TINJAUAN PUSTAKA
2.1Disiplin kerja
Disiplin merupakan sebuah unsur penting dalam pencapaian tujuan dari sebuah
organisasi, dengan menerapkan disiplin yang tinggi maka akan semakin efektif dalam
menjalankan segala misi misi yang telah direncanakan. Menurut Abdurrahmat (2006:126),
kedisiplinan adalalah sebuah sikap yang terdapat dan tertanam dalam diri seseorang sehingga
orang tersebut memiliki kesadaran dalam mentaati peraturan ataupun norma sosial yang
berlaku dalam sebuah organisasi ataupun masyarakat. Dengan begitu maka target target
Selain itu Pengertian disiplin kerja Menurut Fahmi (2017:75) disiplin kerja adalah tingkat
patuhan dan tingkat taat terhadap aturan-aturan yang berlaku serta bersedia diberikan sanksi
atau hukuman ketika melanggar aturan sesuai ketetapan dalam kedisiplinan tersebut. Disiplin
dalam kerja berarti patuh dan taat serta bersedia menerima sanksi atau hukuman yang berlaku
akibat pelanggaran disiplin, hal itu berarti disiplin kerja memiliki manfaat bagi organisasi
dalam mentertibkan karyawan hingga karyawan akan enggan dalam melakukan pelanggaran
Supomo & nurhayati, (2018:139) adapun tujuan disiplin kerja adalah sebagai berikut:
karyawan melakukan hal-hal yang diluar batas wajar yang dapat merugikan
perusahaan.
3. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa
4. Dapat bertindak berprilaku sesuai dengan norma yang berlaku pada perusahaan.
pekerja.
organisasi
Sedangkan menurut Siswanto, B (1989:280) tujuan dari disiplin kerja para tenaga
1.agar para tenaga kerja menepati seluruh peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan
serta aturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, yang tertulis maupun tidak
2.agar bisa melaksanakan pekerjaan dengan sebaik baiknya dan mampu memberikan
jasa yang maksimal pada pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan
3.dapat menggunakan serta memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa
4.dapat bertindak dan berprilaku sesuai dengan aturan aturan yang berlaku
diperusahaan
5.menindak lanjuti dari hal hal yang tidak diinginkan diatas para tenaga kerja yang
Berdasarkan teori diatas, maka peniliti menarik kesimpulan bahwa disiplin kerja
memiliki tujuan tujuan yang baik perusahaan, disiplin kerja juga memberikan manfaat bagi
karyawan yang bekerja akibat dari terpeliharanya fasilitas sarana dan prasarana.
2.1.3 Bentuk bentuk disiplin kerja
Memberikan bantuan pada karyawan, yaitu dengan cara mengoreksi perilaku-prilaku yang
tidak tepat
3) Perspektif hak-hak individu (Individual Rights Perspective), yaitu sebuah upaya yang
Avin Fadilla Helmi (1996) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengarui disiplin
diantaranya adalah:
1.Faktor kepribadian
Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah system nilai yang dianut. Nilai-nilai
yang menjunjung tinggi disiplin akan digunakan sebagai kerangka acuan bagi penerapan
Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu proses belajat
yang terus menerus.proses pembelajaran agar dapat efektif maka pemimpin yang merupakan
terbuka.
2.Teladan pimpinan
3.Balas jasa
4.keadilan
6.Sanksi hukuman
7.ketegasan
8.Hubungan kemanusiaan
Sinambela (2018:335) menyatakan bahwa indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut:
1.kehadiran
Hal ini menjadi indicator yang paling umum digunakan dalam mengukur kedisiplinan
karyawan, karyawan yang tidak disiplin dapat terlihat dari jumlah ketidak hadiran ataupun
keterlambatan.
Taat merupakan tindakan patuh terhadap segala aturan aturan yang telah ditetapkan dalam
Taat pada standar kerja akan memberikan rasa aman terhadap karyawan, dan terhindar dari
segala resiko.
Kewaspadaan dan hati hati sangat diperlukan dalam bekerja, agar terhindar dari berbagai
5. bekerja etis
Bekerja secara etis memberikan rasa nyaman terhadap orang sekitar dan perusahaan
2.2 kepemimpinan
Kepemimpinan selalu menjadi topik yang sangat menarik untuk dibahas, ada banyak
literatu-literatur baik itu buku,jurnal dan lain-lainya sering sekali membahas kepemimpinan.
Hal ini disebabkan karena kepemimpinan merupakan hal yang sangat diperlukan dalam
dicapai yang menjadi alasan kenapa organisasi tersebut didirikan, lalu untuk mecapai tujuan
tersebut tentunya membutuhkan seorang pemimpin yang berperan sebagai pengarah ataupun
pengambil keputusan yang mendukung tujuan dari perusahaan. Maka dari itu seorang
pemimpin haruslah memiliki sebuah sifat atau jiwa kempemimpinan yang melekat dalam
dirinya sehingga pemimpin tersebut mampu membawa organisasinya ada sebuah tujuan yang
prilaku orang lain, atau seni mempengaruhi prilaku manusia baik perorangan maupun
kelompok.
Rivai (2013:3) kepemimpinan yaitu suatu prilaku dengan tujuan tertentu untuk
mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah kegiatan, aktivitas, prilaku dalam mempengaruhi orang lain baik
perorang ataupun kelompok didalam organisasi sehingga aktivitas para anggota menjadi
terpengaruh untuk menyumbangkan kemampuannya lebih banyak agar tujuan dari organisasi
a.teori sifat
dalam teori ini bahawa dulunya manusia beranggapan bahwa kepemimpinan itu
merupkan sifat yang melekat sejak dilahirkan, bukanlah hal yang dibuat.
b. Teori kelompok
teori kelompok dalam kepemimpinan ini memiliki dasar perkembangan yang berakar
pada psikologi sosial. Teori pertukaran yang klasik membantunya sebagai suatu dasar
c.Teori situasional
hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi yang menyenangkan sebagai berikut:
Teori ini menggunaan kerangka teori kepemimpinan disatu pihak lain berhubungan erat
lebih luas, yaitu kepentingan organisasi menggunakan waktu sisa untuk keperluan
pribadi
a) Tanggung jawab seorang pemimpin dalam menyelesaikan tugas mana yang harus
Pengawasan kerja merupakan hal yang cukup penting untuk dilaksanakan perusahaan
tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif untuk semakin disempurnakan.
menunjukkan perbandingan, serta mengukur apa yang dilaksanakan sudah sesuai dengan
Dan menurut Siagian (2007) pengawasan adalah kegiatan menilai setiap kegiatan
organisasi, dan menjamin bahwa setiap pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan
yang diharapkan oleh perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa, pengawan adalah setiap
tindakan yang seseorang yang diberi wewenang oleh organisasi atatpun perusahaan untuk
memantau jalannya kegiatan operasional organisasi, agar terciptanya kegiatan yang terarah
sebagai mana yang telah diarahkan oleh organisasi, sehingga akan meminimalisir tindakan
sebagai berikut :
1) Pengawasan Pendahuluan
Pengawasan yang dilakukan dengan cara melakukan upaya antisipasi masalah ataupun
penyimpangan dari standar kerja yang telah ditetapkan, yang mana dilakukan sebelum
kegiatan berlangsung
2) Pengawasan Secara Bersamaan
pengawasan yang dilakukan dengan cara mengukur hasil dari suatu kegiatan
Menurut Busro (2018:160) ada beberapa alasan mengapa dalam suatu organisasi di perlukan
itikad yang paling baik sekali pun, ataupun dedikasi dan loyalitas paling terbaik, masih akan
4)Realita menunjukkan tidak semua anggota organisasi yang selalu menampilkan prilaku
demikian.
3) Terjadinya kesalahan-kesalahan
4) Kebutuhan Manajer
2) Tepat Waktu
4) Tepat Akurat
2) Tepat Waktu
4) Tepat Akurat
Penelitian
Variabel pengawasan
kepemimpinan dan
pengawasan terhadap
disiplin kerja
bahwa variabel
pengawasan merupakan
variable yang
berpengaruh paling
signifikan terhadap
Sejahtera Medan.
3.Berdasarkan hasil
penelitian dapat
diketahui koefisien
determinasi sebesar
menunjukkan bahwa
43,6% variabel
kiomitmen organisasi
dan pengawasan
menjelaskan variasi
terhadap variabel
Sejahtera Medan.
Sedangkan sisanya
sebesar 56,6%
dipengaruhi oleh
diteliti.
Medan
3.Secara stimultan,
Motivasi dan
Pengawasan
berpengaruh terhadap
Medan
Kepemimpinan(X1)
(X1)
Pengawasan kerja(X2)
(X2)
Keterangan
: Parsial
: Stimultan
2.6 Hipotesis
berikut
1.Ada pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja karyawan PT Bumi siak
pusako
2.Ada pengaruh pengawasan kerja terhadap disiplin kerja karyawan PT Bumi Siak
Pusako