Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Islam dan Hak
Asasi Manusia
Dosen Pengampu: Assoc. Prof. Dr. KH. Mujar Ibnu Syarif, SH, MA
Disusun Oleh:
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022
DAFTAR ISI
5. Hak Anak......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
i
A. Deklarasi HAM Kairo atau The Cairo Declaration of Human Rights
(CDHR)
Pada tahun 1991 di Kairo, dalam pertemuan internasional negara-negara
Islam di Kairo yang dihadiri oleh para menteri luar negeri, telah disahkan
Deklarasi Kairo yang sebagai bentuk tandingan dari Deklarasi Universal
HAM dari PBB tahun 1948. Yang sebelum Deklarasi Kairo ini terdapat
Deklarasi Universal HAM dalam Islam tahun 1981, kedua Deklarasi ini
terinspirasi dari Piagam Madinah yang dibuat oleh Muhammad Saw.
Dalam sejarahnya akan terlihat pola seperti ini, Abad 7 M Piagam
Madinah, Khutbatul Wada’, Hadits-Hadits Nabawy. Pada tahun 1948
Deklarasi Universal HAM PBB lahir, Tahun 1990 Deklarasi Kairo HAM
dalam Islam. Deklarasi Kairo ini hadir bukan saja sebagai saingan atas
dokumen HAM yang diproduksi oleh PBB atas dasar universalitasnya,
namun juga mengakomodir umat Islam, sebab di dalam Islam sendiri
HAM terlebih khusus penghargaan terhadap perempuan dan hak-hak anak
sangat dijunjung tinggi. Ajaran HAM dalam Islam hadir jauh sebelum
dokumen PBB lahir1.
1
Agus Dedi Putrawan, “MEMBUMIKAN “DEKLARASI KAIRO” DI INDONESIA: Perlindungan
Terhadap Hak Anak dan Keluarga”, Tasâmuh Vol. 13, No. 2, Juni 2016, h. 184-185.
2
Syahrul Fauzul Kabir, Skripsi: “Hak Kebebasan Beragama Atau Berkeyakinan Berdasarkan
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional Dan Implementasinya di Indonesia” (Bandung:
Universitas Islam Bandung, 2016), h. 68-96.
1
"Wishing to contribute to the efforts of mankind to assert human rights, to
protect man from exploitation and persecution, and to affirm his freedom
and right to a dignified life in accordance with the Islamic Shari'ah"
Deklarasi Kairo yang terdiri dari 25 Pasal yang meliputi hak individu,
sosial, ekonomi dan politik. Seluruh hak dan kebebasan yang diterapkan
dalam Deklarasi Kairo ini merupakan subjek syari’ah Islam. Walaupun
baru dideklarasikan pada 5 Agustus 1990 namun sumber dan referensinya
telah ada empat belas abad sebelumnya4
3
Ricky Santoso Muharram, “Membangun Toleransi Umat Beragama Di Indonesia Berdasarkan
Konsep Deklarasi Kairo (Creating Religion Tolerance In Indonesia Based On The Declaration Of
Cairo Concept)”, Jurnal HAM, Vol.11, No.2, Agustus 2020, h.279
4
Washil, dkk“HAM Islam dan Duham PBB: Sebuah Ikhtiar Mencari Titik Temu”, MIQOT: Jurnal
Ilmu-ilmu Keislaman XLI, No. 2, 2017, h. 428–450
2
B. Isu-Isu HAM dalam Deklarasi Kairo
Hak asasi dan kebebasan universal dalam Islam merupakan bagian tak
terpisahkan dari agama Islam, dan tak seorang pun, secara prinsip,
memiliki hak untuk melarang hak dan kebebasan tersebut sebagian atau
keseluruhan, atau melanggar atau mengacuhkan mereka sejauh hak dan
kebebasan itu merupakan aturan Ilahi yang mengikat, seperti termaktub
dalam Kitabullah dan diwahyukan kepada penutup para nabiNya untuk
menggenapkan risalah-risalah Ilahi sebelumnya sehingga membuat
kepatuhan pada mereka merupakan ibadah dan mengabaikan atau
melanggar mereka merupakan dosa berat, dan karenanya, setiap insan
bertanggung jawab secara pribadi, dan Ummah ini secara kolektif
bertanggung jawab, melindungi mereka.
5
Endrika Widdia Putri, “Memahami Hak Untuk Hidup Dalam Islam Berdasarkan Deklarasi Kairo”,
Legalite : Jurnal Perundang Undangan dan Hukum Pidana Islam, Vol. 5 Edisi 1 2020, h. 5
3
Artinya: “Kehidupan adalah karunia Allah dan dijamin untuk
setiap manusia. Tugas individu, masyarakat dan negara
melindungi hak ini terhadap setiap pelanggaran, dan dilarang
mengambil nyawa tanpa alasan yang ditentukan syari'at6.”
ظلُوْ ًما فَقَ ْد َج َع ْلنَا لِ َولِي ِّٖه س ُْل ٰطنًا فَاَل ِّ ۗ س الَّتِ ْي َح َّر َم هّٰللا ُ اِاَّل بِ ْال َح
ْ ق َو َم ْن قُتِ َل َم َ َواَل تَ ْقتُلُوا النَّ ْف
ف فِّى ْالقَ ْت ۗ ِل اِنَّهٗ َكانَ َم ْنصُوْ رًا ْ ْر ِ يُس
6
Mashood A. Baderin, “Hukum Internasional Hak Asasi Manusia & Hukum Islam”, (Jakarta:
Oxford University Press, 2003) h. 246.
7
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia, 2008) h. 241
4
or ignorance in order to convert him to another religion or to
atheism.”
َواَل تَ ُسبُّوا الَّ ِذ ْينَ يَ ْد ُعوْ نَ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ فَيَ ُسبُّوا هّٰللا َ َع ْد ًو ۢا بِ َغي ِْر ِع ْل ۗ ٍم َك ٰذلِكَ زَ يَّنَّا لِ ُك ِّل اُ َّم ٍة َع َملَهُ ۖ ْم
َثُ َّم اِ ٰلى َربِّ ِه ْم َّمرْ ِج ُعهُ ْم فَيُنَبُِّئهُ ْم بِ َما َكانُوْ ا يَ ْع َملُوْ ن
5
Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka.
Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.
Artinya:
6
(b) The husband is responsible for the support and w elfare of the
family.
Artinya:
Pasal ini didasarkan pada ayat al-quran surah Al-hujurat [49] Ayat
13,
ٰيٓاَيُّها النَّاسُ انَّا َخلَ ْق ٰن ُكم م ْن َذ َكر َّواُ ْن ٰثى وجع ْل ٰن ُكم ُشعُوْ بًا َّوقَب ۤاىل لتَعارفُوْ ا ۚ ا َّن اَ ْكرم ُكم ع ْن َد هّٰللا
ِ ِ ْ َ َ ِ َ َ ِ َ ِٕ َ ْ َ َ َ ٍ ِّ ْ ِ َ
هّٰللا
اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن َ َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر
ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكوْ نُوْ ا قَوَّا ِم ْينَ هّٰلِل ِ ُشهَد َۤا َء بِ ْالقِ ْس ِۖط َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشن َٰانُ قَوْ ٍم ع َٰلٓى اَاَّل تَ ْع ِدلُوْ ا
َۗاِ ْع ِدلُوْ ۗا ه َُو اَ ْق َربُ لِلتَّ ْق ٰو ۖى َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن هّٰللا َ خَ بِ ْي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُوْ ن
7
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai
penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan
adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah.
Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.
(a) All individuals are equal before the law, without distinction
between the ruler and the ruled.
Artinya:
5. Hak Anak
Ajaran HAM dalam Islam hadir jauh sebelum dokumen PBB lahir.
Islam membebaskan anak dari pembunuhan (mengubur hiduphidup
anak perempuan), diskriminasi, sebab anak adalah amanah dari
Allah SWT, yang dengannya melekat tanggung jawab orangtua.
Anak adalah generasi penerus di masa depan peradaban manusia
dipertaruhkan. Hak anak sendiri terdapat dalam Deklarasi Kairo
Pasal 7 Ayat 1 yaitu10:
(1) As of the moment of birth, every child has rights due from the
parents, society and the state to be accorded proper nursing,
education and material, hygienic and moral care. Both the fetus
and the mother must be protected and accorded special care.
10
Agus Dedi Putrawan, “MEMBUMIKAN “DEKLARASI KAIRO” DI INDONESIA: Perlindungan
Terhadap Hak Anak dan Keluarga”, Jurnal Tasimuh, Vol.13, No.2, Juni 2016, h. 184-185.
8
Artinya: Sejak dilahirkan, setiap anak berhak mendapatkan
perawatan, pendidikan dan materi yang memadai, perawatan
higienis dan moral dari orangtuanya, masyarakat, dan negara. Baik
si janin maupun sang ibu harus dilindungi dan diberikan perawatan
khusus.
Dalam Al-Qur’an sendiri Hak Anak terdapat dalam surah Al-
Baqarah ayat 233 yaitu:
ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكوْ نُوْ ا قَ َّوا ِم ْينَ بِ ْالقِ ْس ِط ُشهَد َۤا َء هّٰلِل ِ َولَوْ ع َٰلٓى اَ ْنفُ ِس ُك ْم اَ ِو ْال َوالِ َدي ِْن
ۚ §َوااْل َ ْق َربِ ْينَ ۚ اِ ْن يَّ ُك ْن َغنِيًّا اَوْ فَقِ ْيرًا فَاهّٰلل ُ اَوْ ٰلى بِ ِه َم ۗا فَاَل تَتَّبِعُوا ْالهَ ٰ ٓوى اَ ْن تَ ْع ِدلُوْ ا
ْرضُوْ ا فَاِ َّن هّٰللا َ َكانَ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َخبِ ْيرًا ِ َواِ ْن ت َْل ٗ ٓوا اَوْ تُع
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu
sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia
(yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
9
kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi,
maka ketahuilah Allah Maha teliti terhadap segala apa yang kamu
kerjakan.
10
Negara harus menjamin setiap warga negaranya untuk mendapat
pendidikan. Negara harus menciptakan iklim yang kondusif agar
warga negaranya dapat memperoleh pendidikan.11 Hak memperoleh
pendidikan dan berperan serta dalam perkembangan ilmu
pengetahuan terdapat dalam Pasal 9 ayat a dan b yaitu sebagai
berikut :
(a) The question for know ledge is an obligation and the provision
of education is a duty for society and the State. The State shall
ensure the availability of w ays and means to acquire education
and shall guarantee educational diversity in the interest of society
so as to enable man to be acquainted w ith the religion of Islam
and the facts of the Universe for the benefit of mankind.
(b) Every human being has the right to receive both religious and
w orldly education from the various institutions of, education and
guidance, including the family, the school, the university, the
media, etc., and in such an integrated and balanced manner as to
develop his personality, strengthen his faith in God and promote
his respect for and defense of both rights and obligations.
Artinya :
a) Mencari ilmu merupakan kewajiban sedang penyediaan
pendidikan merupakan tugas masyarakat dan negara. Negara mesti
menjamin ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendapatkan
pendidikan dan menjamin keberagaman pendidikan demi
kepentingan masyarakat sehingga memungkinkan orang
memahami agama Islam dan fakta-fakta alam raya untuk
kemakmuran manusia.
11
M. Khusnul Khuluq, “Islam dan Hukum Hak Asasi Manusia dalam Konteks Pendidikan (Right To
Education)”, SmartJudges, https://smartjudges.id/id/articles/islam-dan-hukum-hak-asasi-
manusia-dalam-konteks-pendidikan-%28right-to-education%29#, diakses pada 24 Mei 2022
19:33 WIB
11
b) Setiap manusia memiliki hak menerima pendidikan dunia dan
agama dari beragam institusi pendidikan dan bimbingan, termasuk
keluarga, sekolah, universitas, media, dan sebagainya, serta dengan
pola terintegrasi dan seimbang sehingga bisa mengembangkan
kepribadiannya, menguatkan keimanannya pada Allah, dan
memajukan penghargaan dan pembelaannya terhadap hak dan
kewajiban.
َو َما َكانَ ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ لِيَ ْنفِرُوْ ا َك ۤافَّ ۗةً فَلَوْ اَل نَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فِرْ قَ ٍة ِّم ْنهُ ْم طَ ۤا ِٕىفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْ ا فِى ال ِّدي ِْن
ََولِيُ ْن ِذرُوْ ا قَوْ َمهُ ْم اِ َذا َر َجع ُْٓوا اِلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَحْ َذرُوْ ن
12
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia, 2008) h. 242
12
society. The employee shall have the right to safety and security as
w ell as to all other social guarantees. He may neither be assigned
w ork beyond his capacity nor be subjected to compulsion or
exploited or harmed in any w ay. He shall be entitled - w ithout any
discrimination betw een males and females - to fair w ages for his
w ork w ithout delay, as w ell as to the holidays allow ances and
promotions w hich he deserves. For his part, he shall be required
to be dedicated and meticulous in his w ork. Should w orkers and
employers disagree on any matter, the State shall intervene to
settle the dispute and have the grievances redressed, the rights
confirmed and justice enforced w ithout bias.”
Artinya : Pekerjaan adalah hak yang dijamin oleh negara dan
masyarakat bagi setiap orang yang mampu bekerja. Setiap orang
bebas memilih pekerjaan yang dianggapnya paling cocok serta
memenuhi kepentingannya dan kepentingan masyarakat. Pekerja
memiliki hak atas keselamatan dan keamanan serta jaminan sosial
lainnya. Dia tidak boleh diberi pekerjaan di luar kemampuannya
atau dipaksa atau dimanfaatkan atau disakiti dengan cara apapun.
Dia berhak mendapatkan gaji atas pekerjaannya, secepat-cepatnya,
secara adil tanpa diskrimasi laki-laki dan perempuan, serta
mendapatkan tunjangan liburan dan kenaikan jabatan yang pantas
diterima. Dari pihaknya, dia mesti bersungguh-sungguh dan teliti
dalam bekerja. Apabila pekerja dan majikan berselisih tentang
masalah apapun, negara akan turun tangan menyelesaikan
pertikaian dan membahas keluhan, memastikan hak, serta
menegakkan keadilan tanpa bias.
Dalam Al-Qur’an Hak untuk Bekerja terdapat dalam Surah At-
Taubah ayat 105 yaitu:
ِ وا فَ َسيَ َرى ٱهَّلل ُ َع َملَ ُك ْم َو َرسُولُهۥُ َو ْٱل ُمْؤ ِمنُونَ ۖ َو َستُ َر ُّدونَ ِإلَ ٰى ٰ َعلِ ِم ْٱل َغ ْي
ب ۟ َُوقُ ِل ٱ ْعمل
َ
ََوٱل َّش ٰهَ َد ِة فَيُنَبُِّئ ُكم§ بِ َما ُكنتُ ْم تَ ْع َملُون
13
Artinya : "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu
itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan."
14
DAFTAR PUSTAKA
Baderin, M. A. (2003). Hukum Internasional Hak Asasi Manusia & Hukum Islam.
Jakarta: Oxford University Press.
Khuluq, M. K. (2022, May 24). Islam dan Hukum Hak Asasi Manusia dalam
Konteks Pendidikan (Right To Education). Retrieved from Smartjudges:
https://smartjudges.id/id/articles/islam-dan-hukum-hak-asasi-manusia-
dalam-konteks-pendidikan-%28right-to-education%29#,
Washil, I. d. (2017). HAM ISLAM DAN DUHAM PBB: Sebuah Ikhtiar Mencari
Titik Temu. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 428-450.
15