Anda di halaman 1dari 4

Fungsi dan ciri-ciri jaringan

1. Sel mesenkim

memiliki inti berbentuk oval dengan susunan kromatin halus dan anak inti mencolok.
Sitoplasma terpulas pucat dan memiliki beberapa tonjolan kecil ke beberapa arah. Mitosis
seringkali terlihat pada sel mesenkim karena sebagian besar sel pada jaringan penyambung
dihasilkan dari sel-sel ini.

Mesenkim berfungsi sebagai jaringan ikat embrio yang kelak akan menumbuhkan
jaringan ikat dewasa, pembuluh darah dan limfe, dan otot polos.

2. Jaringan ikat glatinosa


Jaringan ikat gelatinosa adalah jaringan penyambung longgar yang amorf terdiri atas
matriks serupa gel yang terutama terdiri atas asam hialuronat dan mengandung sedikit serat
kolagen tipe I dan tipe III serta fibroblas.

Jaringan ini dikenal juga sebagai Wharton's jelly, didapatkan pada korda umbilikalis dan
berfungsi seabagai jaringan penyambung subdermis pada embrio.

3. Jaringan retikuler

Serat retikuler memiliki besarnya sama dengan serat kolagen, terdiri dari protein
kolagen
tampak sangat halus, dan dapat dilihat dengan pewarnaan khusus seperti impregnasi perak dan
PAS. Pada impregnasi perak, akan tampak serat retikuler yang disebut serat argirofil karena
dapat mereduksi garam perak sehingga terbentuuk endapan logam perak yang berwarna hitam

Jaringan retikular membentuk rangka arsitektural sinusoid hepar, jaringan lemak,


sumsum tulang, limfonodi, limpa, otot polos, dan pulau-pulau Langerhans.

4. Jaringan padat elastis


Jaringan ikat padat (reguler) elastis memiliki serat elastin kasar yang bercabang dengan
sedikit serat kolagen yang membentuk jalinan. Fibroblas tersebar tidak merata di seluruh ruang
interstisial. Serat elastin terletak paralel satu dengan lainnya, dan membentuk lembaran tipis
atau fenestrated membranes (lembaran berfenestra).

Fungsi elastin dalam jaringan ikat bekerjasama dengan kolagen. Elastin memberikan
bekas elastis sedangkan kolagen bekerja memberikan bekas kaku pada jaringan ikat.

5. Jaringan ikat padat kolagen

merupakan matriks ekstraseluler yang tidak cair dan paling banyak menyusun
70% tendo dan dermis, Jaringan ikat padat (reguler) kolagen tediri atas berkas kolagen yang
tersusun padat membentuk silinder paralel atau selubung yang mampu menahan regangan.
Karena susunan yang padat dari berkas kolagen, maka hanya sedikit ruang yang bisa ditempati
substansi dasar dan sel. Fibroblas yang tipis dan seperti lembaran akan ditemukan di antara
berkas kolagen dengan sumbu panjangnya paralel terhadap berkas.

Jaringan ikat padat kolagen berfungsi untuk menghubungkan suatu organ dengan organ
lainnya.

Fungsi dan ciri-ciri otot

1. Otot polos potongan memanjang dan melintang


Berbentuk gelendong dengan kedua ujung yang meruncing. Mempunyai satu inti sel dan
terletak di tengah sel. Otot bekerja di luar kesadaran, bekerja secara lambat, teratur, dan tidak
cepat lelah.

otot polos berfungsi untuk membentuk organ berongga, pembuluh darah, dan saluran
pernapasan.

2. otot skelet potomgan memanjang dan melinng


otot skelet tersusun atas sel berinti banyak, panjang, dan silindris yang mengalami kontraksi
volunter untuk memfasilitasi gerakan tubuh atau bagian tubuh.
Fungsi otot rangka adalah berkontraksi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh lebih dekat
ke tulang yang melekat pada otot.
3. Otot jantung potongan memanjang dan melintang
Sel otot jantung berbentuk serabut lurik yang bercabang-cabang. Sel mempunyai satu atau
banyak inti sel dan terletak di tengah serabut. Otot bekerja di luar kesadaran alias tidak
diperintah otak, tapi dipengaruhi oleh persediaan oksigen yang cukup
1. berfungsi dan berperan penting untuk membantu jantung dalam memompa darah ke
seluruh tubuh. 2.) Sel otot jantung membantu kontraksi sel lainnya. 3.) Meremas darah agar
darah keluar dari jantung (kontrakai).

Fungsi dan ciri-ciri tulang dan tulang rawan


1. Tulang potongan melintang
Ciri-ciri tulang keras adalah Mengandung banyak zat fosfor, kalsium karbonat dan kalsium fosfat,
Susunan sel tulang membentuk lingkaran konsentris yang berlapis, Mengandung sedikit zat
kolagen atau zat perekat, terdapat ssaluran havers (haversian canal) yang terdiri dari pembuluh
darah yang berfungsi untuk menutrisi tulang.

Tulang adalah struktur jaringan utama untuk menyongkong dan melingdungi organ tubuh,
termasuk otak dan korda spinalisdan struktur di dalam rongga toraks, seperti paruparu dan
jantung. Tulang juga berfungsi sebagai tuas bagi otot rangka untuk melakukan gerak. Tulang
merupakan tempat penyimpanan berbagai mineral di dalam tubuh; sebagai contoh, tulang
menyimpan 99% dari kalsium tubuh.

2. Tulang rawan embrional


3. Tulang rawan hialin
Kartilago hilain, merupakan substansi berwarna abu-abu kebiruan, agak transparan, dan lentur,
adalah kartilago yang paling banyak didapatkan di tubuh. Lokasinya antara lain terdapat pada
hidung dan laring, bagian akhir sisi ventral permukaan costae, dan permukaan yang bergerak
pada sencli tubuh.
Tulang rawan hialin berfungsi untuk melapisi tulang pada persedian (tulang rawan artikular)
dan sebagai pembentuk kerangka embrionik. Jenis tulang ini juga terdapat di dalam tulang,
fungsinya sebagai pusat pertumbuhan tulang.

4. Tulang rawan elastis


Ciri tulang rawan elastis adalah merupakan Kolagen tipe II, serat elastin, terdapat perikondrium,
dan dapat ditemukan di daun telinga, dinding kanalis auditoris, tuba Eustachius, epiglotis,
kartilago kuneiformis pada laring.
tulang rawan elastis berfungsi untuk memberikan kekuatan dan elastisitas pada organ dan
struktur tubuh, seperti telinga bagian luar.

5. Fibrokartilago
Ciri fibrokartilago adalah merupakan Kolagen tipe II, matriks asidofilik, Kondrosit
tersusun dalam baris paralel di antara kumpulan kolagen, selalu dihubungkan dengan jaringan
ikat padat kolagen regular atau kartilago hialin, dan tidak terdapat perikondrium.

fibrokartilago berfungsi sebagai bantalan pada sendi, dan mengurangi gesekan antartulang
yang bisa menimbulkan nyeri.

6. Pertulangan endokondral
Ciri pertulangan endokondral adalah

Penjelasan masing-masing zona endokonral


1. Zona kartilago cadangan: Kondrosit yang secara acak terdapat pada matriks, aktif
bermitosis.
2. Zona proliferasi: Kondrosit, yang berproliferasi secara cepat, membentuk barisan sel-sel
isogen yang paralel terhadap arah pertumbuhan tulang.
3. Zona maturasi dan hipertrofi: Kondrosit matang, hipertrofi, dan mengakumulasi glikogen
pada sitoplasmanya. Matriks di antara lakuna akan menyempit sehubungan dengan
pertumbuhan lakuna.
4. Zona kalsifikasi: Lakuna menyatu, kondrosit yang hipertrofi akan mati, dan matriks kartilago
terkalsifikasi.
5. Zona osifikasi: Sel-sel osteoprogenitor menginvasi daerah tersebut dan berdiferensiasi
menjadi osteoblas, yang menyebabkan matriks terkalsifikasi pada permukaan kartilago
terkalsifikasi. Hal ini diikuti dengan resorpsi kompleks kartilago/tulang yang terkalfisikasi

Anda mungkin juga menyukai