ID None
ID None
5, No 1, (2017)
membagi kanvasnya dalam sembilan bagian sebagai berikut selanjutnya setelah melakukan reduksi data adalah melakukan
yakni customer segments, value propositions, channels, data display (penyajian data).
customer relationships, revenue streams, key resources, key Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table, grafik,
activity, key partnerships, dan cost structure. pie chart, pictogram, dan sejenisnya. Langkah ketiga dalam
Kemudian peneliti akan melakukan analisa strenghts, analisis kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
weakness, opportunity, dan threats pada sembilan blok elemen Setelah data disajikan, langkah berikutnya adalah
UD Svastika Jaya saat ini. Setelah melakukan analisis SWOT, memverifikasi data tersebut. Kesimpulan awal yang
penulis menggunakan hasil dari analisis SWOT pada business dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
model canvas UD Svastika Jaya sebagai acuan atau panduan tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
untuk melakukan evaluasi menggunakan kerangka kerja empat tahap pengumpulan data berikutnya.
tindakan blue ocean strategy. Setelah melakukan evaluasi
dengan kerangka kerja empat tindakan (eliminate, reduce, III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
raise, & create), selanjutnya dilakukan perumusan business
model canvas baru yang lebih baik dengan sembilan elemen A. Deskripsi Sembilan Elemen Business Model Canvas
business model canvas. Pada bagian ini akan disajikan hasil dari deskripsi sembilan
elemen business model canvas pada UD Svastika Jaya.
II. METODE PENELITIAN 1. Customer Segments
UD Svastika Jaya mempunyai segmen pelanggan yang
Jenis Penelitian spesifik, karena mereka tidak menarget semua orang,
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif melainkan beberapa kalangan tertentu. UD Svastika Jaya secara
deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti ingin mendeskripsikan spesifik menarget pelanggan dari kalangan menengah ke atas,
Business Model Canvas pada UD Svastika Jaya. dalam artian masyarakat yang mempunyai daya beli kuat
Subyek Penelitian dengan pendapatan di atas upah minimum regional Surabaya,
Orang-orang yang akan menjadi subyek penilitian adalah dan menarget owner-owner proyek dan toko-toko kecil, serta
owner, pegawai perusahaan, supplier dan pelanggan. owner-owner rumah. Dari data yang didapatkan melalui
Obyek Penelitian wawancara oleh penulis, saat ini customer segments UD
Objek dari penelitian ini adalah identifikasi dan evaluasi Svastika Jaya termasuk dalam kategori niche market.
business model canvas yang saat ini diterapkan, serta 2. Value Propositions
perancangan formulasi business model canvas yang baru Value propositions yang sudah diberikan oleh UD Svastika
dengan menggunakan sembilan elemen pada business model Jaya saat ini, antara lain :
canvas.
Jenis Data 1. Newness
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. UD Svastika Jaya tidak berinovasi dalam menciptakan
Sumber Data produk baru, namun perusahaan selalu dapat memenuhi
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan kebutuhan pelanggan dalam hal newness karena UD Svastika
sekunder. Jaya selalu mengambil stock produk-produk yang terbaru
Teknik Pengumpulan Data dalam memenuhi kebutuhan pelanggan akan keinginan adanya
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang produk-produk baru.
digunakan adalah wawancara. Jenis wawancara yang akan 2. Performance
dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semi UD Svastika Jaya selama ini selalu memberikan produk yang
terstruktur. diminta oleh konsumen dengan tepat dalam artian perusahaan
Teknik Penentuan Informan sudah berhasil untuk memberikan ketepatan produk,
Teknik penentuan narasumber dalam penelitian ini perusahaan juga selalu memberikan pelayanan yang maksimal
menggunakan metode purposive sampling. Narasumber dalam dalam bidang jasa design lighting interior.
penelitian ini adalah Carolina Lanita selaku pemilik UD 3. Getting the job done
Svastika Jaya. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara UD Svastika Jaya membantu pelanggan dengan cara
dengan divisi pemasaran, divisi keuangan, supplier dan satu membantu dalam konsultasi terkait proyek-proyek yang telah
orang pelanggan tetap dari UD Svastika Jaya. ditinggalkan oleh konsultan lama. Selain hal tersebut UD
Uji Validitas Data Svastika Jaya juga membantu pelanggan dalam melakukan
Metode yang digunakan untuk menguji validitas data adalah pemasangan produk apabila pelanggan mengalami kesulitan.
dengan menggunakan metode triangulasi. Dalam penelitian ini 4. Design
jenis triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber. UD Svastika tidak melakukan desain terhadap kemasan
Teknik Analisa Data produk karena kemasan produk sudah didapat langsung dari
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam supplier. Namun UD Svastika Jaya memiliki nilai tambah bagi
penelitian ini menggunakan konsep model analisis data Milles pelanggan dalam desain dari segi jasanya. Desain lighting
dan Huberman . Langkah yang pertama dalam analisis data interrior dari UD Svastika mempunyai keunggulan sehingga
adalah data reduction atau reduksi data. Mereduksi data berarti pelanggan bisa merasakan nilai tambah yang didapat apabila
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada memakai jasa desain dari UD Svastika Jaya.
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Langkah 5. Risk Reduction
AGORA Vol. 5, No 1, (2017)
Terdapat resiko bagi pelanggan apabila membeli produk dan masalah terkait pembayaran melalui kredit. Kendala yang
memakai jasa dari UD Svastika Jaya. Resiko tersebut adalah diapat adalah penagihan cicilan kepada pelanggan yang belum
barang yang didapatkan pelanggan cacat produksi, dan humman membayar saat sudah melewati batas jatuh tempo.
error bagi jasanya. Maka dari itu, untuk meminimalkan resiko- 6. Key Resources
resiko yang mungkin terjadi, UD Svastika Jaya memberikan Sumber daya kunci perusahaan dibagi menjadi empat, yaitu
garansi bagi pelanggan yang mendapatkan barang cacat :
produksi, dan juga lebih komunikatif dalam konsultasi proyek. 1.Physical
6. Accessibility Berdasarkan hasil wawancara, sumber daya fisik yang
Untuk membantu pelanggan dalam mendapatkan produk UD dimiliki oleh perusahaan adalah sebuah toko dan tiga kendaraan
Svastika Jaya menyediakan toko fisik yang dapat dikunjungi berupa mobil yang digunakan untuk kegiatan operasional.
oleh pelanggan. Pelanggan juga bisa melakukan order melalui Terkait peran teknologi terhadap aktivitas perusahaan adalah
telepon apabila berhalangan datang ke toko fisik. sangat penting. Terutama dalam penggunaan teknologi
7. Convenience / Usability komputer yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan
Berdasarkan hasil wawancara oleh peneliti maka diketahui penghitungan keuangan. Dengan adanya peran teknologi,
bahwa produk dari UD Svastika Jaya mudah digunakan, maka perusahaan sangat terbantu dengan pengerjaan yang lebih
pihak perusahaan tidak berusaha untuk meningkatkan efisien.
kemudahan dalam penggunaan produknya. 2. Intellectual
8. Price Berdasarkan hasil wawancara terkait aset intelektual, UD
UD Svastika Jaya menetapkan harga produk sesuai dengan Svastika Jaya belum memiliki hak paten. Kekuatan brand juga
segmen pelanggan yang di target, sehingga produk yang di beli dinilai masih belum terlalu kuat, sehingga perusahaan ingin
oleh konsumen sudah sesuai dengan value yang di dapat oleh terus mengembangkan brand agar lebih dikenal. Cara yang
konsumen. diambil oleh perusahaan dalam mengembangkan brand adalah
3. Channel dengan melakukan promosi lebih giat dan menjalin kerja sama
UD Svastika Jaya termasuk pada jenis channel direct sales. baru dengan kontraktor-kontraktor.
UD Svastika Jaya menjalankan channel dengan menggunakan 3. Human (People)
tenaga penjual sendiri dan toko sendiri, tetapi untuk Mengenai sumber daya manusia, didapati bahwa UD
kedepannya UD Svastika berencana untuk menambahkan Svastika Jaya memiliki lima karyawan tetap. Lima karyawan
channel modern sales yang diharapkan dapat lebih tersebut memiliki pembagian tugas masing-masing, yaitu
memudahkan perusahaan untuk menyampaikan value ke sebagai divisi pemasaran, divisi keuangan, divisi pergudangan,
pelanggan. admin, dan pegawai serabutan.
4. Customer Relationship 4. Financial
Jika dikategorikan, customer relationship terbagi menjadi Berdasarkan hasil wawancara terkait sumber daya finansial,
beberapa kategori yaitu personal assistance, dedicated personal didapati bahwa sumber modal UD Svastika Jaya berasal dari
assistance, self service, automated service, communities, dan modal pribadi yang didapat melalui pinjaman bank.
co-creation. Dari hasil wawancara peneliti, UD Svastika Jaya Pengelolaan keuangan perusahaan diatur sendiri oleh pihak
termasuk dalam kategori personal assistance, yang dapat perusahaan dengan mengatur arus keluar masuk kas perusahan.
diartikan pola hubungan didasarkan pada interaksi manusia, Perusahaan mengalami hambatan apabila arus kas keluar masuk
pelanggan dapat secara langsung berkomunikasi dengan perusahaan tidak ditangani dengan baik.
petugas dari perusahaan pada saat akuisisi maupun transaksi. 7. Key Activities
Jika pelanggan mempunyai keluhan dan saran atau ingin Aktivitas utama yang dijalankan perusahaan sekarang adalah
bertanya mengenai informasi produk dan jasa, pelanggan dapat penjualan barang dan jasa, pengambilan stok barang,
langsung menyampaikannya kepada karyawan maupun pemilik pengaturan stok barang, pengiriman barang dan melakukan
UD Svastika secara langsung dengan berkunjung ke toko fisik promosi. Dilihat dari kategorinya maka UD Svastika Jaya
ataupun melalui telepon. termasuk dalam kategori jenis aktivitas production dan problem
5. Revenue Streams solving. UD Svastika memfokuskan penjualan sebagai aktivitas
Pendapatan UD Svastika Jaya berasal dari hasil penjualan utamanya, tetapi perusahaan juga berharap bisa memfokuskan
produk dan jasa. Jika digolongkan dalam jenis aliran aktivitasnya dari segi operasional.
pendapatan, UD Svastika Jaya termasuk dalam jenis
pendapatan transaction revenue dan reacurring revenue. Jika 8. Key Partnership
dilihat dari upayanya UD Svastika Jaya dikategorikan dalam UD Svastika Jaya memiliki beberapa partner, yaitu supplier,
asset sales dan usage fee. Asset sales adalah hasil produksi owner kontraktor proyek, dan arsitek. Berdasarkan hasil
perusahaan tersebut, dan usage fee tercipta dari pembayaran wawancara peneliti dengan beberapa narasumber, diketahui
atas jasa atau barang tidak berwujud lainnya yang dimanfaatkan bahwa partner yang berdampak paling signifikan bagi
oleh pelanggan. perusahaan adalah supplier, karena semua produk yang dijual
Untuk cara pembayaran yang diberikan oleh perusahaan oleh UD Svastika Jaya di suplai oleh supplier dengan harga
kepada pelanggan dalam melakukan pembayaran produk spesial dan dengan pembayaran yang mudah. Jika
adalah dengan pembayaran cash, atau bisa melalui transfer dikategorikan, maka UD Svastika Jaya termasuk ke dalam
bank, atau bisa juga melalui kredit. Berdasarkan hasil kategori partnership buyer-supplier dan aliansi strategis
wawancara, diketahui bahwa UD Svastika Jaya mengalami anatara non-pesaing.
AGORA Vol. 5, No 1, (2017)
juga ditambah menjadi semua kalangan sehingga produk UD repeat order yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.
Svastika Jaya dapat dijangkau oleh seluruh kalangan. Perusahaan juga perlu menambahkan sistem reward bagi
2. Value Propositions pelanggan yang mereferensikan perusahaan kepada calon
Pada elemen value propositions sebelumnya pelanggan baru. Hal ini diperlukan agar pelanggan membantu
perusahaan sudah mampu untuk menawarkan beberapa value. menawarkan jasa dan produk dari perusahaan apabila
Value utama yang ingin difokuskan oleh UD Svastika Jaya pelanggan mengetahui ada orang yang membutuhkan jasa dan
adalah keterbaruan produk sehingga perusahaan harus bisa produk seperti yang dimiliki oleh UD Svastika Jaya. Pemberian
memunculkan image sebagai penyedia produk-produk terbaru reward bisa berupa pemberian komisi bagi pelanggan yang
dengan menambahkan brand images perusahaan. Hal itu dapat berhasil membantu perusahaan dalam melakukan penjualan
dilakukan dengan cara menambahkan motto yang dapat jasa dan produk.
disertakan dalam spanduk toko UD Svastika Jaya. Selanjutnya 5. Revenue Streams
perusahaan membuat produk baru yaitu customizable product Arus pendapatan yang saat ini dimiliki oleh UD
yang merupakan upaya agar perusahaan dapat mengikuti Svastika Jaya berasal dari penjualan produk dan jasa. Hal yang
permintaan pelanggan yang ingin memodifikasi produk lampu perlu ditingkatkan adalah perusahaan harus tetap menjaga
sesuai keinginannya. Perusahaan juga perlu untuk menjaga kesesuaian harga dengan value yang diberikan ke pelanggan,
kualitas produk dan layanannya dalam melakukan penjualan sehingga untuk kedepannya pelanggan tetap merasa puas
produk dan jasanya, terutama saat menangani proyek desain dengan value yang didapat dari perusahaan dan tidak merasa
lighting interrior. Selain itu, perusahaan juga perlu dirugikan. Pada cara pembayaran yang telah ditetapkan,
meningkatkan brand awareness dengan melakukan promosi di perusahaan mengalami hambatan pada cara pembayaran
berbagai media seperti media cetak maupun internet, promosi melalui kredit. Hambatan pada cara pembayaran kredit muncul
bisa dilakukan dengan memberikan diskon spesial pada akhir pada saat pelanggan belum membayar cicilan ke perusahaan
tahun untuk produk tertentu seperti misalnya lampu LED. sampai melewati batas waktu jatuh tempo yang diberikan oleh
3. Channels perusahaan, sehingga perusahaan perlu untuk mengurangi
Pada elemen channel sebelumnya perusahaan dalam pemberian kredit. Hal ini bisa dilakukan dengan cara
menggunakan saluran penjualan direct sales dengan lebih selektif lagi pada saat akan memberikan kredit kepada
menggunakan tenaga kerja perusahaan sendiri. Perusahaan pelanggan.
berharap untuk kedepannya bisa memasarkan produknya di 6. Key Resources
internet sehingga perusahaan perlu menambahkan saluran Pada key resources, aset fisik yang dimiliki
penjualan modern sales dengan membuat website untuk perusahaan adalah toko fisik dan kendaraan operasional
memasarkan dan menjual produk perusahaan. Perusahaan juga perusahaan. Toko fisik yang dimiliki perusahaan saat ini
perlu meningkatkan partner channels yang dalam hal ini adalah memiliki letak yang kurang strategis yaitu di dalam perumahan
kontraktor agar semakin menambah penjualan jasa perusahaan. sehingga tempatnya kurang terlihat, sehingga pihak perusahan
Ketika melakukan pelayanan jasa dalam menangani proyek, menginginkan tempat baru dengan letak yang lebih strategis.
perusahaan juga perlu menjaga dan meningkatkan pelayanan Dari aset manusia, perusahaan perlu menerapkan sistem
aftersales dengan melakukan follow up kepada pelanggan dan percobaan untuk karyawan baru selama 3 bulan untuk melihat
menanyakan apakah desain dan pengerjaan interior lampu kinerja dari karyawan tersebut sehingga perusahaan dapat
sudah sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga jasa yang menilai attitude dan progress kinerja karyawan tersebut. Hal
diberikan bisa menjadi kepuasan bagi pelanggan. Dalam upaya yang perlu dijaga dan ditingkatkan lagi adalah hubungan yang
meningkatkan promosi dari elemen channel perusahaan juga baik dengan karyawan, kekuatan brand yang masih lemah, dan
harus berani meningkatkan distribusinya dengan cara penetapan sistem reward bagi karyawan. Owner diharapkan
mendatangi toko-toko kecil dan menawarkan untuk mensupplai dapat memberikan indikator yang jelas dalam penentuan
produk tertentu yang belum dijual oleh toko tersebut. pemberian reward bagi karyawan agar semakin memacu
4. Customer Relationships semangat kerja karyawan.
Dalam elemen customer relationships perlu
ditambahkan divisi khusus untuk menangani hubungan dengan 7. Key Activities
pelanggan yang selama ini masih belum dimiliki oleh Dalam elemen key activities hal yang perlu
perusahaan, dimana upaya ini termasuk dalam kategori ditambahkan adalah kegiatan modern promotion. Hal ini dapat
dedicated personal. Dengan adanya divisi khusus yang dilakukan dengan melakukan promosi melalui internet dan
menangani hubungan dengan pelanggan akan mempermudah media sosial dengan membuat akun di sosial media lalu
perusahaan untuk melakukan follow up dengan pelanggan, mengunggah stock produk dan hasil pengerjaan perusahaan
divisi ini bisa menanyakan kepuasan pelanggan atau menerima dalam proyek. Dengan dilakukan promosi melalui media
komplain terkait produk dan pelayanan jasa dari perusahaan internet ini diharapkan akan menambah brand awareness dari
serta memberikan kabar kepada pelanggan saat ada diskon perusahaan seiring dengan berkembangnya teknologi yang ada
khusus untuk produk-produk tertentu. Hal yang perlu saat ini. Hal yang perlu ditingkatkan adalah aktivitas promosi
dipertahankan dan ditingkatkan adalah komunikasi antara dan kualitas pelayanan dalam hal ketepatan waktu pengiriman
perusahaan dengan pelanggan yang saat ini sudah terjalin barang. Hal ini diharapkan dapat menambah kepuasan
dengan baik agar tetap baik dan bisa menjadi lebih baik lagi. pelanggan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap
Hubungan yang baik dengan pelanggan dapat membuat perusahaan. Hal yang perlu dikurangi adalah gangguan
pelanggan menjadi loyal kepada perusahaan dan melakukan terhadap proses re-stock barang agar perusahaan tidak
AGORA Vol. 5, No 1, (2017)
kehabisan stock pada saat mendapat pesanan dari pelanggan Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh Business Model
dalam jumlah banyak. Canvas yang baru untuk mengembangkan model bisnis agar
8. Key Partnerships UD Svastika Jaya dilihat dari analisis 9 elemen Business Model
Pada elemen key partnerships hal yang perlu Canvas adalah sebagai berikut:
ditambahkan adalah partner kontraktor yang sudah biasa Berdasarkan identifikasi model bisnis yang dijalankan Sifu
menangani proyek besar. Dengan adanya partner kontraktor Pudding Cream saat ini diketahui bahwa UD Svastika Jaya
yang biasa menangani proyek besar maka diharapkan dapat belum memperhatikan tingkat kepentingan setiap elemen yang
membantu perusahaan dalam memberi pengerjaan dalam segi ada di dalam Business Model Canvas.
jasa desainnya, serta diharapkan juga mendapat order produk Dari identifikasi yang dilakukan pada customer segments,
kelistrikan dan lampu untuk pengerjaan proyek besar tersebut. target pasar UD Svastika Jaya adalah niche market dimana
Hal yang perlu dijaga dan ditingkatkan adalah hubungan antara pelanggan berasal dari kalangan menengah ke atas, owner
perusahaan dengan para partner yang sudah terjalin dengan proyek, toko-toko kecil, serta owner rumah. Dari value
baik saat ini sehingga hubungan antara perusahaan dengan para propositions UD Svastika Jaya selalu mengutamakan
partner bisa semakin bertambah baik. Hal yang perlu kepuasaan pelanggan dengan selalu menyediakan produk-
dihilangkan adalah partner supplier yang melakukan produk terbaru dan kualitas pelayanan perusahaan yang
kecurangan terhadap perusahaan. dipercaya dapat meningkatkan loyalitas pelanggan sehingga
melakukan repeat order. Channels yang diterapkan oleh UD
9. Cost Structures Svastika Jaya adalah direct sales yang dilakukan secara mandiri
Elemen yang terakhir adalah cost structures. Pada elemen ini oleh perusahaan dalam menjalankan prosesnya. Dari
hal yang perlu ditambahkan adalah estimasi untuk biaya identifikasi pada customer relationships, UD Svastika Jaya
variabel. Hal ini dapat dilakukan dengan mencatat biaya sudah mampu membangun dan mempertahankan hubungan
variabel selama beberapa bulan lalu menghitung rata-rata yang baik dengan cara memberikan pelayanan yang maksimal
pengeluaran biaya variabel selama beberapa bulan tersebut. kepada pelanggan. Pendapatan yang diterima oleh UD Svastika
Dengan adanya estimasi biaya variabel maka perusahaan bisa Jaya bersumber dari penjualan produk dan jasa. Pendapatan
lebih mudah untuk mengatur keuangan perusahaan. Hal yang yang diterima oleh UD Svastika Jaya saat ini sudah bisa
perlu ditingkatkan adalah upaya penghematan dalam menutup semua pengeluaran yang ada. Dari identifikasi pada
pengeluaran biaya operasional dan keakuratan dalam estimasi key resources dan key activities menunjukkan bahwa sumber
biaya. Hal yang perlu dikurangi dari elemen cost structures daya dan aktivitas utama UD Svastika Jaya adalah toko fisik
adalah pengurangan pada biaya-biaya seperti biaya listrik, dan penjualan produk dan jasa. Dari identifikasi elemen key
biaya transportasi, dan biaya telepon. partnerships saat ini UD Svastika mempunyai partner supplier,
kontraktor, dan arsitek. Biaya yang dikeluarkan oleh UD
Gambar 2. Business Model Canvas yang baru Svastika Jaya berhubungan erat dengan pengeluaran biaya
untuk menjalankan operasional perusahaan terutama
pengambilan barang.
Analisis SWOT dan evaluasi dengan kerangka Blue Ocean
digunakan pada business model canvas yang saat ini dijalankan
oleh perusahaan. Hasil analisis dan evaluasi ini dijadikan
masukan dalam menciptakan business model canvas yang baru.
Business model canvas yang baru merupakan bentuk model
bisnis baru dari aktivitas dan model model bisnis yang sekarang
dijalankan oleh perusahaan. Pada business model canvas baru
terdapat hal-hal yang ditambahkan dalam setiap elemen-elemen
yang terdapat di dalamnya. Pada customer segments adalah
menambahkan mass market dalam menentukan target pasar
sehingga penjualan dapat difokuskan kepada semua pelanggan.
Pada value propositions adalah memunculkan image
perusahaan sebagai penyedia produk-produk lampu terbaru dan
menawarkan customizable product. Pada elemen channels
adalah memasarkan produk dan jasa melalui internet dan
jejaring sosial. Pada elemen customer relationships
menambahkan divisi khusus untuk menangani hubungan
dengan pelanggan dan menambahkan sistem reward bagi
pelanggan yang mereferensikan produk dan jasa perusahaan.
Pada elemen revenue streams adalah mengurangi pemberian
kredit dengan cara lebih selektif kepada pelanggan. Pada
elemen key resources adalah menambahkan aset fisik yaitu toko
baru dengan letak yang lebih strategis, serta menerapkan sistem
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN percobaan bagi karyawan baru. Pada key activities adalah
menambahkan aktivitas promosi melalui internet dan jejaring
AGORA Vol. 5, No 1, (2017)
sosial dan meningkatkan kualitas pelayanan. Pada elemen key February 11). Retrieved March 19, 2016 from
partnerships adalah menambahkan partner kontraktor yang http://industri.bisnis.com/read/20140211/44/202598/i
biasa menangani proyek besar. Pada cost structures adalah n dustri-peralatan-listrik-optimis-tumbuh-10
menambahkan estimasi untuk biaya variabel dan melakukan Osterwalder, A., Pigneur, Y. (2010). Business model
penghematan pada biaya operasional. generation. United States of America : John Wiley &
Sons, Inc.
DAFTAR PUSTAKA
Industri Peralatan Listrik Optimis Tumbuh 10% (2014,