Anda di halaman 1dari 14

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal affiat dan dalam lindungan Tuhan Yang
Maha Esa, aamiin YRA.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran daring peserta didik diharapkan dapat


menjelaskan Proses Pembuatan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK).
Dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama
dengan baik sehingga proses pembuatan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
difahami dan dimengerti dengan baik.
Pertemuan ke tujuh KBM Daring ini akan membahas tentang apa itu Surat Izin
Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan prosedur pembuatannya.

MATERI PEMBELAJARAN

Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)

Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disingkat (SIUJK) adalah


izin untuk melakukan usaha dibidang jasa konstruksi yang diberikan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Surat Izin ini adalah izin terpenting bagi perusahaan yang akan melakukan
kegiataan usaha meliputi Jasa Perencana Konstruksi, Jasa Pelaksana Konstruksi, Jasa
Pengawas Konstruksi.
Surat Izin SIUJK wajib dan harus dimiliki oleh setiap perusahan jasa konstruksi
dengan kualifikasi tertentu sesuai dengan kemampuan modal Perusahaan atau nilai
proyek yang akan dikerjakan oleh perusahaan.
Bagi perusahaan yang akan mengurus izin SIUJK, maka perlu diketahui bahwa
jenis perusahaan yang masih baru berdiri dan akan bergerak dibidang jasa konstruksi,
maka SIUJK bisa didapatkan hanya ada dua pilihan saja yaitu proyek kecil (K1) atau
menengah (M1). Namun seiring berjalan kegiatan usaha konstruksi tersebut maka
kualifikasi perusahaan akan dapat ditingkatkan sesuai dengan pengalaman perusahaan
dibidang konstruksi. Jika memilih kualifikasi Kecil (K1) misalnya, Maka perusahaan
harus mempunyai pengalaman tertentu untuk bisa naik ke kualikasi K2, K3 dan
seterusnya.
Selanjutnya perusahaan juga harus menentukan besar proyek yang nantinya
akan dikerjakan,  apakah mau menggarap proyek kecil (dibawah Rp500 juta), proyek
menengah (Rp500 juta sd Rp 10 Miliar) atau proyek skala besar (di atas Rp10 M), hal
ini sangat perlu direncanakan, agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan Anggaran
Dasar perusahaan yang nantinya akan termuat dalam Akte Notaris perusahaan. Dalam
hal ini, LPJK telah membuat kualifikasi perusahaan dengan nilai proyek: K1, K2, K3,
M1, M2, B1, dan B2, atau juga tergantung dari nilai modal setornya.
Biasanya, Kontraktor Lokal dimulai dari Kualifikasi K1, K2 boleh berbadan hukum
CV, sedangkan Kualifiaksi  K3, M1, M2, B1, dan B2 harus berbadan hukum PT
(Perseroan Terbatas). Sedangkan untuk Perusahaan Kontraktor dalam hal Penanaman
Modal Asing (PMA) wajib langsung Kualifikasi B2.

Dasar Hukum :

 Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pengganti Undang-


Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi yang sudah dicabut dan
tidak berlaku lagi.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 04 / PRT / M/2011 tentang Pedoman
Persyaratan Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional

Dokumen yang diurus satu Paket :


A. Sertifikat Keahlian (SKA) Bidang Konstruksi LPKJN
Sesuai dengan Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional
(LPJKN) Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi  Nomor 04 Tahun 2011 Tentang Tatacara
Registrasi Ulang, Perpanjangan Masa Berlaku dan Permohonan Baru Sertifikat
Tenaga Kerja.
Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) Nomor
04 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nomor 04 Tahun 2011
Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) Nomor 6
Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Atas Peraturan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 04 Tahun 2011

Ketentuan Umum seperti dijelaskan dalam Perlem LPJKN No. 04 Tahun 2011
yang mengalami beberapa kali perubahan sebagai berikut :
Sertifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan profesi
keterampilan kerja dan keahlian kerja seseorang di bidang jasa konstruksi menurut
disiplin keilmuan dan/atau keterampilan tertentu dan/atau kefungsian dan/atau
keahlian tertentu.
Sertifikat adalah tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan
profesi keterampilan kerja dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa
konstruksi menurut disiplin keilmuan dan atau keterampilan tertentu dan atau
kefungsian dan atau keahlian tertentu.
Sertifikat Keahlian Kerja yang selanjutnya disebut SKA adalah Sertifikat yang
diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga ahli konstruksi yang telah memenuhi
persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/atau keahlian tertentu.
Registrasi adalah suatu kegiatan oleh LPJK untuk menentukan kompetensi
profesi keahlian dan keterampilan tertentu, orang perseorangan dan badan usaha
untuk menentukan izin usaha sesuai klasifikasi dan kualifikasi yang diwujudkan
dalam sertifikat.
Sertifikat Keahlian (SKA) merupakan bukti kemampuan dan keahlian tenaga ahli
untuk melaksanakan pekerjaan di sektor jasa konstruksi sesuai klasifikasi dan
kualifikasi tenaga ahli yang diwujudkan dalam bentuk Sertifikat dan berlaku selama 3
(tiga) tahun sejak tanggal dikeluarkan. Oleh karena itu maka setiap tenaga ahli jasa
konstruksi harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) dengan kualifikasi Ahli Muda, Ahli
Madya atau Ahli Utama.
LPJK atau asosiasi profesi yang terakreditasi LPJK adalah lembaga yang
berwenang mengeluarkan sertifikat sesuai klasifikasi tenaga ahli konstruksi meliputi
keahlian dibidang Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Tata Lingkungan dan
Manajemen Pelaksanaan.
Adapun penetapan kualifikasi tenaga ahli konstruksi akan disesuaikan dengan
latar belakang pendidikan, keahlian dan pengalaman kerja seorang tenaga ahli
tersebut.

Sertifikat Keahlian (SKA)


Ahli Muda : Memiliki latar belakang pendidikan teknik minimal D3 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau berpendidikan S1 tanpa pengalaman kerja.
Ahli Madya : Memiliki latar belakang pendidikan teknik sesuai klasifikasi tenaga
ahli, minimal D3 dengan pengalaman 5 tahun lebih atau S1 dengan pengalaman
minimal 2 tahun.
Ahli Utama : Memiliki latar belakang pendidikan teknik sesuai klasifikasi tenaga
ahli, minimal S1 dengan pengalaman 8 tahun lebih atau S2 dengan pengalaman
minimal 5 tahun.

(*) Tenaga ahli yang sudah memiliki SKA dengan kualifikasi muda dapat
ditingkatkan atau up-grade menjadi ahli madya, dan tenaga ahli madya menjadi
ahli utama.

Sertifikat Keterampilan (SKT) : Memiliki latar belakang pendidikan teknik


minimal STM/SMK dengan pengalaman minimal 2 tahun atau memiliki keahlian
sesuai bidang SKT yang dimohonkan. Digunakan untuk Kualifikasi K1, K2, K3.
Dokumen Persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan SKA :
No
Dokumen Persyaratan
.

Fotocopy Ijazah yang dilegalisasi oleh Lembaga Pendidikan yang


menerbitkan ijazah, kantor pos, notaris atau Asosiasi Profesi penerima
1.
permohonan dengan ketentuan latar belakang pendidikan Pemohon harus
sesuai dengan kompetensi yang dimohonkan.

Daftar Pengalaman Kerja yang sesuai dengan klasifikasi / subklasifikasi


kompetensi kerja Pemohon yang terstruktur dengan menggunakan formulir
2.
sebagaimana pada Lampiran 2 yang ditandatangani oleh Pemohon
dengan tinta warna biru dan tidak boleh menggunakan scan

3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon yang masih berlaku

4. Fotocopy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perseorangan; dan

Surat Pernyataan dari Pemohon yang menyatakan bahwa seluruh data


5. dalam dokumen yang disampaikan adalah benar dengan menggunakan
formulir sebagaimana pada Lampiran 3. (Download Surat Pernyataan).

Melampirkan photo ukuran 3 x 4 warna dan melampirkan SKA lama untuk


6.
perpanjangan.

Fotocopy paspor Pemohon yang masih berlaku


7.
yang dilegalisasi oleh Kedutaan/Perwakilan negaranya di Indonesia

*Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) harus memiliki Tenaga Ahli sebagai
Penanggung Jawab Teknik (PJT) dan Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK).

B. Kartu Tanda Anggota (KTA) Asosiasi 


Kartu Tanda Anggota Asosiasi perusahaan konstruksi merupakan syarat yang
wajib dimiliki setiap perusahaan (badan usaha) konstruksi jika ingin mengajukan
permohonan registrasi Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK).
KTA yang diterbitkan oleh asioasi konstruksi menjadi bukti otentik bahwa badan
usaha telah menjadi anggota Asosiasi perusahan konstruksi. Dan Asosiasi
konstruksi penerbit KTA harus diakui dan terdaftar di LPJK Nasional dan dapat
dicheck secara online di www.lpkj.net
Untuk mendaftar menjadi anggota perusahaan Asosiasi konstruksi, maka badan
usaha dapat menyesuaikan dengan klasifikasi dan kualifikasi bidang usaha
konstruksi yang akan dikerjakan, dan selain itu status akreditasi (pengakuan) dari
sebuah perusahaan Asosiasi Konstruksi sangat penting diperhatikan.
Dasar Hukum :

 PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL


NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI USAHA JASA PELAKSANA
KONSTRUKSI
 PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL
NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI USAHA JASA PERENCANA
DAN PENGAWAS KONSTRUKSI

Kartu Tanda Anggota (KTA) dibedakan berdasarkan klasifikasi usaha jasa


konstruksi di Indonesia yang terdiri dari :
KTA untuk Perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi (Kontraktor) terdiri :

 KTA Golongan besar adalah Gred 7 & Gred 6


 KTA Golongan menengah adalah Gred 5
 KTA Golongan kecil adalah Gred 4, Gred 3 & Gred 2

KTA untuk Perusahaan Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi (Konsultan)


terdiri :

 SIUJK Golongan besar (Gred 4)


 SIUJK Golongan menengah (Gred 3)
 SIUJK Golongan kecil (Gred 2)

Saat ini ada dua jenis akreditasi (A-B) pada perusahaan Asosiasi Perusahaan
Konstruksi, berikut daftar nama-namanya :
Asosiasi Akreditasi – A :
 Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI)
 Asosiasi Kontraktor Air Indonesia (AKAINDO)
 Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI)
 Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI)
 Asosiasi Perawatan Bangunan Indonesia (APBI)
 Asosiasi Perusahaan Pengelola Alat Berat/Alat Konstruksi Indonesia (APPAKSI)
 Asosiasi Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (ASPEKINDO)
 Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional (GABPEKNAS)
 Gabungan Pengusahan Kontraktor Nasional Indonesia (GAPEKNAS)
 Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (GAPEKSINDO)
 Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI)
 Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia (GAPENRI)
 IKatan Konsultan Indonesia (INKINDO)
Asosiasi Akreditasi – B :
 Asosiasi Kontraktor Gedung dan Pemukiman Indonesia (AKGEPI)
 Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia (AKLINDO)
 Asosiasi Kontraktor Jalan dan Jembatan Indonesia
 Asosiasi Kontraktor Mekanikal Indonesia (AKMI)
 Asosiasi Kontraktor Sumber Daya Air Indonesia (AKSDAI)
 Asosiasi Kontraktor Tata Lingkungan Indonesia (AKTALI)
 Asosiasi Perusahaan Kontraktor Mekanikal dan Elektrikal Indonesia
(APKOMATEK)
 Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (APNATEL)
 Asosiasi Perusahaan Pengeboran Air Tanah Indonesia (APPATINDO)
 Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional (ASPEKNAS)
 Asosiasi Perusahaan Kontraktor Pertamanan Nasional (ASPERTANAS)
 Gabungan Perusahaan Kontraktor Air Indonesia (GAPKAINDO)
 Persatuan Konsultan Indonesia (PERKINDO).

Daftar Asosiasi Perusahaan Konstruksi yang terdaftar di Lembaga


Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) periode 2016-2020 :
1). AABI (Asosiasi Aspal Beton Indonesia)
2). AKAINDO (Asosiasi kontraktor Air Indonesia)
3). AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)
4). AKJI (Asosiasi Kontraktor Jasa Kontruksi)
5). AKKI (Asosiasi Kontraktor Konstruksi Seluruh Indonesia)
6). AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia)
7). AKLINDO (Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia)
8). AKMI (Asosiasi Kontraktor Mekanikal Indonesia)
9). AKSDAI (Asosiasi Kontraktor Seluruh Daerah Indonesia)
10). AKTALI (Asosiasi Kontraktor Tata Lingkungan Indonesia)
11). AKTI (Asosiasi Kontraktor Terintegrasi Indonesia)
12). AP3I (Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia)
13). ASKONAS (Asosiasi Kontraktor Nasional)
14). ASPEKINDO (Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia)
15). ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional )
16). GABPEKNAS (Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional)
17). GAPEKNAS (Gabungan Pengusaha Kontraktr Nasional Indonesia)
18). GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)
19). GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia)
20). GAPENSI (Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional Indonesia)
21). GAPKAINDO (Gabungan Perusahaan Kontraktor Air Indonesia)
22). INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia)
23). PERKINDO (Persatuan Konsultan Indonesia)

C. Sertifikat Badan Usaha (SBU) 


Sertifikat Badan Usaha (SBU) adalah salahsatu dokumen penting yang wajib
dimilik oleh setiap perusahaan atau Badan Usaha Jasa Konstruksi baik perusahaan
nasional maupun perusahaan dalam rangka penanaman Modal Asing (PMA).
Dokumen ini (Sertifikat Badan Usaha) merupakan sertifikat tanda bukti kualifikasi
Badan Usaha atas kompetensi dan kemampuan kegiatan usahanya.  Sertifikat
Badan Usaha (SBU) Jasa Konstruski yang dikeluarkan oleh LPJK Nasional atau
LPJK Propinsi.
Selain itu, Sertifikat Badan Usaha (SBU) menjadi salahsatu syarat wajib yang
harus dimiliki oleh Perusahaan untuk mendapatkan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi
(SIUJK) sesuai undang-undang dan Peraturan yang berlaku di Indonesia.
LPJK (Lembaga pengembangan Jasa Konstruksi Indonesia), sesuai dengan
aturan yang berlaku (Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi) ditunjuk sebagai lembaga untuk melakukan Sertifikasi dan Registrasi
terhadap perusahaan Konstruksi.

Berikut uraian dan jenis Seritifikat Badan Usaha (SBU) sesuai dengan klasifikasinya :

No. Jenis SBU Klasifikasi Kualfikasi Dasar Hukum

Peraturan LPJKN
Meliputi klasifikasi; Kecil : K1, K2 Nomor 10 Tahun 2014
dan K3 tentang Perubahan
bangunan gedung,
Jasa kedua atas peraturan
bangunan sipil, instalasi
1 Pelaksana Menengah : LPJKN Nomor 10
mekanikal dan elektrikal
Konstruksi M1 dan M2 Tahun 2013 tentang
serta jasa pelakasana
Besar : B1 Registrasi Usaha Jasa
lainnya untuk Kontraktor
dan B2 Pelaksana Konstruksi.
Download
Meliputi klasifikasi
Peraturan LPJKN
perencanaan arsitektur,
Nomor 2 Tahun 2015
perencanaan rekayasa,
tentang Perubahan
perencanaan tata ruang, Kecil : K1
Jasa Pertama atas
pengawasan arsitektur, dan K2
Perencana Peraturan LPJKN
pengawasan rekayasa
2. dan Menengah : Nomor 11 Tahun 2013
(engineering),
Pengawas M1 dan M2 tentang Registrasi
pengawasan penataan
Konstruksi Besar : B Usaha Jasa
ruang, konsultasi
Perencanaan dan
spesialis, dan jasa
Pengawas Konstruksi.
konsultasi lainnya untuk
Download
Konsultan
Meliputi klasifikasi jasa
terintegrasi untuk Peraturan LPJKN
infrastruktur Nomor 3 Tahun 2015,
transportasi, jasa tentang Perubahan
terintegrasi untuk Pertama atas
Jasa konstruksi penyaluran Peraturan LPJKN
Besar : B1
3. Konstruksi air dan pekerjaan Nomor 5 Tahun 2014
dan B2
Terintegasi sanitasi, jasa tentang Registrasi
terintegrasi untuk Usaha Jasa
konstruksi manufaktur, Konstruksi.
dan jasa terintegrasi
Download
untuk konstruksi fasilitas
minyak dan gas.

Syarat administrasi teknis lainnya untuk mendapatkan SBU sebagai berikut :

1. Copy Sertifikat Keahlian (SKA) atau Sertifikat Tenaga Terampil (SKT) untuk
Penangungg Jawab Teknis (PJT) dan Penaggung Jawab Klasifikasi (PJK).
2. Kualifikasi / Kelas SBU disesuiakn dengan modal/kekayaan bersih perusahaan
sesuai dengan aturan yang ditetapkan LPJKN. Khusus untuk Kualifikasi Besar
kekayaan perusahaan dibuktikan dengan laporan kekayaan perusahaan dari
Akuntan Publik.
3. Untuk konversi atau peningkatan kualifikasi SBU, perusahaan harus melampirkan
bukti kontrak kerja, Bukti Serah terima Pekerjaan dengan nilai kontrak sesuai
dengan aturan yang ditetapkan oleh LPJKN.
4. Copy Akte Notaris Pendirian Perusahaan
5. Copy SK Pengesahaan PT dari Menkumham/ Kehakiman
6. Copy NPWP Perusahaan
7. Copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
8. Copy KTP dan NPWP Direksi dan Komisaris
9. Copy KTP dan NPWP Pemegang Saham (Copy Paspor jika WNA)
10. Lampirkan Copy Dokumen Perusahaan (jika pemegang saham adalah Badan
Hukum)
11. Copy Sertifikasi ISO ( untuk SBU kualifikasi Besar)
12. Copy KTA dari Asosiasi Kontruksi
13. Copy Data Keuangan dan Laporan Pajak Tahun terakhir.
14. Copy Lampiran data peralatan kerja/proyek yang dimiliki perusahaan.
15. Copy lampiran Bukti kontrak/surat perjanjian kerja, Bukti SSP setoran, Bukti berita
acara serah terima untuk setiap kontrak. (sesuai pengalaman kerja).

Sertifikat badan usaha dengan kualifikasi besar dikeluarkan oleh LPJK Nasional
Sertifikasi Badan Usaha Kualifikasi

Jasa Pelaksana Konstruksi BESAR (B1),  BESAR (B2)

Jasa Perencana dan Pengawas Konstruksi BESAR B

Jasa Konstruksi Terintegrasi BESAR (B1), BESAR (B2)


Sertifikat badan usaha dengan kualifikasi Kecil, Menengah dikeluarkan oleh LPJK
Provinsi

Sertifikasi Badan Usaha Kualifikasi

KECIL K1
Jasa Pelaksana Konstruksi
KECIL K2 KECIL K3 MENENGAH M1
MENENGAH M2

Jasa Perencana dan Pengawas KECIL K1


Konstruksi KECIL K2 MENENGAH M1 MENENGAH M2

D. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Dinas Provinsi sesuai wilayah
perusahaan.
Persyaratan Dokumen SIUJK Baru dengan Kualifikasi K1, K2, K3, M1, M2, M3,
B1, B2 :

1. Copy Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku dan aslinya agar
diperlihatkan
2. Copy Sertifikat Keahlian (SKA) Madya untuk Kualifikasi M1, M2, M3, B1 dan  Ahli
Madya untuk Kualifikasi B2.
3. Copy Sertifikat Keterangan Terampil (SKT) Muda Kualifikasi K1, K2, K3
4. Copy Kartu Tanda Anggota (KTA) Asosiasi Konstruksi
5. Copy NPWP Perusahaan (Kartu dan Lembar SKT)
6. Copy Lembar surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PPKP)
7. Copy Akta Notaris Pendirian dan semua Perubahan (jika ada)
8. Copy SK Pengesahan Menkumham / SK Kehakiman Pendirian dan semua
Perubahan (jika ada)
9. Fotokopi KTP dan NPWP Pribadi Penanggung Jawab Badan Usaha
10. Surat Pernyataan Tenaga Ahli dilampirkan : Copy KTP, Ijazah, SKA/SKT
Tenaga Ahli dan CV Tenaga Ahli
11. Fotokopi Surat Keterangan Domisili Perusahaan dan aslinya agar diperlihatkan.
12. Foto Kantor Perusahaan (Papan Nama/Plank Perusahaan, Tampak depan,
Ruang Kerja dan Ruang Rapat) di cetak berwarna dalam 1 (satu) lembar
13. Fotokopi IMB+Fotokopi surat perjanjian apabila Kontrak/sewa/Akte jual beli
untuk Kantor Perusahaan.
14. Melampirkan Seritifikat ISO
15. Daftar pengalaman kerja dengan nilai kontrak diatas Rp. 50 Milliar (bisa satu
kontrak, atau lebih dari satu kontrak yang mencapai nilai tersebut) (Khusus
Kualifikasi B.2)
16. Laporan Keuangan Perusahaan yang sudah diaudit oleh Akuntan Publik
(Khusus Kualifikasi B.2)
17. Laporan SPT Tahunan 2 tahun terakhir dan Laporan SPT bulan 3 bulan terakhir.
(Khusus Kualifikasi B.2)
18. Pasfoto Direktur / Penanggung Jawab Perusahaan atau Direktur datang untuk
photo.

Untuk persyaratan perpanjangan IUJK (Point 1 s.d 13 diatas) ditambah


persyaratannya sebagai berikut:

1. Asli dan Copy SIUJK (Izin Usaha Jasa Konstruksi) yang lama.
2. Jika ada perubahan Penanggung Jawab Perusahaan / Direktur, maka
Penanggung Jawab Perusahaan / Direktur yang baru harus foto ditempat

Persyaratan Konversi SIUJK :

1. Copy KTP Direktur /Penanngung  Jawab Perusahaan


2. Copy Sertifikat Badan Usaha (SBU) Konversi dan diperlihatkan aslinya
3. Copy Surat Domisili perushaan dan diperlihatkan aslinya (jika diperlukan)
4. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV) Tenaga Ahli, Copy KTP, SKA, dan
Ijazah Tenaga Ahli
5. Sertifikat IUJK asli yg masih berlaku untuk dikembalikan / dilampirkan dalam
permohonan.
6. Fotokopi IMB + FC Perjanjian Sewa/Kontrak Gedung, bila ruangan kantor
sewa/kontrak atau Bukti Kepemilikan lainnya.

Cara Daftar SIUJK melalui OSS

Anda kontraktor, atau ingin menjadi kontraktor, dan mau mengajukan pengurusan SIUJK
melalui OSS ? Simak bagaimana syarat, dan prosedur pengurusannya agar izin Anda dapat terbit
dengan cepat.

Apa itu SIUJK?


SIUJK adalah kependekan dari Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi yang dikeluarkan secara
resmi oleh pemerintah. Surat ini sebagai tanda bahwa badan usaha tersebut telah memiliki
kualifikasi yang cukup untuk mengerjakan proyek konstruksi.

Bagaimana Cara Mendapatkan SIUJK?


SIUJK dikeluarkan oleh pemerintah, jadi untuk mendapatkannya harus mengajukan ke
pemerintah. Pengajuan SIUJK saat ini dapat dilakukan melalui OSS online. OSS merupakan
singkatan dari Online Single Submission atau Perizinan Berusaha Terintegrasi. OSS online dapat
diakses di situs resminya http://oss.go.id.
Cara Daftar OSS
Untuk dapat menggunakan fasilitas pada OSS, Anda harus mendaftarkan diri terlebih
dahulu. Sebelum mulai mengakses OSS, bagi pemilik badan usaha wajib memastikan 2 bahwa
badan usaha Anda sudah terdaftar di Kemenkumham. Langkah-langkah selanjutnya mengikuti
prosedur berikut.

Membuat user-ID pada OSS system


Caranya tinggal klik “Daftar” dan mengisi form yang telah disediakan. Catatan: dalam
pengisian NIK, maka data NIK yang diisikan adalah NIK penanggung jawab perusahaan (CV/PT)
tersebut. Begitu pula dengan email, sebaiknya menggunakan email  milik perusahaan untuk aktivasi
ak

Cek email Anda


Sistem OSS akan mengirim 2 email, yaitu untuk aktivasi dan memberikan data akses akun OSS
Anda.

Login ke sistem OSS


Masuk ke sistem OSS login dengan menggunakan user ID yang baru Anda buat. Setelah masuk ke
dalam sistem OSS, baru Anda dapat mengajukan beberapa izin tergantung kebutuhan.

Syarat Mengajukan SIUJK


Dalam pengurusan SIUJK melalui OSS, perlu dipahami bahwa ini merupakan tahap
lanjutan. Artinya, untuk mengurus SIUJK, Anda terlebih dahulu sudah mengurus dokumen-dokumen
awal.

Dokumen apa saja yang diperlukan dalam mengajukan SIUJK ini? Dokumen standar
tentang badan usaha Anda. Contohnya: akta pendirian CV/PT, SKT dari Kemenkumham, NIB,
NPWP perusahaan, dan PKP (Pengusaha Kena Pajak).

Semua dokumen standar tersebut seharusnya sudah Anda dapatkan dari notaris dan KPP
(Kantor Pelayanan Pajak). Jika belum, silakan memprosesnya terlebih dahulu atau hubungi notaris
Anda.

Khusus  untuk usaha jasa konstruksi, Anda harus tergabung dalam Asosiasi Jasa Konstruksi
di daerah Anda. Hal ini dibuktikan dengan KTA (Kartu Tanda Anggota) asosiasi yang harus
digunakan nantinya.

Asosiasi tempat Anda bergabung harus sudah terakreditasi secara nasional oleh LPJK
(Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi). Jika tidak, KTA Anda tidak akan dapat digunakan
untuk pengurusan Sertifikasi Tenaga Ahli/Terampil dari LPJK.
Akreditasi ini memberikan jaminan mutu bahwa kemampuan konstruksi Anda diakui secara
nasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Daftar asosiasi pengusaha jasa konstruksi yang
terakreditasi dapat dilihat di laman resmi LPJK: www.lpjk.net.

Langkah-Langkah Pengajuan SIUJK


Secara garis besar, pengajuan SIUJK memiliki 3 tahap: Sertifikasi Tenaga Ahli/Terampil,
Sertifikasi Badan Usaha, dan IUJK OSS.

Sertifikasi Tenaga Ahli/Terampil (SKA/SKT) dan Sertifikasi Badan Usaha (SBU)


diselenggarakan oleh LPJK. Sedangkan SIUJK diurus melalui OSS sebagaimana yang telah
disebutkan sebelumnya.

1. Sertifikasi Tenaga Ahli/Terampil (SKA/SKT)

Bedanya tenaga ahli dengan tenaga terampil adalah tenaga ahli lebih ke intelektualitas,
sedangkan tenaga terampil lebih ke skil.

Oleh karena itu, dalam sertifikasi tenaga ahli dibutuhkan dokumen-dokumen tambahan terkait
manajerial. Sedangkan dalam sertifikasi tenaga terampil, cukup dokumen standar karena yang
akan dinilai adalah keterampilannya.

Berikut ini dokumen yang dibutuhkan untuk sertifikasi tenaga ahli dan tenaga terampil:

Sertifikasi Tenaga Ahli Sertifikasi Tenaga Terampil

1. Fotokopi Ijazah yang dilegalisir


1. Fotokopi Ijazah yang dilegalisir
2. Daftar pengalaman kerja
2. Daftar pengalaman kerja
3. Kompetensi kerja pemohon
3. Fotokopi e-KTP
4. Fotokopi e-KTP
4. Surat pernyataan bahwa semua dokumen
5. Fotokopi NPWP perorangan
benar adanya
6. Surat pernyataan bahwa semua dokumen benar
5. Pemeriksaan langsung oleh SIKI-LPJK
adanya
Nasional.
7. Pemeriksaan langsung oleh SIKI-LPJK Nasional.

Untuk memahami lebih lanjut tentang prosedur pengajuan SKA dan SKT ini, silakan
mempelajari peraturan LPJK. Khususnya peraturan LPJK nomor 5 dan 6 tahun 2017 tentang
SKA dan SKT.

2. Sertifikasi Badan Usaha(SBU)

Pengurusan SBU juga dilakukan di LPJK. Ini hanya berlaku jika usaha Anda berbentuk
badan usaha. Jika berupa usaha perorangan, maka izin yang diurus adalah TDUP (Tanda Daftar
Usaha Perorangan).

Selain mengisi formulir pendaftaran SBU, ada beberapa dokumen yang harus disiapkan.

1. Dokumen standar badan usaha (CV/PT) Anda. Apa saja dokumen standar tersebut, telah
disebutkan di bagian sebelumnya.
2. Kartu Tanda Anggota Asosiasi Terakreditasi LPJK.
3. SKA/T (Sertifikat Tenaga Ahli/Terampil)
4. Neraca dan laporan keuangan perusahaan
5. Struktur organisasi perusahaan
6. Fotokopi e-KTP dan KK pendiri perusahaan yang bertanggung jawab
7. Foto penanggung jawab perusahaan berlatar merah dan berukuran 4×6 sebanyak 4 lembar.

SBU ini wajib dimiliki berdasarkan Pasal 30 UU Jasa Konstruksi.

3. SIUJK

Pendaftaran SIUJK dilakukan secara online melalui laman OSS. Adapun dokumen yang
dibutuhkan dalam pengurusan SIUJK melalui OSS sebagai berikut.

1. Semua dokumen yang dibutuhkan dalam pengurusan SBU.


2. SBU.
3. SPPL (Surat Kesanggupan Memanfaatkan dan Mengelola Lingkungan Hidup).
4. Surat Izin Tetangga depan, belakang, kanan, dan kiri ( UUG dan HO).
5. Foto kantor perusahaan (plang, eksterior, interior)
6. IMB dan bukti pembayaran PBB kantor (jika milik sendiri)
7. Perjanjian sewa bangunan, surat pernyataan tidak keberatan dari pemilik bangunan, dan
fotokopi KTP-nya (jika kantor sewaan).

Pastikan Anda memiliki bentuk softcopy dari semua dokumen yang telah disebutkan di atas.
Agar proses pengurusan SIUJK melalui OSS yang Anda lakukan berjalan dengan lancar.
Setelah submit, tinggal tunggu panggilan dari OSS untuk audiensi dan pengambilan hasil.

TUGAS 7 (Mandiri) :

Untuk membuat Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi  (SIUJK) perusahaan


harus sudah memiliki :

1. Sertifikat Keahlian (SKA) Bidang Konstruksi LPKJN


2. Sertifikat Keterampilan (SKT) Bidang Konstruksi LPKJN
3. Kartu Tanda Anggota (KTA) Asosiasi 
4. Sertifikat Badan Usaha (SBU)

Untuk membuat SKA, SKT, KTA, SBU dan SIUJK silahkan kalian buka google
untuk mencari contoh SKA, SKT, KTA, SBU dan SIUJK kemudian diedit data data nya
sesuaikan dgn perusahaan yang anda dirikan.

Data data perusahaan tersebut diatas dibuat seolah olah asli tapi palsu (aspal)
untuk itu siswa harus men download contoh SKA, SKT, KTA, SBU dan SIUJK dan
mengedit data data untuk disesuaikan data data perusahaan yang kalian buat dan pada
bagian bawah masih terlihat ada tanda tangan pejabat dan cap instansi terkait
(sehingga terlihat seolah olah asli tapi palsu).
Tugas ke 7 ini proses membuatnya hampir sama dengan tugas ke 6 cuman
materi surat atau data data perusahaan yang diambil berbeda.

Untuk peserta didik yang belum memahami cara mengedit data data Akta
Pendirian Perusahaan yang kalian ambil dari google baik itu data pdf atau data data
berupa photo (images) silahkan buka dan pelajari tutorialnya di google.

Karena tugas 7 ini memerlukan waktu penyelesaian cukup lama maka untuk
mengumpulkan tugas ini bapak beri waktu paling lama dua hari setekah tugas ini
diberikan dan dikumpulkan bisa memalui WA khusus kalian dengan bapak atau di email
ismailtgbtsp@gmail.com.

Dan jangan lupa hasil penyelesaian tugas yang akan dikirim menggunakan nama
file sebagai berikut “Tugas 7_Nama Siswa_Kelas………”

Selamat Mengerjakan dan semoga sukses.

Anda mungkin juga menyukai