Gedung Mina Bahari IV menempati area seluas sekitar 5.511 meter persegi dan diselesaikan pada 15 Januari 2016.
Bangunan ini memiliki 3 basement dan 16 lantai dengan total area lantai kotor adalah 34.990 meter persegi.
Persyaratan Pengajuan
- Sertifikasi dan Surat dari Konsultan 1 halaman ✔
- Sampul Laporan 1 halaman ✔
- Rancangan Bangunan secara Keseluruhan Maks 2 halaman ✔
- Rancangan Aktif Maks 4 halaman ✔
- Rancangan Pasif Maks 4 halaman ✔
- Pemeliharaan dan Manajemen Maks 4 halaman ✔
- Dampak Lingkungan 1 halaman ✔
- Informasi Bangunan Maks 4 halaman ✔
- Gambar Maks 4 halaman ✔
Pra-Kualifikasi Data
- Indeks Efisiensi Energi berdasarkan area AC yang dipakai: Jenis bangunan:
kantor : 160 kWh/m2/thn; perpustakaan 160 kWh/m2/thn; toko/mall – 192 81,28 kWh/m2/thn ✔
kWh/m2/thn; hotel – 216 kWh/m2/thn; dan rumah sakit – 288 kWh/m2/thn
25 oC / RH 60%
- Suhu dan Pengaturan lain: Tidak kurang dari 21oC tapi tidak lebih dari 26o C;
(Desain)
- RH : maksimum 70% (dengan menggunakan AC. Nilai lebih tinggi bila 24.6 oC / RH 62.5% ✔
dapat mengotrol RH system di bawah 65%) (Aktual)
- Beban pencahayaan: (Office – maks 12 W/m2 of GFA); (Lain-lain – maks 20 2
Gedung Mina Bahari IV dengan ini bersedia mengizinkan Dewan Juri untuk mengunjungi bangunan dan memastikan
kebenaran data. Namun, diperlukan pemberitahuan dua minggu sebelumnya untuk memungkinkan pengaturan yang
diperlukan.
Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa informasi yang diberikan adalah benar dan akurat dan disiapkan
dengan persetujuan pihak/pihak-pihak yang terlibat.
“Kapal Pinisi
Megah”
Berlayar menembus samudera
industri, sambil mengangkut
beban aspirasi rakyat Indonesia,
Kementerian Kelautan dan
Perikanan melalui Kapal “Gedung
Mina Bahari IV” memegang teguh
komitmen untuk memelihara nilai-
nilai hijau dan efisiensi energi
pada bangunan demi
menginspirasikan keadilan sosial
dan dampak lingkungan yang
positif bagiSunshading
Fasad pembentuk bangsa. Cooling Tower dengan Closed-Circuit Peningkatan kinerja oleh
dan Lightshelving demi tambahan untuk mencapai efisiensi-energi Tim Operasional & Pemeliharaan
cahaya-alami: 33% & penghematan 30% air demi meningkatkan efisiensi menyeluruh
Kombinasi cahaya-alami & cahaya- Urban Farming dengan instalasi sistem Tim Satgas (Satuan Tugas) demi
buatan dengan instalasi sensor-cahaya: Hidroponik untuk meningkatkan penghematan energi dibentuk secara khusus
5,2W/m2 dengan instalasi 47% lampu penghijauan dalam area-terbatas untuk memonitor dan menghemat listrik & air
LED
Penampungan air-hujan & sumur- Sistem Bioflok untuk memanen Pencapaian aktual: 66,1% lebih
resapan dimaksimalkan demi mencapai ikan dan kombinasi sistem efisien dari Indeks Konsumsi Energi
kondisi ”Zero Rainwater Runoff” hidroponik untuk menghemat air yang ditentukan oleh SNI
Outside-view: 93% dari GFA untuk mereduksi Lift dengan Regenerative Pencapaian aktual: 41,1% lebih
tingkat kelelahan-mata dan meningkatkan Converter untuk mengurangi 35% efisien dari target desain Indeks
Penerbitan Buku “Pedoman Penghematan Panel tenaga surya untuk 35% lebih efisien dari
Energi dan Air di Lingkungan Kementerian lampu-jalan demi Indeks Konsumsi Air
Kelautan dan Perikanan”
menghemat 2.574kWh/tahun yang ditentukan SNI
Gambar 05
Denah titik PJUTS:
Penerangan Jalan
Umum Tenaga
Surya
G
a
m
b
a
r
Energi terbarukan digunakan melalui penggunaan panel
surya untuk penerangan jalan umum (PJUTS: Penerangan 0
Gambar 07
Jalan Umum Tenaga Surya) . Sumber energi ini tidak 6
Solar Charge
terhubung sama sekali dengan jaringan PLN. L
Battery
E
Total kapasitas terpasang energi terbarukan: 2.574
D
kWh/tahun.
4
2. RANCANGAN AKTIF
1. Sistem Tata-Udara
Luas bangunan GMB IV adalah 34.990 m2, (d) Pengaturan kapasitas beban secara
dan luas ruangan yang dikondisikan sebesar modulating dilakukan dengan pemasangan
two way valve pada Fan Coil Unit (FCU)
19.139 m2, luas area parkir 11.697 m2,
sehingga service area 17,8%. Pengkondisian dan three way valve pada Air Handling
udara dilakukan pada ruangan-ruangan antara Unit (AHU).
lain: ruang kantor, auditorium, masjid,
sedangkan ruangan yang tidak dikondisikan (e) Sistem distribusi AHU (16 unit) dan FCU
adalah toilet, tangga, dan lift. (206 unit) didesain dengan zoning,
Sistem pengkondisian udara dengan sistem sehingga dapat dikontrol secara
tata udara terpusat (centralized air individual.
conditioned) yang mempunyai fitur hemat
Sistem chiller dikontrol oleh Building
energi:
Automation System (BAS), dimana melalui
(a) Menggunakan 3 unit chiller (dengan 1 BAS ini dapat ditentukan set point yang
unit standby) berkapasitas masing- dibutuhkan sesuai kondisi beban.
masing 300 TR dengan efisiensi
0,569 kW/TR. Dengan tipe unit Water Efisiensi sistem pendingin udara (Chiller
Plant): 0,672 kW/TR dan beban pendingin
Cooled Screw Chiller, menggunakan
2
refrigerant R-134a yang ramah ruangan yang dikondisikan sebesar 105 W/m
lingkungan (ODP = 0). (375 Btuh/m2) dihitung berdasarkan kapasitas
Chiller.
(b) Primary pump pada pompa chiller
dilengkapi dengan variable speed drive
(VSD). Chiller Plant
(c) Menggunakan 2 unit CROSS FLOW Efficiency
CLOSED CIRCUIT Cooling Tower Chiller (A) (kW/ton)
0.569
System berkapasitas masing-masing 400 Chilled water pump (B) 0.050
TR dengan efisiensi 0,035 kW/TR dan Condenser water pump (C) 0.018
menghemat air hingga 30%. Cooling tower (D) 0.035
System Efficiency (A+B+C+D)
0.672
Gambar 10
Chiller Plant
5
2.2 Sistem Pencahayaan
Gambar 12 F2 F4
Simulasi Zonase Pencahayaan dengan
Software Dialux di sejumlah lantai
yang F6 F8
berbeda
Menggunakan lampu hemat energi dengan
komposisi sebagai berikut: LED (47%), F10 F11
PLC (32%), T5 (17%), Essential (1%), dan
tipe lainnya (3%).
F14 F15
Partisi interior yang transparan
memaksimalkan ambiens cahaya dari satu
sudut ke sudut ruang lain. Zonasi terpisah antara area pencahayaan
alami dan pencahayaan buatan
Bentuk fasad bangunan mampu
mengoptimalkan perolehan cahaya alami Lux sensor digunakan pada area
dan dapat mengurangi pencahayaan buatan pencahayaan alami dimana lampu akan
di siang hari. mati secara otomatis saat kuat cahaya-
alami mencapai 300 lux.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan
pencahayaan alami, sistem zonasi lampu Dengan mengaplikasikan fitur-fitur hemat
dirancang dengan mengkombinasikan energi diperoleh light power density: 5,2
fungsi lux sensor.
W/m2.
2.3 Sistem Transportasi Vertikal
6
2.4 Kualitas Udara dalam Ruang 2.5 Rancangan Sistem Pembangkit
Kualitas udara ruangan didesain untuk Sumber tenaga listrik berasal dari PLN
mengondisikan ruangan pada suhu 25 C dan o dengan kapasitas trafo sebesar 2.000 kVA dan
kelembaban relative 60% (SNI 03-6572-2001), Genset sebagai sumber daya darurat yang
dengan kondisi aktual ruangan memiliki suhu terpasang adalah sebesar 2 unit dengan
24,6oC dan kelembaban relatif kapasitas masing-masing adalah 1.000 kVA.
Beberapa
62,5%. upaya dilakukan Artinya bisa memenuhi 100% kebutuhan
meningkatkan kualitas udara dalam ruang:untuk primer.
Gambar 14
Diagram Sistem CO2 Monitoring
Gambar 18
Diagram
Siklus Air
Gambar 15
Layar Panel: CO2 Monitoring
7
(2) Penyediaan tangki air daur -ulang sebesar
27 m3, digunakan untuk air make-up water
Cooling Tower, siram-tanaman dan
flushing:
Cooling Tower: 32,71 m3/hari
Flushing: 3,60 m3/hari
Gambar 19
Siram-tanaman: 13,82 m3/hari
Sprinkler System Set: Panel & Potongan
(3) Penyediaan tangki penampung air-hujan
hingga 118% (volume
45 m3) untuk
mengurangi presentase konsumsi air-bersih
hingga 59%
(4) Menggunakan sistem irigasi hemat air
berupa sprinkler yang dilengkapi dengan
sensor kelembaban tanah dan solenoid
valve.
G
a
m
b
a
GMB IV dibangun berdasarkan konsep Segala
r upaya tersebut membuat GMB IV
sustainability sejak tahap perencanaan, mencapai Indeks Konsumsi Energi sebesar
kemudian tahap konstruksi bahkan 2 kWh/m2.tahun
81,28
dilanjutkan pada tahap operasional. 0
S Gambar 21
p Data
r Intensitas
i Konsumsi
n Energi
k
l
e
r
S
y
s
t
e
Ditambah dengan optimalisasi Operasional & Pemeliharaan
m berkonsep sustainability
juga, maka didapatkan hasil penghematan sebagai berikut:
S
• Lebih hemat 66,1% dari IKE Standar SNI-03-6196-2000
e
• Lebih hemat 41,1% dari IKE Desain
t
• Lebih hemat 35% dari Standar Efisiensi Air SNI-03-7065- 2005.
d
i
8
t
a
m
3. RANCANGAN PASIF
Layar kapal
melambangkan
Pemanfaatan
“Tenaga
Angin”
Barat Timur
Gambar 23
Perspektif 3D
Gambar 20 Selatan
Denah Umum
Untuk mengurangi konsumsi energi Orientasi:
bangunan perencanaan strategis (3) Sebagian besar dinding kaca dihadapkan ke
dibuat dengan sejumlah sisi Utara & Selatan: untuk meningkatkan
pendekatan: visibilitas luar ruang, kenyamanan dalam
Geometri: ruangan, dan produktivitas pengguna
(1) Desain bangunan ramping: untuk
mengoptimalkan perolehan cahaya (4) Sementara dinding masif yang sempit
alami hingga ke inti bangunan dihadapkan ke Timur & Barat: untuk
mengurangi radiasi matahari
(2) Permukaan lebar: untuk
mengekspos bangunan dengan Total luas selubung bangunan: 15.642 m2 dan
cahaya alami dari satu ujung ke luas lantai kotor 34.990 m2, maka rasio area
ujung lainnya permukaan dibandingkan area lantai kotor: 0,45.
9
3.2 Rancangan Selubung
Gambar 24
Perspektif 3D
Fasad
Kaca | Lantai 1:
Indoflot clear | 10 mm
SHGC: 0.748 | U Value: 5.67
VT: 0.856 | LT:
87%
Kaca | Lantai 2 – 16:
Stopsol Super Silver Grey | 8 mm
SHGC: 0.423 | U Value: 5.731
VT: 0.226 | LT: 67%
U value elemen dinding tak-tembus cahaya: 0.483
Transfer panas menyeluruh ke selubung bangunan
Berdasarkan simulasi energi menggunakan
Energy Plus 8.1: diperoleh OTTV sebesar
37.62W/m2.
Gambar 25
Detil Potongan Fasad Dan juga diperoleh RTTV sebesar 28.44W/m2.
Gambar 26
Model geometri untuk simulasi komputasi: Energy-Plus
10
3.3 Pencahayaan Alami
Untuk mengoptimalkan cahaya-alami: (2) Desain bangunan yang ramping dan
(1) Penambahan light shelves, meningkatkan penggunaan partisi interior yang
jangkauan distribusi cahaya alami lebih transparan serta ruang kerja yang
jauh sehingga menghasilkan 33% luasan dirancang dengan sistem workstation
ruangan mendapatkan pencahayaan alami (hanya penyekat antar meja),
pada kuat cahaya 300 lux. memungkinkan penetrasi cahaya alami
secara optimal bahkan hingga ke
ruangan terdalam.
Gambar 28
Pemanfaatan Kubikal dengan ketinggian
minimum dan dinding transparan:
memberi akses cahaya-alami lebih
banyak
ke daerah dalam ruang
Gambar 29 Pemanfaatan
Outside View
Maksimal.
kelelahan
mata 11
demi meningkatkan
3.5 Softscape & Hardscape Sekitar Gedung
Gambar 30
Denah Softscape & Hardscape
Untuk mempertahankan iklim mikro akibat
dari penerapan bangunan vertikal dan
ketersediaan lahan berkurang, sehingga perlu
lebih banyak pohon yang ditanam. Dasar
desain lansekap GMB IV menerapkan
perencanaan yang fungsional dan estetis yang
ramah lingkungan serta peduli, fungsi dari
pola penataan tanaman untuk mengurangi
tingkat polusi udara, mengurangi polusi
suara/kebisingan, konservasi air,
menampilkan keindahan pada aspek
bangunan (estetika) dan berperan dalam
mengurangi dampak global warming.
Gambar 32
Softscape yang sudah tertanam
12
Gambar 34
4. PEMELIHARAAN & MANAJEMEN
Buku
Panduan:
4.1 Kebijakan Sistem Manajemen Energi Standard
Operation
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) (b) Safety
sangat mendukung kebijakan dan regulasi Procedure
procedure:
Pemerintah tentang penghematan energi manajemen
dengan: kesehatan dan
(1) Menerbitkan Peraturan keselamatan
Menteri Kelautan Gambar 35
lingkungan
dan
41/Permen-KP/2016 tentangPerikanan
Pedoman
Buku
No. Perawatan Bangunan
Pemeliharaan dan (c)Prevent Pedoman
Gedung Serta Penerapan Sistem ive Penghematan
Manajemen Energi di Lingkungan Maintenance Energi & Air
Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Procedure
dengan tujuan untuk:
(a) Meningkatkan dan mempertahankan (d)Operatio
daya guna bangunan gedung nal Procedure
(b) Mendukung kebijakan dan regulasi (3) Menerbitkan Buku Pedoman Penghematan
Pemerintah tentang konservasi Energi & Air di Lingkungan KKP
energi dan air
(c) Mempertahankan kinerja bangunan
hijau
(d) Mempertahankan dan
meningkatkan sertifikat Greenship Untuk menerapkan kebijakan tersebut, maka
untuk kategori Existing Building Building Automation System (BAS) untuk
memonitor, mengontrol, memberikan alarm
Gambar 33 berbagai peralatan pengguna energi pada
Sertifikat Green bangunan, antara lain:
Building a. Chiller Plant
Certificate
Peringkat Gold b. AHU dan FCU
oleh c. Pompa-pompa
Green Building
Council
13
4.3 Sistem Pengawasan Konsumsi Energi
Sebagai tindak lanjut pengawasan (2) Membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas)
konsumsi energi, maka hal-hal yang Hemat Energi yang tugasnya adalah:
dilakukan adalah: (a) Memonitor pelaksanaan gerakan
(1) Operasional dan Pemeliharaan hemat energi.
(b) Berkeliling setiap sore dan
Berkelanjutan, dengan cara:
malam
hari untuk memastikan apakah
(a) Melakukan delay start dan early
peralatan masih dan
stop chiller yang dilakukan secara mematikannya bila sudah tidak
bekerja
bertahap, terhadap jam kerja
digunakan.
kantor 07:00 - 15:00 WIB, (c) Melaporkan kepada tim pemeliharaan
menjadi: agar memperbaiki dan mengganti
i. Start chiller yang biasanya bila ada peralatan yang
semula dari jam 05.30 WIB rusak.
diundur 30 menit menjadi jam (d) Jumlah total Tim Satgas Hemat
06.00 WIB
Energi ini adalah 8 orang dan
ii. Stop chiller yang biasanya dibagi sehingga setiap hari
pada jam 15.00 WIB yang bertugas ada 2
dimajukan 30 menit menjadi orang/gedung.
jam 14.30 WIB
iii. Dengan melakukan hal tersebut
maka diperoleh penghematan
13,2%
(b) Upgrading performance:
i. Menaikkan Leaving
Chilled Water
Temperature dimana set
point diubah dari 6,7 oC – 8,2
o
C. Dengan melakukan
kegiatan ini kW/TR menjadi
0,544 (hemat 4,3%)
ii. Retro-commissioning chiller:
Untuk mendapatkan
efisiensi
efisiensi chiller dan
chiller aktual lebih melakukan
besar dari
± (AHRI 550/590).
tindakan perbaikan apabila
iii. Testing commissioning chiller
plantdanmelakukan
pengukuran untuk
Gambar 37 mendapatkan load profile yang
Aktivitas Retro- akan dijadikan sebagai acuan
Commissioning untuk pengoperasian chiller.
iv. Mengganti lampu dari T5
menjadi LED secara bertahap
dari 23% menjadi 47%
(sehingga mengurangi Light
Power Density dari 7,07 W/m2 Gambar 38
menjadi 5,2 W/m2) Jajaran dan Aktivitas Tim
Satgas Hemat Energi
14
(3)Menerapkan (4) Menetapkan KPI (Key Performance Indicator)
peraturan manajemen
Konsumsi energi dan air dimonitor dan dikendalikan
lembur untuk semua
sehingga tercapai target KPI yang sudah ditetapkan:
karyawan:
(a)Permintaan lembur
Deskripsi KPI Desain Pencapaian
akan difasilitasi oleh Biro Konsumsi Energi 138 81.28
Umum.
diusulkan oleh minimal kWh/m2/tahun kWh/m2/tahun
terhadap Acuan
pejabat eselon
(b) Lembur 3 lalu diterima
hanya Konsumsi Air 50 32.5
dan dapat
disetujui oleh Biro terhadap Acuan L/orang/hari L/orang/hari
Umum untuk ditindaklanjuti.
(c) Bila tidak ada lembur Table 02 Perbandingan antara Target Desain & Pencapaian
maka chiller dan lampu akan
dimatikan.
15
No. Materi Training Supervisor Durasi (sesi) No. Materi Training Teknisi Durasi (sesi)
1. Sistem Refrigerasi (basic & application) 1 sesi 1 Profil Perusahaan 1 sesi
2. Dasar-dasar AC (system AC 2. Peraturan Perusahaan 2 sesi
& cooling load) 2 sesi 3. Grooming & greeting 1 sesi
3. Instalasi AC (ducting, 4. Prosedure Keselamatan 1 sesi
piping, 2 sesi 5. Dasar-dasar sistem plumbing 2 sesi
pompa & accessories) 2 sesi 6. Dasar-dasar system elektrikal 2 sesi
4. Chiller (parameter & 2 sesi 7. Dasar-dasar system AC 2 sesi
instalasi) 2 sesi 8. Lift 1 sesi
5. Instalasi Plumbing 4 sesi 9. Elektronik dan fire alarm 2 sesi
6. Instalasi Fire Fighting 10. Air bersih dan STP 2 sesi
7. O&P Green (dasar OM, 2 sesi 11. Preventive Maintenance 2 sesi
OM green, PM) 12. Work order & plant room 2 sesi
8. People (managing people,
Tabelhandling
03 complaint, team building)
Daftar modul training O&P
16
4. DAMPAK LINGKUNGAN
17
INFORMASI BANGUNAN
A. Informasi Umum
1. Nama bangunan: Gedung Mina Bahari IV
2. Nama pemilik: Kementrian Kelautan dan Perikanan
3. Alamat: Gedung Mina Bahari I, Lt. 2
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110
4. No.Tel. / No.Fax /Alamat e-mail: 021-351 9070/021-352 0351/
rumahtangga.biroumum@kkp.go.id
Pada tahun 2016 Gedung Mina Bahari IV telah ditetapkan sebagai sebuah bangunan
hijau di Indonesia, berdasarkan perangkat penilai (rating) GREENSHIP Gedung
Baru/NB versi 1.1, kategori Penilaian Lengkap (Final Assement) oleh Green
Building Council Indonesia (GBC Indonesia) dengan pencapaian Gold, periode
Desember 2016 sampai dengan Desember 2019 (berlaku selama 3 tahun).
Penggunaan untuk satu fungsi atau campuran fungsi (jelaskan) Gedung Mina Bahari
IV hanya berfungsi sebagai kantor saja.
6. Umur bangunan 2 tahun 8 bulan
7. Pernah dilakukan retrofit ? Kapan? Apa? Tidak
8. Total jumlah lantai 16 Lantai
9. Total jumlah lantai dasar 3 Lantai
10. Jumlah lantai tempat parkir mobil 3 Lantai
11. Total area lantai kotor 34.990 m2
12. Area permukaan selubung termasuk rasio atap terhadap area lantai kotor 0,45
13. Area parkir mobil 11.697 m2
14. Total kotor area yang disewakan 21.562 m2
15. Area berpendingin udara 19.139 m2
16. Area tidak berpendingin udara 15.851 m2
17. Rasio plot (total GFA / area tanah) 6,35
C. Rancangan Bangunan dan Informasi Praktis
18. Tanaman dan rancangan bentang alam/angin dan ventilasi alami / fitur air / pencahayaan
/ dll.
Jenis pepohonan: Sawo Kecik 42 pohon, Palem Kuning 1 pohon, Palem Phinuix 11
pohon, Palem Morely 6 pohon, Liang Liu 2 pohon, Bambu Kuning 90 pohon, Bambu
Jepang 120 pohon.
18
Jenis perdu: Pucuk Merah 62 pohon, Song of India 210 pohon, Aqualis Besar 18
pohon, AqualisSedang 50 pohon, Morning Glory 100 pohon, Air Mata Pengantin 50
pohon, Beromelia Besar 6 pohon, Beromelia Hijau 80 pohon, Beromelia Kuku
Macan 50 pohon, Beromelia Strip Merah 60 pohon, Dilo Dendron Jari 100 pohon,
Spatuan Putih 40 pohon, Lee Kwan Yew.
Jenis semak: Lantana Sandy 100 pohon, Lantana Kuning 100 pohon, Bakung Besar
30 pohon, Bakung Jawa 275 pohon, Karimbosa Mini 500 pohon, Azalea 560 pohon,
Agave Americana 9 pohon, Lantana Merah 100 pohon, Lantana Ungu 150 pohon,
Lantana Kuning 100 pohon.
19
23. Perlengkapan pencahayaan: LED (47%), PLC (32%), T5 (17%), Essential (1%), Others
(3%)
24. Muatan pencahayaan (Lighting Power Density): 5,20 W/m2 (area lantai kotor)
25. Sistem dan peralatan pendingin udara bangunan
Tingkat perpindahan udara segar: 19,8 m3/jam/orang
Efisiensi energi pendingin udara (Chiller Plant): 0,672 kW/ton
26. Muatan pendingin: 105 W/m2 (area berpendingin
udara)
D. Informasi Operasi
27. Tingkat pemakaian: 100 % area total
28. Total jumlah pemakaian (occupancy): 1.387 orang
29. Kepemilikan bangunan : ditempati oleh pemilik
30. Jadwal operasi bangunan
Hari kerja Operasional dari 07.00 sampai 15.00
Sabtu Libur
Minggu Libur
Jam operasi/tahun : 2.600 jam/tahun
20
35. Indeks efisiensi energi*: area ber-AC 44,48 kWh/m2/thn
(berdasarkan 2.000 jam operasional/jam)
2
36. Konsumsi energi: Listrik (berdasarkan 2.000 jam 81,28 kWh/m /thn
operasi/thn)
- Bahan bakar 0 Liter/thn (bukan untuk pembangkitan listrik)
G. Informasi Pemeliharaan
38. Program pemeliharaan
Tenaga kerja: 37.440 orang-jam/thn
Kontraktor pemeliharaan: PT Airkon Pratama
Ketersediaan staf teknis dalam manajemen energi:
∀ 1 orang Chief Engineer bersertifikat:
∀ Greenship Associate (GA)
∀ Greenship Professional (GP)
∀ Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
∀ Teknik Operasional Bangunan Gedung (TOBG)
∀ 1 orang Supervsior
∀ 6 orang Operator; dan
∀ 12 Teknisi bersertifikat K3 (lift, genset, listrik) sesuai bidang keahliannya
Pelatihan pegawai pemeliharaan: 40 jam kumulatif/thn.
*Catatan: GP dan GA ditraining dan disertifikasi oleh Green Building Council Indonesia
H. Dampak Lingkungan
39. Dampak limbah
Memanfaatkan kembali air daur ulang untuk siram tanaman, make up water cooling
tower dan flushing.
Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenisnya dan melakukan pemilahan sesuai
dengan kategori (sampah organik, sampah daur ulang dan sampah sisa), memonitor
volume yang dikeluarkan dan kerja sama dengan pihak ketiga.
21
GAMBAR: DENAH LANSEKAP
16nb4nyx4pt5z
T
m E Ge
ung hijau FINAL (dra
22
GAMBAR: TAMPAK UTARA & SELATAN
23
GAMBAR: TAMPAK TIMUR & BARAT
24
GAMBAR: DENAH LANTAI TIPIKAL
25