Anda di halaman 1dari 3

PERSYARATAN PERMOHONAN SBU JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI

1. Pengajuan permohonan sertifikasi dilakukan oleh BUJK melalui Sistem


OSS ( PB UMKU ),
2. Persyaratan/kriteria BUJK yang dapat mengajukan permohonan sertifikasi
adalah sebagai berikut :
o BUJKN yang telah memiliki NIB Berbasis Resiko, berusaha di bidang
Jasa Konsultansi Konstruksi sebagaimana tercatat dalam Akte
Perusahaan ( Kode KBLI : 70209-71101-71102-71202-71206-74120 )
o BUJK-PMA dan BUJKA yang telah memenuhi kewajiban sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
o Tidak sedang kena sanksi (black list) pada pekerjaan Jasa
Konsultansi Konstruksi oleh instansi terkait, baik nasional maupun
internasional,
3. Permohonan sertifikasi harus dilengkapi dengan:
o Informasi pemohon
1. Nama dan alamat BUJK pemohon, serta nama dan kedudukan
atau jabatan personel yang bertanggung jawab atas pengajuan
permohonan sertifikasi.
2. Apabila pemohon bertindak sebagai perwakilan resmi dari
pemilik BUJKA yang berkedudukan hukum di luar negeri, harus
menyertakan bukti perjanjian yang mengikat secara hukum
tentang penunjukkan sebagai perwakilan resmi pemilik BUJKA
di wilayah Republik Indonesia.
o Surat pernyataan ( Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ) bahwa
Pemohon sertifikasi bertanggungjawab penuh atas pemenuhan
persyaratan proses sertifikasi dan bersedia memberikan akses terhadap
lokasi dan/atau informasi yang diperlukan oleh LSBU dalam
melaksanakan kegiatan sertifikasi.
o Daftar rincian permohonan klasifikasi, subklasifikasi dan kualifikasi.
o Data dasar administrasi mencakup:
1. Informasi BUJK/perkantoran (nama BUJK, alamat kantor,
status BUJK, Jenis BUJK, alamat E-mail, informasi kantor
cabang/perwakilan);
2. Legalitas (Akte pendirian beserta perubahanya dan
pengesahan dari Kemenkumham, NPWP, NIB/SIP-PMA);
3. Pengurus dan kepemilikan BUJK ( KTP & NPWP ), untuk PJBU
tambah foto ( file Jpeg )
4. Struktur organisasi, nama dan jabatan personil penanggung
jawab operasional BUJK ( KTP & NPWP ) dan
5. Sertifikat Badan Usaha yang telah dimiliki.

o Data dasar klasifikasi dan kualifikasi mencakup:


1. Data ketersediaan tenaga kerja konstruksi yang terdiri dari
Penanggung Jawab Badan Usaha (PJBU), Penanggung Jawab
Teknik (PJTBU) dan Penanggung Jawab Subklasifikasi
(PJSKBU);

a. Kualifikasi kecil terdiri atas :

- 1 (satu) orang PJBU sebagai pimpinan tertinggi;

- 1 (satu) PJTBU dengan SKK konstruksi kualifikasi KKNI


jabatan ahli paling rendah jenjang 7 (tujuh) atau ahli muda
sesuai dengan subklasifikasi tenaga kerja konstruksi;

- PJBU dapat merangkap sebagai PJTBU; dan


- 1 (satu) orang PJSKBU per subklasifikasi usaha dengan SKK
konstruksi kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 6 (enam) atau
teknisi/ analis sesuai dengan subklasifikasi tenaga kerja
konstruksi;

b. Kualifikasi menengah terdiri atas:

- 1 (satu) orang PJBU sebagai pimpinan tertinggi;

- 1 (satu) orang PJTBU dengan SKK konstruksi kualifikasi


KKNI paling rendah jenjang 8 (delapan) atau ahli madya sesuai
dengan subklasifikasi tenaga kerja konstruksi; dan

- 1 (satu) orang PJSKBU per subklasifikasi usaha dengan SKK


konstruksi kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 7 (tujuh) atau
ahli muda sesuai dengan subklasifikasi tenaga kerja konstruksi;

2. Data penjualan tahunan BUJK dalam 3 (tiga) tahun terakhir


( Kontrak dengan pemberi tugas, BAST ), dan
3. Data kemampuan keuangan Neraca Badan Usaha 2 tahun
terakhir ( Kecil ) dan Akuntan Publik ( Menengah& Besar ),

o Kartu Anggota Asosiasi ( yang masih berlaku ).

Anda mungkin juga menyukai