Anda di halaman 1dari 22

Integreted Coastal Zone

Management
Pengertian
suatu pendekatan yang menyeluruh yang
dikenal dalam pengelolaan wilayah
pesisir. ICZM merupakan suatu pedoman
untuk mengelola kawasan pesisir secara
terpadu. Metodologi dari ICZM ini telah
dikembangkan secara hati-hati sejak
beberapa dekade yang lalu. Konsep ini
membutuhkan kemampuan kelembagaan
untuk menangani masalah-masalah
intersektoral seperti lintas disiplin ilmu,
kewenangan-kewenagan dari lembaga
pemerintah, dan batas-batas
kelembagaan (Hinrichsen, 1998).
Tujuan dari ICZM

• Mengatasi permasalahan pembangunan pesisir dan lautan yang


berlangsung saat ini dan masa mendatang
• Memberdayakan masyarakat pesisir (para pengguna wilayah pesisir
dan lautan atau biasa disebut stakeholder) agar dapat menikmati
keuntungan yang diperoleh secara berkesinambungan
Dilihat dari konsep dimensinya, ICZM
dapat dipandang dari beberapa segi,

• Dimensi
ekologi
• Dimensi sosial
ekonomi
• Dimensi sosial
politik
Keunggulan ICZM

• Memberi kesempatan kepada masyarakat pesisir untuk membangun


sumber daya secara berkesinambungan
• Memungkinkan untuk memasukkan pertimbangan tentang kebutuhan
serta aspirasi masyarakat terhadap sumber daya alam dan jasa
lingkungan baik sekarang maupun yang akan datang ke dalam
perencanaan pembangunan dengan adanya konsep partisipatif mendorong
pembangunan sumber daya serta meminimalkan dampak negatif terhadap
ekosistem pesisir dan laut.
• Membantu pemerintah daerah maupun pusat dengan suatu proses yang
dapat menumbuhkembangkan pembangunan ekonomi serta meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
• Biaya yang dikeluarksan pada pendekatan ICZM lebih rendah
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan menggunakan pendekatan
sektoral.
Hal yang diperhatikan dalam ICZM

• Peran dari prsinsip pembangunan berkelanjutan dari para perencana dan pemegang kebijakan
merupakan tantangan untuk dapat mentransfer dalam pengelolaan
• Perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir, merupakan hal yang sangat berkaitan erat.
• Perencanaan dan pengelolaan yang mengacu, pada komitmen dari berbagai pihak menjadi penting,
sehingga muncul berbagai bentuk pengelolaan seperti community based, collaborative and co
community based. Bentukan ini merupakan antisipasi dari konflik kepentingan bagi multipihak.
• Pengelolaan wilayah pesisir merupakan hal yang perlu menjadi perhatian bersama. Tanggungjawab
dan pengelolaan yang berkelanjutan meliputi usaha internasional hingga pada tataran lokal, bersama
dengan pengguna wilayah pesisir, penduduk, perusahaan, Perusahaan swasta, kelompok swasta,
kelompok-kelompok advokasi, dan pemerintah. Kemitraan ini perlu dijalin untuk mendapatkan
keuntungan yang berkelanjutan bersama-sama.
• Pengelolaan wilayah pesisir yang berhasil adalah yang berbasis pada tradisi (local knowledge),
terkait dengan sumberdaya alam dan pengelolaannya.
• Beberapa teknik perencanaan perlu selalu dikembangkan secara inovatif untuk menyelesaikan
permasalahan lingkungan wilayah pesisir.
• Strategi perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir dapat diramu dengan berbagai multipihak yang
terkait, merujuk kebijakan, dan dalam skala yang berbeda dan terkait. Sehingga ada orientasi yang
terintegrasi.
• Melakukan evaluasi pada keberhasilan. Kebijakan dan program wilayah pesisir harus selalu
dievaluasi dan dimonitor untuk memberikan ukuran keberhasilannya.
Rencana
Zonasi
Pendahuluan

Apa itu rencana


zonasi?
Rencana zonasi wilayah pesisir Provinsi Lampung tertuang dalam
Perda No 1 Tahun 2018
Fungsi RZWP3K

• bahan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Daerah;
• acuan dalam penyusunan Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;
• instrumen penataan ruang di perairan laut wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil;
• kekuatan hukum terhadap alokasi ruang di perairan laut wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil;
• dasar pemberian izin lokasi dalam melakukan pemanfaatan ruang dari
sebagian perairan pesisir dan pemanfaatan sebagian pulau-pulau kecil;
• dasar penentuan lokasi reklamasi di perairan dan lokasi sumber m
• aterial reklamasi;
• acuan dalam rujukan konflik di perairan laut wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil;
• acuan dalam pemanfaatan ruang di perairan laut wilayah pesisir dan
Tujuan RZWP3K
Lampung
01 02 03 04

Pembanguna Pembanguna Pembanguna Pembanguna


n lingkungan n sosial n ekonomi n
administrasi
Jangka Waktu RZWP3K

• Jangka waktu RWP3K adalah 20 tahun


sejak tanggal penetapannya
• Peninjauan kembali dapat dilakukan 1
kali dalam 5 tahun
Rencana Pengelolaan Tata Ruang Laut

Kawasan Pemanfaatan
Kawasan Konservasi
umum

Kawasan Strategis
Alur Laut
Nasional Tertentu
Kawasan 1 Zona pariwisata

Pemanfaatan 2 Zona pemukiman

Umum 3 Zona pelabuhan

4 Zona pertambangan

5 Zona perikanan tangkap


6 Zona perikanan budidaya
7 Zona industri
Kawasan Konservasi

Zona Intii
Kawasan konservasi Pesisir
Zona pemanfaatan terbatas
dan Pulau-Pulau Kecil
Zona lainnya sesuai dengan peruntukan kawasan

Zona Intii
Zona perikanan berkelanjutan
Kawasan konservasi perairan
Zona pemanfaatan selanjutnya
Zona lainnya

Kawasan suaka alam


Kawasan Starategis Nasional Tertentu

Suatu KSNT disitu terdapat kawasan


objek vital negara seperiti daerah
latihan militer,
• Pemanfaatan kawasan strategis nasional yang diperuntukan bagi
kegiatan daerah latihan militer
• Mensinergikan kawasan strategi nasional dengan kawasan
pemanfaatan umum. konservasi serta laur laut
• Pengembangan sarana pertahanan dan keamanan
Alur Laut

1 2 3
Alur pelayaran Pipa kabel bawah Migrasi biota laut
laut
Alur Laut

alur pelayaran Alur pelayaran Alur pelayaran


internasional nasional regional

Alur pelayaran khusus Alur laut kepulauan


Alur pelayaran lokal
Indonesia
Alur Pipa Kabel Bawah Laut

Alur Kabel Optik Alur Pipa Gas


Migrasi Biota Laut

Alur migrasi penyu Alur migrasi mamalia


laut

Anda mungkin juga menyukai