Anda di halaman 1dari 2

Dimas Wijaya

1. Cari satu artikel yang berkaitan dengan kebijakan Ujian Sekolah Berstandar


Nasional ATAU Penghapusan Ujian Nasional menjadi Ujian Sekolah ATAU Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang Disederhanakan ATAU Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) dari jurnal ilmiah online!  

Jawab :

Artikel yang berkaitan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru dengan jurnal ilmiah
yang berjudul “Analisis Kebijakan Zonasi: Terampasnya Hak Sekolah dan Hak Siswa
dalam Pendidikan”

2. Tuliskan identitas artikel yang dipilih, yang mencakup judul dan nama penulis
artikel, serta judul jurnal dan sumber online-nya!

Jawab :

JURNAL PENDIDIKAN, p-ISSN 2715-095X, e-ISSN 2686-5041 Volume 30, No.2, Juli
2021 (235-244)

Judul jurnal tentang Penerimaan Peserta Didik Baru :

“Analisis Kebijakan Zonasi: Terampasnya Hak Sekolah dan Hak Siswa dalam
Pendidikan”

Nama Penulis :

1) Iske Mareta
2) Nur Wahdaniah Ijatul Islamiah
3) Dina Rosa
4) Indah Ayuningtyas

Sumber Online:

http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/jp/article/view/1522/1036

3. Buat ringkasan atau simpulan dari isi artikel tersebut!

Jawab :

Dari artikel yang saya baca menjadikan sebuah kesimpulan.

Fokus utama yang seharusnya dikelola adalah kualitas sistem pembelajaran dan
pendidikan bukan pada zonasi sekolahnya, seperti pernyataan (Abbas, 2019: 72) :
Dalam aspek kualitas pendidikan merujuk kepada kualitas proses dan produk.Dimana
sekolah dikatakan baik yaitu yang mempunyai mutu dari segi proses yang di
pengaruhi kualitas masukannya serta proses belajar-mengajar yang berlangsung
secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna,
ditunjang oleh sumber daya (manusia, dana, sarana, dan prasarana) yang wajar.
Dengan demikian, proses pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan produk
yang berkualitas pula dengan penunjang sarana prasarana sehingga yang harus
difokuskan yaitu kualitas dan kuantitas bukan zonasinya. Kebijakan zonasi
merupakan salah satu usaha pemerintah untuk menghapus label sekolah favorit dan
non favorit yang sudah menyebar di masyarakat dan dibuat oleh Mendikbud untuk
mencapai tujuan yang menciptakan pemerataan terhadap akses pada layanan
pendidikan serta pemerataan kuantitas dan kualitas pendidikan nasional. Dengan
kebijakan zonasi yang dilakukan sebagai pemerataan membuat hak-hak siswa
terhempas dalam pengembangannya karena kualitas pendidikan di setiap sekolah
belum merata sehingga label sekolah favorit tidak berpengaruh jika tidak ada tindak
lanjut yang dilakukan. Kebijakan zonasi yang dilakukan hanya mampu membenahi
permasalahan input siswa di sekolah tetapi kualitas guru serta sarana prasarana
masih menjadi fokus yang terabaikan. Dimana kebijakan yang dilakukan membuat
siswa tidak menoleh sekolah yang lebih dekata yang dirasa kurang akan fasilitas
sehingga lebih memilih sekolah yang jauh yang menunjang fasilitasnya untuk
peningkatan pendidikannya.

4. Tuliskan hasil analisis Saudara terhadap kemungkinan penerapan kebijakan yang


dibahas dalam artikel tersebut di sekolah!

Jawab :

Banyak kemungkinan yang terjadi ketika penerapan kebijakan di sekolah yaitu


kurang efektifnya proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah tersebut dengan
belum meratanya sarana prasarana yang menunjang pembelajaran sehingga
mempengaruhi anak yang berprestasi dan kurang mampu mengembangkan dirinya.
Kebijakan jika dilakukan di sekolah tempat saya bekerja mampu mempengaruhi
ketimpangan penerimaan peserta didik baru dengan kuota lebih sedikit yang tidak
sesuai dengan kursi yang dibutuhkan. Sedangkan orang tua lebih menginginkan
anaknya bersekolah di sekolah yang mempunyai sarana yang baik yang menunjang
untuk pengembangan anaknya dan juga menginginkan anaknya mendapatkan
pendidikan yang layak yang berkualitas dari proses pembelajarannya untuk
perkembangan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai