh
seseorangtenagakesehatanprofesionaldalamsatutahunkerjasesuaidenganstan
darprofesional dan telahmemperhitungkanwaktu, libur, sakit dan lainnya.
5. Analisa Beban Kerjaadalahupayamenghitungbebankerja pada satuankerja
dan selanjutnyamembagidengankapasitaskerjaperoranganpersatuanwaktu
6. Beban Kerjaadalahbanyaknyajenispekerjaan yang harusdiselesaikan oleh
tenagakesehatanprofesionaldalamsatutahundalamsatusaranapelayanankeseh
atan.

4
BAB II
METODE
WISN

A. PengertianMetodeWisn
Prosedurpenghitungankebutuhan SDM kesehatandenganmenggunakanMetode
WISN (Workload Indicator of Staffing Need/ Kebutuhan SDM
kesehatanBerdasarkanIndikator Beban Kerja). Metodeperhitungankebutuhan SDM
berdasarkanbebankerja (WISN) adalahindikator yang
menunjukkanbesarnyakebutuhantenaga pada saranaberdasarkanbebankerja,
sehinggaalokasiataurelokasitenagaakanlebihmudah dan rasional.
Kelebihanmetodeinimudahdioperasikan, mudahdigunakan,
secarateknismudahditerapkan, komprehensif dan realistis.
B. LangkahPerhitunganKebutuhan SDM
Adapunlangkahperhitungankebutuhan SDM berdasarkan WISN inimeliputi 5 langkah,
yaitu :
1. Menetapkan Waktu KerjaTersedia (WKT)
Menentukanwaktukerjatersediatujuannyaadalahdiperolehnyawaktukerja
yang dimiliki oleh masing-masingkategori SDM yang bekerja di
InstalasiLaboratoriumdalamkurunwaktu 1 tahun. Adapun data yang dibutuhkan
untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut :
a. Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit dalam 1 tahun (A).
b. Cutitahunan (B).
c. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit untuk
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi / profesionalisme, setiap
kategori SDM memiliki hak untuk mengikuti pelatihan / kursus/ seminar / loka
karya (C).
d. Hari libur nasional, berdasarkan keputusan bersama menteri terkait tentang hari
libur nasional dan cuti bersama (D).
e. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja selama kurun
waktu satu tahun karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa
pemberitahuan / ijin (E).
f. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit (F).

5
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut :

Waktu Kerja Tersedia = { A – (B+C+D+E)} x F

Keterangan :
A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional
B = Cuti Tahunan E = Ketidak Hadiran Kerja
C = Pendidikan dan Pelatihan F = Waktu Kerja
Waktukerjatersediatenagakesehatanmedis di lingkunganLaboratoriumRumahSakit
kode Faktor Jumlah keterangan
A. Hari Kerja 288 Hari/Tahun
B. Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
C. Pendidikan dan Pelatihan 5 Hari/Tahun
D. Hari Libur Nasional 13 Hari/Tahun
E. Ketidak Hadiran Kerja 10 Hari/Tahun
F. Waktu Kerja 7 Jam/Hari
Hari Kerja Tersedia 248 Hari kerja/Tahun
Waktu Kerja Tersedia 1736 Jam/Tahun
104160 Menit/Tahun

2. Menetapkan Unit Kerja


Unit kerja yang menggunakanmetodeiniadalahInstalasiLaboratorium yang
terdiridaritenagaKepalaInstalasi dan Analis, Oleh karenaitu pada
polaketenagaaninidihitungkebutuhantenaga pada masing-masingjenistenaga yang
berada di InstalasiLaboratorium. Tujuannya adalah diperolehnya unit kerja dan
kategori SDM yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan
pelayanan.
3. MenyusunStandar Beban Kerja (SBK)
MenentukanStandar Beban Kerja (SBK) tujuannyaadalahdiperolehnya volume
ataukuantitaskegiatanpokok yang dapatdikerjakanselama 1 (satu) tahun oleh
masing-masingkategori SDM di tiap unit kerjaLaboratoriumsesuaiwaktutersedia
yang dimiliki.
Adapun rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut :

6
Waktu KerjaTersedia
Standar Beban Kerja
Rata-rata waktu per KegiatanPokok

4. MenyusunStandarKelonggaran (SKG)
MenentukanStandarKelonggarantujuannyaadalahdiperolehnyajumlahkebutuhanwak
tuuntukmenyelesaikanfaktorkelonggaran yang dimiliki oleh masing-masingkategori
SDM.
Adapunrumusperhitunganstandar kelonggaran adalah sebegai berikut :

5. MenentukanKebutuhan TenagaRata-rata
(KBT) waktu per Faktor kelonggaran
Standar kelonggaran =
MenentukanKebutuhan Tenaga tujuannyaadalahdiperolehnyajumlahmasing-
masingkategori SDM yang Waktu kerja tersedia
dibutuhkanuntukmengerjakanseluruhbebankegiatan
pada tiap unit kerja di RumahSakitselamakurunwaktu 1tahun.
Adapunrumusperhitungankebutuhantenagaadalah sebegai berikut :

KuantitasKegiatanPokok
KebutuhanSDM = + StandarKelonggaran
Standar Beban Kerja

7
BAB III
GAMBARAN UMUM INSTALASI
LABORATORIUM RSI SITI AISYAH MADIUN

A. Fasilitas
NO JENIS KELENGKAPAN KETERANGAN
1 Gedung Permanen
2 Ventilasi Memadai
3 Penerangan lampu Cukup
4 Air bersih Cukup
5 Daya listrik Stabil
6 Tata ruang
- ruang tunggu 1 buah
- ruang sampling 1 buah
- ruang pemeriksaan 1 buah
- ruang administrasi 1 buah
- ruang ka.instalasi 1 buah
- toilet karyawan 1 buah
- ruang bank darah 1buah
7 Tempat pembuangan limbah cair Ada
infeksius
8 Tempat pembuangan limbah padat Ada
infeksius
9 Tempat pembuangan limbah benda Ada
tajam/safety box

B. Peralatan
NO JENIS KELENGKAPAN KETERANGAN
1 Komputer 1
2 Hematologi analyzer 1
3 Kimia klinik autoanalyzer 1

8
4 Elektrolit analyzer 1
5 Urinalisa analyzer 1
6 Analisa Gas Darah 1
7 Hba1 C test 1
8 Imunologi 2
9 Sentrifuge 3
10 Koagulasi analyzer 1
11 Mikroskop 1
12 Mikropipet + rak 1 set
13 ESR analyzer 1
14 Glukometer automatic 2
15 Stopwatch 1
16 Timer 1
17 Incubator 1
18 Refrigerator 3
19 Bunsen burner 1
20 Rak pengecatan 1
21 Pipet volume 1 set
22 Box spesimen 2
23 Tabung sentrifuge Ada
24 Autoclick Ada
25 Lemari reagen B3 Ada

C. Staf/Personil(DataKetenagaan)
Adapun data ketenagaanLaboratorium RSI Siti Aisyah pada tahun2022 saatiniyaitu
:
No TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH YANG
. ADA
1 Penanggung Jawab Dokter Spesialis Patologi 1
klinik
2 Kepala Instalasi Dokter Umum 1
3 Koordinator D3 Analis Kesehatan 1

9
Pelayanan
4 PelaksanaPelayanan D4, D3 AnalisKesehatan 11

1
D. JumlahKegiatan dan JenisPemeriksaanTahun 2021

Jumlah / Bulan Ʃ
NO Jenispemeriksaan Jan Feb Maet April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des Total
2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021

1 Hematologi

DarahLengkap 975 948 998 1099 1090 1086 992 884 887 970 1131 1235 12295

LajuEndapDarah
45 63 79 64 55 67 54 30 17 17 17 14 522
(LED)
JumlahHematologi 1020 1011 1077 1163 1145 1153 1046 914 904 987 1148 1249 12817
-
2 808 910 956 803 803 900 623 624 744 904 1083 1155 10313
Guladarahotomatis

3 Kimia Klinik
-Guladarah
169 185 319 306 294 289 288 249 303 390 396 334 3920
(alatkimia)
-Faal lemak (profil
295 497 538 571 583 569 410 382 484 654 663 743 6389
lipid)
-Faalhati (LFT) 495 443 422 503 527 410 351 257 298 497 525 541 5269

-Faalginjal (RFT) 855 955 1220 1299 1274 1241 1231 1127 1080 1334 1509 1500 14625

8
JumlahK.Klinik 1814 2080 2499 2679 2678 2509 2280 2015 2165 2875 3093 3118 29805

4 Elektroit 906 883 1039 1087 1208 1110 1159 915 867 1124 1200 1533 13031

5 Urinalisa 132 269 416 349 361 280 302 192 308 356 404 457 3826

6 Plano test 4 2 4 3 5 3 6 7 3 6 2 4 49

7 Golongandarah 9 11 13 16 8 8 11 9 8 8 18 14 133

8 Cross match 85 124 99 99 91 109 94 73 73 94 134 95 1170

9 Koagualsi

*PPT/APTT 94 278 356 408 376 358 356 364 338 312 390 310 3940

*CT/BT 144 260 328 260 206 250 228 228 300 282 320 304 3110

JumlahKoagulasi 238 538 684 668 582 608 584 592 638 594 710 614 7050

10 Mikrobiologi/Parasitologi

*Faeceslengkap 6 18 4 4 10 18 8 4 4 22 18 12 128

*BTA 11 4 4 0 4 3 0 2 0 5 0 1 34

*Gram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

*Go 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9
*Swab PCR 152 203 162 161 180 224 329 227 82 29 11 9 1769
JumlahMicrobiolo
169 225 170 165 194 245 337 233 86 57 29 22 1932
gi
Imunologi/Serolog
11 182 189 243 231 282 244 252 157 198 215 320 290 2803
i

12 Rapit Ab covid 801 559 444 406 246 18 1 1 1 0 0 0 2477

13 Rapit Ag covid 199 156 278 304 415 674 667 590 600 64 691 719 5357

13 HBA1C 73 91 88 89 81 98 79 53 75 97 105 109 1038

14 Blood Gas Analisa 0 0 0 0 0 60 180 111 75 2 22 11 461

15 D Dimer 0 0 0 0 0 0 88 126 40 9 4 1 268

16 CRP 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 8

Jumlah 6440 7048 8010 8062 8099 8019 7709 6616 6789 7392 8963 9391 92538

1
E. CutiTahunan
SetiapDokterSpesialisPatologiKlinik, KepalaInstalasi, KoordinatorPelayanan dan
PelaksanaPelayananmendapatkanhakcutidalamsatutahunyaitu 12
harikerjasesuaidenganperaturanRumahSakit.
F. Pendidikan dan Pelatihan
Untukmeningkatkanwawasan dan kemampuan,
personilLaboratoriumharusmengikutipendidikan dan pelatihanbaik pada tingkat
Regional maupun Nasional.
G. Hari Libur Nasional
Selainmendapatkancutitahunan, semuapetugasLaboratorium juga
mendapatkanliburuntukhariliburnasional.
Meskipuntidakbisadilakukansecarabersamaankarenapetugaslaboratoriumharusmem
berikanpelayananselama 24 jam. Sehinggawaktuliburdiatursecarabergantian.
Dalamsatutahunsetiappetugasmendapatkanhariliburnasionalkuranglebih 10-15 hari.
H. KetidakhadiranKerja
Setiappetugastentutidakselalubisabekerjasecarapenuhsesuaidenganjadwal yang
telahditentukan. Kadangadahari-haridimanaseorangpetugastidakbisabekerja pada
waktu yang tidakterduga. Misalnyakarenasakit, kepentingankeluarga, kecelakaan
dan sebagainya.

1
BAB IV
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA LABORATORIUM

LangkahpenghitungankebutuhantenagaLaboratoriumInstalasiLaboratorium RSI Siti


AisyahMadiundenganmenggunakanmetode WISN (Workload Indicator Staff Need)ada 5
langkahyaitu :
A. Menentukan Unit Kerja
Unit kerja yang menggunakanmetodeiniadalahInstalasiLaboratorium yang
terdiridariberbagaijenistenaga. Antara lain DokterSpesialisPatologiKlinik,
KepalaInstalasi, KoordinatorPelayanan, dan PelaksanaPelayanan. Oleh karenaitu
pada polaketenagaaninidihitungkebutuhantenaga pada masing-masingjenistenaga
yang berada di InstalasiLaboratorium. Tujuannya adalah diperolehnya unit kerja dan
kategori SDM yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan
pelayanan.
Tenaga Laboratorium RSI Siti AisyahMadiun yang
akandihitungjumlahkebutuhannyaadalahsebagaiberikut :
No. Tenaga Kualifikasi Pendidikan
1 PelaksanaPelayanan D4, D3 AnalisKesehatan

B. Menetapkan Waktu Kerja yang TersediaDalam 1 Tahun


Menetapkanwaktukerja yang
tersediatujuannyaadalahuntukmemperolehwaktukerjamasing-masingkategoritenaga
yang bekerjadalamsatutahun. Penghitungannyaadalahsebagaiberikut :
1. PelaksanaPelayananLaboratorium
‐ Hari kerja( A ). PelayananLaboratoriumdilaksanakanselama 24 jam yang
dibagidalam 3 shift sehinggadalamsemingguterdapat 7 harikerja.
‐ Cutitahunan( B ). Jumlahcutitahunanadalah 12 haridalamsatutahun.
‐ Pendidikan dan pelatihan( C ). Sesuaidenganketentuan yang berlaku di
RumahSakit, petugaslaboratoriummemilikihakuntukmengikutipendidikan
dan pelatihanselama 5 harikerja per tahun.
‐ Menghitung Hari Libur Nasional ( D ) : 9hari/tahun
‐ Ketidakhadirankerja( E ). Denganadanyasistem shift, sesudahbertugas
pada

1
malamhariseorangpetugaslaboratoriummendapatkanekstraliburselama 1
hari. Di InstalasiLaboratorium rata-rata
ketidakhadirankerjadalamsatubulanselama 7 hari
‐ Waktu kerja( F ) Pada umumnyawaktukerjaselamasehariadalah8 jam.
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut :
Waktu KerjaTersedia (WKT)
PelaksanaPelayananlaboratoriumdapatdihitungdenganrumussebagaiberikut :
Waktu kerjatersedia = { A - (B+C+D+E)} x F
= { 365 - (12+5+9+52)} x 8
= 287 x 8
= 2296jam/tahun
= 191 jam/bulan
= 6.3 jam/hari (dibulatkan menjadi 6 jam/hari)
Secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Kode Faktor Jumlah Keterangan
A. Hari Kerja 365 Hari/Tahun
B. Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
C. Pendidikan dan Pelatihan 5 Hari/Tahun
D. Ketidak Hadiran Kerja 52 Hari/Tahun
E. Hari Libur Nasional 9 Hari/Tahun
F. Waktu Kerja 8 Jam/Hari
Hari Kerja Tersedia 287 Hari kerja/Tahun
Waktu Kerja Tersedia 2296 Jam/Tahun
137760 Menit/Tahun

2. Administrasi
a. Hari kerjadalamsatutahunyaitu : 288hari/tahun(A)
b. Cutitahunan, sesuaidenganketentuansetiappetugasmemilikihakcutisebanyak
12 harikerjasetiaptahun. (B)
c. Menghitungwaktu yang digunakanuntukmelakukanpendidikan dan
pelatihanberupa seminar, pelatihan, workshop, lokakaryayaitu rata-rata 5
harikerja. (C)

1
d. Menghitung Hari LiburNasional : 13hari/tahun. (D)
e. Menghitungketidakhadirankerja : 10 hari/tahun. (E)
f. Menghitungwaktukerjadalamsatuhari = 7 jam. (F)
Waktu
KerjaTersediaAdministrasidapatdihitungdenganrumusadalahsebagaiberikut :
Waktu kerjatersedia = { A - (B+C+D+E)} x F
= { 288- (12+5+13+10)} x 7
= { 288 - 40 } x 7
= 248 x 7
= 1736 jam/tahun
= 145 jam/bulan
= 4,83 jam/hari (dibulatkan menjadi 5 jam/ hari).
Secararingkasdapatdilihat pada tabel di bawahini :
Kode Faktor Jumlah Keterangan
A. Hari Kerja 288 Hari/Tahun
B. Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
C. Pendidikan dan Pelatihan 5 Hari/Tahun
D. Hari Libur Nasional 13 Hari/Tahun
E. Ketidak Hadiran Kerja 10 Hari/Tahun
F. Waktu Kerja 8 Jam/Hari
Hari Kerja Tersedia 248 Hari kerja/Tahun
Waktu Kerja Tersedia 1736 Jam/Tahun
104160 Menit/Tahun

C. MenyusunStandar Beban Kerja


Menyusunstandarbebankerjabertujuanuntukmemperoleh volume /
kuantitaskegiatanpokok yang dapatdikerjakanselama 1 tahun oleh masing-
masingkategoritenaga di tiap unit kerjatersedia yang dimiliki. Dibutuhkan data
mengenailamanyawaktu yang
diperlukansetiaptenagalaboratoriumdalammelaksanakansetiaptugasnyabesertajumlah
tindakantersebutselama 1 tahun.
1. Standar Beban KerjaPelaksanaPelayanan

1
NO KEGIATAN Σ WAKTU TOTAL
KEGIATAN (menit) WAKTU
1. Darah Lengkap 12295 15 192255
2. Urine Lengkap 3826 30 114780
3. Kimia Klinik 29805 30 894150
4. Elekrolit 13031 30 390930
5. PPT/APTT 3940 10 39400
6. LED 522 5 2610
7. Gol. Darah 133 5 665
8. Imunoserologi 2803 15 42045
9. Faeces Lengkap 128 30 3840
10. CT/BT 3110 10 31100
11. BTA 34 30 1020
12. Pewarnaan Gram 1 30 30
13. Pemeriksaan GO 0 30 0
14. Pemeriksaan Rujukan 1303 10 13030
15. BDRS 1170 30 35100
16. Swab tes 1769 15 26535
17. Sampling 27644 5 138220
18. HBA1C 1038 10 10380
19. Plano, GD otomatis, 18196 5 90980
rapid covid
20 CRP 8 5 40
21 D-Dimer 268 5 1340
22 BGA 461 10 4610
Jumlah 121485 2033060

Rata-rata waktu pemeriksaan =2033060


121485

= 16 menit/pemeriksaan

1
Waktu kerja tersedia
S tandar beban kerja =
Rata-rata waktu per kegiatan pokok
= 137760
16
= 8610per tahun

2. StandarBebanKerjaAdministrasi
Pada perhitunganpolaketenagaan di Inst .Laboratorium di tahun 2022
inibelumdibutuhkantenagaadministrasi

D. MenentukanStandarKelonggaran
Menentukanstandarkelonggaranbertujuanuntukmemperolehfaktorkelonggaran
tiapkategoritenagameliputijeniskegiatan dan
kebutuhanwaktuuntukmenyelesaikansuatukegiatanataujumlahkegiatanpelayanan.
Penyusunanfaktorkelonggarandapatdilaksanakanmelaluirapat, istirahat, sholat,
makan.

Rata-rata waktu per Faktor


kelonggaran
Standar kelonggaran
=
1. PelaksanaPelayanan
KATEGORI KEGIATAN FREKUENSI WAKTU JUMLAH WAKTU FKI
SDM PERTAHUN KERJA
Pelaksana Rapat unit 12 90 1080 137760
Pelayanan
Standarkelonggaranindividu (SKI) 1080 0.0078

Adapunuraianperhitungannyaadalahsebagaiberikut :
Waktu kerjatersedia = 137760menit/ tahun.
Faktorkelonggaran 90 menit per bulan (90 x 12) = 1080 menit/tahun).

Rata-rata waktu per Faktor kelonggaran


Standar kelonggaran =
Waktu kerja tersedia

1
1080 menit /th
= 137760 menit /th

= 0,0078
2. Administrasi
KATEGORI KEGIATAN FREKUENSI WAKTU JUMLAH WAKTU FKI
SDM PERTAHUN KERJA
Administrasi Rapat unit 12 90 1080 104160
Standarkelonggaranindividu (SKI) 1080 0.0103

Adapunuraianperhitungannyaadalahsebagaiberikut :
Waktu kerjatersedia = 104160 menit/ tahun.
Faktorkelonggaran 90 menit per bulan (90 x 12) = 1080 menit/tahun).

= Rata-rata waktu
1080 menit /th per Faktor kelonggaran
137760 menit
Standar kelonggaran = /th

= 0,0078 Waktu kerja tersedia


E. Analisa Kebutuhan Tenaga
Kebutuhan SDM/tenagadenganpenghitungan :

KuantitasKegiatanPokok
KebutuhanLaboratorium = + StandarKelonggaran
Standar Beban Kerja
Kebutuhan SDM di InstalasiLaboratoriumadalah :
1. Kebutuhanpelaksanapelayanandi InstalasiLaboratoriumadalah:
122007
= +0.0078
8267

= 14orang

Kebutuhan SDM di InstalasiLaboratorium RSI Siti AisyahMadiunadalah :


Tenaga Kualifikasi  Yang ada Kebutuhan Kekurangan
PelaksanaPelayanan D3 AnalisKesehatan 12 14 2
Administrasi SMA Belumdibutuhkantenagaadministrasi

1
mampumengoperasikankompute
r

BAB V
PEMBAHASAN

Analisa Kebutuhan Tenaga adalahdiperolehnyainformasikecukupan dan kelebihan


SDM yang adaLaboratorium dan pendayagunaan pada unit kerjatersebut.
Denganpenghitungankebutuhantenagamenggunakanmetode WISN di
InstalasiLaboratorium RSI Siti
AisyahMadiundiperolehjumlahtenagasesuaidengankebutuhan yang berdasarkanbebankerja.
BerikutadalahpembahasansesuaidenganhasilpenghitungansetiapkategoritenagaLaboratoriu
m
1. PelaksanaPelayanan
a. Hasil Penghitungan
Berdasarkanhasilpenghitungandenganmenggunakanmetode WISN,
makakebutuhantenagaPelaksanaPelayanan di InstalasiLaboratorium RSI Siti
AisyahMadiunadalah14 orang.
b. Gambaran Tenaga
JumlahtenagaPelaksanaPelayanan pada tahun 2022 di
InstalasiLaboratoriumRSI Siti AisyahMadiunadalah 12 orang.
SedangkankriteriastandarPelaksanaPelayananLaboratoriumsesuaipenghitunganhar
usada 14 orang untukmelakukanpemeriksaanbaikrutinmaupun non rutin dan
pelayanan bank darah. Sehinggasaatinimasihperlupenambahan 2 orang
tenagaanalissebagaiPelaksanaPelayanan di InstalasiLaboratorium.

1
BAB VI
KESIMPULAN

Kebutuhan SDM di InstalasiLaboratorium RSI Siti AisyahMadiunadalah :


Tenaga Kualifikasi  Yang ada Kebutuhan Kekurangan
PelaksanaPelay D3. D4 AnalisKesehatan 12 14 2
anan

Berdasarkananalisabebankerja yang telahdiuraikan di atasdapatdisimpulkanbahwa :


1. JumlahAnalissebagaiPelaksanaPelayanan di InstalasiLaboratorium RSI Siti
AisyahMadiunmasihkuranguntukmemenuhistandarketanagaan.
Sehinggaperludilakukanpenambahansesuaikebutuhan, yaitu2 orang Analislagi.
2. PelaksanaPelayananLaboratorium (Analis) sesuaidenganPermenkesNomor 42 Tahun
2015 tentangIzin dan PenyelenggaraPraktek Ahli TeknologiLaboratoriumMedik
(ATLM) adalahseorangAnalisKesehatan/AnalisMedisdenganlatarbelakangpendidikan
minimal D-III ATLM dan memiliki STR.
3. InstalasiLaboratorium RSI Siti AisyahMadiunhanyamemiliki12 Tenaga
PelaksanaPelayanan(Analis).
Untukmemenuhikebutuhanstrukturorganisasisebaiknyaperlumemiliki minimal 14
orang Tenaga Analis.
4. Tenaga Administrasi pada tahun2022 di InstalasiLaboratorium RSI Siti
AisyahMadiunbelumdibutuhkan.

Ka. InstalasiLaboratorium

dr. Dimas Harditya MP

1
Daftar Pustaka

1. Hamsahblogs.blogspot.com/2016/08/menghitung-kebutuhan-tenaga-kerja-
rekam.html?m=1
2. labkesehatan.blogspot.com/2010/02/analisis-kebutuhan-sdm-
laboratorium.html?m=1

1
INSTALASI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN
TERAKREDITASI, KARS RI NO: KARS-SERT/543/V/2019
Jl. Mayjend Sungkono No. 38 – 40 Madiun – 63129 Jawa Timur

Layananku Ibadahku

Nomor : RSI-SA /35/YANMED.KLINIK/V/2022


Lampiran :
Perihal : Usulan Pola Ketenagaan Poli Rawat Jalan 2022

Kepada : Yth. Direktur RSI Siti Aisyah Madiun


Di –
Tempat

Assalamu’alaikum Waramatullah Wabarakatuh.


Semoga Alloh Selalu Melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya Kepada
kita sekalian Amin
Berikut kami sampaikan usulan pola ketenagaan Unit Rawat Jalan
untuk tahun 2022 sebagaimana terlampir.
Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Waramatullah Wabarakatuh.

Madiun, 14 Mei 2022 M

Hormat kami
Mengetahui

Kepala Bidang Yanmed Kepala Instalasi RJ Ka Perawat RJ

Dr Donna Dwi .,MMR Achmad Al Marjuki drg Sri Lestari S Kep Ners
NIK. 700100038 NIK. NIK 7101000144
STANDAR DAN PERENCANAAN
TENAGA KEPERAWATAN
DI RAWAT JALAN RSI SITI AISYAH MADIUN
TAHUN 2022

I. POLA KETENAGAAN

JENIS KELAMIN
NO PENDIDIKAN TT JUMLAH
Laki - laki Perempuan
1 S1 Keperawatan 4 1 3
2 D3 Keperawatan 8 8
3 D3 Kebidanan 1 1
4 D3/D4 Rehap medis 2 1 1
5 D3 Gigi 1 1
6 SLTA 1 1

TOTAL TENAGA 17 2 15

II. STANDARISASI KETENAGAAN

PENGHITUNGAN KETENAGAAN BERDASARKAN DEPKES


Kebutuhan tenaga di rawat jalan dihitung dengan menggunakan pola/rumus dari
buku standart tenaga keperawatan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pelayanan
Keperawatan Direktorat Pelayanan medik Departemen Kesehatan RI tahun 2002.

PERHITUNGAN JUMLAH JAM KERJA EFEKTIF PETUGAS


PER TAHUN :
Jumlah hari dalam 1 tahun : 365 hari
Hari minggu : 52 hari
Libur nasional : 13 hari
Cuti tahunan : 12 hari
Jumlah hari efektif pertahun : 288 hari
Jumlah jam kerja efektif : 7 jam
Minggu kerja efektif 1 tahun : (288 : 7 ) = 41 minggu
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun : 41 minggu x 40 jam = 1640 jam
Jumlah kunjungan rata –rata perhari 250 pasien(data kunjungan tahun 2019)

1. Jumlah tenaga yang dibutuhkan :

Rumus =
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor
koreksi):

2. Loss Day
Rumus =

3. Tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas diluar


tugas keperawatan
Rumus = (Jumlah perawat jaga + loss day) x 25%
= (11,9 + 4,3) x 25% = 4
Jadi, jumlah tenaga yang dibutuhkan berdasarkan Depkes adalah sebagai
berikut :

Jumlah perawat yang dibutuhkan = ( jumlah perawat jaga + Jumlah


perawat untuk faktor koreksi + Jumlah nursing non job )

11,5+ 4,8+4= 20,3= 20 orang

Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Analisis Kebutuhan Ketenagaan di Poliklinik :


Jumlah standar kebutuhan tenaga + 1 Kepala
Ruang = 21
Jumlah tenaga yang ada + 1 Kepala Ruang = 17
Maka jumlah tenaga keparawatan yang ada dengan
standar kebutuhan tenaga, masih kurang 4

III. ANALISIS KETENAGAAN


1. Jumlah tenaga saat ini ada 17 orang sudah dengan 1 orang kepala
ruangan.
2. Standar kebutuhan tenaga di poliklinik mengacu berdasarkan rumus
Depkes tahun 2002 dengan hasil akhir kebutuhan tenaga adalah 21
orang dengan Kepala Ruangan dimana tenaga yang ada saat ini 18
orang dengan kepala perawat dan 1 tenaga non medis Jadi kekurangan
tenaga saat ini 4 orang.
3. Rawat Jalan merupakan pintu terdepan dalam pelayanan diharapkan
dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan visi misi dan
tujuan RSI Siti Aisyah Madiun
4. Untuk mengatasi kekurangan tenaga saat ini untuk Poliklinik di sore
dan premium masih mengambil perawat dari luar poliklinik(rawat
inap/IGD)
5. Mulai tahun 2022 direncanakan akan ada penambahan lagi beberapa
layanan dan juga penambahan dokter spesialis maka penambahan
perawat sangat diperlukan agar pelayanan rawat jalan berjalan dengan
profesional dan baik

Madiun, 15 Juli 2022

Kepala Instalasi RJ Ka Perawat Rawat Jalan

Achmad Al Marjuki, drg Sri lestari, S Kep Ners


NIK 850100334
NIK 710100144
STÁNDAR DAN PERENCANAAN
TENAGA KEPERAWATAN
DI UNIT RAWAT INAP 04 ( AR RAUDHAH )
RSI SITI AISYAH MADIUN TAHUN 2022

I. POLA KETENAGAAN

JENIS KELAMIN
NO PENDIDIKAN TT JUMLAH Laki - laki Perempuan
1 S1 Keperawatan 1 2
2 D3 Keperawatan 20 20 2 15
3 D3 Kebidanan

II. STANDAR JUMLAH

A. PENGHITUNGAN KETENAGAAN BERDASARKAN GILLIS

Standar jumlah tenaga keperawatan dibuat berdasarkan Pedoman


Penghitungan Tenaga Keperawatan RSI Siti Aisyah Madiun.

Rumus :

A X B X C + 10 % = F + 10% = H
(C – D) X E G

A = rata-rata jam perawatan/pasien/hari


B = rata-rata jumlah pasien/hari
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun
G = jumlah jam perawatan yang diberikan perawat pertahun
H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
10 % adalah tenaga cadangan untuk yang sakit atau dinas luar, dll.

Prinsip perhitungan rumus Gillies :


A. Jam Perawatan Pasien

Kategori Tingkat Jumlah Jam Perawatan


Ruang
Ketergantungan Yang Dibutuhkan
Unit R.I 04
Total care 5 + 1 + 0,25 jam = 6,25
Ar-Raudhah

Rata-rata Jumlah Pasien/hari : (Data rata – rata BOR tahun 2021)


 Suite Room : 1 x 22,69% = 0,22 pasien
 VVIP : 6 x 62,33 % = 3,7 pasien
 VIP : 5 x 68,09 % = 3,4 pasien
 Ar Raudoh Kelas 1 : 8 x 58,08% = 4,6 pasien

B. Jumlah Hari Pertahun


Jumlah hari pertahun yaitu 365 hari

C. Jumlah Hari Libur Masing-Masing Perawat tahun 2022


 Hari minggu = 52
 Tanggal merah = 16
 Cuti = 12
Total = 80 hari

Dari rumus
D. Jumlah diatas
Jam Kerja dapat dihitung
Masing-masing standar kebutuhan perawat
Perawat
Unit Rawat Inap 01 / Kendali Barat adalah
Jumlah hari kerja masing-masing perawat 7 jam:
Minggu kerja efektif 1 tahun : (285 : 7 ) = 40,71 minggu
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun : 41 minggu x 40 jam = 1640 jam

Jumlah tenaga perawat dalam satu hari :


Rawat Inap 04/Ar- Raudhah adalah :
rata-rata jumlah klien x rata-rata jam perawatan
jumlah jam kerja per hari ( 7 jam)
Perawatan Total Care

- Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan per shift (warstel, 1999) :


Suite Room
Proporsi dinasx pagi
6,25 x 0,22 365 47+%,10dinas
% sore 35orang
= 0,2 %, dinas malam 17 %
285 x 7
Karena proporsi kegiatan yang dilakukan oleh shift pagi, sore, dan malam juga
- tinggi
VVIP(memandikan pasien, visite dokter pagi, dll) maka proporsi yang di pakai
adalah
6,25 x: 3,7 x 365 + 10 % = 4,6 orang
Proporsi dinas
285 x 7 pagi 25 % (3 orang), dinas sore 25 % (3 orang), dinas malam 25
% (3 orang) dan libur 25 % (3 orang)
- VIP
6,25 x 3,4 x 365 + 10 % = 4,2 orang
285 x 7
- Ar Raudoh Kelas 1
6,25 x 4,6 x 365 + 10 % = 5,7 orang
285 x 7

Jadi jumlah kebutuhan tenaga untuk Ruang Ar-Raudhah adalah 0,2 +


4,6 + 4,2 + 5,7 = 14,7 = 15 orang

Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA


Analisis Ketenagaan Di Ruang Rawat 04 (Ar Roudhoh) :
Jumlah standar kebutuhan tenaga + 1 Kepala Ruang = 16
Jumlah tenaga keperawatan yang ada + 1 Kepala
Ruang = 20
Maka jumlah tenaga keperawatan yang ada dengan
standar kebutuhan tenaga kelebihan 4

B. PENGHITUNGAN KETENAGAAN BERDASARKAN METODE


RASIO

Metode rasio merupakan metoda yang dipakai berdasarkan perbandingan


antara jumlah tempat tidur dan personal yang diterapkan berdasarkan
keputusan Menteri Kesehatan No. 56/ 2014. Metode hanya mengetahui jumlah
personal secara total tetapi tidak dapat mengetahui produktifitas SDM rumah
sakit, dan berapa jumlah personal yang dibutuhkan pada tiap unit atau
ruangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :

Metode rasio menurut Peraturan Menkes RI No.56 / 2014


Rumah sakit Perbandingan
Kelas A dan B Tempat tidur : tenaga keperawatan = 1 : 1
Kelas C dan D Tempat tidur : tenaga keperawatan = 3 : 2

RSI Siti Aisyah Madiun merupakan RS tipe C


Perbandingan yang digunakan adalah
Tempat tidur : tenaga keperawatan = 3 : 2
No Unit Jumlah TT ∑ Tenaga Tenaga Kesehatan Yang
dibutuhkan
1 Suite Room 1 1 2
2 VVIP 6 2 4
3 VIP 5 2 4
4 Kls 1 8 3 6
Jumlah 20 8 16
Jadi kebutuhan Tenaga Perawat Untuk Ruang Ar-Raudhah (RI 04) sebanyak
adalah 16 orang

Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Analisis Ketenagaan Di Ruang Rawat Inap 04 (Ar-Raudhah) :


Jumlah standar kebutuhan tenaga + 1 Kepala Ruang = 17
Jumlah tenaga keperawatan yang ada + 1 Kepala
Ruang = 20
Maka jumlah tenaga keperawatan yang ada dengan
standar kebutuhan tenaga masih kelebihan 3

C. PENGHITUNGAN KETENAGAAN BERDASARKAN DEPKES

PERHITUNGAN JUMLAH JAM KERJA EFEKTIF PETUGAS


PER TAHUN :
Jumlah hari dalam 1 tahun : 365 hari
Hari minggu : 52 hari
Libur nasional : 16 hari
Cuti tahunan : 12 hari
Jumlah hari efektif pertahun : 285
hari Jumlah jam kerja efektif : 7 jam
Minggu kerja efektif 1 tahun : (285 : 7 ) = 40,71 minggu
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun : 41 minggu x 40 jam = 1640 jam

Rata-rata Jumlah Pasien/hari : (Data rata – rata BOR tahun 2021)


NO RUANG BOR (%) ∑ TT ∑ PASIEN/HARI
1 Suite Room 22,69 1 0,22
2 VVIP 62,33 6 3,7
3 VIP 68,09 5 3,4
4 Kls 1 58,08 8 4,6
Jumlah 20 11,92 = 12

Tingkat Ketergantungan Pasien

NO Tingkat Σ Jam Σ Σ Jam


Ketergantungan Pasien Perawatan
1 Askep Minimal 2
2 Askep Sedang 3,08 2 6,16
3 Askep agak Berat 4,15 9 37,35
4 Askep Maksimal 6,16 2 12,32
Jumlah Jam 55,83
1. Jumlah perawatan yang dibutuhkan :

Jmlh
55,83 / 7jam
= 7,9 perawat
perawatan/hari Jam
efektif perawat
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah ( faktor
koreksi ):

2. Loss Day
Jumlah hari Minggu+Cuti+ Libur NAS x Jmlh
Perawat Jam Efektif
52 +12+16 x 7,9 = 0,2 x 7,9 = 1,6 perawat
285

3. Tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas diluar tugas


keperawatan

Jumlah tenaga perawat+ Loss Day x


7,9 + 1,6 x 25 = 0,09 x 25 = 2,2 perawat
25
100

Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan Rawat Inap 04 (Ar-


Raudhah) adalah 7,9 + 1,6 + 2,2 = 11,7 orang =12 orang

Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Analisis Kebutuhan Ketenagaan di Rawat Inap 04 (Ar-Raudhah) :


Jumlah standar kebutuhan tenaga + 1 Kepala
Ruang = 13
Jumlah tenaga keperawatan yang ada + 1
Kepala Ruang = 20
Maka jumlah tenaga keparawatan yang ada dengan
standar kebutuhan tenaga, ada kelebihan 7

III.JUMLAH TENAGA YANG DIBUTUHKAN BERDASARKAN MASING


– MASING RUMUS

Berdasarkan penghitungan ketenagaan di atas, maka jumlah tenaga yang


dibutuhkan pada tahun 2022 adalah :
Menurut Menurut Jumlah

Menurut ratio +
Gilles Depkes tenaga
yang

KARU
Ruang

Karu
No ada
Tkt Σ Ten Tkt Σ Ten
Ktgt kes Ktgt kes
+ +
Karu Karu
1. Rawat 6.25 16 65,2 13 17 19 1
Inap 04
(Ar-
Raudhah)

IV. ANALISIS KETENAGAAN


1. Jumlah tenaga perawat saat ini ada 20 orang sudah dengan 1 orang
kepala ruang.
2. Standar kebutuhan perawat berdasarkan Gillis adalah 16 orang dengan
kepala ruang, DepKes adalah 13 orang dengan kepala ruang dan Ratio
17 orang dengan kepala ruang
3. Rawat Inap 04 adalah ruang Suite Room, VVIP, VIP dan kelas I,
sebagai ruangan yang memberikan pelayanan Total Care.
4. Saat ini di ruang Ar-Raudhah ada 20 TT yang tata letak ruangan
berbeda sehingga untuk kantor jaga perawat terbagi diatas dan dibawah
5. Jumlah POS ( Pembantu Orang Sakit ) sebanyak 1 orang hanya shift
pagi.

V. USULAN DIKLAT KEPERAWATAN

1. Pelatihan BCLS/PPGD/BTCLS 17 Orang


2. Pelatihan Managemen Bangsal 1 Orang
3. Pelatihan Clinikal Instruktur 2 Orang
4. Pelatihan Managemen Komplain 21 Orang
5. Pelatihan Customer Service 21 Orang
6. Pelatihan/seminar tentang keperawatan bedah, interna dan anak 9
Orang.

Madiun, 14 Januari 2022


Mengetahui,

Kabid. Keperawatan Kasi Keperawatan I Karu.Ar-Raudhah

Tri Sudarwati, S.Kep.Ners Widi Astutik, S.Kep


Ghufron M,S.Kep.Ners
NIK. : 730 100 091 NIK : 780 100 105
NIK. : 760 100 053
STÁNDAR DAN PERENCANAAN
TENAGA KEPERAWATAN
DI UNIT RAWAT INAP AROFAH
RSI SITI AISYAH MADIUN TAHUN
2022

I. POLA KETENAGAAN

JENIS KELAMIN
NO PENDIDIKAN TT JUMLAH Laki - laki Perempuan
1 S1 Keperawatan 5 2 3
2 D3 Keperawatan 36 17 2 15
Jumlah 22 4 18

II. STANDAR JUMLAH

A. PENGHITUNGAN KETENAGAAN BERDASARKAN GILLIS

Standar jumlah tenaga keperawatan dibuat berdasarkan Pedoman Penghitungan


Tenaga Keperawatan RSI Siti Aisyah Madiun.
Rumus :

A X B X C + 10 % = F + 10% = H
(C – D) X E G

A = rata-rata jam perawatan/pasien/hari


B = rata-rata jumlah pasien/hari
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun
G = jumlah jam perawatan yang diberikan perawat pertahun
H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
10 % adalah tenaga cadangan untuk yang sakit atau dinas luar, dll.

Prinsip perhitungan rumus Gillies :


A. Jam Perawatan Pasien

Kategori Tingkat Jumlah Jam Perawatan


Ruang
Ketergantungan Yang Dibutuhkan
Unit Rawat
Inap Intermediet care 3 + 1 + 0,25 = 4,25 jam
AROFAH

Rata-rata Jumlah Pasien/hari : (Data rata – rata BOR tahun 2021)


 Arofah I : 24 x 63% = 15,12 pasien
 Arofah II : 12 x 42% = 5,04 pasien

B. Jumlah Hari Pertahun


Jumlah hari pertahun yaitu 365 hari

C. Jumlah Hari Libur Masing-Masing Perawat tahun 2022


 Hari minggu = 52
 Tanggal merah = 16
 Cuti = 12
Total = 80 hari
D. Jumlah Jam Kerja Masing-masing Perawat
Jumlah hari kerja masing-masing perawat 7 jam
Minggu kerja efektif 1 tahun : (285 : 7 ) = 40,71 minggu
Jumlah jam kerja
Dari rumus efektif
diatas dapatdalam 1 tahun
dihitung : 41 minggu
standar x 40 jam
kebutuhan = 1640 jam
perawat

Jumlah
Rawat tenaga
Inap perawat
Arofah dalam
adalah : satu hari :
 Arofah Irata-rata jumlah klien x rata-rata jam
perawatan jumlah jam kerja per hari ( 7
4,25 x 15,12 xjam)
365 = 11,75 + 10% = 12,93 orang
(365kebutuhan
Jumlah – 80)x7 tenaga keperawatan per shift (warstel, 1999)
: Proporsi dinas pagi 47 %, dinas sore 35 %, dinas malam 17
 %Arofah II
Karena proporsi kegiatan yang dilakukan oleh shift pagi, sore, dan
4,25 x juga
malam 5,04 xtinggi
365 (memandikan
= 3,92 + 10 %pasien,
= 4,31visite
orangdokter pagi, dll) maka
(365 – 80) X 7
proporsi yang di pakai adalah :

Jadi kebutuhan Tenaga Perawat Unit Rawat Inap Arofah adalah 12,93 + 4,31 =
17,24 = 17 orang
Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Analisis Ketenagaan Di Ruang Rawat Arofah :


Jumlah standar kebutuhan tenaga + 1 Kepala Ruang = 18
Jumlah tenaga keperawatan yang ada + 1 Kepala
Ruang = 22
Maka jumlah tenaga keperawatan yang ada dengan
standar kebutuhan tenaga kelebihan 4

B. PENGHITUNGAN KETENAGAAN BERDASARKAN METODE RASIO

Metoda rasio merupakan metoda yang dipakai berdasarkan perbandingan antara


jumlah tempat tidur dan personal yang diterapkan berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 56/2014. Metoda hanya mengetahui jumlah
personal secara total tetapi tidak dapat mengetahui produktifitas SDM rumah
sakit, dan berapa jumlah personal yang dibutuhkan pada tiap unit atau ruangan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :
Metode rasio menurut Peraturan Menkes RI No.56 2014
Rumah sakit Perbandigan
Kelas A dan B Tempat tidur : tenaga keperawatan = 1 : 1
Kelas C dan D Tempat tidur : tenaga keperawatan = 3 : 2

RSI Siti Aisyah Madiun merupakan RS tipe C


Perbandingan yang digunakan adalah
Tempat tidur : tenaga keperawatan = 3 : 2
No Unit Jumlah TT ∑ TT & Tenaga Kesehatan Yang
Tenaga dibutuhkan
1 R. Arofah I 24 8 16
2 R. Arofah II 12 4 8
Jumlah 36 12 24

Jadi kebutuhan Tenaga Perawat Unit Rawat Inap Arofah adalah 24 orang
Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Analisis Ketenagaan Di Ruang Rawat Arofah :


Jumlah standar kebutuhan tenaga + 1 Kepala Ruang = 25
Jumlah tenaga keperawatan yang ada + 1 Kepala
Ruang = 22
Maka jumlah tenaga keperawatan yang ada dengan
standar kebutuhan tenaga kekurangan 3

C. PENGHITUNGAN KETENAGAAN BERDASARKAN DEPKES

PERHITUNGAN JUMLAH JAM KERJA EFEKTIF PETUGAS


PER TAHUN :
Jumlah hari dalam 1 tahun : 365 hari
Hari minggu : 52 hari
Libur nasional : 16 hari
Cuti tahunan : 12 hari
Jumlah hari efektif pertahun : 285
hari Jumlah jam kerja efektif : 7 jam
Minggu kerja efektif 1 tahun : (285 : 7 ) = 40,71 minggu
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun : 41 minggu x 40 jam = 1640 jam

Rata-rata Jumlah Pasien/hari : (Data rata – rata BOR tahun 2020)


NO RUANG BOR (%) ∑ TT ∑ PASIEN/HARI
1 Arofah I 63% 24 15,12
2 Arofah II 42% 12 5,04
TOTAL 20,52=21
Tingkat Ketergantungan Pasien

NO Tingkat Ketergantungan Σ Jam Σ Pasien Σ Jam


Perawatan
1 Askep Minimal 2 6 12
2 Askep Sedang 3,08 12 36,96
3 Askep agak Berat 4,15 2 8.3
4 Askep Maksimal/intensif 6,16 1 6,16
Jumlah Jam 63,42

1. Jumlah perawatan yang dibutuhkan :

Jmlh
63,42 / 7jam
= 9,06
perawatan/hari Jam
efektif perawat
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah ( faktor
koreksi ):

2. Loss Day

Jumlahtenaga
Jumlah kebutuhan hari Minggu+Cuti+ Libur
perawat ruang NASInap
Rawat x Jmlh
Arofah :
Perawat Jam Efektif
52 +12+16 x 9.06 = 0,28 x 9.06 = 2,53 perawat
285

3. Tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas diluar tugas


keperawatan

Jumlah tenaga perawat+ Loss Day x


9.06+ 2,53 x 25 = 0,11x 25 = 2,75 perawat
25
100

Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah 9,06 + 2,53+ 2,75 =
14,34 orang

Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Analisis Kebutuhan Ketenagaan di Rawat Inap Arofah :


Jumlah standar kebutuhan tenaga + 1 Kepala
Ruang = 15
Jumlah tenaga keperawatan yang ada + 1
Kepala Ruang = 22
Maka jumlah tenaga keparawatan yang ada dengan
standar kebutuhan tenaga kelebihan 7
III.JUMLAH TENAGA YANG DIBUTUHKAN BERDASARKAN MASING
– MASING RUMUS

Berdasarkan penghitungan ketenagaan di atas, maka jumlah tenaga yang


dibutuhkan pada tahun 2022 adalah :
Menurut Menurut Jumlah

Menurut ratio +
Gilles Depkes tenaga
yang

KARU
Ruang

Karu
No ada
Tkt Σ Ten Tkt Σ Ten
Ktgt kes Ktgt kes
+ +
Karu Karu
1. Rawat 4.25 18 63,4 15 25 21 1
Inap 3
Arofah

IV. ANALISIS KETENAGAAN


1. Jumlah tenaga perawat saat ini ada 22 orang sudah dengan 1 orang
kepala ruangan .
2. Standar kebutuhan perawat ruang Arofah berdasarkan Gillis 18 orang,
DepKes 15 orang, dan Ratio Kemenkes 25 orang untuk tahun 2022 dari
data BOR rata – rata di tahun 2021, sudah dengan Kepala Ruangan.
3. Ruang Arofah terdiri dari 2 unit terpisah dengan jumlah total TT 36 bed,
dengan nurse station dalam 1 tempat. Berdasar penghitungan tenaga di
unit kami berpedoman pada penghitungan dengan rumus Ratio dengan
total kebutuhan tenaga 25 orang sedangkan tenaga yang saat ini ada 22
orang dengan kepala ruangan,dan kami mengusulkan penambahan tenaga
di RAPB 2022.

V. USULAN DIKLAT KEPERAWATAN

1. Pelatihan BCLS 15 orang


2. Pelatihan/seminar tentang keperawatan bedah dan interna.
3. Pelatihan Pembimbing Klinik 2 orang
4. Pelatihan Managemen Bangsal 1 orang
5. Pelatihan Service Excellent bagi seluruh tenaga Arofah
6. Pelatihan Komunikasi Efektif bagi seluruh tenaga Arofah
7. Pelatihan Managemen Komplain bagi seluruh tenaga Arofah

Mengetahui Madiun, 14 Januari

2022 Ka. Bid Keperawatan Ka. Sie Keperawtan II Kepala Ruang Arofah

Ghufron Mahmudi S.Kep Ns Widi Astutik,S.Kep.Ns Erna Dwiningrum.Kep.NS


POLAKETENAGAAN
INSTALASI ATI
( Anasthesiologi
danTerapi) Intensif
TAHUN 2022
RUMAH SAKIT ISLAM
SITI AISYAH MADIUN

RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN


Jl. Mayjend Sungkono No. 38-40 Madiun
Telp. (0351) 464822/462212 Fax
(0351)464009
Email : rsi_madiun@yahoo.co.id
Website : www.rsimadiun.com
WIN 1
INSTALASI ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN
TERAKREDITASI, KARS RI NO: KARS-SERT/543/V/2019
Jl. Mayjend Sungkono No. 38 – 40 Madiun – 63129 Jawa Timur
Layananku Ibadahku

Nomor : RSI-SA /27/YANMED.ATI / VII/2022


Lampiran : Pola Ketenagaan Instalasi ATI2022
Perihal : Surat pengantar pola Ketenagaan InstalasiATI

Kepada : Yth.Direktur
RSI Siti Aisyah Madiun
Di –
Tempat

Assalamu’alaikum Waramatullah Wabarakatuh.


Semoga Alloh Selalu Melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya Kepada kita
sekalian Amin
Bersama ini kami laporkanPolaKetenagaan Instalasi Anestesiologi dan
Terapi intensif ( ATI ) Tahun 2022 sebagaimana terlampir. Demikian laporan
yang kami sampaikan ,atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih
Wassalamu’alaikum WaramatullahWabarakatuh.

Madiun, 23 Zulhijah 1443H


22 juli 2022M

Mengetahui, Hormat kami


Kepala Bidang Yan Med Ka Instalasi ATI Kepalaperawat ATI

dr.TintonPristianto,Sp.JP dr. Rellig M.S. Sp.An NaningSusanti, Amd.Kep


NIK.870100288 NIK 790100292 NIK. 780100118

Tembusan :
1. Arsip

WIN 2
DAFTAR ISI
BABI.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. LATARBELAKANG............................................................................................................1
B. TUJUAN...............................................................................................................................1
C. PENGERTIAN......................................................................................................................2
BABII................................................................................................................................................4
METODEWISN............................................................................................................................4
A. PengertianMetodeWisn.........................................................................................................4
B. Langkah PerhitunganKebutuhanSDM...................................................................................4
BABIII..............................................................................................................................................6
GAMBARANUMUMINSTALASI..............................................................................................6

A. Fasilitas.................................................................................................................................6
B. Peralatan................................................................................................................................7
C. Staf/Personil ( DataKetenagaan)............................................................................................7
D. Jumlah Kegiatan dan Jenis PemeriksaanTahun2017............... ..............................................
E. CutiTahunan..........................................................................................................................0
F. PendidikandanPelatihan........................................................................................................0
G. HariLiburNasional.................................................................................................................0
H. KetidakhadiranKerja.............................................................................................................0
BABIV..............................................................................................................................................1
PENGHITUNGAN KEBUTUHANTENAGALABORATORIUM..............................................1
A. MenentukanUnitKerja ...........................................................................................................
B. Menetapkan Waktu Kerja yang Tersedia Dalam1Tahun .......................................................
C. Menyusun StandarBebanKerja .............................................................................................
D. MenentukanStandarKelonggaran .........................................................................................
E. AnalisaKebutuhanTenaga......................................................................................................
BABV.............................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.........................................................................................................................10
BABVI............................................................................................................................................11
KESIMPULAN...........................................................................................................................11
Lampiran
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN
Nomor :
Tanggal :
Tentang : Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun tentang Pola
Ketenagaan dan Analisa Beban Kerja Instalasi ATI ( Anasthesiologi dan
Terapi Intensif ) RSI Siti Aisyah Madiun

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG
Keberhasilan pengembangan rumah sakit sangat ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusia dan peran aktif masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan
kesehatan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prioritas dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan di RSI Siti Aisyah Madiun sehingga dapat
memberi dampak positif terhadap derajat kesehatan masyarakat di sekitarnya.
Strategi dalam pengembangan SDM kesehatan haruslah mengedepankan
pentingnya upaya penetapan jenis, jumlah dan kualifiksi SDM kesehatan sesuai
dengan kebutuhan. Demikian juga demi pelayanan yang maksimal, Instalasi ATI
(Anasthesiologi dan Terapi Intensif ) harus memiliki SDM yang berkualitas
dengan jumlah yang memadai. Untuk itu harus ditentukan pola ketenagaan dan
analisa beban kerja khususnya untuk instalasi ATI RSI Siti AisyahMadiun.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga ATI ( Anasthesiologi dan
TerapiIntensif)
2. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan ATI ( Anasthesiologi dan Terapi
Intensif)

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 1
C. PENGERTIAN
1. SDM Kesehatan (Sumber DayaManusia)
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) Sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga
kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis) dan tenaga
pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta
mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan. Sedangkan
perencanaan sumber daya manusia kesehatan adalah upaya penetapan jenis,
jumlah, kualifikasi, dan distribusi tenaga kesehatan
2. Sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.Tenaga Kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan formal di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
3. Kegiatan Standar adalah satu satuan waktu (atau angka) yang diperlukan
untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
sesuai dengan standar profesinya.
4. Beban kerja adalah hal yang harus dipertimbangkan oleh pihak manajer
untuk meningkatkan efektivitas dari perencanaan penyusunan tenaga kerja
di setiap unitkerjanya.
Hal-hal yang mempengaruhi beban kerja perawat , khususnya di ruang
rawat inap, adalah (Setyowati, 1996):
a. Berapa banyak pasien yang masuk/dirawat pada satu unit setiap hari,
bulan, tahun (Sensuspasien).
b. Makin banyak jumlah pasien yang dirawat, berarti makin besar beban
kerjaperawat.
c. Pengukuran perawatan langsung dan tidak langsung yang dibutuhkan
oleh masing-masingpasien.
d. Kondisi pasien atau derajat ketergantungan pasien. Sistem Klasifikasi
yang membagi dalam 4 kategori yaitu: Minimal care/self care; partial
care; total care; intensive care. Untuk yang membagi dalam tiga
kategori, total care dan intensivedigabung.

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 2
1) Pasien dengan kategori self care, mampu melaksanakan aktifitas
harian sendiri, sepanjang perawat memberikan alat-alat
penyediaanyangdiperlukan.
2) Pasien dengan kategori partial care, dapat melakukan kegiatan
harian sendiri, tapi memerlukan bantuan perawat untuk terapi
khusus atau aspek tertentu dari perawatanpersonal.
3) Pasien dengan total care adalah pasien yang lemah dan
memerlukan bantuan perawat untuk semua aktivitasharian.
4) Pasien dengan intensive care adalah pasien yang berada
dalambahaya kematian yang memerlukan pengawasantertentu.
e. Rata-rata hariperawatan
Lamanya hari perawatan akan berpengaruh pula pada beban kerja
perawat. Hari perawatan yang makin lama, maka beban kerja perawat
pun akan meningkat.
f. Frekuensi tindakan perawat yangdibutuhkan
Demikian pula dengan frekuensi tindakan perawat. Berbeda sekali bila
pasien hanya memerlukan suction tiga sehari dengan pasien yang
memerlukan suction setiap jam.

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 3
BAB II

METODE DOUGLAS DAN GILLIS

A. Pengertian Metode DOUGLAS


Merupakan salah satu cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat dengan
mengkhlasifikasikanpasien berdasarkan tingkat ketergantungan self care, partial care,
dan total care. Sistem klasifikasi pasien ini berdasarkan pada jumlah dan kompleksitas
syarat perawatan pasien.
Secara teoritis jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan pada suatu ruangan
keperawatan didasarkan pada seperti Rumus yang dikemukakan oleh Douglas (Cit,Illyas
2000). Ada beberapa kriteriajumlah perawat yang dibutuhkan perpasien un tuk Dinas
Pagi, Dinas, Sore dan Malam Hari.
Standar jumlah perawat dalam setiap shift jaga
Jumlah pasien Klasifikasi Klien
Minimal care Partial Care Total Care
Pagi 0,17 0,27 0,36
Siang 0,14 0,15 0,30
Malam 0,07 0,10 0,20

Metode Douglas
a. Penghitungan tenaga berdasarkan tingkat ketergantungan
Douglas (1984, dalam Swansburg,1999) menetapkan jumlah perawat yang
dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana
masing-masing kategori mempunyai Unit Standar persiftnya, yaitu Sebagai berikut :
Jumlah Klasifikasi Pasien
pasien Minimal Partial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 4
b. Tenaga lepas dinas ( LOSS DAY )
Jumlah tenaga lepas Dinas perhari :
Jumlah hari libur x jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam 1 hari
Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun
c. Jumlah tenaga yang dibutuhkan unit ICU dalam 1 hari
Adalah total dari :
• Perawat yang bertugas
• Perawat lepas dinas
• Kepala ruangan

B. Metode GILLIS
Prosedur penghitungan kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan Metode Gillies Gillies
(1989) dalam Nursing Management: A system Approach dikutip oleh Bakri (2017), merumuskan
suatu formula untuk menghitung kebutuhan SDM.
Standarjumlah tenagakeperawatandibuatberdasarkan
Pedoman Penghitungan Tenaga Keperawatan RSI Siti AisyahMadiun
Rumus :

AXBXC =F=H
(C-D) X E G

Tenaga antisipasi = jumlah tenaga yang ada + ( 20% x H )

A =rata-rata jamperawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien/hari
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat

E = jumlah jam kerja masing-masing perawat


F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun
G = jumlah jam perawatan yang diberikan pertahun

H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut


20%=adalah tenaga cadangan cuti, emergency dan lain –lain ( tenaga Antisipasi )

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 5
Prinsip perhitungan rumus Gillies :

A. Rata- rata jam perawatan /pasien/hari adalah :

1. Waktu keperawatan langsung

• Keperawatan mandiri ( self care ) = 1-2 jam

• Keperawatan partial ( Partial Care ) = 3-4 jam

• Keperawatan Total ( Total Care ) = 5-6 jam

• Keperawatan Intensif ( Intensif Care ) = 7-8 jam

2. Waktu perawatan tidak langsung =

• Menurut RS Detroid ( Gillis, 1994 ) = 38jam/klien/hari

• Menurut wolfe & young (gillies,1994) = 60 menit/klien/hari 1jam/klien/hari

3. Waktu penyuluhan kesehatan kurang lebih 15 mnit/klien/hari = 0,25


jam/klien/hari

B. Rata- rata jumlah pasien perhari

Adalah jumlah klien yang dirawat disuatu Unit berdasarkan rata-rata biaya atau
menurut Bad Occupancy Rate (BOR)

Memakai rumus BOR :

Jumlah hari perawatan dalan waktu tertentu x 100%

Jumlah tempat Tidur x 365 hari(periode waktu tertentu)

C.Jumlah hari pertahun adalah 365 hari

D.Jumlah hari libur masing-masing perawat

Merupakan penjumlahan dari = hari minggu dalam 1 tahun + hari libur Nasional
dalam 1 Tahun + Cuti Tahunan.

Maka :

Hari libur masing-masing perawat pertahun, yaitu 80 hari dihitung dari :

 Hari minggu dalam 1 tahun : 52 minggu

 Hari libur Nasional tahun 2022 : 16 hari

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 6
 Cuti tahunan ; 12 hari

E. Jumlah jam kerja masing-masing perawat

Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam perminggu

Hari kerja efektif 6 hari

Maka 40/6 = 6,6 jam = 7 jam perhari

F. Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun

G. Jumlah jam perawatan yang berikan pertahun

H. Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut

Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan disatu unit harus ditambah 20 % (untuk
antisipasi kekurangan / cadangan ).

Perbandingan profesional berbanding vocasional = 55% : 45 %

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 7
BAB III

GAMBARAN UMUM INSTALASI

ATI ( Anasthesiologi dan Terapi Intensif )

RSI SITI AISYAH MADIUN

A. Fasilitas
NO JENIS KELENGKAPAN KETERANGAN
1 Gedung Permanen
2 Ventilasi Memadai
3 Penerangan lampu Cukup
4 Air bersih Cukup
5 Daya listrik Stabil
6 Tata ruang
- ruang tunggupasien 1 buah ICU, 1 Buah RR
- Nurse Station 1 buah ICU , 1 Buah RR
- ruangperawatan ICU : ( 7 Bad : 6 bad
non infeksius dan 1 bad
infeksius)
RR : Ruang Pulih
- ruang Istirahat dan sholat Sadar 1 buah
- toilet karyawan 1buah
- Spoel hok 1 buah icu, 1 buah RR
7 Ruang bertekanan negatif Ada
8 Ruang logistik kecil icu Ada
9 Ruang Istihat Ka. Inst Ada ( DI RR)

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 8
B. Peralatan
NO JENIS KELENGKAPAN KETERANGAN
1 Komputer billing 1 ICU / 1 RR
2 Bed side monitor 6 ICU/ 2 RR
3 Infus pump 6 ICU/ 1 RR
4 Syring Pump 7 ICU
5 ECG 1ICU
6 Mesin suction 1 ICU / 1 RR
7 Ventilator 2 ICU
8 Dc syok 1 icu
9 Bi PAP 1ICU
10 Hepa Filter 1 ICU

C. Staf/Personil ( Data Ketenagaan)


Adapun data ketenagaan Instalasi ATI RSI Siti Aisyah saat ini yaitu :
No Nama Jabatan Kualifikasi pendidikan Nama
Dan STR, SIP
1 Ka. Instalasi Dokter Spesialis Anasthesi, dr. Rellig.s. Sp.An
memiliki SIP
2 Kepala Ruangan S1 Keperawatan, STR dan SIP, Naning Susanti,
pelatihan PICU, Pelatihan ICU S.Kep.Ns
Dasar, BTCLS
3 Perawat Pelaksana D3 Keperawatan memiliki Tinik Pratiwi ,AMK
STR , SIP, pelatihan ICU
Dasar, BTCLS
D3 Keperawatan memiliki Winarsih, AMK
STR , SIP, pelatihan ICU
Dasar
D3 Keperawatan memiliki Deby Nuritasari,
STR , SIP, BTCLS Amd.Kep
D3 Keperawatan memiliki Irfan Lutfi, AMK
STR , SIP, pelatihan ICU
Dasar, ACLS
D3 Keperawatan memiliki Noor Rohmah,
STR , SIP, BLS Amd.Kep

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 9
D3 Keperawatan memiliki Didik zaenul Mustofa,
STR , SIP, BTCLS Amd.Kep
D3 Keperawatan memiliki Jasa Utami, Amd.Kep
STR , SIP, BTCLS
D3 Keperawatan memiliki Liya Fitriyani Ulfa,
STR , SIP, BTCLS Amd.Kep
D3 Keperawatan memiliki Pipit Nurfitasari,
STR , SIP, BTCLS Amd.Kep
D3 Keperawatan memiliki Rizka Dian, Amd.Kep
STR , SIP, BTCLS
D3 Keperawatan memiliki Wiwin Hari Cahyono,
STR , SIP, BTCLS AMK
D3 Keperawatan memiliki Kusworo, Amd.Kep
STR , SIP, BTCLS
4 Penata Anasthesi S1 Keperawatan Memiliki Wasis Sundoyo
STR, SIP pelatihan penata
anastesi
D3 Keperawatan memiliki SIP,  Reza Wirawan,
STR dan pelatihan Penata Amd.Kep
anastesi
 Sri Wulandari
amd.Kep

D. Cuti Tahunan
Setiap Kepala Instalasi, Kepala Ruangan dan Pelaksana Pelayanan mendapatkan
hak cuti dalam satu tahun yaitu 12 hari kerja sesuai dengan peraturan RumahSakit.

E. Pendidikan danPelatihan
Untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan, personil Instalasi ATI harus
mengikuti pendidikan dan pelatihan baik pada tingkat Regional maupun Nasional.

F. Hari LiburNasional
Selain mendapatkan cuti tahunan, semua petugas ATI ( Anasthesiologi dan Terapi
Intensif ) juga mendapatkan libur untuk hari libur nasional. Meskipun tidak bisa
dilakukan secara bersamaan karena petugas ATI ( Anastesiologi dan terapi intensif
) harus memberikan pelayanan selama 24 jam. Sehingga waktu libur diatur secara
bergantian. Dalam satu tahun setiap petugas mendapatkan hari libur nasional

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 1
kurang lebih 10-16hari.

G. KetidakhadiranKerja
Setiap petugas tentu tidak selalu bisa bekerja secara penuh sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan. Kadang ada hari-hari dimana seorang petugas tidak bisa
bekerja pada waktu yang tidak terduga. Misalnya karena Tugas Luar, sakit,
kepentingan keluarga, kecelakaan dan sebagainya.

POLA KETENAGAAN INSTALASI ATI


( ANASTHESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF) 1
BAB IV

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA ATI

( ANASTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF )

A. POLA KETENAGAANICU
JENIS KELAMIN
NO PENDIDIKAN TT JUMLAH
Laki - laki Perempuan
1 S1 Keperawatan 1 1
2 D3 Keperawatan 8 2 6
3 D3 Kebidanan

jumlah tenaga 9 sudah dengan kepala Ruang

B. POLA KETENAGAANRR

JENIS KELAMIN
NO PENDIDIKAN TT JUMLAH
Laki - laki Perempuan
1 S1 Keperawatan
2 D3 Keperawatan 4 2 2
3 D3 Kebidanan

C. POLA KETENAGAAN PENATAANASTESI


JENIS KELAMIN
NO PENDIDIKAN TT JUMLAH
Laki - laki Perempuan
1 S1 Keperawatan 1
2 D3 Keperawatan 2 2 1
3 D3 Kebidanan
D. STANDARJUMLAH

A. PENGHITUNGAN KETENAGAAN ICU BERDASARKAN METODE


DOUGLAS

1. ICU

1) Menurut metode Douglas

A. Jumlah Perawat yang dibutuhkan dalam 1 hari

Rata- rata jumlah pasien perhari ICU adalah 3 orang dengan klasifikasi
ketergantungan pasien ICU adalah total care

Maka penghitungan Tenaga Perawat Perhari ICU adalah Sebagai berikut :

Jumlah Klasifikasi Pasien


pasien Total Total Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
3 1,08 0,90 0,60 0,60 0,90 0,60 1,08 0,90 0,60
Jumlah 3,24 2,70 1.80 3,24 2,70 1,80 3,24 2.70 1,80
perawat

Berdasarkan tabel diatas maka kebutuhan tenaga dalam 1 hari ICU adalah

Pagi : 3 orang

Siang : 3 Orang

Malam : 2 Orang

Jumlah perawat yang dibutuhkan dengan jumlah pasien rata –rata


perhari 3orang dengan ketergantungan total Care adalah 8 Orang.

a. Loss Day

Jumlah tenaga lepas Dinas perhari :

Juml hari libur x jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam 1 hari

Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun

1) Jumlah hari libur

 jumlah hari libur Nasional 16

 Jumlah Libur hari minggu dalam 1 tahun 52


 Cuti Tahunan : 12 12

Total : 80 Hari

2) Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun

365 – 80 = 285hari

3) Jumlah perawat yang dibutuhkan 8 orang

Maka jumlah tenaga lepas dalam 1 hari adalah :


80 X 8 = 2,25 orang = 3 orang

285

B. Jumlah perawat yang dibutuhkan dalam 1 hari

 Jumlah perawat yang bertugas 8 orang

 Jumlah perawat yang lepas dinas 2 orang

 Kepala Ruangan 1 orang

Maka jumlah perawat yang dibutuhkan pada Unit ICU dalam 1 hari adalah 11 orang

B. PENGHITUNGAN KETENAGAAN ICUBERDASARKAN GILLIS


Standar jumlah tenaga keperawatan dibuat berdasarkan Pedoman
Penghitungan Tenaga Keperawatan RSI Siti AisyahMadiun

Rumus :

A X BXC + 20 % = F + 20 % = H
(C – D)XE G

A = rata-rata jam perawatan/pasien/hari


B = rata-rata jumlah pasien/hari
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun
G = jumlah jam perawatan yang diberikan perawat pertahun
H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
20% =adalah tenaga cadangan cuti, emergency dan lain –lain

Prinsip perhitungan rumus Gillies :

A. Rata-rata jamperawatan/pasien/hari
8+1+0,25 = 9,25
B. Rata-Rata Jumlah Pasien/hari
Memakai rumus BOR :
Jumlah hari perawatan dalan 1 tahun x 100%
Jumlah tempat Tidur x 365 hari(periode waktu tertentu)

BOR ICU TAHUN 2021


No Bulan BOR
1 Januari 40%
2 Februari 55,71%
3 Maret 48,79%
4 April 82,67%
5 Mei 73,55%
6 Juni 39,33%
7 Juli 49,33%
8 Agustus 39,33%
9 September 34,67%
10 Oktober 31,72%
11 November 48,33%
12 Desember 52,23%
Total 556,33%
Rata-rata 50 %
BOR

Rata-rata Jumlah Pasien/hari didapatkan dari Data Rata-rata BOR dalam 1


tahun ( bulan januari 2021 - Desember 2021 yaitu 50 %
Dengan jumlah TT 6 bad maka jumlah pasien perhari
ICU 50 % x 6 = 3,01 pasien = 3 pasien
C. Jumlah hari pertahun
Jumlah hari pertahun 365 hari
D. Jumlah Hari libur masing-masing perawat
Hari minggu dalam 1 tahun = 52
Hari libur Nasional 2022 = 16
Cuti Tahunan = 12
Jumlah hari libur masing-masing perawat = 52+16+12 = 80 hari
E. Jumlah jam kerja masing-masing perawat
Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam perminggu
Hari kerja efektif 6 hari
Maka 40/6 = 6,6 jam = 7 jam perhari
F. Jumlah perawat yang dibutuhkan ICU
AXBXC = F=H
(C-D) X E G
9,25 X 3 X 365 = 10129 = 10129 = 5 orang
(365-80) X 7 285 X 7 1995
Untuk antisipasi maka ditambahkan 20% dari jumlah penghitungan tenaga
Maka didapatkan

AXBXC + 20% = F + 20 % = H (C-


D) X E G
9,25 X 3 X 365 + 20 % = 10129 + 20% = 5 + 1 = 6 orang
(365-80) X 7 285 X 7
Jumlah tenaga perawat dalam satu hari :
Rata-rata jumlah klien x rata-rata jam
perawatan Jumlah jam kerja per hari ( 7 jam)
 Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan per shift (warstel,
1999) :
Proporsi dinas pagi 47 %, dinas sore 35 %, dinas malam
17 %
 Karena proporsi kegiatan yang dilakukan oleh shift pagi, sore, dan
malam juga tinggi (memandikan pasien, visite dokter pagi, dll) maka
proporsi yang di pakai adalah :

 Proporsi Ruang ICU dinas pagi 25 % (2 orang), dinas sore 25 % (2


orang), dinas malam 25 % (2 orang) dan libur 25 % (2 orang)

 Proporsi RR & Anesthesi


RR : Dinas pagi 50 % ( 2 orang), dan sore 50 % (2 orang)
Anasthesi : Dinas Pagi 50 % (2 Orang) , dan Sore 50% (2
Orang)

Dari rumus diatas dapat dihitung standar kebutuhan perawat ICU , RR &
Penata Anesthesi =

1. Penghitungan tenaga ICU

Menggunakan Metoda Douglas :

 Jumlah perawat ICU : 8 orang

 Jumlah perawat lepas dinas : 2 orang

 Kepala ruangan : 1 orang


Total 11 orang

2. Penghitungan tenaga RR

= Rata-rata pasien / hari x jam perawatan + 20 %

Jam kerja efektif perhari


= Dasar penghitungn tenaga RR :

 Rata-rata jumlah pasien perhari tahun 2021 :


2637 pasien = 7,33 pasien = 7 pasien

360 hari

 Jumlah jam perawatan perhari = 3,8 jam

 Jumlah jam efektif = 7 jam

Jumlah kebutuhan tenaga RR =

7 X 4 + 10 % = 4 + 20% = 4 + 1 = 5 Orang

3. Penghitungn tenaga Anasthesi

Jumlah perawatan/hari X Jumlah Operasi ) X Jumlah Perawat dlm Tim


Jam kerja Efektif / Hari

Dasar penghitungan tenaga penata anastesi di kamar operasi : Data :


1. Jumlah dan jenis operasi.

Jumlah operasi tahun 2021 adalah 2637 pasien.


Rata-rata sehari 7,2 atau 7 pasien. Dibagi berdasar jenis operasi:
a. Besar/Khusus = 1582 pasien atau 60 % = 4,32 = 4 pasien
b. Sedang = 862 pasien atau 32,7% = 2,35 = 2 pasien
c. Kecil = 193 pasienatau 7,3% = 0,52 = 1pasien
2. Jumlah kamar operasi.
Jumlah kamar operasi 2 aktif, 1 floating.
3. Pemakaian kamar operasi ( diprediksi 7 jam / hari ) pada hari kerja.
Pemakaian kamar operasi 7 jam per shif dan terdiri 2 shif harikerja.
4. Tugas penata di kamar operasi : assistenanasthesi
5. Ketergantungan pasien atau jumlah operasi :
a. Operasi Besar 5 Jam /1operasi = 3,2
b. Operasi Sedang 2 Jam /1 operasi = 2,0
c. Operasi Kecil 1 Jam /1operasi = 0,2
= (Jumlah perawatan / hari X Jumlah Operasi ) X Jumlah Perawat dlm Tim
Jam kerja Efektif / Hari

= { ( 3,2X 4 ) + ( 2,0 X 2 ) + ( 0,2 X 1 ) } X 1


7 Jam
= (13 + 4 + 0,20) X1
7 Jam
= 17,2 X1 = 2,46 = 3
7
= 3 + 20% = 3,41 = 3 orang + 1 = 4 orang

Karena di kamar operasi ada 2 kamar operasi aktif maka tenaga


penata anastesi yang dibutuhkan : 2 X 4 orang = 8 orang.

Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

Jadi jumlah kebutuhan tenaga untuk ATI ( ICU,RR,Penata Anastesi )


adalah
ICU + RR + PENATA ANASTESI adalah
11 + 5 + 8 = 24 orang

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA :

Analisa Ketenagaan Di Ruang Rawat ICU & Anasthesi (ATI)


ICU :
Dengan jumlah 6 Bed
Jumlah standar kebutuhan tenagaicu 11 orang
Jumlah perawat yang ada sekarang 9 orang
Analisa : jumlah tenaga menurut penghitungan 2 orang
Douglas ICU kekurangan
RR :
Jumlah standar kebutuhan tenaga RR 5 orang
Jumlah Tenaga yang ada sekarang 4 orang
Analisa :
Berdasarkan penghitungan gillies RR kekurangan
tenaga 1 orang

Penata/Perawat anasthesi :
Jumlah standar kebutuhan tenaga penata anasthesi 8 orang
Jumlah tenaga yang ada sekarang 3 orang
Analisa :
Berdasarkan penghitungan gillies Penata/Perawat
Anasthesi kekurangan tenaga 5 orang
B. ANALISISKETENAGAAN
1. Jumlah tenaga perawat Ati saat ini ada 16 orang sudah dengan 1 orang
kepala ruangan terbagi ICU : 8 orang, RR: 4 orang, Penata anastesi : 3 ,
dan 1 kepala ruangan.
2. Standar kebutuhan perawat berdasarkan metode Douglasdan gillis :

Dengan jumlah Bed 6 bed adalah 24 orang dengan 1 orang kepala ruangan
dengan komposisi ICU 10 orang , RR 5 orang dan penata anastesi 8
orang.dari standar jumlah tenaga yang ada maka saat ini ATI kekurangan
tenaga pada ICU

3. Rawat Inap ICU & Anestesi adalah ruang perawatan yang kategori
intensif yang pasiennya memerlukan observasi terusmenerus.
4. Jumlah perawat ICU ditentukan berdasarkan jumlah tempat tidur dan
ketersediaan ventilasi mekanik. Perbandingan perawat pasien yang
menggunakan ventilasi mekanik 1:1 , sedangkan perbandingan perawat :
pasien tanpa menggunakan ventilasi mekanik 1 : 2 . Rasio perawat pasien
tergantung kompleksitas kondisi pasien ( 1;1, 1:2, 1:3 atau 2:1 ) ( Sumber
: Management of intensive care guidelines for Better Use
ofResources,2000)
5. Jumlah perawat RR menurut gillies adalah 5 orang sehingga dengan
jumlah saat ini 4 orang maka kurang 1 orang perawat
6. ICU:
a. Apabila ada tenaga yang cuti atau libur extra maka pengaturan shift
jaga diambilkan tenaga perawat shift pagi, sehingga pagi terjadi 1
pelaksana dan kepala ruangan. Dan apabila ada tenaga yang sakit/ijin
mendadak maka yang libur akan ditunjuk untuk menggantikan dan
akan diganti libur hari lain atau dapat dimintakan lembur.
b. Penata Anasthesi dan RR:
Apabila ada penata yang cuti atau libur extra maka penata yang jaga pagi
1 orang bertanggung jawab atas 3 kamar operasi dibantu oleh tenaga RR.
Dan ini sangat rawan IKP.
C. USULAN DIKLAT ICU DANRR
a. Pelatihan ICCU tingkat dasar 1orang
b. Pelatihan ICU dasar 1orang
c. Pelatihan pembacaan ECG 2orang
d. Pelatihan penata Anestesi 1orang
e. Pelatihan BLS/BCLS/PPGD/ ACLS 5orang.
f. Seminar tentang Kegawat daruratanICU
g. Pelatihan Manajemen Bangsal 1 orang
h. Pelatihan linical Instruktur 1 orang
BAB V

PEMBAHASAN

Analisa Kebutuhan Tenaga adalah diperolehnya informasi kecukupan dan


kelebihan SDM yang ada ATI ( Anastesiologi dan Terapi Intensif ) dan pendayagunaan
pada unit kerja tersebut. Dengan penghitungan kebutuhan tenaga menggunakan metode
Douglas dan Gillis di Instalasi ATI ( Anastesiologi dan Terapi intensif ) RSI Siti Aisyah
Madiun diperoleh jumlah tenaga belum sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah
pembahasan sesuai dengan hasil penghitungan tenaga ATI:

a. Hasil Penghitungan
Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan metode Gillies , maka
kebutuhan tenaga Pelaksana Pelayanan di Instalasi ATI ( Anasthesiologi dan
Terapi intensif ) RSI Siti Aisyah Madiun adalah 24 orang terbagi dalam :

1) 10 orang petugas / perawatICU


2) 5 orang tenaga /perawatRR
3) 8 orang tenaga/ penataAnastesi

jumlah tersebut belum termasuk 1 orang Kepala Ruangan

b. GambaranTenaga
Jumlah tenaga Pelaksana Pelayanan pada tahun 2022 di Instalasi ATI RSI
Siti Aisyah Madiun adalah 15 orang belum termasuk kepala ruangan,. Sedangkan
kriteria standar Pelaksana Pelayanan ATI sesuai penghitungan harus ada 24
orang untuk memenuhi pelayanan ICU dan RR dan Anasthesi . Sehingga saat ini
masih perlu penambahan 2 orang perawat dan 5 penata anastesi .
BAB VI

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa Tenaga yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Jumlah Perawat sebagai Pelaksana Pelayanan di Instalasi ATI ( Anasthesiologi dan
Terapiu Intensif ) RSI Siti Aisyah Madiun masih kurang untuk memenuhi standar
ketanagaan. Sehingga perlu dilakukan penambahan sesuai kebutuhan, yaitu 4 orang
perawat lagi. yang terdiri dari 1 perawat dan 3 penataanastesi
2. Instalasi ATI (Anastesiologi dan Terapi Intensif ) RSI Siti Aisyah Madiun hanya
memiliki 15 Tenaga perawat Pelaksana. Untuk memenuhi kebutuhan struktur
organisasi sebaiknya perlu memiliki minimal 19 orang TenagaPerawat
Daftar Pustaka
1. Hamsahblogs.blogspot.com/2016/08/menghitung-kebutuhan-tenaga-kerja-
rekam.html?m=1
2. Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medik Direktorat Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI.(2006). Standar Pelayanan Keperawatan Di ICU.
Jakarta.
RUANG AHMAD DAHLAN
RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN
TERAKREDITASI KARS RI NO:KARS-SERT/543/V/2019
Jl. Mayjend Sungkono No.38-40 Madiun – 63129 JawaTimur
Telp. (0351) 464822, 462212, 451843 (Hunting) Fax.(0351) 464009
Website : www.rsimadiun.com E-mail : rsi_madiun@yahoo.co.id

Nomor : RSI-SA / 07a/ KEP. AD/III/2022


Lampiran : 1 bundel
Perihal : Usulan Pola Tenaga AD
Kepada : Yth . Kasubag SDI Diklat RSI Siti Aisyah Madiun
Di –
Tempat

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
sekalian.Aamiin.
Berikut kami sampaikan usulan pola ketenagaan Unit Rawat Inap Ahmad Dahlan
untuk tahun 2022 sebagaimana terlampir.

Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

Madiun, 12 Maret 2022 M

Kepala Bidang Keperawatan Kepala Seksi Keperawatan I Karu Ahmad Dahlan

Ghufron Mahmudi, S.kep.Ns Tri Sudarwati, S.kep.Ns Widi Astutik, S.kep.Ns


NIK: 760100053 NIK : 730100091 NIK : 780100105
STÁNDAR DAN
PERENCANAAN TENAGA
KEPERAWATAN
DI UNIT RAWAT INAP 05 ( AHMAD
DAHLAN ) RSI SITI AISYAH MADIUN TAHUN
2022

I. POLA KETENAGAAN

JENIS KELAMIN
NO PENDIDIKAN TT JUMLAH Laki - laki Perempuan
1 S1 Keperawatan `3 1 2
2 D3 Keperawatan 17 10 0 10
3 Jumlah 13 1 12

II. STANDAR JUMLAH

A. PENGHITUNGAN KETENAGAAN BERDASARKAN GILLIS

Standar jumlah tenaga keperawatan dibuat berdasarkan Pedoman Penghitungan


Tenaga Keperawatan RSI Siti Aisyah Madiun.

Rumus :

A X B X C + 10 % = F + 10% = H
(C – D) X E G

A = rata-rata jam perawatan/pasien/hari


B = rata-rata jumlah pasien/hari
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun
G = jumlah jam perawatan yang diberikan perawat pertahun
H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
10 % adalah tenaga cadangan untuk yang sakit atau dinas luar, dll.

Prinsip perhitungan rumus Gillies :


A. Jam Perawatan Pasien

Kategori Tingkat Jumlah Jam Perawatan


Ruang
Ketergantungan Yang Dibutuhkan
Unit R.I 05
Ahmad Intermediet care 5 + 1 + 0,25 jam = 4,25 jam
Dahlan

Rata-rata Jumlah Pasien/hari : (Data rata – rata BOR tahun 2018)


 Ahmad Dahlan kelas 1 67 % X 12 = 8,04 pasien
 Ahmad Dahlan kelas 2 75 % X 5 = 3,75 pasien

B. Jumlah Hari Pertahun


Jumlah hari pertahun yaitu 365 hari
C. Jumlah Hari Libur Masing-Masing Perawat tahun 2022
 Hari minggu = 52
 Tanggal merah = 16
 Cuti = 12
Total = 80 hari

D. Jumlah Jam Kerja Masing-masing Perawat


Jumlah hari kerja masing-masing perawat 7 jam
Minggu kerja efektif 1 tahun : (285 : 7 ) = 41minggu
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun : 41 minggu x 40 jam = 1640 jam

Jumlah
Rawat Inaptenaga perawat
05/Ahmad dalam adalah
Dahlan satu hari: :
rata-rata jumlah klien x rata-rata jam
Perawatan intermediet Care jumlah jam kerja per hari ( 7
perawatan
jam)
- Ahmad Dahlan kelas 1 = 4,25 x 8,04 x 365 + 10 % = 6,88 orang
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan
1995 per shift (warstel, 1999)
: Proporsi dinas pagi 47 %, dinas sore 35 %, dinas malam 17
% Dahlan kelas 2 = 4,25 x 3,75 x 365 + 10 % = 3,21 orang
- Ahmad
Karena proporsi kegiatan yang 1995dilakukan oleh shift pagi, sore, dan
malam juga tinggi (memandikan pasien, visite dokter pagi, dll) maka
proporsikebutuhan
yang di pakai adalah :
Jadi jumlah tenaga untuk Ahmad Dahlan kelas 1 dan kelas 2
adalahProporsi dinas
= pagi
10,0925= 10
% orang
(4 orang), dinas sore 25 % (3 orang), dinas
6,88 + 3,21

Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA


Analisis Ketenagaan Di Ruang Rawat 05 (Ahmad Dahlan) :
Jumlah standar kebutuhan tenaga + 1 Kepala Ruang = 10
Jumlah tenaga keperawatan yang ada + 1 Kepala
Ruang = 13
Maka jumlah tenaga keperawatan yang ada dengan
standar kebutuhan tenaga masih kelebihan 3

B. PENGHITUNGAN KETENAGAAN BERDASARKAN METODE RASIO


Metoda rasio merupakan metoda yang dipakai berdasarkan perbandingan antara
jumlah tempat tidur dan personal yang diterapkan berdasarkan keputusan Menteri
Kesehatan No. 56/2014. Metoda hanya mengetahui jumlah personal secara total
tetapi tidak dapat mengetahui produktifitas SDM rumah sakit, dan berapa jumlah
personal yang dibutuhkan pada tiap unit atau ruangan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada table berikut ini :
Metode rasio menurut Peraturan Menkes RI No.56/2014
Rumah sakit Perbandigan
Kelas A dan B Tempat tidur : tenaga keperawatan = 1 : 1
Kelas C dan D Tempat tidur : tenaga keperawatan = 3 : 2

RSI Siti Aisyah Madiun merupakan RS tipe C


Perbandingan yang digunakan adalah
Tempat tidur : tenaga keperawatan = 3 : 2
No Unit Jumlah TT ∑ Tenaga & Tenaga Kesehatan Yang
TT dibutuhkan
1 Kelas 1 12 4 8
2 Kelas 2 5 2 4
Jumlah 17 6 12

Jadi kebutuhan Tenaga Perawat Unit Rawat Inap 05 (Ahmad Dahlan) sebanyak
adalah 12 orang

Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Analisis Ketenagaan Di Ruang Rawat 05 (Ahmad Dahlan) :


Jumlah standar kebutuhan tenaga + 1 Kepala Ruang = 13
Jumlah tenaga keperawatan yang ada + 1 Kepala
Ruang = 13
Maka jumlah tenaga keperawatan yang ada dengan
standar kebutuhan tenaga masih kelebihan 0

C. PENGHITUNGAN KETENAGAAN BERDASARKAN DEPKES

PERHITUNGAN JUMLAH JAM KERJA EFEKTIF PETUGAS


PER TAHUN :
Jumlah hari dalam 1 tahun : 365 hari
Hari minggu : 52 hari
Libur nasional : 16 hari
Cuti tahunan : 12 hari
Jumlah hari efektif pertahun : 285
hari Jumlah jam kerja efektif : 7 jam
Minggu kerja efektif 1 tahun : (285 : 7 ) = 41 minggu
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun : 41 minggu x 40 jam = 1640 jam

Rata-rata Jumlah Pasien/hari : (Data rata – rata BOR tahun 2018)


NO RUANG BOR (%) ∑ TT ∑ PASIEN/HARI
1 Kelas 1 67 % 12 8,04
2 Kelas 2 75% 5 3,75
Jumlah 17 11,79 = 12
Tingkat Ketergantungan Pasien

NO Tingkat Σ Jam Σ Σ Jam


Ketergantungan Pasien Perawatan
1 Askep Minimal 2 2 4
2 Askep Sedang 3,08 5 15,4
3 Askep agak Berat 4,15 3 12,45
4 Askep Maksimal 6,16 2 12,32
Jumlah Jam 44,17

1. Jumlah perawatan yang dibutuhkan :

Jmlh
44,17 / 7jam
= 6,31
perawatan/hari Jam
efektif perawat
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah ( faktor
koreksi ):

2. Loss Day

Jumlah
52 +12+16 x 6,31 hari xMinggu+Cuti+
= 0,28 Libur NAS x Jmlh
6,31 = 1,76 perawat
285 Perawat Jam Efektif

3. Tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas diluar


tugas keperawatan

Jumlah tenaga perawat+ Loss Day x


6,31+ 1,76 x 25 = 2,01
25
100

Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan Rawat Inap 05 (Ahmad


Dahlan sesuai penghitungan Depkes adalah 6,31+1,76+2,01= = 10 orang

Keterangan : Kepala Ruang diluar perhitungan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA

Analisis Kebutuhan Ketenagaan di Rawat Inap 05 (Ahmad Dahlan) :


Jumlah standar kebutuhan tenaga + 1 Kepala
Ruang = 10
Jumlah tenaga keperawatan yang ada + 1
Kepala Ruang = 13
Maka jumlah tenaga keparawatan yang ada dengan
standar kebutuhan tenaga, ada kelebihan 3
III. JUMLAH TENAGA YANG DIBUTUHKAN BERDASARKAN MASING
– MASING RUMUS

Berdasarkan penghitungan ketenagaan di atas, maka jumlah tenaga yang


dibutuhkan pada tahun 2018 adalah :
Menurut Menurut Jumlah
Gilles Depkes tenaga

Menurut ratio +
yang

KARU
No ada
Ruang

KAru
Tkt Σ Ten Tkt Σ
Ktgt kes Ktgt Ten
+ kes
Karu +
Karu
1. Rawat 4,25 11 44,17 10 13 12 1
Inap 05
(Ahmad
Dahlan)

IV. ANALISIS KETENAGAAN


1. Jumlah tenaga perawat saat ini ada 13 orang sudah dengan 1 orang
kepala ruangan
2. Standar kebutuhan perawat berdasarkan Gillis adalah 11 orang dengan
Kepala Ruangan, DepKes adalah 11 orang dengan kepala ruang, dan Ratio
13 orang dengan Kepala Ruangan sesuai dengan jumlah Tempat Tidur di
tahun 2022.
3. Ruang Ahmad Dahlan merupakan ruangan yang terdiri dari 2 kelas yaitu
kelas 1 dan kelas 2 dengan jumlah TT 17 bed. Unit Ahmad Dahlan
berpedoman pada perhitungan dengan rumus rasio dengan total kebutuhan
tenaga 13 orang sesuai dengan tenaga yang ada saat ini.

V. USULAN DIKLAT KEPERAWATAN

1. Pelatihan BCLS/PPGD/BTCLS 10 Orang


2. Pelatihan managemen Bangsal 1 Orang
3. Pelatihan Customer Service 13 Orang
4. Pelatihan Managemen Komplain 13 Orang
5. Pelatihan Klinikal Instruktur 2 Orang

Madiun, 14 Janauri 2022

Mengetahui :

Kabid Keperawatan Kasi Keperawatan I Kepala Ruang Ahmad


Dahlan

Gufron M,S.Kep.Ns Tri Sudarwati,S Kep.Ns Gesti D.S.U, Amd.Kep


NIK 760100053 NIK 730100091 NIK 780100100

Anda mungkin juga menyukai