Oleh :
Nama : Evi Damayanti Margaretha
Abortus insipien dapat didiagnosa dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut.
A. Anamnesis
a) Amenorea, disertai dengan PP test (+)
b) Volume darah yang keluar lebih banyak
c) Crampy lower abdominal pain, atau nyeri perut bagian bawah
B. Pemeriksaan ginekologi
a) Dilatasi os cervix, namun belum ada jaringan yang keluar
b) Teraba selaput ketuban atau hasil konsepsi
c) Tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri saat perabaan adneksa dan kavum
douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
C. Tanda dan gejala
a) Perdarahan banyak kadang – kadang keluar gumpalan
b) Terjadinya kontraksi uterus yang menyebabkan pembukaan serviks
c) Kanalis servikalis terbuka dan jaringan atau hasil konsepsi dapat diraba
d) Penipisan serviks derajat sedang
e) Kram perut menetap meskipun diberikan analgesic
a) Faktor janin
Faktor janin merupakan penyebab yang sering terjadi pada abortus spontan.
Kelainan yang menyebabkan abortus spontan tersebut yaitu kelainan telur (blighted
ovum), kerusakan embrio dengan adanya kelainan kromosom, dan abnormalitas
pembentukan plasenta (hipoplasi trofoblas).
b) Faktor ibu
Abortus insipiens juga dapat disebabkan karena faktor kesehatan ibu antara lain
sebagai berikut, misalnya ibu mengalami stress, kesehatan ibu yang belum
sepenuhnya pulih misalnya karena jarak kehamilan yang terlalu dekat, ibu pernah
memiliki riwayat abortus sebelumnya, adanya mioma atau gangguan ginekologi
pada ibu, gangguan hormonal, adanya penyakit penyerta atau infeksi yang diderita
oleh ibu, penggunaan obat – obatan, konsumsi alkohol, merokok, obesitas, faktor
usia atau status gizi ibu yang kurang baik dan faktor dari luar seperti trauma pada
kehamilan akibat kecelakaan.
c) Faktor ayah
Tidak banyak yang diketahui tentang faktor ayah dalam terjadinya abortus
insipiens. Kemungkinan yang paling sering ditemukan antara lain faktor hubungan
seksual yang diduga dapat memicu resiko perdarahan pada kehamilan ibu yang
sedang berlangsung.
Abeysena. 2009. Risk Factors For Spontaneous Abortion. Journal of the College of
Community Physicians of Sri Lanka Volume 14, No 1 June, 2009. page 14-19
Junita, Elvira. 2013. Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus di
RSUD Rokan Hulu. Jurnal Maternity and Neonatal vol 1 No 2 2013.
Putri & Supanji Raharja. 2018. Hubungan Usia, Jumlah Kehamilan, Dan Riwayat
Abortus Spontan Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Spontan Di Rumah
Sakit Umum Aghisna Medika Kabupaten Cilacap. http://eprints.ums.ac.id
Rahmani. 2013. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Abortus Di Rs Prikasih Jakarta Selatan
Pada Tahun 2013. http://repository.uinjkt.ac.id