SBU atau Sertifikat Badan Usaha merupakan salah satu dokumen yang penting dan wajib dimiliki
oleh setiap badan usaha atau perusahaan jasa konstruksi baik perusahaan nasional atau perusahaan
dalam rangka menanam modal asing atau PMA. Dokumen SBU adalah sertifikat tanda bukti
kualifikasi perusahaan atau badan usaha atas kompetensi dan kemampuan dari kegiatan usaha.
Badan usaha tentunya perlu mempelajari cara pengurusan SBU Kontraktor untuk mendapatkan SBU
yang dibutuhkan.
Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi dikeluarkan oleh LPJK Propinsi atau LPJK Nasional. Sertifikat
Badan Usaha merupakan salah satu syarat yang wajib bagi perusahaan untuk memperoleh SIUJK
(Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi) sesuai dengan peraturan dan undang – undang yang berlaku di
Indonesia. LPJK atau Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Indonesia sesuai aturan yang berlaku
dengan Undang – Undang No. 18 Th 1999 tentang Jasa Konstruksi dipercaya sebagai lembaga yang
bertanggung jawab untuk melakukan sertifikasi dan registrasi untuk perusahaan konstruksi
Sebelum mengetahui cara pengurusan SBU Kontraktor Anda perlu menyiapkan beberapa
persyaratan sebagai berikut:
– NPWP
– SKT
– SPPKP
– SIUP
– TDP
– SKA/ SKT Tenaga Ahli dan dilampirkan ijazah, NPWP, KTP, dan Daftar Riwayat Hidup
Bagi Anda yang tidak pernah berurusan dengan pembuatan dokumen – dokumen seperti SBU, tentu
mengurus SBU sendiri bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu, Anda dapat meminta bantuan dari
notaris untuk memproses SBU Kontraktor yang Anda butuhkan. Saat ini hampir semua notaris sudah
mengetahuicara pengurusan SBU Kontraktor. Menggunakan jasa notaris akan menawarkan
beberapa keuntungan, terutama bagi Anda yang sibuk.
Anda cukup menyiapkan persyaratan yang dibutuhkan dan pihak notaris yang akan mengurusnya
untuk Anda. Selain itu, jika ada kendala atau kesulitan, pihak notaris juga dapat membantu
memberikan solusi untuk mengatasi kendala tersebut sehingga pada akhirnya nanti Anda tetap
dapat memperoleh SBU Kontraktor yang Anda butuhkan dengan cepat.