Anda di halaman 1dari 13

6.

1 Dasar Perumusan Penetepan Kawasan Strategis


Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat
penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya
dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat
indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih
lanjut di dalam rencana tata ruang kawasan strategis.
Kawasan strategis kabupaten berfungsi :
a. mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau
mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan
yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota;
b. sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi
masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah
kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap
wilayah kabupaten bersangkutan;
c. untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi
di dalam rencana struktur dan rencana pola ruang;

VI - 1
d. sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW
kabupaten; dan
e. sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.

Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan:


a. kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
b. nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi
penanganan kawasan;
c. kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan
terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya dan
lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan;
d. daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan
e. ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan dengan kriteria :


a. memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten
yang memiliki kekhususan;
b. memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis
wilayah provinsi yang ada di wilayah kabupaten;
c. dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus
memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada
pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah
provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas;
d. merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu
merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki :
 potensi ekonomi cepat tumbuh;
 sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
 potensi ekspor;
 dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi;
 kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
 fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam
rangka mewujudkan ketahanan pangan;
 fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi
dalam rangka mewujudkan ketahanan energi; atau
 kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan
tertinggal di dalam wilayah kabupaten;
e. merupakan kawasan budidaya maupun kawasan lindung yang memiliki
nilai strategis sosial budaya di wilayah kabupaten, antara lain kawasan
yang merupakan:
 tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;
 prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;
VI - 2
 aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
 tempat perlindungan peninggalan budaya;
 tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman
budaya; atau
 tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.
f. merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan
sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten,
antara lain kawasan yang memiliki :
 peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
 berdasarkan lokasi sumberdaya alam strategi, pengembangan
antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
 sumber daya alam strategis;
 fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;
 fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau
 fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
g. merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup, antara lain merupakan :
 tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
 kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem,
flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan
punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;
 kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna
air yang
setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
 kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan
iklim makro;
 kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas
lingkungan hidup;
 kawasan rawan bencana alam; atau
 kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam
dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
h. merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai
dengan kepentingan;
i. pembangunan spasial wilayah kabupaten; dan
j. untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi
dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.

6.2 Kawasan Potensial Kabupaten Buton Utara


Kawasan prioritas/potensial merupakan kawasan yang dianggap perlu
diprioritaskan pengembangan atau penanganannya serta memerlukan
dukungan penataan ruang segera dalam kurun waktu rencana. Kawasan
VI - 3
yang diprioritaskan pengembangannya/penanganannya di Kabupaten Buton
Utara berdasarkan pertimbangan :
a. kawasan kritis yang perlu diperhatikan fungsi lindungnya untuk
menghindari kerusakan lingkungan;
b. kawasan yang memiliki nilai sosial budaya;
c. kawasan yang berperan menunjang kegiatan sektor unggulan
(industri, pariwisata dan pertanian);
d. kawasan yang pertumbuhannya cepat; dan
e. kawasan yang terbelakang karena keterbatasan sumberdaya.

Secara lokalitas, selain Suaka Margasatwa dan hutan lindung,


terdapat beberapa kawasan yang dapat diusulkan sebagai kawasan strategis
kabupaten (lokal), kawasan potensial ini diantaranya :
1. Kawasan Perkotaan Buranga dan sekitarnya
Kawasan ini secara administrasi terdapat di seluruh wilayah Kecamatan
Kulisusu dan bagian timur Kecamatan Bonegunu meliputi Buranga,
Waode Angkalo, Eensumala, UPT Buranga, Langere dan Koepisino.
Kawasan perkotaan ini memiliki kesamaan sebagai dua lokasi
konsentrasi/pergerakan barang dan orang di Kabupaten Buton Utara.
Lokasi kawasan ini yang berada di Teluk Ereke merupakan lokasi yang
potensial bagi pergerakan barang yang masuk dan keluar. Kawasan ini
merupakan salah satu pelabuhan barang yang menunjang pergerakan
barang/jasa ke wilayah Buton Utara bagian Timur (Buranga, Kulisusu
dan sekitarnya) dari daerah lain. Tempat pelelangan hasil tangkapan
nelayan merupakan potensi yang mendorong daerah ini akan menjadi
sentral pengumpul potensi perikanan Buton Utara.

Gambar 6.1 Potensi Teluk Ereke di Perkotaan Buranga

2. Kawasan Pertanian Bonegunu dan Kotawo


Pengembangan agropolitan yang mencakup agroindustri pasca panen
merupakan langkah antisipasi terhadap perubahan struktur ekonomi
VI - 4
yang akan terjadi di Kabupaten Buton Utara. Perubahan struktur
ekonomi dimaksud adalah pergeseran struktur mata pencaharian yang
tidak lagi berbasis lahan, karena rasio kepemilikan lahan (pertanian)
semakin hari semakin menurun. Artinya akan terjadi urbanisasi mata
pencaharian secara siginifikan. Bila hal ini tidak segera diantisipasi
diperkirakan akan terjadi ledakan kemiskinan. Agropolitan yang
didalamnya terdapat kegiatan berbasis jasa (agroindustri, agrobisnis)
akan menjadi solusi bagi perbaikan masa depan ekonomi masyarakat
Kabupaten Buton Utara. Hal ini tentunya perlu diimbangi dengan sektor
jasa lain, seperti jasa lingkungan hutan, pengolahan hasil laut dan
pariwisata. Dengan demikian (rencana) kawasan agropolitan sangat
penting untuk diprioritaskan pembangunannya dan oleh karena itu juga
patut untuk diusulkan sebagai kawasan strategis kabupaten.
3. Terumbu Karang Pantai Bonelipu
Di kawasan pariwisata Bonelipu terdapat sebuah lokasi yang dinamai
dengan istilah Underwater grand canyon oleh kelompok penyelam. Grand
Canyon atau Nyarai ini memanjang dari Tanjung Bonelipu sampai pada
Teluk Ereke pada posisi S04º50’17.6 dan E123º10’16.5. Namun
demikian, pada kawasan ini jarang terdapat para diver melakukan
penyelaman, bahkan yang banyak melakukan penyelaman adalah
nelayan dengan menggunakan kompresor atau snorkeling untuk
menangkap ikan, teripang, kima dll. Penyelaman pada Nyarai di bawah
air “Grand Canyon” ini, dimana pada satu titik bisa menyelam 3 wall.
Panjang dari Grand Canyon ini kurang lebih 6 km, lebar dari wall ke wall
rata-rata 145 meter dan kedalaman lebih 60 meter. Potensi ini
merupakan daya tarik alam yang menjadi keunikan tersendiri bagi para
wisatawan minat khusus seperti para penyelam.

Gambar 6.2 Potensi Keindahan Panorama Pantai Bone Lipu

VI - 5
Dive dalam grand canyon (wall 1 dan wall 2) disini tidak dirasakan
adanya arus, seperti menyelam di kolam renang dengan air yang
jernih, sehingga penyelaman pada kedalaman 30 meter masih terlihat
oleh snorkeler di permukaan. Penyelam akan disambut ribuan ekor
ikan karang seperti ikan pusilier, Damselfsih, Snapper, Grouper,
surgeon, clownfish, trigerfish, scooling angel fish dan Butterfly fish.
Selain itu, terdapat pula keindahan karang yang eksotis menghiasi
dinding dari jenis hard coral, soft coral dan sea ven.

Gambar 6.3 Potensi Bawah Laut Pantai Bone Lipu

Dari wall 2 ke Wall 3 terdapat hamparan (plat) karang kedalaman 1-3


meter tergantung pasang surut sepanjang 60 meter. Pada hamparan
karang ini didominasi oleh karang-karang bercabang dan ikan-ikan
damselfish. Pada wall bagian luar berarus tergantung waktu menyelam.
Penyelam akan disambut oleh ribuan ikan pyramid butterfly, blue
trigger fish, basslet dan ikan pelagis. Pada wall luar ini juga banyak
ditumbuhi antipates, Seaven, dan hard coral. Daerah ini tubirnya hampir
rata-rata dengan wall dan pada pintu Teluk Kulisusu bisa ditemukan
beberapa danau bawah air (Underwater Lake) dengan panjang 1
kilometer yang juga dikelilingi wall.

4. Kawasan Wisata Budaya Benteng Lipu


Keberadaan Benteng Keraton Lipu merupakan saksi sejarah bahwa
Kawasan Buton Utara masih memiliki keterkaitan sejarah masa lampau
dengan Kesultanan Buton. Wilayah kekuasaan Kesultanan Buton masa
lampau ternyata cukup luas, yakni hampir separuh wilayah Sulawesi
Tenggara. Sebagai contoh, Buton Utara yang merupakan kabupaten
pemekaran dari Kabupaten Muna salah satu buktinya, di daerah itu
terdapat Benteng Keraton Lipu.
Di dalam Benteng Keraton Lipu terdapat “Baruga” sebagai sarana untuk
melaksanakan rembuk kampung atau musyawarah adat. Selain itu,

VI - 6
terdapat situs-situs bersejarah lain didalamnya. Untuk masuk Keraton
Lipu, terdapat pintu (lawa) dilengkapi rumah adat. Rumah ini, menurut
cerita masa lampau dijadikan pos penjagaan bagi tamu yang hendak
memasuki kawasan Keraton Lipu. Jadi, sebelum tamu masuk areal
Keraton diwajibkan melapor dan melalui pemeriksaan petugas di pos
tersebut. Susunan batu di Keraton Lipu tersebut, menyerupai Benteng
Keraton Buton. Kalau susunan Benteng Keraton Buton menggunakan
bahan perekat putih telur ayam, bisa jadi seperti itu juga campuran
susunan Benteng Keraton Lipu. Keberadaan Baruga tersebut hingga kini
terus dilestarikan dan dipelihara keasliannya serta dapat menjadi daya
tarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Gambar 6.4 Kawasan Benteng Keraton Kesultanan Lipu

5. Kawasan Buton Utara Bagian Utara (Labuan, Labuan Bajo, Lasiwa dan
Labaraga/LABULAJO LABARAGA)
Kawasan yang berada di perbatasan laut dengan Kabupaten Konawe
Selatan yang dipisahkan oleh Selat Buton, memberikan dampak yang
positif bagi perkembangan kawasan ini kedepan. Sepanjang dari
Labuan, Labuan Bajo, Lasiwa sampai ke Labaraga yang berada di teluk
ini memberikan indikasi menjadi kawasan yang potensial bagi
perkembangan ekonomi dan pergerakan yang menunjang Kabupaten
Buton Utara khususnya pada bagian utara. Namun sekarang, kawasan
ini masih tertinggal bila dilihat dari kelengkapan dan keadaan
masyarakatnya tergolong miskin dan tertinggal.

6.3 Penetapan Lokasi Kawasan Strategis Kabupaten Buton Utara


Sesuai dengan uraian diatas, kebijakan dan strategi penetapan
kawasan strategis Buton Utara meliputi : kebijakan dan strategi penetapan
kawasan strategis pengembangan ekonomi; kawasan strategis sosial dan
budaya; kawasan strategis pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau
VI - 7
teknologi tinggi; dan kawasan strategis penyelamatan lingkungan hidup.
Untuk menetapkan kawasan-kawasan potensial diatas sebagai kawasan
strategis perlu dilakukan analisa berdasarkan kriteria kawasan strategis
yang sudah ditetapkan.
Tabel 6.1
Seleksi Kawasan Strategis Di Kabupaten Buton Utara
KAWASAN POTENSIAL
NO. KRITERIA KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
1 2 3 4 5 6 7 8
A Memiliki nilai strategis ekonomi
a. potensi ekonomi cepat tumbuh; √ √ √ √ √
b. sektor unggulan yang dapat menggerakkan √ √ √ √ √
pertumbuhan ekonomi;
c. potensi ekspor; √ √ √ √ √
d. dukungan jaringan sarana dan prasarana √ √ √ √ √
dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
e. fungsi untuk mempertahankan tingkat √ √ √ √ √
produksi pangan dalam mewujudkan
ketahanan pangan; dan
f. kawasan yang dapat mempercepat √ √ √ √ √
pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam
wilayah Kabupaten.
B Memiliki nilai strategis sosial dan budaya
a. tempat pelestarian dan pengembangan adat √
istiadat atau budaya;
b.prioritas peningkatan kualitas sosial budaya; √
c. aset yang harus dilindungi dan dilestarikan; √ √
d.tempat perlindungan peninggalan budaya; √
e. tempat yang memberikan perlindungan √
terhadap keanekaragaman budaya; dan
f. tempat yang memiliki potensi kerawanan
terhadap konflik sosial.
C Memiliki nilai strategis pendayagunaan
sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi
a. peruntukan bagi kepentingan pengembangan √ √
ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan
lokasi sumberdaya alam strategi,
pengembangan antariksa, serta tenaga atom
dan nuklir
b.sumberdaya alam strategis √ √ √
c. fungsi sebagai pusat pengendalian dan
pengembangan antariksa
d.fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga
atom dan nuklir
e. fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi √
tinggi strategis

VI - 8
KAWASAN POTENSIAL
NO. KRITERIA KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
1 2 3 4 5 6 7 8
D Memiliki nilai strategis penyelamatan
lingkungan hidup
a. tempat perlindungan keanekaragaman hayati; √ √
b. kawasan lindung yang ditetapkan bagi √ √
perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna
yang hampir punah yang harus dilindungi
dan/atau dilestarikan;
c. kawasan yang memberikan perlindungan √
keseimbangan tata guna air yang setiap tahun
berpeluang menimbulkan kerugian;
d. kawasan yang memberikan perlindungan √
terhadap keseimbangan iklim mikro;
e. kawasan yang menuntut prioritas tinggi √ √
peningkatan kualitas lingkungan hidup;
f. kawasan rawan bencana alam; dan √
g. kawasan yang sangat menentukan dalam √
perubahan rona alam dan mempunyai
dampak luas terhadap kelangsungan
kehidupan.
Jumlah Point 5 5 9 7 6 7 5 7
Keterangan : (1) Kawasan Situs Cagar Budaya; (2) Kawasan Terumbu Karang
Pantai Bonelipu; (3) Kawasan Industri Pertambangan; (4) Kawasan
Agropolitan Bonegunu; (5) Kawasan Perkotaan Buranga; (6) Kawasan
Agropolitan Kotawo; (7) Kawasan LABULAJO LABARAGA; (8) Kawasan
Suaka Margasatwa Buton Utara.

VI - 9
Dari matriks di atas terlihat bahwa secara keseluruhan kawasan
potensial Buton Utara memiliki nilai strategis sesuai kriteria yang telah
ditetapkan. Dengan demikian terdapat 8 lokasi kawasan strategis Kabupaten
Buton Utara yang diusulkan sebagai berikut :
1. Kawasan situs cagar budaya yang mempunyai nilai strategis sosial dan
budaya meliputi Benteng Lipu, Benteng Bangkudu, Benteng Pangilia,
Benteng Gantara, Benteng Baluara, Benteng Koburotono, Benteng Doule
dan Mesjid Keraton Lipu (Kawasan strategis dari sudut pandang
kepentingan sosial budaya);
2. Kawasan terumbu karang Pantai Bonelipu mempunyai nilai strategis
penyelamatan lingkungan hidup (Kawasan strategis dari sudut
pandang kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan);
3. Kawasan Agropolitan Bonegunu mempunyai nilai strategis ekonomi
(Kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan ekonomi);
4. Kawasan Perkotaan Buranga dan sekitarnya sebagai kawasan
pertumbuhan ekonomi dengan cakupan di seluruh wilayah Kecamatan
Kulisusu dan Kecamatan Bonegunu bagian timur meliputi Buranga,
Waode Angkalo, Eensumala, UPT Buranga, Langere dan Koepisino,
(Kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan ekonomi);
5. Kawasan industri pertambangan di Kecamatan Kulisusu, Kulisusu
Utara, Kulisusu Barat, Bonegunu dan Kambowa mempunyai nilai
strategis ekonomi (Kawasan strategis dari sudut pandang
kepentingan ekonomi);
6. Kawasan Agropolitan Kotawo di Kecamatan Kulisusu mempunyai nilai
strategis ekonomi (Kawasan strategis dari sudut pandang
kepentingan ekonomi);
7. Kawasan tertinggal yang disebabkan oleh kemiskinan secrara struktural
dan natural yaitu Kecamatan Wakarumba Utara dan Kulisusu Utara
(kawasan strategis LABULAJO LABARAGA mempunyai nilai strategis
ekonomi (Kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan
ekonomi); dan
8. Kawasan Suaka Margasatwa Buton Utara sebagai kawasan lindung
nasional mempunyai nilai strategis penyelamatan lingkungan hidup
(Kawasan strategis dari sudut pandang kepentingan fungsi dan
daya dukung lingkungan).

VI - 10
LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA
NOMOR : 51
TANGGAL : 5 OKTOBER 2012
TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2012-2032

KAWASAlf STRATEGIS

1 Kawasan strategis dari sudut


kepentingan ekonomi :
a. Kawasan agropolitan Bonegunu Kecamatan Bonegunu
b. Kawasan agropolitan Kotawo Kecamatan Kulisusu Barat
c. Kawasan industri pertambangan Kecamatan Kulisusu,
Kulisusu Utara, Kulisusu
Barat, Bonegunu dan
Kambowa
d: Kawasan perkotaan Buranga Seluruh Wilayah Kecamatan
Kulisusu dan Kecamatan
Bonegunu bagian timur
(Buranga, Waode Angk:alo,
Eensumala, UPT Buranga,
dan
e. Kawasan Labulajo Labaraga Kecamatan Wa.Korumba
Utara dan Kulisusu Utara
2 Kawasan strategis dari sudut
kepentingan sosial budaya :
a. Kawasan sekitar situs benteng :
- Benteng Lipu, Bangkudu dan Kecamatan Kulisusu
Pangilia
- Benteng Gantara, Baluara Kecamatan Kambowa
dan Koburotono
- Benteng Doule Kecamatan Kulisusu Utara
b. Kawasan sekitar situs Mesjid Kecamatan Kulisusu
Keraton Lipu
3 Kawasan strategis dari sudut
kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup : ·
a. Kawasan Terumbu Karang Kecamatan Kulisusu
Pantai Bonelipu

145
KAWASAN STRATEGIS
NO. LOKASI
KABUPATEN
b. Kawasan Lindung Nasional Kecamatan Kulisusu,
Suaka Margasatwa Buton Utara Kulisusu Utara, Wakorumba
Utara, Bonegunu dan
. Kulisusu Bamt

BUTON UTARA,

-
H. MUH. RIDWAN ZAKARIAH

146

Anda mungkin juga menyukai