SPO/ / / 00 1/3 RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA Ditetapkan Tanggal Terbit Direktur, STANDAR PROSEDUR 01 Februari 2017 OPERASIONAL (SPO) drg. Henny Poeri Margastuti, M.A.R.S. Penyusunan dokumen informasi obat yang berisi nama generik, indikasi penggunaan, kekuatan, bentuk sediaan, PENGERTIAN toksikologi, jadwal pemberian, kontraindikasi, efek samping, dosis regimen yang direkomendasikan dan informasi penting yang harus diberikan pada pasien. Sebagai acuan daftar obat yang yang dipakai di rumah TUJUAN sakit A. Pemilihan jenis persediaan perbekalan farmasi dilakukan oleh Tim Farmasi dan Terapi melalui proses kerja sama /kolaboratif dengan para praktisi pelayanan kesehatan yang mempertimbangkan kebutuhan dan keselamatan pasien maupun kondisi ekonomisnya yang dituangkan dalam formularium rumah sakit yang akan ditetapkan selanjutnya oleh KEBIJAKAN Direktur Rumah Sakit. B. Penambahan dan pengurangan daftar obat formularium dilakukan berdasarkan indikasi penggunaan, efektivitas, respons pasien terhadap obat baru, risiko dan biaya sesuai dengan kebutuhan pasien rumah sakit dan minimal formulariun ditelaah setiap tahun sekali. A. Kriteria pemilihan Obat untuk masuk Formularium Rumah Sakit: 1. mengutamakan penggunaan Obat generik; 2. memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan penderita; 3. mutu terjamin, termasuk stabilitas dan Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan bioavailabilitas; PROSEDUR 4. praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan; 5. praktis dalam penggunaan dan penyerahan; 6. menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien; 7. memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi berdasarkan biaya langsung dan tidak lansung; dan PENYUSUNAN FORMULARIUM
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT ROYAL SPO/ / / 00 2/3 SURABAYA 8. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence based medicines) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan dengan harga yang terjangkau. B. Jika terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek terapi yang serupa pilihan dijatuhkan pada: 1. Obat yang sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan data ilmiah 2. Obat dengan sifat farmakokinetik yang diketahui paling menguntungkan 3. Obat yang stabiltasnya lebih baik 4. Mudah diperoleh di pasaran 5. Obat yang telah dikenal 6. Obat jadi kombinasi tetap harus memenuhi kriteria: a. Obat hanya bermanfaat bagi penderita dalam bentuk kombinasi tetap b. Kombinasi tetap harus menunjukkan khasiat dan keamanan yang lebih tinggi daripada masing-masing komponen c. Perbandingan dosis komponen kombinasi tetap merupakan perbandingan yang tepat PROSEDUR untuk sebagian besar penderita yang memerlukan kombinasi tersebut d. Kombinasi tetap harus meningkatkan rasio manfaat-biaya e. Untuk antibiotika kombinasi tetap harus dapat mencegah atau mengurangi terjadinya resisten dan efek merugikan lainnya. C. Setelah pertimbangan ilmiah dibuat, maka Tim Farmasi dan Terapi harus mempertimbangkan biaya terapi secara keseluruhan yang paling ekonomis. D. Tahapan proses penyusunan Formularium Rumah Sakit: 1. membuat rekapitulasi usulan Obat dari masing- masing Staf Medik Fungsional (SMF) berdasarkan standar terapi atau standar pelayanan medik; 2. mengelompokkan usulan Obat berdasarkan kelas terapi; 3. membahas usulan tersebut dalam rapat Tim Farmasi dan Terapi (TFT), jika diperlukan dapat meminta masukan dari pakar; PENYUSUNAN FORMULARIUM
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
SPO/ / / 00 3/3 RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA 4. mengembalikan rancangan hasil pembahasan TFT, dikembalikan ke masing-masing SMF untuk mendapatkan umpan balik; 5. membahas hasil umpan balik dari masing- masing SMF; PROSEDUR 6. menetapkan daftar Obat yang masuk ke dalam Formularium Rumah Sakit; 7. menyusun kebijakan dan pedoman untuk implementasi; dan melakukan edukasi mengenai Formularium Rumah Sakit kepada staf dan melakukan monitoring. UNIT TERKAIT Staf Medis