Anda di halaman 1dari 5

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal affiat dan dalam lindungan Tuhan Yang
Maha Esa, aamiin YRA.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran daring peserta didik diharapkan dapat


menjelaskan Proses Pembuatan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama
dengan baik sehingga proses pembuatan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) difahami
dan dimengerti dengan baik.
Pertemuan ke delapan KBM Daring ini akan membahas tentang apa itu surat
keterangan / sertifikat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan prosedur pembuatannya.

MATERI PEMBELAJARAN

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Tanda Daftar Perusahaan (TDP) merupakan daftar pencatatan resmi
perusahaan, berisikan hal-hal yang kiranya wajib didaftarkan oleh  setiap badan
usaha dan disahkan oleh pejabat daerah yang berwenang.
Jika berlandaskan undang-undang no 3 tahun 1982, TDP memiliki definisi
daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan undang-
undang ini dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang
wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang
berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan.
Badan usaha yang berdiri dan menjalankan usahanya di wilayah Indonesia,
maka wajib memiliki TDP. Jika tidak, maka segala jenis kegiatan di dalamnya akan
menjadi ilegal. Tentunya pihak yang berwajib berhak untuk menghentikan kegiatan
produksi perusahaan tersebut.

Jenis Badan Usaha Yang Wajib Memiliki TDP

1. PT (Perseroan Terbatas)
Sebuah badan usaha, dimana pemiliknya terdiri dari banyak orang dan tanda
kepemilikan dalam bentuk saham. Besarnya wewenang masing-masing pemilik
diukur berdasarkan besarnya saham yang mereka punya. Nantinya saham ini bisa
diperjual belikan, dan harga jual tergantung pada kondisi pasar.

2. Koperasi
Badan usaha dalam bentuk organisasi ekonomi, tujuan dari berdirinya koperasi
adalah untuk memenuhi kepentingan bersama yang berfokus pada bidang
ekonomi.

3. CV atau Persekutuan Komanditer


CV adalah suatu bentuk badan usaha persekutuan, dimana pendirinya minimal 2
orang atau bahkan lebih. Bentuk usaha ini adalah persekutuan yang belum
berbadan hukum. Sekalipun tidak berbadan hukum, namun usaha jenis CV ini
harus menggunakan akta dan tetap harus didaftarkan. Biasanya pendiri CV
memiliki 2 sifat, yaitu yang hanya menyetorkan modal dan menerima hasil, dan
orang yang menjalankan perusahaan secara keseluruhan.

4. FA (Firma)
Bentuk badan usaha, yang pendirinya terdiri dari minimal 2 orang atau lebih, dan
setiap anggota memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjalankan usaha
tersebut. Modal untuk mendirikan firma berasal dari patungan masing-masing
anggota. Pembagian keuntungan berdasarkan besar prosentase sumbangan.

5. Perorangan
Badan usaha perorangan merupakan jenis yang paling banyak ditemui di
Indonesia. Biasanya pendiri hanya 1 orang saja dan dalam skala menengah ke
atas. Pemilik itu sendiri lah yang menanamkan modal, menjalankan usaha secara
keseluruhan dan menerima semua keuntungan.

6. Bentuk Usaha Lainnya


Bisa berupa perusahaan asing, agen perusahaan maupun perwakilan
perusahaan. Segala jenis badan usaha yang tidak disebutkan diatas, namun
berlokasi dan mencari penghasilan di Indonesia.

Dari jenis perusahan-perusahaan diatas, semua wajib untuk memiliki TDP (Tanda
Daftar Perusahaan) tanpa terkecuali. Namun, ada beberapa badan usaha yang
diperbolehkan oleh pemerintah untuk tidak wajib memiliki TDP (Tanda Daftar
Perusahaan), yaitu perusahaan yang berbentuk jawatan atau disebut perjan,
perusahaan non-profit (sekolah dan yayasan) dan perusahaan perorangan yang
sangat kecil, misal toko kelontong atau stan-stan di pasar tradisional.
Perusahaan jawatan adalah perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara),
dimana modalnya terdiri dari anggaran Negara (APBN) dan bertujuan untuk melayani
kepentingan masyarakat. BUMN di bebaskan dari TDP karena dianggap didirikan
untuk kepentingan bersama masyarakat Indonesia. Segala keuangan operasionalnya
bersumber dari APBN.
Syarat dan Cara Mengurus TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
TDP dapat diurus oleh siapa saja, baik oleh pemilik atau pengurus lain di dalam
perusahaan. Akan lebih baik, jika pemilik langsung yang mengurusnya. Jika tidak
memungkinkan, lebih baik menyertakan surat kuasa kepada orang yang ditunjuk
untuk mendapatkan TDP. 
Berikut beberapa syarat untuk mengurus TDP :
0. Membuat permohonan TDP yang diisi oleh pemilik atau penanggung jawab
perusahaan.
a. Akta notaris pendirian badan usaha atau perubahan badan usaha (baik nama
maupun jenisnya, hanya jika ada).
b. SK menteri hukum dan HAM (khusus untuk badan usaha dalam bentuk PT),
dan terdaftar pada kantor pengadilan negeri (khusus untuk badan usaha dalam
bentuk CV).
c. Surat keterangan domisili perusahaan.
d. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) perusahaan.
e. Identitas para pemegang saham (khusus untuk badan usaha PT).
f. Surat keterangan dari menteri kehakiman (khusus apabila pemilik saham
berasal dari perusahaan non-profit)
g. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), SIUPAL, SIUJPT, SIUJK atau surat izin
usaha lainnya yang mendukung.
h. Izin investasi atau SP BKM (untuk PMDN atau PMA)
i. KTP direktur atau penanggung jawab perusahaan. Jika salah satu dari mereka
adalah warga negara asing, maka wajib menyertakan salinan paspor.
j. Kartu Keluarga (KK) direktur atau penanggung jawab perusahaan.
k. Surat keterangan domisili dari pengelola gedung (jika lokasi badan usaha ada
di gedung atau komplek perkantoran).
Semua syarat diatas dibawa dalam bentuk salinan, namun untuk berjaga-jaga
lebih baik dibawa dokumen aslinya juga.
Khusus untuk perpanjangan TDP (umur TDP adalah 5 tahun) dan mutasi TDP,
perusahaan harus membuat surat permohonan perpanjangan TDP dan membawa
surat TDP sebelumnya atau surat permohonan mutasi TDP. Perlu diketahui bahwa
TDP akan terus berlaku selama perusahaan masih berjalan. Jika suatu saat
perusahaan berhenti beroperasi, lalu kemudian kembali beroperasi, maka diwajibkan
menerbitkan TDP penutupan. Berkas yang diperlukan adalah :
0. Surat permohonan penutupan izin gangguan yang ditandatangani pemilik
usaha dengan materai nilai 6,000.
a. Fotocopy KTP pemilik usaha atau penanggung jawab perusahaan. Diusahakan
sama dengan nama saat mendaftar TDP.
b. Fotocopy NPWP perusahaan.
c. Fotocopy penutupan izin gangguan.
d. Fotocopy penutupan SIUP (Surat Ijin Usaha Perusahaan).
e. Akta perubahan domisili, khusus badan usaha yang berbadan hukum.
Perlu diketahui, apabila dokumen TDP penutupan telah terbit, maka perusahaan
sudah resmi ditutup dan tidak diizinkan lagi beroperasi di wilayah Indonesia. Apabila
suatu saat perusahaan akan menjalankan lagi produksinya, maka harus kembali
mengurus TDP baru, bukan perpanjangan atau perpindahan domisili.
Jika semua syarat telah dipenuhi dan disiapkan, maka berikut langkah-langkah
mengurus TDP:
0. Mengunjungi kantor pelayanan setempat, dan mengisi formulir pembuatan TDP
dengan menyerahkan berkas-berkas yang diminta.
a. Membayar biaya administrasi yang sesuai dengan ketetapan menteri
perdagangan nomor 286/kep/II/85. Seperti yang diinformasikan sebelumnya,
biaya tiap daerah berbeda. Lama waktu penerbitannya juga beda.
b. Petugas akan memeriksa dan mengecek semua kelengkapan dan ke valid an
berkas-berkas yang diperlukan. Jika dinyatakan valid dan lengkap, maka
petugas akan mulai menerbitkan TDP.
c. Perusahaan hanya tinggal menunggu, petugas yang berwenang akan
memberikan kabar jika TDP telah terbit. Sebaiknya setelah mendapatkan kabar
tersebut, TDP segera diambil.

TUGAS 8 (Mandiri) :

Untuk melengkapi data-data perusahaan yang didirikan ini salah satunya adalah
adanya surat keterangan atau sertifikat Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Syarat untuk membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ini sebagian sudah
dimiliki siswa saat menyelesaikan tugas sebelumnya dan tugas ke 8 ini tinggal
melengkapi data data yang belum ada yaitu :

1. SK menteri hukum dan HAM (Pendirian Perusahaan)


2. Surat keterangan domisili perusahaan
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) perusahaan p
4. KTP direktur atau penanggung jawab perusahaan
5. Kartu Keluarga (KK) direktur atau penanggung jawab perusahaan Surat
keterangan domisili dari pengelola gedung (jika lokasi badan usaha ada di gedung
atau komplek perkantoran
6. surat keterangan atau sertifikat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Untuk membuat kelengkapan data tersebut diatas silahkan kalian buka google
untuk mencari contoh data data tersebut diatas kemudian diedit sesuaikan dgn
perusahaan yang anda dirikan.

Data data perusahaan tersebut diatas dibuat seolah olah asli tapi palsu (aspal)
untuk itu siswa harus men download contoh data data tersebut dan mengedit data data
untuk disesuaikan data data perusahaan yang kalian buat dan pada bagian bawah
masih terlihat ada tanda tangan pejabat dan cap instansi terkait (sehingga terlihat
seolah olah asli tapi palsu).

Tugas ke 8 ini proses membuatnya hampir sama dengan tugas ke 7 cuman


materi surat atau data data perusahaan yang diambil berbeda.

Untuk peserta didik yang belum memahami cara mengedit data data Akta
Pendirian Perusahaan yang kalian ambil dari google baik itu data pdf atau data data
berupa photo (images) silahkan buka dan pelajari tutorialnya di google.

Karena tugas 8 ini memerlukan waktu penyelesaian cukup lama maka untuk
mengumpulkan tugas ini bapak beri waktu paling lama dua hari setelah tugas ini
diberikan dan dikumpulkan bisa memalui WA khusus kalian dengan bapak atau di email
ismailtgbtsp@gmail.com.

Dan jangan lupa hasil penyelesaian tugas yang akan dikirim menggunakan nama
file sebagai berikut “Tugas 8_Nama Siswa_Kelas………”

Selamat Mengerjakan dan semoga sukses.

Anda mungkin juga menyukai