Anda di halaman 1dari 3

KUALITAS GAMBAR RANCANGAN KONSTRUKSI YANG

BAIK DAN PROSES SERTIFIKASI TENAGA AHLI YANG


DILAKUKAN OLEH LPJK

DISUSUN OLEH :
Diana Anggreani Christin Situmorang
13116078
TEKNIK ELEKTRO
(MANAJEMEN PROYEK)

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2018/2019


Kualitas Gambar Rancangan Konstruksi yang Baik
Salah satu keluaran (output) dari proses perancangan (design) adalah gambar rancangan (design drawing).
Gambar rancangan sangat penting dalam proses konstruksi karena gambar tersebut digunakan sebagai dasar dari
pembuatan shop drawing yang akan dibuat nyata secara fisik. Selain itu, gambar rancangan juga berfungsi untuk
panduan estimasi biaya, waktu, dan pekerjaan yang akan dilakukan selama proses konstruksi berlangsung. Oleh karena
itu, dibutuhkan gambar rancangan dengan kualitas yang baik agar proses konstruksi dapat berjalan dengan baik pula.
Gambar rancangan pada proyek konstruksi yaitu:

1. Design Drawing (Gambar Desain) Gambar Desain merupakan gambar yang digunakan sebagai pedoman
untuk membuatgambar detail pelaksanaan konstruksi. Gambar ini dibuat oleh Designer sebagai awal
perkiraan suatu proyek konstruksi.
2. Shop Drawing Shop Drawing adalah gambar yang dibuat oleh kontraktor dengan pedoman gambar for
construction yang digunakan sebagai pedoman atau dasar pelaksanaan di lapangan. Gambarini dibuat oleh
kontraktor berdasarkan keadaan yang terjadi di lapangan. Shop Drawing menggambarkan desain konstruksi
jauh lebih detail daripada Design Drawing.
3. As Built Drawing Gambar ini adalah gambar aktual pelaksanaan setelah proses pekerjaan konstruksi selesai
dikerjakan.

Gambar rancangan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Gambar harus jelas, sederhana, dan bersih.


2. Gambar harus sesuai dengan pengukuran yang digunakan dan digambarkan secara akurat dengan
menggunakan skala tertentu.
3. Informasi-informasi penting (missal legenda, skala, judul gambar dll) harus disertakan padagambar
rancangan agar tidak terjadi kesalahan pembacaan.
4. Tulisan ataupun catatan pada gambar haruslah minimum (tidak boleh terlalu banyak).
5. Jarak yang cukup antara gambar dan keterangan dimensi harus disediakan agar tidak terjadi crowding.

Gambar rancangan bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh kejelasan kuantitatif supaya biaya dan waktu pelaksanaan pembangunan dapat dihitung
dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Untuk melengkapi kejelasan teknis dalam bidang administrasi pelaksanaan pembangungandan memenuhi
persyaratan yuridis yang terkandung dalam dokumen pelelangan dan dokumen kontrak kerja konstruksi.
Untuk memenuhi maksud dan tujuan diatas, dalam gambar rancangan perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Ruang lingkup gambar konstruksi yang jelas.
b. Notasi, simbol, dan tulisan pada gambar konstruksi dapat memperjelas maksud gambar.
c. Penggunaan simbol dan notasi dilakukan secara konsisten, kalau diperlukan, dapatmenggunakan
standar dari kelompok kerja tersebut.

Sertifikasi Tenaga Ahli oleh LPJK Pengertian Lembaga Pengembangan Jasa


Konstruksi /LPJK
LPJK adalah Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, yaitu Lembaga yang melaksanakan pengembangan
jasa konstruksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 ayat (3) Undang – Undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut LPJK adalah lembaga sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi sebagaimana diubah terakhir kali dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000
tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
Keharusan memiliki sertifikat keahalian maupun sertifikat keterampilan bagi mereka yang bekerja di bidang jasa
konstruksi tertuang dalam ketentuan Pasal 9 UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi yang menyatakan bahwa:

a. Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat keahlian.
b. Pelaksana konstruksi orang perseorangan harus memiliki sertifikat keterampilan kerja dan sertifikat
keahlian kerja.
c. Orang perseorangan yang dipekerjakan oleh badan usaha sebagai perencana konstruksi, pengawas
konstruksi atau tenaga tertentu dalam badan usaha pelaksana konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian.
d. Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksana konstruksi harus
memiliki sertifikat keterampilan dan keahlian kerja.

Sementara itu dalam Pasal 1 PP No. 28/2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksiyang merupakan
peraturan pelaksanaan dari UU No. 18/1999 tersebut menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Sertifikat adalah
tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan profesi keterampilan kerja dan keahlian kerja orang
perseorangan di bidang jasa konstruksi menurut disiplin keilmuan dan atau keterampilan tertentu dan atau kefungsian
dan atau keahlian tertentu.

SKA atau Sertifikat Keahlian adalah sertifikat yang diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga ahli konstruksi
yang telah memenuhi persyaratan kompetensi berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/atau keahlian tertentu.
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah;

1. Ahli Utama
2. Ahli Madya
3. Ahli Muda

Tenaga ahli yang sudah memiliki SKA dengan kualifikasi muda dapat ditingkatkan/up-grade menjadi ahli madya, dan
tenaga ahli madya dapat ditingkatkan/up-grade menjadi ahli utama SKA sebagai persyaratan sertifikasi dan registrasi
usaha jasa konstruksi.

Salah satu persyaratan utama untuk mengajukan permohonan Sertifikasi dan Registrasi Badan Usaha (SBU) bidang
Jasa Konstruksi adalah memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian (SKA) untuk ditetapkan sebagai Penanggung Jawab
Teknik (PJT) atau Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK). SKA untuk tenaga ahli perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi
(kontraktor).

Setiap perusahaan jasa pelaksana konstruksi yang ingin mengajukan permohonan Sertifikasi dan Registrasi Badan
Usaha (SBU) khususnya golongan Menengah (Kualifikasi M2 dan M1), golongan Besar (Kualifikasi B2 dan B1)
harus memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian (SKA) sebagai persyaratan untuk dapat ditetapkan sebagai
Penanggung Jawab Teknik (PJT) dan Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK).

SKA untuk tenaga ahli perusahaan Jasa Perencana dan Jasa Pengawas Konstruksi (konsultan) Setiap perusahaan jasa
perencana konstruksi dan jasa pengawas konstruksi yang ingin mengajukan permohonan Sertifikasi dan Registrasi
Badan Usaha baik untuk golongan Kecil, Menengah atau Besar harus memiliki tenaga ahli bersertifikat keahlian
(SKA) sebagai persyaratan untuk dapat ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Teknik (PJT) dan Penanggung Jawab
Klasifikasi (PJK).

Daftar Pustaka
http://sertifikatkonstruksi.com/sertifikasi/sertifikat-tenaga-ahli/
http://www.lpjk.org/

Anda mungkin juga menyukai