KM
ETIKA BATUK
Ingatlah untuk selalu mencuci tangan setelah batuk. Sebagian besar penyakit
pernapasan berbahaya disebarkan karena dari sentuhan tangan yang terkontaminasi
patogen ke bagian wajah. Etika mencuci tangan dengan benar adalah dengan
menggunakan sabun dan air mengalir. Cairan pembersih lain seperti sanitizer juga bisa
digunakan asalkan mengandung alkohol dengan kosentrasi 60-95 persen. Selama mencuci
tangan, pastikan Anda membersihkan seluruh bagian telapak tangan, termasuk
menggosok sela-sela jari. Lakukanlah selama 20 detik sehingga memastikan pelindung
tubuh patogen benar-benar hancur oleh air sehingga ia tidak bisa lagi aktif menginfeksi
tubuh. Dalam etika batuk, membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir lebih
efektif karena dengan batuan aliran air kuman bisa langsung terlepas dari permukaan
tangan.
Setiap langkah etika batuk sebaiknya diterapkan ketika batuk di mana pun, terutama
di tempat atau fasilitas umum yang dipadati orang. Begitupun saat Anda sendirian karena
droplet tetap bisa berpindah melalui udara atau menempel di permukaan benda. Jika batuk
yang Anda alami memang merupakan gejala penyakit menular, ada baiknya Anda beristirahat
di rumah dan menghindari tempat ramai seperti kantor, pasar, dan sekolah bila
memungkinkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontak fisik dan menjaga jarak dengan
orang lain sehingga mencegah penularan kuman penyakit. Selain itu, akan lebih baik jika
Anda juga mengenali gejala-gejala lain dari penyakit penyebab batuk secara umum. Dilansir
dari Mayo Clinic, penyakit seperti pilek dan flu bisa menyebabkan munculnya gangguan
kesehatan lain yang muncul bersamaan dengan batuk, seperti:
Demam
Tenggorokan kering
Sesak napas
Sakit kepala
Kelelahan atau badan lemas
Batuk yang disebabkan oleh pilek atau flu biasanya akan berhenti dalam waktu kurang
dari seminggu, bahkan bisa lebih cepat jika Anda melakukan perawatan sederhana untuk
meredakan batuk. Misalnya, dengan memperbanyak konsumsi cairan, istirahat, dan minum
obat batuk. Ada rangkaian obat batuk yang aktif redakan beragam batuk berdasarkan
gejalanya. Sesuaikan obat batuk dengan masalah batuk Anda, apakah itu batuk berdahak,
tidak berdahak, batuk dan demam, ataupun batuk tidak berdahak yang disebabkan alergi.
Segera minum obat batuk untuk tuntaskan gejala batuk yang cocok, agar Anda dapat kembali
berkomunikasi dengan lancar dan menjalani kegiatan lebih optimal. Namun, jika Anda batuk
secara menerus selama lebih dari 2 minggu walaupun sudah minum obat batuk, Anda perlu
menemui dokter secepatnya. Dokter akan merekomendasikan obat batuk yang tepat dengan
jenis batuk yang Anda alami. Namun berhati-hatilah, gejala batuk seperti ini dapat mengarah
pada kondisi batuk kronis yang menjadi penanda adanya masalah pernapasan yang lebih
serius. Nasreen (2010) mengatakam Pandemi (H1N1) menyebar dengan cepat ke seluruh
wilayah dunia selama tahun 2009, yang mempengaruhi lebih dari 208 negara dan wilayah
atau komunitas luar negeri. Sedikitnya 12.220 kematian dilaporkan ke WHO pada tahun 2009
karena virus menyebar dengan penyebaran yang cepat melalui droplet. Kebersihan
pernapasan/etika batuk dan bersin diterapkan untuk semua orang terutama pada kasus infeksi
dengan jenis transmisi airborne ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei) yang
dapat menyebarkan kuman. Etika batuk untuk mencegah tersebarnya virus dan mencegah
infeksi harus menutup hidung dan mulut dengan tisu atau sapu tangan atau lengan atas. Tisu
dibuang ke tempat sampah infeksius dan kemudian mencuci tangan. (WHO, 2007 dalam
Kemenkes, 2017).
Masa pandemi covid-19 tidak bisa dikendalikan secara cepat sehingga membutuhkan
penatalaksanaan yang begitu tepat baik dari pemerintah maupun masyarakat. Salah satu
pencegahan untuk memutus penularan covid19 yang dihimbau oleh pemerintah adalah tetap
tinggal dirumah mencuci tangan dan memakai masker karena efek droplet yang ditimbulkan
oleh percikan ludah penderitanya. Untuk itu di perlukan penyuluhan Kesehatan yang
berkaitan etika batuk ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami tentang pentingnya etika
batuk.