Anda di halaman 1dari 10

7.1.

Tinjauan Pola Tata Ruang Kawasan Pariwisata Pantai Holtekamp


Menurut RTRW Kota Jayapura Tahun 2013-2033
Dalam perencanaan pembangunan, perlu ditetapkan kawasan-kawasan yang
mempunyai pengaruh besar terhadap upaya pengembangan tata ruang wilayah
sekitarnya, mempunyai dampak besar dan penting serta merupakan faktor
pendorong bagi kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan rakyat
semesta dalam mewujudkan sasaran pembangunan nasional pada masa yang akan
datang. Kawasan-kawasan ini disebut kawasan tertentu dan diprioritaskan
penataan ruangnya atau disebut juga kawasan strategis.
Kawasan strategis ditetapkan berdasarkan pengaruh terhadap kedaulatan
negara, pertahanan, keamanan, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan,
termasuk kawasan yang ditetapkan sebagai warisan dunia. Kawasan strategis
terdiri dari kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, dan
kawasan strategis kota.
7.1.1. Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis
Provinsi
Kawasan strategis Nasional dan Provinsi ialah kawasan yang
memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta terdapat pembagian
kewenangan yang jelas pada kota. Kota Jayapura menjadi salah satu
kawasan strategis nasional dalam RTRWN, yaitu kawasan strategis
pertahanan dan keamanan (perbatasan darat RI dengan negara Papua Neuw
Guinea). Berdasarkan RTRWP Papua, Kota Jayapura termasuk dalam
kawasan strategis pertahanan dan keamanan serta daya dukung
lingkungan hidup, yaitu:

Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Holtekamp 103


a. kawasan strategis pertahanan dan keamanan, yaitu kawasan
perbatasan darat RI dengan negara Papua Neuw Guinea; dan
b. kawasan strategis daya dukung lingkungan hidup skala
provinsi ditentukan pada wilayah pantai utara dan kepulauan,
yang merupakan wilayah rawan multi bencana.
7.1.2. Kawasan Strategis Kota Jayapura
Kawasan strategis merupakan kawasan yang diprioritaskan
pengembangannya, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
lingkup kota terhadap ekonomi, sosial dan budaya, dan/atau lingkungan.
Penentuannya dilakukan melalui identifikasi potensi masing-masing
kawasan dan permasalahan yang dihadapi, dengan memperhatikan arah
kebijakan pembangunan Kota Jayapura, tingkat kemendesakan atau
dimensi waktu, intensitas konflik yang terjadi, skala pengaruh,
sumbangan terhadap PDRB, potensi/penyerapan tenaga kerja serta
pola interaksi wilayah, ditentukan kawasan-kawasan prioritas dan
strategis Kota Jayapura. Kawasan strategis kota berfungsi:
a. mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau
mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis
kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang
wilayah kota;
b. sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial
ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan
dalam wilayah Kota yang dinilai mempunyai pengaruh sangat
penting terhadap wilayah kota;
c. untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa
terakomodasi di dalam rencana struktur dan rencana pola ruang;
dan
d. sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kota.

Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Holtekamp 104


1. Kawasan Strategis Dari Kepentingan Ekonomi
Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebagai
kawasan yang memiliki nilai strategis kota dengan kepentingan
pertumbuhan ekonomi kota dengan kriteria diantaranya adalah:
a. kawasan yang memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;
b. kawasan yang memiliki sektor unggulan yang dapat
menggerakkan pertumbuhan ekonomi kota;
c. kawasan yang memiliki potensi ekspor;
d. kawasan yang didukung jaringan prasarana dan fasilitas
penunjang kegiatan ekonomi;
e. ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal
di kota; dan
f. kriteria lainnya pada aspek ekonomi yang dapat ditentukan
oleh kota sesuai dengan karakteristik dan kepentingan
pembangunan kota.
Dari kriteria tersebut, maka kawasan strategis dari kepentingan
ekonomi di Kota Jayapura adalah:
1. kawasan agropolitan dan minapolitan (agrominapolitan) di
Distrik Muara Tami, yaitu:
a. Kelurahan
Koya Barat;
b. Kelurahan Koya Timur;
c. Kampung Koya Tengah; dan
d. Kampung Holtekamp.
Pertimbangan dalam menentukan kawasan ini adalah kawasan ini
berpotensi berkembang, karena sudah dikenal sebagai lumbung padi dan
perikanan budidaya di Kota Jayapura. Selain itu, dengan adanya kawasan
agrominapolitan ini dapat mendukung ketahanan pangan di Kota Jayapura.

Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Holtekamp 105


2. Kawasan Strategis Dari Kepentingan Fungsi Dan Daya
Dukung Lingkungan Hidup
Kriteria Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup Kota Jayapura meliputi kawasan yang memiliki
nilai strategis dengan sudut kepentingan lingkungan hidup adalah:
a. merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
b. merupakan aset kota berupa kawasan lindung kota
yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau
fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang
harus dilindungi dan/atau dilestarikan;
c. memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air
yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian bagi
kota;
d. memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro
wilayah kota;
e. menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan
hidup; dan
f. rawan bencana alam skala kota; atau sangat menentukan
dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas
terhadap kelangsungan kehidupan.
Kawasan strategis dari kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup di Kota Jayapura adalah:
1. Kawasan prioritas konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Muara
Tami
DAS Muara Tami merupakan salah satu sungai besar di Kota
Jayapura dan menjadi daerah aliran sungai lintas kabupaten dan provinsi
yang muaranya menuju Samudera Pasifik. Kawasan ini memberikan
perlindungan terhadap keseimbangan tata guna air, dan aset kota untuk
memberikan perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna.
2. Kawasan CA. Cycloops terletak di Distrik Jayapura Utara,
Distrik Jayapura Selatan, dan Distrik Heram

Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Holtekamp 106


Kawasan Cagar Alam Cycloops merupakan cagar alam lintas
kabupaten. Sebagian wilayah CA. Cycloops berada di Kabupaten Jayapura
dan Kota Jayapura. Kawasan ini menjadi strategis, karena merupakan
tempat perlindungan hayati, memberikan perlindungan keseimbangan
tata guna air, serta memberikan perlindungan terhadap keseimbangan
iklim makro wilayah kota.
3. Kawasan Teluk Youtefa
Kawasan Teluk Youtefa terletak di Distrik Jayapura Selatan
dan Distrik Abepura Kawasan Teluk Youtefa yang dimaksud adalah
taman wisata alam, cagar budaya, serta hutan lindung Teluk
Youtefa. Kawasan ini menjadi strategis daya dukung lingkungan
hidup, karena tidak hanya strategis tempat perlindungan hayati,
melainkan juga kawasan ini merupakan muara perairan dari segala
aktivitas yang ada di hulu.
Berdasarkan kajian diatas maka dapat di Tarik kesimpulan bahwa
posisi pantai Holtekamp berdasarkan RTRW Kota Jayapura tahun 2012 –
2033, bahwa pantai Holtekamp termasuk dalam kawasan agrominapolitan
dan juga masuk dalam kawasan wisata alam, cagar budaya dan kawasan
lindung teluk youtefa. Berikut peta keselurahan pembagian kawasan
strategis di Kota Jayapura.
Gambar 7.1.
Peta Penetapan Kawasan Strategis Kota Jayapura menurut
RTRW Tahun 2012-2033

Kaw. Pariwisata
Pantai Holtekamp

Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Holtekamp 107


Sumber ; RTRW Kota Jayapura, 2012-2033

Berdasarkan pada tabel 7.1. dibawah menunjukan bahwa kampung


Holtekamp termasuk dalam kawasan strategis ekonomi, yaitu kawasan
agropolitan dan kawasan minapolitan, berdasarkan tema pengembangan
kedepan, jelas terlihat bahwa perlu adanya perencanaan penyusunan Master
Plan Khususnya di kawasan Pantai Holtekamp. Hal ini sejalan dengan
pelaksanaan kegiatan penyusunan master plan di pantai Holtekamp yang
saat ini dilakukan. Termasuk juga untuk pengembangan kawasan strategis
lingkungan hidup Kota Jayapura.

Tabel 7.1.
Kawasan Strategis Ekonomi di Kota Jayapura

Tabel 7.1.
Kawasan Strategis Ekonomi di Kota Jayapura
Tabel 7.1.
Kawasan Strategis Ekonomi di Kota Jayapura

Sumber : RTRW Kota Jayapura, 2013-2033

Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Holtekamp 108


Tabel 7.2.
Kawasan Strategis Lingkungan Hidup Kota Jayapura

Sumber : RTRW Kota Jayapura, 2013-2033

7.2. Tinjauan Kebijakan Pembangunan Pariwisata di Kota Jayapura


Terhadap Pantai Holtekamp (Tinjauan RENSTRA DISPAR)
Untuk melihat arah kebijkaan pembangunan kepariwisataan di Kota
Jayapura terhadap Pantai Holtekamp, maka dapat dilihat di Rencana Strategisnya
(RENSTRA). Renstra Dinas Pariwisata Kota Jayapura tahun 2018-2022
ditetapkan dengan MAKSUD:
a. Sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman atau acuan
dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pariwisata Kota
Jayapura.
b. Untuk menentukan sasaran, arah kebijakan dan program serta
kegiatan prioritas Dinas Pariwisata Kota Jayapura dalam jangka
menengah.
c. Untuk dasar penilaian kinerja Dinas Pariwisata Kota
Jayapura yang mencerminkan penyelenggaran pembangunan yang
baik, transparan dan akuntabel.
d. Menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA)
SKPD Dinas Pariwisata Kota Jayapura dalam kurun waktu 2018 s/d
2022

Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Holtekamp 109


e. Menjadi alat untuk mengukur kinerja pelayan OPD dan sebagai
bahan evaluasi program dan kegiatan OPD
f. Sebagai dokumen untuk mewujudkan sasaran-sasaran dalam
dokumen RPJM daerah Kota Jayapura periode 2018 s/d 2022
Adapun TUJUAN penyusunan Renstra Dinas Pariwisata Kota Jayapura
adalah:
a. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun
anggaran selama lima (5) tahun yang akan datang.
b. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien
dan berkelanjutan.
c. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar
pelaku pembangunan di Kota Jayapura.
Berdasarkan revisi terakhir Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Jayapura
tahun 2013 – 2033 akan dikemukaan factor-faktor penghambat dan
pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan SKPD
ditinjau dari implikasi RTRW dan disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 7.3.
Permasalahan Pelayanan Dinas Pariwisata berdasarkan Telaahan
Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya

Rencana Tata Permasalahan Faktor


Ruang Wilayah Pelayanan Dispar
No
terkait Tugas dan Penghambat Pendorong
Fungsi Dispar
1 2 3 4 5

1 Mengembangkan Masih Belum adanya Adanya


Kawasan Holtekamp kerjasama Pemda
terbatasnya sinergitas
dan Skouw menjadi dengan pihak
Kawasan fasilitas pengembanga swata dalam
AgroWisata, pengemba ngan
pendukung n
Ecowisata dan kawasan wisata
sebagai
Kawasan Pusat Jajan

Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Holtekamp 110


Mengembangkan destinasi kawasan Adanya
pariwisata
pantai Holtekamp Holtekamp Koordinasi
pada kawasan
sebagai Skouw sebagai lintas OPD dan
Wisata Adventure destinassi kerjasama
Belum optimalnya Terbatasnya
Kawasan Strategis pengelolaa sarana dan Tersedianya
Wisata n wisata prasarana Anggaran
Pulau Terpadu pulau pada daya
tarik

Sumber : Renstra Dispar Kota Jayapura, 2018-2022 wisata pulau

Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa, kawasan wisata


Holtekamp menjadi isu hangat yang perlu dikembangkan ke depan, adapun factor
penghambat di kawasan wisata Holtekamp adalah belum adanya sinergisitas
pengembangan di kawasan wisata Holtekamp oleh karena itu diperlukan adanya
kerjasama antar pihak luar dengan pihak Dispar Kota Jayapura dalam rangka
menata kawasan wisata Holtekamp supaya menjadi lebih baik. Hal itu menambah
penguatan terhadap destinasi pantai Holtekamp untuk di tata secara lebih baik
melalui penyusunan Master plan.
Untuk menalaah lebih jauh terhadap rencana program dan kegitan dinas
pariwisata kedepan, maka akan dilihat rencana program kedepan dari dinas
pariwisata.
1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Seperti yang tertuang pada RPJMD Kota Jayapura tahun 2018-2022
bahwa yang menjadi PROGRAM untuk PRIORITAS UTAMA dalam
pembangunan pariwisata Kota Jayapura adalah:

A. PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA


yang diikutkan dengan PRORITAS KEDUA adalah :

A. PROGRAM PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA


B. PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Holtekamp 111


C. PROGRAM PENGEMBANGAN KEMITRAAN
PARIWISATA / PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL
Berikut ini dapat diuraikan Program dan Kegiatan sesuai Prioritas Tahun
2018 -2022:
1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, terdiri atas
kegiatan: PRIORITAS
1) Penataan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana WIsata
2) Review dan Revisi RIPDA (Rencana Induk Pariwisata Daerah
2010-2026) Kota Jayapura
3) Pendataan Hak Ulayat Masyarakat di Objek Wisata
4) Penyusunan DED Objek WIsata / Master Plan
5) Pembangunan Sarana dan Prasarana Destinasi Pariwisata
6) Peningkatan Sarana dan Prasarana Venue Festival
7) Pembangunan Sarana dan Prasarana Venue Festival
8) Pembangunan Dermaga Abisau Youtefa
9) Penyuluhan Sadar Wisata
10) Bersih-bersih pantai

Pada penjelasan di atas, terlihat bahwa program prioritas dari Dinas


Pariwisata Kota Jayapura, salah satunya adalah: PENGEMBANGAN
DESTINASI WISATA, yang di jabarkan secara mendetail pada poin 4 melalui
penyusunan DED dan Master Plan Kawasan Wisata. Hal ini menandakan bahwa
pengembangan destinasi wisata pantai Holtekamp sejalan dengan program
prioritas Dinas Pariwisata Kota Jayapura yang dijabarkan melalui rencana
strateginya (RENSTRA) tahun 2018-2022.

Perencanaan Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Holtekamp 112

Anda mungkin juga menyukai