Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan
Ruang mencabut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501) dan dinyatakan tidak berlaku.
Perda Kabupaten Wonogiri No. 2 Tahun 2020
Aplikasi Digital Sistem Informasi Pengedalian dan Pemanfaatan
Ruang (SIPENMARU) Tujuan Pembuatan Aplikasi Digital Sistem Informasi Pengedalian dan Pemanfaatan Ruang (SIPENMARU) Kabupaten Wonogiri adalah untuk mempermudah stakholders dalam menganalisa dan mengambil kebijakan dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur daerah terkhusus terkait penataan ruang wilayah. • Sebagai Tindak lanjut kegiatan penyusunan system informasi pengendalian dan pemanfaatan ruang (SIPENMARU) KAB. Wonogiri • Memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi-informasi terkait penataan ruang di Kabupaten Wonogiri. • Sebagai wahana untuk pengendalian pemanfaatanruang di KABUPATEN WONOGIRI.
PEMANFAATAN KAWASAN LINDUNG DAN BUDIDAYA
HARUS SEIMBANG Degradasi fungsi pada kawasan lindung dapat mengancam keberadaan kawasan-kawasan di bawahnya. Padahal kawasan lindung berfungsi sebagai sebagai kawasan penyangga dan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan budidaya harus seimbang serta dijaga keberlanjutannya. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Kementerian Pekerjaan Umum Bahal Edison Naiborhu. Kawasan lindung dan budidaya sebetulnya merupakan bentuk fungsi ruang yang terdapat dalam penataan ruang kita. Sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kawasan budidaya merupakan kawasan yang mempunyai fungsi utama untuk dibudidayakan. Sedangkan kawasan lindung, merupakan kawasan yang ditetapkan dan berfungsi utama untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup, baik lingkungan alami maupun buatan. Contoh Kawasan lindung >> Hutan negara, Sempadan (Garis Sempadan adalah garis batas luar pengaman yang ditetapkan dalam mendirikan bangunan dan atau pagar yang ditarik pada jarak tertentu sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepi sungai,), KBAK/Cagar Alam. Contoh Kawasan budidaya >> Kawasan Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Permukiman.
Dalam hal ini kawasan lindung dapat berupa kawasan yang
melindungi kawasan lain di bawahnya dan kawasan lindung setempat. Misalnya, hutan kota, sempadan sungai, atau sempadan pantai, cagar alam, cagar budaya, serta kawasan yang rentan terhadap bencana alam. Saat ini kondisi kawasan lindung atau kawasan hijau justru semakin tergerus oleh fungsi budidaya yang berkembang. Baik alih fungsi sebagai permukiman, pertambangan, maupun kegiatan budidaya lainnya. Di Pulau Jawa, pertumbuhan ekonomi suatu wilayah tidak memperhatikan lingkungan dan kawasan lindung. Sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan lingkungan dan berdampak buruk bagi kawasan di sekitarnya.