VI - 1
d. sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW
kabupaten; dan
e. sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.
VI - 5
Dive dalam grand canyon (wall 1 dan wall 2) disini tidak dirasakan
adanya arus, seperti menyelam di kolam renang dengan air yang
jernih, sehingga penyelaman pada kedalaman 30 meter masih terlihat
oleh snorkeler di permukaan. Penyelam akan disambut ribuan ekor
ikan karang seperti ikan pusilier, Damselfsih, Snapper, Grouper,
surgeon, clownfish, trigerfish, scooling angel fish dan Butterfly fish.
Selain itu, terdapat pula keindahan karang yang eksotis menghiasi
dinding dari jenis hard coral, soft coral dan sea ven.
VI - 6
terdapat situs-situs bersejarah lain didalamnya. Untuk masuk Keraton
Lipu, terdapat pintu (lawa) dilengkapi rumah adat. Rumah ini, menurut
cerita masa lampau dijadikan pos penjagaan bagi tamu yang hendak
memasuki kawasan Keraton Lipu. Jadi, sebelum tamu masuk areal
Keraton diwajibkan melapor dan melalui pemeriksaan petugas di pos
tersebut. Susunan batu di Keraton Lipu tersebut, menyerupai Benteng
Keraton Buton. Kalau susunan Benteng Keraton Buton menggunakan
bahan perekat putih telur ayam, bisa jadi seperti itu juga campuran
susunan Benteng Keraton Lipu. Keberadaan Baruga tersebut hingga kini
terus dilestarikan dan dipelihara keasliannya serta dapat menjadi daya
tarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
5. Kawasan Buton Utara Bagian Utara (Labuan, Labuan Bajo, Lasiwa dan
Labaraga/LABULAJO LABARAGA)
Kawasan yang berada di perbatasan laut dengan Kabupaten Konawe
Selatan yang dipisahkan oleh Selat Buton, memberikan dampak yang
positif bagi perkembangan kawasan ini kedepan. Sepanjang dari
Labuan, Labuan Bajo, Lasiwa sampai ke Labaraga yang berada di teluk
ini memberikan indikasi menjadi kawasan yang potensial bagi
perkembangan ekonomi dan pergerakan yang menunjang Kabupaten
Buton Utara khususnya pada bagian utara. Namun sekarang, kawasan
ini masih tertinggal bila dilihat dari kelengkapan dan keadaan
masyarakatnya tergolong miskin dan tertinggal.
VI - 8
KAWASAN POTENSIAL
NO. KRITERIA KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
1 2 3 4 5 6 7 8
D Memiliki nilai strategis penyelamatan
lingkungan hidup
a. tempat perlindungan keanekaragaman hayati; √ √
b. kawasan lindung yang ditetapkan bagi √ √
perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna
yang hampir punah yang harus dilindungi
dan/atau dilestarikan;
c. kawasan yang memberikan perlindungan √
keseimbangan tata guna air yang setiap tahun
berpeluang menimbulkan kerugian;
d. kawasan yang memberikan perlindungan √
terhadap keseimbangan iklim mikro;
e. kawasan yang menuntut prioritas tinggi √ √
peningkatan kualitas lingkungan hidup;
f. kawasan rawan bencana alam; dan √
g. kawasan yang sangat menentukan dalam √
perubahan rona alam dan mempunyai
dampak luas terhadap kelangsungan
kehidupan.
Jumlah Point 5 5 9 7 6 7 5 7
Keterangan : (1) Kawasan Situs Cagar Budaya; (2) Kawasan Terumbu Karang
Pantai Bonelipu; (3) Kawasan Industri Pertambangan; (4) Kawasan
Agropolitan Bonegunu; (5) Kawasan Perkotaan Buranga; (6) Kawasan
Agropolitan Kotawo; (7) Kawasan LABULAJO LABARAGA; (8) Kawasan
Suaka Margasatwa Buton Utara.
VI - 9
Dari matriks di atas terlihat bahwa secara keseluruhan kawasan
potensial Buton Utara memiliki nilai strategis sesuai kriteria yang telah
ditetapkan. Dengan demikian terdapat 8 lokasi kawasan strategis Kabupaten
Buton Utara yang diusulkan sebagai berikut :
1. Kawasan situs cagar budaya yang mempunyai nilai strategis sosial dan
budaya meliputi Benteng Lipu, Benteng Bangkudu, Benteng Pangilia,
Benteng Gantara, Benteng Baluara, Benteng Koburotono, Benteng Doule
dan Mesjid Keraton Lipu (Kawasan strategis dari sudut pandang
kepentingan sosial budaya);
2. Kawasan terumbu karang Pantai Bonelipu mempunyai nilai strategis
penyelamatan lingkungan hidup (Kawasan strategis dari sudut
pandang kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan);
3. Kawasan Agropolitan Bonegunu mempunyai nilai strategis ekonomi
(Kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan ekonomi);
4. Kawasan Perkotaan Buranga dan sekitarnya sebagai kawasan
pertumbuhan ekonomi dengan cakupan di seluruh wilayah Kecamatan
Kulisusu dan Kecamatan Bonegunu bagian timur meliputi Buranga,
Waode Angkalo, Eensumala, UPT Buranga, Langere dan Koepisino,
(Kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan ekonomi);
5. Kawasan industri pertambangan di Kecamatan Kulisusu, Kulisusu
Utara, Kulisusu Barat, Bonegunu dan Kambowa mempunyai nilai
strategis ekonomi (Kawasan strategis dari sudut pandang
kepentingan ekonomi);
6. Kawasan Agropolitan Kotawo di Kecamatan Kulisusu mempunyai nilai
strategis ekonomi (Kawasan strategis dari sudut pandang
kepentingan ekonomi);
7. Kawasan tertinggal yang disebabkan oleh kemiskinan secrara struktural
dan natural yaitu Kecamatan Wakarumba Utara dan Kulisusu Utara
(kawasan strategis LABULAJO LABARAGA mempunyai nilai strategis
ekonomi (Kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan
ekonomi); dan
8. Kawasan Suaka Margasatwa Buton Utara sebagai kawasan lindung
nasional mempunyai nilai strategis penyelamatan lingkungan hidup
(Kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan fungsi dan
daya dukung lingkungan).
VI - 10
LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA
NOMOR : 51
TANGGAL : 5 OKTOBER 2012
TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2012-2032
KAWASAlf STRATEGIS
145
KAWASAN STRATEGIS
NO. LOKASI
KABUPATEN
b. Kawasan Lindung Nasional Kecamatan Kulisusu,
Suaka Margasatwa Buton Utara Kulisusu Utara, Wakorumba
Utara, Bonegunu dan
. Kulisusu Bamt
BUTON UTARA,
-
H. MUH. RIDWAN ZAKARIAH
146