Anda di halaman 1dari 91

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas
a. Nama : Putri Mega Lestari
b. Tempat, Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 12 September 2000
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Kewarganegaraan : Indonesia
f. Alamat : Jl Pramuka Komplek RBP Blok T Nomor 5
g. Email : pmega992@gmail.com
h. No. Handphone 0895607015577

II. Riwayat Pendidikan

a. TK Dharma Wanita Unila


b. SDN 2 Rajabasa Bandar Lampung
c. SMPN 28 Bandar Lampung
d. SMAN 14 Bandar Lampung

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua keterangan yang saya sampaikan di
atas adalah benar.

Bandar Lampung, Maret 2022


Yang menyatakan,

PUTRI MEGA
LESTARI 1812110497
v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW,
Sebab berkat rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Dalam pembuatan skripsi ini, saya memperoleh begitu banyak dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya persembahkan skripsi ini
kepada:
Kedua Orang Tua Tercinta,

Ayahanda Zaitinal dan Ibunda Puspa Rini yang senantiasa mencurahkan kasih
sayang, dukungan dan doa yang tiada hentinya. Semoga kelak dapat terus menjadi
anak yang membanggakan kalian.
Kakakku Tersayang,

Willy Radinal dan Akbar Radinal yang senantiasa memberikan dukungan dan
bantuan saat masa-masa sulit.
Seluruh Keluarga Besar,

Khususnya Tante Leny Wati dan Tante Mery Aryani yang senantiasa memberikan
dukungan baik secara moril dan materil selama proses pendidikan berlangsung.
vii

MOTTO

‫م الع س سرا‬Dَّ‫ن‬Dِ‫َفإ‬
‫ري‬
For Indeed, With Hardship [will be]
Ease [Qur’an, 94:5]
v

ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU KERJA INOVATIF DAN MOTIVASI KERJA


TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BIDANG
PEMASARAN PT ASTRA MOTOR DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

PUTRI MEGA LESTARI


pmega992@gmail.com

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah menurunnya tingkat


produktivitas kerja karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar
Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
perilaku kerja inovatif dan motivasi kerja karyawan serta untuk mengetahui
pengaruh antara perilaku kerja inovatif dan motivasi kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan
data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada seluruh karyawan bidang
pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung yang berjumlah 35 orang. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa Perilaku Kerja
Inovatif berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja dan Motivasi Kerja
berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja.

Kata kunci: Perilaku Kerja Inovatif, Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja
i

ABSTRAC

THE EFFECT OF INNOVATIVE WORK BEHAVIOR AND WORK


MOTIVATION ON WORK PRODUCTIVITY OF MARKETING
EMPLOYEES IN PT ASTRA MOTOR IN BANDAR LAMPUNG

By

PUTRI MEGA LESTARI


pmega992@gmail.com

The problem in this study was the decline in the level of work productivity of the
employees in the marketing section of PT Astra Motor in Bandar Lampung. The
purpose of this study was to provide an overview of innovative work behavior and
employee motivation and to find the effect of innovative work behavior and work
motivation on the employeework productivity in the marketing section of PT
Astra Motor in Bandar Lampung. This study used a descriptive method with a
quantitative approach. The data was collected by distributing questionnaires to all
marketing employees of PT Astra Motor in Bandar Lampung, totaling 35 people.
The data analysis method used the multiple linear regression analysis. Based on
the result of hypothesis testing, it showed that innovative work behavior had a
significant effect on work productivity, and work motivation had a significant
effect on work productivity.

Keywords: Innovative Work Behavior, Work Motivation and Work Productivity


x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, karunia
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Perilaku Kerja Inovatif dan Motivasi Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Bidang Pemasaran PT Astra Motor di
Bandar Lampung” dengan tepat waktu. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
memperoleh berbagai bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. H. Firmansyah YA., MBA., M.Sc selaku Rektor Institut
Informatika dan Bisnis Darmajaya.
2. Bapak Dr. RZ. Abdul Aziz, M.T selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya.
3. Bapak Ronny Nazar, S.E, M.M selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi
Umum dan Keuangan Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya.
4. Bapak Muprihan Thaib, S.Sos., M.M selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Sumber Daya Manusia Institut Informatika dan Bisnis
Darmajaya.
5. Ibu Aswin, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut
Informatika dan Bisnis Darmajaya.
6. Ibu Susanti, S.E., M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Institut Informatika
dan Bisnis Darmajaya.
7. Bapak A.K. Yohanson, S.Ag., M.M selaku dosen pembimbing akademik.
8. Bapak Muhammad Rafiq, S.E., M.Si dan Bapak Stefanus Rumangkit, S.E.,
M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi.
9. Para dosen dan staf jurusan Manajemen Institut Informatika dan Bisnis
Darmajaya.
10. Kedua orang tuaku, Bapak Zaitinal dan Ibunda Puspa Rini, terima kasih telah
menjaga, mendidik, dan memberikan perhatian selama ini. Terima kasih untuk
segala untaian doa dan kepercayaannya.
x

11. Sahabat baikku, Ahmad Akasyah, Anggi Rosalia Putri, Mey Ayu Lestari,
Nova Prathiwi dan Yeni Tri Rahayu, terima kasih karena telah memberikan
bantuan dan dukungan dalam proses perjalanan ku hingga saat ini.
12. Teman-teman seperjuanganku, Kenia Khairunnisa, Mutia Rosa, Nova
Putriyana, Raodhatun Hasanah, Sayu Putu dan lainnya yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan dan dukungan
yang diberikan.
13. Kampus tercinta Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya.

Semoga Allah mencatatnya sebagai amal kebaikan dan selalu memberikan


keberkahan dan rahmat-Nya kepada kita semua dan semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca.

Bandar Lampung, Maret 2022

Putri Mega Lestari


NPM. 1812110497
x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
PERNYATAAN..........................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................vi
MOTTO.....................................................................................................................vii
ABSTRAK................................................................................................................viii
ABSTRAC..................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR.................................................................................................x
DAFTAR ISI.............................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................xvi
DAFTAR LAMIRAN.............................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................8
1.3 Ruang Lingkup Penelitian.............................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian...........................................................................................9
1.5 Manfaat Penelitian.........................................................................................9
1.6 Sistematika Penulisan..................................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................11


2.1 Perilaku Kerja Inovatif................................................................................11
2.1.1 Definisi Perilaku Kerja Inovatif........................................................11
2.1.2 Tahap Pembentukan Perilaku Kerja Inovatif....................................12
2.1.3 Dampak Perilaku Kerja Inovatif.......................................................12
2.1.4 Indikator Perilaku Kerja Inovatif......................................................13
2.2 Motivasi Kerja.............................................................................................14
x
2.2.1 Definisi Motivasi Kerja.....................................................................14
2.2.2 Tujuan Motivasi Kerja.......................................................................15
2.2.3 Pendekatan Motivasi Kerja...............................................................15
2.2.4 Indikator Motivasi Kerja...................................................................16
2.3 Produktivitas Kerja......................................................................................16
2.3.1 Definisi Produktivitas Kerja..............................................................16
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja..............................17
2.3.3 Upaya Meningkatkan Produktivitas Kerja........................................18
2.3.4 Aspek-aspek Produktivitas Kerja......................................................18
2.3.5 Indikator Produktivitas Kerja............................................................19
2.4 Penelitian Terdahulu.................................................................................20
2.5 Kerangka Pemikiran..................................................................................21
2.6 Hipotesis...................................................................................................22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................25


3.1 Jenis Penelitian..........................................................................................25
3.2 Sumber Data.............................................................................................25
3.3 Metode Pengumpulan Data.......................................................................25
3.4 Populasi dan Sampel.................................................................................26
3.4.1 Populasi............................................................................................26
3.4.2 Sampel..............................................................................................27
3.5 Identifikasi Variabel..................................................................................27
3.6 Definisi Operasional Variabel...................................................................28
3.7 Uji Persyaratan Instrumen.........................................................................28
3.7.1 Uji Validitas.....................................................................................28
3.7.2 Uji Reliabilitas.................................................................................29
3.8 Uji Persyaratan Analisis Data...................................................................29
3.8.1 Uji Normalitas..................................................................................29
3.8.2 Uji Linieritas....................................................................................29
3.8.3 Uji Multikolinieritas.........................................................................30
3.8.4 Uji Heteroskedastisitas.....................................................................30
3.9 Metode Analisis Data..............................................................................30
x
3.10 Pengujian Hipotesis................................................................................31
3.10.1 Uji t...............................................................................................31
3.10.2 Uji F..............................................................................................32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................33


4.1 Deskripsi Data...........................................................................................35
4.2 Hasil Uji Validitas.....................................................................................38
4.2.1 Hasil Uji Validitas............................................................................38
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas........................................................................40
4.3 Hasil Uji Persyaratan Analisis Data..........................................................41
4.3.1 Hasil Uji Normalitas........................................................................41
4.3.2 Hasil Uji Linieritas...........................................................................41
4.3.3 Hasil Uji Multikolinieritas...............................................................42
4.3.4 Hasil Uji Heterokedastisitas.............................................................42
4.4 Hasil Uji Metode Analisis Data................................................................43
4.5 Hasil Uji Hipotesis....................................................................................44
4.5.1 Hasil Uji t.........................................................................................44
4.5.2 Hasil Uji F........................................................................................45
4.6 Pembahasan...............................................................................................46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................48
5.1 Kesimpulan...............................................................................................48
5.2 Saran.........................................................................................................48

DAFTAR PUSTAKA
x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Target Penjualan Sales PT Astra Motor Cabang Imam Bonjol...........3
Tabel 1.2 Data Target Penjualan Sales PT Astra Motor Cabang Kemiling..................3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...................................................................................20
Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert................................................................................26
Tabel 3.2 Data Karyawan Bidang Pemasaran PT Astra Motor Tahun 2021..............27
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel.....................................................................28
Tabel 3.4 Daftar Interpretasi Koefisien.......................................................................29
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................................33
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...............................................33
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.....................................34
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja....................................34
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan...........................................34
Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden Variabel Perilaku Kerja Inovatif......................35
Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden Variabel Motivasi Kerja...................................36
Tabel 4.8 Hasil Jawaban Responden Variabel ProduktivitasKerja.............................37
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Perilaku Kerja Inovatif................................................39
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja...........................................................39
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja....................................................40
Tabel 4.12 Daftar Interpretasi Koefisien.....................................................................40
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................................41
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas.................................................................................41
Tabel 4.15 Hasil Uji Linieritas....................................................................................42
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinieritas........................................................................42
Tabel 4.17 Hasil Uji Heterokedastisitas......................................................................43
Tabel 4.18 Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi................................................43
Tabel 4.19 Hasil Koefisien Regresi Linier Berganda.................................................44
Tabel 4.20 Hasil Uji t..................................................................................................45
Tabel 4.21 Hasil Uji F.................................................................................................45
x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran................................................................................21


x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Hasil Jawaban Kuesioner Variabel X1
Lampiran 3. Hasil Jawaban Kuesioner Variabel X2
Lampiran 4. Hasil Jawaban Kuesioner Variabel Y
Lampiran 5. Uji Validitas dan Realibilitas Variabel X1
Lampiran 6. Uji Validitas dan Realibilitas Variabel X2
Lampiran 7. Uji Validitas dan Realibilitas Variabel Y
Lampiran 8. Uji Normalitas
Lampiran 9. Uji Linieritas
Lampiran 10. Uji Multikolinieritas
Lampiran 11. Uji Heterokedastisitas
Lampiran 12. Uji Regresi Linier Berganda
Lampiran 13. Tabel Nilai-nilai r Product Moment
Lampiran 14. Tabel Nilai Kritis Distribusi t
Lampiran 15. Tabel Nilai Distribusi F
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Produktivitas kerja menjadi salah satu hal yang penting pada sebuah organisasi
dalam melaksanakan fungsi-fungsi organisasi untuk mencapai tujuannya secara
efektif dan efisien. Michael Porter dalam Sumbodo (2019) menyatakan bahwa
produktivitas kerja diperlukan sebagai akar penentu tingkat daya saing baik pada
level individu, perusahaan, industri maupun negara. Selain itu, Sinungan dalam
Kirana (2020) berpendapat bahwa peningkatan produktivitas akan menghasilkan
peningkatan langsung pada standar industri yang berada di bawah kondisi standar
kualitas pada umumnya, hal tersebut ditunjang dari ketercapaian produktivitas
oleh tenaga kerja. Produktivitas kerja karyawan yang baik ditandai dengan adanya
(a) sikap hidup seseorang yang bersedia bekerja keras untuk masa depan yang
lebih baik, (b) sikap hidup disiplin terhadap waktu dan dirinya sendiri, dan (c)
motivasi dan orientasi ke masa depan yang lebih baik (Slamet Saksono dalam
Mulawangsa, 2019), sehingga perusahaan akan selalu mencari tenaga kerja yang
memiliki produktivitas kerja tinggi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Produktivitas kerja merupakan perbandingan dari keseluruhan hasil kerja yang


telah ditentukan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa dari
tenaga kerja (Sutrisno, 2020). Menurut Wahyuningsih (2018) produktivitas kerja
akan mampu mengukur sejauh mana karyawan mampu melaksanakan
pekerjaannya secara efektif dan efisien baik dari segi kualitas maupun kuantitas
produk, sehingga mampu mencapai target sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Apabila tingkat produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan
rendah, maka perusahaan tersebut tidak akan mampu mencapai tujuannya,
sehingga tidak akan mampu bersaing pada industri saat ini.

Menurut Simanjuntak dalam Priyanto (2019) produktivitas kerja karyawan dapat


dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya melalui kualitas dan kemampuan
fisik karyawan, sarana pendukung serta supra sarana. Sementara menurut Tiffin
2

dan Cormick dalam Sutrisno (2020) yang berpendapat bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerjaantara lain (a) Faktor yang ada pada diri
individu, meliputi usia, tempramen, keadaan fisik individu, motivasi kerja,
keluhan dan kreativitas serta (b) Faktor yang ada di luar individu, meliputi kondisi
fisik seperti suasana, penerangan, waktu istirahat, lama kerja, upah, struktur
organisasi serta lingkungan sosial dan keluarga.

Menurut Simamora dalam Sutrisno (2020) bahwa terdapat tiga aspek


produktivitas kerja antara lain: Kuantitas kerja, hal ini berkaitan dengan hasil yang
dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu. Kualitas kerja, merupakan
kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Ketepatan waktu, yaitu
tingkat keberhasilan seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.

Berdasarkan teori tersebut, peneliti melakukan penelitian terhadap prduktivitas


kerja karena terdapat fenomena produktivitas kerja yang berkaitan dengan
keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu perusahaan yang
menjadi subjek dalam penelitian ini adalah PT Astra Motor. PT Astra Motor
merupakan sebuah perusahaan distributor resmi kendaraan roda dua yang
merupakan anak perusahaan dari PT Astra Internasional Tbk dan memiliki banyak
cabang perusahaan yang tersebar di berbagai daerah. Namun pada penelitian ini,
peneliti menggunakan 2 (dua) cabang PT Astra Motor antara lain PT Astra Motor
Imam Bonjol yang terletak di Jl. Imam Bonjol No. 273 Desa Gedong Air dan PT
Astra Motor Kemiling yang terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro No. 9c, Kota Bandar
Lampung. Terdapat 20 orang karyawan bidang pemasaran di PT Astra Motor
cabang Imam Bonjol, sedangkan di PT Astra Motor cabang Kemiling berjumlah
15 orang. Sehingga total karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar
Lampung adalah 35 orang dan salah satu indikator untuk menunjukkan bahwa
karyawan memiliki produktivitas kerja yang tinggi adalah kemampuan karyawan
tersebut dalam mencapai target penjualan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Astra Motor cabang Imam Bonjol dan
PT Astra Motor cabang Kemiling, dapat diketahui bahwa karyawan PT Astra
Motor di Bandar Lampung tidak dapat selalu mencapai target penjualan unit
3

sesuai yang telah ditentukan oleh perusahaan. Adapun untuk melihat lebih jelas,
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Data Penjualan Sales PT Astra Motor Cabang Imam Bonjol
Tahun 2021
No Bulan Target Penjualan Pencapaian Persentase
1 Januari 300 unit 190 unit 63%
2 Febuari 300 unit 200 unit 67%
3 Maret 300 unit 225 unit 75%
4 April 300 unit 200 unit 67%
5 Mei 300 unit 210 unit 70%
6 Juni 300 unit 185 unit 62%
7 Juli 300 unit 195 unit 65%
8 Agustus 300 unit 220 unit 73%
9 September 300 unit 250 unit 83%
10 Oktober 300 unit 275 unit 92%
11 November 300 unit 280 unit 93%
12 Desember 300 unit 300 unit 100%
Sumber: Data Target Penjualan Sales Cabang Imam Bonjol Tahun 2021

Keterangan: Target penjualan diperoleh berdasarkan target penjualan per


karyawan (15 unit) dikali dengan jumlah karyawan (20 orang).

Selanjutnya, data terkait target penjualan sales pada PT Astra Motor cabang
Kemiling dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Tabel 1.2 Data Penjualan Sales PT Astra Motor Cabang Kemiling


Tahun 2021
No Bulan Target Penjualan Pencapaian Persentase
1 Januari 225 unit 150 unit 67%
2 Febuari 225 unit 185 unit 82%
3 Maret 225 unit 170 unit 76%
4 April 225 unit 150 unit 67%
5 Mei 225 unit 185 unit 82%
6 Juni 225 unit 190 unit 84%
7 Juli 225 unit 205 unit 91%
8 Agustus 225 unit 225 unit 100%
9 September 225 unit 210 unit 93%
10 Oktober 225 unit 220 unit 98%
11 November 225 unit 215 unit 96%
12 Desember 225 unit 225 unit 100%
Sumber: Data Target Penjualan Sales Cabang Kemiling Tahun 2021

Keterangan: Target penjualan diperoleh berdasarkan target penjualan per


karyawan (15 unit) dikali dengan jumlah karyawan (15 orang).
4

Pada tabel 1.1 dan tabel 1.2, menunjukkan bahwa PT Astra Motor telah
menetapkan target penjualan bulanan yang harus dipenuhi oleh sales yaitu
sebanyak 300 unit untuk cabang Imam Bonjol dan 225 unit untuk cabang
Kemiling. Namun pada kenyataannya, selama bulan Januari – Desember tahun
2021, karyawan tidak selalu mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Kegagalan dalam mencapai target penjualan ini tentu berdampak bagi
kedua belah pihak, baik perusahaan dan karyawan. Bagi perusahaan, dapat
menyebabkan pendapatan perusahaan menurun, karena pendapatan tersebut
diperoleh dari penjualan produk itu sendiri dan dampak lainnya adalah tingkat
loyalitas serta kepuasan konsumen yang menurun dan tidak mampu
mempertahankan konsumen sehingga volume penjualan pun akan menurun
(Wahyuningsih, 2018).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Wahyudi (2020)


terkait pengaruh perilaku kerja inovatif terhadap produktivitas kerja menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara perilaku kerja inovatif
terhadap produktivitas kerja karyawan. Akan tetapi, pada penelitian lain yang
dilakukan oleh Sartono (2019) menyebutkan bahwa perilaku kerja inovatif tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Selanjutnya,
penelitian terkait pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan
yang dilakukan oleh Pradita (2020) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh secara
signifikan antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Namun
pada penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2019) menunjukkan tidak adanya
pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan.

Salah satu variabel yang diduga mempengaruhi produktivitas kerja karyawan


adalah perilaku kerja inovatif. Perilaku kerja inovatif memiliki peranan penting
dalam mencapai tujuan perusahaan, seperti yang dikemukakan oleh Wahono
(2016) yang mengemukakan bahwa inovasi merupakan strategi yang akan
dilakukan perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing dengan memenuhi
permintan produk-produk sehingga dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing
untuk perusahaan. Hal ini juga sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh
Hammond dalam Widiastuti (2020) yang mengemukakan bahwa perilaku kerja
5

inovatif sangat penting untuk menjaga daya saing perusahaan dan meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.

Seorang karyawan dapat menciptakan inovasi apabila memiliki perilaku kerja


yang inovatif. Perilaku kerja inovatif menurut Jong dan Hartog dalam Hadi (2020)
adalah suatu perilaku yang meliputi eksplorasi peluang dan ide-ide baru, serta
mencakup perilaku mengimplementasikan ide baru tersebut untuk meningkatkan
produktivitas kerja individu maupun perusahaan. Kemudian menurut Janssen
dalam Berliana (2018) dengan adanya perilaku kerja inovatif akan mampu
mendorong karyawan untuk menciptakan ide-ide baru sehingga dapat dan
menciptakan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan agar lebih efektif dan
efisien serta mampu mencapai target perusahaan. Sebaliknya, apabila karyawan
tidak memiliki perilaku inovatif dalam bekerja, tentu hal tersebut dapat
mempengaruhi karyawan dalam mencapai target perusahaan, karena pada
dasarnya pola industri selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Dalam hal
ini, maka karyawan dituntut untuk beradaptasi dan berinovasi dalam bekerja
sehingga mampu bekerja secara optimal dan mampu memberikan kontribusi untuk
kemajuan perusahaan.

Mengingat pentingnya kajian tentang perilaku kerja inovatif, maka hal ini perlu
dikembangkan agar perilaku kerja inovatif dapat mendorong setiap perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Dalam hal ini, peneliti akan meneliti terkait perilaku
kerja inovatif di PT Astra Motor di Bandar Lampung, karena berdasarkan hasil
temuan pra penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan kepala cabang
PT Astra Motor di Bandar Lampung menunjukkan belum optimalnya perilaku
kerja inovatif karyawan PT Astra Motor di Bandar Lampung.

Adapun pernyataan kepala cabang adalah sebagai berikut: “Pada dasarnya PT


Astra Motor menuntut karyawannya untuk selalu berinovasi mengikuti
perkembangan zaman. Hal itu tentunya diharapkan sebagai salah satu upaya
dalam mempertahankan eksistensi perusahaan. Namun pada realitanya, saya
melihat bahwa masih minimnya perilaku kerja inovatif yang dimiliki oleh
karyawan. Contohnya pada bidang pemasaran, sales melakukan penjualan masih
6

menggunakan media konvensional yang tentunya dinilai kurang efektif jika tidak
dilakukan inovasi”.

Selanjutnya, perilaku kerja inovatif terutama dalam bidang pemasaran yang belum
dimiliki oleh karyawan PT Astra Motor dapat disinyalir karena tidak adanya
pengembangan kompetensi karyawan melalui program pelatihan, hal tersebut
sejalan dengan pernyataan salah satu karyawan PT Astra Motor sebagai berikut:
“Selama saya menjadi karyawan di PT Astra Motor, belum pernah diadakannya
program pelatihan untuk pengembangan diri khususnya dalam bidang pemasaran.
Dalam menumbuhkan perilaku inovatif dalam bekerja, itu menjadi tanggung
jawab masing-masing karyawan”.

Hal berbeda disampaikan oleh Supervisor PT Astra Motor yang menyebutkan


bahwa: “Dalam meningkatkan kompetensi karyawan khususnya pada kemampuan
untuk melakukan pemasaran produk, PT Astra Motor pernah melakukan pelatihan
yang diadakan oleh kantor pusat PT Astra Motor melalui media Zoom. Akan
tetapi, tidak semua karyawan mengikuti pelatihan tersebut, karena sebagian
merupakan karyawan baru. Sedangkan pelatihan ini dilakukan dengan tidak
berkelanjutan”.

Berdasarkan pernyataan di atas, terlihat bahwa masih belum optimalnya perilaku


kerja inovatif di PT Astra Motor Bandar Lampung, karena minimnya pelatihan
terkait pemasaran produk dan tidak dilakukannya pelatihan tersebut secara
berkelanjutan. Hal tersebut berdampak pada belum dimaksimalkannya
penggunaan teknologi di era digitalisasi saat ini, yang mengindikasikan belum
terealisasinya perilaku kerja inovatif karyawan khususnya pada bidang pemasaran.
Mengingat pentingnya perilaku kerja inovatif maka perusahaan khususnya PT
Astra Motor di Bandar Lampung harus memperhatikan perilaku kerja inovatif
karyawannya.

Selain perilaku kerja inovatif, motivasi kerja juga diduga memiliki pengaruh
terhadap produktivitas kerja karyawan, karena motivasi kerja merupakan suatu
dorongan yang timbul dari dalam maupun luar diri seseorang dalam melaksanakan
pekerjaan agar mencapai tujuan tertentu. Hasibuan (2020) menyatakan bahwa
motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
7

seseorang agar mereka dapat bekerja sama secara efektif untuk mencapai
kepuasan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan sebuah


pendorong yang ada pada diri karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dan
tanggung jawabnya secara efektif agar menghasilkan pencapaian yang optimal
dan dapat mencapai tujuan perusahaan. Apabila seseorang memiliki motivasi yang
tinggi, maka ia akan berusaha keras untuk melakukan pekerjaan secara maksimal
sehingga produktivitas kerja meningkat. Namun pada PT Astra Motor di Bandar
Lampung, terjadi penurunan produktivitas kerja yang mengindikasikan kurangnya
motivasi yang dimiliki karyawan.

Kurangnya motivasi kerja karyawan PT Astra Motor di Bandar Lampung


diindikasikan karena rendahnya insentif yang diberikan kepada karyawan. Hal
tersebut tentunya membuat karyawan tidak terdorong untuk bekerja secara
optimal. Pernyataan tersebut diperkuat oleh keterangan sales sebagai berikut:
“Pada PT Astra Motor, karyawan yang sering mencapai target memang diberikan
insentif. Akan tetapi, besaran insentif yang diberikan tergolong rendah. Karena
jika dirata-rata, sales hanya mendapatkan bonus sebesar Rp 30.000 untuk
penjualan satu unit motor. Hal tersebut tentunya membuat kami sebagai sales
kurang memiliki motivasi untuk mencapai target yang ditentukan. Seharusnya, PT
Astra Motor memikirkan tentang besaran insentif yang layak, sehingga karyawan
akan termotivasi memberikan kinerja yang optimal”. Motivasi pada dasarnya
merupakan aspek penting bagi karyawan. Maka, untuk menghasilkan
produktivitas kerja yang tinggi, dibutuhkan karyawan yang berkualitas dan
memiliki motivasi kerja.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti berkeinginan melakukan


penelitian mengenai seberapa besarnya pengaruh perilaku kerja inovatif dan
motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan ini, penulis tertarik
untuk mengangkat sebuah penelitian dengan judul “PENGARUH PERILAKU
KERJA INOVATIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN BIDANG PEMASARAN PT ASTRA MOTOR DI BANDAR
LAMPUNG”.
8

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Perilaku Kerja Inovatif berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja
karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung?
2. Apakah Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja karyawan
bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung?
3. Apakah Perilaku Kerja Inovatif dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar
Lampung?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian


1.3.1 Ruang Lingkup Subjek
Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah karyawan bidang pemasaran PT Astra
Motor cabang Imam Bonjol yang berjumlah 20 orang dan karyawan PT Astra
Motor cabang Kemiling sejumlah 15 orang. Sehingga, total ruang lingkup subjek
dalam penelitian ini adalah 35 orang.

1.3.2 Ruang Lingkup Objek


Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah perilaku kerja inovatif, motivasi
kerja dan produktivitas kerja karyawan.

1.3.3 Ruang Lingkup Tempat


Ruang lingkup tempat dalam penelitian ini adalah PT Astra Motor cabang Imam
Bonjol di Jl. Imam Bonjol No. 273 Desa Gedong Air dan PT Astra Motor cabang
Kemiling di Jl. Cik Ditiro No. 9c Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Kota
Bandar Lampung.

1.3.4 Ruang Lingkup Waktu


Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini terhitung mulai bulan Oktober tahun
2021 sampai dengan bulan Febuari tahun 2022.

1.3.5 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian


Ruang lingkup ilmu penelitian adalah Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia
yang meliputi perilaku kerja inovatif, motivasi kerja dan produktivitas kerja
karyawan.
9

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh antara Perilaku Kerja Inovatif terhadap
Produktivitas Kerja karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar
Lampung.
2. Untuk mengetahui pengaruh antara Motivasi Kerja terhadap Produktivitas
Kerja karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara Perilaku Kerja Inovatif dan Motivasi Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di
Bandar Lampung.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memperluas wawasan dan pengetahuan bagi peneliti
khususnya dalam bidang sumber daya manusia terkait produktivitas kerja.
Penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai alat untuk mengimplementasikan
ilmu pengetahuan yang telah didapat selama perkuliahan berlangsung.

1.5.2 Bagi Perguruan Tinggi


Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pemikiran terhadap kajian
manajemen sumber daya manusia khususnya dalam perilaku kerja inovatif dan
motivasi kerja. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi tambahan
referensi atau rujukan bagi peneliti-peneliti lain terutama yang berkaitan dengan
manajemen sumber daya manusia (MSDM).

1.5.3 Bagi Perusahaan


Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan umpan balik bagi pihak
perusahaan untuk memberi informasi mengenai pelaksanaan manajemen SDM,
sehingga dapat dijadikan solusi untuk memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi perusahaan, terutama dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
1

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan merupakan serangkaian alur yang dituliskan secara
terstruktur. Adapun gambaran umum dari penelitian ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Membahas pendahuluan yang berisi tentang; latar belakang masalah, perumusan
masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan juga membahas
mengenai manfaat penelitian. Hal-hal tersebut perlu untuk dibahas agar penelitian
yang ingin dilakukan memiliki arah yang jelas serta mampu memberikan manfaat.

BAB II LANDASAN TEORI


Dalam bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian yang akan
dilakukan oleh penulis, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Dalam bab ini berisi tentang jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan
data, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi operasional
variabel, metode analisis data dan pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Membahas mengenai gambaran umum latar penelitian dan hasil analisis data
tentang pengaruh perilaku kerja inovatif dan motivasi kerja dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan di PT Astra Motor di Bandar Lampung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi tentang kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perilaku Kerja Inovatif


2.1.1 Definisi Perilaku Kerja Inovatif
Perkembangan teknologi yang pesat memberikan dampak terjadinya persaingan
antar perusahaan, sehingga perusahaan membutuhkan inovasi-inovasi yang dapat
dikembangkan agar mampu bertahan dalam persaingan tersebut. Wahono (2016)
berpendapat bahwa inovasi merupakan sebuah strategi yang akan dilakukan
perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing dengan memenuhi permintan
produk-produk sehingga dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing untuk
perusahaan.

Menurut Nyoman dan Ardana (2020) perilaku kerja inovatif merupakan sikap
memperkenalkan, mengajukan dan mengimplementasikan ide-ide, produk, serta
prosedur baru ke dalam pekerjaannya. Perilaku kerja inovatif ini penting untuk
menjaga daya saing perusahaan dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
(Hammond dalam Widiastuti, 2020). Untuk mengetahui lebih dalam mengenai
definisi perilaku kerja inovatif, berikut pandangan beberapa pakar atau sumber
mengenai perilaku kerja inovatif.

a. Menurut Jong dan Hartog dalam Hadi (2020) perilaku kerja inovatif adalah
suatu perilaku yang meliputi eksplorasi peluang dan ide-ide baru dan
mencakup perilaku mengimplementasikan ide baru tersebut untuk mencapai
peningkatan produktivitas individu maupun perusahaan.
b. Menurut Nurdin (2020) perilaku kerja inovatif merupakan tindakan individu
untuk mengenali suatu masalah, memunculkan dan mengembangkan ide-ide
baru, serta merealisasikan ide atau gagasan tersebut dengan teknik dan
prosedur yang baru dan dapat berguna bagi perusahaan.
c. Menurut Prasetyo (2019) perilaku kerja inovatif merupakan perilaku karyawan
yang secara langsung dan tidak langsung merangsang pengembangan dan
pengenalan inovasi di tempat kerja sehingga perusahaan dapat bertahan pada
persaingan bisnis.
1

d. Menurut Windiarsih (2019) perilaku kerja inovatif adalah upaya yang sengaja
dilakukan oleh karyawan untuk berinovasi sehingga memberikan manfaat
untuk perusahaan dan dibutuhkan kesediaan individu untuk secara aktif terlibat
dalam pelaksanaannya.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku kerja inovatif adalah
suatu tindakan yang dilakukan karyawan untuk menciptakan, mengembangkan
dan menerapkan ide-ide baru dalam pekerjaannya dengan proses yang baru pula
sehingga dapat memberikan keuntungan baik untuk diri sendiri maupun untuk
perusahaan.

2.1.2 Tahap Pembentukan Perilaku Kerja Inovatif


Menurut Janssen dalam Fitriza (2020) ada 3 (tiga) tahap dalam pembentukan
perilaku kerja inovatif yaitu:
1. Menciptakan ide (Idea Generation)
Pada tahap ini, karyawan dapat mengenali masalah yang muncul di perusahaan
dan kemudian mampu menghasilkan ide-ide baru yang dapat menjadi solusi di
berbagai bidang. Ide tersebut dapat bersifat asli atau dimodifikasi dari produk
dan proses kerja yang sudah ada.
2. Berbagi ide (Idea Promotion)
Pada tahap ini, karyawan berbagi ide atau solusi yang telah diciptakan kepada
rekan kerja mereka sehingga ide tersebut dapat diterima. Selain itu, karyawan
akan mengumpulkan dukungan agar ide tersebut dapat direalisasikan dalam
perusahaan.
3. Realisasi Ide (Idea Realization)
Pada tahap ini, karyawan membuat model dari ide yang mereka miliki menjadi
sebuah produk dan proses kerja yang nyata sehingga dapat diterapkan pada
pekerjaan individu, tim atau keseluruhan sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja perusahaan.

2.1.3 Dampak Perilaku Kerja Inovatif


Menurut Janssen dalam Berliana (2018) dampak positif dari adanya perilaku kerja
inovatif antara lain:
1

1. Dapat menghasilkan gagasan untuk lingkungan kerja


Dengan adanya perilaku kerja inovatif, akan mendorong karyawan untuk
menciptakan ide-ide baru untuk memperbaiki lingkungan tempat kerja menjadi
lebih baik dan menciptakan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan agar
lebih efektif dan efisien.
2. Dapat mempromosikan diri sendiri di dalam pekerjaan
Seorang karyawan yang memiliki ide inovatif memiliki peluang yang lebih
besar untuk dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan
adanya peran serta karyawan tersebut dalam mencipakan ide baru untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan.
3. Dapat mewujudkan gagasan baru untuk lingkungan kerja
Perilaku kerja inovatif sebagai tempat dalam diri seseorang untuk
mengimplementasikan ide-ide baru yang terpendam dan dapat digunakan untuk
menghadapi permasalahan yang terjadi.

2.1.4 Indikator Perilaku Kerja Inovatif


Menurut Jong dan Hartog dalam Hadi (2020) indicator perilaku kerja inovatif
adalah:
1. Mengeksplor ide (Idea Exploration)
Karyawan mampu menemukan kesempatan atau sebuah masalah yang terjadi
di dalam perusahaan kemudian menciptakan ide-ide baru untuk dijadikan
solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
2. Mengembangkan ide (Idea Generation)
Karyawan mampu mengembangkan ide yang telah diciptakan dan
mengenalkan ide tersebut untuk proses baru kepada rekan-rekan kerja.
3. Mencari dukungan untuk ide (Idea Championing)
Karyawan diharapkan terdorong untuk mencari dukungan untuk ide yang telah
dikembangkan agar dapat mewujudkan ide inovasi baru tersebut.
4. Menerapkan ide (Idea Implementation)
Karyawan memiliki keberanian untuk menerapkan ide baru tersebut ke dalam
proses kerja yang biasa dilakukan di perusahaan.
1

2.2 Motivasi Kerja


2.2.1 Definisi Motivasi Kerja
Pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawab karyawan dalam sebuah perusahaan,
sebaiknya karyawan memiliki tingkat motivasi yang tinggi, karena dengan adanya
motivasi tersebut dapat mendorong karyawan untuk lebih giat dalam
melaksanakan pekerjaannya sehingga akan menghasilkan pencapaian yang
maksimal. Motivasi kerja juga dapat mempengaruhi semangat seseorang untuk
mencapai keinginannya.

Menurut Bangun (2012) motivasi kerja adalah suatu kondisi yang mendorong
orang lain untuk dapat melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan fungsinya dalam
suatu organisasi. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai definisi motivasi kerja,
berikut pandangan beberapa pakar atau sumber mengenai motivasi kerja.

a. Menurut Hasibuan (2020) motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak


yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar dapat bekerja sama secara
efektif dan terintegritas dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan tertentu.
b. Menurut Jufrizen (2018) motivasi kerja dapat diartikan sebagai suatu keadaan
kejiwaan dan sikap mental dalam diri manusia yang memberikan energi,
mendorong perilaku dan menyalurkan perilaku tersebut untuk mencapai
kebutuhan yang memberikan kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.
c. Menurut Abdul dan Hardi (2018) motivasi kerja merupakan proses psikologis
yang timbul diakibatkan oleh faktor-faktor yang bersumber baik dari dalam
maupun luar diri seseorang.
d. Menurut Dewi Susita (2020) motivasi kerja adalah segala aktivitas dan perilaku
karyawan yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
diinginkan oleh perusahaan.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan


pendorong yang ada pada diri karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dan
tanggung jawabnya secara efektif agar menghasilkan pencapaian yang optimal
dan dapat mencapai tujuan perusahaan.
1

2.2.2 Tujuan Motivasi Kerja


Pemberian motivasi kerja kepada karyawan tentu memiliki tujuannya sendiri.
Adapun tujuan pemberian motivasi kerja menurut Hasibuan (2020) antara lain:
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
3. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
4. Mempertahankan kestabilan perusahaan
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi.

2.2.3 Pendekatan Motivasi Kerja


Menurut Bangun (2012) dalam nemberikan motivasi kerja kepada karyawan,
terdapat beberapa pendekatan yang dapat diterapkan. Pendekatan tersebut antara
lain:
1. Pendekatan tradisional, Frederick W. Taylor mengemukakan bahwa
pendekatan ini dilakukan dengan menitikberatkan pada pengawasan dan
pengarahan terhadap karyawan.
2. Pendekatan hubungan manusia, Elton Mayo berpendapat bahwa memotivasi
karyawan dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan sosial dan
menjadikan mereka merasa berguna dan paling penting.
3. Pendekatan sumber daya manusia, McGregor mengemukakan bahwa para
karyawan dapat dimotivasi melalui berbagai faktor, tidak hanya uang atau
keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi
dan memperoleh pekerjaan yang berani.
4. Pendekatan kontemporer, pendekatan ini didominasi oleh tipe-tipe motivasi
teori isi (menekankan pada teori hierarki kebutuhan), teori proses (teori
hierarki kebutuhan, teori dua fakor, teori ERG) dan teori penguatan (berpusat
pada bagaimana karyawan mempelajari perilaku kerja yang diinginkan).
1

2.2.4 Indikator Motivasi Kerja


Menurut Hasibuan (2020) motivasi kerja dapat diukur dengan beberapa indicator
diantaranya:
1. Kebutuhan fisik
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan akan fasilitas penunjang yang berada di
lingkungan kerja yang dapat digunakan untuk mempemudah penyelesaian
tugas.
2. Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan ini meliputi rasa aman fisik dan merasa terlindungi dari daya-daya
mengancam seperti takut, cemas dan bahaya.
3. Kebutuhan sosial
Kebutuhan ini dapat terpenuhi secara bersama-sama seperti terjalinnya
interaksi yang baik antar karyawan maupun atasan.
4. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan untuk diberi penghargaan atas pencapaian seseorang seperti
kebutuhan akan status, perhatian dan reputasi.
5. Kebutuhan dorongan mencapai tujuan
Kebutuhan akan dorongan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, misalnya
motivasi dari pimpinan.

2.3 Produktivitas Kerja


2.3.1 Definisi Produktivitas Kerja
Jika suatu organisasi atau perusahaan berhasil mencapai tujuannya, berarti
produktivitas kerja karyawan pada perusahaan tersebut dapat dikatakan cukup
baik. Menurut Wahyudi (2020) produktivitas merupakan perbandingan antara
hasil yang dapat dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Untuk
mengetahui lebih dalam mengenai definisi produktivitas kerja, berikut pandangan
beberapa pakar atau sumber mengenai produktivitas kerja.
a. Menurut Sutrisno (2020) produktivitas kerja adalah rasio dari keseluruhan hasil
kerja yang telah ditentukan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau
jasa dari tenaga kerja.
1

b. Menurut Kurnia (2019) produktivitas merupakan ukuran efisiensi produktif


yang berarti suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan.
c. Menurut Pradita (2020) produktivitas merupakan kemampuan untuk
menghasilkan produk (barang atau jasa) yang berkualitas dan sesuai dengan
standar yang ditetapkan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada
dengan efisien.
d. Menurut Mufti (2020) produktivitas adalah ukuran sampai sejauh mana
seorang karyawan mampu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kualitas
dan kuantitas yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa produktivitas merupakan suatu


hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan dalam mencapai tujuan atau sasaran
akhir yang telah ditentukan oleh perusahaan.

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja


Dalam pengukuran produktivitas kerja pada suatu perusahaan, dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Berdasarkan pendapat Sutrisno (2020) faktor-faktor tersebutyaitu:
1. Pelatihan
Pelatihan kerja yang dilakukan oleh perusahaan dapat mengasah keterampilan
yang dimiliki oleh karyawan. Semakin baik keterampilan yang dimiliki
karyawan, maka semakin baik pula produktivitas kerja yang dihasilkan.
2. Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
diperhatikan oleh perusahaan, sebab hal-hal tersebut berkaitan erat dengan
produktivitas kerja karyawan.
3. Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan ini termasuk bagaimana pandangan atasan terhadap bawahan akan
mempengaruhi kegiatan yang dilakukan karyawan sehari-hari. Apabila
hubungan terjalin baik, maka karyawan akan berusaha melakukan tugasnya
dengan baik sehingga mampu mencapai hasil yang optimal.

Adapun menurut Tiffin dan Cormick dalam Sutrisno (2020) mengemukakan


bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dapat
disimpulkan menjadi 2 (dua) golonganantara lain:
1

1. Faktor yang ada pada diri individu, meliputi usia, tempramen, keadaan fisik
individu, keluhan, motivasi kerja dan kreativitas.
2. Faktor yang ada di luar individu, meliputi kondisi fisik seperti suasana,
penerangan, waktu istirahat, lama kerja, upah, struktur organisasi serta
lingkungan sosial dan keluarga.

2.3.3 Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja


Tingkat produktivitas kerja yang tinggi pada suatu perusahaan. Adapun upaya-
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja menurut
Sutrisno (2020) antara lain:
1. Perbaikan terus menerus
Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah dengan
melakukan perbaikan dari kekeliruan yang pernah terjadi secara terus menerus
pada seluruh komponen perusahaan.
2. Peningkatan mutu hasil pekerjaan
Upaya ini berkaitan dengan perbaikan secara terus menerus dan dapat
dilakukan dengan meningkatkan mutu hasil pekerjaan dari seluruh komponen
perusahaan.
3. Pemberdayaan SDM
Memberdayakan SDM yang ada di perusahaan dapat menjadi salah satu upaya
dalam meningkatkan produktivitas kerja. Upaya ini dapat dilakukan dengan
memberikan pendidikan atau pelatihan kepada seluruh karyawan di
perusahaan.

2.3.4 Aspek-Aspek Produktivitas Kerja


Simamora dalam Sutrisno (2020) mengemukakan bahwa ada tiga aspek yang
menggambarkan tingkat produktivitas kerja karyawan pada suatu perusahaan,
yaitu:
1. Kuantitas kerja, merupakan hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah
tertentu berdasarkan perbandingan standar sesuai yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
1

2. Kualitas kerja, merupakan suatu mutu atau standar hasil dari produk yang telah
dihasilkan oleh karyawan, dalam hal ini mencakup kemampuan karyawan
dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
3. Ketepatan waktu, yaitu tingkat keberhasilan seorang karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2.3.5 Indikator Produktivitas Kerja


Indikator produktivitas kerja menggambarkan hasil dan dampak dari kegiatan
yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Semakin besar yang
dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan, maka
semakin produktif proses kerja suatu perusahaan. Adapun indikator produktivitas
kerja menurut Sutrisno (2020) adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan
Kemampuan seorang karyawan bergantung pada keterampilan yang dimiliki
serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Hal ini dapat memberikan daya
kepada karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
2. Meningkatkan hasil yang dicapai
Indikator ini dapat dilihat berdasarkan upaya yang dilakukan oleh masing-
masing karyawan dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai hasil yang
optimal sehingga produktivitas meningkat.
3. Semangat kerja
Indikator ini dilihat berdasarkan etos kerja yang dimiliki dan hasil yang dicapai
oleh masing-masing karyawan dibandingkan dengan pencapaian mereka pada
hari sebelumnya.
4. Pengembangan diri
Pengembangan diri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja. Hal ini
dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan apa yang akan
dihadapi.
5. Mutu
Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja
seorang karyawan.
2

6. Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.4 Penelitian Terdahulu


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


Wahyudi Pengaruh Knowledge Sharing, 1. Terdapat pengaruh antara
(2020) Perilaku Inovatif dan Motivasi knowledge sharing terhadap
Terhadap Produktivitas Kerja produktivitas kerja.
2. Terdapat pengaruh antara
perilaku inovatif terhadap
produktivitas kerja.
3. Terdapat pengaruh antara
motivasi kerja terhadap
produktivitas kerja.
Edi Wibowo Pengaruh K-3 “Keselamatan 1. K-3 “Keselamatan dan
(2020) dan Kesehatan Kerja” dan Kesehatan Kerja” memiliki
Perilaku Inovatif Terhadap pengaruh signifikan terhadap
Produktivitas Kerja produktivitas kerja.
2. Perilaku inovatif memiliki
pengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja.
Ni Putu Pradita Pengaruh Motivasi Kerja Terdapat pengaruh secara
(2020) Terhadap Produktivitas Kerja signifikan antara motivasi kerja
Karyawan terhadap produktivitas kerja.
Burcu The Effect of Innovation on The result indicate that all
Fazlıoğlu Productivity: Evidence from types of innovation activity
(2019) Turkish Manufacturing Firms have positive and significant
effect on the productivity work.
Gek Indah Effect of Work Compensation, Compensation, motivation and
(2020) Motivation and Discipline on work discipline has a positive
Employee Productivity and significant effect on
employee productivity.
2

2.5 Kerangka Pemikiran


Menurut Sugiyono (2016) kerangka berpikir merupakan suatu model konseptual
mengenai bagaimana suatu teori berhubungan dengan faktor-faktor yang telah
diidentifikasi sebagai permasalahan yang penting. Berikut merupakan gambaran
kerangka pemikiran dalam penelitian ini.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Identifikasi Masalah Variabel Penelitian


Sales di PT Astra Motor tidak selalu
Perilaku
mampu
Kerjamemenuhi
Inovatif (X1) Rumusan
target penjualan Masalah
yang telah ditetapkan oleh perusahaa
Sales di PT Astra Motorbelum menerapkan
Motivasi Kerja
perilaku
(X2) kerja inovatif dalam melakukan penjualan.
Sales di PT Astra Motor kurangProduktivitas
memiliki motivasi
Kerja kerja, 1. Apakah
(Y) salah satunya disebabkanperilaku
oleh rendahnya insentif y
kerja inovatif
berpengaruh terhadap
produktivitas kerja
karyawan bidang
pemasaran PT Astra
Motor di Bandar
Lampung?
2. Apakah motivsi kerja
berpengaruh terhadap
produktivitas kerja
karyawan
UmpanBalik
bidang pemasaran PT
Astra Motor di
Bandar Lampung?
3. Apakah perilaku
kerja inovatif dan
motivasi kerja
berpengaruh terhadap
produktivitas kerja
karyawan bidang
pemasaran PT Astra

Hipotesis
PerilakuKerjaInovatifBerpengaruhTerhadap Produktivitas Kerja Karyawan Alat Analisis
Motivasi Kerja Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan 1. Analisis Regresi
PerilakuKerjaInovatifdanMotivasiKerja Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Linier Berganda
2. Uji t
3. Uji F
2

2.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian di mana
rumusan masalah penelitian tersebut dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan
(Sugiyono, 2016). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh Perilaku Kerja Inovatif (X1) Terhadap Produktivitas Kerja (Y)


Karyawan Bidang Pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung
Perilaku kerja inovatif berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
Seiring berkembangnya zaman, cara penjualan yang digunakan oleh karyawan
pun harus mengikuti kebutuhan masyarakat sesuai perubahannya. Oleh karena
itu, perilaku kerja inovatif harus dikembangkan dalam rangka menunjang
produktivitas kerja. Artinya, semakin inovatif karyawan dalam bekerja, maka
makin meningkat pula produktivitas kerja. Wahono (2016) menyatakan bahwa
perilaku kerja inovatif merupakan strategi yang perlu dilakukan perusahaan
untuk memenuhi permintaan produk sehingga dapat digunakan sebagai
keunggulan bersaing perusahaan. Selain itu, berdasarkan paradigm perilaku
kerja yang dikemukakan oleh Sinamo dalam Fadhilah (2021), perilaku kerja
inovatif menggabungkan pembahasan mengenai bekerja tulus, bekerja tuntas,
bekerja benar, bekerja keras, bekerja serius, bekerja kreatif, bekerja unggul dan
bekerja sempurna secara utuh. Bekerja secara kreatif dapat mendorong
munculnya sikap inovasi seseorang dalam bekerja, sehingga hal tersebut dapat
meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Hal ini dibuktikan dari penelitian
yang dilakukan oleh Fazlıoğlu (2019) yang menyatakan bahwa perilaku kerja
inovatif berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan.
Wahyudi (2020) juga menyatakan bahwa perilaku kerja inovatif mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan di perusahaan secara positif dan signifikan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1: Perilaku Kerja Inovatif Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Bidang Pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung
2

2. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Produktivitas Kerja (Y)


Karyawan Bidang Pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung
Motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, karena
karyawan membutuhkan dorongan positif dalam mengoptimalkan
pekerjaannya. Semakin tingginya dorongan bagi karyawan dalam bekerja,
maka semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan. Handoko dalam Supit
(2018) mengemukakan bahwa jika motivasi kerja karyawan tinggi, maka
karyawan akan bekerja dengan maksimal sehingga produktivitas kerjanya
meningkat dan mampu memenuhi target yang diberikan oleh perusahaan.
Selain itu, Maslow dalam Sutrisno(2020) pada teori hierarki kebutuhan
berpendapat bahwa motivasi kerja menggabungkan keseluruhan pembahasan
mengenai kebutuhan-kebutuhan yang ada pada diri manusia seperti kebutuhan
fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri dan
kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat menimbulkan
motivasi kerja, karena seorang individu akan merasa terdorong untuk
melakukan pekerjaan secara optimal apabila kebutuhan mereka terpenuhi,
sehingga produktivitas kerja pun akan meningkat. Hal ini dibuktikan dari
penelitian yang dilakukan oleh Pradita (2020) yang menyatakan bahwa
motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Gek Indah (2020) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa motivasi kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H2: Motivasi Kerja Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Bidang Pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung

3. Pengaruh Perilaku Kerja Inovatif (X1) dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (Y) PT Astra Motor di Bandar Lampung
Wahono (2016) menyatakan bahwa perilaku kerja inovatif merupakan strategi
yang perlu dilakukan perusahaan untuk memenuhi permintan produk sehingga
dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing pada perusahaan. Perilaku kerja
inovatif yang timbul dalam diri karyawan menjadi salah satu faktor yang dapat
memacu produktivitas kerja karyawan. Selain itu, faktor lain yang
2

mempengaruhi tingkat produktivitas kerja adalah motivasi kerja. Handoko


dalam Supit (2018) mengemukakan bahwa jika motivasi kerja karyawan tinggi,
maka karyawan akan bekerja dengan maksimal sehingga produktivitas
kerjanya meningkat dan mampu memenuhi target yang diberikan oleh
perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
H3: Perilaku Kerja Inovatif dan Motivasi Kerja Berpengaruh Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Bidang Pemasaran PT Astra Motor di
Bandar Lampung
2

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan
jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2016), metode deskriptif yaitu suatu
metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Sedangkan,
pendekatan kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu
(2016). Penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2016). Dalam hal ini, peneliti meneliti
hubungan antara variabel perilaku kerja inovatif (X1) dan motivasi kerja (X2)
terhadap produktivitas kerja (Y) karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di
Bandar Lampung.

3.2 Sumber Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data primer. Menurut
Sugiyono (2016) Data primer adalah data yang diperoleh melalui pemberian
secara langsung oleh pemilik data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini,
peneliti memperoleh data dari hasil jawaban kuesioner yang dibagikan kepada
karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan salam penelitian ini yaitu metode studi
lapangan. Menurut Sugiyono (2016) metode studi lapangan (field research)
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk
mendapatkan data informasi pada objek penelitian (dalam hal ini PT Astra Motor
di Bandar Lampung) secara langsung. Metode ini dilakukan dengan beberapa
teknik pengumpulan data yaitu:
2

1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
member sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang ditujukan kepada
responden untuk diisi. Pada penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner
kepada karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung.
Skala yang digunakan untuk menjawab bagian pertanyaan ini adalah skala
Likert. Adapun skala Likert dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert
Jawaban Kode Nilai Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Cukup Setuju CS 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono (2016: 93)

2. Wawancara
Menurut Sugiyono (2016) teknik ini digunakan apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan
diteliti dan ingin mengetahui hal-hal terkait penelitian dari responden lebih
mendalam. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan kepala
cabang dan karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung.

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh sales PT Astra Motor di Bandar Lampung
yang berjumlah 35 orang. Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
2

Tabel 3.2 Data Karyawan Bidang Pemasaran PT Astra Motor Tahun 2021
No Unit Kerja Jumlah Karyawan Jabatan
1 PT Astra Motor 1 orang SPV Sales Counter
Cabang Imam Bonjol 1 orang SPV Sales Lapangan
2 orang Sales Counter
16 orang Sales Lapangan
2 PT Astra Motor 1 orang SPV Sales Counter
Cabang Kemiling 1 orang SPV Sales Lapangan
2 orang Sales Counter
11 orang Sales Lapangan
Total 35 orang
Sumber: Data Karyawan PT Astra Motor di Bandar Lampung Tahun 2021

3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2016) sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
diambil menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel yang
digunakan apabila seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Maka, sampel yang
digunakan adalah seluruh sales PT Astra Motor cabang Imam Bonjol yang
berjumlah 20 orang dan sales PT Astra Motor cabang Kemiling yang berjumlah
15 orang. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang.

3.5 Identifikasi Variabel


3.5.1 Variabel Terikat (Dependen)
Menurut Sugiyono (2016) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja (Y).

3.5.2 Variabel Bebas (Independen)


Menurut Sugiyono (2016) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab dari timbulnya varibel terikat. Adapun variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku kerja inovatif (X1) dan
motivasi kerja (X2).
2

3.6 Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional merupakan semacam petunjuk pelaksanaan mengenai
bagaimana cara mengukur suatu variabel yang akan diteliti.

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel


Variabel Definisi Konsep Definisi Operasi Indikator Skala
Perilaku Perilaku kerja inovatifPerilaku kerja inovatif 1. Mengeksplor Ordinal
Kerja yaitu suatu perilaku yang
adalah sebuah tindakan ide
Inovatif mengeksplorasi peluang untuk menciptakan, 2. Mengembang-
dan ide-ide baru, sertamengembangkan serta kan ide-ide
mengimplementasikanya menerapkan ide baru 3. Mencari
sehingga produktivitas tersebut sehingga dapat dukungan
kerja meningkat. memberikan manfaat ide
untuk diri sendiri dan 4. Menerapkan ide
(Jong dan Hartog dalam untuk perusahaan.
Hadi, 2020) (Jong dan Hartog
dalam Hadi, 2020)
Motivasi Motivasi kerja adalah Motivasi kerja yaitu 1. Kebutuhan fisik Ordinal
Kerja suatu pemberian daya kemauan kerja yang 2. Kebutuhan rasa
penggerak yang dapat timbul dalam diri aman
menciptakan kegairahan seorang karyawan 3. Kebutuhan
kerja seseorang agar untuk mencapai hasil sosial
mampu bekerja sama kerja yang optimal. 4. Kebutuhan akan
dengan terintegritas dan penghargaan
efektif untuk mencapai 5. Kebutuhan
suatukepuasan. aktualisasi diri

(Hasibuan, 2020) (Hasibuan, 2020)


Produktivitas Produktivitas kerja Produktivitas adalah 1. Kemampuan Ordinal
Kerja adalah suatu ukuran dari suatu hasil kerja yang 2. Meningkatkan
keseluruhan hasil kerja telah dilakukan oleh hasil dicapai
yang telah ditentukan karyawan dalam rangka 3. Semangat kerja
oleh suatu perusahaan mencapai tujuan yang 4. Pengembangan
sebelumnya. telah ditentukan oleh diri
perusahaan. 5. Mutu
6. Efisiensi
(Sutrisno, 2020) (Sutrisno, 2020)

3.7 Uji Persyaratan Instrumen


3.7.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2016) hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi.
Adapun kriteria yang harus dipenuhi antara lain:
1.
Jika rhitung > rtabel maka instrumen valid.
Jika rhitung < rtabel maka instumen tidak valid.
2

2.
Jika Sig < Alpha (0,05) maka instrumen valid.
Jika Sig > Alpha (0,05) maka instrumen tidak valid.

3.7.2 Uji Realibilitas


Menurut Sugiyono (2016) hasil penelitian dikatakan reliabel bila terdapat
kesamaan data atau hasilnya konsisten dalam waktu yang berbeda. Uji reabilitas
dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach melalui program IBM
SPSS versi 21. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih
besar dari 0,60. Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Daftar Interpretasi Koefisien
Koefisien r Reabilitas
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2016: 184)

3.8 Uji Persyaratan Analisis Data


3.8.1 Uji Normalitas
Menurut Sugiyono (2016) uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
variabel bebas dan variabel terikat terdistribusi secara normal atau tidak. Uji
normalitas dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Kriteria pengujian:
1. Jika nilai Sig > Alpha (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa residual
berdistribusi dengan normal.
2. Jika nilai Sig < Alpha (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa residual tidak
berdistribusi dengan normal.

3.8.2 Uji Linieritas


Menurut Sugiyono (2016) uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah
variabel terikat dengan variabel bebas memiliki hubungan linear atau tidak.
3

Kriteria pengujian:
1. Jika nilai Sig > Alpha (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang linier antara variabel bebas dan variabel terikat.
2. Jika nilai Sig < Alpha (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang linier antara variabel bebas dan variabel terikat.

3.8.3 Uji Multikolinieritas


Uji multikolinearitas adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk memastikan
apakah di dalam suatu model regresi terdapat korelasi antara variabel independen.
Model regresi yang tepat sebaiknya tidak terdapat korelasi atau hubungan antara
variabel-variabel independen yang diteliti (Sugiyono, 2016).
Kriteria pengujian:
1. Jika nilai VIF > 10,00 maka ada gejala multikolinieritas.
Jika nilai VIF < 10,00 maka tidak ada gejala multikolinieritas.
2. Jika nilai tolerance > 0,10 maka tidak ada gejala
multikolinearitas. Jika nilai tolerance < 0,10 maka ada gejala
multikolinearitas.

3.8.4 Uji Heterokedatisitas


Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan kepengamatan yang
lainnya (Sugiyono, 2016). Uji ini dapat dilakukan menggunakan uji Glejser.
Kriteria pengujian:
1. Jika nilai Sig > Alpha (0,05) maka tidak ada gejala
heterokedastisitas. Jika nilai Sig < Alpha (0,05) maka ada gejala
heterokedastisitas.

3.9 Metode Analisis Data


3.9.1 Regresi Linier Berganda
Menurut Sugiyono (2016) analisis regresi linier berganda digunakan oleh peneliti
apabila ingin meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen,
bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor yang memprediksi dinaik
turunkannya nilai tersebut. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan lebih dari
satu variabel independen yaitu perilaku kerja inovatif (X1) dan motivasi kerja
3

(X2) dengan variabel dependen produktivitas kerja karyawan (Y). Maka peneliti
menggunakan regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS
versi 21. Adapun persamaan yang digunakan yaitu:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑒𝑡

Keterangan:
Y = Produktivitas kerja
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi variabel
independen X1 = Perilaku kerja inovatif
X2 = Motivasi kerja
et = Error disturbance

3.10 Pengujian Hipotesis


3.10.1 Uji t
Menurut Sugiyono (2016) Uji t atau uji parsial digunakan untuk menguji
bagaimana pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel atau
dengan melihat kolom signifikasi pada masing-masing thitung.

Rumusan Hipotesis

1. Ho: Perilaku kerja inovatif (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
produktivitas kerja (Y) karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di
Bandar Lampung
Ha: Perilaku kerja inovatif (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
produktivitas kerja (Y) karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di
Bandar Lampung.
2. Ho: Motivasi kerja (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
produktivitas kerja (Y) karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di
Bandar Lampung
Ha: Motivasi kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas
kerja (Y) karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar
Lampung.
3

Kriteria Pengambilan Keputusan:


1. Membandingkan hasil perhitungan t dengan kriteria sebagai berikut:
a.
Jika nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak
b.
Jika nilai thitung < ttabel, maka Ho diterima
2. Membandingkan nilai signifikasi dengan nilai alpha
a.
Jika nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak
b.
Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima

3.10.2 Uji F
Menurut Sugiyono (2016) Uji F digunakan untuk menguji seperti apa pengaruh
seluruh variabel independen yaitu variabel Perilaku Kerja Inovatif dan variabel
Motivasi Kerja secara bersamaan terhadap variabel dependen yaitu Produktivitas
Kerja. Adapun dasar pengambilan keputusan uji F ini dengan membandingkan
hasil perhitungan F dengan nilai Ftabel.
Rumusan Hipotesis
1. Ho: Perilaku kerja inovatif (X1) dan Motivasi kerja (X2) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Produktivitas kerja (Y) karyawan bidang
pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung
Ha: Perilaku kerja inovatif (X1) dan Motivasi kerja (X2) berpengaruh secara
signifikan terhadap Produktivitas kerja (Y) karyawan bidang pemasaran
PT Astra Motor di Bandar Lampung.

Kriteria Pengambilan Keputusan:


1. Membandingkan hasil perhitungan F dengan kriteria sebagai berikut:
a.
Jika nilai Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak
b.
Jika nilai Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima
3

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data


Dalam deskripsi data penelitian ini, peneliti akan menggambarkan kondisi
responden yang menjadi objek dalam penelitian berdasarkan karakteristik tertentu
seperti jenis kelamin, usia dan pendidikan.

4.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden


Pada penelitian ini, yang menjadi responden adalah karyawan bidang pemasaran
PT Astra Motor di Bandar Lampung sebanyak 35 orang. Adapun untuk
mengetahui karakteristik berdasarkan jenis kelamin responden, dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Laki-laki 22 63
2 Perempuan 13 37
Total 35 100
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah karyawan PT Astra Motor
di Bandar Lampung berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh karyawan dengan
jenis kelamin laki-laki sebanyak 22 orang (63%).

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


No Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 < 20 Tahun 0 0
2 21 – 30 Tahun 22 63
3 31 – 40 Tahun 12 34
4 > 40 Tahun 1 3
Total 35 100
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan


usia didominasi oleh karyawan berusia 21 – 30 tahun yaitu sebanyak 22 orang
(63%).
3

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


No Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 SMA/SMK 20 57
2 D3 10 29
3 D4/S1 5 14
4 S2 0 0
Total 35 100
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan


pendidikan didominasi oleh karyawan yang berpendidikan SMA/SMK yaitu
sebanyak 20 orang (57%).

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja


No Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 0-1 Tahun 10 29
2 2-3 Tahun 15 42
3 > 3 Tahun 10 29
Total 35 100
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan


masa kerja didominasi oleh karyawan yang memiliki masa kerja selama 2-3 tahun
yaitu sebanyak 15 orang (42%).

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan


No Jabatan Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Supervisor Sales 4 11
2 Sales Counter 4 11
3 Sales Lapangan 27 78
Total 35 100
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan


jabatan didominasi oleh karyawan yang memiliki jabatan sales lapangan yang
berjumlah 27 orang (78%).
3

4.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden


Adapun hasil jawaban mengenai kuesioner yang disebar kepada 35 responden
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden Variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1)

Jawaban
No Pernyataan SS S KS TS STS
(5) (4) (3) (2) (1)
F % F % F % F % F %
1 Saya berpikir kreatif dalam 11 31 14 40 10 29 0 0 0 0
menghadapi segala tantangan
pekerjaan
2 Saya selalu berusaha untuk 7 20 18 51 9 26 1 3 0 0
berinovasi dalam melakukan
penjualan produk
3 Saya memiliki kesempatan 2 6 14 40 16 46 3 9 0 0
untuk mengemukakan ide
baru dalam bekerja
4 Saya mengidentifikasi adanya 3 9 12 34 17 49 3 9 0 0
peluang baru dengan cara
memanfaatkan hal-hal yang
belum pernah digunakan oleh
orang lain sebelumnya
5 Saya selalu berusaha untuk 3 9 17 49 14 40 1 3 0 0
mengembangkan gagasan baru
yang saya miliki
6 Saya selalu berusaha untuk 2 6 17 49 14 40 2 6 0 0
mendapatkan persetujuan atas
ide-ide inovatif saya pada
atasan
7 Saya selalu membuat rekan- 1 3 12 34 20 57 2 6 0 0
rekan tim menjadi antusias
terhadap setiap gagasan-
gagasan baru saya
8 Saya berusaha mewujudkan 0 0 9 26 15 43 11 31 0 0
ide-ide baru yang saya miliki
dalam melaksanakan suatu
pekerjaan

Sumber: Hasil data diolah tahun 2022


3

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh jawaban atas pernyataan yang diajukan kepada
responden, pernyataan 2 mengenai “Saya selalu berusaha untuk berinovasi dalam
melakukan penjualan produk” mendapat respon tertinggi yaitu sebanyak 18 orang
atau sebesar 51% dengan menjawab setuju, sedangkan pernyataan 8 mengenai
“Saya berusaha mewujudkan ide-ide baru yang saya miliki dalam melaksanakan
pekerjaan” mendapat respon terendah dengan jawaban setuju yaitu sebanyak 9
orang (27%).

Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden Variabel Motivasi Kerja (X2)

Jawaban
No Pernyataan SS S KS TS STS
(5) (4) (3) (2) (1)
F % F % F % F % F %
1 Perusahaan menyediakan 4 11 16 46 15 43 0 0 0 0
peralatan kantor yang saya
butuhkan untuk menunjang
pekerjaan
2 Kondisi ruangan saya bekerja 3 9 17 49 14 40 1 3 0 0
sangat baik (penerangan
terpenuhi dan ruangan bersih)
3 Saya mendapatkan perhatian 1 3 15 43 17 49 2 6 0 0
perusahaan terkait jaminan
sosial karyawan (berupa
jaminan kesehatan)
4 Saya mendapatkan perhatian 2 6 15 43 16 46 2 6 0 0
perusahaan terkait jaminan
hari tua (pemberian dana
pensiun)
5 Saya menjalin hubungan kerja 1 3 15 43 16 46 3 9 0 0
yang baik dengan atasan
6 Saya dan rekan kerja memiliki 2 6 14 40 15 43 4 11 0 0
hubungan yang baik dan
saling mendukung
7 Saya menerima penghargaan 3 9 16 46 15 43 1 3 0 0
baik dalam bentuk promosi
jabatan atau lainnya atas
prestasi kerja yang dicapai
8 Saya termotivasi untuk 2 6 13 37 17 49 5 14 0 0
bekerja lebih rajin apabila
3

mendapat perhatian dan


penghargaan dari atasan
9 Saya diberikan kesempatan 4 11 15 43 15 43 1 3 0 0
oleh perusahaan untuk
berkreatifitas sendiri dalam
melaksanakan pekerjaan
10 Perusahaan memberikan saya 3 9 12 34 14 40 6 17 0 0
kesempatan pertumbuhan dan
perkembangan diri
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh jawaban atas beberapa pernyataan yang diajukan
kepada responden, pernyataan 2 mengenai “Kondisi ruangan saya bekerja sangat
baik (penerangan terpenuhi dan ruangan bersih)” mendapat respon tertinggi yaitu
sebanyak 17 orang atau sebesar 49% dengan menjawab setuju, sedangkan
pernyataan 10 mengenai “Perusahaan memberikan saya kesempatan pertumbuhan
dan perkembangan diri” mendapat respon terendah dengan jawaban setuju yaitu
sebanyak 3 orang (9%).

Tabel 4.8 Hasil Jawaban Responden Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Jawaban
No Pernyataan SS S KS TS STS
(5) (4) (3) (2) (1)
F % F % F % F % F %
1 Saya menguasai bidang 7 20 15 43 13 37 0 0 0 0
pekerjaan yang saya kerjakan
saat ini
2 Saya memiliki keterampilan 4 11 16 46 15 43 0 0 0 0
yang sangat baik dalam
melaksanakan tugas kerja
3 Pekerjaan yang saya hasilkan 10 29 15 42 10 29 0 0 0 0
sudah sesuai dengan target
yang ditetapkan perusahaan
4 Dalam menyelesaikan setiap 1 3 10 29 22 62 2 6 0 0
pekerjaan, saya harus selalu
mendapatkan hasil terbaik
5 Saya tidak pernah mengeluh 2 6 12 34 18 51 3 9 0 0
atas beban pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab saya
3

6 Saya merasa bangga dengan 5 14 11 31 13 38 5 14 1 3


pekerjaan yang dibebankan
kepada saya
7 Saya berusaha memperbaiki 5 14 13 38 13 38 4 10 0 0
kesalahan yang pernah saya
lakukan dalam melaksanakan
pekerjaan
8 Saya selalu mengikuti tiap 3 9 7 20 20 57 5 14 0 0
pelatihan yang diadakan oleh
perusahaan agar dapat
meningkatkan keahlian
9 Hasil kerja saya selama ini 11 31 14 40 10 29 0 0 0 0
sesuai dengan kualitas yang
ditetapkan oleh perusahaan
10 Mutu dari hasil kerja saya 1 3 12 34 20 57 2 6 0 0
selalu memenuhi standar yang
telah ditetapkan
11 Saya bekerja dengan waktu 3 9 12 34 14 40 6 17 0 0
yang efisien
12 Waktu yang saya gunakan 3 9 14 40 15 42 3 9 0 0
untuk menyelesaikan sebuah
pekerjaan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh jawaban atas beberapa pernyataan yang diajukan
kepada responden, pernyataan 2 mengenai “Saya memiliki keterampilan yang
sangat baik dalam melaksanakan tugas kerja” mendapat respon tertinggi yaitu 16
orang atau 46% dengan menjawab setuju, sedangkan pernyataan 8 mengenai
“Saya selalu mengikuti pelatihan yang diadakan oleh perusahaan agar dapat
meningkatkan keahlian” mendapat respon terendah dengan jawaban setuju yaitu
sebanyak 7 orang (20%)

4.2 Hasil Uji Persyaratan Instrumen


4.2.1 Hasil Uji Validitas
Sebelum pengolahan data dilakukan, seluruh jawaban yang diberikan oleh
responden perlu diuji validitasnya terlebih dahulu. Pada penelitian ini, uji validitas
dilakukan melalui program IBM SPSS versi 21. Kriteria pengujian yang
3

digunakan adalah apabila rhitung > rtabel maka instrumen valid dan apabila rhitun <
rtabel maka instumen tidak valid.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Perilaku Kerja Inovatif (X1)

Pernyataan rhitung rtabel Kondisi Keterangan


Butir 1 0,609 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 2 0,614 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 3 0,575 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 4 0,667 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 5 0,575 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 6 0,542 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 7 0,670 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 8 0,645 0,334 rhitung > rtabel Valid
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji validitas variabel menunjukan bahwa kuesioner
dari variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1) mendapatkan hasil yang valid pada
seluruh butir pertanyaan dengan kriteria pengambilan keputusan rhitung > rtabel
(0,334).
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja (X2)

Pernyataan rhitung rtabel Kondisi Keterangan


Butir 1 0,549 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 2 0,398 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 3 0,345 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 4 0,379 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 5 0,453 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 6 0,622 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 7 0,337 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 8 0,694 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 9 0,563 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 10 0,518 0,334 rhitung > rtabel Valid
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji validitas variabel menunjukan bahwa kuesioner
dari variabel Motivasi Kerja (X2) mendapatkan hasil yang valid pada seluruh
butir pertanyaan dengan kriteria pengambilan keputusan rhitung > rtabel (0,334).
4

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Produktivitas Kerja (Y)

Pernyataan rhitung rtabel Kondisi Keterangan


Butir 1 0,505 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 2 0,444 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 3 0,380 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 4 0,597 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 5 0,575 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 6 0,470 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 7 0,530 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 8 0,468 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 9 0,544 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 10 0,642 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 11 0,654 0,334 rhitung > rtabel Valid
Butir 12 0,584 0,334 rhitung > rtabel Valid
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji validitas variabel menunjukan bahwa kuesioner
dari variabel Produktivitas Kerja (Y) mendapatkan hasil yang valid pada seluruh
butir pertanyaan dengan kriteria pengambilan keputusan rhitung > rtabel (0,334).

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitias


Setelah melakukan uji validitas, peneliti melakukan uji reliabilitas terhadap
seluruh butir jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan menggunakan rumus
Alpha Cronbach, melalui program IBM SPSS versi 21. Hasil uji reliabilitas
setelah disesuaikan dengan daftar interpretasi koefisien r dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.12 Daftar Interpretasi Koefisien
Koefisien r Reabilitas
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2016: 184)

Berdasarkan tabel 4.12 terkait interpretasi koefisien di atas, maka hasil


pengujiannya adalah sebagai berikut:
4

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Alpha Cronbach Koefisien r Simpulan
Perilaku Kerja Inovatif (X1) 0,760 0,600-0,799 Kuat
Motivasi Kerja (X2) 0,649 0,600-0,799 Kuat
Produktivitas Kerja (Y) 0,764 0,600-0,799 Kuat
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji reliabilitas variabel menunjukan bahwa kuesioner
dari variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1), Motivasi Kerja (X2) dan Produktivitas
Kerja Karyawan (Y) mendapatkan nilai cronbach alpha di atas nilai standar uji
reliabilitas yaitu 0,60. Sehingga, seluruh kuesioner pada penelitian ini adalah
bersifat reliabel.

4.3 Hasil Uji Persyaratan Analisis Data


4.3.1 Hasil Uji Normalitas
Menurut Sugiyono (2016) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh pada kuesioner berdistribusi normal atau tidak. Adapun alat uji
yang digunakan adalah uji statistik non-parametik Kolmograv-Smirnov (K-S).

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas


Variabel Sig Alpha Keterangan
Perilaku Kerja Inovatif (X1) 0,267 0,05 Normalitas
Motivasi Kerja (X2) 0,267 0,05 Normalitas
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.14 di atas, diperoleh nilai signifikasi
dari variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1), Motivasi Kerja (X2) dan Produktivitas
Kerja (Y) adalah sebesar 0,267 atau lebih besar dari 0,05 (0,267 > 0,05). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.

4.3.2 Hasil Uji Linieritas


Uji Linieritas dilakukan dengan membandingkan nilai signfikasi dengan alpha
(0,05). Apabila Sig > Alpha, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang linier antara variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan pengujian yang
telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
4

Tabel 4.15 Hasil Uji Linieritas


Variabel Sig Alpha Kondisi Keterangan
Deviation
Perilaku Kerja Inovatif (X1) 0,310 0,05 Sig > Alpha Linier
Motivasi Kerja (X2) 0,969 0,05 Sig > Alpha Linier
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan perhitungan linieritas pada tabel 4.15 di atas, diperoleh nilai


signifikasi deviasi untuk variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1) adalah 0,310 dan
variabel Motivasi Kerja adalah sebesar 0,969. Kedua variabel tersebut memiliki
nilai signifikasi deviasi yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan berbentuk linier.

4.3.3 Hasil Uji Multikolinieritas


Uji multikolinieritas dilakukan dengan membandingkan nilai toleransi (tolerance
value) atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan nilai standar yang telah
ditetapkan untuk nilai toleransi adalah lebih besar dari 0,10 dan untuk nilai VIF
kurang dari 10,00. Adapun hasil dari uji multikolinieritas antara lain:

Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinieritas


Variabel Tolerance VIF Keterangan
Perilaku Kerja Inovatif 0,986 1,014 Bebas gejala multikolinieritas
Motivasi Kerja 0,986 1,014 Bebas gejala multikolinieritas
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.16 menunjukan bahwa nilai tolerance dari variabel Perilaku
Kerja Inovatif dan Motivasi Kerja lebih besar dari 0,10 (0,986 > 0,10) dan nilai
VIF kurang dari 10,00 (1,014 < 10,00). Hal ini berarti kedua variabel yang diteliti
bebas dari gejala multikolinieritas.

4.3.4 Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi penelitian terdapat
ketidaksamaan varians dari pengamatan satu ke pengamatan lainnya. Model
regresi yang baik dalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Dasar pengambilan
keputusan dalam uji ini menggunakan uji glejser yaitu apabila nilai Sig > 0,05
maka tidak terjadi gejala heterokedastisitas.
4

Tabel 4.17 Hasil Uji Heterokedastisitas


Variabel Sig Alpha Keterangan
Perilaku Kerja Inovatif 0,619 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas
Motivasi Kerja 0,176 0,05 Tidak terjadi heterokedastisitas
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan hasil pengujian heterokedastisitas pada tabel 4.17 dapat diketahui


bahwa nilai signifikasi untuk variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1) adalah 0,619
dan variabel Motivasi Kerja (X2) sebesar 0,176. Kedua nilai signifikasi pada
penelitian ini menunjukan nilai yang lebih besar dari 0,05. Maka sesuai dengan
dasar pengambilan keputusan uji glejser, dapat disimpulkan bahwa model regresi
pada penelitian ini tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

4.4 Hasil Uji Metode Analisis Data


4.4.1 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini, uji regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh antara variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1) dan
variabel Motivasi Kerja (X2) terhadap Produktivitas Kerja (Y) karyawan bidang
pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung. Adapun data yang diperoleh
antara lain:

Tabel 4.18 Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi

R R Square
Perilaku Kerja Inovatif (X1) – Motivasi Kerja (X2) 0,810 0,656
Terhadap Produktivitas Kerja (Y)
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.18 di atas diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,810
yang menunjukan bahwa tingkat hubungan antara variabel independen dan
dependen positif kuat. Sedangkan nilai koefisien determinasi R (R Square)
sebesar 0,656 yang menunjukan bahwa Produktivitas Kerja dipengaruhi Perilaku
Kerja Inovatif dan Motivasi Kerja sebesar 65,6% sedangkan sisanya 34,4%
dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4

Tabel 4.19 Hasil Koefisien Regresi Linier Berganda

Model B
(Constant) 2,489
Perilaku Kerja Inovatif (X1) 1,030
Motivasi Kerja (X2) 0,304
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.19 di atas, diperoleh nilai Coefficients yang digunakan untuk
melihat persamaan regresi linier berganda. Adapun persamaan regresi dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + et
Y = 2,489 + 1,030 (X1) + 0,304 (X2)

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:


1. Nilai konstanta sebesar 2,489 berarti nilai konsisten variabel Produktivitas
Kerja (Y) adalah sebesar 2,489.
2. Nilai koefisien regresi variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1) adalah sebesar
1,030 yang berarti bahwa ketika Perilaku Kerja Inovatif (X1) mengalami
peningkatan sebesar 1%, maka nilai Produktivitas Kerja (Y) bertambah 1,030.
Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel X1 dan Y memiliki arah pengaruh yang positif.
3. Nilai koefisien regresi variabel Motivasi Kerja (X2) adalah sebesar 0,304 yang
berarti bahwa ketika Motivasi Kerja (X2) mengalami peningkatan sebesar 1%,
maka nilai Produktivitas Kerja (Y) bertambah 0,304. Koefisien regresi tersebut
bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel X2 dan Y memiliki
arah pengaruh yang positif.

4.5 Hasil Uji Hipotesis


4.5.1 Hasil Uji t
Menurut Sugiyono (2016) uji t digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh
dari masing-masing variabel independen yaitu variabel Perilaku Kerja Inovatif
(X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap variabel dependen yaitu Produktivitas
Kerja (Y). Adapun dasar pengambilan keputusan uji t ini dengan membandingkan
hasil perhitungan t dengan kriteria sebagai berikut:
4

1.
Jika nilai thitung > ttabel (2,034) maka Ho ditolak.
2.
Jika nilai thitung < ttabel (2,034) maka Ho diterima.

Tabel 4.20 Hasil Uji t


Variabel thitung ttabel Kondisi Simpulan
Perilaku Kerja Inovatif 7,202 2,034 thitung > ttabel Berpengaruh
Motivasi Kerja 2,148 2,034 thitung > ttabel Berpengaruh
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.20 mengenai hasil uji t dapat diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1) memperoleh nilai t hitung sebesar
7,202 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Nilai thitung 7,202 > ttabel 2,034,
maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti Perilaku Kerja Inovatif (X1)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja (Y).
2. Variabel Motivasi Kerja (X2) memperoleh nilai t hitung sebesar 2,148 dengan
nilai signifikasi sebesar 0,039. Nilai thitung 2,148 > ttabel 2,034, maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang berarti Motivasi Kerja (X2) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja (Y).

4.5.2 Hasil Uji F


Menurut Sugiyono (2016) uji F digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh
dari masing-masing variabel independen secara bersamaan terhadap variabel
dependen yaitu Produktivitas Kerja (Y). Adapun dasar pengambilan keputusan uji
F ini dengan membandingkan hasil perhitungan F dengan kriteria sebagai berikut:
1.
Jika nilai Fhitung > Ftabel (3,28) maka Ho ditolak
2.
Jika nilai Fhitung < Ftabel (3,28) maka Ho diterima

Tabel 4.21 Hasil Uji F


Variabel Fhitung Ftabel Kondisi Simpulan
Perilaku Kerja Inovatif (X1) dan 30,498 3,28 Fhitung > Ftabel Berpengaruh
Motivasi Kerja (X2)
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.21 mengenai hasil uji F dapat diperoleh kesimpulan antara lain:
1. Variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1) dan Motivasi Kerja (X2) memperoleh
nilai Fhitung sebesar 30,498 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000. Nilai Fhitung
4

(30,498) > Ftabel (3,28), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti Perilaku
Kerja Inovatif (X1) dan Motivasi Kerja (X2) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Produktivitas Kerja (Y).

4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Perilaku Kerja Inovatif Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Bidang Pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung
Wahono (2016) mengemukakan bahwa perilaku kerja inovatif dapat menjadi
strategi yang dilakukan perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing
perusahaan dengan memenuhi permintan produk-produk Selain itu, perilaku kerja
inovatif juga menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam
mencapai tujuannya, karena perilaku kerja inovatif berkaitan dengan produktivitas
kerja. Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Jong dan Hartog
dalam Hadi (2020) yang menyatakan bahwa perilaku kerja inovatif yang meliputi
eksplorasi ide-ide baru dan mencakup perilaku mengimplementasikan ide tersebut
dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas individu maupun perusahaan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa perilaku kerja
inovatif memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung. Hal ini
diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wahyudi (2020) yang
menyatakan bahwa perilaku kerja inovatif berpengaruh secara signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penting
bagi setiap perusahaan ataupun individu mengembangkan dan memperhatikan
perilaku kerja inovatif guna mengoptimalkan produktivitas kerja.

4.6.2 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT


Astra Motor di Bandar Lampung
Menurut Hasibuan (2020) motivasi kerja merupakan daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka dapat bekerja sama secara
efektif dan terintegritas dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan
tertentu. Motivasi kerja juga menjadi salah satu faktor penting yang dapat
menentukan tingkat produktivitas kerja seseorang. Hal ini juga sejalan dengan apa
4

yang dikemukakan oleh Hetami dalam Safitri (2017) yang menyatakan bahwa
motivasi yang ada dalam kerja diri seseorang dapat memberikan dorongan bagi
karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa motivasi kerja
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung. Hal ini
diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ni Putu Pradita (2020)
yang menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa motivasi
kerja adalah bagian penting dari karyawan yang harus dijaga, karena motivasi
kerja yang tinggi akan berdampak pada semangat kerja sehingga dapat
mengoptimalkan produktivitas kerja.

4.6.3 Pengaruh Perilaku Kerja Inovatif dan Motivasi Kerja Terhadap


Produktivitas Kerja Karyawan PT Astra Motor di Bandar Lampung
Pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh antara variabel perilaku
kerja inovatif dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal
tersebut diperoleh berdasarkan hasil uji regresi linier berganda yang menunjukkan
Fhitung (30,498) > Ftabel (3,28), yang berarti perilaku kerja inovatif dan motivasi
kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bidang
pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Wahyudi (2020) yang mengemukakan bahwa perilaku kerja inovatif dan motivasi
kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Selain
itu, penelitian ini diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indah
(2020) yang menyatakan bahwa perilaku kerja inovatif dan motivasi kerja
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa apabila perilaku inovatif
dalam bekerja dapat dimiliki oleh tiap karyawan khususnya karyawan bidang
pemasaran dalam melakukan penjualan dan perusahaan juga mampu memberikan
motivasi kerja berupa insentif yang layak, maka hal tersebut dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.
4

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian yang telah dilakukan terkait
pengaruh Perilaku Kerja Inovatif (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap
Produktivitas Kerja (Y) karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar
Lampung, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perilaku Kerja Inovatif (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
Produktivitas Kerja (Y) karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar
Lampung dengan nilai thitung sebesar 7,202 jika dibandingkan dengan ttabel
2,034.
2. Motivasi Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Produktivitas
Kerja (Y) karyawan bidang pemasaran PT Astra Motor di Bandar Lampung
dengan nilai thitung sebesar 2,148 jika dibandingkan dengan ttabel 2,034.
3. Perilaku Kerja Inovatif (X1) dan Motivasi Kerja (X2) berpengaruh secara
signifikan terhadap Produktivitas Kerja (Y) karyawan bidang pemasaran PT
Astra Motor di Bandar Lampung dengan nilai Fhitung sebesar 30,498 jika
dibandingkan dengan Ftabel 3,28.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diambil, maka penulis
memberikan saran-saran sebagai berikut:

5.2.1 Bagi PT Astra Motor di Bandar Lampung


1. Sebaiknya perusahaan memberikan pelatihan secara rutin terkait penerapan
perilaku kerja inovatif dalam penjualan kepada karyawan. Selain itu, karyawan
pun harus mengikuti pelatihan tersebut agar saat melakukan penjualan,
karyawan mampu menerapkan cara-cara yang inovatif.
2. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan pemberian motivasi kerja kepada
karyawan, seperti kerap memberikan penghargaan berupa insentif yang layak
atas prestasi kerja yang telah dicapai. Sehingga karyawan akan lebih
termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan optimal.
4

3. Sebaiknya perusahaan memberikan selalu memberikan apresiasi dan


penghargaan terhadap karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
baik. Sehingga karyawan akan merasa dihargai dan berkeinginan untuk
memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan.

5.2.2 Bagi Penelitian Selanjutnya


Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambahkan komponen lain dalam
penelitian yang mungkin dapat mempengaruhi produktivitas kerja, seperti disiplin
kerja, gaya kepemimpinan, kompensasi, pelatihan dan lain-lain. Selain itu,
diharapkan dapat memperluas sampel penelitian ataupun melakukan uji statistik
lainnya sehingga dapat menciptakan penelitian yang lebih baik.
5

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, R. S., & Hardi, U. (2018). Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Etos
Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Bagian Produksi di PT Inko Java Semarang. Among Makarti, 11(1), 91-
100.
Aditya, D. N., & Komang, A. (2020). Pengaruh Iklim Organisasi, Kepemimpinan
Transformasional, Self Efficacy Terhadap Perilaku Kerja Inovatif PT
Serasi Autoraya Denpasar. E-Jurnal Manajemen, 5(3), 13-29.
Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Berliana, V., & Arsanti, T. A. (2018). Analisis Pengaruh Self-Efficacy,
Kapabilitas dan Perilaku Inovatif Terhadap Kinerja. Jurnal Moksipreneur,
7(2), 88-97.
Burcu, F., & Dalgic. (2019). The Effect of Innovation on Productivity: Evidence
From Turkish Manufacturing Firms. Industry and Innovation, 26(4), 49-
55.
Darmajaya, IIB. (2016). Panduan Penyusunan Tugas Akhir Skripsi. Bandar
Lampung.
Dewi, S., Widya, P., & Sofiana, S. (2020). Pengaruh Motivasi Kerja dan
Komitmen Organisasi Pada Kinerja Karyawan PT X. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia, 11(1), 323-342.
Diah, A. S., & Dewi, I. G. (2018). Pengaruh Pemberdayaan, Perilaku Inovatif dan
Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bumbu Bali
Restoran Tanjung Benoa Badung, Bali. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan
Manajemen Indonesia, 2(1), 917-925.
Dianty, F., & Arum Etikariena. (2021). Keyakinan Diri Kreatif, Perilaku Kerja
Inovatif dan Kepemimpinan Kewirausahaan Pada Desainer UI/UX. INSAN
Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 6(1), 12-18.
Etikariena, & Muluk, A.d. (2019). Hubungan Antara Memori Organisasi dan
Perilaku Inovatif Karyawan. Makara Hubs-Asia, 18(2), 15-23.
Fitriza, R., & Ending. (2020). Hubungan Pshycological Capital dan Perilaku Kerja
Inovatif di Industri Kreatif (Studi Pada Karyawan Perusahaan XYZ.
Jurnal Psikogenesis, 4(1), 703-714.
Hadi, S.& Mardikaningsih, R. (2020). Pengaruh Perilaku Inovatif Dan
Keterlibatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Baruna Horizon,
3(1), 1-7.
5

Hasibuan, M. S. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi


Aksara.
Hidayati. (2019). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Tehadap Produktivitas Kerja
Karyawan Industri Genteng SHT di Desa Giwangretno Kecamatan
Sruweng Kabupaten Kebumen. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 2(4), 1-7.
Jufrizen. (2018). Peran Motivasi Kerja Dalam Memoderasi Pengaruh Kompensasi
Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. The National
Conferences Management and Business (NCMAB). Sumatera Utara, 150-
167.
Kirana, M. J. (2020). Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Produktivitas
Karyawan Produksi. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 1(3), 1-4
Kurnia, Efry. (2019). Dampak Faktor Motivasi dan Fasilitas Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Badan Usaha Milik Negara di Kota
Medan. Proseding Seminar Nasional Kewirausahaan. Medan, 365-372
Laksmiari, N. P. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada Perusahaan Teh Bunga Teratai Di Desa Patemon
Kecamatan Serrit. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undikhsa, 11(1), 348-368.
Mufti, A., & Martono, S. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan
Pelatihan Pada Produktivitas Kerja. Management Analysis Journal, 5(4),
1-11.
Nijenhuis, Koen. 2019. ImpactFactors for Innovative Work Behavior in the Public
Sector: The Case of the Dutch Fire Department. Master Thesis of
University of Twente. Enschede.
Nurdin, F., Ihsan, M., Rahmawati, I., & Lestari, H. (2018). Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Organisasi Terhadap
Perilaku Kerja Inovatif Guru di SMA Swasta Kecamatan Pamijahan
Bogor. Jurnal Sains Indonesia, 1(2), 129-133.
Prasetyo, L. A. (2018). Pengaruh Job Insecurity Terhadap Perilaku Inovatif
Melalui Mediasi Work Engagement. Fenomena: Jurnal Psikologi, 27(2),
29-32.
Pujastuti, G. I., & A.A Sagung, K. (2020). Effect of Work Compensation,
Motivation and Discipline on Employee Productivity. Journal of
Humanities and Social Sciences Research (AJHSCR), 4(2), 541-572.
Safitri, E. (2017). Pengaruh Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen, 1(4), 1044-1054.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.
5

Supit, C. (2018). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja


Karyawan Pada PT Astra Internasioal Daihatsu-DS0 Malalayang. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), 5(1), 1-7.
Sutrisno, E. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Wahono, S., & Abdullah. (2016). The Mantra: Rahasia Sukses Berinovasi
Jawara-jawara Industri Dalam Negeri. Jakarta: Prenada.
Wahyuningsih, S. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktvitias
Kerja. Jurnal Warta Edisi: 57, 1(57), 12-20.
Wahyudi, R., & Laily, N. (2020). Pengaruh Knowledge Sharing, Perilaku Inovatif
dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen, 9(8), 17-22.
Wibowo, E., Maidarti, T., & Nuswandari, I. (2020). Pengaruh K-3 "Keselamatan
dan Kesehatan Kerja" dan Perilaku Inovaif Terhadap Produktivitas
Karyawan Industri Pintu Kayu di Kabupaten Majalengka. Jurnal
Manajemen Kewirausahaan, 17(2), 287-302.
Widiastuti, R., & Kusmaryani, E. (2020). Hubungan Leader Member Exchange
Dengan Perilaku Inovatif Kerja: Studi Pada Karyawan Dengan Pemimpin
Perempuan. Acta Psychologia, 2(1), 183-199.
Winardi. (2012). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Windiarsih, R., & Etikariena, A. (2019). Hubungan Antara Kepribadian Proaktif
dan Perilaku Kerja Inovatif di BUMN X. Jurnal Psikogenesis, 3(2), 1-36.
5

LAMPIRAN
5

INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jalan Zainal Abidin Pagar Alam No. 93A, Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa
Kota Bandar Lampung, Lampung, 35142

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth,
Bapak/Ibu Karyawan Bidang Pemasaran PT Astra Motor
di Bandar Lampung

Assalamu’alaikum wr.wb.
Responden yang terhormat, saya yang bertanda tangan di bawah
ini: Nama : Putri Mega Lestari
NPM 1812110497
Jurusan : Manajemen

Saya adalah mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya dengan Dosen
Pembimbing Bapak Muhammad Rafiq, S.E., M.Si. Dalam rangka diadakannya penelitian
yang berjudul “Pengaruh Perilaku Kerja Inovatif dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan PT Astra Motor di Bandar Lampung”, saya bermaksud untuk
mengumpulkan data melalui kuesioner di wilayah kerja Bapak/Ibu. Kerahasiaan identitas
atau jawaban akan dijamin, sehingga diharapkan Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban
sebenar-benarnya.

Dengan segala rasa hormat dan kerendahan hati, saya mohon bantuan dan kesediaan
Bapak/Ibu untuk memberikan pendapatnya dengan menjawab pertanyaan yang tersedia.
Berkenaan dengan hasil penelitian, Bapak/Ibu dapat menghubungi saya melalui e-mail
putrimega.1812110497@mail.darmajaya.ac.id. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu
dalam mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Putri Mega Lestari


5

BAGIAN II: IDENTITAS RESPONDEN

Berikan tanda centang (🗸) pada pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan dan situasi
anda saat ini.

I. Karakter Responden

a. Jenis Kelamin:
Laki-laki Perempuan
Laki- Perempu

b. Usia:

< 20 Tahun 31 - 40 Tahun

21 - 30 Tahun > 40 Tahun

c. Pendidikan Terakhir:
SMA/SMK D4/S1
SMA/ D4/

D3 S2
S
d. Masa Kerja:
0 - 1 Tahun > 3 Tahun
0-1 >

2 - 3 Tahun
2-3

e. Jabatan:
SPV Sales Sales Lapangan
SPV Sales

Sales Counter
Sales
5

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Kuesioner di bawah ini memuat sejumlah pertanyaan. Silahkan berikan tanda centang (🗸)
pada kotak jawaban yang anda pilih yang menunjukkan seberapa besar tingkat persetujuan
dan ketidak setujuan anda terhadap hal tersebut.

Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
CS = Cukup Setuju

DAFTAR PERTANYAAN

1. Perilaku Kerja Inovatif (X1)

No Pernyataan Skala Pilihan


SS S CS TS STS
Mengeksplor Ide
1 Saya berpikir kreatif dalam menghadapi segala
tantangan pekerjaan
2 Saya memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukakan ide baru dalam bekerja
Mengembangkan Ide-ide
3 Saya mampu mengidentifikasi adanya peluang baru
dengan cara memanfaatkan hal-hal yang belum pernah
digunakan orang lain sebelumnya
4 Saya selalu berusaha mengembangkan gagasan baru
yang saya miliki
Mencari Dukungan Ide
5 Saya berusaha untuk mendapatkan persetujuan atas ide-
ide inovatif saya pada atasan
6 Saya selalu membuat rekan tim menjadi antusias
terhadap gagasan-gagasan baru saya
5

Menerapkan Ide
7 Saya berusaha mewujudkan ide-ide baru yang saya
miliki dalam melaksanakan pekerjaan
8 Saya selalu berusaha untuk berinovasi dalam melakukan
penjualan produk

2. Motivasi Kerja (X2)

No Pernyataan Skala Pilihan


SS S CS TS STS
Kebutuhan Fisik
1 Perusahaan menyediakan peralatan kantor yang saya
butuhkan untuk menunjang pekerjaan
2 Kondisi ruangan saya bekerja sangat baik (penerangan
terpenuhi dan ruangan bersih)
Kebutuhan Rasa Aman
3 Saya mendapatkan perhatian perusahaan terkait jaminan
sosial karyawan (berupa jaminan kesehatan)
4 Saya mendapatkan perhatian perusahaan terkait jaminan
hari tua (pemberian dana pensiun)
Kebutuhan Sosial
5 Saya menjalin hubungan kerja yang baik dengan atasan
6 Saya dan rekan kerja memiliki hubungan yang baik dan
saling mendukung
Kebutuhan Penghargaan
7 Saya menerima penghargaan baik dalam bentuk promosi
jabatan atau lainnya atas prestasi kerja yang dicapai
8 Saya termotivasi untuk bekerja lebih rajin apabila
mendapat perhatian dan penghargaan dari atasan
Kebutuhan Aktualisasi Diri
9 Saya selalu diberikan kesempatan oleh perusahaan untuk
berkreatifitas sendiri dalam bekerja
58

10 Perusahaan selalu memberikan saya kesempatan untuk


pertumbuhan dan perkembangan diri

3. Produktivitas Kerja (Y)

No Pernyataan Skala Pilihan


SS S CS TS STS
Kemampuan
1 Saya menguasai bidang pekerjaan yang saya kerjakan
saat ini
2 Saya memiliki keterampilan yang sangat baik dalam
melaksanakan tugas kerja
Meningkatkan Hasil yang Dicapai
3 Pekerjaan yang saya hasilkan sudah sesuai dengan target
yang ditetapkan oleh perusahaan
4 Dalam menyelesaikan setiap pekerjaan, saya harus
mendapatkan hasil yang terbaik
Semangat Kerja
5 Saya tidak pernah mengeluh atas beban pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab saya
6 Saya merasa bangga dengan pekerjaan yang dibebankan
kepada saya
Pengembangan Diri
7 Saya selalu berusaha memperbaiki tiap kesalahanyang
pernah saya lakukan dalam melaksanakan pekerjaan
8 Saya selalu mengikuti pelatihan yang diadakan oleh
perusahaan untuk meningkatkan keahlian
Mutu
9 Hasil kerja saya selama ini sesuai dengan kualitas yang
ditetapkan oleh perusahaan
10 Mutu dari hasil kerja saya selalu memenuhi standar yang
telah ditetapkan
59

Efisiensi
11 Saya bekerja dengan waktu yang efisien
12 Waktu yang saya gunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditentukan

*Segala Data Pribadi dan Jawaban Dari Responden Dijamin Kerahasiannya*


6

2. Lampiran Jawaban Kuesioner Variabel X1 (Perilaku Kerja Inovatif)


No Perilaku Kerja Inovatif (X1) Total
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 X1
1 5 4 4 4 4 3 4 4 32
2 4 5 5 2 3 3 3 3 28
3 4 4 3 3 4 4 4 4 30
4 5 4 4 4 4 4 4 4 33
5 4 3 4 3 3 3 3 2 25
6 4 4 4 4 4 4 3 3 30
7 4 3 3 2 2 2 2 2 20
8 5 4 4 4 4 4 4 3 32
9 5 5 4 5 4 4 4 4 35
10 4 5 4 3 3 4 3 4 30
11 4 3 2 3 4 3 3 3 25
12 3 5 3 3 3 3 3 2 25
13 3 4 3 4 4 4 4 4 30
14 5 4 4 3 3 3 3 3 28
15 4 4 5 4 4 3 4 4 32
16 3 3 3 3 3 3 3 2 23
17 5 4 3 4 5 4 4 3 32
18 4 4 3 3 4 4 3 2 27
19 3 3 2 3 5 3 3 3 25
20 5 5 4 4 5 4 3 2 32
21 3 4 3 4 3 3 3 2 25
22 3 4 4 5 4 4 3 3 30
23 3 3 3 3 3 2 3 3 23
24 3 3 2 2 3 5 4 3 25
25 3 5 3 3 4 3 3 3 27
26 4 4 3 3 3 3 2 3 25
27 4 2 4 3 3 4 3 2 25
28 5 4 3 3 3 4 4 3 29
29 5 4 3 4 4 5 3 2 30
30 3 3 3 4 3 4 3 2 25
31 4 3 3 3 4 3 3 2 25
32 5 4 4 3 4 3 4 3 30
33 4 4 4 4 3 4 5 4 32
34 5 4 5 3 4 4 3 4 32
35 4 5 4 5 4 4 4 3 33
Total 141 136 122 120 127 124 117 103 990
6

3. Lampiran Jawaban Kuesioner Variabel X2 (Motivasi Kerja)


No Motivasi Kerja (X2)
Total X2
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 3 2 3 3 4 4 5 3 2 3 32
2 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 34
3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 34
4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 31
5 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 33
6 4 4 5 4 3 3 3 3 3 4 36
7 3 4 3 5 4 4 3 3 3 2 34
8 4 4 3 4 3 3 5 4 4 3 37
9 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 34
10 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 36
11 3 5 4 3 4 3 3 5 5 3 38
12 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 35
13 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 40
14 3 5 4 3 4 3 3 4 3 3 35
15 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5 40
16 5 3 4 5 4 5 4 5 5 5 45
17 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 38
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 5 4 3 3 4 2 4 2 4 2 33
20 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 34
21 3 3 5 4 3 4 3 4 3 4 36
22 4 4 3 4 3 3 5 3 4 3 36
23 4 3 4 3 2 2 3 3 3 2 29
24 3 3 4 3 2 4 4 2 3 4 32
25 4 4 3 2 3 2 4 3 4 2 31
26 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 36
27 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 33
28 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37
29 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
30 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 26
31 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 36
32 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 30
33 4 4 4 3 3 5 3 3 4 3 36
34 3 4 3 4 3 3 4 4 3 5 36
35 5 4 4 3 5 4 4 4 5 2 40
Total 129 127 122 122 119 121 126 115 127 117 1225
6

4. Lampiran Kuesioner Variabel Y (Produktivitas Kerja)


No Produktivitas Kerja (Y)
Total Y
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
1 3 3 5 4 4 3 4 3 5 4 3 4 45
2 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4 5 40
3 3 4 3 2 3 3 4 5 4 4 3 3 41
4 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 48
5 3 3 3 3 3 5 3 3 4 3 3 4 40
6 4 4 5 3 4 5 3 3 4 3 4 4 46
7 3 2 5 3 2 2 4 3 4 2 2 3 35
8 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 46
9 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 51
10 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 45
11 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 40
12 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 40
13 4 4 5 3 4 2 4 4 3 4 4 3 44
14 3 3 4 3 3 5 3 4 5 3 3 4 43
15 5 3 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 53
16 3 3 4 3 3 5 5 3 3 3 5 3 43
17 5 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 48
18 5 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 41
19 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 34
20 4 4 5 3 4 3 4 3 5 3 4 4 46
21 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 40
22 4 4 4 3 5 5 3 3 3 3 3 4 44
23 3 2 5 3 3 3 2 3 3 3 2 3 35
24 5 5 3 4 2 1 4 3 3 4 4 2 40
25 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 34
26 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 33
27 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 40
28 5 4 4 4 3 4 3 2 5 4 3 3 44
29 3 5 4 3 4 3 3 3 5 3 3 3 42
30 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 37
31 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 40
32 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4 44
33 5 4 3 5 4 4 5 4 4 5 3 4 50
34 4 4 4 3 3 4 3 5 5 3 5 5 48
35 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 39
Total 135 123 140 115 118 119 119 113 141 117 117 122 1479
6

5. Lampiran Uji Validitas dan Realibilitas X1 (Perilaku Kerja Inovatif)

Correlations
Correlations
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Total
Pearson Correlation 1 .253 .456** .172 .292 .238 .273 .248 .609**
Butir 1 Sig. (2-tailed) .143 .006 .323 .089 .168 .113 .151 .000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .253 1 .395 *
.335 *
.254 .176 .205 .343 *
.614**
Butir 2 Sig. (2-tailed) .143 .019 .049 .141 .313 .238 .043 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .456 **
.395 *
1 .277 .017 .041 .187 .343 *
.575**
Butir 3 Sig. (2-tailed) .006 .019 .108 .922 .813 .282 .044 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .172 .335 *
.277 1 .470 **
.370 *
.406 *
.240 .667**
Butir 4 Sig. (2-tailed) .323 .049 .108 .004 .029 .016 .165 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .292 .254 .017 .470 **
1 .308 .297 .237 .575**
Butir 5 Sig. (2-tailed) .089 .141 .922 .004 .072 .083 .170 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .238 .176 .041 .370 *
.308 1 .426 *
.169 .542**
Butir 6 Sig. (2-tailed) .168 .313 .813 .029 .072 .011 .331 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .273 .205 .187 .406 *
.297 .426 *
1 .583 **
.670**
Butir 7 Sig. (2-tailed) .113 .238 .282 .016 .083 .011 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .248 .343 *
.343 *
.240 .237 .169 .583 **
1 .645**
Butir 8 Sig. (2-tailed) .151 .043 .044 .165 .170 .331 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .609 **
.614 **
.575 **
.667 **
.575 **
.542 **
.670 **
.645 **
1
Total Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
6

Reliability
Scale: ALL VARIABELS

Case Processing Summary


N %
Valid 35 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 35 100.0

a. Listwise deletion based on all variabels in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha

.760 8

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
Butir 1 24.26 10.197 .443 .738
Butir 2 24.40 10.247 .456 .735
Butir 3 24.80 10.400 .402 .745
Butir 4 24.86 9.891 .519 .723
Butir 5 24.66 10.644 .425 .740
Butir 6 24.74 10.785 .382 .747
Butir 7 24.94 10.350 .553 .720
Butir 8 25.34 10.055 .493 .728
6

6. Lampiran Uji Validitas dan Realibilitas X2 (Motivasi Kerja)


Correlations
Correlations
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Total
1 .310 .145 -.041 .276 .108 .288 .218 .530** -.011 .549*
Pearson Correlation
*
Butir 1
Sig. (2-tailed) .070 .405 .816 .109 .537 .093 .207 .001 .948 .001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .310 1 .141 -.042 .196 -.107 -.012 .244 .360* -.027 .398*
Butir 2 Sig. (2-tailed) .070 .420 .812 .258 .539 .944 .158 .034 .880 .018
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .145 .141 1 .104 -.169 .114 -.193 .312 .133 .104 .345*
Butir 3 Sig. (2-tailed) .405 .420 .552 .332 .513 .266 .068 .447 .551 .042
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation -.041 -.042 .104 1 .072 .268 -.012 .109 .075 .296 .379*
Butir 4 Sig. (2-tailed) .816 .812 .552 .679 .119 .945 .534 .667 .084 .025
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.276 .196 -.169 .072 1 .290 .220 .308 .185 -.087 .453*
Pearson Correlation
*
Butir 5
Sig. (2-tailed) .109 .258 .332 .679 .091 .205 .072 .286 .618 .006
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.108 -.107 .114 .268 .290 1 .124 .324 .145 .599** .622*
Pearson Correlation
*
Butir 6
Sig. (2-tailed) .537 .539 .513 .119 .091 .476 .057 .406 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .288 -.012 -.193 -.012 .220 .124 1 .154 .046 .087 .337*
Butir 7 Sig. (2-tailed) .093 .944 .266 .945 .205 .476 .377 .792 .618 .048
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.218 .244 .312 .109 .308 .324 .154 1 .327 .309 .694*
Pearson Correlation
*
Butir 8
Sig. (2-tailed) .207 .158 .068 .534 .072 .057 .377 .055 .071 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.530 **
.360 *
.133 .075 .185 .145 .046 .327 1 .021 .563*
Pearson Correlation
*
Butir 9
Sig. (2-tailed) .001 .034 .447 .667 .286 .406 .792 .055 .904 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
-.011 -.027 .104 .296 -.087 .599** .087 .309 .021 1 .518*
Pearson Correlation
*
Buti
r 10 Sig. (2-tailed) .948 .880 .551 .084 .618 .000 .618 .071 .904 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Total Pearson Correlation .549 **
.398 *
.345 *
.379 *
.453 **
.622 **
.337 *
.694 **
.563 **
.518 **
1
6

Sig. (2-tailed) .001 .018 .042 .025 .006 .000 .048 .000 .000 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability
Scale: ALL VARIABELS

Case Processing Summary


N %
Valid 35 100.0
Cases Excluded a
0 .0

Total 35 100.0

a. Listwise deletion based on all variabels in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha

.649 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
Butir 1 31.31 11.045 .399 .609
Butir 2 31.37 11.770 .222 .642
Butir 3 31.51 12.022 .160 .654
Butir 4 31.51 11.845 .198 .647
Butir 5 31.60 11.482 .282 .631
Butir 6 31.54 10.255 .453 .592
Butir 7 31.40 12.071 .154 .655
Butir 8 31.71 9.798 .545 .569
Butir 9 31.37 10.829 .401 .606
Butir 10 31.66 10.761 .309 .627
6

7. Lampiran Uji Validitas dan Realibilitas Y (Produktivitas Kerja)

Correlations
Correlations
Butir Buti Buti Buti Buti Buti Buti Buti Buti Buti Buti Buti Total
1 r2 r3 r4 r5 r6 r7 r8 r9 r r r
10 11 12

1 .490* .052 .608* .266 -.080 .189 -.043 .109 .484* .355* .073 .505**
Pearson Correlation
* * *
Butir 1
Sig. (2-tailed) .003 .765 .000 .122 .649 .276 .808 .531 .003 .037 .675 .002
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.490 *
1 -.109 .193 .362 *
-.050 .139 .046 .239 .382 *
.328 .014 .444**
Pearson Correlation
*
Butir 2
Sig. (2-tailed) .003 .532 .268 .033 .775 .427 .793 .166 .023 .054 .937 .008
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .052 -.109 1 .185 .315 .038 .045 .047 .293 .120 .132 .344 *
.380*
Butir 3 Sig. (2-tailed) .765 .532 .287 .066 .828 .796 .786 .088 .492 .450 .043 .024
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.608 *
.193 .185 1 .277 .141 .279 .100 .344 *
.709 *
.139 .130 .597**
Pearson Correlation
* *
Butir 4
Sig. (2-tailed) .000 .268 .287 .107 .419 .104 .566 .043 .000 .424 .457 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation .266 .362 *
.315 .277 1 .352 *
.180 .051 .186 .349 *
.163 .241 .575**
Butir 5 Sig. (2-tailed) .122 .033 .066 .107 .038 .300 .770 .285 .040 .348 .162 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation -.080 -.050 .038 .141 .352 *
1 .083 .246 .208 .101 .275 .382 *
.470**
Butir 6 Sig. (2-tailed) .649 .775 .828 .419 .038 .636 .154 .229 .565 .110 .024 .004
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.189 .139 .045 .279 .180 .083 1 .335 *
.115 .337 *
.525 *
.098 .530**
Pearson Correlation
*
Butir 7
Sig. (2-tailed) .276 .427 .796 .104 .300 .636 .049 .511 .048 .001 .576 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Pearson Correlation -.043 .046 .047 .100 .051 .246 .335 *
1 .129 .357 *
.345 *
.378 *
.486**
Butir 8 Sig. (2-tailed) .808 .793 .786 .566 .770 .154 .049 .462 .035 .043 .025 .003
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.109 .239 .293 .344 *
.186 .208 .115 .129 1 .214 .200 .456 *
.544**
Pearson Correlation
*
Butir 9
Sig. (2-tailed) .531 .166 .088 .043 .285 .229 .511 .462 .216 .250 .006 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.484 *
.382 *
.120 .709 *
.349 *
.101 .337 *
.357 *
.214 1 .205 .128 .642**
Buti Pearson Correlation
* *
r 10
Sig. (2-tailed) .003 .023 .492 .000 .040 .565 .048 .035 .216 .238 .464 .000
6

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.355 *
.328 .132 .139 .163 .275 .525 *
.345 *
.200 .205 1 .353 *
.654**
Pearson Correlation
*
Butir
11 Sig. (2-tailed) .037 .054 .450 .424 .348 .110 .001 .043 .250 .238 .038 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.073 .014 .344 *
.130 .241 .382 *
.098 .378 *
.456 *
.128 .353 *
1 .584**
Pearson Correlation
*
Butir
12 Sig. (2-tailed) .675 .937 .043 .457 .162 .024 .576 .025 .006 .464 .038 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
.505 *
.444 *
.380 *
.597 *
.575 *
.470 *
.530 *
.486 *
.544 *
.642 *
.654 *
.584 *
1
Pearson Correlation
* * * * * * * * * * *
Total
Sig. (2-tailed) .002 .008 .024 .000 .000 .004 .001 .003 .001 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability
Scale: ALL VARIABELS

Case Processing Summary


N %
Valid 35 100.0
Cases Excluded a
0 .0
Total 35 100.0

a. Listwise deletion based on all variabels in the


procedure

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha

.764 12

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
Butir 1 38.40 21.306 .382 .750
Butir 2 38.74 21.844 .320 .756
Butir 3 38.26 22.138 .236 .766
Butir 4 38.97 21.146 .507 .739
6

Butir 5 38.89 20.810 .463 .741


Butir 6 38.86 20.773 .289 .766
Butir 7 38.86 20.714 .389 .750
Butir 8 39.03 21.205 .346 .754
Butir 9 38.23 20.829 .417 .746
Butir 10 38.91 20.787 .555 .734
Butir 11 38.91 19.551 .534 .731
Butir 12 38.77 20.534 .464 .741

8. Lampiran Uji Normalitas

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual

N 35
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.89949201
Absolute .169
Most Extreme Differences Positive .145
Negative -.169
Kolmogorov-Smirnov Z 1.003
Asymp. Sig. (2-tailed) .267

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

9. Lampiran Uji Linieritas


Uji Linieritas Variabel Perilaku Kerja Inovatif (X1) dan Produktivitas Kerja (Y)

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square

(Combined) 597.357 9 66.373 7.112 .000


Groups Linearity 503.650 1 503.650 53.964 .000
Between
Produktivitas Kerja * Deviation from 93.707 8 11.713 1.255 .310
Perilaku Kerja Inovatif Linearity
Within Groups 233.329 25 9.333
Total 830.686 34
6

Uji Linieritas Variabel Motivasi Kerja (X2) dan Produktivitas Kerja (Y)

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square

(Combined) 188.069 12 15.672 .537 .868


Groups Linearity 81.558 1 81.558 2.792 .109
Between
Produktivitas Kerja * Deviation from 106.512 11 9.683 .331 .969
Motivasi Kerja Linearity

Within Groups 642.617 22 29.210


Total 830.686 34

10. Lampiran Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF


(Constant) 2.489 6.035 .413 .683
1 Perilaku Kerja Inovatif 1.030 .143 .752 7.202 .000 .986 1.014
Motivasi Kerja .304 .142 .224 2.148 .039 .986 1.014

a. Dependent Variabel: ProduktivitasKerja

11. Lampiran Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) -4.019 4.106 -.979 .335
1 Perilaku Kerja Inovatif .049 .097 .086 .502 .619
Motivasi Kerja .133 .096 .238 1.383 .176

a. Dependent Variabel: RES2


6

12. Lampiran Uji Regresi Linier Berganda


Variabels Entered/Removeda

Model Variabels Variabels Method


Entered Removed

Motivasi Kerja, . Enter


1 Perilaku Kerja
Inovatifb

a. Dependent Variabel: Produktivitas Kerja


b. All requested variabels entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 .810a .656 .634 2.989

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Perilaku Kerja Inovatif

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 544.846 2 272.423 30.498 .000b
1 Residual 285.840 32 8.932
Total 830.686 34

a. Dependent Variabel: Produktivitas Kerja


b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Perilaku Kerja Inovatif

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) 2.489 6.035 .413 .683
Perilaku Kerja 1.030 .143 .752 7.202 .000
1
Inovatif
Motivasi Kerja .304 .142 .224 2.148 .039

a. Dependent Variabel: Produktivitas Kerja


7

13. Lampiran Nilai-nilai r Product Momen

Sumber: Sugiyono (2016)


7

14. Lampiran Nilai Kritis Distribusi t

Sumber: Sugiyono (2016)


7

15. Lampiran Nilai Uji F

Titik Persentase Distribusi F Untuk Probabilitas 0,05

Sumber: Sugiyono (2016)

Anda mungkin juga menyukai