Anda di halaman 1dari 3

PONDASI FOOTPLATE BUJUR SANGKAR

TIPE : FP

1. STANDARD dan REFERENSI

- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1987;


- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung, 2002;
- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang, 2002;
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia, 2000;
- American Concrete Institute (ACI) 318-83;
- AISC - LRFD, 1993;
- Konstruksi Beton I, Delta Teknik Group, 2007;
- Code / Standard Nasional dan Internasional lain yang relevan.

2. KRITERIA ANALISIS

2.1 DATA PONDASI

Beban vertikal ( P ) = 5,10 ton


Momen ( M ) = 5,89 tonmeter
Daya dukung tanah ( s ijin ) = 4,64 kg / cm2 = 46,40 ton / m2
( Footplate memakai tegangan ijin tanah… lihat tabel )

2.2 MATERIAL

Spesifikasi material yang digunakan dalam analisis adalah :

Beton Bertulang
Compressive strength (K) = K - 225 = 2.250,00 ton / m2
at service ( f'c) = 2.250,00 ton / m2
Modulus of elasticity ( Ec ) = 2.000.000,00 ton / m2

Baja Tulangan
Mutu baja = BJTP 24 / 30 dan BJTD 30 / 40
Tegangan leleh ( fy ) = 24.000,00 ton / m2
Modulus of elasticity ( Es ) = 20.000.000,00 ton / m2

Berat Jenis
Berat jenis baja = 7,85 [ton/m3]
Berat jenis beton = 2,40 [ton/m3]

3. PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

3.1 LEBAR PONDASI FOOTPLATE


Detail ukuran terlampir
P= 7 5,10 ton spn 20 m span 30 m

M= 5,89 tm SISI
SISI 21
Asumsi awal lebar pondasi
e = M / P = 1,16 m

agar pada pelat pondasi bekerja


tekanan (tegangan) sejenis (tekan) maka :

e < 1/6B
1,16 < 1/6B
B > 6,94 m

Coba B = 1,00 m ( trial and error )

B W = berat pondasi = 0,51 ton


0,30 m
A = luas pelat = 1,00 m2
q = P + W 6e
(1+ )
A B
q2 = 44,48 t/m2 ( < s tanah = 46,40 t/m2)
q1 = (33,27) t/m2 ( < s tanah = 46,40 t/m2)

Cek q1 dan q2 terhadap s :


B q2 Dimensi OK!
q1 Dimensi OK!
3.2 TEBAL PELAT PONDASI FOOTPLATE (BAGIAN UJUNG PELAT)
Detail ukuran terlampir
0,30
DAERAH PIER Coba h = 0,20 m ( trial and error )
1 2 ht = PIER HEAD
0,25 m Kekuatan Pier

q3' = (4,61) ton / m2


q3'' = 8,35 ton / m2

2 1
q netto = 1,87 ton / m2 (harga rata2)
h ht
a = 6,94
b = 0,40
0,25 0,50 0,25 t bpu = 17,4 ton / m2
= 1,74 kg / cm2
q1 q3 q4 q2
t * bpu = 15,00 kg / cm2

t bpu < t * bpu (persyaratan SNI)

Cek ketebalan :
Ketebalan OK!

Jadi ketebalan yang dipakai untuk ujung pelat adalah :


= 0,25 m

1,00 m

0,50

3.3 PENULANGAN PELAT DAN CEK KETEBALAN PANGKAL PELAT

q1 = (33,27) ton / m2
q2 = 44,48 ton / m2
q3 = 1,87 ton / m2
q4 = 5,76 ton / m2

Untuk 1 meter lebar pelat :


2
Mx = 1,93 tonm

Cu = 5,57
q4 q2 q = 0,025 (tabel Prof. Wiratman)
d = 0,20

(d : biasanya Tul. Tekan Pondasi sebesar 0.2 Tul. Tarik)

0,35 m A = 4,05 cm2 (jika A terlalu besar maka tambah tebal pelat)
2 Ø 16 = 3,00 bh.
s = 43,00 cm > 5,00 cm
= Tulangan OK!

Jika dirasakan tulangan masih terlalu rapat maka tebal pangkal pelat bisa ditambah :
h ujung = 0,20 m
h pgkl = 0,20 m

Cu = 5,57
q = 0,025 (tabel Prof. Wiratman)
d = 0,20

(d : biasanya Tul. Tekan Pondasi sebesar 0.2 Tul. Tarik)

A = 4,05 cm2
Ø 16 = 3,00 bh.
s = 43,00 cm > 5,00 cm
= Tulangan OK!

Jadi digunakan Ø 16 - 43,00


A' = 0,81 cm2
Ø 10 = 2,00 bh.
s = 85,00 cm > 5,00 cm
= Tulangan OK!

Jadi digunakan Ø 10 - 85,00

3.4 CEK GESER PADA POTONGAN 2 - 2

D 2-2 = 8,79 ton ( untuk selebar B )

t bu = 7,33 kg / cm2 < t *bu


= 7,33 kg / cm2 < 9,50 ( untuk beban tetap )

Catatan :
1. Jika t bu > t * bu, maka tebal pelat harus diperbesar
2. Dari hasil perhitungan, maka tebal pelat :
pada permukaan kolom = 25,00 cm ( ditambah selimut beton )
pada ujung pelat = 25,00 cm ( ditambah selimut beton )

3.5 CEK BERAT SENDIRI PONDASI

B = 1,00 m

Berat sendiri = 0,60 ton < 0,51 ton ( taksiran )


Lakukan pengecekan q!
( Jika berat sendiri setelah dihitung ternyata lebih besar dari taksiran semula,
maka perhitungan diulang lagi, atau dilakukan pengecekan nilai q )

Cek terhadap q =

q max. = 8,54 ton /m2 < 46,40 ton/m2


Perhitungan selesai!

4. GAMBAR PENULANGAN STRUKTUR

0,30 m

 16 - 150

0,25
0,25

 16 - 150

 16 - 150 1,00 m

 16 - 150

Anda mungkin juga menyukai