Anda di halaman 1dari 4

SOAL

1. Jelaskan apa perbedaan antara Sertifikat Keahlian (SKA) dan Sertifikat


Trampil (SKT). Siapa yang melaksanakan dan mensahkan SKA /SKT.
Berikan contohnya

2. Term of Reference (TOR) / Kerangka Acuan Kerja (KAK):


a. Jelaskan apa kegunaan Term of reference pada suatu tender perencanaan
bangunan.
b. Sebutkan dan jelaskan secara rinci hal-hal yang ada saja di dalam TOR /
KAK perencanaan gedung 20 lantai. Berikan contohnya.

3. Jelaskan secara detail proses dan perbedaan tender dalam negeri dengan dana
dari APBD/APBN dan dana dari pinjaman WORLDBANK. Berikan
contohnya

JAWAB :

1. SKA atau Sertifikat Keahlian adalah sertifikat yang diterbitkan LPJK dan
diberikan kepada tenaga ahli konstruksi yang telah memenuhi persyaratan
kompeteni berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/ atau keahlian
tertentu.
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah:
1. Ahli Muda
2. Ahli Madya
3. Ahli Utama
Tenaga ahli yang sudah memiliki SKA dengan kualifikasi Muda dapat
ditingkatkan/ up-grade menjadi Ahli Madya, dan tenaga Ahli Madya dapat
ditingkatkan/ up-grade menjadi Ahli Utama.

SKA sebagai persyaratan sertifikasi


Salah satu persyaratan utama untuk mengajukan permohonan Sertifikasi
dan Registrasi Badan Usaha bidang Jasa Konstruksi adalah memiliki
tenaga ahli bersertifikat keahlian ( SKA) untuk ditetapkan sebagai
Penanggung Jawab Teknik ( PJT) atau Penanggung Jawab Bidang ( PJB) .

SKA untuk tenaga ahli perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi


( Kontraktor)

Setiap perusahaan jasa pelaksana konstruksi yang ingin mengajukan


permohonan Sertifikasi dan Registrasi Badan Usaha khususnya golongan
Menengah dan Besar ( M1, M2, B1, B2) harus memiliki tenaga ahli
bersertifikat keahlian ( SKA) sebagai persyaratan untuk dapat ditetapkan
sebagai Penanggung Jawab Teknik ( PJT) dan Penanggung Jawab Bidang
( PJB) .

SKA untuk tenaga ahli perusahaan Jasa Perencana dan Jasa Pengawas
Konstruksi ( konsultan)

Setiap perusahaan jasa perencana konstruksi dan jasa pengawas


konstruksi yang ingin mengajukan permohonan Sertifikasi dan Registrasi
Badan Usaha baik untuk golongan Kecil, Menengah atau Besar ( M1, M2,
B1, B2) harus memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian ( SKA) sebagai
persyaratan untuk dapat ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Teknik
( PJT) dan Penanggung Jawab Bidang ( PJB) .

Sedangkan SKTK atau Sertifikat Keterampilan adalah sertifikat


yang diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga terampil konstruksi
yang telah memenuhi persyaratan kompetensi berdasarkan disiplin
keilmuan, kefungsian dan/ atau keterampilan tertentu.

Kualifikasi tenaga terampil konstruksi


1. Kelas 1
2. Kelas 2
3. Kelas 3

SKTK sebagai persyaratan sertifikasi dan registrasi usaha jasa


pelaksana konstruksi ( kontraktor)

Setiap perusahaan jasa pelaksana konstruksi yang ingin


mengajukan permohonan sertifikasi dan registrasi badan usaha dan
mendapatkan Sertifikat Badan Usaha ( SBU) untuk golongan Kecil ( K1,
K2, K3) harus memiliki tenaga kerja bersertifikat keterampilan ( SKTK)
sebagai persyaratan untuk dapat ditetapkan sebagai Penanggung Jawab
Teknik ( PJT) .

SKTK tersebut dikeluarkan diajukan melalui asosiasi profesi jasa


konstruksi atau instansi lain yang telah diakreditasi LPJK

2. a. Term of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah


batasan mengenai gambaran tujuan, ruang lingkup dan struktur sebuah
proyek (kegiatan) atau kepanitiaan yang telah disepakati untuk memandu
suatu kegiatan/proyek agar sesuai dengan apa yang diharapkan panitia dan
menjadi acuhan dan rambu-rambu bagi pelaksana.

Definisi di atas mungkin terlalu umum dan sulit dipahami. Penjelasan


secara sederhana, jika kita mengadakan sebuah kegiatan atau
melaksanakan sebuah proyek pekerjaan, tentunya ada alasan mengapa kita
harus melaksanakannya, batasan sejauh apa kita mau melaksanakannya,
dan untuk apa kita melakukannya. Itulah yang dituangkan dalam TOR.

Di dalam tender pengadaan barang/jasa, TOR/KAK bisa diartikan sebagai


dokumen yang menjelaskan gambaran latar belakang, tujuan, ruang
lingkup dan struktur sebuah proyek pengadaan barang yang telah disusun
oleh K/L/PD yang mempunyai pekerjaan. Kerangka Acuan Kerja ini
digunakan menjadi salah satu data pendukung dalam pengalokasian
anggaran.

b. Data Proyek,Maksud dan tujuan,Kegiatan perencanaan,tanggung jawab


perencanaan,Biaya Proyek,Kriteria Proyek,Jangkawaktu
Pelaksanaan,informasi tenaga ahli

3. Tender adalah tawaran untuk mengajukan harga, memborong pekerjaan, atau


untuk mentransfer barang yang telah disediakan oleh perusahaan swasta besar
atau pemerintah ke perusahaan lain.

APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah rencana


keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat (UU APBN 2018) yang bertujuan untuk pembagunan Indonesia. APBN
ini mencatat seluruh pendapatan yang diterima negara serta belanja atau
pengeluaran pemerintah tiap tahunnya Penyusunan APBN Indonesia sendiri
dilakukan oleh Kementerian Keuangan RI yang kemudian disetujui oleh DPR

dana dari pinjaman WORLDBANK melalui proses Investigasi, Audit, Sanksi


antara suplier kontraktor dengan pihak worldbank Dokumen Pengadaan,
Kontrak, Komplain dan Loan/GrantAgreement

Anda mungkin juga menyukai