Anda di halaman 1dari 10

No Kategori dan Kriteria Kriteria Rencana Penerapan pada konsep desain RS Bhakti Utama

GBCI

1 Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development-ASD)


a. Area Dasar Hijau (Basic   Adanya area lansekap berupa vegetasi (softscape) yang bebas
Green Area dari struktur bangunan dan struktur sederhana bangunan
taman (hardscape) di atas permukaan tanah atau di bawah
tanah. Dengan area minimal …….. dari luas total lahan

Perletakan bangunan tidak diletakkan di tepi site, melainkan


diletakkan di tengah site untuk memberi keleluasaan
pergerakan udara di dalam site sehingga dapat
memaksimalkan penghawaan alami secara optimal.

Lokasi RS berada di kawasan pesisir sehingga penataan


landscape dapat selaras dengan kawasan sekitar dengan
mengambil konsep Rumah Sakit yang `Hijau` dengan tema
Rumah sakit Tepian Air berbasis ekosistem.

b. Pemilihan Tapak (Site   Melakukan revitalisasi dan pembangunan di atas lahan yang
Selection) tak terpakai karena bekas tambak garam.

Lokasi Rencana RS Bhakti utama berada pada area yang


merupakan lahan hasil akresi karena Kecamatan Gebang
menjadi muara sungai besar seperti Ciberes. Selain itu, tipe
pantai berlumpur memiliki karakteristik material yang mudah
terangkut oleh arus.

Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk mengurangi dampak


negatif dari perubahan garis pantai agar kelestarian
lingkungan melalui penambahan vegetasi mangrove sebagai
bentuk konservasi dan rehabilitasi pada area landscape RS

c. Aksesibilitas Komunitas    Lokasi berada pada jalur rencana jalan baru


(Community Accesibility)  Sistem sirkulasi di dalam tapak (site) RS Bhakti Utama
No Kategori dan Kriteria Kriteria Rencana Penerapan pada konsep desain RS Bhakti Utama
GBCI

secara umum dirancang untuk menciptakan pergerakan


pemakai yang cepat, efektif dan efisien serta memberikan
rasa aman kepada seluruh pemakai. Sistem sirkulasi di
dalam RS Bhakti Utama dirancang untuk menciptakan
pergerakan pemakai secara aman dan cepat yang dibuat
dengan meletakan fasilitas bersama pada satu tempat dan
hanya dihubungkan dengan jalur pedestrian (jalan untuk
pejalan kaki) dan membuat sirkulasi kendaraan di bagian
luar.
 Di samping untuk melayani pasien, fasilitas sirkulasi ini
juga dirancang untuk melayani pengunjung, sehingga
pencapaiannya dari arah luar dibuat mudah dikenal.
 Hubungan antara instalasi yang memiliki keterkaitan
dalam hal fungsi dan juga mengenai jalur-jalur yang efisien
bagi pergerakan orang dan suplai barang

d. Transportasi Umum   Penyediaan jalur pedestrian menuju akses ke halte bus


(Public Transportation)
e. Fasilitas Pengguna   Penyediaan jalur sepeda mengelilingi land use
Sepeda (Bicycle Facility)

2 Lansekap pada Lahan (Site Landscaping)


a. Iklim Mikro (Micro    Penyediaan area lansekap berupa vegetasi (softscape)
Climate) yang bebas dari bangunan taman (hardscape) yang
terletak di atas permukaan tanah seluas ………% luas total
lahan. berupa taman, terrace garden, dan wall garden,
dengan mempertimbangkan Peraturan Menteri PU No.
5/PRT/M/2008 mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH).
 Lokasi Rumah sakit berada di kawasan pesisir dengan
vegetasi khas berupa mangrove yang memiliki manfaat
bagi lingkungan cukup besar, menjadikan peletakan
tanaman mangrove sebagai elemen lansekap yang
sekaligus menjadi cirikhas desain.
 Desain lansekap berupa vegetasi (softscape) pada sirkulasi
utama pejalan kaki sebagai pelindung dari panas akibat
radiasi matahari.
 Desain lansekap berupa vegetasi (softscape) pada sirkulasi
utama pejalan kaki sebagai pelindung dari terpaan angin
No Kategori dan Kriteria Kriteria Rencana Penerapan pada konsep desain RS Bhakti Utama
GBCI

kencang

b. Manajemen Air Limpasan   Penyediaan kolam retensi untuk menampung air, yang
Hujan (Stormwater dilengkapi pompa untuk mempercepat air teralirkan ke
Management) saluran drainase bila debit air tinggi

c. Efisiensi dan Konservasi   Penyediaan lampu surya pada area pedestrian RS


Energi (Energy Efficiency
and Conservation-EEC)

d. Pemasangan Sub-Meter 
(Electrical Sub Metering)
e. Perhitungan OTTV (OTTV 
Calculation)

f. Langkah Penghematan    menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat


Energi (Energy Efficiency energy
Measures)  Penggunaan teknologi energi terbarukan, seperti turbin
angin dan panel surya.
g. Pencahayaan Alami    Penggunaan jenis material yang reflektif dan penggunaan
(Natural Lighting) warna cerah dapat membuat pemanfaatan pencahayaan
  alami lebih maksimal untuk menyebar cahaya yang merata
h. Ventilasi (Ventilation)
di seluruh ruangan.
i. Pengaruh Perubahan    bangunan dilengkapi jendela untuk menghemat
Iklim (Climate Change penggunaan energi, terutama lampu dan AC
Impact)  memiliki bukaan pencahayaan maksimal dengan
No Kategori dan Kriteria Kriteria Rencana Penerapan pada konsep desain RS Bhakti Utama
GBCI

j. Energi Terbarukan Dalam   menggunakan material kaca yang mampu mengurangi


Tapak (On Site sinar ultraviolet dan radiasi
Renewable Energy)  Penggunaan sunshading dapat digunakan untuk mereduksi
(Bonus) pencahayaan alami di sisi Barat dan Timur, dan perlu
diupayakan sedemikian rupa sehingga mudah dalam
perawatannya.
 Saat memasuki gedung, pengunjung tetap merasakan
hawa sejuk dan terang alami dari sinar matahari
 Vegetasi Perencanaan vegetasi terdiri dari vegetasi
peneduh yang ditempatkan pada tepi-tepi site dan area
parkir, pengarah yang dtempatkan disepanjang jalan
masuk site dan pemecah angin yang ditempatkan merata
di site.

3 Konservasi Air (Water Conservation-WAC)


a. Meteran Air (Water   Pemasangan alat meteran air (volume meter) yang
Metering) ditempatkan di lokasilokasi tertentu pada sistem distribusi air,
sebagai berikut:

 Satu volume meter di setiap sistem keluaran sumber air


bersih seperti sumber PDAM atau air tanah.
 Satu volume meter untuk memonitor keluaran sistem air
daur ulang.
 Satu volume meter dipasang untuk mengukur tambahan
keluaran air bersih apabila dari sistem daur ulang tidak
mencukupi.
b. Perhitungan Penggunaan 
Air (Water Calculation)

c. Pengurangan Penggunaan 
Air (Water Use
Reduction)
d. Fitur Air (Water Fixtures) 

e. Daur Ulang Air (Water    RS Bhakti Utama akan mengelola air hujan dan limbah cair
Recycling) agar dapat dimanfaatkan kembali seperti
untuk gardening  atau    flushing. 

 Untuk limbah infeksius, mengandung formalin, maupun


limbah B3, RSUI mengelola sesuai dengan aturan yang
berlaku hingga limbah berbahaya tersebut menjadi aman
untuk dimanfaatkan kembali.
No Kategori dan Kriteria Kriteria Rencana Penerapan pada konsep desain RS Bhakti Utama
GBCI

f. Sumber Air Alternatif  Menggunakan sumber air alternatif yang diproses sehingga
(Alternative Water menghasilkan air bersih untuk mengurangi kebutuhan air dari
Resources) sumber utama.

Menggunakan alternatif sebagai berikut: air kondensasi AC,


air bekas wudhu, atau air hujan.

g. Penampungan Air Hujan    Penyediaan kolam retensi untuk menampung air hujan
(Rainwater Harvesting) 

h. Efisiensi Penggunaan Air  


Lansekap (Water
Efficiency Landscaping)

4 Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle-MRC)


a. Refrigeran Fundamental 
(Fundamental
Refrigerant)

b. Penggunaan Gedung dan  Penerapan cut and fill lahan


Material Bekas (Building
and Material Reuse)
c. Material Ramah    Meminimalisir material berbahan karbon
Lingkungan  Untuk menentukan bahan lantai yang akan digunakan di
(Environmentally Friendly Rumah Sakit Bhakti Utama perlu dihindari bahan-bahan
Material) yang licin untuk menghindari selip. Penggunaan material
yang licin, seperti keramik hendaknya dikombinasi dengan
tekstur agar tidak terlalu licin. Bahan-bahan seperti
keramik, kayu, karet, vinyl dapat digunakan sebagai bahan
lantai yang sesuai untuk kursi roda dan stretcher.
 Kombinasi material penutup atap dipakai laminated glass
ataupun fiberglass untuk kepentingan memasukkan cahaya
dalam ruang. Penutup plafon sebagai komponen atap
menggunakan bahan kedap suara dan mampu menjadi
sekat api (fire proofing). Hal tersebut menjadi bagian dari
upaya mewujudkan kenyamanan privacy serta keselamatan
bangunan.
 Lebar pintu dengan satu daun berkisar antara 80-90 cm
agar kursi roda dapat masuk ke dalam ruangan. Pada
ruangan-ruangan yang penting, pintu yang digunakan
No Kategori dan Kriteria Kriteria Rencana Penerapan pada konsep desain RS Bhakti Utama
GBCI

adalah pintu dua daun dengan lebar bersih minimal 120 cm.
Lebar pintu ini untuk mengantisipasi masuk keluarnya
stretcher. Jendela harus dapat dibuka dan ditutup oleh
anak-anak, dan orang di kursi roda. Ujung frame yang
berbahaya hendaknya diberi pengaman semacam karet.
Untuk keamanan, jenis jendela yang dianjurkan adalah
jendela yang tidak mudah digerakkan oleh angin, dalam hal
ini jendela geser lebih efisien.

d. Penggunaan Refrigeran 
tanpa ODP (Non ODS
Usage)

e. Kayu Bersertifikat  
(Certified Wood)
f. Material Prafabrikasi  
(Prefab Material)

g. Material Regional   Material urugan tanah dari hasil Cut and fill lahan
(Regional Material)
Menggunakan material yang lokasi asal bahan baku utama
dan pabrikasinya berada di dalam radius 1.000 km dari lokasi
RS Bhakti Utama, minimal bernilai 50% dari total biaya
material.
5 Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (Indoor Health and Comfort-IHC)

a. Introduksi Udara Luar  a. Bentuk massa bangunan yang sesuai adalah Multi massa
(Outdoor Air berlantai sedang dan luas efektif karena dapat
Introduction) memanfaatkan pencahayaan alami dan penghawaan
alami secara maksimal karena bentuk yang tidak terlalu
luas sehingga cahaya dan udara masih bisa masuk ke
dalam banguan dengan maksimal. Selain itu juga,
bangunan berlantai sedang juga tidak akan menghabiskan
energi yang terlalu besar untuk sirkulasi vertikal dan tidak
membutuhkan lahan yang luas.
b. Pemantauan Kadar CO2   Ruangan dengan kepadatan tinggi, yaitu < 2.3 m2 per orang
No Kategori dan Kriteria Kriteria Rencana Penerapan pada konsep desain RS Bhakti Utama
GBCI

(CO2 Monitoring) dilengkapi dengan instalasi sensor gas karbon dioksida (CO2)
yang memiliki mekanisme untuk mengatur jumlah ventilasi
udara luar sehingga konsentrasi C02 1 di dalam ruangan tidak
lebih dari 1.000 ppm
c. Kendali Asap Rokok di   Memasang tanda “Dilarang Merokok di Seluruh Area Gedung”
Lingkungan dan tidak menyediakan bangunan/area khusus untuk
(Environmental Tobacco merokok di dalam gedung. Apabila tersedia, bangunan/area
Smoke Control) merokok di luar gedung, minimal berada pada jarak 5 m dari
pintu masuk, outdoor air intake, dan bukaan jendela.

d. Polutan Kimia (Chemical   Menggunakan cat dan coating yang mengandung kadar
Pollutant) volatile organic compounds (VOCs) rendah

Menggunakan produk kayu komposit dan laminating adhesive


dengan syarat memiliki kadar emisi formaldehida rendah,

Menggunakan material lampu yang kandungan merkurinya


pada toleransi maksimum yang disetujui GBC Indonesia dan
tidak menggunakan material yang mengandung asbestos
e. Pemandangan ke luar   a. Pemandangan visual dari arah utara berupa pemandangan
Gedung (Outside View) pantai dan hutan bakau
b. Adanya healing garden  atau taman untuk orang-orang
rehabilitasi.
c. Penataan landcape rumah sakit Bhakti Utama dapat
berfungsi sebagi sarana penyembuhan jika perancangan
nya tidak hanya memperhatikan keindahan secara visual
tetapi memperhatikan kenyamanan pengguna seperti
beberapa aspek berikut:
 Dimensi jalan dan tekstur permukaan
Lebar akses dimensi jalan minimum 1,5 m di jalan
untuk jalur pergerakan di taman. Untuk pasien
pengguna kursi roda lintasan dua arah harus
meyediakan lebera minimum 2 m. Penerapan tekstur
pada tepi jalan dapat membantu pasien dengan daya
pengelihatan yang kurang sehat untuk mengenali
jalan yang di lewatinya. Penerapan tekstur sebaiknya
mempertimbangkan untuk menghindari bahan-bahan
yang menyilaukan, karena cahaya yang terpantul
pada material dapat menyilaukan terutama orang tua
dan pasien berpenglihatan rendah.
 Kemiringan Jalan
Dimensi kemiringan jalan sebaiknya tidak melebihi
2% atau perbandingan kemiringan dimensi jalan tidak
melebihi 1 : 20
No Kategori dan Kriteria Kriteria Rencana Penerapan pada konsep desain RS Bhakti Utama
GBCI

f. Kenyamanan Visual   d. Penggunaan jenis material yang reflektif dan penggunaan


(Visual Comfort) warna cerah dapat membuat pemanfaatan pencahayaan
alami lebih maksimal untuk menyebar cahaya yang
merata di seluruh ruangan.
e. Perencanaan dan perancangan fisik rumah sakit juga
didasarkan pada kriteria bangunan rumah sakit yang baik
antara lain:
 Berarsitektur bagus
 Sesuai dengan lingkungan
 Mudah bagi pengguna, ramah lingkungan
 Akses yang Mudah
 Memenuhi Standar Bangunan Kesehatan
 Memenuhi Standar Konstruksi
g. Kenyamanan Termal   b. Dalam pengaplikasian AC Split pada bangunan Rumah
(Thermal Comfort) sakit Bhakti Utama untuk mencegah penyebaran dan
berkembangnya bakteri- bakteri. Oleh karena itu ruangan
yang tersedia hendaknya dibagi menjadi beberapa daerah,
sehingga tidak terjadi pencampuran udara yang
mengandung kuman penyakit.
c. Konsep pengolahan dan pengendalian udara
(penghawaan) pada ruang terdiri dari tiga hal yaitu:

 pengendalian kalor/panas dan suhu serta penggunaan


bahan material bangunan (jenis, tekstur), zat
pelapis/cat (warna), orientasi bangunan terhadap
arah sinar matahari dan angin, tata hijau lingkungan
mempengaruhi seberapa besar atau seberapa kecil
panas/kalor yang diserap atau dikeluarkan untuk
menciptakan suhu nyaman bagi pengguna yaitu
berkisar 25º-26º C.
 pengendalian kelembaban udara. Kelembaban udara
yang nyaman bagi tubuh adalah sekitar 40-70%. Salah
satu strategi untuk mengendalikan kelembaban udara
dalam ruang yaitu dengan mempercepat proses
penguapan. Hal ini dicapai dengan mengoptimalkan
aliran sirkulasi udara (ventilasi). Ventilasi diperoleh
dengan memanfaatkan perbedaan bagian-bagian
ruangan yang berbeda suhunya, dan karena berbeda
tekanan udaranya.
 Pengendalian pertukaran udara. Kesegaran udara
dalam ruang serta kesehatannya 2 diukur dengan
besarnya kadar zat asam (CO ) tidak melebihi 0.1-
0.5%. Pergantian udara 3 dalam ruang dikatakan baik
apabila untuk ruangan dengan dimensi 5 m /orang,
No Kategori dan Kriteria Kriteria Rencana Penerapan pada konsep desain RS Bhakti Utama
GBCI

udara dalam ruang harus diganti 5 kali per jam.


Semakin kecil rasio ruang perorang, frekuensi
pergantian udara semakin tinggi.
h. Tingkat Kebisingan   Pengkategorian pembagian area atau zonasi rumah sakit
(Acoustic Level) adalah zonasi berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan
penyakit, zonasi berdasarkan privasi dan zonasi berdasarkan
pelayanan.

6 Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management-BEM)


a. Dasar Pengelolaan   Pengelolaan sampah dengan tahapan :
Sampah (Basic Waste
1. Pemisahan
Management)
2. Penyimpanan
3. Pengangkutan
4. Penanganan
5. Pembuangan
b. GP Sebagai Anggota Tim 
Proyek (GP as a Member
of Project Team)

c. Polusi dari Aktivitas  


Konstruksi (Pollution of
Construction Activity)
d. Pengelolaan Sampah   Penyediaan instalasi pengolahan limbah rumah sakit
Tingkat Lanjut (Advanced
Instalasi Pengolahan Air Limbah digunakan untuk mengolah
Waste Management)
air hasil kegiatan medis maupun non medis RS Bhakti utama
sebelum air tersebut ditampung dalam bak kontrol dan
disalurkan menuju resapan maupun pembuangan, sehingga
limbah air aman dan tidak mencemari lingkungan.
No Kategori dan Kriteria Kriteria Rencana Penerapan pada konsep desain RS Bhakti Utama
GBCI

e. Sistem Komisioning yang 


Baik dan Benar (Proper
Commisioning)

f. Penyerahan Data Green 


Building (Green Building
Submission Data)
g. Kesepakatan dalam 
Melakukan Aktivitas Fit
Out (Fit Out Agreement)

h. Survei Pengguna Gedung 


(Occupant Survey)

Anda mungkin juga menyukai