PERSYARATAN
Dalam pembuatan SKDP, ada beberapa persyaratan SKDP yang perlu dilengkapi. Persyaratan
SKDP dibagi menjadi 2 yaitu, kantor dengan bangunan milik sendiri dan bangunan sewa. Berikut
persyaratan SKDP adalah:
1. Kantor dengan bangunan milik sendiri
1.Surat Permohonan pembuatan SKDP (ditujukan kepada Kasatlak PTSP Kelurahan dan
ditandatangani oleh penanggung jawab perusahaan)
2.Surat Pernyataan bermaterai tentang Keabsahan Dokumen yang dilampirkan
(ditandatangani oleh penanggung jawab perusahaan)
3.Akta Notaris Pendirian dan/atau Perubahan perusahaan (asli & fotokopi)
4.Kartu Tanda Penduduk Penanggung Jawab Perusahaan (asli & fotokopi)
5.Kartu Keluarga Penanggung Jawab Perusahaan
6.NPWP Pribadi Penanggung Jawab Perusahaan (fotokopi)
7.Bukti kepemilikan tanah: Sertifikat Tanah/Akta Jual Beli/Girik (fotokopi)
8.Slip pembayaran PBB tahun berjalan (fotokopi)
9.Izin Mendirikan Bangunan dengan peruntukan bangunan adalah kantor bukan rumah
tinggal (asli dan fotokopi)
10. Tanda bukti BPJS Ketenagakerjaan untuk Badan Hukum atau Badan Usaha
11. Bukti setoran retribusi izin gangguan dan Pajak Reklame (fotokopi)
12. Surat Keterangan Pajak Retribusi Daerah
13. Surat Pernyataan Tidak Keberatan dari tetangga sekitar (khusus untuk lokasi usaha yang
berhimpitan dengan bangunan lain)
14. Surat Izin Tempat Usaha (fotokopi)
15. Surat Kuasa pengurusan bermaterai cukup (apabila pengurusan melalui pihak lain)
PERSYARATAN
Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995, syarat yang harus dipenuhi Akta Pendirian
Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) ialah sekurang-kurangnya memuat:
1) Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan
pendiri
2) Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan
kewarganegaaran anggota direksi dan komisaris yang pertama kali diangkat
3) Nam pemegang saham, rincian jumlah saham, dan nilai nominal atau nilai yang diperjanjikan
dari saham yang telah ditetapkan dan distor pada saat pendirian.
PERSYARATAN
a) Fotocopy Akte Perusahaan dan AHU (Bila Berbadan hukum)
b) Fotocopy KTP Pemohon
c) Fotocopy NPWP Perusahaan/Pribadi
d) Fotocopy NPWP Direktur (Bila berbadan hukum)
e) Sketsa Lokasi Perusahaan (Bila berbadan hukum)
f) Email Perusahaan/pribadi
g) No HP Perusahaan/Pribadi
h) Waktu Penyelesaian 1 hari kerja
i) Biaya Pelayanan Gratis
CONTOH
SERTIFIKAT BADAN USAHA (SBU)
Tenaga ahli jasa konstruksi harus memiliki SKTK dan SKA terlebih dahulu, barulah bisa ditetapkan
sebagai Penanggung Jawab Teknik (PJT) atau Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK) saat
mengajukan proses sertifikasi dan registrasi nanti.
Anggota yang sudah ditunjuk sebagai PJT atau PJK lalu mengajukan permohonan untuk
mendapatkan sertifikasi dan registrasi ke Asosiasi
3. SBU Terbit
Lalu tinggal menunggu SBU diterbitkan. Nanti akan didapatkan SBU sesuai dengan klasifikasi dan
kualifikasi yang diberikan oleh LPJK Provinsi/Nasional setelah melewati proses Sertifikasi dan
Registrasi Usaha Jasa Konstruksi.
PERSYARATAN
1. Administratif
2. Teknis
a. Penanggung jawab teknik yang bekerja penuh waktu untuk setiao subbidang usaha
b. Tenaga teknik tiap bidang yang bersetifikat kompetensi dan bekerja penuh waktu untuk
setiap subbidang usaha
c. Surat penunjukan tenaga teknik tiap bidang sebagai pegawai tetap
d. Surat penunujukan penanggunng jawab teknik dan tenaga teknik
e. Daftar riwayat hiduo penanggung jawab dan tenag teknik tiap bidang
CONTOH
SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA (SKK)
SKA atau Sertifikat Keahlian dan SKT atau Sertifikat Keterampilan kini berganti istilah
menjadi Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK). Jasa Konstruksi dan kontraktor yang baru
mengajukan Registrasi & Sertifikasi Jasa Konstruksi ataupun yang melakukan perpanjangan
IUJK - Izin Usaha Jasa Konstruksi saat ini, maka SBU & Sertifikat tenaga ahli atau SKA / SKT
mengalami TRANSISI selama tahun 2021. Dan bagi perusahaan yang telah memiliki Sertifikat
Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBU Jasa Konstruksi) dan Sertifikat Kompetensi Kerja
Konstruksi (SKK Konstruksi) yang telah dikeluarkan oleh LPJK periode 2016-2020 tetap
berlaku sampai dengan habis masa berlakunya.
SKA dibagi menjadi 4 (empat) tingkatan kualifikasi dengan rincian sebagai berikut :
1. Ahli Utama
2. Ahli Madya
3. Ahli Muda
4. Ahli Muda (fresh graduate)
Perbedaan SKA Muda, Madya dan Utama biasanya terdapat pada jangkauan
pekerjaan yang dapat diambil. Semakin kecil kualifikasinya biasanya lingkup pekerjaan
yang diambil juga terbatas. Aturan ini disesuaikan dengan masing-masing bidang dan
keahlian yang ada.
• Pelaksanaan Uji Kompetensi dilakukan oleh Tim Asesor Kompetensi Tenaga Kerja
(AKTK) yang terdaftar dan memiliki sertifikat asesor LPJK dan memiliki SKA dan
SKTK dengan ketentuan :
1. Sesuai dengan klasifikasi dan subklasifikasi bidang keilmuan jasa konstruksi serta
jabatan kerja yang diuji.
2. Minimal memiliki kualifikasi 1 (satu) jenjang diatas jenjang kualifikasi yang diuji
untuk kualifikasi ahli muda dan kualifikasi termapil kelas 1, kelas 2 dan kelas 3.
3. Minimal memiliki kualifikasi sama dan/atau diatas jenjang kualifikasi yang akan
diuji untuk kualifikasi Ahli Madya dan Ahli Utama.
Jika hasil uji kompetensi menyatakan bahwa Tenaga Kerja Konstruksi (TKK)
kompeten, maka Tim Penyelenggara Sertifikasi menyampaikan persetujuan penerbitan
dan pencatatan SKA dan SKTK kepada Ketua LPJK. Ketua LPJK akan menetapkan
nomor pencatatan/ nomor registrasi SKA dan SKTK dalam 1 (satu) hari kerja. SKA dan
SKTK dicetak dalam bentuk sertifikat elektronik dan dikirimkan kepada pemohon
melalui surat elektronik dalam waktu 1 (satu) hari kerja. SKA dan SKTK berlaku selama
3 (tiga) tahun. Dalam hal permohonan SKA merupakan permohonan subkualifikasi Fresh
Graduate, maka masa berlaku SKA adalah selama 1 (satu) tahun.
• Contoh Dokumen SKT
• Contoh SKK-K
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI (BNSP)
➢ BNSP
Sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) adalah bukti pengakuan kompetensi yang
berstandar nasional. Memiliki sertifikat ini menunjukkan bahwa individu memiliki kemampuan
tertentu yang telah diuji dan diakui oleh lembaga yang berwenang.
Berikut ini adalah langkah-langkah dan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Sertifikat
BNSP.
Syarat material
Untuk persyaratan material faktur pajak tertuang dalam Pasal 30 PER-03/PJ/2022 yakni apabila
faktur pajak berisi keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya mengenai penyerahan BKP
dan/atau JKP, ekspor BKP berwujud, ekspor BKP tidak berwujud, ekspor JKP, impor BKP, atau
pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam
daerah pabean.
Syarat-Syarat :
a) Fotokopi dan aslinya SIUP (Surat izin usaha perdagangan)
b) Fotokopi dan aslinya NPWP Perusahaan
c) Fotokopi dan aslinya Akta Perdagangan Perusahaan
d) Fotokopi KTP (Kartu tanda penduduk) masing-masing karyawan,
e) Fotokopi KK (Kartu keluarga) karyawan/pekerja yang akan di daftar,
f) Pas Foto berwarna Karyawan/pekerja ukuran 2×3 1 Lembar.
HO (HINDER ORDONANTIE)
• Foto Copy KTP yang masih berlaku atau surat keterangan domisili pemohon dari pemerintah
setempat;
• Bukti Daftar Ulang (Her/Registrasi) 2 tahun;
• Ijin Gangguan yang sudah berakhir masa berlakunya;
Tahapan penerbitan izin HO
Cara perhitungan retribusi ijin gangguan (HO) di Ende ditetapkan dengan rumusan di bawah ini.
1. Surat permohonan untuk pembuatan SITU beserta cap perusahaan dan materai Rp 10,000
2. Mengisi formulir pembuatan SITU
3. Fotokopi KTP pemohon selaku pemilik usaha, direktur, atau penanggung jawab Perusahaan
4. Bukti tertulis persetujuan dari lingkungan sekitar, jarak 200 meter dari tempat usaha
5. Surat rekomendasi atau keterangan dari kepala desa atau camat di wilayah Anda
6. Surat keterangan fiskal daerah yang diterbitkan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda)
7. Fotokopi surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang masih berlaku
8. Fotokopi sertifikat tanah sebagai bukti pemilikan lahan atau surat sewa bangunan (jika
mengontrak)
9. Fotokopi akta pendirian perusahaan, kantor, atau tempat usaha
10. Denah lokasi tempat usaha Anda atau surat keterangan domisili usaha.
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) berlaku paling lama 3 tahun dan bila sudah habis masa
berlakunya harus segera diperpanjang. Perpanjangan SITU paling lama memakan waktu 5 hari kerja sejak
persyaratan dinyatakan lengkap. Perlu dicatat, masa berlaku SITU tetap selama 3 tahun jika subjek
dan/atau objek tidak mengalami perubahan.
SPT Pajak Tahunan PPh Badan adalah surat yang memuat bukti pembayaran setoran tahunan pajak oleh
Badan Usaha.
Bukti dari SPT ini wajib dilaporkan ke pihak Dirjen Pajak yang bisa dilakukan secara online.
Aturan soal kewajiban melakukan lapor SPT tahunan PPh Badan diatur dalam Peraturan Dirjen Pajak No.
PER-30/PJ/2017 tentang Perubahan Keempat atas PER-34/PJ/2010.
Persiapan berkas lapor SPT Tahunan perusahaan ini mulai dari syarat yang harus dipenuhi dan yang harus
dilampirkan.
1. NPWP Badan
2. Dokumen pendirian usaha
3. Dokumen izin usaha
4. SPT Masa
5. Laporan keuangan sudah diaudit
6. EFIN Badan
7. Formulir SPT PPh Badan 1771
Sebelum dapat menggunakan layanan e-SPT Badan Online Klikpajak buat laporan pajak tahunan
perusahaan, Anda diwajibkan memiliki nomor identitas untuk melakukan transaksi online.
Contoh
SURAT IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
Sebelum memperoleh surat izin usaha jasa konstruksi anda terlebih dulu
mengurus KTA. Untuk mendapatkan KTA anda harus masuk menjadi anggota asosiasi
dengan mendaftarkan diri ke LPJK yang akhirnya anda akan memperoleh sertifikasi
sebagai Anggota Asosiasi Perusahaan pada Bidang Perusahaan yang telah ter-Akreditasi
di LPJK.
Mengurus surat izin usaha jasa konstruksi anda wajib memiliki SBU atau Sertifikat
Badan Usaha yang merupakan tanda bukti atas pengakuan formal pada tingkat ataupun
kedalaman kompetensi serta kemampuan kontraktor atau pelaksana konstruksi dan
konsultan atau pengawas atau perencana konstruksi.
Untuk mendapatkan surat izin usaha jasa konstruksi anda akan melalui tiga tahapan yang
telah kami jelaskan di atas. Ketiga tahap ini haruslah berurutan karena merupakan
persyaratan Cara Mendapatkan SIUJK yang harus dipenuhi, tiga tahap tersebut adalah:
Tahap 1 mengurus SKA atau Sertifikat Keahlian dan atau SKT atau Sertifikat
Keterampilan
Jumlah SKA tergantung banyaknya klasifikasi yang digarap. Jika anda mempunyai 4
kalsifikasi, anda membutuhkan sebanyak 5 SKA. Jika perusahaan anda memilih
kualifikasi M1, maka harus memiliki 1 SKA untuk penanggung jawab teknik serta empat
penanggungjawab klasifikasi atau bidang. Namun jika perusahaan menggarap 3
klasifikasi, anda butuh 4 SKA.
Seluruh SKA wajib mengikuti training dari asosiasi profesi terkait sebagai penentu
trainingnya, sesi wawancara ataupun membuat sebuah karya ilmiah pada bidang yang
dipilih oleh sertifikasi tenaga ahli atau SKA.
Jika perusahaan telah mempunyai SKA anda baru dapat mengurus SBU di LPJK dengan
membawa semua dokumen yang menjadi persyaratannya. Estimasi waktu
kepengurusan SBU anda memerlukan waktu selama 1 bulan hingga lebih.
Ketiga tahap di atas bisa anda urus ke kantor LPJK daerah setempat. Namun, untuk
melalui ketiga tahap di atas anda harus memiliki beberapa dokumen penting, diantaranya,
Surat Keterangan Menteri Hukum dan HAM, SIUP, akte pendirian PT, NPWP, SK
Domisili Usaha, TDP dan PKP atau Pengusaha Kena Pajak.
6. SBU
9. SK Domisili Usaha
Surat izin usaha jasa konstruksi penting untuk anda miliki guna memperoleh izin usaha
jasa konstruksi. Melalui ketiga tahapan di atas anda akan mudah mendapatkan SIUJK.
Mintalah kantor LPJK memberikan anda banyak masukan terkait semua persyaratan
sehingga mempermudah proses anda mendapatkan surat izin tersebut
KETENTUAN LAPORAN SPT BULANAN ATAU MASA
1. Surat Pemberitahuan (SPT) bulanan atau masa digunakan untuk melaporkan pajak yang
dipotong atau dipungut (pajak orang lain).
Contoh: Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan mewajibkan pemberi kerja memotong PPh
atas upah dan gaji. Maka pemberi kerja wajib membuat SPT Masa PPh Pasal 21.
2. SPT Masa dalam pelaporan, jenisnya bermacam-macam, sesuai dengan pasal yang
mewajibkannya, di antaranya, SPT Masa PPh dan SPT Masa PPN & PPnBM.
Jenis-jenis SPT Masa PPh yaitu SPT Masa PPh Pasal 4 Ayat (2), Pasal 15, Pasal 21, PPh 22,
Pasal 23 dan atau Pasal 26, dan PPN.
4. Format SPT Masa berbeda satu sama lain, berdasarkan objek dan tarif pajak yang dikenakan
untuk setiap jenis pajak.
5. Batas waktu pelaporan SPT Masa PPh maksimal pada tanggal 20 bulan berikutnya, dan jika
bertepatan dengan hari libur maka dilakukan hari kerja keesokan harinya.
Masing-masing jenis pajak yang dikelola perusahaan memiliki syarat yang harus disiapkan
sebelum melakukan pelaporan pajaknya.
Secara umum, berikut hal yang harus disiapkan perusahaan sebelum melapor SPT bulanan atau
masa:
4. Memiliki bukti pemotongan PPh 21 (untuk pelaporan SPT bulanan PPh 21)
5. Memiliki bukti pemungutan PPN (untuk pelaporan SPT bulanan pajak pertambahan nilai)
6. Memiliki bukti pemotongan PPh unifikasi (untuk pelaporan SPT bulanan PPh unifikasi)