Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal affiat dan dalam lindungan Tuhan Yang
Maha Esa, aamiin YRA.
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Dasar Hukum :
Ketentuan Umum seperti dijelaskan dalam Perlem LPJKN No. 04 Tahun 2011
yang mengalami beberapa kali perubahan sebagai berikut :
Sertifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan profesi
keterampilan kerja dan keahlian kerja seseorang di bidang jasa konstruksi menurut
disiplin keilmuan dan/atau keterampilan tertentu dan/atau kefungsian dan/atau
keahlian tertentu.
Sertifikat adalah tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan
profesi keterampilan kerja dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa
konstruksi menurut disiplin keilmuan dan atau keterampilan tertentu dan atau
kefungsian dan atau keahlian tertentu.
Sertifikat Keahlian Kerja yang selanjutnya disebut SKA adalah Sertifikat yang
diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga ahli konstruksi yang telah memenuhi
persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/atau keahlian tertentu.
Registrasi adalah suatu kegiatan oleh LPJK untuk menentukan kompetensi
profesi keahlian dan keterampilan tertentu, orang perseorangan dan badan usaha
untuk menentukan izin usaha sesuai klasifikasi dan kualifikasi yang diwujudkan
dalam sertifikat.
Sertifikat Keahlian (SKA) merupakan bukti kemampuan dan keahlian tenaga ahli
untuk melaksanakan pekerjaan di sektor jasa konstruksi sesuai klasifikasi dan
kualifikasi tenaga ahli yang diwujudkan dalam bentuk Sertifikat dan berlaku selama 3
(tiga) tahun sejak tanggal dikeluarkan. Oleh karena itu maka setiap tenaga ahli jasa
konstruksi harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) dengan kualifikasi Ahli Muda, Ahli
Madya atau Ahli Utama.
LPJK atau asosiasi profesi yang terakreditasi LPJK adalah lembaga yang
berwenang mengeluarkan sertifikat sesuai klasifikasi tenaga ahli konstruksi meliputi
keahlian dibidang Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Tata Lingkungan dan
Manajemen Pelaksanaan.
Adapun penetapan kualifikasi tenaga ahli konstruksi akan disesuaikan dengan
latar belakang pendidikan, keahlian dan pengalaman kerja seorang tenaga ahli
tersebut.
(*) Tenaga ahli yang sudah memiliki SKA dengan kualifikasi muda dapat
ditingkatkan atau up-grade menjadi ahli madya, dan tenaga ahli madya menjadi
ahli utama.
*Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) harus memiliki Tenaga Ahli sebagai
Penanggung Jawab Teknik (PJT) dan Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK).
Saat ini ada dua jenis akreditasi (A-B) pada perusahaan Asosiasi Perusahaan
Konstruksi, berikut daftar nama-namanya :
Asosiasi Akreditasi – A :
Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI)
Asosiasi Kontraktor Air Indonesia (AKAINDO)
Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI)
Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI)
Asosiasi Perawatan Bangunan Indonesia (APBI)
Asosiasi Perusahaan Pengelola Alat Berat/Alat Konstruksi Indonesia (APPAKSI)
Asosiasi Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (ASPEKINDO)
Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional (GABPEKNAS)
Gabungan Pengusahan Kontraktor Nasional Indonesia (GAPEKNAS)
Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (GAPEKSINDO)
Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI)
Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia (GAPENRI)
IKatan Konsultan Indonesia (INKINDO)
Asosiasi Akreditasi – B :
Asosiasi Kontraktor Gedung dan Pemukiman Indonesia (AKGEPI)
Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia (AKLINDO)
Asosiasi Kontraktor Jalan dan Jembatan Indonesia
Asosiasi Kontraktor Mekanikal Indonesia (AKMI)
Asosiasi Kontraktor Sumber Daya Air Indonesia (AKSDAI)
Asosiasi Kontraktor Tata Lingkungan Indonesia (AKTALI)
Asosiasi Perusahaan Kontraktor Mekanikal dan Elektrikal Indonesia
(APKOMATEK)
Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (APNATEL)
Asosiasi Perusahaan Pengeboran Air Tanah Indonesia (APPATINDO)
Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional (ASPEKNAS)
Asosiasi Perusahaan Kontraktor Pertamanan Nasional (ASPERTANAS)
Gabungan Perusahaan Kontraktor Air Indonesia (GAPKAINDO)
Persatuan Konsultan Indonesia (PERKINDO).
Berikut uraian dan jenis Seritifikat Badan Usaha (SBU) sesuai dengan klasifikasinya :
Peraturan LPJKN
Meliputi klasifikasi; Kecil : K1, K2 Nomor 10 Tahun 2014
dan K3 tentang Perubahan
bangunan gedung,
Jasa kedua atas peraturan
bangunan sipil, instalasi
1 Pelaksana Menengah : LPJKN Nomor 10
mekanikal dan elektrikal
Konstruksi M1 dan M2 Tahun 2013 tentang
serta jasa pelakasana
Besar : B1 Registrasi Usaha Jasa
lainnya untuk Kontraktor
dan B2 Pelaksana Konstruksi.
Download
Meliputi klasifikasi
Peraturan LPJKN
perencanaan arsitektur,
Nomor 2 Tahun 2015
perencanaan rekayasa,
tentang Perubahan
perencanaan tata ruang, Kecil : K1
Jasa Pertama atas
pengawasan arsitektur, dan K2
Perencana Peraturan LPJKN
pengawasan rekayasa
2. dan Menengah : Nomor 11 Tahun 2013
(engineering),
Pengawas M1 dan M2 tentang Registrasi
pengawasan penataan
Konstruksi Besar : B Usaha Jasa
ruang, konsultasi
Perencanaan dan
spesialis, dan jasa
Pengawas Konstruksi.
konsultasi lainnya untuk
Download
Konsultan
Meliputi klasifikasi jasa
terintegrasi untuk Peraturan LPJKN
infrastruktur Nomor 3 Tahun 2015,
transportasi, jasa tentang Perubahan
terintegrasi untuk Pertama atas
Jasa konstruksi penyaluran Peraturan LPJKN
Besar : B1
3. Konstruksi air dan pekerjaan Nomor 5 Tahun 2014
dan B2
Terintegasi sanitasi, jasa tentang Registrasi
terintegrasi untuk Usaha Jasa
konstruksi manufaktur, Konstruksi.
dan jasa terintegrasi
Download
untuk konstruksi fasilitas
minyak dan gas.
1. Copy Sertifikat Keahlian (SKA) atau Sertifikat Tenaga Terampil (SKT) untuk
Penangungg Jawab Teknis (PJT) dan Penaggung Jawab Klasifikasi (PJK).
2. Kualifikasi / Kelas SBU disesuiakn dengan modal/kekayaan bersih perusahaan
sesuai dengan aturan yang ditetapkan LPJKN. Khusus untuk Kualifikasi Besar
kekayaan perusahaan dibuktikan dengan laporan kekayaan perusahaan dari
Akuntan Publik.
3. Untuk konversi atau peningkatan kualifikasi SBU, perusahaan harus melampirkan
bukti kontrak kerja, Bukti Serah terima Pekerjaan dengan nilai kontrak sesuai
dengan aturan yang ditetapkan oleh LPJKN.
4. Copy Akte Notaris Pendirian Perusahaan
5. Copy SK Pengesahaan PT dari Menkumham/ Kehakiman
6. Copy NPWP Perusahaan
7. Copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
8. Copy KTP dan NPWP Direksi dan Komisaris
9. Copy KTP dan NPWP Pemegang Saham (Copy Paspor jika WNA)
10. Lampirkan Copy Dokumen Perusahaan (jika pemegang saham adalah Badan
Hukum)
11. Copy Sertifikasi ISO ( untuk SBU kualifikasi Besar)
12. Copy KTA dari Asosiasi Kontruksi
13. Copy Data Keuangan dan Laporan Pajak Tahun terakhir.
14. Copy Lampiran data peralatan kerja/proyek yang dimiliki perusahaan.
15. Copy lampiran Bukti kontrak/surat perjanjian kerja, Bukti SSP setoran, Bukti berita
acara serah terima untuk setiap kontrak. (sesuai pengalaman kerja).
Sertifikat badan usaha dengan kualifikasi besar dikeluarkan oleh LPJK Nasional
Sertifikasi Badan Usaha Kualifikasi
KECIL K1
Jasa Pelaksana Konstruksi
KECIL K2 KECIL K3 MENENGAH M1
MENENGAH M2
D. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Dinas Provinsi sesuai wilayah
perusahaan.
Persyaratan Dokumen SIUJK Baru dengan Kualifikasi K1, K2, K3, M1, M2, M3,
B1, B2 :
1. Copy Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih berlaku dan aslinya agar
diperlihatkan
2. Copy Sertifikat Keahlian (SKA) Madya untuk Kualifikasi M1, M2, M3, B1 dan Ahli
Madya untuk Kualifikasi B2.
3. Copy Sertifikat Keterangan Terampil (SKT) Muda Kualifikasi K1, K2, K3
4. Copy Kartu Tanda Anggota (KTA) Asosiasi Konstruksi
5. Copy NPWP Perusahaan (Kartu dan Lembar SKT)
6. Copy Lembar surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PPKP)
7. Copy Akta Notaris Pendirian dan semua Perubahan (jika ada)
8. Copy SK Pengesahan Menkumham / SK Kehakiman Pendirian dan semua
Perubahan (jika ada)
9. Fotokopi KTP dan NPWP Pribadi Penanggung Jawab Badan Usaha
10. Surat Pernyataan Tenaga Ahli dilampirkan : Copy KTP, Ijazah, SKA/SKT
Tenaga Ahli dan CV Tenaga Ahli
11. Fotokopi Surat Keterangan Domisili Perusahaan dan aslinya agar diperlihatkan.
12. Foto Kantor Perusahaan (Papan Nama/Plank Perusahaan, Tampak depan,
Ruang Kerja dan Ruang Rapat) di cetak berwarna dalam 1 (satu) lembar
13. Fotokopi IMB+Fotokopi surat perjanjian apabila Kontrak/sewa/Akte jual beli
untuk Kantor Perusahaan.
14. Melampirkan Seritifikat ISO
15. Daftar pengalaman kerja dengan nilai kontrak diatas Rp. 50 Milliar (bisa satu
kontrak, atau lebih dari satu kontrak yang mencapai nilai tersebut) (Khusus
Kualifikasi B.2)
16. Laporan Keuangan Perusahaan yang sudah diaudit oleh Akuntan Publik
(Khusus Kualifikasi B.2)
17. Laporan SPT Tahunan 2 tahun terakhir dan Laporan SPT bulan 3 bulan terakhir.
(Khusus Kualifikasi B.2)
18. Pasfoto Direktur / Penanggung Jawab Perusahaan atau Direktur datang untuk
photo.
1. Asli dan Copy SIUJK (Izin Usaha Jasa Konstruksi) yang lama.
2. Jika ada perubahan Penanggung Jawab Perusahaan / Direktur, maka
Penanggung Jawab Perusahaan / Direktur yang baru harus foto ditempat
Anda kontraktor, atau ingin menjadi kontraktor, dan mau mengajukan pengurusan SIUJK
melalui OSS ? Simak bagaimana syarat, dan prosedur pengurusannya agar izin Anda dapat terbit
dengan cepat.
Dokumen apa saja yang diperlukan dalam mengajukan SIUJK ini? Dokumen standar
tentang badan usaha Anda. Contohnya: akta pendirian CV/PT, SKT dari Kemenkumham, NIB,
NPWP perusahaan, dan PKP (Pengusaha Kena Pajak).
Semua dokumen standar tersebut seharusnya sudah Anda dapatkan dari notaris dan KPP
(Kantor Pelayanan Pajak). Jika belum, silakan memprosesnya terlebih dahulu atau hubungi notaris
Anda.
Khusus untuk usaha jasa konstruksi, Anda harus tergabung dalam Asosiasi Jasa Konstruksi
di daerah Anda. Hal ini dibuktikan dengan KTA (Kartu Tanda Anggota) asosiasi yang harus
digunakan nantinya.
Asosiasi tempat Anda bergabung harus sudah terakreditasi secara nasional oleh LPJK
(Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi). Jika tidak, KTA Anda tidak akan dapat digunakan
untuk pengurusan Sertifikasi Tenaga Ahli/Terampil dari LPJK.
Akreditasi ini memberikan jaminan mutu bahwa kemampuan konstruksi Anda diakui secara
nasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Daftar asosiasi pengusaha jasa konstruksi yang
terakreditasi dapat dilihat di laman resmi LPJK: www.lpjk.net.
Bedanya tenaga ahli dengan tenaga terampil adalah tenaga ahli lebih ke intelektualitas,
sedangkan tenaga terampil lebih ke skil.
Oleh karena itu, dalam sertifikasi tenaga ahli dibutuhkan dokumen-dokumen tambahan terkait
manajerial. Sedangkan dalam sertifikasi tenaga terampil, cukup dokumen standar karena yang
akan dinilai adalah keterampilannya.
Berikut ini dokumen yang dibutuhkan untuk sertifikasi tenaga ahli dan tenaga terampil:
Untuk memahami lebih lanjut tentang prosedur pengajuan SKA dan SKT ini, silakan
mempelajari peraturan LPJK. Khususnya peraturan LPJK nomor 5 dan 6 tahun 2017 tentang
SKA dan SKT.
Pengurusan SBU juga dilakukan di LPJK. Ini hanya berlaku jika usaha Anda berbentuk
badan usaha. Jika berupa usaha perorangan, maka izin yang diurus adalah TDUP (Tanda Daftar
Usaha Perorangan).
Selain mengisi formulir pendaftaran SBU, ada beberapa dokumen yang harus disiapkan.
1. Dokumen standar badan usaha (CV/PT) Anda. Apa saja dokumen standar tersebut, telah
disebutkan di bagian sebelumnya.
2. Kartu Tanda Anggota Asosiasi Terakreditasi LPJK.
3. SKA/T (Sertifikat Tenaga Ahli/Terampil)
4. Neraca dan laporan keuangan perusahaan
5. Struktur organisasi perusahaan
6. Fotokopi e-KTP dan KK pendiri perusahaan yang bertanggung jawab
7. Foto penanggung jawab perusahaan berlatar merah dan berukuran 4×6 sebanyak 4 lembar.
3. SIUJK
Pendaftaran SIUJK dilakukan secara online melalui laman OSS. Adapun dokumen yang
dibutuhkan dalam pengurusan SIUJK melalui OSS sebagai berikut.
Pastikan Anda memiliki bentuk softcopy dari semua dokumen yang telah disebutkan di atas.
Agar proses pengurusan SIUJK melalui OSS yang Anda lakukan berjalan dengan lancar.
Setelah submit, tinggal tunggu panggilan dari OSS untuk audiensi dan pengambilan hasil.
TUGAS 7 (Mandiri) :
Untuk membuat SKA, SKT, KTA, SBU dan SIUJK silahkan kalian buka google
untuk mencari contoh SKA, SKT, KTA, SBU dan SIUJK kemudian diedit data data nya
sesuaikan dgn perusahaan yang anda dirikan.
Data data perusahaan tersebut diatas dibuat seolah olah asli tapi palsu (aspal)
untuk itu siswa harus men download contoh SKA, SKT, KTA, SBU dan SIUJK dan
mengedit data data untuk disesuaikan data data perusahaan yang kalian buat dan pada
bagian bawah masih terlihat ada tanda tangan pejabat dan cap instansi terkait
(sehingga terlihat seolah olah asli tapi palsu).
Tugas ke 7 ini proses membuatnya hampir sama dengan tugas ke 6 cuman
materi surat atau data data perusahaan yang diambil berbeda.
Untuk peserta didik yang belum memahami cara mengedit data data Akta
Pendirian Perusahaan yang kalian ambil dari google baik itu data pdf atau data data
berupa photo (images) silahkan buka dan pelajari tutorialnya di google.
Karena tugas 7 ini memerlukan waktu penyelesaian cukup lama maka untuk
mengumpulkan tugas ini bapak beri waktu paling lama dua hari setekah tugas ini
diberikan dan dikumpulkan bisa memalui WA khusus kalian dengan bapak atau di email
ismailtgbtsp@gmail.com.
Dan jangan lupa hasil penyelesaian tugas yang akan dikirim menggunakan nama
file sebagai berikut “Tugas 7_Nama Siswa_Kelas………”