Anda di halaman 1dari 3

Ruptur perineum tingkat 1–2 adalah kondisi ketika terjadi robekan pada jalan

lahir, yaitu vagina dan daerah di sekitarnya, setelah melahirkan. Robeknya


jaringan kulit dan otot di area tersebut bisa terjadi akibat peregangan atau
tekanan yang kuat di jalan lahir saat ibu mengejan untuk melahirkan bayinya.
Ruptur perineum merupakan kondisi yang cukup sering terjadi dalam proses persalinan
normal. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan,
melahirkan janin berukuran besar, menjalani proses persalinan lama, atau
membutuhkan bantuan persalinan, seperti forceps atau vakum.

Untuk mengurangi risiko terjadinya robekan perineum yang parah, dokter atau bidan
biasanya akan melakukan tindakan episiotomi. Tindakan ini juga dilakukan untuk
memudahkan proses persalinan.

Tingkat Keparahan Ruptur Perineum


Berdasarkan kedalaman atau panjangnya robekan, ruptur perineum dapat digolongkan
menjadi 4 tingkat, yaitu:

Ruptur perineum tingkat 1


Ruptur perineum tingkat 1 merupakan tipe robekan yang tergolong kecil dan paling
ringan. Pada tingkat ini, bagian yang robek adalah kulit di sekitar permukaan mulut
vagina atau kulit perineum. Ruptur perineum tingkat 1 biasanya tidak memerlukan
jahitan dan bisa sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu.
Meski robekan tergolong ringan, kondisi ini dapat menyebabkan sedikit rasa nyeri atau
perih ketika buang air kecil, duduk, batuk, bersin, atau berhubungan seksual.

Ruptur perineum tingkat 2


Pada ruptur perineum tingkat 2, bagian yang robek adalah kulit dan otot-otot perineum
di bagian dalam vagina. Kondisi ini perlu ditangani dengan jahitan dan membutuhkan
waktu sekitar beberapa minggu untuk sembuh.
Sama seperti ruptur perineum tipe 1, robekan tipe ini juga akan menimbulkan rasa tidak
nyaman saat melakukan aktivitas tertentu.

Ruptur perineum tingkat 3


Ruptur perineum tingkat 3 terjadi ketika robekan terjadi pada kulit dan otot vagina,
perineum, hingga anus. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan dokter karena bisa
menyebabkan perdarahan yang berat.

Ruptur perineum tingkat 4


Ruptur perineum tingkat 4 adalah tingkatan ruptur perineum yang paling berat. Kondisi
ini terjadi ketika robekan sudah mencapai anus dan rektum atau bahkan usus besar.
Kondisi ini perlu ditangani dengan operasi.

Cara Meringankan Nyeri Akibat Ruptur Perineum Tingkat 1–2


Untuk meringankan rasa sakit akibat ruptur perineum tingkat 1–2 dan mempercepat
proses penyembuhan, Bunda dapat melakukan beberapa langkah berikut ini:

 Mengurangi tekanan pada vagina dan perineum


Cobalah beristirahat atau tidur dengan posisi miring serta gunakan bantal atau
alas yang empuk ketika duduk untuk mengurangi tekanan pada area vagina dan
perineum. Selama beristirahat, Bunda juga disarankan untuk tidak banyak
mengejan dan mengangkat beban berat.

 Menjaga area yang terluka agar tetap bersih dan kering


Selama menjalani pemulihan, Bunda perlu menjaga luka robekan atau jahitan
pasca melahirkan normal pada perineum agar tetap bersih dan kering agar tidak
terinfeksi. Bersihkanlah vagina dan perineum setelah buang air kecil atau buang
air besar dan keringkan.
 Memberi kompres dingin
Untuk mengurangi nyeri dan bengkak pada perineum yang terluka, Bunda bisa
memberi kompres dingin dengan es yang dibungkus kain bersih pada perineum
selama 10–20 menit. Kompres dingin pada perineum boleh diulang hingga 3 kali
sehari.

 Mengonsumsi obat pereda nyeri


Jika beberapa cara di atas tidak berhasil mengurangi nyeri akibat ruptur
perineum tingkat 1–2 yang Bunda alami, Bunda bisa menggunakan obat pereda
nyeri, seperti paracetamol, sesuai resep dan anjuran dokter.

Ruptur perineum tingkat 1–2 memang cukup sering terjadi dan biasanya dapat pulih
dalam beberapa minggu setelah persalinan normal. Namun, untuk mengurangi risiko
terjadinya ruptur perineum ringan maupun berat, Bunda dapat melalukan beberapa tips
berikut ini:

 Lakukan senam Kegel untuk memperkuat otot dasar panggul dan meningkatkan


kelenturan jalan lahir.
 Lakukan pijatan perineum secara rutin selama hamil dan menjelang persalinan.
 Kompres perineum dengan handuk hangat menjelang persalinan untuk
meningkatkan aliran darah dan membuat otot rileks.
 Jaga kondisi kesehatan selama hamil dengan menjalani pola makan sehat dan
olahraga teratur serta mengonsumsi vitamin prenatal.

Saat melahirkan, ibu hamil memang berisiko mengalami ruptur perineum tingkat 1–2.
Namun, kondisi ini biasanya dapat segera ditangani oleh dokter atau bidan.
Apabila selama masa pemulihan ruptur perineum Bunda merasakan gejala tertentu,
seperti demam, luka robekan atau jahitan bernanah, atau nyeri yang sangat parah,
segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai