Anda di halaman 1dari 4

Nama ghora hanung himawan

Nim 19041344062

Mata kuliah : Kajian Kemaritiman

Hari/Tanggal : Selasa, 14 Desember 2021

Jam : 07.00 – 08.40 WIB

Program Studi : S-1 Pendidikan IPS Angkatan 2019 B

Lembar jawaban

1. Indonesia punya potensi ekonomi kelautan yang sangat melimpah. Hal ini didasarkan pada
data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2020 memperkirakan potensi ini bisa
mencapai US$ 1338 miliar atau Rp19,6 triliun per tahun. ada beberapa potensi tersembunyi
dari kelautan Indonesia yang bisa dikembangkan secara ekonomi, antara lain kawasan
konservasi perairan, pariwisata, dan kekayaan arkeologi.
A. Kawasan Konservasi Perairan
Di sektor kawasan konservasi perairan, Indonesia sudah menetapkan lebih dari 20 juta
hektare kawasan konservasi perairan (Marine Protected Areas) pada tahun 2020.
Awalnya, proses penetapan kawasan konservasi laut di Indonesia dianggap hanya
mengeluarkan biaya tanpa ada pemasukan. Namun, pengelolaan kawasan konservasi
laut ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Nilai ekonomi ini berasal dari kegiatan
pemanfaatan riset yang menggali potensi kelautan dan perikanan bagi manusia.
“Konservasi laut juga memberikan nilai ekonomi dalam bentuk kelebihan (spill over)
sumber daya ikan yang dapat dimanfaatkan nelayan di luar kawasan konservasi,”
terangnya. Pemanfaatan ekowisata di kawasan konservasi perairan juga akan
mendatangkan keuntungan ekonomi dalam bentuk pemasukan daerah melalui
kunjungan turis lokal maupun mancanegara. Ditambah lagi, konsep ekosistem yang
menjaga keseimbangan ekosistem akan membantu upaya perlindungan alam.

B. Pariwisata
“Sektor ini berpotensi menjadi sumber devisa yang sangat signifikan setelah minyak
bumi. Selain itu, wisata bahari juga menjadi sumber pertumbuhan dan penyerapan
tenaga kerja,” ujarnya. Publikasi PDB Maritim Indonesia 2010-2016. menyebutkan
bahwa pencapaian tertinggi wisata bahari menyumbang 4.88% pada tahun 2015.
Pemerintah Indonesia sendiri memiliki target untuk meningkatkan angka ini hingga 2 kali
lipat atau setara dengan kedatangan 20 juta wisatawan mulai tahun 2019. Pariwisata
bahari merupakan kegiatan yang melibatkan pengetahuan interdisiplin seperti
pariwisata, ilmu kelautan, geografi, ilmu sosial, psikologi, ilmu lingkungan, ekonomi,
pemasaran dengan berbagai isu manajemen laut.
Untuk mengembangkan pariwisata bahari memerlukan perencanaan dan
pengembangan yang terintegrasi, antarsektor, antarwilayah, dan antardisiplin ilmu.
Meski pandemi Covid-19 melanda, sektor ini tetap akan menjanjikan dalam jangka
panjang sehingga pemerintah harus terus-menerus mengembangkannya.

C. Kekayaan Arkeologi
Potensi laut yang selama ini luput dari perhatian adalah kekayaan arkeologi. Sektor ini
bak harta karun yang terpendam di wilayah laut Indonesia. menjelaskan, kekayaan
arkeologi ini berasal dari kapal karam di masa lalu yang membawa berbagai barang
berharga seperti koin mas, dan barang-barang antik.

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2000 menyebutkan ada 463 lokasi
kapal tenggelam (shipwrecks) yang tersebar di perairan Indonesia. Dari sisi ekonomi,
lokasi kapal tenggelam ternyata memiliki potensi ekonomi antara antara US$80,000
(Rp1,1 miliar) hingga US$18 juta (Rp264 miliar).
D. PERIKANAN
Perikanan adalah salah satu sektor yang diandalkan untuk pembangunan nasional. Pada
tahun 2019, nilai ekspor hasil perikanan Indonesia mencapai Rp 73.681.883.000 dimana
nilai tersebut naik 10.1% dari hasil ekspor tahun 2018. Hasil laut seperti udang, tuna,
cumi-cumi, gurita, rajungan serta rumput laut merupakan komoditas yang dicari.
Banyaknya hasil produksi perikanan di Indonesia perlu dipertahankan dan dijaga. Tanpa
pengelolaan dan pengawasan yang baik, perikanan di Indonesia rentan terjadi
pelanggaran.

2. Kearifan lokal dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut serta hukum adat
laot selama ini masih dijalankan di beberapa wilayah pesisir. lokal ini dikhawatirkan akan hilang
secara perlahan apabila kurangnya sosialisasi terhadap generasi muda. Terjaganya kearifan lokal
tidak hanya menjadi tanggung jawab panglima laot selaku ketua lembaga adat laut, tetapi juga
menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk pemerintah dan perguruan tinggi. Adat istiadat
serta kearifan lokal yang selama ini dijalankan merupakan warisan dari para leluhur kita. Sudah
menjadi kewajiban bagi kita untuk menjaga serta melestarikan tradisi ini serta mewarisinya kepada
generasi berikutnya. Setiap pihak memiliki tugas serta fungsi yang berbeda dalam menjaga tradisi
serta kearifan lokal. Pemerintah memiliki peran sebagai pihak yang membuat qanun serta peraturan-
peraturan yang nantinya dapat diaplikasikan kedalam kehidupan serta ativitas masyarakat dalam
menjaga serta melestarikan tradisi serta adat istiadat. Pemerintah melalui dinasdinas terkait seperti
dinas kelautan dan perikanan serta dinas kebudayaan diharapkan banyak memberikan kontribusi.
Kontribusi tersebut bisa berupa memberikan penyuluhan dalam bentuk seminar, FGD atau dalam
bentuk apapun kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga serta melestarikan tradisi hukum
adat laot agar tidak hilang begitu saja serta pentingnya melakukan pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya pesisir dan laut melalui kearifan lokal. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan
berbagai pihak dalam mewujudkan hal ini, seperti dengan perguruan tinggi. Perguruan tinggi
memiliki tokoh-tokoh intelektual yang mampu memberikan penyuluhan dan berbagi informasi
terhadap masyarakat pesisir. Tokoh-tokoh intelektual ini nantinya dapat menjadi narasumber dalam
setiap seminar yang diadakan oleh pemerintah atau oleh perguruan tinggi itu sendiri. Pemerintah
melalui dinas terkait serta para tokoh intelektual dari perguruan tinggi dapat melakukan pelatihan
serta pembinaan kepada panglima laot. Pelatihan dan pembinaan dibutuhkan agar panglima laot
dan lembaganya menjadi lebih baik. Panglima laot yang terlatih nantinya dapat menurunkan ilmu
dan pengalamannya kepada nelayan dan masyarakat agar masyarakat lebih paham akan pentingnya
pengelolaan melalui kearifan lokal. Selain meningkatkan kelembagaan panglima laot serta kesadaran
masyarakat dan nelayan akan pentingnya pengelolaan melalui kearifan lokal, bagian masyarakat lain
yang perlu mendapat perhatian khusus dalam pembinaan adalah remaja. Para remaja tentunya
menjadi sasaran utama dalam strategi penguatan pengelolaan sumberdaya pesisir melalui kearifaan
lokal. Hal ini dikarenakan para remaja menjadi penerus adat serta tradisi yang sudah ada sejak
zaman dahulu. Melalui para remaja saat ini diharapkan nantinya tradisi serta kearifan lokal
masyarakat pesisir tetap ada dan terjaga.

3. PERSYARATAN DAN TATA CARA FASILITASI IZIN LOKASI DAN IZIN PENGELOLAAN
PERAIRAN BAGI MASYARAKAT LOKAL DAN TRADISIONAL
Untuk memperoleh Izin Pengelolaan Perairan bagi masyarakat lokal dan
tradisional harus melampirkan persyaratan berupa:
1. Administrasi, berupa:
a) Salinan KTP
b) Surat keterangan Lurah/Kepala Desa yang menunjukkan letak dan luasan lokasi
serta jenis kegiatan yang dilakukan.
c) Salinan NPWP
2. Teknis, berupa:
Surat penetapan Masyarakat Lokal yang menunjukkan daftar nama orang, letak
dan luasan lokasi serta jenis kegiatan yang dilakukan;
3. Operasional berupa:
Mengisi formulir kegiatan yang akan dilakukan dan disahkan oleh Lurah/Kepala
Desa memuat antara lain:
a. Metode atau cara yang digunakan dalam melakukan kegiatan pengelolaan
b. Daftar sarana yang digunakan;dan
c. Waktu dan intensitas operasional.
4. Pemberian izin lokasi dan izin pengelolaan perairan kepada masyarakat lokal
dilakukan melalui proses verifikasi dimaksudkan untuk mendapatkan:
a. Kesesuaian domisili masyarakat; dan
b. Kesesuaian lokasi dan luasan ruang perairan
5. Usulan lokasi dan luasan perairan sebagaimana dimaksud harus memenuhi
persyaratan:
a. Merupakan ruang penghidupan sehari-hari; dan
b. Berdasarkan peruntukan ruang dalam rencana zonasi
6. Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud, Gubernur sesuai dengan
kewenangannya memberikan izin lokasi dan izin pengelolaan perairan kepada
masyarakat lokal.
7. Pemberian izin lokasi perairan dan izin pengelolaan perairan kepada masyarakat
lokal dilakukan dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari sejak
permohonan diterima secara lengkap.
8. Izin lokasi perairan dan izin pengelolaan perairan untuk masyarakat lokal
berlaku selama:
a. digunakan oleh pemegang izin sesuai dengan ketentuan dalam izin yang
diberikan;
b. lokasi izin tidak diperlukan untuk kepentingan penggunaan yang bersifat
strategis oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah.
4. Wilayah pesisir memiliki potensi dalam pertumbuhan ekonomi negara, yaitu sebagai
penyedia komoditas ikan di laut dan dapat menjadi kawasan pariwisata atau kawasan
industri dan perhubungan. Namun demikian, kontribusi sektor kelautan ini tidak
mendongkrak perekonomian negara atau dapat dikatakan cukup kecil pengaruhnya
dalam pertumbuhan ekonomi negara. Sehingga diperlukan penanganan dalam
pemberdayaan wilayah pesisir dan lautan di Indonesia karena melimpahnya sumber
daya yang dimiliki.

Wilayah pesisir beserta sumber daya alamnya ini tentu menjadi arti penting bagi
pembangunan ekonomi Indonesia. Nilai ini dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu secara sosial
ekonomi dan secara biofisik. Secara sosial ekonomi, wilayah pesisir dan laut menjadi titik
tumpu bagi 120 Juta penduduk Indonesia yang hidup di wilayah pesisir.

5. a Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dilaksanakan dengan tujuan: ...
meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan budaya Masyarakat melalui peran serta
Masyarakat dalam pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. UU 27
Tahun 2007
b. Potensi Sumber Daya Laut Indonesia.
a. Perikanan.
Salah satu potensi sumber daya laut yang telah lama dimanfaatkan penduduk adalah
sumber daya perikanan. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari sebesar 6,4 juta
ton per tahun. Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih
memungkinkan ikan untuk melakukan regenerasi sehingga jumlah ikan yang ditangkap
tidak akan mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah
tangkapan yang diperbolehkan ialah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12
juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah tangkapan ikan di Indonesia hanya mencapai
5,4 juta ton per tahun.

Anda mungkin juga menyukai