Anda di halaman 1dari 9

IDENTITAS

NASIONAL
kelompok 3
RAHMA KARISA-4132201035
IRENE IZZATI ARDINA-4132201045
ANILIA SEPTI-4132201055
AMRULLOH DWI SAPUTRO-4132201065
Konsep dan Urgensi Identitas Nasional

Identitas Nasional adalah taktor pembeda antara suatu


Negara dengan Negara lainnya, yang tampak dari ciri-ciri
dan karakteristik khusus yang dimiliki oleh Negara itu
sendiri.Jadi identitas bangsa itu sangat penting untuk
dimiliki, dibangun, dibentuk, dikembangkan atau
dikontruksikan kembali agar suatu bangsa memiliki ciri
khasnya sendiri yang terbedakan dengan bangsa lain, dan
juga berguna untuk membangun kesatuan sosial suatu
bangsa, tidak mudah terombang-ambing oleh arus
globalisasi serta dapat menciptakan kepercavaan warga
Negara terhadap Negara.
Identitas nasional Indonesia dapat membedakan kita sebagai bangsa
ALASAN Indonesia dengan mereka sebagai bangsa lain. Kita dapat mengetahui
mereka berasal dari bangsa mana karena adanva identitas, begitu
PERLUNYA pula sebaliknya dengan kita sendiri.

IDENTITAS Identitas nasional Indonesia juga dapat meniadi sarana untuk


Indonesia lebih dikenal olehNegara-negara lainnva yaitu salah
NASIONAL satunva dengan mempertontonkan berbagai macam budaya khas
INDONESIA yang kita millki dalam
setiap ajang-ajang budaya internasional sehingga selanjutnya
apabila orang-orang dari bangsa lain melihat budaya-budaya khas
kita tersebut mereka ladi lebih mudah untuk mengenal bangsa
Indonesia dan hasilnya
Indonesia akan lebih dikenal oleh Negara-negara di seluruh
dunia.

Di sisi lain identitas nasional juga dapat mempersatukan kita


sebagai bangsa Indonesia karena memiliki ikatan identitas yang
sama.
SUMBER HISTORIS,SOSIOLOGIS,POLITIK
HISTORIS SOSIOLOGIS POLITIK
khususnya pada tahap identitas nasional telah terbentuk beberapa bentuk identitas
embrionik, identitas nasional dalam proses interaksi, komunikasi, nasional Indonesia yang
Indonesia ditandai ketika dan persinggungan budaya secara dapat menjadi penciri atau
alamiah baik melalui perjalanan pembangun jati diri bangsa
munculnya kesadaran rakyat panjang menuju Indonesia merdeka Indonesia meliputi:
Indonesia sebagai bangsa yang maupun melalui pembentukan bendera negara Sang Merah
sedang dijajah oleh asing pada intensif pasca kemerdekaan. Putih, bahasa Indonesia
Identitas nasional pasca
tahun 1908 yang dikenal dengan kemerdekaan dilakukan secara sebagai bahasa nasional
masa Kebangkitan Nasional terencana oleh Pemerintah dan atau bahasa negara,
(Bangsa). Rakyat Indonesia organisasi kemasyarakatan melalui lambang negara Garuda
berbagai kegiatan seperti upacara Pancasila, dan lagu
mulai sadar akan jati diri kenegaraan dan proses pendidikan kebangsaan Indonesia
sebagai manusia yang tidak
wajar karena dalam kondisi

dalam lembaga pendidikan formal


atau non formal. Dalam kegiatan
Raya. Bentuk-bentuk
identitas nasional ini telah
terjajah. Pada saat itu muncullah tersebut terjadi interaksi antaretnis, diatur dalam peraturan
antarbudaya, antarbahasa, perundangan baik dalam
kesadaran untuk bangkit antargolongan yang terus menerus UUD maupun dalam
membentuk sebuah bangsa. dan akhirnya menyatu berafiliasi peraturan yang lebih
Kesadaran ini muncul karena dan memperkokoh NKRI. Apabila khusus
negara diibaratkan sebagai individu
pengaruh dari hasil pendidikan manusia, maka secara sosiologis,
yang diterima sebagai dampak individu manusia Indonesia akan
dari politik etis (Etiche dengan mudah dikenali dari atribut
yang melekat dalam dirinya
Politiek).
Dinamika dan Tantangan Identitas
Nasional Indonesia
Meng-Indonesia adalah proses untuk mewujudkan mimpi, imajinasi, dan
cita-cita ideal bangsa Indonesia yang bersatu, adil, makmur, berharkat, dan
bermartabat, baik ke dalam maupun ke luar dalam kancah internasional.
Karena kedudukannya yang amat penting itu, identitas nasional harus
dimiliki oleh setiap bangsa. Karena tanpa identitas nasional suatu bangsa
akan terombang-ambing.Tantangan mengembangkan identitas nasional
terletak pada pikiran dan sikap yang terbuka untuk menghormati
keanekaragaman, mendorong demokrasi yang partisipatif, memperkuat
penegakan hukum, serta memajukan solidaritas terhadap mereka yang
lemah atau korban di mana negeri Indonesia adalah ruang publik sebagai
tempat kita hidup bersama. Karena kedudukannya yang amat penting itu,
identitas nasional harus dimiliki oleh setiap bangsa. Karena tanpa identitas
nasional suatu bangsa akan terombang-ambing.

Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Indonesia


Apa saja identitas
individu manusia itu?
Aspek fisik:
Identitas nasional itu penting bagi suatu
nama negara agar bangsa Indonesia dikenal oleh
jenis kelamin bangsa lain.Identitas nasional bagi sebuah
bentuk fisik
asal daerah negara-bangsa sangatpenting bagi
asal etnis kelangsungan hidup Negara/bangsa
tersebut.Iden titasnasional penting bagi
Aspek psikis kewibawaan Negara Indonesia.Identitas
jujur
meliputi bendera,lambang negara,bahasa,lagu
rajin kebangsaan.
toleran
pendendam
pemalas
pembohong
DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS
NASIONAL INDONESIA
1. Pancasila belum menjadi sikap dan perilaku sehari-hari ( membuang sampah sembarangan,
tidakdisiplin)
2. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara (kesantunan,
kepedulian)
3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (menghargai dan mencintai buaya
asing)
4. Lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada bahasa indonesia.
5. Lebih mengapresiasi lagu-lagu asing dari pada mengapresiasi lagunasional atau lagu daerah sendiri
Lunturnya semangat nasionalisme dalam menjunjung nama bangsa dan Negara
SOLUSI DARI DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS NASIONAL
1. Realitas: dalam arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dikonsentrasikan
sebagai cerminan kondisi objektif yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat kampus
utamanya, suatu rangkaian nilai-nilaiyang bersifat seinimsollen dan das sollenimsein.
2. Idealitas: dalam arti bahwa idealisme yang terkandung di dalamnya bukanlah sekedar utopi
tanpa makna, melainkan di objektivasikan sebagai “kata kerja”untuk membangkitkan gairah
dan optimisme para warg amasyarakat guna melihat hari depan secara prospektif, menuju hari
esok yang lebih baik, melalui seminar atau gerakan dengan tema “RevitalisasiPancasila”.
3. Fleksibilitas: dalam arti bahwa Pancasila bukanlah barang jadi yang sudah selesai dan
“tertutup”menjadi sesuatu yang sakral, melainkan terbuka bag itafsir-tafsir baru untuk
memenuhi kebutuhan jaman yang terus-menerus berkembang.Dengan demikian tanpa
kehilangan nilai hakikinya Pancasila menjadi tetap aktual, relevan serta fungsionalsebagai
tiang-tiang penyangga bagi kehidupan bangsa dan negara dengan jiwa dan semangat
“BhinnekaTunggal Ika”, sebagaimana dikembangkan di Pusat Studi Pancasila (di UGM),
Laboratorium Pancasila (di UniversitasNegeri Malang).

Anda mungkin juga menyukai