Anda di halaman 1dari 12

Usulan Teknis

Penyusunan Pemutakhiran Data Bangunan dan Evaluasi RTH di SWK Arcamanik Kota Bandung TA 2022

F.
Inovasi

F.1 Ketentuan Lokasi Relokasi


Relokasi adalah tindakan serius yang melibatkan pemindahan penduduk atau
komunitas dari daerah yang berisiko tinggi atau rawan bencana maupun akibat
adanya pembangunan bagi kepentingan umum ke tempat lainnya yang lebih aman.
Proses relokasi harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti ketentuan serta
pedoman etika berikut:
1. Kemanusiaan: Proses relokasi harus mengutamakan kemanusiaan dan
keselamatan warga relokasi. Pastikan bahwa korban diperlakukan dengan
hormat, dan hak-hak mereka dihormati selama proses relokasi.
2. Partisipasi dan Konsultasi: komunitas terdampak harus terlibat dalam proses
pengambilan keputusan terkait relokasi. Partisipasi dan konsultasi mereka
penting untuk memahami kebutuhan dan preferensi mereka serta
menghindari relokasi yang tidak diinginkan atau tidak sesuai dengan kondisi
mereka.
3. Keselamatan Lokasi Baru: Lokasi baru untuk relokasi harus dipilih dengan
hati-hati dan memastikan keselamatan dan kelayakan huni bagi penduduk
yang dipindahkan. Faktor seperti risiko bencana, akses ke fasilitas dan
sumber daya, dan potensi dampak sosial dan lingkungan harus
dipertimbangkan.
4. Perencanaan yang Matang: Proses relokasi harus didukung oleh perencanaan
yang matang dan terintegrasi dengan berbagai sektor, termasuk perumahan,
infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan. Pendekatan berbasis
ekosistem dan berkelanjutan harus diprioritaskan.

F-1
INOVASI
Usulan Teknis

5. Pemenuhan Hak Asasi Manusia: Pastikan bahwa selama proses relokasi, hak
asasi manusia korban tetap dihormati dan dilindungi. Ini termasuk hak atas
tempat tinggal, hak atas pemenuhan kebutuhan dasar, dan hak untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
2. Komunikasi dan Edukasi: Komunikasi yang efektif dan edukasi mengenai
rencana relokasi harus diberikan kepada masyarakat terkait. Mereka harus
diberi pemahaman tentang alasan relokasi, manfaatnya, serta proses dan
jangka waktu yang terlibat.
3. Bantuan dan Dukungan: Dukungan dan bantuan harus diberikan selama dan
setelah proses relokasi. Hal ini termasuk bantuan dalam proses adaptasi dan
pemulihan di lokasi baru, serta dukungan sosial dan psikologis.
4. Pengawasan dan Evaluasi: Proses relokasi harus diawasi secara ketat dan
dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa implementasi berjalan
sesuai dengan rencana dan tidak menimbulkan dampak negatif pada
masyarakat.
Ketentuan-ketentuan ini penting untuk memastikan bahwa relokasi dilakukan
dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian, sehingga dapat memberikan
manfaat jangka panjang bagi masyarakat terdampak. Relokasi harus dianggap
sebagai solusi terakhir dan dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalkan
dampak negatif dan memaksimalkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Penerapan SPM fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program Pemerintah Daerah Provinsi terdiri dari tahapan sebagai
berikut:

F-2
INOVASI
Usulan Teknis

Gambar Skema Penerapan SPM

F.2 Kesesuaian Relokasi Permukiman


Permukiman yang akan direlokasi adalah permukiman yang terletak pada daerah
sangat rentan terhadap bencana alam banjir dan memiliki daerah yang luas serta
tingkat kepadatan yang tinggi serta terdampak pembangunan bagi kepentingan
umum. Sedangkan penentuan posisi relokasi yang tepat melibatkan enam
parameter kesesuaian lahan permukiman yaitu kerawanan longsor, kelerengan,
jenis tanah, penggunaan lahan, hidrogeologi dan aksesibilitas. Berikut ini
merupakan kesesuaian lahan dan batasan teknis Kawasan permukiman.
Kawasan permukiman menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
41/PRT/M/2007 yang menyebutkan bahwa :
1. Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25%);
2. Tersedia sumber air, baik air tanah maupun air yang diolah
olehpenyelenggara dengan jumlah yang cukup. Untuk air PDAM suplai air
antara 60 liter/org/hari - 100 liter/org/hari;
3. Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor, banjir, erosi , abrasi); 7.
Drainase baik sampai sedang;

F-3
INOVASI
Usulan Teknis

4. Tidak berada pada wilayah sempadan sungai/pantai/waduk/danau/mata


air/saluran pengairan/rel kereta api dan daerah aman penerbangan;
5. Tidak berada pada kawasan lindung;
6. Tidak terletak pada kawasan budi daya pertanian/penyangga;
7. Menghindari sawah irigasi teknis.
Kriteria dan Batasan Teknis Kawasan Permukiman berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 41/PRT/M/2007 sebagai berikut:
1. Penggunaan lahan untuk pengembangan perumahan baru 40% - 60% dari
luas lahan yang ada, dan untuk kawasan-kawasan tertentu disesuaikan
dengan karakteristik serta daya dukung lingkungan;
2. Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan
tidak bersusun maksimum 50 bangunan rumah/ha dan dilengkapi dengan
utilitas umum yang memadai;
3. Memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan
peruntukan permukiman di perdesaan dengan menyediakan lingkungan
yang sehat dan aman dari bencana alam serta dapat memberikan
lingkungan hidup yang sesuai bagi pengembangan masyarakat, dengan
tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
4. Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan:
• Sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03-1733-2004
tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan;
• Sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang
cukup sehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan. Saluran
pembuangan air hujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi
intensitas curah hujan 5 tahunan dan daya resap tanah. Saluran ini dapat
berupa saluran terbuka maupun tertutup. Dilengkapi juga dengan sumur
resapan air hujan mengikuti SNI 03-2453-2002 tentang Tata Cara
Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dan
dilengkapi dengan penanaman pohon;
• Prasarana air bersih yang memenuhi syarat, baik kuantitas maupun
kualitasnya. Kapasitas minimum sambungan rumah tangga 60
liter/orang/hari dan sambungan kran umum 30 liter/orang/hari;

F-4
INOVASI
Usulan Teknis

• Sistem pembuangan sampah mengikuti ketentuan SNI 03-3242-1994


tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman.
5. Penyediaan kebutuhan sarana pendidikan di kawasan peruntukan
permukiman yang berkaitan dengan jenis sarana yang disediakan, jumlah
penduduk pendukung, luas lantai dan luas lahan minimal, radius
pencapaian;
6. Penyediaan kebutuhan sarana kesehatan di kawasan peruntukan
permukiman yang berkaitan dengan jenis sarana yang disediakan, jumlah
penduduk pendukung, luas lantai dan luas lahan minimal, radius
pencapaian;
7. Penyediaan kebutuhan sarana ruang terbuka, taman, dan lapangan olah
raga di Kawasan peruntukan permukiman yang berkaitan dengan jenis
sarana yang disediakan, jumlah penduduk pendukung, luas lahan minimal,
radius pencapaian, dan kriteria lokasi;
8. Penyediaan kebutuhan sarana perdagangan dan niaga di kawasan
peruntukan permukiman yang berkaitan dengan jenis sarana yang
disediakan, jumlah penduduk pendukung, luas lantai dan luas lahan minimal,
radius pencapaian, serta lokasi.
9. Pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03-1733-2004 tentang
Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan, serta
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan
Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum, dan Fasilitas Sosial Perumahan
kepada Pemerintah Daerah;
10. Dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik,
perlu dilakukan peremajaan permukiman kumuh yang mengacu pada
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung
Kota.

F.3 Penggunaan RDMS dan ERD dalam penyusunan Database

Untuk mempermudah kegiatan ini akan menggunakan system database, yaitu


menggunakan :

F-5
INOVASI
Usulan Teknis

Relational Database Management System (RDBMS)


Relational Database Management System (RDBMS) adalah sebuah program
komputer atau seperangkat program komputer yang dirancang untuk mengatur
atau memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan
secara terstruktur dan melakukan operasi-operasi data atas permintaan
penggunanya. Dalam database relasional, data disimpan dalam bentuk relasi atau
tabel dua dimensi, dan anatar tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan
atau relationship sehingga dapat disimpulkan, database adalah kumpulan dari
sejumlah tabel yang saling berhubungan atau saling berkaitan. Kumpulan dari data
yang diorganisasikan sebagai tabel tadi disimpan dalam bentuk data elektronik di
dalam harddisk komputer dan dikelompokkan secara logis berdasarkan schema
user.
Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel, memperbarui data
dan menghapus data dari tabel diperlukan software. Perangkat lunak yang
digunakan membuat tabel, isi data, ubah data, dan hapus data disebut Relational
Database Management System atau yang biasa di singkat dengan RDBMS.
Sedangkan perintah yang digunakan untuk membuat tabel, mengisi tabel,
mengubah tabel, dan menghapus data disebut perintah SQL (Baca : Sequel) yang
merupakan singkatan dari Structure Query Language. Jadi, setiap aplikasi
perangkat lunak RDBMS pasti bisa dipakai untuk menjalankan perintah SQL.
Fungsi dari RDBMS bukan hanya untuk buat tabel, isi data, ubah data dan
hapus data. Untuk manajemen data dalam skala yang besar dan agar bisa
mendukung proses bisnis yang kontinyu atau terus menerus dan real time suatu
Relational Database Management System dituntut untuk mempunyai kemampuan
manajemen user dan keamanan data yang terjamin, mencadangkan data dan
mengembalikan data serta kemampuan lainnya yang berkaitan dengan kecepatan
pemrosesan data.
Sebuah aplikasi perangkat lunak RDBMS yang ada di pasaran saat ini dan
paling sering digunakan adalah Oracle Database yang di keluarkan oleh Oracle
Corporation.
Struktur dasar database relasional:

F-6
INOVASI
Usulan Teknis

 Relational Database Management System (RDBMS) beroperasi pada


lingkungan logika manusia
 Basisdata relasional diasumsikan sebagai sekumpulan tabel-tabel.
 Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan baris/kolom
 Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya menggunakan
entitas tertentu yang digunakan secara bersama
 Tipe hubungan seringkali ditujukkan dalam suatu skema
 Setiap tabel menghasilkan data lengkap dan kebebasan struktural
Keuntungan model data entity relationship:
 Secara konseptual sangat sederhana
 Gambaran secara visual
 Alat bantu komunikasu lebih efektif
 Terintegrasu dengan model basis data relational Kerugian model entity
relationship:
 Gambaran aturan-aturan yang terbatas
 Gambaran relasi terbatas
 Tidak ada bahsa untuk memanipulasi data
 Kehilangan isi informasi

Entity Relationship Diagram (ERD)


ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan
antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

Komponen penyusunan ERD adalah sebagai berikut:

Komponen Keterangan

Persegi Panjang mewakili entitas

F-7
INOVASI
Usulan Teknis

Elips mewakili atribut

Belah Ketupat mewakili relasi

Garis menghubungkan atribut dengan


kumpulan entitas dengan relasi

Entitas adalah objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek lain.
Entitas terdiri atas beberapa atribut.
Atribut adalah setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang
berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut
mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang
lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
Ada dua jenis atribut:
 Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik
(primary key)
 Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan
karakterisktik dari suatu entity yang tidak unik.

Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas.


Garis sebagai penguhubung antara relasi dan entitas atau relasi dan entitas dengan
atribut.
Kardinalitas menyatakan jumlah himpunan relasi antar entitias. pemetaan
kardiniliat terdiri dari :
 One-to-One :sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B paling
banyak 1

F-8
INOVASI
Usulan Teknis

 One-to-Many : sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B lebih


dari satu

 Many-to-Many : sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B lebih


dari satu dan B berhubungan dengan A lebih dari satu

Berikut adalah metod atau tahap untuk membuat ERD;


 Menentukan Entitas
 Menentukan Relasi
 Menggambarkan ERD sementara
 Mengisi Kardinalitas
 Menentukan Kunci Utama
 Menggambarkan ERD berdasarkan Key
 Menentukan Atribut
 Memetakan Atribut
 Menggambarkan ERD dengan Atribut
Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Object Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah suatu pendekatan
rekayasa perangkat lunak dari sebuah sistem yang terdiri dari sekelompok objek
yang saling berinteraksi, dan setiap objek itu mewakili beberapa entitas. Yang
ditandai dengan adanya sebuah kelas, elemen data dan perilaku dari objek
tersebut.
Object Oriented Analysis (OOA) menerapkan teknik pemodelan objek dengan
menganalisis persyaratan fungsional untuk suatu sistem, sedangkan Object
Oriented Design (OOD)menjabarkan sebuah bentuk sistem berdasarkan hasil dari
analisa OOA (Object Oriented Analysis). OOA berfokus pada “apa yang sistem
butuhkan”, sedangkan OOD berfokus pada “sistem tersebut dapat melakukan hal
apa saja”.

F-9
INOVASI
Usulan Teknis

OOA (Object Oriented Analysis)


OOA adalah metode yang melakukan analisa requirement
(syarat/keperluan) yang harus dipenuhi sebuah sistem) yang dispesifikasikan
berdasarkan sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang
lingkup perusahaan.
Object-oriented analysis (OOA) ini memiliki hubungan erat dengan Object-
oriented lainnya. Diantaranya yaitu Object-Oriented Database, Object-Oriented
Design, dan Object-Oriented Programming Languages. Dalam kenyataannya
metode-metode diatas tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Karena untuk
mendapatkan hasil yang maksimal keseluruhan metode diatas harus digunakan.
Sasaran OOA adalah mengembangkan sederetan model yang menggambarkan
perangkat lunak komputer pada saat komputer itu bekerja untuk memenuhi
serangkaian persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan. OOA membangun
metode multi-bagian untuk memenuhi sasaran tersebut. Tujuan dari OOA adalah
menentukan semua kelas dan hubungan serta tingkah laku yang berkaitan dengan
object secara relevan dengan masalah yang akan dipecahkan.
OOD (Object Oriented Design)
OOD adalah metode untuk mentransformasi model analisis yang dibuat
dengan menggunakanOOA ke dalam suatu model desain yang berfungsi sebagai
cetak biru bangunan perangkat lunak.
Selama OOD, pengembang menerapkan batasan implementasi model yang
diambil dari OOA. Batasan tersebut dapat mencakup tidak hanya batasan yang
diberlakukan yang dipilih oleh arsitektur tetapi juga termasuk batasan non-
fungsional, seperti seluruh transaksi, waktu respon, platform yang dapat berjalan,
lingkungan pengembangan, ataupun bahasa pemrograman. Konsep dalam model
analisis tertuju pada kelas yang diimplementasikan dan interface yang dihasilkan
oleh model, misalnya terdapat penjelasan secara rinci tentang bagaimana sistem
akan dibangun.
Terdapat beberapa konsep dalam OOAD, yaitu :
Objek (object)
 Objek adalah benda secara fisik dan konseptual yang ada di sekitar kita.
Sebuah objek memiliki keadaan sesaat yang disebut state.

F-10
INOVASI
Usulan Teknis

 State dari sebuah objek adalah kondisi dari objek atau himpunan keadaan
yang menggambarkan objek tersebut. State dinyatakan dengan nilai dari
atribut objeknya.
 Atribut adalah nilai internal suatu objek yang mencerminkan karakteristik
objek, kondisi sesaat, koneksi dengan objek lain dan identitas.
 Behaviour (perilaku objek) mendefinisikan bagaimana sebuah objek
bertindak dan memberi reaksi. Behaviour ditentukan oleh himpunan semua
atau beberapa operasi yang dapat dilakukan oleh objek tersebut, yang
dicerminkan oleh interface, service, dan method dari objek tersebut.
 Interface adalah pintu untuk mengakses service dari objek.
 Service adalah fungsi yang dapat dikerjakan oleh sebuah objek.
 Method adalah mekanisme internal objek yang mencerminkan perilaku
objek tersebut.
Kelas (class)
Class adalah himpunan objek yang sejenis yaitu mempunyai sifat (atribut), perilaku
umum (operasi), relasi umum dengan objek lain dan semantik umum. Class adalah
abstraksi dari objek dalam dunia nyata. Class menetapkan spesifikasi perilaku dan
atribut dari objek tersebut.
Kotak Hitam (black boxes)
Sebuah objek adalah kotak hitam. Konsep ini menjadi dasar implementasi objek.
Dalam operasi OO hanya developer yang dapat memahami detail proses yang ada
didalam kotak tersebut, sedangkan user tidak perlu mengetahui apa yang dilakukan
yang penting mereka dapat menggunakan objek untuk memproses kebutuhan
mereka. Kotak hitam berisi kode dan data.
 Encapsulation, yaitu proses menyembunyikan detail implementasi sebuah
objek. Untuk mengakses data objek tersebut adalah melalui interface. Untuk
berkomunikasi dengan objek digunakan message.
 Message adalah permintaan agar objek menerima untuk membawa metode
yang ditunjukkan oleh perilaku dan mengembalikan result dari aksi tersebut
kepada objek pengirim (sender)
Asosiasi dan Agregasi

F-11
INOVASI
Usulan Teknis

Asosiasi adalah hubungan yang mempunyai makna antara sejumlah objek. Asosiasi
digambarkan dengan sebuah garis penghubung diantara objeknya.
 Agregasi adalah bentuk khusus sebuah asosiasi yang menggambarkan
seluruh bagian pada suatu objek merupakan bagian dari objek yang lain.

F-12
INOVASI

Anda mungkin juga menyukai