Anda di halaman 1dari 5

Nama : Christine Era Thania Purba

NIM : 121220045
Kelas : RA

Resume Tata Guna Lahan Minggu 9


Komponen spesifik lahan
Jenis dan pembagian komponen spesifik lahan sangat tergantung dari skala atau kedalaman dari
tata guna lahan yang akan disusun sehingga rencana yang dibuat sebaiknya memiliki tingkat
kerincian yang semakin tinggi supaya pembagian komponen spesifik lahannya dan skala petanya
juga semakin rinci. Komponen spesifik lahan memiliki 4 skala yaitu, skala nasional, skala
regional, skala kabupaten/kota, dan skala kawasan/bagian wilayah kota. Pada skala nasional, ada
arahan indikator dan kriteria serta pola pengelolaan kawasan termasuk pula karakter dan pola
ruang dari kawasan budidaya (seperti industri, pertanian, kehutanan, dan pariwisata), kawasan
lindung, dan kawasan tertentu. Skala provinsi berisi struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah
serta pola pedoman pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi. Pada rencana struktur tata
ruang, yang dibahas adalah rencana pengembangan sistem kota, infrastruktur wilayah, sarana
prasarana, kawasan strategis, dan kawasan pertahanan keamanan. Untuk rencana pola ruang, yang
dibahas adalah rencana pengembangan kawasan lindung dan kawasan budidaya. Selain struktur
ruang dan pola ruang, komponen spesifik lahan yang dibahas pada skala provinsi adalah rencana
daya dukung dan daya tampung lingkungan. Pada skala daerah kabupaten/kota, rencana tata ruang
menjabarkan tentang struktur dan pola ruang Provinsi ke dalam struktur dan pola pemanfaatan
ruang daerah kabupaten/kota, rencana umum tata ruang, dan pedoman pengendalian pemanfaatan
ruang daerah kabupaten/kota. Pada rencana tata ruang skala kawasan perkotaan/BWK, komponen
spesifik lahan yang dibahas adalah ruang terbuka, kawasan permukiman, kawasan industri,
kawasan perdagangan dan jasa, serta fasilitas umum. Kawasan budidaya merupakan kawasan yang
memiliki fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber-sumber daya
manusia dan sumber daya buatan. Pengaturan pemanfaatan kawasan budidaya adalah bentuk-
bentuk pengaturan pemanfaatan ruang di kawasan budidaya yang dapat menyangkut hal-hal
seperti upaya eksploitasi pertambangan, budidaya kehutanan, budidaya pertanian, dan kegiatan
pembangunan permukiman, industri, pariwisata, dan lain-lain yang sejenis. Penataan ruang
kawasan budidaya bertujuan untuk mencapai tata ruang kawasan budidaya secara optimal dan
meningkatkan fungsi kawasan budidaya.

❖ Skala Nasional (RTRWN)

Berisikan arahan indikator dan kriteria termasuk pula karakter dan pola ruang dari:
➢ Industri terkait penyedia bahan baku/dasar
AwalPertanian terkait tanaman pangan, perkebunan, perikanan
➢ Kehutanan
➢ Parawisata
➢ Kawasan lindung
➢ Kawasan tertentu
❖ Skala Provinsi (RTRW Prov)

Skala petanya 1:250.000


Berisikan struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah (termasuk pesoman pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah)
➢ Rencana struktur ruang terkait
1. Rencana Pembangunan sisten Perkotaan di Sumatera Utara
2. Rencana pembangunan infrastruktur wilayah
3. Rencana pembangunan kawasan andalan
4. Rencana Pengembangan Kawasan Pertahanan Keamanan

➢ Rencana Pola Ruang


Rencana Pengembangan Kawasan Lindung
1. Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi melindungi
kelestarian Lingkungan Hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya bu
dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan Pembangunan
berkelanjutan.
2. Pengelolaan kawasan lindung adalah upaya penetapan, pelestarian dan
pengendalian pemanfaatan kawasan lindung.

3. Kawasan Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang
mampu memberikan lindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya
sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta memelihara kesuburan
tanah.

4. Kawasan Bergambut adalah kawasan yang unsur pembentuk tanahnya sebagian


besar berupa sisa- sisa bahan organik yang tertimbun dalam waktu yang lama.

5. Kawasan Resapan air adalah daerah yang mempunyai kemampuan tinggi untuk
meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akifer)
yang berguna sebagai sumber air.

6. Sempadan Pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai


manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai.

7. Sempadan Sungai adalah Kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai
buatan/kanal/ saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi sungai.

➢ Rencana Pengembangan kawasan budidaya :


merpakan kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas
dasar kondisi dan potensi sumber daya manusia dan sumber daya buatan.
Pada kawasan budidaya penataan ruangnya bertujuan untuk:
a. Tercapainya kawasan budidaya secara optimal
b. Meningkatkan kawsan budidaya
➢ Rencana Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
❖ Skala Daerah Kabupaten/Kota

Skala petanya 1:50.000


Berisikan penjabaran struktur dan pola ruang provinsi kedalam
-) Struktur dan Pola pemanfaatan ruang daerah Kabupaten/Kota
-) Rencana umum tata ruang
-) Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang daerah Kabupaten/Kota

❖ Skala Kawasan Perkotaan/BWK

Skala petanya 1:25.000


Berisikan;

➢ Open Space
Pada open space dimanfaatkan untuk melindungi dari bencana alam, melindungi dan
mengelola sumberdaya alam untuk alasan ekonomis, melindungi dan menigkan kenyamana
alami, serta nilai-nilai sosial di dalamnya, untuk rekreasi.pendidikan, sebagai lahan
cadangan untuk perkembangan kota pada masa yang akan dating, dan sebagai unsur
pembentuk kota.

➢ Residential Uses
Dimanfaatkan untuk menentukan neighborhood unit dengan karakteristik:
a. Ukuran
b. Batasan wilayah yang diperhitungkan
c. Ruang terbuka untuk rekreasi
d. Pusat pelayan
e. Pusat perbelanjaan

Namun harus mempertimbangkan:


a. areal geografis dengan batas yang jelas dengan tingkat homogenitas
b. hemodenitas sosial yang ditujukan
c. Perhatian terhadap masayarakat

Langkah langkah menentukan kebutuhan perumahan:


1. Memperkirakan jumlah penduduk mendatang dan profil demografinya.
2. Menerjemahkan penduduk ke dalam jumlah rumah tangga berdasarkan ukuran dan tipe
rumah tangga.
3. Menerjemahkan (menggunakan kriteria dari ketetapan dan kecukupan rumah) jumlah
rumah tangga ke dalam unit-init hunian berdasarkan ukuran hunian dan tipe rumah.

Menemukan jumlah unit-unit hunian yang ada menurut ukuran dan tipe.
1. Menghitung "basic need gap
2. Menghitung "need gap yang masuk akal : "basic need gap ditambah dengan pemanfaatan
oleh guna lahan lain (obselence, demolition, abandonment, renewal, invasion), kehilangan
rumah akibat bencana alam atau kebakaran, dan pengosongan (allowance vacancies).

Menghitung kebutuhan konstruksi untuk rumah baru: "need gap" minus jumlah rumah yang
dibuat melalui konversi dan perbaikan.

➢ Peruntukan Industri
• Lokasi harus memiliki kemiringan kurang atau sama dengan 5%.
• Untuk jenis industri tertentu (extensive manufacturing), membutuhkan lahan terbuka
(open sites). tempat penyimpanan (storage), memiliki kemudahan hubungan
(access), dan tempat parkir Harus memiliki akses kepada jaringan transportasi
• Lokasi harus terletak pada jangkauan tempat tinggal pekerjanya.
• Peralatan pendukung harus terletak pada atau dekat dengan lokasi.
• Penggunaan lahan industri ini harus serasi dengan penggunaan lahan disekitarnya.
• Disarankan lokasi terletak pada jaringan jalan utama untuk memudahkan distribusi
dan akses dari pekerjanya.
• Lingkungan harus menarik supaya lokasinya "marketable
• Untuk industri yang menghasilkan sampah, harus terdapat lahan cukup untuk
pengolahannya.
• Ukuran dari masing-masing kapling industri sangat bervariasi.

Lokasi dari tipe industri yang mengganggu (nuisance-type industries), harus


dipertimbangkan faktor bahaya dan tampilan dari tempat barang rongsokan (junkyards), dan
tempat penyimpanan bahan bakar

➢ Peruntukan retail dan komersil


➢ Fasilitas Komunitas
Prinsip Penyediaan fasilitas komunitas

• Lokasi harus diletakkan secara cermat karena banyak fasilitas termasuk di dalamnya
bangunan dan tempat pasrkir dan beberapa fasilitas lainnya juga memiliki fungsi
rekreasi. Misalnya bila dikaitkan dengan kemiringan, tidak lebih dari 5 %.
• Taman, lapangan golf, dan lain-lain, biasanya berlokasi di kawasan pinggiran. Tapi
institusi seperti Perguruan Tinggi dan Pusat Pelayanan Kesehatan atau Rumah Sakit
harus diletakkan pada lokasi yang sesuai, tidak terganggu oleh lalu lintas dan
penggunaan lahan yang tidak cocok.
• Kemudahan hubungan langsung kepada jaringan jalan utama dan transportasi umum
sangat penting.
• Ukuran dari lahan harus cocok dengan jenis aktivitasnya.
• Fasilitas kebudayaan, tempat ibadah, dan olah raga yang biasa ditonton (spectator
sports) umumnya memiliki lokasi terpusat.
• Banyak fasilitas masyarakat membutuhkan lahan yang luas, meskipun tidak
seluruhnya terbangun. dan hal ini dapat dijadikan sebagai "open space system" yang
turut mewarnai tekstur visual dari kota.
Ada beberapa lokasi yang letaknya ditentukan oleh standar yang dikeluarkan oleh Pemerintah,
seperti tempat pemadam kebakaran, pos polisi, perpustakaan, kantor pos, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai