Anda di halaman 1dari 62

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara.

Kabupaten Gresik

BAB – 5
RENCANA POLA RUANG

5.1 KONSEP PENGEMBANGAN WP


5.1.1 Skenario Penanganan Kawasan
Skenario penanganan untuk WP Gresik Utara berdasarkan tujuan penataan kawasan
yaitu Pemerataan Wilayah Timur, Barat dan Utara. Lebih detailnya sebagai berikut:
 Kawasan Perkotaan Sidayu : Kawasan yang dipertahankan dan diperbaiki dan
dikembangkan menjadi pusat kota
 Kawasan tengah (Desa Sekapuk, Desa Doudo, Desa Wotan, Desa Gosari, Desa
Cangagan dan sekitarnya) : kawasan yang dikembangkan untuk Industri,
perdagangan jasa, permukiman, pariwisata dan pembatasan pertambangan
 Koridor jalan utama : kawasan yang dikembangkan untuk Industri, perdagangan jasa
dan fasilitas umum
 Kawasan utara (Desa Ujungpangkah, Desa Ujungpangkah kulon, Desa Banyuurip,
Desa Ngemboh, Desa Dalegan, Desa Campurejo) : Desa pesisir yang rawan bencana
dan terdapat Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) sehingga perlu pembatasan
kegiatan terbangun
 Kawasan Barat (Desa Banyutengah, Desa Prupuh, Desa Surowiti, Desa Pagentan,
Desa Ketanan) : kawasan yang akan dikembangkan sebagai pintu gerbang sisi barat
Kabupaten Gresik dari Kab. Lamongan dan Kab. Tuban. Fungsi yang dikembagkan :
Industri, perdagangan jasa dan pariwisata

5.1.2 Arahan Pengembangan Kawasan


Arahan Pengembangan untuk WP Gresik Utara berdasarkan tujuan penataan
kawasan dan skenario pengembangan meliputi :
 Penataan sempadan pantai dengan pengaturan bangunan dan pelarangan kegiatan
terbangun dan pelestarian mangrove
 Pelestarian waduk sebagai sumber daya air dan pengaturan sempadan waduk
 Penataan sempadan sungai dengan penetapan sempadan minimal 3 meter dan
pelarang kegiatan terbangun di sekitar sempadan dan pengembangan RTH

MATERI TEKNIS V-1


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 Penataan Alun-alun Sidayu dengan pengembangan sentra PKL dan pengembangan


RTH taman
 Pengembangan RTH dan sentra PKL di tanah asset
 Pengembangan perumahan di sekitar Hunian Eksisting dengan didukung sarana dan
prasarana dan pengembangan RTH
 Penataan permukiman pesisir dengan peningkatan kualitas
 Pengembangan perdagangan jasa skala SWP, perkantoran pada jalan-jalan utama
dan SPU untuk melayani kawasan permukiman
 Pengembangan kawasan peruntukan industri pada jalan utama dan disesuaikan
dengan RTRW dan daya dukung lahan
 Pengaturan intensitas bangunan dan GSB pada Kawasan Pusat Perkotaan
 Pengembangan wisata dan sarana penunjang wisata
 Penetapan lahan pertanian menjadi LP2B dan pembatasan fungsi terbangun
 Mempertahankan tambak sebagai kawasan minapolitan
 Pembatasan kegiatan pertambangan
 Perlindungan pada Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan pengembangan pariwisata
pada KEE

5.2 PENETAPAN KODE ZONA DAN SUB ZONA


Jenis kawasan yang teradapat di WP Gresik Utara terbagi menjadi kawasan lindung
dan kawasan budidaya. Zona-zona yang terdapat dalam kawasan lindung antara lain
meliputi zona perlindungan setempat dan zona ruang terbuka hijau. Sedangkan zona-zona
yang berada pada kawasan budidaya merupakan zona tempat berlangsungnya berbagai
aktifitas manusia untuk berperi kehidupan, diantaranya berupa perumahan, perdagangan
dan jasa, perkantoran, industri, Sarana Pelayanan Umum dan Peruntukan Lainnya.
Selanjutnya zona maupun subzona ini dituangkan dalam bentuk blok-blok. Rencana pola ini
nantinya berfungsi sebagai zoning map bagi peraturan zonasi.
Adapun di WP Gresik Utara, pola ruang yang direncanakan dapat dilihat sebagai
berikut:
5.2.1 Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Sub Zona Kawasan Lindung
Kriteria dan karakteristik zona dan sub zona kawasan lindung di WP Gresik Utara
adalah sebagai berikut :

MATERI TEKNIS V-2


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Tabel 5.1. Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Sub Zona Kawasan Lindung
KRITERIA
ZONA dan SUBZONA KODE DEFINISI
PERENCANAAN
Zona Badan Air BA Air permukaan bumi yang berupa
sungai, danau, embung, waduk, dan
sebagainya
Zona Perlindungan PS daerah yang diperuntukkan bagi
Setempat kegiatan pemanfaatan lahan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
dalam tata kehidupan masyarakat
untuk melindungi dan mengelola
lingkungan hidup secara lestari, serta
dapat menjaga kelestarian jumlah,
kualitas penyediaan tata air,
kelancaran, ketertiban pengaturan, dan
pemanfaatan air dari sumber-sumber
air, termasuk didalamnya kawasan
kearifan lokal dan sempadan yang
berfungsi sebagai kawasan lindung
antara lain sempadan pantai, sungai,
mata air, situ, danau, embung, dan
waduk, serta kawasan lainnya yang
memiliki fungsi perlindungan setempat
Ruang Terbuka Hijau RTH Area memanjang/jalur dan atau  Dialokasikan pada pada
mengelompok, yang penggunaannya pusat-pusat pelayanan
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh sesuai dengan hierarki
tanaman, baik yang tumbuh tanaman taman yang akan
secara alamiah maupun yang sengaja direncanakan
ditanam  Memiliki jalan akses
minimum berupa jalan
lingkungan (untuk taman
lingkungan, jalan kolektor
untuk taman kecamatan dan
taman kota)
 Memperhatikan ketentuan
ketentuan yang terkait
dengan perencanaan RTH
perkotaan.
Taman Kota RTH-2 taman yang ditujukan untuk melayani  lokasi taman berada pada
penduduk satu Kota wilayah Kota yang
bersangkutan
 luas taman minimal 0,3 m2
per penduduk RW dengan
luas minimal 144.000 m2
 dapat dilengkapi dengan
fasilitas olahragam dan
kompleks olahraga dengan
minimal RTH 80-90%
dengan fasilitas yang
terbuka untuk umum
Taman Kecamatan RTH-3 taman yang ditujukan untuk melayani  lokasi taman berada pada
penduduk satu Kecamatan wilayah Kecamatan yang
bersangkutan
 luas taman minimal 0,2 m2
per penduduk RW, dengan

MATERI TEKNIS V-3


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

KRITERIA
ZONA dan SUBZONA KODE DEFINISI
PERENCANAAN
luas minimal 24.000 m2
Taman Kelurahan RTH-4 taman yang ditujukan untuk melayani  lokasi taman berada pada
penduduk satu kelurahan wilayah kelurahan yang
bersangkutan
 luas taman minimal 0,3 m2
per penduduk RW, dengan
luas minimal 9.000 m2
Pemakaman RTH-7 Penyediaan ruang terbuka hijau yang  ukuran makam 1 m x 2 m;
berfungsi utama sebagai tempat jarak antar makam satu
penguburan jenazah. dengan lainnya minimal 0,5
Selain itu juga dapat berfugsi sebagai m; tiap makam tidak
daerah resapan air, tempat diperkenankan dilakukan
pertumbuhan berbagai jenis vegetasi, penembokan/ perkerasan;
pencipta iklim mikro serta tempat  pemakaman dibagi dalam
hidup burung serta fungsi sosial beberapa blok, luas dan
masyarakat disekitar seperti jumlah masing-masing blok
beristirahat dan sebagai sumber disesuaikan dengan kondisi
pendapatan pemakaman setempat;
 batas antar blok
pemakaman berupa
pedestrian lebar 150-200 cm
dengan deretan pohon
pelindung disalah satu
sisinya;
 batas terluar pemakaman
berupa pagar tanaman atau
kombinasi antara pagar
buatan dengan pagar
tanaman, atau dengan
pohon pelindung;
 ruang hijau pemakaman
termasuk pemakaman tanpa
perkerasan minimal 70%
dari total area pemakaman
Jalur Hijau RTH-8 Jalur penempatan tanaman serta
elemen lansekap lainnya yang terletak
di dalam ruang milik jalan (RUMIJA)
maupun di dalam ruang pengawasan
jalan (RUWASJA), Sering disebut jalur
hijau karena dominasi elemen
lansekapnya adalah tanaman yang
pada umumnya berwarna hijau
Zona Ekosistem EM peruntukan ruang yang merupakan
Mangrove kesatuan antara komunitas vegetasi
mangrove berasosiasi dengan fauna
dan mikro organisme sehingga dapat
tumbuh dan berkembang pada daerah
sepanjang pantai terutama di daerah
pasang surut
Sumber : Permen ATR No. 11/2021 dan Permen ATR No. 14/2021

5.2.2 Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Sub Zona Budidaya

MATERI TEKNIS V-4


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Kriteria dan karakteristik zona dan sub zona kawasan budidaya di WP Gresik Utara
adalah sebagai berikut :
Tabel 5.2. Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Sub zona Kawasan Budidaya
ZONA KODE DEFINISI KRITERIA PERENCANAAN
ZONA HUTAN PRODUKSI
Hutan Produksi HP peruntukan ruang yang merupakan
bagian dari kawasan budi daya
yang dikembangkan untuk
mengembangkan kegiatan hutan
produksi
ZONA PERTANIAN
Pertanian tanaman pangan P-1 peruntukan ruang yang  ruang yang secara teknis dapat
dikembangkan untuk menampung digunakan untuk lahan pertanian
kegiatan yang basah
berhubungan dengan pengusahaan  ruang yang apabila digunakan
mengusahakan tanaman pangan untuk kegiatan pertanian lahan
basah ataupun lahan kering
dapat memberikan manfaat baik
ekonomi, ekologi maupun sosial
 kawasan pertanian tanaman
lahan basah dengan irigasi teknis
tidak boleh dialihfungsikan
memperhatikan ketentuan pokok
tentang perencanaan dan
penyelenggaraan budi daya
tanaman serta tata ruang dan
tata guna tanah budi daya
tanaman
 mengacu kepada Undang-
Undang terkait LP2B dan baku
sawah ATR
Hortikultura P-2 peruntukan ruang yang  ruang yang secara teknis dapat
dikembangkan untuk menampung digunakan untuk lahan pertanian
kegiatan yang kering tanaman pangan maupun
berhubungan dengan pengusahaan palawija
mengusahakan Hortikultura  ruang yang secara teknis dapat
digunakan untuk lahan
Hortikultura

Peternakan P-4 Peruntukan ruang yang secara


khusus diperuntukkan untuk
kegiatan peternakan atau terpadu
dengan komponen usaha tani
(berbasis tanaman pangan,
perkebunan, hortikultura atau
perikanan) berorientasi ekonomi
dan berakses dan hulu sampai hilir.
ZONA PERIKANAN
Perikanan Budidaya IK-2 peruntukan ruang yang
dikembangkan untuk menampung
kegiatan yang
berhubungan dengan pengusahaan
mengusahakan perikanan budidaya

ZONA KAWASAN
PERUNTUKAN INDUSTRI
Kawasan Peruntukan industri KPI Merupakan Peruntukan  dikembangkan pada lingkungan
industri yang dilengkapi dengan dengan tingkat kepadatan

MATERI TEKNIS V-5


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

ZONA KODE DEFINISI KRITERIA PERENCANAAN


sarana dan prasarana rendah
penunjang dan tidak dikelola secara  tidak berada maupun berbatasan
terpusat langsung dengan zona
perumahan
 penentuan lokasi industri
dilakukan dengan
memperhatikan rencana
transportasi yang berhubungan
dengan simpul bahan baku
industri dan simpul-simpul
pemasaran hasil produksi yang
merupakan bagian dari rencana
umum jaringan transportasi yang
tertuang di dalam rencana tata
ruang maupun rencana induk
transportasi
 memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan
terkait dengan pengembangan
lahan industri
Zona Pariwisata W peruntukan ruangyang kawasan wisata yang dikembangkan
merupakanbagian dari kawasan di tempat berlangsungnya atraksi
budi daya yang dikembangkan budaya, prosesi upacara adat, dan
untuk mengembangkan kegiatan sekitarnya yang ditujukan untuk
pariwisata alam dan wisata buatan mengakomodasi wisata dengan minat
khusus (tengeran/landmark, cagar
budaya) kawasan wisata di tempat
objek alam (gunung, sawah, pantai,
laut, teIuk, lembah) dan kawasan di
sekitarnya yang ditujukan untuk
mengakomodasi wisata minat alam
yang memiliki kecenderungan
mendapatkan sesuatu dan
pengalaman baru yang bermanfaat
dari objek wisata alam yang
dikunjungi

ZONA PERUMAHAN
Rumah kepadatan R-2 peruntukan ruang yang merupakan  zona dengan wilayah
tinggi bagian dari kawasan budidaya perencanaan yang memiliki
difungsikan untuk tempat tinggal kepadatan bangunan 100
atau hunian dengan perbandingan (seratus)-1000
yang besar antara jumlah bangunan (seribu)rumah/hektar
rumah  zona peruntukan hunian dengan
dengan luas lahan luas persil dari 60 m2 sampai
dengan 150 m2
Rumah kepadatan R-3 peruntukan ruang yang merupakan  zona dengan wilayah
sedang bagian dari kawasan budidaya perencanaan yang memiliki
difungsikan untuk tempat tinggal kepadatan bangunan 40 (empat
atau hunian dengan puluh)-100 (seratus)
perbandingan yang hampir rumah/hektar
seimbang antara jumlah  zona peruntukan hunian dengan
bangunan rumah dengan luas lahan luas persil dari 150 m2 sampai
dengan 250 m2
Rumah kepadatan rendah R-4 peruntukan ruang yang  zona dengan wilayah
merupakan bagian dari perencanaan yang memiliki
kawasan budidaya difungsikan kepadatan bangunan dibawah 10
untuk tempat tinggal atau
hunian dengan perbandingan (sepuluh)-40 (empat puluh)
yang kecil antara jumlah rumah/hektar
bangunan rumah dengan luas  zona peruntukan hunian dengan
lahan luas persil dari 150 m2 sampai

MATERI TEKNIS V-6


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

ZONA KODE DEFINISI KRITERIA PERENCANAAN


dengan 250 m2
ZONA SPU
Skala kota SPU-1 peruntukan ruang yang merupakan  Lokasi SPU dapat disebar pada
bagian dari kawasan budi daya titik-titik strategis atau sekitar
yang pusat kota.
dikembangkan untuk melayani  Terdiri atas kantor pemerintahan;
peduduk skala kota gedung sosial budaya
(serbaguna, alun-alun), sarana
peribadatan (masjid agung,
gereja), sarana kesehatan
(rumah sakit), sarana olahraga
(lapangan besar)
Skala kecamatan SPU-2 peruntukan ruang yang merupakan  Lokasi SPU dapat disebar pada
bagian dari kawasan budi daya titik-titik strategis atau sekitar
yang pusat kecamatan.
dikembangkan untuk melayani  Terdiri atas kantor kecamatan;
peduduk skala kecamatan kantor polisi; pos pemadam
kebakaran; kantor pos
pembantu; balai nikah/KUA/BP4;
parkir umum; gedung
pertemuan/serba guna,
puskesmas, sekolah,
Skala kelurahan SPU-3 peruntukan ruang yang merupakan  Lokasi SPU dapat disebar pada
bagian dari kawasan budi daya titik-titik strategis atau sekitar
yang dikembangkan untuk melayani pusat kelurahan.
peduduk skala kelurahan  Terdiri atas kantor kelurahan;
pos kamtib; pos pemadam
kebakaran; agen pelayanan pos;
loket pembayaran air bersih;
loket pembayaran listrik;
puskesmas, sekolah, bak sampah
besar; dan parkir umum dengan
standar satuan parkir 25 m2
 Lokasi SPU dapat dijangkau
dengan kendaraan umum
Skala RW SPU-4 peruntukan ruang yang merupakan  Lokasi SPU dapat disebar pada
bagian dari kawasan budi daya titik-titik strategis atau sekitar
yang dikembangkan untuk melayani pusat RW.
peduduk skala RW  Terdiri atas balai pertemuan
warga; pos hansip; gardu listrik;
bak sampah kecil; posyandu; dan
parkir umum dengan standar
satuan parkir 25 m2
 Pada lingkungan perumahan
dengan dengan kasus tertentu,
dapat disediakan MCK bersama
yang ketentuannya mengikuti
standar yang berlaku
 Parkir umum yang disediakan
diintegrasikan dengan kebutuhan
balai pertemuan warga
ZONA PERDAGANGAN JASA
Skala kota K-1 peruntukan ruang yang merupakan  lingkungan dengan tingkat
bagian dari kawasan budidaya kepadatan tinggi, sedang, dan
difungsikan untuk pengembangan rendah dan akan diatur lebih
kelompok kegiatan perdagangan lanjut didalam peraturan zonasi
dan/atau jasa, tempat bekerja,  lingkungan yang diarahkan untuk
tempat berusaha, membentuk karakter ruang kota
tempat hiburan dan rekreasi melalui pengembangan bangunan
dengan skala pelayanan kota bangunan tunggal
 skala pelayanan perdagangan dan

MATERI TEKNIS V-7


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

ZONA KODE DEFINISI KRITERIA PERENCANAAN


jasa yang direncanakan adalah
tingkat nasional, regional, dan
kota
 jalan akses minimum adalah jalan
kolektor
 tidak berbatasan langsung
dengan perumahan penduduk
Skala WP K-2 peruntukan ruang yang merupakan  lingkungan dengan tingkat
bagian dari kawasan budi daya kepadatan rendah sampai sedang
difungsikan untuk pengembangan  skala pelayanan perdagangan
kelompok kegiatan perdagangan dan jasa yang direncanakan
dan/atau jasa, tempat bekerja , adalah tingkat regional, kota, dan
tempat berusaha, lokal
tempat hiburan dan rekreasi  jalan akses minimum adalah
dengan skala pelayanan WP jalan kolektor
 sebagai bagian dari fasilitas
perumahan dan dapat
berbatasan langsung dengan
perumahan penduduk
Skala Sub- WP K-3 peruntukan ruang yang merupakan  lingkungan dengan tingkat
bagian dari kawasan budi daya kepadatan sedang sampai tinggi.
difungsikan untuk pengembangan  skala pelayanan perdagangan
kelompok kegiatan perdagangan dan jasa yang direncanakan
dan/atau jasa, tempat bekerja, adalah tingkat regional, kota, dan
tempat berusaha, tempat hiburan lokal
dan rekreasi  jalan akses minimum adalah
dengan skala pelayanan sub WP jalan kolektor
 sebagai bagian dari fasilitas
perumahan dan dapat
berbatasan langsung dengan
perumahan penduduk
ZONA PERKANTORAN
Perkantoran KT Peruntukan ruang yang merupakan  kantor pemerintahan baik tingkat
bagian dari kawasan budi daya pusat maupun daerah (provinsi,
difungsikan untuk pengembangan kota/kabupaten, kecamatan,
kegiatan pelayanan pemerintahan kelurahan)
dan  kantor atau instalasi hankam
tempat bekerja/berusaha, termasuk tempat latihan baik
tempat berusaha, dilengkapi pada tingkatan nasional, Kodam,
dengan fasilitas umum/sosial Korem, Koramil, Polda, Polwil,
pendukungnya. Polsek, dan sebagainya
 untuk pemerintah tingkat pusat,
provinsi dan kota aksesibilitas
minimum adalah jalan kolektor
 untuk pemerintah tingkat
kecamatan dan dibawahnya
aksesibilitas minimum adalah
 jalan lingkungan utama
lingkungan dengan tingkat
kepadatan tinggi, sedang, dan
rendah dan akan diatur lebih
lanjut didalam peraturan zonasi
Sumber : Permen ATR No. 11/2021 dan Permen ATR No. 14/2021

5.3 RENCANA POLA RUANG


5.3.1 Rencana Zona Lindung

MATERI TEKNIS V-8


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Zona Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Zona lindung pada WP Gresik Utara meliputi zona badan air, zona perlindungan setempat,
zona RTH, zona cagar budaya, zona ekosistem mangrove dengan penjelasan sebagai
berikut:
5.3.1.1. Zona Badan Air
Badan air adalah air permukaan bumi yang berupa sungai, danau, embung, waduk,
dan sebagainya. Badan air pada WP Gresik Utara seluas 35,25 Ha meliputi :
a. SWP A seluas 5,91 Ha (lima koma sembilan satu hektare) terdapat di Blok I.A.1, Blok
I.A.2;
b. SWP B seluas 16,15 Ha (enam belas koma satu lima hektare) terdapat di Blok I.B.1,
Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
c. SWP C seluas 3,60 Ha (tiga koma enam nol hektare) terdapat di Blok I.C.3, Blok I.C.4;
dan
d. SWP D seluas 9,60 Ha (sembilan koma enam nol hektare) terdapat di Blok I.D.1, Blok
I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4.

Penanganan untuk zona badan air adalah pelestarian waduk, mata air dan sungai
dengan mencegah kegiatan budidaya pada zona tersebut.

5.3.1.2. Zona Perlindungan Setempat


Zona perlindugan setempat adalah daerah yang diperuntukkan bagi kegiatan
pemanfaatan lahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam tata kehidupan
masyarakat untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari, serta dapat
menjaga kelestarian jumlah, kualitas penyediaan tata air, kelancaran, ketertiban
pengaturan, dan pemanfaatan air dari sumber-sumber air. Termasuk didalamnya kawasan
kearifan lokal dan sempadan yang berfungsi sebagai kawasan lindung antara lain sempadan
pantai, sungai, mata air, situ, danau, embung, dan waduk, serta kawasan lainnya yang
memiliki fungsi perlindungan setempat.
Zona perlindungan setempat pada WP Gresik Utara meliputi sempadan pantai,
sempadan sungai dan sempadan sekitar danau/waduk. Pada kondisi eksisting, terdapat
permukiman di sepanjang pesisir meliputi Desa Banyuurip, Desa Ngemboh, Desa Dalegan
dan Desa Campurejo. Kondisi sempadan lainnya yaitu :
 Terdapat fungsi perdagangan jasa dan industri di pesisir Desa Ngemboh, Desa
Campurejo
MATERI TEKNIS V-9
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 Terdapat PPI di Desa Campurejo


 Terdapat mangrove di Desa Ngemboh
 Terdapat fungsi tambak di pesisir Desa Dalegan
 Terdapat fungsi wisata di di pesisir yaitu Pantai Dalegan

Terdapat kegiatan di sempadan sungai dengan jarak 0-5 meter (berbatasan dengan
sawah, industri dan gudang, tambak dan permukiman). Untuk sempadan sungai yang
berbatasan langsung dengan permukiman yaitu di Desa Ujungpangkah Wetan, Desa
Randuboto. Kondisi sempadan sungai di WP Gresik Utara adalah berbatasan dengan
permukiman, tegalan dan sawah. Jarak sempadan sungai di WP Gresik Utara adalah 0-5
meter sehingga belum sesuai dengan arahan Permen PUPR No 28 Tahun 2015.
Terdapat waduk pada WP Gresik Utara yaitu Waduk Ngawen 1, Waduk Ngawen 2,
Waduk Ngawen 3 di Desa Ngawen, Waduk Wadeng, Waduk Wotan, Waduk Krapkyak di
Desa Campurejo dan Waduk Bolo dengan kondisi eksisting saat ini sempadan sebesar 10
meter. Kondisi waduk saat ini merupakan sumber air baku untuk wilayah Gresik Utara.
Berdasarkan aturan Penetapan sub zona sempadan pantai (Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan No. 17 Tahun 2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil) bahwa daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan
bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke
arah darat.
Adapun Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
28/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai Dan Garis Sempadan Danau
yang dapat diterapkan di WP Gresik Utara. Penetapan garis sempadan sungai dan garis
sempadan danau bertujuan:
 fungsi sungai dan danau tidak terganggu oleh aktifitas yang berkembang di
sekitarnya;
 kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber daya yang ada di
sungai dan danau dapat memberikan hasil secara optimal sekaligus menjaga
kelestarian fungsi sungai dan danau; dan
 daya rusak air sungai dan danau terhadap lingkungannya dapat dibatasi.
Ketentuan garis sempadan sungai adalah sebagai berikut :
a. Garis sempadan pada sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan
- paling sedikit berjarak 10 (sepuluh) meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai
sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai kurang dari atau sama
dengan 3 (tiga) meter;
MATERI TEKNIS V-10
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

- paling sedikit berjarak 15 (lima belas) meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai
sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebih dari 3 (tiga) meter
sampai dengan 20 (dua puluh) meter; dan
- paling sedikit berjarak 30 (tiga puluh) meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai
sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebih dari 20 (dua puluh)
meter.
b. Garis sempadan Sungai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan :
- sungai besar dengan luas daerah aliran sungai lebih besar dari 500 (lima ratus)
Km2 yaitu garis sempadannya 100 meter
- sungai kecil dengan luas daerah aliran sungai kurang dari atau sama dengan 500
(lima ratus) Km2 yaitu garis sempadannya 50 meter
c. Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditentukan paling
sedikit berjarak 3 (tiga) meter dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai.
d. Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan ditentukan paling
sedikit berjarak 5 (lima) meter dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai.

Adapun Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor


28/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai Dan Garis Sempadan Danau
yang dapat diterapkan di WP Gresik Utara. Penetapan garis sempadan danau atau waduk
berdasarkan Permen 28/2015 yaitu penetapan sempadan dengan jarak jarak 50 (lima puluh)
meter sampai dengan 100 (seratus) meter dari titik pasang air waduk tertinggi
Pengembangan zona perlindungan setempat seluas 21,50 Ha meliputi :
a. SWP A seluas 10,91 Ha (sepuluh koma sembilan satu hektare) terdapat di Blok
I.A.1, Blok I.A.2;
b. SWP B seluas 1,01 Ha (satu koma nol satu hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok
I.B.2, Blok I.B.3;
c. SWP C seluas 2,68 Ha (dua koma enam delapan hektare) terdapat di Blok I.C.3,
Blok I.C.4; dan
d. SWP D seluas 6,90 Ha (enam koma sembilan nol hektare) terdapat di Blok I.D.1,
Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4.

Arahan penanganan untuk zona sempadan pantai pada WP Gresik Utara adalah
sebagai berikut :
 penetapan garis sempadan pantai minimal 100 meter untuk wilayah yang masih
belum terbangun
MATERI TEKNIS V-11
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 untuk kegiatan terbangun terbangun pada sempadan pantai tetap dipertahankan


namun ke depannya jika ada pengembangan sempadannya harus minimal 100
meter
 pada zona sempadan pantai, kegiatan pariwisata tetap dipertahankan dan dapat
dikembangkan RTH berupa hutan bakau dengan tetap melestarikan ekosistem
pantai
 perlindungan ekosistem pantai dengan pengendalian secara ketat untuk kegiatan
budidaya
 pelarangan pendirian perumahan di sempadan pantai untuk ke depannya.
 permukiman nelayan eksisting dipertahankan namun dilakukan penataan dan
peningkatan kualitas permukiman
 mempertahankan tambak pembenihan pada sempadan pantai
 melestarikan budidaya mangrove pada pesisir pantai
 perlindungan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dan pengembangan wisata pada
KEE

Gambar 5.1 Contoh Penanaman Vegetasi pada sempadan pantai

Arahan penanganan untuk zona sempadan sungai pada WP Gresik Utara adalah
sebagai berikut :
 Sub zona sempadan sungai ditetapkan yaitu sepanjang garis sempadan minimal 3
meter untuk wilayah yang sudah terbangun dan sungai bertanggul
 Penetapan garis sempadan sungai minimal 10 meter untuk wilayah yang belum
terbangun dna sungai tidak bertanggul
 Pencegahan kegiatan budidaya disepanjang sungai yang dapat mengganggu atau
merusak kualitas air, kondisi fisik dan dasar sungai serta alirannya
MATERI TEKNIS V-12
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 Pada zona sempadan sungai dikembangkan RTH berupa jalur hijau


 Pelarangan pendirian bangunan sepanjang sempadan sungai yang tidak memiliki
kaitan dengan pelestarian atau pengelolaan sungai
 Fungsi permukiman harus melakukan re-orientasi pembangunan dengan
menjadikan sungai sebagai bagian dari latar depan
Arahan penanganan untuk zona sempadan waduk pada WP Gresik Utara adalah
sebagai berikut :
 Penetepan sempadan waduk yaitu 50 meter untuk wilayah sekitar waduk yang
belum terbangun
 Pencegahan kegiatan budidaya disepanjang waduk yang dapat mengganggu atau
merusak kualitas air, kondisi fisik
 Pada zona sempadan waduk dikembangkan RTH berupa jalur hijau
 Pelarangan pendirian bangunan sepanjang sempadan waduk yang tidak memiliki
kaitan dengan pelestarian atau pengelolaan waduk
 Pelestarian waduk

MATERI TEKNIS V-13


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.1. Rencana Pola Ruang Zona Perlindungan Setempat

MATERI TEKNIS V-14


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

5.3.1.3. Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)


Ruang terbuka hijau merupakan bagian dari kawasan kota yang sangat mempengaruhi
kualitas lingkungan Kota. Ruang Terbuka Hijau (RTH), adalah area memanjang/jalur dan
atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman,
baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Ruang Terbuka Hijau di WP Gresik Utara yaitu berupa lapangan dan makam yang
tersebar di beberapa desa. Adapun Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang direncanakan untuk
WP Gresik Utara terdiri dari :
A). RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK
Rencana zona ruang terbuka hijau (RTH) pada WP Gresik Utara dengan luas 124,33
Ha meliputi:
a. subzona taman kota (RTH-2) sebesar 14,08 Ha
b. subzone taman kecamatan (RTH-3) sebesar 16,95 Ha
c. subzona taman kelurahan (RTH-4) sebesar 15,92 Ha
d. subzona pemakaman (RTH-7) sebesar 39,71 Ha
e. subzona jalur hijau (RTH-8) sebesar 37,67 Ha

1. TAMAN
Sesuai dengan aturan Permen ATR No. 14 tahun 2022 tentang Pedoman Penyediaan
dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan, bahwa penyediaan RTH publik untuk
kawasan adalah minimal 20%. Jumlah RTH publik di wilayah WP Gresik Utara sangat
minim. Untuk itu perlu pengembangan Ruang Terbuka Hijau taman baik RTH Taman
Rukun Warga, RTH Taman Kelurahan, RTH Taman Kecamatan maupun RTH Taman
Kota. Untuk di WP Gresik Utara dikembangkan Taman Kelurahan.
 Taman Kota (RTH-2) Pengembangan RTH Taman Kelurahan dapat
dikembangkan pada skala Kota. RTH Taman kota dapat dimanfaatkan penduduk
untuk melakukan berbagai kegiatan sosial pada satu kota atau bagian wilayah
kota. Taman ini dapat berbentuk sebagai RTH (lapangan hijau), yang dilengkapi
dengan fasilitas rekreasi, taman bermain (anak/balita), taman bunga, taman
khusus (untuk lansia), fasilitas olah raga terbatas, dan kompleks olah raga dengan
minimal RTH 30%. Semua fasilitas tersebut terbuka untuk umum. Luas untuk
taman Kecamatan yaitu setiap taman dengan luas minimum 50.000 m2 dengan
sebaran di pusat wilayah/kota.
 Taman Kecamatan (RTH-3): Pengembangan taman dapat dikembangkan
dalam satu kecamatan. Pengembangan taman dapat berupa taman aktif dengan
MATERI TEKNIS V-15
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

fasilitas utama lapangan olahraga, dengan jalur trek lari di seputarnya, atau dapat
berupa taman pasif untuk kegiatan yang lebih bersifat pasif, sehingga lebih
didominasi oleh ruang hijau dengan KDH 70-80%. Luas untuk taman Kecamatan
yaitu setiap taman dengan luas minimum 15.000 m2 dengan sebaran di pusat
kecamatan.
 Taman Kelurahan (RTH-4): Pengembangan RTH Taman Kelurahan dapat
dikembangkan di masing-masing Kelurahan/Desa. Rencana pengembangan
taman kelurahan di alokasikan di samping Kantor Kelurahan/Kantor Desa atau
pada tanah kas desa. Luas untuk taman Kelurahan yaitu setiap taman dengan
luas minimum 5.000 m2 dengan sebaran di masing-masing Kelurahan.
Taman Kelurahan dapat berupa taman aktif yang setidaknya tersedia bangku
taman dan fasilitas mainan anak-anak. Luas ruang hijau minimal seluas 90% dari
luas taman sisanya dapat berupa pelataran yang diperkeras sebagai tempat
melakukan berbagai aktifitas.

Gambar 5.2 Konsep Pengembangan Taman Kelurahan

Ruang terbuka hijau merupakan sarana yang diperuntukan sebagai penyeimbang di


suatu kawasan. Ruang Terbuka Hijau memiliki penataan hijau yang baik memiliki
fungsi yang sangat penting dalam ekologi, estetika, dan rekreatif bagi lingkungan di
sekitarnya. Standar yang digunakan adalah Permen ATR No. 14 tahun 2022, tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan,
yang menjelaskan bahwa proporsi RTH perkotaan adalah 30 % dari luas wilayah
kota yang meliputi :
 RTH publik = 20 % dari luas wilayah kota
 RTH privat = 10 % dari luas wilayah kota (merupakan kawasan terbuka yang
terdapat pada area perumahan).

MATERI TEKNIS V-16


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Berdasarkan kondisi eksisting dan permasalahan RTH pada wilayah perencanaan, maka
penanganan untuk RTH pada WP Gresik Utara meliputi :
 Pengoptimalan Alun-alun Sidayu sebagai RTH skala Kota (RTH-2)
 Pengembangan sabuk hijau (green belt) industri sebagai taman kota (RTH-2) di KPI
 Pengembangan taman di WP Gresik Utara yaitu taman skala Kecamatan (RTH-3) di
Pusat WP pada lahan asset dan dekat kantor kecamatan
 Pengembangan taman skala Desa/Kelurahan (RTH-4) pada tanah kas desa dan lahan
asset
 Pengembangan taman di gerbang masuk Kabupaten Gresik (Desa Banyutengah)
 Pengembangan pulau jalan dan taman di masing-masing Desa
 Pengembangan jalur hijau pada jalan dengan peningkatan vegetasi
 Mempertahankan RTH eksisting (lapangan) dengan peningkatan vegetasi
 Mengoptimalkan lahan Tanah Aset untuk pengembangan tamandan makam
 Pengembangan taman RW (RTH-5) dan taman RW (RTH-6) pada zona perumahan
 Mewajibkan pada pengembangan perumahan baru untuk mengalokasikan RTH publik
 Pengembangan RTH privat sebesar 10% pada fungsi perumahan, SPU, perkantoran,
perdagangan jasa serta industri dan gudang
 Pengembangan taman RT di lingkungan permukiman dapat berupa lapangan
olahraga mini ataupun taman pasif di sudut gang (taman PKK), dengan luas setiap
taman minimum 250 m2. Taman RT Taman Rukun Tetangga (RT) dapat
dimanfaatkan penduduk sebagai tempat melakukan berbagai kegiatan sosial di
lingkungan RT tersebut dan dapat pula dimanfaatkan sebagai suatu community
garden dengan menanam tanaman obat keluarga/apotik hidup, sayur, dan buah-
buahan yang dapat dimanfaatkan oleh warga.
 Pengembangan Taman RW di lingkungan permukiman dapat berupa lapangan olah
raga yang masih terdapat pepohonan dan jenis bangunan permainan anak, dengan
luas minimum setiap taman yaitu 1.250 m2 .

Gambar 5.3 Konsep Pengembangan Taman RT

MATERI TEKNIS V-17


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Pengembangan taman pada WP Gresik Utara yang meliputi :


 Pengembangan taman kota dengan kode RTH-2 dengan luas 14,08 Ha meliputi :
a. SWP A seluas 13,74 Ha (tiga belas koma tujuh empat hektare) terdapat di Blok
I.A.1, Blok I.A.2;
b. SWP D seluas 0,34 Ha (nol koma tiga empat hektare) terdapat di Blok I.D.4.
 Pengembangan taman kecamatan dengan kode RTH-3, dengan luas 16,95 Ha
meliputi :
a. SWP A seluas 2,53 Ha (dua koma lima tiga hektare) terdapat di Blok I.A.2;
b. SWP B seluas 5,27 Ha (lima koma dua tujuh hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok
I.B.2, Blok I.B.4;
c. SWP C seluas 1,29 Ha (satu koma dua Sembilan hektare) terdapat di Blok I.C.1,
Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
d. SWP D seluas 7,87 Ha (tujuh koma delapan tujuh hektare) terdapat di Blok I.D.1,
Blok I.D.2,
 Pengembangan taman kelurahan dengan kode RTH-4 dengan luas 15,92 Ha meliputi :
a. SWP A seluas 4,26 Ha (empat koma dua enam hektare) terdapat di Blok I.A.1,
Blok I.A.2;
b. SWP B seluas 5,23 Ha (lima koma dua tiga hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok
I.B.2, Blok I.B.4;
c. SWP C seluas 5,87 Ha (lima koma delapan tujuh hektare) terdapat di Blok I.C.1,
Blok I.C.3; dan
d. SWP D seluas 0,57 Ha (nol koma lima tujuh hektare) terdapat di Blok I.D.1, Blok
I.D.2.

2. RTH PEMAKAMAN (RTH-7)


Penyediaan ruang terbuka hijau pada areal pemakaman disamping memiliki fungsi
utama sebagai tempat penguburan jenasah juga memiliki fungsi ekologis yaitu sebagai
daerah resapan air, tempat pertumbuhan berbagai jenis vegetasi, pencipta iklim mikro
serta tempat hidup burung serta fungsi sosial masyarakat disekitar seperti beristirahat
dan sebagai sumber pendapatan.
Pengembangan pemakaman pada WP Gresik Utara sebesar 39,71 Ha meliputi :
a. SWP A seluas 19,20 Ha (sembilan belas koma dua nol hektare) terdapat di Blok
I.A.1, Blok I.A.2;
b. SWP B seluas 5,91 Ha (lima koma sembilan satu hektare) terdapat di Blok I.B.1,
Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
MATERI TEKNIS V-18
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

c. SWP C seluas 9,73 Ha (sembilan koma tujuh tiga hektare) terdapat di Blok I.C.1,
Blok I.C.3, Blok I.C.4;
d. SWP D seluas 4,88 Ha (empat koma delapan delapan hektare) terdapat di Blok
I.D.1, Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4

Rencana pengembangan makam pada WP Gresik Utara adalah :


 Mempertahankan lahan makam yang telah ada
 Pengembangan makam yang ada dengan perluasan makam
 Penataan ulang vegetasi/tata hijau pada makam-makam eksisting
 Penataan makam dengan konsep makam estate yaitu memberikan kesan
menarik (estetika) sehingga kesan menyeramkan/angker terhadap makam tidak
ada. Taman makam dilengkapi perabot taman berupa bangku atau gazebo bagi
peziarah dan pemberian lampu taman
 Pengembangan lahan pemakaman baru sesuai hasil prediksi kebutuhan dalam
bentuk makam estate.
 Perumahan baru diwajibkan menyediakan makam
Untuk penyediaan RTH pemakaman, maka ketentuan bentuk pemakaman adalah
sebagai berikut :
 ukuran makam 1 m x 2 m;
 jarak antar makam satu dengan lainnya minimal 0,5 m;
 tiap makam tidak diperkenankan dilakukan penembokan/perkerasan;
 pemakaman dibagi dalam beberapa blok, luas dan jumlah masing-masing blok
disesuaikan dengan kondisi pemakaman setempat;
 batas antar blok pemakaman berupa pedestrian lebar 150-200 cm dengan
deretan pohon pelindung disalah satu sisinya;
 batas terluar pemakaman berupa pagar tanaman atau kombinasi antara pagar
buatan dengan pagar tanaman, atau dengan pohon pelindung;
 ruang hijau pemakaman termasuk pemakaman tanpa perkerasan minimal 70%
dari total area pemakaman dengan tingkat liputan vegetasi 80% dari luas ruang
hijaunya.

MATERI TEKNIS V-19


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Gambar 5.4 Konsep Penataan Makam

3. RTH JALUR HIJAU


Pengembangan jalur hijau pada WP Gresik Utara berupa jalur hijau pada median jalan ,
pulau jalan dan jalur hijau jalan tol sebesar 37,67 Ha dengan sebaran meliputi :
a. SWP A seluas 3,42 Ha (tiga koma empat dua hektare) terdapat di Blok I.A.1, Blok
I.A.2;
b. SWP B seluas 14,95 Ha (empat belas koma Sembilan lima hektare) terdapat di Blok
I.B.1, Blok I.B.2;
c. SWP C seluas 0,004 Ha (nol koma nol nol empat hektare) terdapat di Blok I.C.1, Blok
I.C.3, dan
d. SWP D seluas 19,29 Ha (Sembilan belas koma dua sembilan hektare) terdapat di
Blok I.D.1, Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4

Berikut perhitungan kebutuhan RTH WP Gresik Utara sesuai dengan Permen


ATR/BPN No. 14 Tahun 2022 tentang Penyediaan RTH :
Tabel 5.3. Kebutuhan RTH WP Gresik Utara
Luas sub FHBI
Sub zona zona Bobot (%) (Koefisien) IHBI
Badan Air 35,25 20% 1,00 7,05
Perlindungan Setempat 21,50 50% 1,00 10,75
Taman Kota 14,08 100% 2,50 35,19
Taman Kecamatan 16,95 100% 2,00 33,90
Taman Kelurahan 15,92 100% 1,80 28,66
Pemakaman 39,71 100% 1,30 51,62
Jalur Hijau 37,67 100% 1,50 56,50
Ekosistem Mangrove 14,28 20% 1,00 2,86
Badan Jalan 310,23 0% 0,00 0,00
Tanaman Pangan 1070,76 10% 1,00 107,08
Hortikultura 2098,42 10% 1,00 209,84
Peternakan 4,00 10% 1,00 0,40
Perikanan Budi Daya 146,34 0% 0,00 0,00

MATERI TEKNIS V-20


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Luas sub FHBI


Sub zona zona Bobot (%) (Koefisien) IHBI
Hutan Produksi Tetap 780,75 15% 1,00 117,11
Total Rencana RTH (ha) 660,96
Total Rencana RTH (%) 8,51%
Sumber : Hasil Analisa

Berdasarkan tabel di atas, bahwa kebutuhan RTH di WP Gresik Utara sebesar 8,51%,
sehingga dalam mencapai 20% masih memerlukan penyediaan sebesar 11,49%. Berikut
upaya penyediaan dalam mencapai RTH 20% :
 Pembebasan lahan
 Sewa lahan
 Pengembangan taman pada skala Desa dan Kecamatan
 Penyediaan RTH pada lahan aset dan tanah kas desa
 Penyediaan RTH melalui kerjasama dengan CSR
 Penyediaan RTH untuk perumahan baru
 Penyediaan RTH untuk pengembangan KPI
 Penyediaan RTH di zona perdagangan jasa, SPU dan perkantoran
 Penyediaan RTH pada lahan bekas tambang

B) RUANG TERBUKA HIJAU PRIVAT


Pengembangan ruang terbuka hijau privat di rencanakan pada pekarangan
permukiman, halaman perkantoran, pertokoan dan tempat usaha pendidikan dan halaman
fasilitas umum.

I.B.1 PEKARANGAN PERMUKIMAN


Pengembangan ruang terbuka hijau pada permukiman yaitu pengaturan Koefisien
Dasar Hijau (KDH) pada bangunan rumah tinggal. Ketentuan penyediaan RTH pada
pekarangan rumah adalah :
 Untuk rumah besar dengan luas 200 m2 sampai dengan 500 m2, minimal KDH
10% dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan adalah 2 pohon
ditambah dengan perdu, semka serta rumput
 Untuk rumah kecil dengan luas dibawah 200 m 2, minimal KDH 10% dengan
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan adalah 1 pohon ditambah dengan
perdu, semka serta rumput. Keterbatasan lahan yang sempit bisaa menggunakan
pot atau median tanam lainnya dan dapat diatur dengan susunan bentuk vertikal

MATERI TEKNIS V-21


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

I.B.2 HALAMAN PERKANTORAN, PERTOKOAN DAN TEMPAT USAHA dan


FASILITAS UMUM
RTH halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha umumnya berupa jalur trotoar
dan area parkir terbuka. Penyediaan RTH pada kawasan ini adalah sebagai berikut:
 Untuk dengan tingkat KDB 70%-90% perlu menambahkan tanaman dalam pot;
 Perkantoran, pertokoan dan tempat usaha dengan KDB diatas 70%, memiliki
minimal 2 (dua) pohon kecil atau sedang yang ditanam pada lahan atau pada pot
berdiameter diatas 60 cm;
 Persyaratan penanaman pohon pada perkantoran, pertokoan dan tempat usaha
dengan KDB dibawah 70%, berlaku seperti persyaratan pada RTH pekarangan
rumah, dan ditanam pada area diluar KDB yang telah ditentukan.

RTH pada halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha, selain tempat utilitas
tertentu, dapat dimanfaatkan pula sebagai area parkir terbuka, carport, dan tempat untuk
menyelenggarakan berbagai aktivitas di luar ruangan seperti upacara, bazar, olah raga, dan
lain-lain.

D. Zona Ekosistem Mangrove (EM)


Zona ekosistem mangrove merupakan bagian dari kawasan lindung berupa sekelompok
tumbuhan mangrove dengan fungsi sebagai jalur hjau di sepanjang pantai dan muara
sungai. Luas zona ekosistem mangrove di WP Gresik Utara seluas 14,28 ha dengan sebaran:
a. SWP C seluas 7,46 Ha (tujuh koma empat enam hektare) pada Blok I.C.1, Blok I.C.3,
Blok I.C.4.
b. SWP D seluas 6,81 Ha (enam koma delapan satu hektare) di Blok I.D.1, Blok I.D.2.

MATERI TEKNIS V-22


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.2. Rencana Pola Ruang Zona Ruang Terbuka Hijau

MATERI TEKNIS V-23


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.3. Rencana Pola Ruang Zona Ekosistem Mangrove

MATERI TEKNIS V-24


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

5.3.2 Rencana Zona Budidaya


Zona budidaya pada WP Gresik Utara meliputi zona hutan produksi, zona pertanian,
zona perikanan, zona kawasan peruntukan industri, zona pariwisata, zona perumahan, zona
sarana pelayanan umum, zona perdagangan dan jasa, zona perkantoran. Lebih detailnya
penjelasan sebagai berikut :
5.3.2.1 Zona Badan Jalan
Zona badan jalan dengan luas 310,23 hektar dengan sebaran pada :
a. SWP A seluas 57,43 Ha (lima puluh tujuh koma empat tiga hektare) terdapat di Blok
I.A.1, Blok I.A.2;
b. SWP B seluas 68,20 Ha (enam puluh delapan koma dua nol hektare) terdapat di Blok
I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
c. SWP C seluas 109,12 Ha (seratus sembilan koma satu dua hektare) terdapat di Blok
I.C.1, Blok I.C.2, Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
d. SWP D seluas 75,47 Ha (tujuh puluh lima koma empat tujuh hektare) terdapat di
Blok I.D.1, Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4.

5.3.2.2 Zona Hutan Produksi


Pada WP Gresik Utara terdapat zona hutan produksi (KHP) berupa hutan produksi
tetap (HP) sebesar 780,75 Ha dengan sebaran pada
a. SWP B seluas 44,70 Ha (empat puluh empat koma tujuh hektar) terdapat di Blok
I.B.2, Blok I.B.3;
b. SWP C seluas 27,06 Ha (dua puluh tujuh koma nol enam hektar) terdapat di Blok
I.C.3, Blok I.C.4;
c. SWP D seluas 708,99 Ha (tujuh ratus delapan koma sembilan sembilan hektar)
terdapat di Blok I.D.2, Blok I.D.3.

Arahan penanganan untuk zona hutan produksi adalah:


 mempertahankan hutan produksi eksisting
 tidak boleh mengalihfungsikan kecuali untuk kegiatan penunjang hutan produksi
 penanaman kembali hutan dan peningkatan fungsi ekosistem hutan produksi dalam
melestarikan keanekaragaman hayati

MATERI TEKNIS V-25


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

5.3.2.2 Zona Pertanian


Kondisi eksisting zona pertanian dan perkebunan pada WP Gresik Utara masih
didominasi oleh lahan pertanian baik sawah, tegalan, maupun ladang. Selain itu juga
terdapat kebun mangga dan kebun buah naga di sekitar permukiman warga. Rencana untuk
zona pertanian berupa tanaman pangan (P-1),hortikultura (P-2), dan peternakan (P-4)
sebesar 3.173,18 Ha. Arahan penanganan untuk sub zona pertanian meliputi :
 Pengembangan pertanian tanaman pangan seluas 1.070,76 hektar dengan sebaran :
a. SWP A seluas 236,38 Ha (dua ratus tiga puluh enam koma tiga delapan hektare)
terdapat di Blok I.A.1, Blok I.A.2;
b. SWP B seluas 288,63 Ha (dua ratus delapan puluh delapan koma enam tiga
hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
c. SWP C seluas 230,06 Ha (dua ratus tiga puluh koma nol enam hektare) terdapat
di Blok I.C.1, Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
d. SWP D seluas 315,69 Ha (tiga ratus lima belas koma enam sembilan hektare)
terdapat di Blok I.D.1, Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4.
 Pengembangan hortikultura seluas 2.098,42 hektar dengan sebaran :
a. SWP B seluas 467,09 Ha (empat ratus enam puluh tujuh koma nol sembilan
hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
b. SWP C seluas 1.218,01 (seribu dua ratus delapan belas koma nol satu hektare)
terdapat di Blok I.C.1, Blok I.C.2, Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
c. SWP D seluas 413,32 Ha (empat ratus tiga belas koma tiga dua hektare) terdapat
di Blok I.D.1, Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4.
 Pengembangan peternakan seluas 4,00 Ha dengan sebaran :
a. SWP B seluas 2,57 Ha (dua koma lima tujuh hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok
I.B.2; dan
b. SWP C seluas 1,43 Ha (satu koma empat tiga hektare) terdapat di Blok I.C.1.
 Mempertahankan lahan pertanian irigasi sesuai dengan arahan dari RTRW dan
kebijakan ATR tentang baku sawah (yang sangat direkomendasikan)
 Sawah beririgasi teknis yang telah ditetapkan sebagai lahan pertanian tanaman
pangan abadi tidak boleh dilakukan alih fungsi
 Pada lahan sawah yang terdapat pada koridor jalan utama boleh ada
pengalihfungsian lahan sawah irigasi
 Untuk lahan pertanian kering boleh dialihfungsikan untuk di lahan perkotaan
 Peningkatan jaringan irigasi, dimana sawah beririgasi sederhana dan setengah teknis
secara bertahap dilakukan peningkatan menjadi sawah beririgasi teknis;
MATERI TEKNIS V-26
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 Mempertahankan perkebunan yanga da yaitu kebun manga, palawija, buah naga dan
tanaman kebun lainnya
 Pengembangan perkembangan sebagai kawasan agropolitan dan pendukung
agroindustri

MATERI TEKNIS V-27


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.4. Peta Rencana Pola Ruang Zona Hutan Produksi

MATERI TEKNIS V-28


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.5. Peta Rencana Pola Ruang Zona Pertanian

MATERI TEKNIS V-29


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

5.3.2.3 Zona Perikanan


Pada WP Gresik Utara masih terdapat banyak lahan perikanan yaitu berupa tambak.
WP Gresik Utara dalam RTRW ditetapkan sebagai kawasan minapolitan. Pengembangan
zona perikanan pada WP Gresik Utara berupa perikanan budidaya (IK-2) dengan luas 146,34
Ha dengan sebaran :
a. SWP A seluas 8,44 Ha (delapan koma empat empat hektare) terdapat di Blok I.A.1,
Blok I.A.2;
b. SWP C seluas 29,76 Ha (dua puluh sembilan koma tujuh enam hektare) terdapat di
Blok I.C.1, Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
c. SWP D seluas 108,14 Ha (seratus delapan koma satu empat hektare) terdapat di
Blok I.D.1, Blok I.D.2.
Arahan untuk zona perikanan adalah mempertahankan perikanan budidaya untuk
mendukung kawasan minapolitan dan optimaliasi TPI Campurejo dan TPI Randuboto untuk
penunjang perikanan.

5.3.2.5 Zona Pariwisata


Pada WP Gresik Utara terdapat banyak objek wisata baik wisata alam maupun wisata
buatan. Zona pariwisata seluas 45,07 hektar berupa wisata Pantai Dalegan, Wisata Bukit
Kapur Sekapuk Setigi, Wisata Alam Gosari tersebar pada :
a. SWP B seluas 43,26 Ha (empat puluh tiga koma dua enam hektare) terdapat di
Blok I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.3; dan
b. SWP D seluas 1,81 Ha (satu koma delapan satu) terdapat di Blok I.D.1, Blok I.D.2.

Arahan penanganan untuk zona pariwisata meliputi :


a. Mengembangkan wisata Pantai Dalegan, Wisata Bukit Surowiti, Wisata Bukit Kapur
Sekapuk Setigi, Wisata Religi Makam Kanjeng Sepuh, Wisata Alam Gosari, Wisata
Sendang Pancuran, Wisata Mangrove
b. Mengintegrasikan dengan wisata di WP Gresik Utara dengan wisata di Kabupaten
Gresik
c. Menyedikan sarana prasarana penunjang wisata

MATERI TEKNIS V-30


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.6. Rencana Pola Ruang Zona Perikanan

MATERI TEKNIS V-31


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.7. Rencana Pola Ruang Zona Pariwisata

MATERI TEKNIS V-32


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

5.3.2.6 Zona Kawasan Peruntukan Industri (KPI)


Industri pada wilayah Gresik Utara banyak berkembang yaitu berkembang di jalan
Nasional. Industri yang ada yaitu pada Desa Golokan, Desa Wadeng, Desa Doudo, Desa
Wotan dan Desa Ketanen. Industri yang berkembang adalah industri besar dan menengah.
Selain industri juga berkembang pergudangan di Jalan Tuban-Gresik. Industri yang
berkembang yaitu PT. Polowijo Gosari Group, PT. Avian Pipa, PT. Msi, PT. Cipta makmur
Pertiwi, PT. Aplus pasific dan lain sebaginya.
Pengembangan zona kawasan peruntukan industri sebesar 1.037,60 Ha dengan
sebaran pada :
a. SWP A seluas 103,36 Ha (seratus tiga koma tiga enam hektare) terdapat di Blok
I.A.1, Blok I.A.2;
b. SWP B seluas 489,45 Ha (empat ratus delapan puluh sembilan koma empat lima
hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
c. SWP C seluas 99,42 Ha (sembilan puluh sembilan koma empat dua hektare)
terdapat di Blok I.C.2, Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
d. SWP D seluas 345,37 Ha (tiga ratus empat puluh lima koma tiga tujuh hektare)
terdapat di Blok I.D.1, Blok I.D.2, Blok I.D.4.

Arahan penanganan untuk zona kawasan peruntukan industri adalah :


 Pengembangan kawasan peruntukan industri (KPI) pada koridor Jalan Tuban-Gresik
berupa industri besar, menengah dan gudang sesuai dengan perijinan dan RTRW
Kabupaten Gresik
 Pengembangan kawasan peruntukan industri (KPI) diarahkan pada sisi timur dan barat
WP Gresik Utara (pada lahan non produktif dan dekat dengan industri eksisting)
 Pengembangan KPI yang ramah lingkungan
 Pengoptimalan industri kecil menengah.
 Mempertahankan keberadaan Industri eksisting
 Pengendalian dan pembatasan industri yang polutif pada zona perumahan
 Jenis industri yang dikembangkan adalah industri ramah lingkungan dan memenuhi
syarat AMDAL
 Penyediaan buffer berupa jalur hijau antara Kawasan Peruntukan Industri dengan
kawasan sekitar
 Pengembangan industri menyediakan prasarana industri seperti pengolahan limbah
B3, pengembangan IPAL, pengolahan sampah terpadu, penyediaan air dan
Penyediaan saluran
MATERI TEKNIS V-33
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 pengaturan keluar masuk kendaraan pada area KPI


 Pengembangan RTH pada KPI
 pembatasan pemanfaatan air bawah tanah untuk keperluan industri

MATERI TEKNIS V-34


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.8. Rencana Pola Ruang Zona Kawasan Peruntukan Industri

MATERI TEKNIS V-35


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

5.3.2.7 Zona Perumahan


Kawasan permukiman pada WP Gresik Utara berupa kawasan permukiman
perkotaan dan kawasan permukiman perdesaan. Untuk permukiman perkotaan berada di
kawasan perkotaan di Gresik Utara dan berada di koridor Jalan Kolektor Primer (Jalan
Tuban-Gresik).
Kondisi bangunan rumah mayoritas dalam kondisi layak huni. Untuk permukiman
dengan tingkat kepadatan tinggi yaitu berada di dekat Pasar dan Pusat Kecamatan. Selain
itu juga terdapat permukiman yang berada di sempadan sungai dan pesisir.
Pada wilayah perencanaan belum banyak perumahan pengembang, tedapat
perumahan pengembang yatu di Desa Raci Tengah, Desa Mojoasem dan Desa Kauman.
Rencana pengembangan pemukiman di akhir tahun perencanaan dilaksanakan
dengan melalui cara infiltrasi, penyatuan dan pengembangan baru. Untuk pengembangan
pemukiman baru lebih ditekankan pada pengembangan perumahan oleh developer dengan
tingkat kepadatan sedang. Pengembangan perumahan di wilayah WP Gresik Utara berupa
perumahan kepadatan tinggi, kepadatan sedang dan kepadatan rendah dengan total luasan
sebesar 1.611,69 Ha.
a. Perumahan Kepadatan Tinggi (R-2)
Pengembangan Perumahan kepadatan tinggi berupa kegiatan rumah tinggal, rumah kos,
rumah usaha dan home industri.
Pengembangan perumahan kepadatan tinggi di WP Gresik Utara seluas 673,61 hektar
dengan sebaran :
 SWP A seluas 260,17 Ha (dua ratus enam puluh satu koma satu tujuh hektare)
terdapat di Blok I.A.1, Blok I.A.2;
 SWP B seluas 132,87 Ha (seratus tiga puluh dua koma delapan tujuh hektare)
terdapat di Blok I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
 SWP C seluas 222,14 Ha (dua ratus dua puluh dua koma satu empat hektare) terdapat
di Blok I.C.1, Blok I.C.2, Blok I.C.3; dan
 SWP D seluas 58,42 Ha (enam puluh delapan koma empat dua hektare) terdapat di
Blok I.D.1.

Rencana penanganan untuk rumah kepadatan tinggi adalah:


 Pengembangan perumahan kepadatan tinggi (R-2) berkembang di seluruh SWP
berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
 Peningkatan kualitas perumahan kepadatan tinggi dengan penyediaan infrastruktur
lingkungan
MATERI TEKNIS V-36
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 Pengembangan perumahan kepadatan tinggi dengan cara infiltrasi yaitu mengisi


kantong-kantong kosong
 Penataan perumahan kepadatan tinggi di sempadan sungai dan sempadan pantai
 Pengembangan perumahan baru dengan pemenuhan kewajiban pengembang dalam
penyediaan PSU sebesar 40% dan menyesuaikan dengan peraturan perundangan
terkait
 Pengembangan RTH dan SPU di zona perumahan.
 Pengembangan lingkungan sehat di kawasan permukiman berbasis kearifan lokal
yang berwawasan lingkungan

b. Perumahan Kepadatan Sedang (R-3)


Perumahan kepadatan sedang di wilayah WP Gresik Utara umumnya tertata baik yang
dibangun swadaya oleh masyarakat maupun pengembang. Kegiatan pada rumah
kepadatan sedang yaitu rumah tinggal, rumah kos, rumah usaha dan home industri.
Pengembangan perumahan kepadatan sedang di WP Gresik Utara seluas 749,66 hektar
dengan sebaran :
 SWP A seluas 165,22 Ha (seratus enam puluh lima koma dua dua hektare) terdapat
di Blok I.A.1, Blok I.A.2;
 SWP B seluas 312,49 Ha (tiga ratus dua belas koma empat sembilan hektare)
terdapat di Blok I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.4;
 SWP C seluas 142,88 Ha (seratus empat puluh dua koma delapan delapan hektare)
terdapat di Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
 SWP D seluas 129,07 Ha (seratus dua puluh sembilan koma nol tujuh hektare)
terdapat di Blok I.D.1, Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4.

Rencana penanganan untuk rumah kepadatan sedang adalah:


 Pengembangan perumahan kepadatan sedang (R-3) berkembang di seluruh SWP
berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
 Pengembangan lingkungan sehat di kawasan permukiman berbasis kearifan lokal
yang berwawasan lingkungan
 Perumahan pengembang berkembang di pusat kota dan sub pusat pelayanan kota
 Peningkatan kualitas lingkungan permukiman dengan peningkatan sarana dan
prasarana seperti penambahan ruang terbuka hijau
 Pengembangan perumahan dengan cara infiltrasi yaitu mengisi kantong-kantong
kosong
MATERI TEKNIS V-37
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 Perumahan kepadatan sedang harus terintegrasi dengan perumahan lainnya dengan


pembangunan fasilitas publik dan akses jalan tembus
 Penanganan permukiman yang dekat dengan sempadan sungai dengan pemberian
buffer/jalur hijau
 Pengembangan perumahan baru dengan pemenuhan kewajiban pengembang dalam
penyediaan prasarana, sarana, utilitas umum dan fasilitas sosial dengan proporsi
sebesar 40% dan menyesuaikan dengan peraturan perundangan terkait
 Setiap pengembangan perumahan menyedikan jalan akses dengan lebar minimum 6
meter dan menyedikan RTH

c. Perumahan Kepadatan Rendah (R-4)


Perumahan kepadatan rendah di wilayah WP Gresik Utara umumnya tertata baik yang
dibangun swadaya oleh masyarakat maupun pengembang. Kegiatan pada rumah
kepadatan rendah yaitu rumah tinggal, rumah kos, rumah usaha dan home industri.
Pengembangan perumahan kepadatan rendah di WP Gresik Utara seluas 205,66 hektar
dengan sebaran pada :
 SWP B seluas 9,54 Ha (sembilan koma lima empat hektare) terdapat di Blok I.B.2,
Blok I.B.4;
 SWP C seluas 69,84 Ha (enam puluh sembilan koma delapan empat hektare)
terdapat di Blok I.C.1, Blok I.C.2, Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
 SWP D seluas 126,29 Ha (seratus dua puluh enam koma dua sembilan hektare)
terdapat di Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4

Rencana penanganan untuk rumah kepadatan rendah adalah:


 Pengembangan perumahan kepadatan rendah (R-4) berkembang di seluruh SWP
berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
 Pengembangan lingkungan sehat di kawasan permukiman berbasis kearifan lokal
yang berwawasan lingkungan
 Pada kawasan rawan bencana terbatas untuk pengembangan permukiman dan
diarahkan R-4
 Peningkatan kualitas lingkungan permukiman dengan peningkatan sarana dan
prasarana seperti penambahan ruang terbuka hijau
 Pengembangan perumahan dengan cara infiltrasi yaitu mengisi kantong-kantong
kosong

MATERI TEKNIS V-38


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 Pengembangan perumahan baru dengan pemenuhan kewajiban pengembang dalam


penyediaan prasarana, sarana, utilitas umum dan fasilitas sosial dengan proporsi
sebesar 30-40% dan menyesuaikan dengan peraturan perundangan terkait
 Setiap pengembangan perumahan menyedikan jalan akses dengan lebar minimum 6
meter dan menyedikan RTH

Perumahan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus dapat terpenuhi.


Pertumbuhan dan perkembangan jumlah penduduk akan diiringi dengan terus
meningkatnya kebutuhan akan pengadaan perumahan. Pengembangan permukiman dalam
meprediksikan kebutuhanya mempergunakan beberapa preparat ukur dengan bebarapa
asumsi pendekatan sebagai berikut ;
 Standar kebutuhan perumahan didasarkan pada asumsi setiap keluarga memerlukan
sebuah rumah.
 Dalam satu keluarga berdasarkan perhitungan terdiri dari 3 anggota keluarga.
 Komposisi pembagian kapling bangunan mempergunakan ketentuan perbandingan
1 : 2 : 3 (1 unit kapling besar ; 2 unit kapling sedang dan 3 unit kapling kecil).

Untuk menentukan jumlah unit rumah dan berapa luasan yang diperlukan maka
dipergunakan ketentuan dari SKB Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan
Menteri Perumahan Rakyat No.648–384/1992, No.739/KPTS/1992 dan No/009/KPTS/1992
dan No/009/KPTS/1992 tentang Pengaturan Kapling/Blok Permukiman adalah:
- Rumah kapling kecil seluas 50 m2 – 200 m2
- Rumah kapling sedang seluas 200 m2 – 300 m2
- Rumah kapling besar seluas 300 m2 – 500 m2
Berikut kebutuhan rumah di WP Gresik Utara :
Tabel 5.4. Kebutuhan Rumah pada WP Gresik Utara Tahun 2039
No Penduduk Rmh Rmh Rmh Total
. Desa Th 2039 Kav Kecil Kav Sedang Kav Besar Keb. Rumah
1 Purwodadi 2.193 263 132 44 439
2 Golokan 6.070 728 364 121 1.214
3 Ngawen 2.825 339 169 56 565
4 Asem Papak 1.208 145 73 24 242
5 Sidomulyo 1.125 135 67 22 225
6 Kauman 81 40 13
673 135
7 Bunderan 1.328 159 80 27 266
8 Pengulu 82 41 14
680 136
Raci Tengah
9 227 113 38
Raci Kulon 1.891 378

MATERI TEKNIS V-39


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

No Penduduk Rmh Rmh Rmh Total


. Desa Th 2039 Kav Kecil Kav Sedang Kav Besar Keb. Rumah
Wadeng
10 964 482 161
Sukorejo 8.034 1.607
11 Sambi Pondok 102 51 17
850 170
12 Kertosono 2.977 357 179 60 595
13 Mojo Asem 82 41 14
686 137
14 Mriyunan 2.213 266 133 44 443
15 Sedagaran 118 59 20
984 197
16 Srowo 1.380 166 83 28 276
17 Lasem 3.035 364 182 61 607
18 Gedangan 2.784 334 167 56 557
19 Randuboto 4.283 514 257 86 857
20 Doudo 1.636 196 98 33 327
21 Wotan 3.452 414 207 69 690
Surowiti
22 225 113 38
Siwalan 1.876 375
23 Prupuh 2.348 282 141 47 470
24 Banyu Tengah 3.702 444 222 74 740
25 Pantenan 3.400 408 204 68 680
26 Campurejo 13.869 1.664 832 277 2.774
27 Dalegan 7.897 948 474 158 1.579
28 Ketanen 3.148 378 189 63 630
29 Cangaan 3.236 388 194 65 647
30 Ngemboh 3.541 425 212 71 708
31 Banyu Urip 7.419 890 445 148 1.484
32 Gosari 2.867 344 172 57 573
33 Bolo 3.527 423 212 71 705
Glatik
34 283 141 47
Tanjungawan 2.356 471
35 Sekapuk 5.456 655 327 109 1.091
Pangkah
36 1.370 685 228
Wetan 11.417 2.283
37 Pangkah Kulon 9.070 1.088 544 181 1.814
38 Kebon Agung 1.571 189 94 31 314
16.441 8.220 2.740
137.005 27.401
Sumber : Hasil Rencana

MATERI TEKNIS V-40


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.9. Rencana Pola Ruang Zona Perumahan

MATERI TEKNIS V-41


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

5.3.2.8 Zona Sarana Pelayanan Umum


Berdasarkan Permen ATR No. 11/2021 dan Permen ATR No. 14/2021 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota,
Zona Sarana Pelayanan Umum pada WP Gresik Utara terdiri dari 4 sub zona, yaitu : SPU
Skala Kota, SPU skala Kecamatan, SPU Skala Kelurahan dan SPU Skala RW. Sarana
Pelayanan Umum di wilayah perencanaan meliputi Sarana pendidikan, sarana transportasi,
sarana kesehatan, sarana olahraga dan sarana peribadatan.
Sarana Pelayanan umum di WP Gresik Utara terdiri dari fasilitas pendidikan mulai
dari PAUD, TK sampai dengan SMA atau sederajat dan hampir merata di seluruh wilayah
perencanaan. Untuk fasilitas kesehatan berupa Rumah Sakit, Puskesmas dan Puskesmas
Pembantu. Untuk fasilitas peribadatan terdapat masjid, musholla
Ketersediaan Sarana tersebut sudah cukup lengkap dan lokasinya menyebar di
seluruh pusat-pusat desa dan kecamatan di WP Gresik Utara. Arahan penanganan SPU
untuk Kawasan WP Gresik Utara adalah:
(1) Rencana subzona SPU skala kota (SPU-1) berupa Pendidikan Tinggi
(2) Rencana subzona SPU skala kecamatan (SPU-2) berupa berupa Puskesmas, Pendidikan
Tingkat SMA dan SMP
(3) Subzona SPU skala kelurahan (SPU-3) berupa masjid, lapangan olahraga dan SD
Subzona SPU skala RW (SPU-4)
(4) Mempertahankan SPU eksisting
(5) Meningkatkan kualitas dan pemeliharaan SPU
(6) Mengembangkan SPU skala Kelurahan dan RW berupa Lapangan Olahraga di zona
perumahan
(7) Mengembangkan SPU Sosial berupa taman baca, gedung serbaguna skala Kecamatan
(8) Mengembangan fasilitas sosial bersama antara perkampungan dengan perumahan
(9) Mengembangkan sarana pelayanan umum pada zona perumahan baru

Zona sarana pelayanan umum (SPU) di WP Gresik Utara seluas 46,89 hektar
meliputi:
(1) Sub-zona sarana pelayanan umum skala kota (SPU-1) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a seluas 1,77 Ha (satu koma tujuh tujuh hektar) tersebar pada:
a. SWP A seluas 1,19 Ha (satu koma satu sembilan hektar) terdapat di Blok I.A.1,
Blok I.A.2;
b. SWP B seluas 0,42 Ha (nol koma empat dua hektar) terdapat di Blok I.B.1; dan

MATERI TEKNIS V-42


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

c. SWP C seluas 0,16 Ha (nol koma satu enam hektar) terdapat di Blok I.C.1.
(3) Sub-zona sarana pelayanan umum skala Kecamatan (SPU-2) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a seluas 12,43 Ha (dua belas koma empat tiga hektare) tersebar
pada :
a. SWP A seluas 7,54 Ha (tujuh koma lima empat hektare) terdapat di Blok I.A.1,
Blok I.A.2
b. SWP B seluas 1,54 Ha (satu koma lima empat hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok
I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
c. SWP C seluas 2,36 Ha (dua koma tiga enam hektare) terdapat di Blok I.C.1, Blok
I.C.4; dan
d. SWP D seluas 0,99 Ha (satu koma sembilan sembilan hektare) terdapat di Blok
I.D.1, Blok I.D.2.
(4) Sub-zona sarana pelayanan umum skala Kelurahan (SPU-3) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a seluas 25,20 Ha (dua puluh lima koma dua nol hektare) tersebar
pada :
a. SWP A seluas 7,30 Ha (tujuh koma tiga nol hektare) terdapat di Blok I.A.1, Blok
I.A.2;
b. SWP B seluas 6,06 Ha (enam koma nol enam hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok
I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
c. SWP C seluas 6,43 Ha (enam koma empat tiga hektare) terdapat di Blok I.C.1,
Blok I.C.2, Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
d. SWP D seluas 5,41 Ha (lima koma empat satu hektare) terdapat di Blok I.D.1,
Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4.
(5) Sub-zona sarana pelayanan umum skala RW (SPU-4) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a seluas 7,48 Ha (tujuh koma empat delapan hektare) tersebar pada:
a. SWP A seluas 2,82 Ha (dua koma delapan dua hektare) terdapat di Blok I.A.1,
Blok I.A.2;
b. SWP B seluas 1,70 Ha (satu koma tujuh nol hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok
I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
c. SWP C seluas 1,57 Ha (satu koma lima tujuh hektare) terdapat di Blok I.C.1, Blok
I.C.3, Blok I.C.4; dan
d. SWP D seluas 1,38 Ha (satu koma tiga delapan hektare) terdapat di Blok I.D.1,
Blok I.D.2, Blok I.D.3

MATERI TEKNIS V-43


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Berikut hasil perhitungan proyeksi sarana pelayanan umum berdasarkan jenisnya :


a. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang dimaksud adalah sarana ruang belajar di sekolah dengan
tingkatan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
Menengah Umum. Perkiraan kebutuhan fasilitas pendidikan ini adalah sebagai berikut :
1. Taman Kanak-kanak
Tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak sesuai dengan standar, menampung sebanyak 2
ruang kelas dengan jumlah siswa pada tiap kelasnya sebanyak 35 siswa. Lokasi tingkat
sekolah ini sebaiknya di tengah-tengah kelompok keluarga atau digabung dengan taman
dan N DESA SMP SMA
tempat O EKSISTI RENCA PENAMBAH EKSISTI RENCA PENAMBAH
bermain, NG NA AN NG NA AN
dengan 1 Sidomul 1 1 Sudah - 1 1 Unit
radius yo Mencukupi
2 Bulu - 1 1 Unit - - Belum
perlu
penambaha
n
3 Bobang - - Belum - - Belum
perlu perlu
penambaha penambaha
n n
4 Semen 1 Sudah - - Tetap perlu
Mencukupi penambaha
n 1 unit
pencapaian 500 meter. Luasan tanah yang dibutuhkan untuk fasilitas ini adalah 1.200 m 2.
2. Sekolah Dasar
Asumsi yang digunakan dalam penentuan Sekolah Dasar adalah 1 sekolah terdiri 12
kelas dengan jumlah murid tiap kelas 40 siswa, sehingga jumlah siswa yang dapat
ditampung dalam 1 unit SD adalah 480 siswa, sedangkan luas tiap unitnya adalah
2.000m2. Dengan radius pencapaian 1000m2.
3. Sekolah Menengah Pertama

MATERI TEKNIS V-44


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

SMP diperuntukkan bagi anak-anak lulusan Sekolah Dasar, fasilitas tersebut


disediakan untuk melayani penduduk sebanyak 4.800 jiwa dengan kebutuhan lahan
9.000 m2. Dengan radius pencapaian mencapai 1000m2,
4. Sekolah Menengah Umum
Sekolah Menengah Umum disediakan untuk melayani penduduk sebanyak 4.800
jiwa dengan kebutuhan lahan tiap unit SMU adalah 12.500 m2 dan radius pencapaian
mencapai 3000m2.

Tabel 5.5. Proyeksi Kebutuhan SPU Pendidikan di WP Gresik Utara Tahun 2039
Penduduk
No. Desa Th 2039 TK SD SMP SMA
1 Purwodadi 2.193 2 1 0 0
2 Golokan 6.070 5 4 1 1
3 Ngawen 2.825 2 2 1 1
4 Asem Papak 1.208 1 1 0 0
5 Sidomulyo 1.125 1 1 0 0
6 Kauman 673 1 0 0 0
7 Bunderan 1.328 1 1 0 0
8 Pengulu 680 1 0 0 0
Raci Tengah
9 2
Raci Kulon 1.891 1 0 0
Wadeng
10 6
Sukorejo 8.034 5 2 2
11 Sambi Pondok 850 1 1 0 0
12 Kertosono 2.977 2 2 1 1
13 Mojo Asem 686 1 0 0 0
14 Mriyunan 2.213 2 1 0 0
15 Sedagaran 984 1 1 0 0
16 Srowo 1.380 1 1 0 0
17 Lasem 3.035 2 2 1 1
18 Gedangan 2.784 2 2 1 1
19 Randuboto 4.283 3 3 1 1
20 Doudo 1.636 1 1 0 0
21 Wotan 3.452 3 2 1 1
Surowiti
22 2
Siwalan 1.876 1 0 0
23 Prupuh 2.348 2 1 0 0
24 Banyu Tengah 3.702 3 2 1 1
25 Pantenan 3.400 3 2 1 1
26 Campurejo 13.869 11 9 3 3
27 Dalegan 7.897 6 5 2 2
28 Ketanen 3.148 3 2 1 1
29 Cangaan 3.236 3 2 1 1
30 Ngemboh 3.541 3 2 1 1
31 Banyu Urip 7.419 6 5 2 2
32 Gosari 2.867 2 2 1 1
33 Bolo 3.527 3 2 1 1
Glatik
34 2
Tanjungawan 2.356 1 0 0
35 Sekapuk 5.456 4 3 1 1
36 Pangkah Wetan 11.417 9 7 2 2
37 Pangkah Kulon 9.070 7 6 2 2
38 Kebon Agung 1.571 1 1 0 0
137.005 110 86 29 29
Sumber : Hasil Rencana
MATERI TEKNIS V-45
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

b. Fasilitas Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani
yang perlu disediakan di lingkungan perumahan yang direncanakan selain sesuai peraturan
yang ditetapkan, juga sesuai dengan keputusan masyarakat yang bersangkutan. Oleh
karena itu, berbagai macam agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat penghuni
yang bersangkutan, maka kepastian tentang jenis dan jumlah fasilitas peribadatan yang
akan dibangun baru dapat dipastikan setelah lingkungan perumahan dihuni setelah
beberapa waktu. Pendekatan perencanaan yang diatur dengan memperkirakan populasi dan
jenis agama serta kepercayaan dan kemudian merencanakan alokasi tanah dan lokasi
bangunan peribadatan sesuai dengan tuntutan religius.Adapun standar teknis yang berlaku
untuk fasilitas peribadatan berdasarkan SNI No. 03-1733 tahun 2004 tentang Tata Cara
Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan adalah sebagai berikut:
 Musholla/Langgar dengan penduduk pendukung 250 jiwa, dengan luas lahan minimal

100 m2 atau 0,01 Ha dengan radius pencapaian 100m2.


 Masjid dengan penduduk pendukung 2500 jiwa, dengan luas lahan minimal 600 m 2

dengan radius pencapain 1000m2. Sarana ibadah lain tergantung sistem


kekerabatan/hirarki lembaga.
Tabel 5.6. Proyeksi Kebutuhan SPU Peribadatan di WP Gresik Utara Tahun 2039
Penduduk Masjid
No. Desa Th 2039 Musholla warga
1 Purwodadi 2.193 9 1
2 Golokan 6.070 24 2
3 Ngawen 2.825 11 1
4 Asem Papak 1.208 5 0
5 Sidomulyo 1.125 4 0
6 Kauman 673 3 0
7 Bunderan 1.328 5 1
8 Pengulu 680 3 0
Raci Tengah
9 8
Raci Kulon 1.891 1
Wadeng
10 32
Sukorejo 8.034 3
11 Sambi Pondok 850 3 0
12 Kertosono 2.977 12 1
13 Mojo Asem 686 3 0
14 Mriyunan 2.213 9 1
15 Sedagaran 984 4 0
16 Srowo 1.380 6 1
17 Lasem 3.035 12 1

MATERI TEKNIS V-46


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Penduduk Masjid
No. Desa Th 2039 Musholla warga
18 Gedangan 2.784 11 1
19 Randuboto 4.283 17 2
20 Doudo 1.636 7 1
21 Wotan 3.452 14 1
Surowiti
22 8
Siwalan 1.876 1
23 Prupuh 2.348 9 1
24 Banyu Tengah 3.702 15 1
25 Pantenan 3.400 14 1
26 Campurejo 13.869 55 6
27 Dalegan 7.897 32 3
28 Ketanen 3.148 13 1
29 Cangaan 3.236 13 1
30 Ngemboh 3.541 14 1
31 Banyu Urip 7.419 30 3
32 Gosari 2.867 11 1
33 Bolo 3.527 14 1
Glatik
34 9
Tanjungawan 2.356 1
35 Sekapuk 5.456 22 2
36 Pangkah Wetan 11.417 46 5
37 Pangkah Kulon 9.070 36 4
38 Kebon Agung 1.571 6 1
137.005 548 55
Sumber : Hasil Rencana

c. Fasilitas Kesehatan
Sarana kesehatan berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat sekaligus untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Dasar penyediaan
sarana ini adalah didasarkan pada jumlah penduduk yang dilayani oleh sarana tersebut.
Sarana yang dibutuhkan sebagai berikut :
 Posyandu yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan untuk anak-anak usia
balita dengan jumlah penduduk pendukung 1.250 jiwa, luas lahan yang dibutuhkan
60 m2, dan radius pencapaian 500 meter dengan lokasi di tengah kelompok tetangga
tidak menyeberang jalan
 Tempat Praktek Dokter merupakan fasilitas kesehatan yang tersebar di pemukiman
penduduk. Dalam menghitung menghitung proyeksi digunakan asumsi bahwa 1 unit
tempat praktek dokter dapat melayani 5.000 penduduk dengan luas lahan yang
dibutuhkan 300 m2.

MATERI TEKNIS V-47


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 Apotek, berfungsi untuk melayani penduduk dalam pengadan obat-obatan, baik


untuk penyembuhan maupun pencegahan. Penduduk pendukung 30.000 jiwa, luas
lahan yang dibutuhkan 250 m2 dengan radius pencapaian 1500 m.
 Puskesmas, yang berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penyembuhan penyakit,
selain melaksanakan program pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit di
wilayah kerjanya. Jumlah penduduk pendukung adalah 120.000 jiwa, luas lahan
yang dibutuhkan 1000 m2, radius pencapaian 3.000 m dan lokasinya dapat
bergabung dengan kantor kecamatan.

Selengkapnya proyeksi kebutuhan lahan fasilitas kesehatan di WP dapat dilihat pada


tabel berikut :
Tabel 5.7. Proyeksi Kebutuhan SPU Kesehatan di WP Gresik Utara Tahun 2039
Penduduk Balai
No. Desa Th 2039 Pengobatan Posyandu
1 Purwodadi 2.193 1 2
2 Golokan 6.070 2 5
3 Ngawen 2.825 1 2
4 Asem Papak 1.208 0 1
5 Sidomulyo 1.125 0 1
6 Kauman 673 0 1
7 Bunderan 1.328 1 1
8 Pengulu 680 0 1
Raci Tengah
9 1
Raci Kulon 1.891 2
Wadeng
10 3
Sukorejo 8.034 6
11 Sambi Pondok 850 0 1
12 Kertosono 2.977 1 2
13 Mojo Asem 686 0 1
14 Mriyunan 2.213 1 2
15 Sedagaran 984 0 1
16 Srowo 1.380 1 1
17 Lasem 3.035 1 2
18 Gedangan 2.784 1 2
19 Randuboto 4.283 2 3
20 Doudo 1.636 1 1
21 Wotan 3.452 1 3
Surowiti
22 1
Siwalan 1.876 2
23 Prupuh 2.348 1 2
24 Banyu Tengah 3.702 1 3
25 Pantenan 3.400 1 3
26 Campurejo 13.869 6 11

MATERI TEKNIS V-48


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Penduduk Balai
No. Desa Th 2039 Pengobatan Posyandu
27 Dalegan 7.897 3 6
28 Ketanen 3.148 1 3
29 Cangaan 3.236 1 3
30 Ngemboh 3.541 1 3
31 Banyu Urip 7.419 3 6
32 Gosari 2.867 1 2
33 Bolo 3.527 1 3
Glatik
34 1
Tanjungawan 2.356 2
35 Sekapuk 5.456 2 4
36 Pangkah Wetan 11.417 5 9
37 Pangkah Kulon 9.070 4 7
38 Kebon Agung 1.571 1 1
137.005 55 110
Sumber : Hasil Rencana

MATERI TEKNIS V-49


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.10. Rencana Pola Ruang Zona Sarana Pelayanan Umum

MATERI TEKNIS V-50


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

5.3.2.9 Zona Perdagangan dan Jasa


Pertumbuhan perdagangan dan jasa pada wilayah WP Gresik Utara berkembang
secara linier dan berkembang skala Kota pada jalan-jalan utama. Persebaran kegiatan
perdagangan jasa meliputi Pasar Sidayu, Pasar Sekapuk, Pasar Campurejo, Pasar Hewan,
Pasar Ujungpangkah dan perdagangan jasa di sepanjang Jalan Kolektor Primer (Jalan
Tuban-Gresik). Adapun kegiatan perdagangan jasa yaitu berupa Pasar, Bank, Toko, Warung,
Bengkel, Restoran, SPBU, minimarket, usaha kolam renang dan usaha perdagangan jasa
lainnya. Intensitas perdagangan jasa tinggi yaitu di Desa Sekapuk, Desa Mriyunan, Desa
Campurejo, Desa Ujungpangkah Wetan sekitar Pasar. Kadangkala terjadi kemacetan di Jalan
Kolektor Primer akibat intensitas kegiatan tinggi. Fasilitas Perdagangan dan Jasa yang
terdapat di WP Gresik Utara meliputi pasar, toko, restoran, dan warung/ kedai makanan dan
minuman. Di sekitar Pasar Campurejo dan Ujungpangkah wetan banyak terdapat PKL yang
berada pada bahu jalan.
Pola perkembangan yang akan datang akan terjadi pergeseran fungsi lahan yaitu
perubahan fungsi kawasan perumahan menjadi kawasan perdagangan dan jasa seiring
dengan perkembangan kawasan fungsional perkotaan. Rencana perdagangan jasa pada WP
Gresik Utara berupa perdagangan jasa skala Kota, perdagangan jasa skala WP dan
perdagangan jasa skala Sub WP dengan total sebesar 382,97 Ha.
a. Perdagangan dan Jasa skala Kota (K-1)
Pengembangan perdagangan jasa skala Kota di jalan utama pada pusat kota dan sub pusat
pelayanan kota. Untuk kegiatannya seperti Hotel, Supermarket, Depo Bangunan, Pasar skala
Kota, dll.
Pengembangan perdagangan jasa skala Kota sebesar 69,99 Ha pada :
 SWP A seluas 39,19 Ha (tiga puluh sembilan koma satu sembilan hektare) terdapat di
Blok I.A.1, Blok I.A.2;
 SWP B seluas 29,77 Ha (dua puluh sembilan koma tujuh tujuh hektare) terdapat di Blok
I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
 SWP D seluas 1,04 Ha (satu koma nol empat hektare) terdapat di Blok I.D.3.

Arahan pengembangan dan penanganan perdagangan jasa skala Kota adalah:


 Pengembangan perdagangan jasa skala Kota (K-1) akan tersebar pada pusat kota dan
sub pusat pelayanan kota di sekitar koridor jalan utama berupa Pasar, minimarket,
ruko, toko dan rumah makan dan di koridor jalan utama
 Penataan dan pengaturan zona perdagangan dan jasa di sepanjang koridor jalan utama
wilayah
MATERI TEKNIS V-51
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

 Pembuatan sentra PKL di lahan asset dekat dengan Pasar


 Penataan dan pengoptimalan Pasar
 Pengembangan perdagangan jasa harus terintergrasi dengan akses yang memadai
 Pengembangan perdagangan dan jasa dengan konsep green building
 Pengembangan minimarket perlu untuk dikendalikan dan hanya dibatasi di jalan utama
kawasan permukiman dan berjarak minimal 1.000 meter dari pasar tradisional.
 Pada persimpangan jalan diminimalkan kegiatan perdagangan jasa yang menimbulkan
bangkitan tinggi seperti minimarket

b. Perdagangan dan Jasa skala WP (K-2)


Pengembangan perdagangan jasa skala WP yaitu dikembangkan pada Jalan Tuban-
Gresik dan pada jalan poros desa (JKP-4). Untuk kegiatannya seperti Swalayan, Minimarket
dan lainnya.
Pengembangan perdagangan jasa skala WP sebesar 118,10 Ha pada :
 SWP A seluas 51,46 Ha (lima puluh satu koma empat enam hektare) terdapat di Blok
I.A.1, Blok I.A.2;
 SWP B seluas 11,95 Ha (sebelas koma sembilan lima hektare) terdapat di Blok I.B.1,
Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
 SWP C seluas 15,30 Ha (lima belas koma tiga nol hektare) terdapat di Blok I.C.1, Blok
I.C.4; dan
 SWP D seluas 39,38 Ha (tiga puluh sembilan koma tiga delapan hektare) terdapat di
Blok I.D.1, Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4.

Arahan pengembangan dan penanganan perdagangan jasa skala WP adalah :


 Pengembangan perdagangan jasa skala WP (K-2) tersebar pada Jalan Tuban-Gresik
dan pada jalan poros desa (JKP-4).
 Pengembangan minimarket perlu untuk dikendalikan dan hanya dibatasi di jalan
utama kawasan permukiman dan berjarak minimal 1.000 meter dari pasar tradisional.
 Pada persimpangan jalan diminimalkan kegiatan perdagangan jasa yang menimbulkan
bangkitan tinggi seperti minimarket
 Perdagangan jasa SWP wajib menyediakan parkir off street
 Pengendalian aturan intensitas bangunan bangunan
 Mengembangkan sentra PKL di sekitar pusat kegiatan dengan konsep wisata kuliner di
lahan aset

MATERI TEKNIS V-52


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

c. Perdagangan dan Jasa skala SWP (K-3)


Pengembangan perdagangan jasa skala SWP sebesar 194,88 Ha pada :
 SWP A seluas 33,77 Ha (tiga puluh tiga koma tujuh tujuh hektare) terdapat di Blok
I.A.1;
 SWP B seluas 29,44 Ha (dua puluh sembilan koma empat empat hektare) terdapat di
Blok I.B.1, Blok I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
 SWP C seluas 88,96 Ha (delapan puluh delapan koma sembilan enam hektare)
terdapat di Blok I.C.1, Blok I.C.2, Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
 SWP D seluas 42,71 Ha (empat puluh dua koma tujuh satu hektare) terdapat di Blok
I.D.1, Blok I.D.2, Blok I.D.3, Blok I.D.4.

Pengembangan perdagangan jasa skala SWP yaitu dikembangkan pada jalan jalan
lokal pada WP Gresik Utara. Untuk kegiatannya seperti toko, warung, dan lain-lain.
Arahan pengembangan dan penanganan perdagangan jasa skala SWP adalah :
 Pengembangan perdagangan jasa skala SWP pada jalan lokal
 Perdagangan jasa di jalan lokal wajib menyediakan parkir off street
 Pengendalian aturan intensitas bangunan

MATERI TEKNIS V-53


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.11. Rencana Pola Ruang Zona Perdagangan dan Jasa


MATERI TEKNIS V-54
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

5.3.2.10 Zona Perkantoran (KT)


Zona perkantoran merupakan zona yang difungsikan untuk pengembangan kegiatan
pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Zona perkantoran pemerintahan di wilayah WP
Gresik Utara terdiri dari Kantor Kelurahan dan Kantor Kecamatan dan beberapa kantor
pemerintahan
Pengembangan zona perkantoran sebesar 19,69 ha dengan sebaran :
 SWP A seluas 2,52 Ha (dua koma lima dua hektare) terdapat di Blok I.A.1, Blok
I.A.2;
 SWP B seluas 0,61 Ha (nol koma enam satu hektare) terdapat di Blok I.B.1, Blok
I.B.2, Blok I.B.3, Blok I.B.4;
 SWP C seluas 15,21 Ha (lima belas koma dua satu hektare) terdapat di Blok
I.C.1, Blok I.C.2, Blok I.C.3, Blok I.C.4; dan
 SWP D seluas 1,35 Ha (satu koma tiga lima hektare) terdapat di Blok I.D.1, Blok
I.D.2, Blok I.D.3

Arahan penanganan untuk zona perkantoran adalah :


 Mempertahankan zona perkantoran eksisting
 Pengendalian aturan intensitas bangunan sub zona perkantoran pemerintah
dengan KDB maksimal 60%
 Pengembangan perkantoran di jalan utama dan di pusatkan untuk skala
Kabupaten di Pusat Kota dan sub pusat pelayanan kota
 Zona Perkantoran wajib menyediakan parkir off street

MATERI TEKNIS V-55


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.12. Rencana Pola Ruang Zona Perkantoran

MATERI TEKNIS V-56


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Tabel 5.8 Rencana Pola Ruang WP Gresik Utara

Luas Luas
Luas sub
Zona Sub Zona zona zona
zona (Ha)
(Ha) (%)
Badan Air Badan Air 35,25 35,25 0,45%
Perlindungan Setempat Perlindungan Setempat 21,50 21,50 0,28%
RTH Taman Kota 14,08 124,33 1,60%
Taman Kecamatan 16,95
Taman Kelurahan 15,92
Pemakaman 39,71
Jalur Hijau 37,67
Ekosistem Mangrove Ekosistem Mangrove 14,28 14,28 0,18%
Badan Jalan Badan Jalan 310,23 310,23 3,99%
Hutan Produksi Hutan Produksi Tetap 780,75 780,75 10,05%
Pertanian Tanaman Pangan 1070,76 3173,18 40,85%
Hortikultura 2098,42
Peternakan 4,00
Perikanan Perikanan Budi Daya 146,34 146,34 1,88%
Kawasan Peruntukan
Industri Kawasan Peruntukan Industri 1037,60 1037,60 13,36%
Pariwisata Pariwisata 45,07 45,07 0,58%
Perumahan Perumahan Kepadatan Tinggi 673,61 1628,93 20,97%
Perumahan Kepadatan Sedang 749,66
Perumahan Kepadatan Rendah 205,66
Sarana Pelayanan Umum SPU Skala Kota 1,77 46,89 0,60%
SPU Skala Kecamatan 12,43
SPU Skala Kelurahan 25,20
SPU Skala RW 7,48
Perdagangan dan Jasa Skala
Perdagangan dan Jasa Kota 69,99 382,97 4,93%
Perdagangan dan Jasa Skala
WP 118,10
Perdagangan dan Jasa Skala
SWP 194,88
Perkantoran Perkantoran 19,69 19,69 0,25%
7767,0 100,00
Grand Total 7767,01 1 %
Sumber : Hasil Rencana

MATERI TEKNIS V-57


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.13. Rencana Pola Ruang

MATERI TEKNIS V-58


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.14. Rencana Pola Ruang SWP A

MATERI TEKNIS V-59


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.15. Rencana Pola Ruang SWP B

MATERI TEKNIS V-60


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.16. Rencana Pola Ruang SWP C

MATERI TEKNIS V-61


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) WP Gresik Utara. Kabupaten Gresik

Peta 5.17. Rencana Pola Ruang SWP D

MATERI TEKNIS V-62

Anda mungkin juga menyukai