Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN

SOLUSI BERBASIS ALAM UNTUK PENGEMBANGAN


INFRASTRUKTUR KAMPUS HIJAU

Palembang, 10 JunI 2022

Ir. Edward Abdurrahman, MSc


Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan
Direktorat Jenderal Perumahan 1
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
MEMAHAMI SOLUSI BERBASIS ALAM

Solusi Berbasis Alam adalah cara yang


berkelanjutan dan efisien untuk berkontribusi pada
kampus yang tahan perubahan iklim

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas udara,


mengurangi panas yang ekstrim, mengurangi
polusi udara, meningkatkan kesehatan
masyarakat, meningkatkan tempat tinggal dan
pariwisata, serta meminimalkan emisi karbon.

Selain itu, Solusi Berbasis Alam dapat


menghemat anggaran kampus dari biaya
kerusakan, perbaikan, dan pemeliharaan
dibandingkan dengan infrastruktur tradisional.

#2
URGENSI SOLUSI BERBASIS ALAM UNTUK
MENGEMBANGKAN INFRASTRUKTUR KAMPUS HIJAU

Trade-off antara konservasi dan


lingkungan binaan karena Pentingnya lingkungan yang
pertumbuhan penduduk dan sehat dan ramah lingkungan
kegiatan sosial-ekonomi

Perubahan iklim yang dapat menyebabkan


meningkatnya frekuensi dan dampak bencana
alam

#3
ASPEK-ASPEK TERKAIT SOLUSI BERBASIS ALAM UNTUK
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KAMPUS HIJAU

Desain (mengoptimalkan
pencahayaan alami,
sirkulasi udara, dll))

Metode & bahan


konstruksi
Kekompakan
Dilihat dari fungsi di
dalam kawasan
Pemanfaatan panel surya,
lampu hemat energi, kran
hemat air, dll
• Pengelolaan sampah
• Pengelolaan sampah
berkelanjutan
• Ramah pejalan kaki
• Ruang hijau, dan Infiltrasi
Air
#4
MANFAAT INFRASTRUKTUR KAMPUS HIJAU

Penambahan vegetasi dan fitur alam lainnya


dapat meningkatkan kualitas udara.

Taman hujan dan bioswales dalam membantu mengisi


kembali persediaan air tanah dan meningkatkan
kualitas air.

Atap hijau (Green Roof) dan dinding hijau (Green walls)


dapat mengurangi konsumsi panas dan energi.

Tong hujan dapat digunakan untuk menyimpan air hujan sebagai


sumber air tambahan untuk bercocok tanam dan mencuci mobil.

Trotoar permeabel meningkatkan penyerapan


air.

#6
IMPLEMENTASI KAMPUS HIJAU:
1. POLITEKNIK PUPR DI SEMARANG

Mengoptimalkan pemanfaatan
pencahayaan alami dan sirkulasi
udara

Ruang Terbuka Hijau hingga 70%


dari total area pengembangan

22 unit resapan air di setiap


gedung
#6
IMPLEMENTASI KAMPUS HIJAU:
1. POLITEKNIK PUPR DI SEMARANG (LANJUTAN)

Beradaptasi dengan jalur Matahari.


Area Hijau adalah 20-50%, dapat diakses oleh publik.
Vegetasi multifungsi dan penghijauan: dapat digunakan sebagai peneduh
alami, insulasi suara, filter suara, debu, dan filter polusi udara.
Memiliki jalur pejalan kaki dengan akses ke pintu masuk gedung dan
terhubung dengan fasilitas umum dengan jarak maksimum 400 m.
Memiliki luasan parkir dengan perbandingan kurang dari 20% terhadap
Luas Lantai Bruto (GFA) yang diperbolehkan.
Pencahayaan luar ruangan dilengkapi dengan sakelar otomatis atau sensor
cahaya.
Jendela atau bukaan digunakan sebagai ventilasi alami sedangkan exhaust
fan digunakan sebagai ventilasi mekanis tanpa AC.
Mengoptimalkan penggunaan sel surya untuk listrik.
Menggunakan beton lokal sebagai materialnya.
Air limbah diproses dan diolah dengan biofilter, untuk memastikan air
yang dibuang aman.
#7
IMPLEMENTASI KAMPUS HIJAU:
2. UNAIR AGROTECHNOPARK DI GRESIK

#8
IMPLEMENTASI KAMPUS HIJAU:
3. ITS SMART ECO CAMPUS

9
IMPLEMENTASI KAMPUS HIJAU:
3. ITS SMART ECO CAMPUS (lanjutan)
ITS Smart Eco Campus merupakan inisiatif ITS dalam menciptakan
pembangunan berkelanjutan di lingkungan kampus dengan memanfaatkan
teknologi dan ilmu pengetahuan yang dikembangkan di kampus.
Desain bangunan hijau standar.
Merancang infrastruktur hijau: dapat digunakan sebagai naungan alami,
insulasi suara, filter suara, debu, dan filter polusi udara.
Perbaikan jaringan drainase
Memiliki jalur pejalan kaki dengan akses ke pintu masuk gedung dan
terhubung dengan fasilitas umum dengan jarak maksimum 400 m.
Memiliki luasan parkir dengan perbandingan kurang dari 20% terhadap Luas
Lantai Bruto (GFA) yang diperbolehkan.
Pencahayaan luar ruangan dilengkapi dengan sakelar otomatis atau sensor
cahaya.
Jendela atau bukaan digunakan sebagai ventilasi alami sedangkan exhaust
fan digunakan sebagai ventilasi mekanis tanpa AC.
Mengoptimalkan penggunaan sel surya untuk listrik.
Menggunakan beton lokal sebagai materialnya.
Air limbah diproses dan diolah dengan biofilter, untuk memastikan air#10
yang
dibuang aman.
IMPLEMENTASI KAMPUS HIJAU:
4. KAWASAN STRATEGIS PRIORITAS NASIONAL (KSPN)

5 super-priority
KSPN locations FY 2020
Morotai
Toba Lake, 4.679 units
North Maluku
North Likupang,
Sumatera North Sulawesi
5 locations KSPN
Tanjung Raja Ampat,
FY 2021
Kelayang, West Papua
Babel
897 units
Mandalika
West Nusa
Tenggara
Wakatobi
Southeast
Sulawesi
Borobudur
Central Java Bromo-
Labuan Bajo,
Tengger-
East Nusa
Semeru
Tenggara

Menjaga kearifan lokal seperti Meningkatkan melibatkan masyarakat


bentuk kampus tradisional yang kualitas kampus untuk sekitar sebagai pelaku
mengakomodir konteks lokal. mengurangi risiko ekonomi
bencana

#11
IMPLEMENTASI KAMPUS HIJAU:
5. LOW ENERGY FLAT PROTOYPE IN TEGAL

Potential to reduce carbon emissions globally:


Building Sector: 40%

The design is aimed to


achieve thermal
comfort, especially by
using the natural
ventilation

#12
IMPLEMENTASI KAMPUS HIJAU:
7. IKN NUSANTARA

RESIDENT TRANSFORMATION CONCEPT


RESPONSIVE TO CONTOUR AND CLIMATE

1. Mengoptimalkan kontur tanah,


orientasi bangunan, dengan lebih
sedikit cut and fill;
2. Energi, air, material, efisiensi O&M
3. Aksesibilitas universal;
4. 50-70% ruang terbuka hijau;
5. Keamanan dan ketahanan bencana;
6. 80% populasi dapat diakses ke
ruang publik;
7. 100% garis hijau;
8. Nol emisi pada tahun 2045;
9. Optimalisasi kualitas iklim mikro
dan kontrol kualitas udara.

#13
SKEMA SMART ECO HOUSING
- Setiap unit rumah baik rumah tapak dan rumah susun dilengkapi dengan
smart eco home system untuk mendukung konsep smart city -

SMART ECO HOME SYSTEM:

Heat sensor yang terkoneksi dengan


system pendingin ruangan dengan
1 sistem AC VRF sehingga dapat otomatis
menyesuaikan kabutuhan sistem
pendingin udara.

Hardware Locking Smart System ,


selain untuk kemanan sistem handle
pintu ini juga dilengkapi dengan fitur –
fitur canggih yang dapat memudahkan
2 pemilik rumah untuk mengkontrol
aktifitas keluar masuk orang ataupun
barang dengan system kode rahasia
ataupun sensor suara dipastikan hanya
pemilik dan orang terdekat saja yang
dpat membuka pintu rumah

Internet of Things (IoT) Dipadukan


3 dengan system lain seperti solar panel,
CCTV , curtain (gorden) yang
Sumber: Dokumentasi Direktorat Rumah Susun kesemuanya dapat dikoneksikan
dengan gadget (hp)
Kami akan mendukung penerapan
lingkungan sosial dan tata kelola dalam
setiap kegiatan ekonomi. Dan secara
bertahap beralih ke sumber daya
terbarukan untuk memungkinkan
ekonomi hijau
President Joko Widodo in
Mandiri Investment Forum 2022
February 9th, 2022

New Capital City development as


transformation embodiment of green economy

15
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN

Anda mungkin juga menyukai