1
• SIUP kecil jika kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta s.d Rp 500 Juta;
• SIUP menengah jika kekayaan bersih diatas Rp 500 juta s.d Rp 10
milyar;
• SIUP Besar jika kekayaan bersih diatas Rp 10 milyar.
2
• Pas foto direktur utama/penanggung jawab ukuran 4x6 sebanyak 2
lembar
• Foto kopi Kartu Keluarga, bagi perusahaan yang memiliki
penanggungjawab seorang perempuan
• Foto kopi SITU
• Foto kopi NPWP
• Foto kopi akta pendirian perusahaan dan surat keputusan pengesahan
dari Kementerian Hukum dan HAM
• Surat Izin Prinsip dan Surat Izin Gangguan
• Neraca perusahaan
• Surat izin teknis yang dikeluarkan oleh instansi terkait
• Materai Rp.6.000
C. Masa Berlaku
Selama usaha berjalan (produksi) dan wajib didaftar ulang setiap 5
(lima) tahun sekali di tempat diterbitkannya SIUP.
3
D. Cara Membuat Surat Izin Usaha Offline
Perizinan usaha dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi
kantor dinas perdagangan terdekat. Simak langkah-langkahnya:
Mengisi formulir pengajuan SIUP. Isi formulir dengan data yang benar dan
lengkap. Formulir harus disetujui oleh direktur utama/pemilik
perusahaan/penanggungjawab dengan tanda tangan di atas materai. Setelah
formulir terisi lengkap, foto kopi formulir sebanyak 2 lembar.
3. Pembayaran biaya
4. Pengambilan SIUP
4
E. Cara Membuat Surat Izin Usaha Online
5
• Data usaha yang harus diisi mencakup informasi data perusahaan,
rencana penggunaan tenaga kerja, nilai investasi, kepemilikan modal,
pemegang saham, dan sebagainya.
• Setelah data terisi lengkap, silahkan menuju menu Permohonan
Berusaha. PilihAkta. Pada notifikasi terkait Informasi Validasi KSWP
dan NPWP, pilih proses.
• Anda akan dialihkan kehalaman baru untuk memastikan bahwa data
terkait Akta Pendirian Perusahaan dan Kelengkapan Data telahbenar.
• Menuju halaman Komitmen Izin Usaha, Anda harus mencentang izin
yang diperlukan. Lakukan hals ama pada halaman Komitmen Izin
Komersial. Kemudian sesuaikan output.
4. Penerbitan NIB Ketika semua langkah di atas selesai, Sistem OSS akan
menerbitkan NIB untuk Anda. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan
dokumen pendaftaran terkait bersamaan dengan penerbitan NIB.
6
SURAT IZIN TEMPAT USAHA (SITU)
Surat Izin Tempat Usaha atau biasa disebut SITU adalah surat yang
dikeluarkan secara resmi untuk perorangan, badan usaha dan juga perusahaan
yang membuka tempat usaha. Surat tersebut isinya menyatakan bahwa usaha
yang dijalankan sudah sesuai dengan ketentuan tata ruang pada wilayah
sekitar tempat usaha. SITU ini berlaku untuk semua bidang usaha seperti
perdagangan, perkantoran, perusahaan dan lainnya. Dengan memiliki SITU,
legalitas usaha Anda sudah diakui dan sudah sesuai dengan aturan hukum
yang berlaku di Indonesia. SITU ini bisa diurus saat bersamaan dengan
pendirian usaha/bisnis, karena SITU menjadi kewajiban bagi para pelaku
usaha. Usaha Anda bisa dibubarkan dan digusur secara paksa oleh aparat
keamanan jika tidak memiliki SITU. Maka dari itu jika belum memiliki
sampai sekarang maka segeralah mengurusnya sebelum terkena penertiban
dari aparat keamanan.
7
dan informasi lainnya yang terkait dengan SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
tersebut.
Berikut ini prosedur dalam mengurus SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
diantaranya yaitu:
• Mengisi formulir SITU dengan dilampiri keterangan izin surat tertulis dari
tetangga kanan, kiri, depan, dan belakang. Izin tersebut dalam bentuk
tanda tangan dan menyatakan tidak keberatan dengan adanya usaha yang
akan dijalankan oleh orang yang membuat SITU tersebut.
• Meminta pengesahan terhadap formulir permohonan SITU yang diketahui
oleh pejabat kelurahan dan kecamatan setempat untuk memperkuat izin
SITU (Surat Izin Tempat Usaha) tersebut.
• Setelah izin SITU tersebut sudah diketahui oleh lurah dan camat setempat,
maka selanjutnya formulir permohonan SITU tersebut diurus ke kota
madia atau kabupaten setempat untuk memperoleh SITU (Surat Izin
Tempat Usaha).
• Membayar izin usaha tersebut dan mendaftar ulang.
• Selesai.
Adapun syarat yang harus dipenuhi jika ingin membuat surat izin
tempat usaha diantaranya yaitu:
8
fotocopy KTP penerima kuasa apabila pengurusan SITU tersebut
diserahkan kepada orang lain.
• Fotocopy IMBG yang sesuai dengan aktivitas usaha dan masih
berlaku.
• Fotocopy evidensi penguasaan hak tanah yang terdiri dari perjanjian
sewa menyewa, sertifikat, perjanjian pinjam pakai dan perjanjian
lainnya yang masih memiliki keterkaitan dengan pembuatan SITU
(Surat Izin Tempat Usaha) tersebut.
• Fotocopy STTS PBB dan SPPT tahun terakhir.
• Fotocopy akte pendirian perusahaan atau kantor dan akte
perubahannya serta akte pengesahannya.
• Adanya persetujuan dari lingkungan seperti dari warga atau tetangga
yang berjarak radius 200 m dari lokasi tempat usaha yang dikenal oleh
RT/RW/Lurah/Camat.
• Adanya surat keterangan domisili usaha nya tersebut.
• Fotocopy IMB
• Fotocopy SITU (Surat Izin Tempat Usaha) yang lama
• Fotocopy STTS PBB dan SPPT tahun terakhir
• Fotocopy akte pendirian usaha khususnya bagi perseroan terbatas (PT)
segera mungkin dan melampirkan pengesahan atas pendirian
perusahaan atau kantor dari HAM atau menteri hukum.
• Adanya surat keterangan domisili usaha dari kecamatan setempat.
9
E. Jangka Masa Penyelesaian SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
• Jika SITU baru, umumnya paling lama 5 hari kerja dari persyaratan
dinyatakan lengkap.
• Jika SITU perpanjangan, umumnya paling lama 5 hari kerja dari
persyaratan dinyatakan lengkap.
SITU (Surat Izin Tempat Usaha) berlaku selama 3 tahun dan bisa
diperpanjang jika memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan.
10
MEREK
A. Pengertian Merek
Merek atau brand adalah suatu tanda atau simbol yang terdiri dari
nama, istilah, gambar, logo, lambang, desain atau kombinasi dari semua itu
yang ditujukan untuk mengidentifikasi, mendefinisi atau memberi identitas
kepada suatu barang atau layanan (jasa) dari suatu penjual serta
membedakannya dari pesaing.
B. Bagian-bagian Merek
Menurut Kotler dan Keller (2009), suatu merek umumnya terdiri dari
beberapa bagian, yaitu Nama merek (brand name), adalah sebagian dari merek
dan yang diucapkan.
11
1. Tanda merek (brand merk), adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal,
tetapi tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf, atau warna
khusus.
2. Tanda merek dagang (trademark), adalah merek atau sebagian dari merek
yang dilindungi hukum karena kemampuannya menghasilkan sesuatu yang
istimewa.
3. Hak cipta (copyright), adalah hak istimewa yang dilindungi undang-undang
untuk memproduksi, menertibkan, dan menjual karya tulis, karya musik, atau
karya seni.
D. Jenis-jenis Merek
Menurut Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, secara
umum merek terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
12
1. Merek Dagang, yaitu merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama
atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
2. Merek Jasa, yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum
untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
3. Merek Kolektif, yaitu merek yang digunakan pada barang dan atau jasa
dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang
atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang
dan atau jasa sejenis lainnya.
1. Merek lukisan. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud lukisan
atau gambar antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang
lain yang sejenis. Contoh: merek cat Kuda Terbang, yaitu lukisan atau gambar
kuda bersayap yang terbang.
2. Merek kata. Merek ini mempunyai daya pembeda dalam bunyi kata antara
barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang sejenis.
Contoh: Pepsodent untuk pasta gigi, Ultraflu untuk obat flu, Toyota untuk
mobil.
3. Merek huruf atau angka. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam
wujud huruf atau angka antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau
jasa yang lain yang sejenis. Contoh: ABC untuk kecap dan sirup, 555 untuk
buku tulis.
4. Merek nama. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud nama
antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau jasa yang lain yang
sejenis. Contoh: Louis Vuiton untuk tas, Vinesia untuk dompet.
13
5. Merek kombinasi. Bentuk ini mempunyai daya pembeda dalam wujud
lukisan/gambar dan kata antara barang atau jasa yang satu dengan barang atau
jasa yang lain yang sejenis. Contoh: jamu Nyonya Meneer yang merupakan
kombinasi gambar seorang nyonya dan kata-kata nyonya Meneer.
14
d) Merek sebagai simbol (icon)
15
JOINT VENTURE
Para pihak yang terlibat dalam sistem ini diatur oleh perjanjian kontrak
yang mereka buat.Perjanjian tersebut menetapkan hal-hal seperti kewajiban
mereka, tingkat di mana merekaakan berbagi keuntungan atau kerugian, hak
dan kewajiban mereka satu sama lain.
Dan bila melihat industri atau bidang bisnis, ada beberapa industri
yang pendirianya wajib menggunakan perjanjian joint venture, yaitu :
Pelabuhan, Pelayanan, Penerbangan, Produksi transmisi, Distribusi tenaga
listrik, Telekomunikasi, Pembangkit tenaga atom, Mass media atau media
masa, Air minum, Kereta api umum.
Regulasi tentang joint venture telah diatur dalam UU, PP, dan SK
Menteri. Berikut adalah rangkuman landasan hukum mengenai joint venture :
16
• UU no 25 tahun 2007 sebagai kegiatan Penanaman Modal Asing.
• UU Nomor 1 Tahun 1967 Pasal 23 tentang Penanaman Modal Asing.
• PP Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemilik Saham perusahaan
penanaman Modal Asing.
• PP Nomor 20 Tahun Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang
didirikan dalamrangka penanaman modal asing .
• SK Menteri negara Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan
Koordinasi PenanamanModal Nomor: 15/SK/1994 tentang ketentuan
pelaksanaan pemilikan saham dalam perusahaan yang didirikan dalam
rangka penanaman modal asing.
Para pihak dalam sistem joint venture, yaitu para venturer bersama,
umumnya melaksanakan perjanjian tertulis di antara mereka. Perjanjian ini
menyatakan perincian seperti kewajibanmereka, rasio pembagian laba /
rugi, hak dan kewajiban mereka.
c) Durasi Tertentu
Karena semua usaha dakam sistem ini dibuat untuk tujuan tertentu,
mereka umumnya berakhir begitu tujuan tersebut terpenuhi. Namun, para
pihak dapat terus bekerja bersama jikamereka sepakat untuk
melakukannya.
17
d) Pembagian Keuntungan
Para pihak selalu menyepakati rasio di mana mereka akan berbagi
keuntungan dan kerugianmereka. Jika tidak ada kesepakatan untuk efek
ini, mereka harus membagi keuntungan secaramerata
e) Struktur Usaha
• Terdiri dari perusahaan yang berbeda, baik tujuan atau mungkin skala
bisnis.
• Kedua perusahaan memiliki dasar kepemilikan untuk kepentingan
bersamaini. Misalnya, dua perusahaan yang memiliki paten berbeda
mungkin sepakatmembuat aplikasi akuntansi, dan akhirnya
membentuk sistem joint venture.
• Kedua perusahaan setuju untuk berbagi pendapatan dan pengeluaran.
18
pengalaman menciptakan perangkat keras yang diperlukanuntuk suatu
usaha.
• Untuk menghemat uang. Dua perusahaan mungkin
mempertimbangkan sistem jointventure untuk menghemat uang pada
iklan, mungkin pameran dagang atau publikasi produk.
Hingga saat ini ada banyak sekali perusahaan yang telah melakukan
perjanjian joint venture dan membentuk suatu entitas bisnis baru. Berikut
telah kami rangkum beberapa diantaranya yang melakukan bisnis ini dan
berhasil memperbesar entitas bisnisnya dengan cara ini :
• Hulu, ini merupakan realisasi entitas bisnis baru dari tiga korporasi
besar, yaitu NBC Universal Television Group. (21st Century Fox, dan
The Walt Disney Company.
• Asus dan Gigabyte, persaingan bisnis dalam produksi perangkat keras
mendorong perusahaan melakukan inovasi dan melakukan kerjasama.
Pada tahun 2007 dua perusahaan teknologi asal taiwan pun melakukan
perjanjian joint venture untuk produksi motherboard, graphics card,
dan beberapa komponen lainya.
• Sharp dan Sony, pada tahun 2008 SHARP Corporation dan SONY
Corporation telah menandatangani memorandum untuk melakukan
19
sistem kerja sama dalam memproduksi dan menjual panel dan modul
LCD berukuran besar.
• PT Pusri dan NPCI, PT Pusri telah melakukan kerja sama dengan
perusahaan asing yaitu National Petrochemical Company of Iran
(NPCI). Kerjasama ini adalah untuk membangun pabrik pupuk
berkapasitas 1,14 juta ton per tahun.
20
LISENSI
A. Pengertian Lisensi
Lisensi adalah pemberian izin atau penyerahan hak atau sesuatu dari
satu pihak ke pihak lainnya untuk melakukan produksi atas suatu produk atau
jasa tertentu yang sebelumnya telah dipatenkan oleh yang menciptakannya
pertama kali. Hak tersebut bisa berupa atas barang, cipta atau karya,
pembuatan produksi, dan masih banyak lainnya.
Lisensi secara umum dapat diartikan pemberian izin, hal ini termasuk
dalam sebuah perjanjian. Definisi lain, pemberian izin dari pemilik
barang/jasa kepada pihak yang menerima lisensi untuk menggunakan barang
atau jasa yang dilisensikan.
B. Macam-macam Lisensi
Salah satu jenis lisensi adalah lisensi atas hak intelektual, misalnya
perangkat lunak komputer. Pemilik lisensi memberikan hak kepada pengguna
untuk memakai dan menyalin sebuah perangkat lunak yang memiliki hak
paten kedalam sebuah lisensi. Lisensi atas hak intelektual biasanya memiliki
beberapa pasal/bagian didalamnya, antara lain syarat dan ketentuan (term and
condition), wilayah (territory), pembaruan (renewal) dan syarat-syarat lain
yang ditentukan oleh pemilik lisensi.
2. Lisensi massal
21
Rincian lisensi biasanya tertuang dalam "Kesepakatan Lisensi Pengguna
tingkat Akhir" (End User License Agreement (EULA)) dalam sebuah
perangkat lunak. Di bawah perjanjian "EULA" ini pengguna komputer dapat
melakukan instalasi perangkat lunak dalam satu atau lebih komputer
(tergantung perjanjian lisensi).
22
C. Perjanjian Lisensi
Selain itu ada perjanjian lisensi wajib yang dapat didefinisikan sebagai
izin untuk melaksanakan Hak Kekayaan Intelektual (Hak Cipta, Paten dan
sebagainya) dengan alasan tertentu yang diberikan oleh pihak
pemerintah/pihak yang diberikan otoritas memberikan izin dilakukannya
lisensi wajib.
23
D. Hak Dan Kewajiban Pemberi Lisensi
24
• Kewajiban menjaga kualitas dari suatu produk
• Kewajiban untuk memenuhi dan mematuhi persyaratan-persyaratan dari
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Kewajiban membayar royalty.
25
TRANSAKSI E- COMMERCE
A. Definisi E-Commerce
26
B. Jenis-jenis E-Commerce
• Business to Business
• Business to Consumers
27
• Consumer to Business
• Consumer to Consumer
• Business to Administration
Pada jenis e-commerce ini, pelaku bisnis menjual produk barang atau
pun jasa dengan menjadikan lembaga pemerintahan sebagai pasar. Transaksi
yang dilakukan juga dalam bentuk tender.
• Online to Offline
28
C. Tujuan E-Commerce
D. Manfaat E- Commerce
• Mengurangi infrastruktur
29
• Anggaran keluar berkurang
• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi
belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring
30
• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang
tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah
jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang
untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan
fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi
baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
31
DAFTAR PUSTAKA
Internet:
https://dpmpptsp.tulangbawangbaratkab.go.id/pengertian-siup-arti-jenis-
fungsi-dan-manfaat-
siup/#:~:text=SIUP%20sebagai%20surat%20izin%20perdagangan,serta%20s
udah%20diakui%20oleh%20pemerintah.
https://www.ireappos.com/news/id/surat-izin-tempat-usaha-
situ/#:~:text=Secara%20singkat%2C%20Surat%20Izin%20Tempat,wilayah%
20di%20lokasi%20tempat%20usaha.
https://www.kajianpustaka.com/2020/05/merek-brand.html
https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/joint-venture
https://www.dosenpendidikan.co.id/lisensi/
https://idcloudhost.com/pengertian-e-commerce-dan-contohnya-komponen-
jenis-dan-manfaat-e-commerce/
http://kompetensi.info/materi-bebas/e-commerse-definisi-jenis-tujuan.html
32